Anda di halaman 1dari 24

LIN G KU NG AN

EK S TER NA L
KELOMPOK 3

1. ARDINA PUTRI ZAHRANI (4.51.20.0.04)


2. AURA ANJANI (4.51.20.0.05)
3. VARIAN MAULANA SAMUDRA (4.51.20.0.29)
Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen
di luar organisasi yang relevan tehadap kegiatan

LINGKUNGAN organisasi. Lingkungan eksternal sendiri dapat


diklasifikasikan menjadi dua bagian besar lagi

EKSTERNAL yakni lingkungan yang sifatnya umum dan


lingkungan industri.

KARAKTERISTIK
LINGKUNGAN EKSTERNAL

Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang
menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada
dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya
memiliki sedikit dampak implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi
KARAKTERISTIK
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Faktor-faktor tersebut antara lain :
a. Ekonomi
b. Sosial
c. Politik dan Hukum
d. Teknologi
e. Demografi

KARAKTERISTIK
LINGKUNGAN EKSTERNAL

Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang
menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki dampak yang
relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.
KARAKTERISTIK
LINGKUNGAN EKSTERNAL

Kekuatan - kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut :


a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
b. Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada
c. Tekanan dari Produk Pengganti
d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)
e. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok

1. Pemindaian (scanning)
Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi
tanda-tanda awal dari perubahanpotensial dalam
lingkungan umum, dan mendeteksi perubahan-

Proses perubahan yang sedang terjadi. Pemindaian


lingkungan merupakan hal penting dan menentukan

Identifikasi
bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing dalam
lingkungan yang sangat tidak stabil.

Lingkungan 2. Pengawasan (monitoring)


Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi

Eksternal perubahan dan trend-trend lingkungan melalui


pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi
pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk
mendeteksi makna dalam peristiwa-peristiwa
lingkungan yang berbeda.
3. Peramalan (forecasting)
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-
proyek yang layak tentang apa yang mungkin terjadi,
dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan

Proses
trend-trend itu dideteksi melalui pemindaian dan
pengawasan.

Identifikasi 4. Penilaian (assessing)


Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu

Lingkungan dan signifikansi efek- efek dari perubahan-perubahan


dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen

Eksternal
strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih Maju
tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi
implikasi pemahaman tersebut pada organisasi.
Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-
data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi
kompetitifnya.
PELUANG DAN ANCAMAN
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Peluang Lingkungan Eksternal.

1. Menciptakan pasar peluang baru.


2. Penghasil produk atau jasa untuk komoditas nasional.
3. Penghasil produk atau jasa untuk kebutuhan ekspor.
4. permintaan masyarakat yang tinggi terhadap akses internet.
5. Industri telekomunikasi dan informasi akan terus berkembang
seiring pertumbuhan nasional.
6. Jumlah penduduk Indonesia yang besar dapat menjadi peluang
pasar yang baik bagi pertumbuhan bisnis perusahaan.
7. Melakukan promosi yang menarik dan beda dari yang lain.
PELUANG DAN ANCAMAN
LINGKUNGAN EKSTERNAL
Ancaman Lingkungan Eksternal. Perubahan iklim mempengaruhi jumlah produksi.
Kebijakan Pemerintah dalam mepertimbangkan
Ancaman produk pengganti. pertumbuhan ekonomi sewaktu-waktu dapat
Kompetitor yang semakin banyak. berdampak langsung terhadap perusahaan.
Persaingan antar perusahaan. Masyarakat menuntut mobilitas dan fleksibilitas
Ancaman produk atau jasa substitut. sehingga telepon rumah tradisional tidak dapat
Harga komoditas yang fluktuatif. memenuhi kebutuhan tersebut.
Kondisi perekonomian nasional yang Perusahaan terus bertarung untuk mendapatkan
mengalami penurunan. pelanggan dalam persaingan yang ketat.
Pendekatan untuk mengukur lingkungan eksternal

yaitu ukuran obyektif dan ukuran subjektif.


1. Ukuran Obyektif.
Pengukuran lingkungan eksternal dengan

PENDEKATAN pendekatan objektif dilakukan dengan

menggunakan data-data industri seperti

DAN pertumbuhan penjualan industri dari rasio

konsentrasi industri.

METODE 2.Ukuran Subjektif.

