ANALISIS LINGKUNGAN
STANDAR KOMPETENSI
Mampu mendeskripsikan analisis lingkungan eksternal, lingkungan industri dan lingkungan
internal sebagai dasar menyusun matriks faktor eksternal strategis, matrik profil kompetitif dan
matriks faktor internal strategis.
KOMPETENSI DASAR
1. Mampu mendeskripsikan analisis lingkungan.
2. Mampu membuat analisis lingkungan eksternal.
3. Mampu mendeskripsikan analisis lingkungan industri.
4. Mampu membuat matriks faktor eksternal strategis.
5. Mampu membuat matriks profil kompetititf.
6. Mampu mendeskripsikan analisis lingkungan internal.
7. Mampu mendeskripsikan anlisis rantai nilai.
8. Mampu membuat matriks faktor internal strategis.
INDIKATOR HASIL BELAJAR
1. Membuat deskripsi analisis lingkungan.
2. Membuat diskripsi lingkungan eksternal.
3. Membuat deskripsi lingkungan industri.
4. Membuat matriks analisis faktor eksternal strategis.
5. Membuat deskripsi matriks profile kompetitif.
6. Membuat deskripsi lingkungan internal.
7. Membuat deskripsi analisis rantai nilai
8. Membuat matriks analisis faktor internal strategis
16
Sedangkan lingungkan industri (industry environment) merupakan sekelompok faktor ancaman
masuknya pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar
pesaing yang memengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya.
Tabel 3.1
Lingkungan Umum: Segmen dan Elemen
SEGMEN ELEMEN
Demografis Besarnya populasi
Struktur usia
Distribusi geografis
Komposisi etnis
Distribusi pendapatan
Ekonomi Tingkat inflasi
Tingkat bunga
Defisit atau surplus neraca perdagangan
Defisit atau surplus anggaran
Tingkat simpanan pribadi
Tingkat simpanan perusahaan
Produk domestic bruto
Politik/Hukum Hukum anti –trust
Hukum perpajakan
Filosofi deregulasi
Hukum pelatihan tenaga kerja
Kebijakan dan filosofi pendidikan
Sosial Budaya Wanita dalam angkatan kerja
Variasi dalam angkatan kerja
Perilaku atas kualitas kerja
Pertimbangan mengenai lingkungan
Pergeseran dalam preferensi kerja dan karir
Pergeseran preferensi mengenai karakteristik produk dan jasa
Teknologi Inovasi produk
Inovasi proses
Aplikasi pengetahuan
Fokus pada biaya penelitian pengembangan yang didukung
pemerintah maupun swasta
Teknologi komunikasi baru
17
environmental analysis). Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu: scanning, monitoring, forecasting
dan assessing yang dapat dilihat dalam tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Komposisi Analisis Eksternal
KOMPONEN PENJELASAN
Scanning Mengidentifikasikan petunjuk awal dari perubahan dan
kecenderungan lingkungan.
Monitoring Mendeteksi arti melalui observasi terus menerus atas perubahan
dan kecenderungan lingkungan.
Forecasting Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisipasi berdasarkan
perubahan dan kecenderungan yang dimonitor.
Assesing Menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan
kecenderungan lingkungan untuk strategi perusahaan dan
manajemennya.
Gambar 3.1
Hubungan antara Kekuatan Eksternal Kunci dan Organisasi
18
Begitu informasi terkumpul, maka informasi tersebut harus diasimilasi dan dievaluasi untuk
mengidentifikasi secara kolektif peluang dan ancaman terpenting yang dihadapi perusahaan. Untuk
itu Freund dalam Fred R. David (2006) menekankan bahwa faktor eksternal kunci ini harus:
1. Penting untuk mencapai tujuan tahunan dan jangka panjang.
2. Terukur.
3. Berlaku juga di perusahaan pesaing.
4. Memiliki hierarki dalam arti beberapa relevan untuk keseluruhan perusahaan dan lainnya akan
terfokus ke sesuatu yang lebih sempit untuk area fungsional atau divisi.
