Dosen Pengampu
SOFIAN, SE.,MM
Di Susun Oleh:
Seperti yang kita ketahui bahwa lingksungan internal dan eksternal dapat memberi
dampak terhadap eksistensi suatu perusahaan. Semakin kompleks permasalahan
lingkungan, semakin besar pula dampaknya terhadap dinamika manusia, perusahaan. Serta
proses yang terjadi di dalamnya. Dengan mencermati perubahan lingkungan berarti
perusahaan telah mewaspadai kemungkinan timbulnya ancaman yang dapat
membahayakan ekssistensinya, disamping berupaya menangkap peluang yang dapat
diraihnya. Karenanya perusahaan perlu terus menerus menganalisa faktor lingkungan
terutama lingkungan eksternalnya secara seksama.
Ini membantu para manajer untuk memutuskan jalur masa depan organisasi. Pemindaian
harus mengidentifikasi ancaman dan peluang yang ada di lingkungan. Sedangkan
perumusan strategi, suatu organisasi harus memanfaatkan peluang dan meminimalkan
ancaman. Ancaman bagi satu organisasi dapat menjadi peluang bagi yang lain .
Analisis internal lingkungan adalah langkah pertama pemindaian lingkungan. Organisasi
harus mengamati lingkungan internal organisasi. Ini termasuk interaksi karyawan dengan
karyawan lain, interaksi karyawan dengan manajemen, interaksi manajer dengan manajer
lain, dan interaksi manajemen dengan pemegang saham, akses ke sumber daya alam,
kesadaran merek, struktur organisasi, staf utama, potensi operasional, dll. Juga, diskusi,
wawancara, dan survei dapat digunakan untuk menilai lingkungan internal.
Macam dan Karakteristik Lingkungan
Menurut Michael Poter (Fitri Lukiastuti, 2000), “Kondisi lingkungan harus dihadapi oleh
para perumus strategi (manajemen perusahaan) terdiri dari tiga jenis, yaitu lingkungan
umum (faktor ekonomi, dinamika sosial, kemajuan teknologi dan tata pemerintahan),
lingkungan industrial (daya tawar konsumen, pemasok, pelaku usaha baru dan produk
pengganti), serta lingkungan internasional.
Sementara menurut Armin Wijaya Tunggal, lingkungan bisnis meliputi tiga jenis, yaitu:
lingkungan jauh (faktor ekonomi, dinamika sosial, konjungtur politik, perubahan teknologi
dan faktor ekologi), lingkungan industrial (hambatan untuk masuk, daya tawar pembeli,
barang pengganti dan tingkat persaingan dalam industri), serta lingkungan operasional
(para pesaing, sikap para kreditur, para pelanggan, serta mutu tenaga kerja.)
Ada beberapa lingkungan yang harus dihadapi oleh perusahaan sebagai berikut:
Terdiri dari
1) Faktor Ekonomi
Perkembangan nilai serta sikap yang terjadi pada masyarakat atau konsumen tidak
boleh diabaikan oleh perancang strategi. Misalnya perkembangan nilai atau sikap
keagamaan berpengaruh kepada cara masyarakat berbusana
3) Perkembangan Teknologi
Adapun hambatan yang timbul dari kebijakan pemerintah adalah sebagai berikut:
5) Konjungtur Politik
Situasi politik yang terjadi seringkali berbanding lurus dengan minat investor untuk
menanamkan modal. Kondisi politik pada suatu negara seringkali djadikan salah satu
pertimbangan untuk berinvestasi, investor cenderung untuk lebih menyenangi
berinvestasi di negara yang iklim politiknya stabil yang mendukung pengembangan
investasi
Konsumen dapat mempengaruhi penetapan harga produk, penetapan standar mutu dan
pelayanan yang mendorong perusahaan untuk bersaing satu sama lain walaupun ha
tersebut dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan. Daya tawar pembeli bersifat
kuat bila:
- Kelompok pembeli hanya terpusat kepada segmen tertentu atau jumlahnya lebih
sedikit dari jumlah penjual atau produsen
- Produk yang dijual perusahaan bukan merupakan komoditas yang vital bagi pembeli
- Produk yang dibeli konsumen adalah produk standar
- Pembeli menghadapi biaya pengalihan hak pemilikan yang kecil
- Pembeli mampu menciptakan akses informasi pasar yang sangat lengkap
Pemasok dapat menggunakan daya tawarmya dengan mengancam akan menaikan harga
atau menurunkan mutu produk atau jasa komoditas yang dijual kepada perusahaan yang
hal tersebut dapat pula mempengaruhi kemampuan laba perusahaan. Daya tawar pemasok
dikatakan kuat jika:
Para pendatang baru dalam suatu jenis industri dapat saja memiliki kemampuan sumber
daya yang besar yang tidak dimiliki oleh perusahaan-perusahaan lain yang telah eksis dan
berambisi untuk merebut pasar. Akibatnya harga pasar menjadi turn yang hal tersebut
mempengaruhi kemampuan laba. Tinggi rendahnya ancaman daari pendatang baru dalam
suatu jenis industri tergantung dari kuat tidaknya hambatan masuk (barrier to entry) yang
dimilikinya yang meliputi:
Skala ekonomi menggambarkan jumlah satuan atau unit keluaran yang harus dihasillkan
oleh perusaaan dan biaya yang harus dikeluarkan agar mampu memperoleh keuntungan.
