Anda di halaman 1dari 19

WEEK 1 - PENDAHULUAN

a. Definisi Organisasi
Definisi yang digunakan dalam buku ini untuk menggambarkan organisasi
adalah sebagai berikut: organisasi adalah (1) entitas sosial yang (2) diarahkan pada
tujuan, (3) dirancang sebagai sistem kegiatan yang terstruktur dan terkoordinasi
dengan sengaja, dan (4) terkait dengan lingkungan luar.
Elemen kunci dari sebuah organisasi bukanlah bangunan atau serangkaian
kebijakan dan prosedur; organisasi terdiri dari orang-orang dan hubungan mereka satu
sama lain. Sebuah organisasi ada ketika orang berinteraksi satu sama lain untuk
melakukan fungsi-fungsi penting yang membantu mencapai tujuan. Tren terbaru dalam
manajemen mengakui pentingnya sumber daya manusia, dengan sebagian besar
pendekatan baru yang dirancang untuk memberdayakan karyawan dengan peluang
lebih besar untuk belajar dan berkontribusi ketika mereka bekerja bersama menuju
tujuan bersama.
b. Alasan Mengapa Organisasi Penting
- Menyatukan sumber daya untuk mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan
- Menghasilkan barang dan jasa secara efisien
- Memfasilitasi inovasi
- Gunakan teknologi informasi dan manufaktur modern
- Beradaptasi dan memengaruhi lingkungan yang berubah
- Ciptakan nilai bagi pemilik, pelanggan, dan karyawan
- Mengakomodasi tantangan keanekaragaman, etika, dan motivasi serta koordinasi
karyawan yang berkelanjutan
c. Stakeholder
Stakeholder adalah kelompok yang ada di dalam maupun di luar organisasi yang
memiliki kepentingan dalam kinerja organisasi.
- Inside : yang mengatur langsung kondisi perusahaan. Contoh : Pemegang saham,
Manajemen dan Top executive, Karyawan dan Keluarga karyawan.
- Outside : yang mengawasi dari luar. Contoh : Konsumen, Penyalur, Pemasok, Bank,
Pemerintah, Pesaing, Komunitas dan Pers.
d. Dimensi Desain Organisasi
- Dimensi Struktural, menyediakan label untuk menggambarkan karakteristik
internal organisasi.
1. Formalisasi
Berkaitan dengan jumlah dokumentasi tertulis dalam organisasi.
Dokumentasi mencakup prosedur, uraian tugas, peraturan, dan manual
kebijakan. Dokumen tertulis ini menggambarkan perilaku dan kegiatan.
Formalisasi sering diukur dengan hanya menghitung jumlah halaman
dokumentasi dalam organisasi.
2. Spesialisasi
Berkaitan dengan sejauh mana tugas-tugas organisasi dibagi lagi menjadi
pekerjaan yang terpisah. Jika spesialisasi luas, setiap karyawan hanya
melakukan berbagai tugas yang sempit. Jika spesialisasi rendah, karyawan
melakukan berbagai tugas dalam pekerjaan mereka. Spesialisasi kadang-kadang
disebut sebagai pembagian kerja.
3. Hierarki otoritas
Menggambarkan siapa yang melapor kepada siapa dan rentang kendali untuk
setiap manajer.
4. Sentralisasi
Mengacu pada tingkat hierarki yang memiliki wewenang untuk membuat
keputusan. Ketika pengambilan keputusan disimpan di tingkat atas, organisasi
terpusat. Ketika keputusan didelegasikan ke tingkat organisasi yang lebih
rendah, itu terdesentralisasi.
5. Profesionalisme
Berkaitan dengan tingkat pendidikan formal dan pelatihan karyawan.
Profesionalisme dianggap tinggi ketika karyawan membutuhkan pelatihan
jangka panjang untuk memegang pekerjaan di organisasi.
6. Rasio personil
Berkaitan dengan penyebaran orang ke berbagai fungsi dan departemen.
Rasio personil meliputi rasio administrasi, rasio administrasi, rasio staf
profesional, dan rasio pekerja tidak langsung dan langsung. Rasio personel
diukur dengan membagi jumlah karyawan dalam klasifikasi dengan jumlah total
karyawan organisasi.