Potensi
pengembangan
produk substitusi
Kemungkinan
Masuknya
pesaing
baru
Gambar 3.2
Model Lima Kekuatan Porter
19
Keterangan gambar:
1. Persaingan antar perusahaan sejenis, biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima
kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya
jika mereka memberikan keuanggulan kompetitif dibandingkan dengan strategi yang
dijalankan perusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh suatu perusahaan mungkin akan
mendpat serangan balasan, seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambah
feature, menyediakan jasa, memperpanjang garansi dan meningkatkan iklan. Intensitas
persaingan di antara perusahaan sejenis yang bersaing cenderung meningkat karena jumlah
pesaing semakin bertambah, pesaing semakin seragam dalam hal ukuran dan kemampuan,
permintaan untuk produk industri semakin menurun dan potongan harga menjadi semakin
umum. Di samping itu, pelanggan dapat dengan mudah berpindah merek, hambatan
meninggalkan pasar tinggi, biaya tetap tinggi, produk mudah rusak dan perusahaan pesaing
berbeda dalam hal strategi.
2. Kemungkinan masuknya pesaing baru, jika perusahaan baru dengan mudah masuk ke
dalam industri tertentu, maka intensitas persaingan antarperusahaan semakin meningkat.
Tetapi, hambatan untuk masuk dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi
dengan cepat, kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan pengetahuan khusus, kurang
pengalaman, tingginya kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi merek, besarnya
kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi yang memadai, peraturan pemerintah,
tarif, kurangnya akses terhadap bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi kurang
menguntungkan, serangan balasan dari perusahaan yang sudah mapan dan potensi
kejenuhan pasar.
3. Potensi pengembangan produk substitusi, dalam banyak industri perusahaan pesaing dekat
dengan produsen produk substitusi dalam industri yang berbeda. Contohnya produsen
kontainer plastik berkompetisi dengan produsen kaca, paperboard dan kaleng alumenium.
Keberadaan produk substitusi seperti ini akan menciptakan batas harga tertinggi yang
dapat dibebankan sebelum konsumen beralih ke produk substitusi. Tekanan kompetisi yang
berasal dari produk substitusi meningkat sejalan dengan menurunnya harga relatif dari
produk substitusi dan sejalan dengan biaya konsumen untuk beralih ke produk lain
menurun.
4. Kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok, kekuatan tawar-menawar pemasok
(bargaining power of supplier) akan memengaruhi intensitas persaingan dalam suatu
industri, khususnya ketika ada sejumlah besar pemasok, ketika hanya sedikit barang
substitusi yang cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti bahan baku sangat mahal.
Dalam hal ini kepentingan yang dicari pemasok dan produsen adalah saling memberikan
harga yang masuk akal, memperbaiki kualitas, mengembangkan jasa baru, pengiriman just
in time, dsbnya dengan demikian akan memperbaiki profitabilitas jangka panjang untuk
semua pihak. Untuk itu perusahaan dapat menjalankan strategi integrasi ke belakang
(backward integration strategy) untuk mendapatkan kendali atau kepemilikan dari
pemasok.
5. Kekuatan tawar-menawar pembeli/konsumen, jika konsumen terkonsentrasi atau besar
jumlahnya, atau membeli dalan jumlah besar maka kekuatan tawar-menawar mereka
menjadi kekuatan utama yang memengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri.
20
Perusahaan pesaing mungkin menawarkan garansi yang lebih panjang atau jasa khusus
untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan ketika kekuatan tawar-menawar konsumen
(bargaining power of consumer) cukup besar. Kekuatan tawar-menawar konsumen juga
lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdifernsiasi.
