Anda di halaman 1dari 3

RESUME ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Analisis lingkungan eksternal organisasi merupakan analisis yang bertujuan mengetahui


peluang dan ancaman perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga perangkat
faktor, yaitu lingkungan jauh, lingkungan industri dan lingkungan operasional.  Kedua elemen
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, namun setiap pimpinan organisasi harus
memahami secara mendalam kedua elemen tersebut, baik secara teori maupun kondisi
realitasnya di lapangan.  Opportunity atau peluang merupakan suatu kondisi yang terjadi di luar
perusahaan. Dalam melakukan analisis terhadap faktor eksternal, pimpinan organisasi dapat
menggunakan dua model analisis, yaitu analisis makro dan analisis industri. Keduanya memiliki
karakteristik yang berbeda dalam melihat fenomena eksternal yang terjadi.

ANALISIS MAKRO

Analisis faktor makro merupakan metode yang memuat 6 analisis lingkungan eksternal,
atau lebih dikenal dengan sebutan PESTEL (politic, economy, social, technology, environment,
and legal).

Politic
Kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur jalannya proses bisnis merupakan landasan
mutlak yang harus diperhatikan organisasi.

Economy
Berbagai faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen dan iklim berbisnis suatu organisasi.
Contoh: pertumbuhan ekonomi, suku bunga dan nilai tukar mata uang, dsb.

Social
Keberagaman kondisi sosial yang berpengaruh terhadap kebutuhan pelanggan dan
mempengaruhi jumlah dari seluruh potensi pangsa pasar yang ada.

Technology
Faktor teknologi merupakan segala hal yang terkait dengan perkembangan teknologi dan
informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan bisnis.

Environment
Faktor lingkungan yang terkait dengan aktivitas atau rencana bisnis, dan memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembeli, seperti lokasi geografis.

Legal
Kondisi yang meliputi adanya pengaruh hukum, seperti perubahan perundang-undangan yang
ada.
ANALISIS INDUSTRI

Metode analisis berikutnya yang dapat digunakan adalah menganalisis industri


terkait, yaitu dengan metode Porter’s 5 Forces . Sebaliknya, industri disebut menarik jika
kombinasinya menunjukkan profitabilitas yang menjanjikan. New Entrants, merupakan
berbagai faktor yang memengaruhi masuknya pendatang baru dalam suatu industri. Ketika
hambatan industri semakin rendah, hal tersebut dapat memicu masuknya pendatang
baru, yang berdampak pada penurunan profitabilitas.
Berbagai hambatan tersebut mencakup kebutuhan untuk mencapai skala
ekonomi, penguasaan teknologi, loyalitas konsumen yang tinggi, dan preferensi merek yang
kuat. Substitution, merupakan suatu kondisi dimana persaingan produk yang dihasilkan
perusahaan tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang
sama. Namun, persaingan produk tersebut juga berasal dari perusahaan lain yang memproduksi
produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Consumer
Power, menjelaskan tingkat kekuatan konsumen dalam membeli barang atau jasa yang
ditawarkan.

ANCAMAN

Ancaman adalah faktor lingkungan yang dapat menghambat perusahaan dalam


mencapai tujuannya. Umumnya, ancaman yang dirasakan dapat mencakup masuknya pesaing
baru di pasar domestik, perang harga, undang-undang negatif yang akan datang, pembeli atau
pemasok berusaha untuk meningkatkan daya tawar mereka, teknologi baru yang bisa
mendahului produk perusahaan, produk inovatif dari kompetisi, saluran distribusi baru dari
pesaing, dan / atau pajak tinggi pada produk atau jasa perusahaan.
Ancaman dengan indicator persaingan usaha yang semakin ketat. Peranan Iptek yang
makin meningkat. Kurang memadainya prasarana dan sarana yang tersedia di wilayah
tertentu, misalnya lembaga keuangan, produksi dan pemasaran. Persepsi yang berbeda dari
aparat pembina koperasi. Lingkungan usaha yang tidak kondusif. Anggapan masyarakat yang
masih negatif terhadap koperasi. Tarif harga yang ditetapkan pemerintah.

PELUANG

Peluang, juga dikenal sebagai faktor lingkungan yang mendukung perusahaan dapat
mencakup meningkatnya jumlah kekuatan eksternal yang mempengaruhi operasi perusahaan.
Umumnya, peluang yang dirasakan dapat mencakup pasar yang berkembang, pasar global baru,
merger, aliansi strategis dan joint venture, dan / atau memasuki segmen pasar dan ceruk pasar
baru. Kekuatan eksternal yang saling berhubungan dan diterjemahkan ke dalam perubahan
permintaan konsumen diklasifikasikan menjadi kekuatan ekonomi, sosial, budaya, demografi,
dan lingkungan kekuatan, kekuatan politik, pemerintahan, dan hukum, kekuatan teknologi dan
kekuatan kompetitif.
Peluang dengan indicator adanya aspek pemerataan yang diprioritaskan oleh
pemerintah. Kemauan politik yang kuat dari pemerintah dan berkembangnya tuntutan
masyarakat untuk lebih membangun koperasi. Perekonomian dunia yang makin terbuka
mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil koperasi Indonesia. Adanya
peluang pasar bagi komoditas yang dihasilkan koperasi.
Adanya investor yang ingin bekerjasama dengan koperasi. Potensi daerah yang
mendukung dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.

Anda mungkin juga menyukai