Anda di halaman 1dari 8

FINAL PENGANTAR BISNIS

Dosen Pengampu :

Herdianto Husain, S. E., M. Si

Rizaldi Makmur, S. E., M. Si

DISUSUN OLEH :

NAMA : ZAMRA AMANDAH Z

NIM : 22210171

KELAS : 1E MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2023
1. LIMA UNSUR LINGKUNGAN BISNIS
 LINGKUNGAN EKONOMI DAN HUKUM
Lingkungan ekonomi adalah kondisi ekonomi di Negara tempat organisasi
internasional beroperasi. Kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap
kinerja dari setiap bisnis karena dapat mempengaruhi pendapatan atau beban dari
bisnis tersebut.
Lingkungan ekonomi mempengaruhi bisnis baik secara langsung maupun tidak
langsung. Beberapa faktor ekonomi memiliki dampak langsung pada biaya
pendanaan, biaya produksi, dan penjualan. Sementara yang lain memengaruhi
secara tidak langsung, terutama melalui pengaruhnya terhadap konsumen (yang
kemudian berdampak pada penjualan perusahaan).

Aspek hukum dalam bisnis merupakan suatu kaidah yang bertugas dalam
mengatur segala sesuatu mengenai tata cara pelaksanaan kegiatan perdagangan,
keuangan, industri yang dikaitkan terhadap produksi, jasa, pertukaran barang
dengan uang. Setiap kegiatan dalam melakukan suatu usaha maupun bisnis, perlu
adanya hukum untuk melindungi dan juga menegakkan keadilan. Sama pada
bidang lain pun, kehadiran hukum memang sangat diperlukan.
Hukum yang punya sifat mengikat tersebut dapat membuat siapa pun mempunyai
rasa tanggung jawab dan takut akan melakukan tindakan melanggar hukum.
Tanpa adanya hukum, maka segalanya akan kacau dan tidak berjalan secara
efektif dan efisien. Maka, sebelum membangun usaha penting bagi sang pemilik
untuk mengetahui terlebih dahulu mengenai apa saja aturan yang diterapkan
dalam dunia bisnis. Tak ada salahnya untuk mempelajari hukum sebab Anda akan
jauh lebih paham dan siap ketika mulai berbisnis.

 LINGKUNGAN TEKNOLOGI
Perkembangan teknologi mempengaruhi semua aspek bisnis, tidak hanya pada
produk dan layanan. Dalam produksi, teknologi dapat meningkatkan total output
melalui:
1) Peningkatan produktivitas. Dengan input yang sama, perusahaan dapat
menghasilkan output per unit yang lebih banyak.
2) Pengurangan biaya misalnya komputer dan teknologi transportasi
Peningkatan output pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan. Itu menggeser kurva kemungkinan produksi
ke arah luar.

Tidak hanya jumlah output yang meningkat, teknologi juga memungkinkan


perusahaan untuk menghasilkan produk baru. Misalnya, kehadiran teknologi
internet memungkinkan penerbit buku untuk meluncurkan e-book.

Namun demikian, teknologi juga membuat produk lebih cepat usang.


Misalnya, munculnya smartphone dengan resolusi kamera yang tinggi
mengurangi minat terhadap produk kamera konvensional. Dan, efek
perubahan teknologi pada organisasi secara keseluruhan dapat berpengaruh
terhadap:

 Teknik penjualan produk. Misalnya, lebih banyak toko beralih ke


online daripada toko. Perubahan tersebut tentu saja membawa dampak
signifikan pada strategi bisnis.
 Riset pasar. Pemasar dapat lebih mudah menganalisis pasar dengan
sistem basis data. Elemen teknologi memungkinkan pemasar untuk
mengakses data yang lebih akurat yang memungkinkannya untuk
merencanakan pemasaran dengan lebih baik.
 Pengelolaan dan operasional perusahaan. Karyawan mungkin tidak
perlu hadir ke kantor untuk bekerja. Melainkan, mereka dapat
melakukannya di rumah, asalkan tersambung dengan internet.
 Pilihan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, seperti melalui
website, media sosial, dan email.
 Kebutuhan keahlian baru. Perusahaan semakin memerlukan analis data
dan programmer untuk interpretasi data dan proses informasi digital.

 LINGKUNGAN PERSAINGAN
Lingkungan persaingan merupakan bagian dari lingkungan bisnis eksternal yang
terdiri dari banyak perusahaan yang mencoba untuk menarik pelanggan di pasar
yang sama. Menurut Mudrajad Kuncoro, (2005: 86) persaingan adalah keadaan
ketika organisasi berperang atau berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang
diinginkan seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber daya
yang dibutuhkan. Michael Porter dalam strategi kompetitif (2002: 60)
mengatakan bahwa dalam strategi kompetitif, pertandingan pada suatu
perusahaan harus terpusat pada intensitas persaingan di dalam perusahaan.
Dimana tingkat dari intensitas ditentukan oleh kekuatan persaingan.
Dalam sistem perusahaan yang bebas, tidak semua industri sama persaingannya.
Para ekonom telah mengidentifikasi empat tingkat persaingan dasar dalam sistem
perusahaan yaitu persaingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli, dan
monopoli.
Berdasarkan penjelasan definisi dan konsep diatas maka, dapat disimpulkan
bahwa lingkungan persaingan merupakan segala sesuatu yang berada diluar
organisasi yang saling berlomba untuk mencapai hasil dalam menarik pelanggan
serta pangsa pasar pada pasar yang sama.
 Dimensi dan indikator lingkungan persaingan
Menurut Michael Porter dalam strategi kompetitif, persaingan atau
pertandingan pada suatu perusahaan harus terpusat pada intensitas
persaingan di dalam suatu perusahaan. Dalam perusahaan harus penting
menaksir untuk kesuksesan dari setiap 6 kekuatan : (1) ancaman
pendatang baru, (2) persaingan antar pesaing-pesaing ancaman subtitusi
produk dan jasa kekuatan penawaran pembeli, (3) kekuatan penawaran
supplier dan kekuatan relatif dari stakeholder lainnya. Meskipun porter
menyebutkan hanya ada 5 kekuatan, dan yang ke 6 adalah stakeholder
lainnya yang merupakan masukan untuk menggambarkan kekuatan pada
pemerintah, masyarakat dan kelompok lain yang merupakan bagian dari
lingkungan yang berada diatas kegiatan perusahaan. Di bawah ini terdapat
model 6 kekuatan persaingan yang menentukan profitabilitas industri atau
perusahaan.
 LINGKUNGAN SOSIAL
Lingkungan sosial merupakan tempat berlangsungnya bermacam- macam
interaksi sosial dalam lingkup individu maupun kelompok di masyarakat. Pada
lingkungan sosial pun di dalamnya tidak terlepas dari aspek nilai dan norma yang
berlaku. Selain itu lingkungan sosial memiliki keterkaitan satu sama lain dengan
lingkungan alam (ekosistem) serta lingkungan buatan atau tata ruang di sekitar.
Pada hakikatnya, demi kelangsungan kehidupan sehari- hari, manusia
memerlukan lingkungan sosial yang selaras dan berkesinambungan. Lingkungan
sosial yang selaras dan berkesinambungan tersebut tentunya dibutuhkan oleh
semua elemen masyarakat, baik di tingkat individu maupun kelompok. Sehingga
untuk mencapai keselarasan dalam suatu lingkungan sosial, maka diperlukan
kerjasama secara kolektif di antara anggota masyarakat. Kerjasama dapat
mencakup adanya aturan-aturan sesuai kesepakatan bersama yang telah dibuat
kemudian dilaksanakan sebagai suatu mekanisme pengendalian lingkungan
sosial.
Selain itu, lingkungan sosial pada mulanya terbentuk dari adanya
pengelompokan-pengelompokan sosial, yang di dalamnya terdapat penyesuaian
terhadap adanya aturan- aturan dalam masyarakat yang bersifat memaksa.
Dalam hal ini, setiap anggota masyarakat dalam suatu lingkungan sosial
diwajibkan atau dituntut mematuhi serta menghayati aspek- aspek sosial yang
menjadi bagian dari lingkungan sosial, yang membentuk suatu integrasi

 LINGKUNGAN BISNIS GLOBAL


Global environment atau lingkungan global adalah elemen di luar
negara di mana perusahaan beroperasi yang mana potensial
mempengaruhi kinerja perusahaan, baik berupa ancaman maupun
peluang.
Lingkungan global terdiri dari interaksi internasional di luar kendali
perusahaan. Misalnya, lingkungan global mencakup undang-undang
perdagangan yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan
untuk mengimpor bahan-bahan yang diperlukan atau mengekspor
outputnya ke luar negeri.
Secara umum, lingkungan global mencakup faktor-faktor seperti
politik, ekonomi, teknologi, sosial demografi, peraturan, yang sifatnya
internasional. Sebagai contoh, meskipun krisis keuangan 2008-2009
terjadi di Amerika Serikat, namun dampaknya telah mempengaruhi
perusahaan di Indonesia. Contoh lainnya adalah kehadiran ojek online
juga tidak terlepas dari inovasi Uber yang diluncurkan di luar negeri
atau hadirnya eCommerce di Indonesia juga sangat terkait dengan
perkembangan teknologi di luar negeri.