ANALISIS
Pengukuran lingkungan eksternal dengan

pendekatan subjektif dilakukan dengan

menggunakan atensi dan interpretasi manajer

sebagai informan kunci dari lingkungan yang

dihadapi perusahaan.
FAKTOR-FAKTOR
LINGKUNGAN EKSTERNAL

Faktor-faktor Lingkungan Eksternal dibagi menjadi dua yaitu :


1. Faktor Lingkungan Eksternal Jauh.
Bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi operasional perusahaan

namun memiliki dampak terhadap proses manajerial dan operasional organisasi. Faktor

Lingkungan Eksternal Jauh meliputi ekonomi, politik, sosial, teknologi, dan industri.

FAKTOR-FAKTOR
LINGKUNGAN EKSTERNAL

2. Faktor Lingkungan Eksternal Dekat.


Mempunyai dampak langsung terhadap operasionalisasi berbagai strategi dan tindakan dan
kebijakan perusahaan. Faktor lingkungan eksternal tidak hanya berkaitan dengan suasana
kompetitif tapi juga berkaitan dengan peluang yang dimanfaatkan khususnya dalam perolehan
sumber dana dan sumber daya dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Faktor Eksternal
Dekat meliputi kedudukan kompetitif perusahaan, profil para pelanggan, perilaku pembeli, faktor
pemasok, faktor penyandang dana, dan situasi pasaran kerja.

Metode Analisis yang digunakan adalah Pendekatan Porter’s


Five Forces sebagai berikut :

1. Jumlah Pesaing.
Ketatnya persaingan disini yang dimaksud adalah persaingan
harga antar perusahaan. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa dalam indikator jumlah pesaing ini dapat menyebabkan
persaingan sesama industri tinggi.
2. Tingkat Pertumbuhan Industri.
METODE
Hal ini dapat terjadi karena dipicu oleh penurunan daya beli
masyarakat lantaran terjadinya perlambatan perekonomian ANALISIS
nasional. Hal ini menyebabkan menyebabkan para perusahaan
dalam industri ini saling memperebutkan pangsa pasar untuk
mendapatkan order dari para pelanggan. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa dalam indikator tingkat pertumbuhan
industri ini dapat menyebabkan persaingan sesama industri
tinggi.
3.Tingkat Diferensiasi Produk.
Hal ini membuat persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat
karena produk yang ditawarkan saling memiliki kemiripan antara satu
dengan yang lain. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa dalam
indikator tingkat diferensiasi produk ini dapat menyebabkan
persaingan sesamus industri tinggi.
4. Kecepatan Perusahaan dalam Menyesuaikan Harga.
Perusahaan cepat dalam menyesuaikan harga supaya produk
perusahaan bisa tetap bersaing dengan pesaing lainnya dan METODE
mempertahankan pangsa pasarnya sebelum diambil alih.
5. Kebutuhan Modal.
Kebutuhan modal dinilai ancamannya rendah terhadap masuknya
ANALISIS
pelaku bisnis baru karena dibutuhkan modal yang cukup besar untuk
perusahaan baru dalam industri plastik ini. Hal ini karena biasanya
dalam pembelian bahan baku bagi pelaku bisnis baru karena belum
terlalu kenal dengan para pemasok pembayaran harus dilakukan
secara cash, ditambah lagi biasanya pelanggan meminta tenggang
waktu untuk pembayaran. Jadi dibutuhkan modal yang besar untuk
perputaran uangnya.
6. Akses Pendatang Baru ke Bahan Mentah.
Bahan mentah dari industri ini sebagian besar adalah impor dari luar
negeri. Di Indonesia ada distributor-distributor yang menyediakan
bahan mentah tersebut baru kemudian dipasarkan ke para
perusahaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut.
7. Pengalaman.
Keuntungan pengalaman yang didapat oleh pelaku bisnis lama
adalah biaya produksi yang lebih rendah jika dibandingkan oleh METODE
pelaku bisnis baru, karena pelaku bisnis lama sudah mengerti dan
menguasai bagaimana teknik-teknik yang digunakan dalam
melakukan kegiatan produksi, karena dalam pembuatan kantong
ANALISIS
plastik diperlukan suatu know-how. Jika kurang berpengalaman dalam
hal tersebut maka aval yang dihasilkan bisa banyak sehingga
menambah biaya produksi, yang dapat mengakibatkan harga jual yang
lebih mahal karena biaya produksi yang lebih tinggi. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa dalam indikator pengalaman ini memiliki
ancaman yang rendah terhadap masuknya pelaku bisnis baru.
8. Kebijakan Pemerintah .
Pemerintah memberikan insentif-insentif seperti Bea
Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) terhadap bahan
baku impor.
9. Ketersediaan Barang Substitusi.
Berbagai produk substitusi tersebut bukan merupakan METODE
ancaman bagi perusahan. Oleh karena itu dapat dikatakan
bahwa dalam indikator ketersediaan barang substitusi ini ANALISIS
daya tawar-menawar pembeli dapat dikatakan rendah.
10. Ancaman Backward Integration Pembeli.
Indikator ancaman backward integration pembeli ini daya
tawar-menawar pembeli dapat dikatakan rendah.
11. Kesepakatan Harga.
Untuk pesanan standar yang sudah di daftar harga berlaku
harga take it or leave it. Perusahaan juga bisa memberikan
diskon kepada para pelanggannya jika mengambil dalam
jumlah tertentu. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
dalam indikator kesepakatan harga ini daya tawar-menawar
pembeli dapat dikatakan rendah. METODE
12.nformasi yang Diperoleh Pembeli Tentang Produk.
Menurut para narasumber ada beberapa pelanggan yang
mengerti informasi mengenai produk, harga, dan biaya. Hal
ANALISIS
tersebut membuat pelanggan bisa melakukan tawar-
menawar dengan harga yang agak rendah. Tetapi menurut
narasumber hal tersebut tidak terlalu berdampak karena
hanya sedikit pemasok, forward integration pemasok dan
kemampuan substitusi input menunjukkan hasil yang rendah.
ANTISIPASI STRATEGI

