Anda di halaman 1dari 9

ARTIKEL

PEMINDAIAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN


”Ditujukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Strategis”

Dosen Pengampu
SOFIAN, SE.,MM

Di Susun Oleh:

Hilmi Alim Mujahid – 2006010280

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SYEKH YUSUF TANGERANG
2023
Artikel
Pemindaian Lingkungan Perusahaan

Seperti yang kita ketahui bahwa lingksungan internal dan eksternal dapat memberi
dampak terhadap eksistensi suatu perusahaan. Semakin kompleks permasalahan
lingkungan, semakin besar pula dampaknya terhadap dinamika manusia, perusahaan. Serta
proses yang terjadi di dalamnya. Dengan mencermati perubahan lingkungan berarti
perusahaan telah mewaspadai kemungkinan timbulnya ancaman yang dapat
membahayakan ekssistensinya, disamping berupaya menangkap peluang yang dapat
diraihnya. Karenanya perusahaan perlu terus menerus menganalisa faktor lingkungan
terutama lingkungan eksternalnya secara seksama.

Dari hasil analisis lingkungan, perusahaan memperoleh bahan untuk memperoleh


diagnosis lengkungan dimana diagnosis lingkungan ini menentukan keputusan yang akan
ditetapkan oleh manajemen perusahaan berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil
analisis lingkungan. Hasil diagnosis lingkungan disusun dari berbagai keputusan yang
ditetapkan oleh perusahaan untuk menentukan sikap terhadap ssesuatu permasalah dalam
bentuk tindakan penggunaan peluang yang ada ataupun tindakan mengatasi dan
meminimalkan ancaman yang real. Lingkungan organisasi/perusahaan terdiri dari faktor
eksternal dan internal. Lingkungan harus dipindai untuk menentukan perkembangan dan
prakiraan faktor-faktor yang akan mempengaruhi keberhasilan organisasi. Pemindaian
lingkungan mengacu pada kepemilikan dan pemanfaatan informasi tentang kesempatan,
pola, tren, dan hubungan dalam lingkungan internal dan eksternal organisasi.

Ini membantu para manajer untuk memutuskan jalur masa depan organisasi. Pemindaian
harus mengidentifikasi ancaman dan peluang yang ada di lingkungan. Sedangkan
perumusan strategi, suatu organisasi harus memanfaatkan peluang dan meminimalkan
ancaman. Ancaman bagi satu organisasi dapat menjadi peluang bagi yang lain .
Analisis internal lingkungan adalah langkah pertama pemindaian lingkungan. Organisasi
harus mengamati lingkungan internal organisasi. Ini termasuk interaksi karyawan dengan
karyawan lain, interaksi karyawan dengan manajemen, interaksi manajer dengan manajer
lain, dan interaksi manajemen dengan pemegang saham, akses ke sumber daya alam,
kesadaran merek, struktur organisasi, staf utama, potensi operasional, dll. Juga, diskusi,
wawancara, dan survei dapat digunakan untuk menilai lingkungan internal.
Macam dan Karakteristik Lingkungan

Menurut Michael Poter (Fitri Lukiastuti, 2000), “Kondisi lingkungan harus dihadapi oleh
para perumus strategi (manajemen perusahaan) terdiri dari tiga jenis, yaitu lingkungan
umum (faktor ekonomi, dinamika sosial, kemajuan teknologi dan tata pemerintahan),
lingkungan industrial (daya tawar konsumen, pemasok, pelaku usaha baru dan produk
pengganti), serta lingkungan internasional.

Sementara menurut Armin Wijaya Tunggal, lingkungan bisnis meliputi tiga jenis, yaitu:
lingkungan jauh (faktor ekonomi, dinamika sosial, konjungtur politik, perubahan teknologi
dan faktor ekologi), lingkungan industrial (hambatan untuk masuk, daya tawar pembeli,
barang pengganti dan tingkat persaingan dalam industri), serta lingkungan operasional
(para pesaing, sikap para kreditur, para pelanggan, serta mutu tenaga kerja.)

Lingkungan yang Harus Dihadapi oleh Perusahaan

Ada beberapa lingkungan yang harus dihadapi oleh perusahaan sebagai berikut:

a) Lingkungan umum atau Lingkungan Jauh

Terdiri dari

1) Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi terutama dalam skala makro dapat mempengaruhi rancangan


strategi perusahaan

2) Dinamika Sosial Budaya

Perkembangan nilai serta sikap yang terjadi pada masyarakat atau konsumen tidak
boleh diabaikan oleh perancang strategi. Misalnya perkembangan nilai atau sikap
keagamaan berpengaruh kepada cara masyarakat berbusana

3) Perkembangan Teknologi

Kemajuan teknologi dapat berdampak terhadap kemudahan memperoleh bahan baku,


penyelenggaraan kegiatan operasional, serta perbaikan mutu produk perusahaan
4) Kebijakan Pemerintah

Kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah mempengaruhi cara perusahaan


beroperasi. Pemerintah menetapkan peraturan yang berkenaan dengan penetapan
gaji dan harga, peluang kerja, keamanan dan Kesehatan kerja, peraturan perkreditan,
lokasi pabrik atau jumlah bahan kimia yang boleh dilepas ke udara.