Dimaksudkan sebagai kebutuhan untuk menanamkan investasi yang besar agar perusaaan
dapat persaing atau menciptakan hambatan masuk bagi perusahaan lain. Kebutuhan in
khususnya jika investasi tersebut diperlukan untuk kegiatan promosi awal yang tidak
diharapkan dapat kembali atau untuk investasi yang dialokasikan buat biaya penelitian dan
pengembangan yang penuh resiko.
Dimaksudkan sebagai biaya awal yang harus dikeluarkan oleh pembeli jika ia beralih dari
produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya
Dimaksudkan sebagai hambatan masuk yang timbul akibat adanya keinginan pendatang
baru untuk mengamankan kebijakan distribusi produk yang telah dimasuki oleh
perusahaan-peusahaan yang telah mapan
Hal ini terjadi misalnya jika produsen lama yang telah mapan memiliki keunggulan yang
tidak dapat ditiru oleh perusahaan pendatang baru.
4) Keberadaan Produk Pengganti
Adanya produk pengganti berpeluang untuk mengurangi laba yang disebabkan karena
pengaruh penetapan harga jual oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada. Semakin
menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti, kemungkinan penurunan
pendapatan akan semakin besar.
c) Lingkungan Internasional
Pada pemasaran produk ditingkat global, perusahaan dituntut untuk mampu bersaing
secara terkoordinasi. Terdapat beberapa perbedaan antara persaingan yang bersifat
nasional dengan yang bertaraf internasional, diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Biaya yang harus dikeluarkan untuk faktor-faktor produksi yang berbeda pada setiap
negara.
3) Peranan pemerintah dalam mengatur perekonomian yang berbeda antara negara satu
dengan yang lain.
Ketika bisnis menjadi lebih kompetitif, dan ada perubahan yang cepat di lingkungan
eksternal, informasi dari lingkungan eksternal menambahkan elemen penting untuk
efektivitas rencana jangka panjang. Karena lingkungan bersifat dinamis, menjadi penting
untuk mengidentifikasi gerakan dan tindakan pesaing. Organisasi juga harus memperbarui
kompetensi inti dan lingkungan internal sesuai lingkungan eksternal.
Faktor lingkungan tidak terbatas , oleh karena itu organisasi harus gesit dan waspada
untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Misalnya –
Pemantauan mungkin menunjukkan bahwa perkiraan asli dari harga bahan baku yang
terlibat dalam produk tidak lebih kredibel, yang dapat menyiratkan persyaratan untuk
pemindaian, perkiraan, dan analisis yang lebih terfokus untuk membuat prediksi yang
lebih dapat dipercaya tentang input biaya. Dengan cara yang sama, dapat terjadi perubahan
dalam faktor-faktor seperti aktivitas pesaing, teknologi, selera dan preferensi pasar.
lingkungan langsung/industri
lingkungan nasional
lingkungan sosial-ekonomi/lingkungan makro yang lebih luas
Beberapa faktor internal dan eksternal berdampak pada operasional bisnis, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sementara beberapa di antaranya berada dibawah
kendali bisnis, Sebagian besar tidak, dan bisnis harus beradaptasi agar tidak terpengaruh
oleh faktor-faktor yang berubah ini. Keduanya bekerja sama untuk membentuk lingkungan
bisnis. Dunia perusahaan yang bergerak cepat saat ini telah menggeser tren menuju
lingkungan bisnis yang lebih dinamis dan tidak pernah berakhir. Akibatnya, pemahaman
tren, tuntutan, strategi, dan beradaptasi sangat penting dalam dunia bisnis.