2. MENJELASKAN 9 STRATEGI DALAM BISNIS CANVAS


1) Customer segments
customer segments adalah satu atau beberapa jenis customer yang dilayani oleh
sebuah usaha. Elemen ini membahas mengenai target konsumen, yaitu siapa yang
membeli produk bukan siapa yang mengkonsumsi produk. Segmentasinya terdiri dari
segmentasi geografis, demografi, psikologis, dan perilaku.

2) Value propositions
Kedua, value propositions, yaitu pecahkan masalah dan penuhi
kebutuhan customer dengan sebuah nilai penawaran. Pada elemen ini juga membahas
mengeni produk atau jasa yang laku di pasaran selalu memiliki nilai manfaat yang
unik dan unggul dibandingkan produk sejenis.

3) Channels
Ketiga, channels, yaitu value propositions yang disampaikan ke customer melalui
komunikasi, distribusi, atau saluran penjualan. Elemen ini memiliki jenis-jenis
saluran, yaitu sales force, web sales, own stores, partner stores,
dan wholesaler. Channels juga memiliki beberapa fase, yaitu kesadaran, evaluasi,
pembelian, penyampaian, dan purna jual.

4) Customer relations
Keempat, customer relation adalah hubungan dengan customer yang dibangun dan
dipertahankan bersama masing-masing customer segment. Pada elemen ini pelanggan
dapat didorong oleh motivasi seperti akuisisi pelanggan, retensi (mempertahankan)
pelanggan, dan peningkatan penjualan (upselling). Elemen ini juga memiliki
beberapa kategori, yaitu personal assistance, dedicated personal assistance, self
service, automated services, communities, dan co-creation.

5) Revenue streams
Kemudian, revenue streams adalah jenis pendapatan dihasilkan dari proposisi nilai
yang ditawarkan dengan sukses ke customer. Elemen ini juga terdiri dari business to
business, business to customer, dan business customer to customer. Business to
business, yaitu transaksi usaha yang memberikan layanan kepada pembeli berskala
besar atau dari produsen ke sebuah organisasi atau perusahaan lain yang membeli
dalam skala besar. Business to customer adalah transaksi usaha yang memberikan
layanan kepada konsumen retail yang dapat membeli secara eceran. Contohnya
sebuah perusahaan yang membuka toko untuk menjual produknya.
Sedangkan customer to customer adalah transaksi usaha yang memberikan layanan
kepada pedagang (bukan perusahaan produsen) yaitu pelapak online atau reseller
perseorangan yang mental produk langsung ke konsumen akhir secara eceran?

6) Key resources
Selanjutnya, key resources adalah aset yang dibutuhkan untuk menawarkan dan
menyampaikan value proposition. Elemen ini dapat dikategorikan menjadi empat,
yaitu fisik, intelektual, manusia, dan finasial.

7) Key activities
Lalu, key activities adalah aktivitas yang dilakukan untuk mempertahankan dan
menyampaikan value proposition. Elemen ini juga dikategorikan menjadi tiga, yaitu
produksi, pemecahan masalah, dan platform atau jaringan.

8) Key partners
Kedelapan adalah key partners, yaitu sumber daya yang diperoleh dari luar
organisasi/usaha. Pemateri juga menyampaikan bahwa elemen ini memiliki empat
jenis kemitraan yang berbeda, yaitu aliansi strategis antara non-pesaing, kemitraan
strategis antar pesaing, usaha patugan untuk mengembangkan bisnis baru, dan
hubungan antara pembeli dengan pemasok untik menjamin pasokan yang dapat
diandalkan. Kemudian, pemateri juga memberika tiga motivasi dalam membangun
kemitraan, yaitu optimisasi dan skala ekonomi, pengurangan resin ketidakpastian,
dan akuisisi sumber daya dan aktivitas tertentu.

9) Cost structures
Terakhir adalah cost structure, yaitu jenis biaya yang terjadi untuk jalannya usaha.
Pemateri menyampaikan bahwa akan sangat berguna bila struktur biaya model bisnis
dibedakan menjadi dua kelas, yaitu terpacu biaya dan terpacu nilai. Terpacu biaya
adalah biaya terfokus pada penilaian biaya, sedangkan terpacu nilai adalah berfokus
pada penciptaan nilai. Elemen ini memiliki karakteristik, yaitu biaya tetap, biaya
variabel, skala ekonomi, dan lingkup ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai