Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Mata Kuliah : Manajemen Strategi

Dosen Pengampu : Prof. Dra. Dian Anggraece Sigit Parawansa, Msi, Ph.D.

Disusun oleh :

Kelompok 5

Salsabila Ramadhani (A031201070)

Muradha Tri Dewi Makmur (A031201118)

Triwani Emba Mayungallo (A031201075)

Andi Nabilah (A031201132)

Siti Muzdalifah (021211133)

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2023
A. Definisi Analisis Lingkungan Eksternal
Zaman era kompetisi global menuntut manajemen agar dapat memilih strategi
yang tepat bagi perusahaannya. Perusahaan tidak hanya berfokus pada produk, melainkan
pada kinerja suatu perusahaan yang merupakan aspek penting dalam perusahaan. Kinerja
suatu perusahaan tergantung bagaimana manajemen mampu mengelola dan
melaksanakan aktifitas agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis. Analisis
lingkungan eksternal adalah pemindaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan yang
bertujuan untuk mengidentifikasi ancaman dan peluang yang mempengaruhi kinerja
perusahaan. Peluang dan ancaman hadir setiap saat dan senantiasa melampaui sumber
daya yang tersedia. Artinya kekuatan yang dimiliki organisasi selalu berada dalam posisi
lebih lemah dalam menanggulangi ancaman, bahkan dalam mengejar dan memanfaatkan
peluang sekalipun (David, 1989).
Suatu perusahaan dapat dikatakan memiliki keunggulan bersaing apabila telah
merancang strategi yang tepat bagi perusahaan. Pengimplementasian strategi dapat
dilakukan dengan pengorganisasian yang tepat dengan memulai pengidentifikasian,
penguatan organisasi, serta peningkatan kemampuan perusahaan. Dalam membangun
keunggulan bersaing, suatu perusahaan harus melakukan peran manajemen strategik dan
pemahaman strategi. Keunggulan bersaing hanya dapat dipertahankan apabila pesaing
tidak melakukan strategi yang sama.
B. Tujuan Analisis Lingkungan
Untuk menyediakan kemampuan dalam menggapai masalah-masalah kritis dalam
lingkungan bagi manajemen perusahann menyelidiki kondisi masa depan dari lingkungan
organisasi dan kemudian mencoba masukkannya kedalam pengambilan keputusan
organisasi, dan mengenali masalah-masalah mendesak yang signifikan bagi perusahaan
dan memberikan prioritas terhadap masalah tersebut, serta mengembangkan suatu
rencana untuk menanganinya.
C. Komponen Eksternal Analisa lingkungan
a. Pemindaian/Scanning
Mengidentifikasi sinyal awal dari perubahan lingkungan dan tren
b. Pemantauan/Monitoring
Mendeteksi makna melalui pengamatan berkelanjutan mengenai perubahan
lingkungan dan tren
c. Peramalan/Forecasting
Mengembangkan hasil proyeksi yang diantisipasi berdasarkan perubahan dan tren
yang dipantau
d. Penilaian/Assessing
Menentukan waktu dan pentingnya perubahan lingkungan dan tren untuk strategi
dan manajemen perusahaan
D. Peluang dan Ancaman
a. Peluang
Suatu kondisi lingkung pada umumnya yang jika dieksploitasi dapat membantu
perusahaan mencapai daya saing yang strategis.
b. Ancaman
Suatu kondisi lingkungan pada umumnya yang dapat menghambat suatu
perusahaan dalam upaya untuk mencapai daya saing yang strategis
E. Lingkungan Umum
Lingkungan Umum adalah lapis terluar lingkungan eksternal yang tidak langsung
berpengaruh terhadap organisasi dan manajemen. Termasuk ke dalamnya faktor
sosiokultural, ekonomi, sosiokultural, teknologi. Faktor-faktor tersebut tidak secara
langsung berpengaruh atas operasi sehari-hari organisasi, tetapi mereka dapat
memengaruhi seluruh organisasi yang ada di suatu wilayah (negara). Misalnya, makin