Lingkungan eksternal perlu dianalisis sehingga dapat diantisipasi pengaruhnya terhadap


perusahaan.
Secara garis besar antisipasi strategi bisa dilakukan di dalam
1. Lingungan makro ( lingkungan umum) meliputi antisipasi faktor politik berupa pekerjaan

pemerintah dan sektor publik, kebijakan fiskal atau pajak dan hal yang berkaitan dengan

politik.
Lalu ada faktor ekonomi berupa kekuatan pangsa pasar dsb, faktor sosial yang berhubungan

dengan konsumen (populasi, usia, distribusi,faktor teknologi perusahaan untuk membantu kinerja

perusahaan dalam mencapai tujuannya.


ANTISIPASI STRATEGI

2. Lingkungan mikro (lingkungan industri) berupa


Meningkatkan kepedulian manajerial terhadap perubahan lingkungan.
Meningkatkan pengertian terhadap industri dan pasar.
Meningkatkan pemahaman dalam pengaturan multinasional.
Meningkatkan keputusan alokasi sumber daya.
Memfasilitasi manajemen resiko.
Memusatkan pada pengaruh utama dalam perubahan strategi.
Beraksi saat permulaan tanda bahaya.
Mengidentifikasikan adanya peluang-peluang bisnis.
Menyediakan benchmark untuk proses evaluasi perusahaan terhadap kompetitor.
Membantu perusahaan dalam menemukan keunggulan kompetitif.
Mendorong pembelajaran dari kompetisi
KESIMPULAN

Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap


kegiatan organisasi. Lingkungan eksternal sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar
lagi yakni lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan industri. Dalam pelaksanaannya,
identifikasi llingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang

KESIMPULAN

LANJUTAN
Analisis peluang dan ancaman ini ditujukan agar dapat mengambil keuntungan dari peluang dan
menghindari dari ancaman potensial yang muncul. Lingkungan eksternal perlu dianalisis sehingga
dapat diantisipasi pengaruhnya terhadap perusahaan. Selain pengaruh yang buruk, peluang juga
banyak bermunculan di 108 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dalam Pencapaian Tujuan
Perusahaan lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal memang sulit untuk dikendalikan karena
melibatkan pihak-pihak lain yang tidak berhubungan langsung dengan perusahaan. Oleh karena itu
analisis lingkungan eksternal sangat diperlukan oleh perusahaan khususnya dalam proses
perumusan strategi. Analisis lingkungan eksternal memiliki peranan penting dalam memberikan
masukan dalam mengambil sebuah keputusan.

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai