a. Definisi Organisasi
Definisi yang digunakan dalam buku ini untuk menggambarkan organisasi
adalah sebagai berikut: organisasi adalah (1) entitas sosial yang (2) diarahkan pada
tujuan, (3) dirancang sebagai sistem kegiatan yang terstruktur dan terkoordinasi
dengan sengaja, dan (4) terkait dengan lingkungan luar.
Elemen kunci dari sebuah organisasi bukanlah bangunan atau serangkaian
kebijakan dan prosedur; organisasi terdiri dari orang-orang dan hubungan mereka satu
sama lain. Sebuah organisasi ada ketika orang berinteraksi satu sama lain untuk
melakukan fungsi-fungsi penting yang membantu mencapai tujuan. Tren terbaru dalam
manajemen mengakui pentingnya sumber daya manusia, dengan sebagian besar
pendekatan baru yang dirancang untuk memberdayakan karyawan dengan peluang
lebih besar untuk belajar dan berkontribusi ketika mereka bekerja bersama menuju
tujuan bersama.
b. Alasan Mengapa Organisasi Penting
- Menyatukan sumber daya untuk mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan
- Menghasilkan barang dan jasa secara efisien
- Memfasilitasi inovasi
- Gunakan teknologi informasi dan manufaktur modern
- Beradaptasi dan memengaruhi lingkungan yang berubah
- Ciptakan nilai bagi pemilik, pelanggan, dan karyawan
- Mengakomodasi tantangan keanekaragaman, etika, dan motivasi serta koordinasi
karyawan yang berkelanjutan
c. Stakeholder
Stakeholder adalah kelompok yang ada di dalam maupun di luar organisasi yang
memiliki kepentingan dalam kinerja organisasi.
- Inside : yang mengatur langsung kondisi perusahaan. Contoh : Pemegang saham,
Manajemen dan Top executive, Karyawan dan Keluarga karyawan.
- Outside : yang mengawasi dari luar. Contoh : Konsumen, Penyalur, Pemasok, Bank,
Pemerintah, Pesaing, Komunitas dan Pers.
d. Dimensi Desain Organisasi
- Dimensi Struktural, menyediakan label untuk menggambarkan karakteristik
internal organisasi.
1. Formalisasi
Berkaitan dengan jumlah dokumentasi tertulis dalam organisasi.
Dokumentasi mencakup prosedur, uraian tugas, peraturan, dan manual
kebijakan. Dokumen tertulis ini menggambarkan perilaku dan kegiatan.
Formalisasi sering diukur dengan hanya menghitung jumlah halaman
dokumentasi dalam organisasi.
2. Spesialisasi
Berkaitan dengan sejauh mana tugas-tugas organisasi dibagi lagi menjadi
pekerjaan yang terpisah. Jika spesialisasi luas, setiap karyawan hanya
melakukan berbagai tugas yang sempit. Jika spesialisasi rendah, karyawan
melakukan berbagai tugas dalam pekerjaan mereka. Spesialisasi kadang-kadang
disebut sebagai pembagian kerja.
3. Hierarki otoritas
Menggambarkan siapa yang melapor kepada siapa dan rentang kendali untuk
setiap manajer.
4. Sentralisasi
Mengacu pada tingkat hierarki yang memiliki wewenang untuk membuat
keputusan. Ketika pengambilan keputusan disimpan di tingkat atas, organisasi
terpusat. Ketika keputusan didelegasikan ke tingkat organisasi yang lebih
rendah, itu terdesentralisasi.
5. Profesionalisme
Berkaitan dengan tingkat pendidikan formal dan pelatihan karyawan.
Profesionalisme dianggap tinggi ketika karyawan membutuhkan pelatihan
jangka panjang untuk memegang pekerjaan di organisasi.
6. Rasio personil
Berkaitan dengan penyebaran orang ke berbagai fungsi dan departemen.
Rasio personil meliputi rasio administrasi, rasio administrasi, rasio staf
profesional, dan rasio pekerja tidak langsung dan langsung. Rasio personel
diukur dengan membagi jumlah karyawan dalam klasifikasi dengan jumlah total
karyawan organisasi.
WEEK 3 - MANAGEMENT
a. Alasan Mengapa Manager Penting
- Organisasi membutuhkan keterampilan dan kemampuan manajerial mereka lebih
dari sebelumnya dalam masa yang tidak pasti, kompleks, dan kacau ini.
- Keterampilan dan kemampuan manajerial sangat penting dalam menyelesaikan
sesuatu.
- Kualitas hubungan karyawan / supervisor adalah variabel yang paling penting
dalam produktivitas dan loyalitas.
b. Definisi Manager
Seseorang yang mengoordinasi dan mengawasi pekerjaan orang lain sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai.
c. Tipe Keterampilan Manajer
- Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Menguasai pengetahuan tentang metode, proses, prosedur dan teknik untuk
melaksanakan kegiatan khusus dan kemampuan untuk menggunakan alat-
alat dan peralatan yang relevan bagi kegiatan tersebut
Kemampuan untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana dan
peralatan yang diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat khusus.
- Keterampilan Melakukan Hubungan Antar Manusia (Human Skills)
Kemampuan untuk memahami perilaku manusia dan proses kerjasama,
Kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motif orang lain, mengapa
mereka berkata dan berperilaku,
Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif, kemampuan
menciptakan kerjasama yang efektif, kooperatif, praktis dan diplomatis,
Mampu berperilaku yang dapat diterima.
- Keterampilan Konseptual (Conceptual Skills)
Kemampuan analisis,
Kemampuan berpikir sosial,
Ahli atau cakap dalam berbagai macam konsepsi,
Mampu menganalisis berbagai kejadian, mampu memahami berbagai
kecenderungan
Mampu mengantisipasikan perintah,
Mampu mengenali macam-macam kesempatan dan problem-problem
sosial.
d. Klasifikasi Manager
- First Line Manager
Individu yang mengelola pekerjaan karyawan non-manajerial.
- Middle Manager
Individu yang mengelola pekerjaan manajer lini pertama.
- Top Manager
Individu yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan di seluruh
organisasi dan menetapkan rencana dan tujuan yang memengaruhi seluruh
organisasi.
e. Fungsi Management
- Planning
Menentukan tujuan, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan, dan
mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan.
Jenis – Jenis Planning :
Perencanaan Strategis atau Strategic Planning menentukan kerangka visi
suatu organisasi dan cara-cara yang harus dilakukan oleh Organisasi
tersebut untuk merealisasikan visinya. Jangka waktu Perencanaan Strategis
sekitar 3 tahun hingga 5 tahun (Jangka panjang). Perencanaan Strategis
harus memiliki fleksibilitas dan dapat mengakomodasi perkembangan
organisasi di kemudian hari. Perencanaan Strategis ini harus berisi kerangka
kerja dan memberikan arah yang jelas untuk perencanaan di tingkat yang
lebih rendah.
Perencanaan Taktis atau Tactical Plans adalah Perencanaan yang memuat
taktik-taktik para manajer untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah
direncanakan oleh Top Management (Manajemen Puncak) dalam
perencanaan strategis. Perencanaan Taktis merupakan Perencanaan Jangka
Menengah (biasanya kurang dari 3 tahun) yang dibuat dan dikembangkan
oleh Manajer tingkat menengah atau kepala bagian/kepala divisi.
Perencanaan Taktis juga merencanakan pengalokasian sumber daya dan
tugas-tugas untuk setiap sub-unit dari masing-masing divisi atau
departemen.
Perencanaan Operasional merupakan Perencanaan yang berjangka waktu
pendek (kurang dari satu tahun), Tindakan-tindakan pada Perencanaan
Operasional ini dirancang dan dikembangkan spesifik untuk mendukung
perencanaan strategis (Strategic Plans) dan perencanaan Taktis (Tactical
Plans). Perencanaan Operasional ini juga mengatur operasional harian
sebuah organisasi.