Tabel 3.3
AFES- PELUANG KORAN JP
21
mengenai pers
6 Usaha pemerintah melaksanakan supremasi 0,06 2,8 0,16
hukum
7 Pertumbuhan penduduk yang tinggi 0,07 3,8 0,26
8 Tingkat pendidikan yang relatif tinggi 0,06 3,4 0,19
9 Berkembangnya teknologi cetak jarak jauh 0,06 3,4 0,21
10 Berkembangnya toknologi koran on line 0,06 3,0 0,19
11 Munculnya pesaing sehingga memacu 0,07 3,0 0,22
peningkatan kreativitas manajer
12 Pesaing memiliki segmen pasar khusus 0,06 2,8 0,16
13 Aliansi Koran JP menerima produk langsung 0,07 2,8 0,18
dari penerbit
14 Pelaksanaan distribusi oleh penerbit sampai 0,06 2,8 0,17
central dropping
15 Pertumbuhan pelanggan yang meningkat 0,07 3,4 0,25
16 Pelanggan yang ingin berbagai jenis produk dari 0,06 3,4 0,21
Koran JP Group
TOTAL 1,00 3,10
Tabel 3.4
AFES- ANCAMAN KORAN JP
22
16 Pelanggan mempunyai banyak pilihan produk 0,06 -3,4 -0,20
dari pesaing
17 Loyalitas pasar terhadap produk pesaing 0,07 -3,2 -0,22
18 Tuntutan harga yang murah dari pelanggan 0,06 -2,6 -0,16
TOTAL 1,00 -2,86
Tabel 5.
Matriks Profil Kompotitif Tehadap Kompetitor Perusahaan Koran
23
diciptakan adalah kekuatan perusahaan yang tidak dapat dengan mudah disamakan atau ditiru oleh
pesaing disebut Kompetensi yang unik (distinctive competencies).
Menjalankan proses analisis internal sangatlah seiring dengan menjalankan proses analisis
eksternal. Di mana perwakilan manajer dan karyawan dari seluruh perusahaan perlu dilibatkan
dalam penentuan kelemahan perusahaan. Analisis internal membutuhkan pengumpulan dan
pengasimilasian informasi tentang operasi manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/
operasi, penelitian dan pengembangan (research and development- R&D), dan sistem informasi
manajemen perusahaan dalam hal ini faktor kunci harus diprioritaskan.
Menjalankan analisis internal dibandingkan dengan analisis eksternal, bahwa analisis internal
memberikan lebih banyak peluang untuk pihak yang berpartisipasi guna memahami bagaimana
pekerjaan, departemen, dan divisi mereka merupakan bagian dari perusahaan secara keseluruhan.
Inilah manfaat yang besar karena manajer dan karyawan bekerja dengan lebih baik ketika mereka
mengerti bagaimana pekerjaan mereka memengaruhi aktivitas dan lain area dalam perusahaan.
Contoh manajer produksi dan manajer pemasaran bersama-sama mendiskusikan isu yang
berhubungan dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Dengan demikian, menjalankan
analsis internal merupakan kendaraan atau forum yang baik untuk memperbaiki proses komunikasi
dalam perusahaan, dan kata komunikasi bisa merupakan kata yang paling penting dalam
manajemen. Analisis internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi, dan evaluasi informasi tentang
operasi perusahaan. Faktor penentu keberhasilan (critical success factors) terdiri atas kekuatan dan
kelemahan dapat diidentifikasikan dan diprioritaaskan.
Sebagaimana diketahui bahwa manajemen strategi adalah proses yang sangat interaktif yang
membutuhkan koordinasi efektif antara manajer manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi,
produksi/operasi, litbang dan system informasi manajemen. Kunci keberhasilan menjalankan operasi
perusahaan adalah koordinasi yang dan pengertian antarmanjer dari seluruh area fungsi bisnis
melalui keterlibatan dalam menjalankan analisis manajeman strategis internal. Contoh analisis ratio
keuangan menunjukkan kompleksitas hubungan antararea fungsional bisnis. Tingkat pengembalian
investasi atau ratio margin laba yang menurun dapat merupakan akibat dari pemasaran yang tidak
efektif, kebijakan manajemen yang buruk, kesalahan penelitian dan pengembangan atau system
informasi manajemen yang lemah.