WEEK 2 - VALUE CHAIN


a. Definisi Value Chain
Proses di mana sebuah perusahaan mengidentifikasi kegiatan utama dan
bantuan yang menambah nilai produk, kemudian menganalisisnya untuk mengurangi
biaya atau meningkatkan diferensiasi. Value Chain Analysis merupakan strategi yang
digunakan untuk mengalisis kegiatan internal perusahaan.
b. Competitive Advantages
Isi dari sebuah value chain, yang membedakan setiap value chain antar
perusahaan.
c. Value Chain dan Value Stream :
- Value Chain : memberikan value kepada karyawan
- Value Stream : darimana saja uang yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut
(penjualan)
d. Porter’s Value Chain
Porter’s Value Chain berfokus pada sistem, dan bagaimana input diubah
menjadi output yang dibeli oleh konsumen. Menggunakan sudut pandang ini, Porter
menggambarkan rantai kegiatan umum untuk semua bisnis, dan ia membagi mereka ke
dalam kegiatan primer dan dukungan.
- Primary Activities
Kegiatan utama berhubungan langsung dengan penciptaan fisik, penjualan,
pemeliharaan dan dukungan dari suatu produk atau jasa. Mereka terdiri dari:
Inbound Logistic – semua proses yang terkait dengan menerima, menyimpan,
dan mendistribusikan input internal.
Operations – kegiatan transformasi yang mengubah input menjadi output yang
akan dijual kepada pelanggan.
Outbond Logistic – kegiatan ini memberikan produk atau layanan kepada
pelanggan.
Marketing & Sales – proses yang digunakan untuk membujuk pelanggan untuk
membeli produk yang dijual.
Service – kegiatan yang berkaitan dengan mempertahankan nilai dari produk
atau layanan kepada pelanggan setelah membeli produk.
- Support Activites
Kegiatan ini mendukung fungsi utama di atas. Dalam diagram kita, garis putus-
putus menunjukkan bahwa setiap dukungan, atau sekunder, aktivitas dapat berperan
dalam setiap kegiatan utama. Misalnya, pengadaan mendukung operasi dengan
kegiatan tertentu, tetapi juga mendukung pemasaran dan penjualan dengan kegiatan
lain.
Procurement (Purchasing) – kegiatan organisasi untuk mendapatkan sumber
daya yang dibutuhkan untuk beroperasi.
Human Resource Management – seberapa baik sebuah perusahaan merekrut,
melatih, memotivasi, memberi penghargaan, dan mempertahankan para pekerjanya.
Technological Development – kegiatan ini berhubungan dengan pengelolaan
dan pengolahan informasi, serta melindungi basis pengetahuan perusahaan.
Infrastructure – sistem dukungan perusahaan, dan fungsi-fungsi yang
memungkinkan untuk mempertahankan operasi sehari-hari seperti akuntansi,
hukum, administrasi, dan manajemen.
e. Organizational Environment
Tujuan organisasi adalah keadaan yang diinginkan yang ingin dicapai oleh
organisasi. Suatu tujuan merupakan hasil atau titik akhir ke mana upaya organisasi
diarahkan. Pilihan tujuan dan strategi mempengaruhi bagaimana organisasi harus
dirancang.
- External Environment
Proses penetapan arah biasanya dimulai dengan penilaian peluang dan ancaman
di lingkungan eksternal, termasuk jumlah perubahan, ketidakpastian, dan ketersediaan
sumber daya.
 Lingkungan Makro - berasal dari luar dan sifatnya tidak langsung
 Lingkungan Mikro - berasal dari luar yang sifatnya langsung
1. Suplier (pemasok/penyedia berbagai kebutuhan)
Ex : PDAM, PLN, telepon
2. Costumer (pemakai/pengguna)
Yaitu semua orang yang menggunakan produk dalam organisasi.
Costumer ada yang bersifat internal, ada yang bersifat eksternal. Ex
: mahasiswa PSIKM sebelum ujian masuk (eksternal), mahasiswa
setelah menjadi mahasiswa resmi PSIKM (internal)
3. Competitor (pesaing)
Competitor ada karena banyak pilihan.
4. Substitute (pengganti)
- Internal Situation
Manajer juga menilai kekuatan dan kelemahan internal untuk mendefinisikan
kompetensi khas perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain di industri.

 Human Resources (SDM)


Kemajuan organisasi ditentukan oleh SDM. Dimana ancaman atau
pengaruh eksternal akan mempengaruhi kemajuan dan kehancuran
organisasi, tergantung SDM di dalam organisasi itu.
 Financial (Keuangan)
Yaitu sumber pembiayaan dari organisasi. Ex: PSIKM dari pemerintah
dan uang kuliah
 Management (Manajemen)
Yaitu pengaturan dari organisasi tersebut. Ex : struktur kepengurusan,
job description, pembagian tugas, visi-misi, perencanaan.
 Market (Pasar)
Yaitu peluang dimana tenaga bisa dipakai. Ex : PSIKM di NGO bidang
kesehatan, perusahaan-perusahaan industry.
 Infrastruktur
Ex : Bangungan-bangunan
 Information System (Sistem Informasi)
Yaitu informasi yang tersedia
 Research and Development (Litbang)
Penting disebabkan karena litbang bisa menggali informasi-informasi
terbaru dalam rangka pengembangan dan perubahan organisasi.
 Manufacturing
Yaitu bagaimana proses pembuatan produk bisa dilaksanakan.
Lingkungan internal bisa dinilai untuk kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness) organisasi.
- Strategic Intent
Ini termasuk mendefinisikan misi keseluruhan dan tujuan resmi berdasarkan
kesesuaian yang tepat antara peluang eksternal dan kekuatan internal. Pemimpin
kemudian merumuskan tujuan dan strategi operasional spesifik yang menentukan
bagaimana organisasi mencapai misi keseluruhannya.
- Organizational Design
Desain organisasi adalah administrasi dan pelaksanaan rencana strategis. Arah
organisasi diimplementasikan melalui keputusan tentang bentuk struktural, termasuk
apakah organisasi akan dirancang untuk pembelajaran atau orientasi efisiensi serta
pilihan tentang sistem informasi dan kontrol, jenis teknologi produksi, kebijakan
sumber daya manusia, budaya, dan hubungan dengan organisasi lainnya.
- Effectiveness Outcome
Tahap ini adalah bagaimana manajer mengevaluasi efektivitas upaya organisasi —
yaitu, sejauh mana organisasi mewujudkan tujuannya. Penting untuk dicatat di sini
bahwa pengukuran kinerja memberi umpan balik ke lingkungan internal, sehingga
kinerja organisasi di masa lalu dinilai oleh manajemen puncak dalam menetapkan
tujuan baru dan arahan strategis untuk masa depan.
f. Bentuk Organisasi
- Profit
Suatu proses kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk mencapai
tujuan bersama yakni untuk menghasilkan laba. Organisasi ini menyediakan atau
menghasilkan barang maupun jasa guna untuk memperoleh hasil ataupun laba dengan
keinginan pemilik organisasi tersebut.
Organisasi profit merupakan satu kesatuan usaha atau single entity yang utuh pada
organisasi-organisasi yang berorientasi laba.
Pada organisasi yang berorientasi laba, jangka waktu kegiatan opersional suatu
perusahaan akan dapat diketahui melalui anggaran dasar yang telat dibuat. Selain itu,
organisasi ini dapat sewaktu-waktu dibubarkan apabila ternyata tidak lagi mendapatkan
keuntungan dan terus-menerus menderita kerugian sehingga modalnya menjadi sangat
berkurang.
Contoh untuk organisasi profit adalah perusahaan manufaktur, contohnya PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk yang dikenal sebagai perusahaan manufaktur terkemuka
di Indoneisa.
- Non-Profit
Organisasi nirlaba adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk
mendukung suatu isu atau perihal didalam menarik perhatian public untuk suatu tujuan
yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba
(moneter). Organisasi nirlaba meliputi gereja, sekolah negeri, derma politik, rumah
sakit dan klinik public, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-
undangan, asosiasi professional, institute riset, museum, dan beberapa para petugas
pemerintah.
Ciri – Ciri Organisasi Nirlaba atau Non-Profit :
 Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding
dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
 Menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau
suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan
kepada para pendiri atas pemilik entitas tersebut.
 Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti
bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan,
atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan
proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau
pembubaran entitas.
Contoh Organisasi Nirlaba atau Non-Profit adalah NGO, dalam bahasa inggris
NGO merupakan singkatan dari Non Government Organization dalam bahasa
indonesia LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) NGO adalah suatu asosiasi atau
kelompok nirlaba yang beraktifitas di luar struktur politik yang terinstitusionalisasi.
NGO sebagai suatu kelompok/organisasi, khususnya organisasi non laba atau non
profit, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan koperasi partai, ormas, bahkan dengan
perusahaan.
- Private
Istilah privat berasal dari bahasa Latin “set apart” (yang terpisah). Sasaran
organisasi publik ditujukan pada hal – hal yang ‘terpisah’ dari masyarakat secara
umum.
Organisasi privat atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan untuk menyediakan
barang dan jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari kemampuanya membayar
barang dan jasa tersebut sesuai dengan hukum pasar.
- Publik
Sektor publik diartikan suatu entitas yang memiliki aktivitas penyediaan barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan publik (masyarakat). Organisasi sektor publik
berorientasi pada kepentingan publik karena organisasi ini biasanya tidak berorientasi
pada laba.
Organisasi publik memiliki tujuan yang berbeda dengan organisasi komersial,
yaitu menyejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar
maupun kebutuhan lainnya secara jasmani dan rohani. Produk yang dihasilkan berupa
barang dan jasa yang tidak bertujuan untuk mencari laba.

WEEK 3 - MANAGEMENT
a. Alasan Mengapa Manager Penting
- Organisasi membutuhkan keterampilan dan kemampuan manajerial mereka lebih
dari sebelumnya dalam masa yang tidak pasti, kompleks, dan kacau ini.
- Keterampilan dan kemampuan manajerial sangat penting dalam menyelesaikan
sesuatu.
- Kualitas hubungan karyawan / supervisor adalah variabel yang paling penting
dalam produktivitas dan loyalitas.
b. Definisi Manager
Seseorang yang mengoordinasi dan mengawasi pekerjaan orang lain sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai.
c. Tipe Keterampilan Manajer
- Keterampilan Teknis (Technical Skills)
 Menguasai pengetahuan tentang metode, proses, prosedur dan teknik untuk
melaksanakan kegiatan khusus dan kemampuan untuk menggunakan alat-
alat dan peralatan yang relevan bagi kegiatan tersebut
 Kemampuan untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana dan
peralatan yang diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat khusus.
- Keterampilan Melakukan Hubungan Antar Manusia (Human Skills)
 Kemampuan untuk memahami perilaku manusia dan proses kerjasama,
 Kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motif orang lain, mengapa
mereka berkata dan berperilaku,
 Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif, kemampuan
menciptakan kerjasama yang efektif, kooperatif, praktis dan diplomatis,
 Mampu berperilaku yang dapat diterima.
- Keterampilan Konseptual (Conceptual Skills)
 Kemampuan analisis,
 Kemampuan berpikir sosial,
 Ahli atau cakap dalam berbagai macam konsepsi,
 Mampu menganalisis berbagai kejadian, mampu memahami berbagai
kecenderungan
 Mampu mengantisipasikan perintah,
 Mampu mengenali macam-macam kesempatan dan problem-problem
sosial.
d. Klasifikasi Manager
- First Line Manager
Individu yang mengelola pekerjaan karyawan non-manajerial.
- Middle Manager
Individu yang mengelola pekerjaan manajer lini pertama.
- Top Manager
Individu yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan di seluruh
organisasi dan menetapkan rencana dan tujuan yang memengaruhi seluruh
organisasi.
e. Fungsi Management
- Planning
Menentukan tujuan, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan, dan
mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan.
Jenis – Jenis Planning :
 Perencanaan Strategis atau Strategic Planning menentukan kerangka visi
suatu organisasi dan cara-cara yang harus dilakukan oleh Organisasi
tersebut untuk merealisasikan visinya. Jangka waktu Perencanaan Strategis
sekitar 3 tahun hingga 5 tahun (Jangka panjang). Perencanaan Strategis
harus memiliki fleksibilitas dan dapat mengakomodasi perkembangan
organisasi di kemudian hari. Perencanaan Strategis ini harus berisi kerangka
kerja dan memberikan arah yang jelas untuk perencanaan di tingkat yang
lebih rendah.
 Perencanaan Taktis atau Tactical Plans adalah Perencanaan yang memuat
taktik-taktik para manajer untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah
direncanakan oleh Top Management (Manajemen Puncak) dalam
perencanaan strategis. Perencanaan Taktis merupakan Perencanaan Jangka
Menengah (biasanya kurang dari 3 tahun) yang dibuat dan dikembangkan
oleh Manajer tingkat menengah atau kepala bagian/kepala divisi.
Perencanaan Taktis juga merencanakan pengalokasian sumber daya dan
tugas-tugas untuk setiap sub-unit dari masing-masing divisi atau
departemen.
 Perencanaan Operasional merupakan Perencanaan yang berjangka waktu
pendek (kurang dari satu tahun), Tindakan-tindakan pada Perencanaan
Operasional ini dirancang dan dikembangkan spesifik untuk mendukung
perencanaan strategis (Strategic Plans) dan perencanaan Taktis (Tactical
Plans). Perencanaan Operasional ini juga mengatur operasional harian
sebuah organisasi.
- Organizing
Organizing adalah suatu proses untuk penentuan, pengelompokkan, pengaturan
dan pembentukan pola hubungan kerja dari orang-orang untuk mencapai tujuan
organisasinya. Menurut Schermerhorn (1996:218), Pengorganisasian adalah proses
mengatur orang-orang dan sumber daya lainnya untuk bekerja ke arah tujuan
bersama. Dalam pengorganisasian, penyusunan struktur organisasi merupakan hal
yang sangat penting agar setiap orang yang berada dalam organisasi tersebut
mengetahui dengan jelas tugas atau pekerjaan, tanggung jawab, hak dan wewenang
mereka.
- Leading
Leading dalam Manajemen adalah serangkaian proses yang digunakan agar
setiap anggota yang berada dalam organisasi dapat bekerjasama dalam mencapai
sasaran organisasi. Seorang Manajer harus dapat menuntun, mengarahkan,
menggerakan dan memotivasi serta mempengaruhi bawahan agar dapat melakukan
tugas-tugas yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan/sasaran organisasi.
- Controlling
Fungsi Pengendalian pada dasarnya dilakukan di semua jenis organisasi baik
yang berupa komersial maupun yang non-komersial dan dilakukan di semua
tingkatan manajemen yaitu manajemen puncak, manajemen tingkat menengah
maupun manajemen tingkat bawah. Fungsi Pengendalian akan membandingkan
kinerja aktual organisasi dengan standar yang ditentukan, menemukan
penyimpangan dan upaya untuk mengambil tindakan korektif. Dalam fungsi
pengendalian ini juga membantu merumuskan perencanaan di masa yang akan
datang. Dengan demikian, Fungsi pengendalian akan membantu dalam membawa
siklus manajemen kembali ke perencanaan.
Langkah – Langkah Pengendalian atau Controlling dalam manajemen :
 Menetapkan Standar (Establishing Standards) - Pada umumnya,
Standar dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu Tangible (Standar
waktu yang harus dicapai (Time), standar biaya (Cost), standar
penjualan (Sales), standar pangsa pasar (Market Share), standar
produktivitas (Productivity) hingga laba yang harus dicapai (Profit)) dan
Intangible. (contohnya seperti sikap dan tingkah laku seorang karyawan,
penyimpangan pekerjaan seorang karyawan, kreativitas karyawan
ataupun kesetiaan pelanggan).
 Mengukur Kinerja (Performance Measurement) - Pada dasarnya,
Pengukuran kinerja harus berada pada unit atau satuan yang sama
dengan kriteria yang telah ditentukan. Unit/satuan atau tolak ukur harus
terdefinisi dengan baik dan seragam sepanjang proses pengukuran atau
penilaian ini. Misalnya, jika kita menentukan standar produktivitas
adalah dalam bentuk satuan persentasi (%), kita harus tetap
menggunakan persentasi (%) untuk mengukurnya dan tidak boleh
menggunakan satuan lain seperti biaya (Rupiah) untuk mengukurnya.
 Membandingkan kinerja aktual dengan Standar yang ditentukan
(Comparison of actual and standard performance) - Penyimpangan
dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara kinerja aktual dengan
target atau standar yang ditetapkan. Seorang Manajer harus mengetahui
dua hal dalam langkah ini, yaitu bentuk penyimpangan yang terjadi dan
penyebab terjadinya penyimpangan. Manajer juga harus mengetahui dan
membedakan yang mana merupakan penyimpangan minor (kecil) yang
dapat diabaikan terlebih dahulu dan yang mana merupakan
penyimpangan utama yang harus segera mengambil tindakan yang
serius.
 Mengambil tindakan koreksi/perbaikan (Taking Corrective Action) -
Jika penyimpangan yang terjadi merupakan penyimpangan kecil yang
masih dapat diterima maka tidak perlu melakukan tindakan korektif.
Namun jika penyimpangan yang terjadi adalah penyimpangan besar
yang telah melampai batas yang dapat diterima maka harus segera
mengambil tindakan perbaikan dan mengambil tindakan-tindakan
pencegahan supaya tidak terjadi lagi dikemudian hari.
f. Apa yang Manajer Lakukan?
Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan
mereka diselesaikan secara efisien dan efektif.

WEEK 4 - STRATEGIC MANAGEMENT


a. Definisi Strategi Manajemen
Strategi adalah rencana bagaimana organisasi akan melakukan apa yang harus
dilakukan dalam bisnis, bagaimana ia akan bersaing dengan sukses, dan bagaimana
ia akan menarik dan memuaskan pelanggannya untuk mencapai tujuannya.
Sedangkan Strataegi Manajemen adalah apa yang manajer lakukan untuk
mengembangkan strategi organisasi.
b. Mengapa Strategi Manajemen Penting?
1. Ini menghasilkan kinerja organisasi yang lebih tinggi.
2. Ini mensyaratkan bahwa manajer memeriksa dan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan bisnis.
3. Ini mengoordinasikan unit organisasi yang beragam, membantu mereka fokus
pada tujuan organisasi.
c. Proses Strategi Manajemen
1. Mengidentifikasi misi, tujuan, dan strategi organisasi saat ini
- Misi : Pernyataan tujuan suatu organisasi
- Tujuan : Landasan untuk perencanaan lebih lanjut
2. Melakukan analisis eksternal
Pemindaian lingkungan lingkungan spesifik dan umum
3. Melakukan analisis internal
- Menilai sumber daya organisasi, kemampuan, dan kegiatan:
 Kekuatan menciptakan nilai bagi pelanggan dan memperkuat posisi
kompetitif perusahaan.
 Kelemahan dapat menempatkan perusahaan pada kerugian kompetitif.
- Menganalisis aset keuangan dan fisik cukup mudah, tetapi menilai aset
tidak berwujud tidak sesederhana itu.
4. Merumuskan strategi
- Mengembangkan dan mengevaluasi alternatif strategis.
- Pilih strategi yang tepat untuk semua tingkatan dalam organisasi yang
memberikan keunggulan relatif dibandingkan pesaing.
- Padukan kekuatan organisasi dengan peluang lingkungan
- Kelemahan yang benar dan jaga dari ancaman.
5. Menerapkan strategi
- Implementasi - secara efektif menyesuaikan struktur dan kegiatan
organisasi dengan lingkungan.
- Lingkungan menentukan strategi yang dipilih; implementasi strategi yang
efektif membutuhkan struktur organisasi yang sesuai dengan
persyaratannya.
6. Mengevaluasi hasil
- Seberapa efektifkah strategi?
- Ada penyesuaian tidak? jika ada, apa perlu?
d. Strategi Perusahaan
Strategi organisasi yang menentukan bisnis apa yang ada di perusahaan atau
ingin berada, dan apa yang ingin dilakukan dengan bisnis tersebut.
- Tipe Strategi Perusahaan :
1. Growth Strategy
Strategi perusahaan yang digunakan ketika organisasi ingin memperluas
jumlah pasar yang dilayani atau produk yang ditawarkan, baik melalui bisnis
saat ini atau bisnis baru.
2. Stability Strategy
Strategi perusahaan di mana organisasi terus melakukan apa yang
sedang dilakukan.
3. Renewal Strategy
Strategi perusahaan yang dirancang untuk mengatasi penurunan kinerja.
e. Types of Strategy Organizational

1. Strategic Business Unit


Satu-satunya bisnis independen dari suatu organisasi yang merumuskan
strategi kompetitif mereka sendiri.
f. BCG Matrix
Alat strategi yang memandu keputusan alokasi sumber daya berdasarkan
pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan SBU.

g. The role Of Competitive Advantages


- Competitive Strategy
Strategi organisasi untuk bagaimana suatu organisasi akan bersaing
dalam bisnisnya.
1. Cost Leadership Strategy - Mencari untuk mencapai total
keseluruhan biaya terendah relatif terhadap pesaing industri lainnya
2. Differentiation Strategy - Berusaha menciptakan produk atau
layanan yang unik dan khas di mana pelanggan akan membayar
mahal
3. Focus Strategy - Menggunakan keunggulan biaya atau diferensiasi
untuk mengeksploitasi segmen pasar tertentu sebagai lawan dari
pasar yang lebih besar
- Competitive Advantages
Apa yang membedakan organisasi; keunggulannya.
h. Fungsi Strategi
Strategi yang digunakan oleh berbagai departemen fungsional organisasi untuk
mendukung strategi kompetitif.
i. Competitive Forces
- Ancaman Peserta Baru - Kemudahan atau kesulitan dengan mana pesaing baru
dapat memasuki suatu industri
- Ancaman Pengganti - Sejauh mana pengalihan biaya dan loyalitas merek
mempengaruhi kemungkinan pelanggan mengadopsi produk dan layanan pengganti
- Daya tawar pembeli - Sejauh mana pembeli memiliki kekuatan pasar untuk
bertahan dan mempengaruhi pesaing dalam suatu industri
- Daya tawar Supplier - Jumlah relatif pembeli ke pemasok dan ancaman dari
pemain pengganti dan pendatang baru mempengaruhi hubungan pembeli-pemasok.
- Persaingan saat ini - Intensitas di antara para pesaing meningkat ketika tingkat
pertumbuhan industri melambat, permintaan turun, dan harga produk turun.
j. Strategic Leadership
Kemampuan untuk mengantisipasi, membayangkan, mempertahankan
fleksibilitas, berpikir secara strategis, dan bekerja dengan orang lain dalam
organisasi untuk memulai perubahan yang akan menciptakan masa depan yang
layak dan berharga bagi organisasi.
k. Strategic Flexibility
Kemampuan untuk mengenali perubahan eksternal utama, dengan cepat
mengkomit sumber daya, dan untuk mengenali ketika keputusan strategis adalah
kesalahan.
l. Innovation Strategic
- Possible Event
 Terobosan radikal dalam produk
 Aplikasi teknologi yang ada untuk penggunaan baru
- Strategic Decision About Innovation
 Penelitian dasar
 Pengembangan produk
 Proses inovasi
- First Mover
Sebuah organisasi yang membawa inovasi produk ke pasar atau
menggunakan inovasi proses baru.
WEEK 5 - BASIC ORGANIZATIONAL DESIGN
a. Struktur Organisasi
Pengaturan formal pekerjaan dalam suatu organisasi. Ketika manajer membuat
atau mengubah struktur, mereka terlibat dalam desain organisasi, sebuah proses yang
melibatkan keputusan tentang enam elemen kunci: spesialisasi kerja, departemen,
rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi, dan formalisasi.
1. Work Spealization
 Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi menjadi pekerjaan yang
terpisah dengan setiap langkah diselesaikan oleh orang yang berbeda.
 Spesialisasi yang berlebihan dapat mengakibatkan diseconomi manusia seperti
kebosanan, kelelahan, stres, kualitas yang buruk, peningkatan absensi, dan turnover
yang lebih tinggi.
 Sebagian besar manajer saat ini terus melihat spesialisasi pekerjaan sebagai hal
yang penting karena membantu karyawan menjadi lebih efisien.

2. Departmentalization
 Bagaimana pekerjaan dikelompokkan bersama disebut departemenisasi.
 Tipe Departemenisasi
 Functional
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilakukan.
Keuntungan dan Kerugian yang ada :
(+) efisiensi dari menyatukan spesialisasi serupa dan orang-orang dengan
keterampilan, pengetahuan, dan orientasi yang sama
(+) koordinasi dalam bidang fungsional
(+) spesialisasi mendalam
(-) pandangan terbatas tentang tujuan organisasi
 Geographical
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan wilayah atau geografi.
Keuntungan dan Kerugian yang ada :
(+) penanganan masalah regional spesifik yang lebih efektif dan efisien
(+) melayani kebutuhan pasar geografis yang unik dengan lebih baik
(-) duplikat fungsi
(-) dapat merasa terisolasi dari area organisasi lain
 Product
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan lini produk. Keuntungan dan
kerugian yang ada :
(+) memungkinkan spesialisasi dalam produk dan layanan tertentu
(+) manajer dapat menjadi ahli dalam industri mereka
(+) lebih dekat dengan pelanggan
(-) pandangan terbatas tentang tujuan organisasi
(-) duplikat fungsi
 Process
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan aliran produk atau pelanggan.
Keuntungan dan kerugian yang ada :
(+) alur kerja yang lebih efisien
(-) hanya dapat digunakan dengan jenis produk tertentu
 Customer
Mengelompokkan pekerjaan menurut jenis pelanggan dan kebutuhan.
Keuntungan dan Kerugian yang ada :
(+) kebutuhan dan masalah pelanggan dapat dipenuhi oleh spesialis
(-) duplikat fungsi
(-) pandangan terbatas tentang tujuan organisasi
3. Chain of Command
 Garis wewenang terus menerus yang membentang dari tingkat atas organisasi ke
tingkat terendah organisasi — memperjelas siapa yang melapor kepada siapa.
 Authority
Hak-hak yang melekat dalam posisi manajerial untuk memberi tahu orang apa
yang harus dilakukan dan mengharapkan mereka melakukannya.
 Responsibility
Kewajiban atau harapan untuk melakukan.

 Unity of Command
Konsep bahwa seseorang harus memiliki satu bos dan harus melaporkan hanya
kepada orang itu.
4. Span of Control
 Jumlah karyawan yang dapat secara efektif dan efisien diawasi oleh seorang
manajer.
 Width of span is affected by:
- Keterampilan dan kemampuan manajer
- Karakteristik karyawan
- Karakteristik pekerjaan yang dilakukan
- Kesamaan tugas
- Kompleksitas tugas
- Kedekatan fisik bawahan
- Standarisasi tugas
- Kecanggihan sistem informasi organisasi
- Kekuatan budaya organisasi
- Gaya yang disukai manajer
5. Centralization
 Sejauh mana pengambilan keputusan terkonsentrasi di tingkat atas dalam
organisasi (organik).
 Ini biasa terjadi dalam organisasi di mana manajer puncak membuat semua
keputusan dan karyawan tingkat bawah hanya melaksanakan pesanan itu.
6. Decentralization
 Ketika suatu organisasi mendelegasikan pengambilan keputusan kepada
manajer yang paling dekat dengan tindakan (mekanistik).
7. Formalization
 Sejauh mana pekerjaan dalam organisasi distandarisasi dan sejauh mana
perilaku karyawan dipandu oleh peraturan dan prosedur.
- Pekerjaan dengan formalisasi tinggi tidak banyak memberikan pertimbangan
tentang apa yang harus dilakukan.
- Formalisasi yang rendah berarti lebih sedikit kendala tentang bagaimana karyawan
melakukan pekerjaan mereka.
b. Mechanictic vs Organistic Organization

c. Contingency Factors
- Keputusan struktural dipengaruhi oleh:
 Strategi keseluruhan organisasi
 Ukuran organisasi
 Penggunaan teknologi yang digunakan oleh organisasi
 Tingkat ketidakpastian lingkungan
- Kerangka Strategi:
 Innovation - Mengejar keunggulan kompetitif melalui inovasi yang
bermakna dan unik mendukung penataan organik
 Cost minimization - Berfokus pada pengendalian biaya secara ketat
memerlukan struktur mekanistik untuk organisasi
- Strategi dan Struktur
Pencapaian tujuan strategis difasilitasi oleh perubahan dalam struktur organisasi
yang mengakomodasi dan mendukung perubahan.
- Ukuran dan Struktur
Ketika organisasi tumbuh lebih besar, strukturnya cenderung berubah dari
organik ke mekanistik dengan meningkatnya spesialisasi, departemenisasi,
sentralisasi, dan aturan / peraturan.
- Teknologi dan Struktur
Organisasi menyesuaikan struktur mereka dengan teknologi mereka.
 Teknologi rutin = organisasi mekanistik
 Teknologi non-rutin = organisasi organik
Klasifikasi perusahaan Woodward berdasarkan kompleksitas teknologi yang
digunakan:
 Unit produksi unit tunggal atau batch kecil
 Produksi massal sejumlah besar output
 Proses produksi dalam proses output yang berkelanjutan
- Ketidakpastian dan Struktur Lingkungan
Struktur organisasi mekanistik cenderung paling efektif di lingkungan yang
stabil dan sederhana.
Fleksibilitas struktur organisasi organik lebih cocok untuk lingkungan yang
dinamis dan kompleks.
d. Traditional Design
- Simple Structure
Rendahnya formalisasi, rentang kendali yang luas, wewenang yang
tersentralisasi, sedikit formalisasi.
- Functional Sructure
 Departemen menurut fungsi
 Operasi, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan penelitian dan
pengembangan produk

- Divisional Structure
Terdiri dari unit bisnis atau divisi yang terpisah dengan otonomi terbatas di
bawah koordinasi dan kendali perusahaan induk.

e. Modern Design
- Struktur Tim
Pemanfaat tim sebagai perangkat sentral untuk mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktur ini
meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan
keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk
menjadi generalis sekaligus spesialis.
- Organisasi Virtual
Organisasi tim kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis
secara detail.
- Organisasi Nirbatas
Sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki
rentang kembali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang
diberdayakan.
f. Matrix Organization Structure
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan
kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional
dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua
bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut
dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja
fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang
ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi
komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan
yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini
biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan
multinasional.

- Strength :
 Mencapai koordinasi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan ganda
dari pelanggan
 Pembagian sumber daya manusia yang fleksibel di seluruh produk
 Cocok untuk keputusan yang kompleks dan perubahan yang sering terjadi
di lingkungan yang tidak stabil
 Memberikan kesempatan untuk pengembangan keterampilan fungsional
dan produk
 Terbaik di organisasi menengah dengan banyak produk
- Weakness :
 Menyebabkan peserta mengalami otoritas ganda, yang bisa membuat
frustasi dan membingungkan
 Berarti peserta membutuhkan keterampilan interpersonal yang baik dan
pelatihan yang luas
 Apakah memakan waktu; sering melibatkan pertemuan dan sesi resolusi
konflik
 Tidak akan berfungsi kecuali peserta memahaminya dan mengadopsi
hubungan kolegial daripada tipe vertikal
 Membutuhkan upaya besar untuk menjaga keseimbangan daya
g. Horizontal Sructure

- Strength :
 Fleksibilitas dan respons yang cepat terhadap perubahan dalam kebutuhan
pelanggan
 Mengarahkan perhatian semua orang ke arah produksi dan pengiriman
nilai kepada pelanggan
 Setiap karyawan memiliki pandangan yang lebih luas tentang tujuan
organisasi
 Mempromosikan fokus pada kerja tim dan kolaborasi — komitmen
bersama untuk mencapai tujuan
 Meningkatkan kualitas hidup karyawan dengan menawarkan mereka
kesempatan untuk berbagi tanggung jawab, membuat keputusan, dan
bertanggung jawab atas hasil
- Weakness :
 Menentukan proses inti untuk mengorganisir di sekitar sulit dan memakan
waktu
 Membutuhkan perubahan dalam budaya, desain pekerjaan, filosofi
manajemen, dan sistem informasi dan penghargaan
 Manajer tradisional mungkin menolak ketika mereka harus menyerahkan
kekuasaan dan otoritas
 Membutuhkan pelatihan karyawan yang signifikan untuk bekerja secara
efektif dalam lingkungan tim horizontal
 Dapat membatasi pengembangan keterampilan yang mendalam
h. Hybrid Structure
Struktur Organisasi Hybrid (SOB) adalah gabungan dari struktur organisasi
fungsional dan divisional yang bertujuan untuk memanfaatkan keunggulan keduanya
sehingga dapat mencapai kinerja dan kontrol yang efektif sekaligus efisien demi
tercapainya pertumbuhan organisasi yang minim hambatan.
- Sun Petrochemical Products
- Ford Customer Service Division

- Strength :
 Mendefinisikan seorang pekerja jauh lebih spesifik dalam peran dan
tanggung jawabnya. Tim pemasaran A secara spesifik bekerja untuk
pemasaran proyek A, dan begitu juga dengan anggota tim lainnya yang
memiliki deskripsi pekerjaan masing-masing.
 Membuat peran dan tanggung jawab setiap anggota tim menjadi begitu
jelas, dan tentu saja akan membawa ritme kerja yang progresif ketika
diiringi dengan pekerja yang tepat dan mampu.
- Weakness :
 Komunikasi antar anggota tim maupun antar tim yang kurang baik dan
terkoordinasi akan memicu timbulnya konflik dan double work, yang justru
menjadi lawan dari kelebihan SOB itu sendiri: kinerja yang efektif dan
efisien.
 Terjadi kebingungan mengenai proses pengambilan keputusan, yang
menyebabkan setiap anggota tim memiliki 2 otoritas: manajer departemen
dan manajer proyek.
i. Team Structure
Secara luas stuktur organisasi seperti ini menggunakan tim permanen atau
sementara untuk memecahkan masalah, atau jika ada proyek khusus yang harus
diselesaikan. Selain itu, dalam stuktur organisasi seperti ini sering menggunakan tim
lintas fungsional.
- Strength :
 Menghilangkan kesulitan dengan komunikasi dan pengambilan keputusan
 Menghilangkan hambatan-hambatan antara departemen operasi
 Peningkatan moral
 Rasa keterlibatan dan identifikasi lebih besar
 Peningkatan antusiasme untuk bekerja
 Peningkatan mutu dan kecepatan pengambilan keputusan.
- Weakness :
 Konflik loyalitas antara anggota
 Waktu yang dihabiskan untuk meeting terlalu banyak.
 Efektifitas penggunaan waktu tergantung pada kualitas hubungan interpersonal,
dinamika kelompok, dan manajemen tim.
j. Boundaryless Organization
Organisasi yang berusaha menghilangkan rantai komando dan menggantinya
dengan pemberdayaan tim.
- Internal - batas horizontal yang ditetapkan pada spesialisasi pekerjaan dan
departemenlisasi serat batas vertical yang memisahkan karyawan pda level
organisasi dan hirarki
- Eksternal - batas yang memisahkan organisasi tersebut dari customer supplier dan
stakeholder.
Karakteristik :
o menghilangkan chain of command
o memiliki spans of control yang terbatas
o mengganti departemen dengan empowered teams

Anda mungkin juga menyukai