tinggi tingkat pendidikan orang tua, membuat mereka punya uang lebih untuk anak-
anaknya, dan salah satunya permintaan mainan anak meningkat. Situasi ini dieksploitasi
perusahaan mainan.
a. Internasional
Dimensi internasional merepresentasikan peristiwa- peristiwa yang berasal dari
negara lain dan memengaruhi organisasi di suatu negara. Di era globalisasi,
dimensi internasional dapat memunculkan kompetitor baru, pelanggan baru,
supplier baru, serta membentuk trend sosial, teknologi, dan ekonomi.
b. Teknologi
Dimensi teknologi termasuk ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi di suatu
bidang industri atau masyarakat secara umum. Dimensi ini banyak memengaruhi
perubahan-perubahan besar atas organisasi aneka industri. Dua puluh tahun lalu,
suatu organisasi paling banter punya 1 PC desktop. Sekarang, mereka sudah
dilengkapi jaringan komputer, akses internet, video conferencing, telepon seluler,
website, dan laptop. Bahkan, teknologi tersebut kini sudah jadi standar harian.
Internet telah mengubah sifat peluang dan ancaman dengan mengubah siklus
hidup produk, meningkatkan kecepatan distribusi, menciptakan produk baru dan
layanan, menghapus batasan pasar geografis tradisional, dan mengubah sejarah
trade-off antara standardisasi produksi dan fleksibilitas. Internet berubah skala
ekonomi, mengubah hambatan masuk, dan mendefinisikan kembali hubungan
antara industri dan berbagai pemasok, kreditur, pelanggan, dan pesaing
c. Sosiokultural
Suatu karakteristik demografi (kependudukan) seperti norma, kebiasaan, dan nilai
umum yang berlaku di suatu populasi. Karakteristik terpenting adalah kepadatan
populasi, usia, dan tingkat pendidikan. Karakterik demografi saat ini menentukan
tenaga kerja dan konsumen di masa mendatang.
d. Ekonomi
Dimensi ekonomi mencerminkan kesehatan ekonomi suatu negara atau wilayah
secara umum. Daya beli masyarakat, tingkat pengangguran, dan tingkat suku
bunga, adalah bagian dari dimensi ekonomi ini. Oleh karena organisasi masa kini
cenderung beroperasi di lingkup global, maka dimensi ekonomi semakin
membuat rumit dan banyak menimbulkan ketidakpastian di kalangan manajer.
e. Legal-Politik
Dimensi ini termasuk peraturan pemerintah di tingkat lokal, provinsi dan pusat.
Kegiatan politik kerap pula didesain untuk memengaruhi perilaku perusahaan.
Indonesia sudah menerapkan UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
yang secara eksplisit telah mengatur hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja.
Apapun perusahaan yang beroperasi di Indonesia terkena ketentuan dalam UU
tersebut.
F. Analisis Lingkungan Industri
a. Tingkat Rivalitas di antara Pesaing
Analisis yang tepat pada poin ini akan memberikan banyak pertimbangan dalam
menentukan strategi bisnis yang tepat sehingga mampu menghadapi persaingan
antar bisnis di lingkungan industri yang sama. Persaingan yang tinggi akan
menyebabkan :
 Pangsa pasar dari bisnis menjadi semakin kecil, apalagi produk yang
ditawarkan sejenis atau mirip.
 Menurunkan omzet dan keuntungan dari bisnis karena setiap perusahaan
berlomba-lomba memberikan harga yang terbaik kepada pembeli
Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang pesaing sangat penting untuk
perumusan strategi yang berhasil. Mengidentifikasi pesaing utama tidak selalu
mudah karena banyak perusahaan memiliki divisi yang bersaing dalam industri
yang berbeda. Banyak perusahaan multidivisi tidak memberikan informasi
penjualan dan laba berdasarkan divisi karena alasan persaingan. Juga, perusahaan
swasta tidak mempublikasikan informasi keuangan atau pemasaran apa pun.
b. Ancaman Pendatang Baru
Intensitas persaingan akan semakin meningkat sehingga turut menjadi ancaman
bagi bisnis yang sedang dijalankan. Oleh karena itu, pendatang baru perlu
dianalisis pula.
c. Ancaman Produk Substitusi
Produk substitusi merupakan produk yang bisa menjadi pengganti apabila produk
yang dibutuhkan tidak ada. Di banyak industri, perusahaan bersaing ketat dengan
produsen produk pengganti di industri lainnya. Contohnya adalah produsen wadah
plastik bersaing dengan kaca, kertas karton, dan produsen kaleng aluminium, dan
produsen acetaminophen bersaing dengan produsen obat nyeri dan sakit kepala
lainnya. Kehadiran produk pengganti menempatkan batas atas pada harga yang
dapat dibebankan sebelum konsumen akan beralih ke produk pengganti. Harga
plafon sama dengan plafon laba dan persaingan yang lebih ketat di antara para
pesaing. Produsen dari kacamata dan lensa kontak, misalnya, menghadapi tekanan
kompetitif yang meningkat dari laser operasi mata. Produsen gula menghadapi
tekanan serupa dari pemanis buatan. Koran dan majalah menghadapi tekanan
persaingan produk pengganti dari Internet dan 24 jam televisi kabel. Besarnya
tekanan persaingan yang berasal dari pengembangan produk pengganti umumnya
dibuktikan dengan rencana pesaing untuk memperluas kapasitas produksi, seperti
serta oleh angka pertumbuhan penjualan dan laba mereka.
d. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok perlu diindentifikasi supaya pelaku usaha mengerti alur permainan dari
si pemasok tersebut, misalkan pemasok memiliki konsentrasi penawaran di
produk mana, apakah ada kepentingan lainnya dari si pemasok, apakah barang
yang dipasok kepada kita tergolong banyak atau sedikit. Daya tawar pemasok
mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, terutama bila ada
banyak pemasok, bila hanya ada sedikit barang bahan baku pengganti, atau ketika
biaya penggantian bahan baku sangat mahal. Seringkali demi kepentingan terbaik
pemasok dan produsen untuk saling membantu harga wajar, peningkatan kualitas,
pengembangan layanan baru, pengiriman tepat waktu, dan mengurangi biaya
persediaan, sehingga meningkatkan profitabilitas jangka panjang bagi semua
pihak.
Perusahaan dapat mengejar strategi integrasi ke belakang untuk mendapatkan
kontrol atau kepemilikan pemasok. Strategi ini sangat efektif ketika pemasok
tidak dapat diandalkan, terlalu mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan
perusahaan secara konsisten. Perusahaan umumnya dapat bernegosiasi
persyaratan yang lebih menguntungkan dengan pemasok ketika integrasi ke
belakang adalah strategi yang biasa digunakan di antara perusahaan pesaing
dalam suatu industri
e. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Menganalisis pembeli dilakukan melalui sudut pandang kekuatan tawar
menawarnya. Proses analisis bisa dilakukan dengan cara melihat apakah harga
yang ditawarkan sudah sesuai dengan pembeli, bagaimana kualitas produk yang
diinginkan pembeli dan sejenisnya, bagaimana kuantitas dari produk yang
dibutuhkan oleh pembeli. Konsumen mendapatkan peningkatan daya tawar di
bawah berikut ini dalam keadaan:
i. Jika mereka dapat dengan murah beralih ke merek atau pengganti pesaing
ii. Jika mereka sangat penting bagi penjual
iii. Jika penjual sedang berjuang menghadapi turunnya permintaan konsumen
iv. Jika mereka diberi tahu tentang produk, harga, dan biaya penjual
v. Jika mereka memiliki keleluasaan dalam hal apakah dan kapan mereka
membeli produk tersebut

Anda mungkin juga menyukai