24
Analisis rantai nilai (value chain analysis- VCA), merupakan proses di mana suatu perusahaan
menentukan biaya yang berhubungan dengan aktivitas organisasi dari pembelian bahan baku,
memproduksi barang hingga pemasaran barang tersebut. VCA bertujuan untuk mengidebtifikasikan
di mana keunggulan biaya rendah atau kelemahan terjadi sepanjang rantai nilai dari bahan baku
hingga pelayanan konsumen. Dengan VCA memungkikan perusahaan mengidentifikasikan dengan
lebih baik kekuatan dan kelemahannya, khususnya jika dibandingkan dengan analisis ranti nilai
pesaing dan data mereka yang dievaluasi dari waktu ke waktu.
Menjalankan VCA tidaklah mudah, karena aktivitas yang berbeda sepanjang rantai nilai dapat
memengaruhi aktivitas lainnya secara positif atau negatif, jadi ada saling keterkaitan yang kompleks.
Untuk mengimplementasikan prosedur VCA yang kompleks, maka dimulai dengan membagi
operasim perusahaan ke dalam aktivitas yang spesifik atau proses bisnis. Kemudian analisis berusaha
untuk menambahkan biaya ke masing aktivitas yang berbeda dan biaya tersebut dapat dalam bentuk
waktu dan uang. Akhirnya analis mengubah data biaya menjadi informasi dengan mencari kekuatan
dan kelemahan kompetitif yang mungkin menghasilkan kekuatan atau kelemahan kompetitif. Dengan
menjalankan VCA mendukung pengevaluasian RBV untuk aset dan kemampuan perusahaan sebagai
sumber kopetensi yang unik.
25
4. Kalikan masing- masing bobot faktor internal strategis dengan rating untuk
menentukan skor untuk masing-masing variabel.
5. Jumlahkan skor untuk masing-masing variabel untuk menentukan total skor untuk
organisasi.
Berapapun banyaknya faktor internal strategis yang dimasukkan ke dalam Matriks AFIS
Kekuatan, skor berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan skor total di bawah 2,5
menggambarkan organisasi kurang kuat secara internal. sementara Matriks AFIS Kelemahan, skor
berkisar antara -1,0 dan tertinggi -4,0 dengan skor total di atas -2,5 menggambarkan organisasi
lemah secara internal. Jumlah faktor tidak memiliki pengaruh terhadap kisaran total skor karena
bobot selalu berjumlah 1,0. Contoh matriks AFIS untuk perusahaan Koran JP.
Tabel 3.6
AFIS KEKUATAN KORAN JP
No. Faktor Internal Kunci BOBOT RATING SKOR
1 Jaringan distribusi 0,09 3,40 0,31
2 Kebijakan harga fleksibel 0,07 3,40 0,24
3 Pengalaman Top Manajer 0,07 3,00 0,21
4 Biaya produksi ditanggung penerbit 0,07 3,20 0,22
5 Petugas pencari pelanggan terlatih 0,07 2,40 0,17
6 Komunikasi manajer dengan bawahan 0,08 3,00 0,24
7 Memiliki hubungan baik dengan LSM 0,05 2,40 0,12
8 Sistem cetak jarak jauh 0,06 2,80 0,17
9 Sarana operasional transportasi 0,08 3,20 0,26
10 Kelengkapan komputer yang memadai 0,07 3,00 0,21
11 Sumber keuangan 0,08 3,40 0,27
12 Pemanfaat keuangan 0,07 3,60 0,25
13 Produk memuat lebih banyak berita peristiwa 0,07 3,00 0,21
yang terjadi
14 Desain produk yang lebih baik dari pesaing 0,07 3,40 0,24
mengenai komposisi warna
TOTAL 1,00 3,11
Tabel 3.7
AFIS KELEMAHAN KORAN JP
No. Faktor Internal Kunci BOBOT RATING SKOR
1 Berbagai jenis produk yang sangat berbeda 0,08 -3,00 -0,25
2 Sistem pemasaran kurang sesuai pasar 0,09 -2,20 -0,19