Kebijakan pemerintah dapat menciptakan peluang maupun hambatan bagi


perusahaan. Peluang yang diciptakan dapat berbentuk:

- Penyerapan barang atu jasa yang besar oleh pemerintah


- Pemerintah memberikan proteksi kepada perusahaan-perusahaan kecil
- Perubahan kebijakan pemerintah yang sering menciptakan peluang-peluang
untuk usaha baru

Adapun hambatan yang timbul dari kebijakan pemerintah adalah sebagai berikut:

- Undang-undang anti monopoli yang membatasi kebebasan bergerak bagi


perusahaan-perusahaan besar
- Kebijakan perpajakan yang ditetapkan pemerintah berpotensi mengurangi
keuntungan dan pemupukan modal

5) Konjungtur Politik

Situasi politik yang terjadi seringkali berbanding lurus dengan minat investor untuk
menanamkan modal. Kondisi politik pada suatu negara seringkali djadikan salah satu
pertimbangan untuk berinvestasi, investor cenderung untuk lebih menyenangi
berinvestasi di negara yang iklim politiknya stabil yang mendukung pengembangan
investasi

6) Kesadaran Terhadap Lingkungan

Pada dasarnya terakhir, kesadaran terhadap pentingnya faktor lingkungan


berkembangnya diseluruh dunia. Perhatian masyarakat nasional dan dunia terhadap
kelestarian dan Kesehatan lingkungan memberikan tekanan kepada perusahaan
khususnya yang bergerak dibidang industri untuk memiliki kepedulian terhadap hal
tersebut.
B) Lingkungan Industrial

Lingkungan industrial ini meliputi

1) Daya Tawar Pribadi

Konsumen dapat mempengaruhi penetapan harga produk, penetapan standar mutu dan
pelayanan yang mendorong perusahaan untuk bersaing satu sama lain walaupun ha
tersebut dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan. Daya tawar pembeli bersifat
kuat bila:

- Kelompok pembeli hanya terpusat kepada segmen tertentu atau jumlahnya lebih
sedikit dari jumlah penjual atau produsen
- Produk yang dijual perusahaan bukan merupakan komoditas yang vital bagi pembeli
- Produk yang dibeli konsumen adalah produk standar
- Pembeli menghadapi biaya pengalihan hak pemilikan yang kecil
- Pembeli mampu menciptakan akses informasi pasar yang sangat lengkap

2) Daya Tawar Pemasok

Pemasok dapat menggunakan daya tawarmya dengan mengancam akan menaikan harga
atau menurunkan mutu produk atau jasa komoditas yang dijual kepada perusahaan yang
hal tersebut dapat pula mempengaruhi kemampuan laba perusahaan. Daya tawar pemasok
dikatakan kuat jika:

a) Para pemasok didominasi oleh sejumlah perusahaan yang terkonsentrasi.


b) Pemasok tidak berada dalam kondisi menghadapi persaingan dari produk pengganti
lain.
c) Perusahaan yang disuplay bukan merupakan pelanggan penting bagi kelompok
pemasok.
d) Produk dari pemasok merupakan input penting bagi kegiatan usaha pembeli.
e) Produk yang dihasilkan oleh kelompok pemasok telah mengalami diferensiasi.
f) Kelompok pemasok memiliki potensi ancaman yang kuat untuk melakukan integrasi
dimasa depan.

Para pendatang baru dalam suatu jenis industri dapat saja memiliki kemampuan sumber
daya yang besar yang tidak dimiliki oleh perusahaan-perusahaan lain yang telah eksis dan
berambisi untuk merebut pasar. Akibatnya harga pasar menjadi turn yang hal tersebut
mempengaruhi kemampuan laba. Tinggi rendahnya ancaman daari pendatang baru dalam
suatu jenis industri tergantung dari kuat tidaknya hambatan masuk (barrier to entry) yang
dimilikinya yang meliputi:

a) Skala Ekonomi yang Dimiliki

Skala ekonomi menggambarkan jumlah satuan atau unit keluaran yang harus dihasillkan
oleh perusaaan dan biaya yang harus dikeluarkan agar mampu memperoleh keuntungan.

b) Differensiasi Produk yang Telah Ada

Differensiasi produk menggambarkan kemampuan mengidentifikasi meek dan kesetiaan


pelanggan yang dimiliki oleh satu perusahaan yang disebabkan oleh pengaruh periklanan,
pelayanan terhadap pelanggan ataupun kekhasan produk pada waktu yang lalu.

c) Kebutuhan Akan Modal

Dimaksudkan sebagai kebutuhan untuk menanamkan investasi yang besar agar perusaaan
dapat persaing atau menciptakan hambatan masuk bagi perusahaan lain. Kebutuhan in
khususnya jika investasi tersebut diperlukan untuk kegiatan promosi awal yang tidak
diharapkan dapat kembali atau untuk investasi yang dialokasikan buat biaya penelitian dan
pengembangan yang penuh resiko.