3 Kurang mendalam mengenai kejelasan misi 0,06 -2,00 -0,12
dan tujuan perusahaan
4 Loyalitas karyawan pada manajer lini kurang, 0,07 -2,00 -0,15
karena tawaran pesaing tinggi
5 Komunikasi antar manajer lini kurang 0,08 -2,20 -0,18
26
6 Manajer lini kurang mengakomodasi suara staf 0,10 -2,40 -0,23
kepada top manajer
7 Fasilitas manufaktur kurang 0,06 -2,20 -0,13
8 Alamat pelanggan baru susah ditemukan 0,06 -2,40 -0,14
9 Pengeluaran untuk biaya transportasi dinas 0,08 -2,40 -0,19
sangat besar
10 Penagihan sering mengalami hambatan 0,09 -2,80 -0,24
11 Tunggakan tagihan terdahulu yang belum 0,06 -2,80 -0,17
tertagih
12 Produk Koran JP lembar halaman lebih sempit 0,08 -3,20 -0,26
dibandingkan kompetitor
13 Produk Koran JP dikenal sebagai Koran daerah 0,09 -3,00 -0,28
TOTAL 1,00 -2,53
RANKUMAN
Untuk membuat strategi dalam menjalankan usaha, maka diperlukan analisis lingkungan.
Analisis lingkungan terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal, lingkungan
eksternal terdiri dari lingkungan umum dan lingkungan industri. Lingkungan umum (general
environment) mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapat memengaruhi suatu industri dan
perusahaan di dalamnya. Elemen- elemen ini dikelompokkan ke dalam segmen lingkungan yang
terdiri dari segmen demografi, ekonomi, politik/hukum, sosial-budaya, serta teknologi. Sedangkan
lingungkan industri (industry environment) merupakan sekelompok faktor ancaman masuknya
pendatang baru, pemasok, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan antar pesaing yang
memengaruhi suatu perusahaan dan langkah serta tanggapan bersaingnya. Dengan melakukan
analisis lingkungan eksternal, maka akan diketuhui Matriks AFES Peluang, Matriks AFES Ancaman dan
Matriks Profil Kompetitif.
Lingkungan internal adalah hal- hal yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang akan dapat
mengetetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam menetapkan strategi, maka lingkungan
internal didukung dengan analisis rantai nilai,dan pada akhirnya dapat diketahui Matriks AFIS
Kekuatan dan Matriks AFIS Kelemahan untuk menetapkan strategi bersaing perusahaan.
TES
1. Jelaskan bagaimana cara menjalankan analisis manajemen strategis eksternal !
2. Jelaskan peluang dan ancaman utama biasanya merupakan hasil dari interaksi di antara
berbagai tren utama lingkungan dan bukan dari satu faktor atau kejadian eksternal.
3. Gunakan lima kekuatan Porter untuk mengevaluasi persaingan dalam industri.
4. Buatlah matriks AFES untuk perusahaan yang anda pilih !
5. Definisikan, bandingkan, dan cari perbedaan bobot versus peringkat dalam matriks AFES
versus matriks AFIS.
6. Kembangkan matriks profil kompetitif untuk universitas anda.
7. Jelaskan mengapa memprioritaskan tingkat penting relative kekuatan dan kelemahan dalam
matriks AFIS merupakan aktivitas manajemen strategis yang penting.
8. Bagaimana delegasi wewenang berkontribusi terhadap manajemen strategis yang efektif?
27
9. Mengapa anda percaya produk budaya memengaruhi semua fungsi dari bisnis?
10. Apakah menurut anda produk budaya paling memengaruhi formulasi, implementasi, dan
evaluasi strategis? Mengapa?
28