d) Biaya Peralihan yang Dibutuhkan

Dimaksudkan sebagai biaya awal yang harus dikeluarkan oleh pembeli jika ia beralih dari
produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya

e) Akses Menuju Saluran Distribusi

Dimaksudkan sebagai hambatan masuk yang timbul akibat adanya keinginan pendatang
baru untuk mengamankan kebijakan distribusi produk yang telah dimasuki oleh
perusahaan-peusahaan yang telah mapan

f) Keunggulan-keunggulan Lain dari Komoditas yang Telah Ada

Hal ini terjadi misalnya jika produsen lama yang telah mapan memiliki keunggulan yang
tidak dapat ditiru oleh perusahaan pendatang baru.
4) Keberadaan Produk Pengganti

Adanya produk pengganti berpeluang untuk mengurangi laba yang disebabkan karena
pengaruh penetapan harga jual oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada. Semakin
menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti, kemungkinan penurunan
pendapatan akan semakin besar.

c) Lingkungan Internasional

Posisi strategis perusahaan industri yang beroprasi dipasar global banyak


ditentukan oleh posisi perusahaan secara total. Misalnya posisi strategis peusahaan IBM
untuk produk komputer Inggris dan Jerman terus meningkat karena keunggulan
teknologinya serta kemampuannya dibidang pemasaran.

Pada pemasaran produk ditingkat global, perusahaan dituntut untuk mampu bersaing
secara terkoordinasi. Terdapat beberapa perbedaan antara persaingan yang bersifat
nasional dengan yang bertaraf internasional, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Biaya yang harus dikeluarkan untuk faktor-faktor produksi yang berbeda pada setiap
negara.

2) Situasi dan kondisi pasar yang berlainan.

3) Peranan pemerintah dalam mengatur perekonomian yang berbeda antara negara satu
dengan yang lain.

Analisis lingkungan internal membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan


kelemahan suatu organisasi atau perusahaan.

Ketika bisnis menjadi lebih kompetitif, dan ada perubahan yang cepat di lingkungan
eksternal, informasi dari lingkungan eksternal menambahkan elemen penting untuk
efektivitas rencana jangka panjang. Karena lingkungan bersifat dinamis, menjadi penting
untuk mengidentifikasi gerakan dan tindakan pesaing. Organisasi juga harus memperbarui
kompetensi inti dan lingkungan internal sesuai lingkungan eksternal.

Faktor lingkungan tidak terbatas , oleh karena itu organisasi harus gesit dan waspada
untuk menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Misalnya –
Pemantauan mungkin menunjukkan bahwa perkiraan asli dari harga bahan baku yang
terlibat dalam produk tidak lebih kredibel, yang dapat menyiratkan persyaratan untuk
pemindaian, perkiraan, dan analisis yang lebih terfokus untuk membuat prediksi yang
lebih dapat dipercaya tentang input biaya. Dengan cara yang sama, dapat terjadi perubahan
dalam faktor-faktor seperti aktivitas pesaing, teknologi, selera dan preferensi pasar.

Sementara dalam analisis eksternal , tiga lingkungan yang berkorelasi harus dipelajari


dan dianalisis —

 lingkungan langsung/industri
 lingkungan nasional
 lingkungan sosial-ekonomi/lingkungan makro yang lebih luas

Meneliti lingkungan industri memerlukan penilaian terhadap struktur persaingan


industri organisasi, termasuk posisi bersaing suatu organisasi tertentu dan pesaing
utamanya. Juga, penilaian sifat, tahap, dinamika dan sejarah industri sangat penting. Ini
juga menyiratkan mengevaluasi pengaruh globalisasi pada persaingan dalam industri.

Menganalisis lingkungan nasional membutuhkan penilaian apakah kerangka kerja


nasional membantu dalam mencapai keunggulan kompetitif di lingkungan global.
Analisis lingkungan makro meliputi eksplorasi faktor ekonomi makro, sosial, pemerintah,
hukum, teknologi dan internasional yang dapat mempengaruhi lingkungan. Analisis
lingkungan eksternal organisasi mengungkapkan peluang dan ancaman bagi suatu
organisasi. Manajer strategis tidak hanya harus mengenali keadaan lingkungan saat ini dan
industri mereka, tetapi juga dapat memprediksi posisi masa depan.
Kesimpulan

Beberapa faktor internal dan eksternal berdampak pada operasional bisnis, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sementara beberapa di antaranya berada dibawah
kendali bisnis, Sebagian besar tidak, dan bisnis harus beradaptasi agar tidak terpengaruh
oleh faktor-faktor yang berubah ini. Keduanya bekerja sama untuk membentuk lingkungan
bisnis. Dunia perusahaan yang bergerak cepat saat ini telah menggeser tren menuju
lingkungan bisnis yang lebih dinamis dan tidak pernah berakhir. Akibatnya, pemahaman
tren, tuntutan, strategi, dan beradaptasi sangat penting dalam dunia bisnis.

Anda mungkin juga menyukai