- Organizing
Organizing adalah suatu proses untuk penentuan, pengelompokkan, pengaturan
dan pembentukan pola hubungan kerja dari orang-orang untuk mencapai tujuan
organisasinya. Menurut Schermerhorn (1996:218), Pengorganisasian adalah proses
mengatur orang-orang dan sumber daya lainnya untuk bekerja ke arah tujuan
bersama. Dalam pengorganisasian, penyusunan struktur organisasi merupakan hal
yang sangat penting agar setiap orang yang berada dalam organisasi tersebut
mengetahui dengan jelas tugas atau pekerjaan, tanggung jawab, hak dan wewenang
mereka.
- Leading
Leading dalam Manajemen adalah serangkaian proses yang digunakan agar
setiap anggota yang berada dalam organisasi dapat bekerjasama dalam mencapai
sasaran organisasi. Seorang Manajer harus dapat menuntun, mengarahkan,
menggerakan dan memotivasi serta mempengaruhi bawahan agar dapat melakukan
tugas-tugas yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan/sasaran organisasi.
- Controlling
Fungsi Pengendalian pada dasarnya dilakukan di semua jenis organisasi baik
yang berupa komersial maupun yang non-komersial dan dilakukan di semua
tingkatan manajemen yaitu manajemen puncak, manajemen tingkat menengah
maupun manajemen tingkat bawah. Fungsi Pengendalian akan membandingkan
kinerja aktual organisasi dengan standar yang ditentukan, menemukan
penyimpangan dan upaya untuk mengambil tindakan korektif. Dalam fungsi
pengendalian ini juga membantu merumuskan perencanaan di masa yang akan
datang. Dengan demikian, Fungsi pengendalian akan membantu dalam membawa
siklus manajemen kembali ke perencanaan.
Langkah – Langkah Pengendalian atau Controlling dalam manajemen :
Menetapkan Standar (Establishing Standards) - Pada umumnya,
Standar dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu Tangible (Standar
waktu yang harus dicapai (Time), standar biaya (Cost), standar
penjualan (Sales), standar pangsa pasar (Market Share), standar
produktivitas (Productivity) hingga laba yang harus dicapai (Profit)) dan
Intangible. (contohnya seperti sikap dan tingkah laku seorang karyawan,
penyimpangan pekerjaan seorang karyawan, kreativitas karyawan
ataupun kesetiaan pelanggan).
Mengukur Kinerja (Performance Measurement) - Pada dasarnya,
Pengukuran kinerja harus berada pada unit atau satuan yang sama
dengan kriteria yang telah ditentukan. Unit/satuan atau tolak ukur harus
terdefinisi dengan baik dan seragam sepanjang proses pengukuran atau
penilaian ini. Misalnya, jika kita menentukan standar produktivitas
adalah dalam bentuk satuan persentasi (%), kita harus tetap
menggunakan persentasi (%) untuk mengukurnya dan tidak boleh
menggunakan satuan lain seperti biaya (Rupiah) untuk mengukurnya.
Membandingkan kinerja aktual dengan Standar yang ditentukan
(Comparison of actual and standard performance) - Penyimpangan
dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara kinerja aktual dengan
target atau standar yang ditetapkan. Seorang Manajer harus mengetahui
dua hal dalam langkah ini, yaitu bentuk penyimpangan yang terjadi dan
penyebab terjadinya penyimpangan. Manajer juga harus mengetahui dan
membedakan yang mana merupakan penyimpangan minor (kecil) yang
dapat diabaikan terlebih dahulu dan yang mana merupakan
penyimpangan utama yang harus segera mengambil tindakan yang
serius.
Mengambil tindakan koreksi/perbaikan (Taking Corrective Action) -
Jika penyimpangan yang terjadi merupakan penyimpangan kecil yang
masih dapat diterima maka tidak perlu melakukan tindakan korektif.
Namun jika penyimpangan yang terjadi adalah penyimpangan besar
yang telah melampai batas yang dapat diterima maka harus segera
mengambil tindakan perbaikan dan mengambil tindakan-tindakan
pencegahan supaya tidak terjadi lagi dikemudian hari.
f. Apa yang Manajer Lakukan?
Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan
mereka diselesaikan secara efisien dan efektif.
2. Departmentalization
Bagaimana pekerjaan dikelompokkan bersama disebut departemenisasi.
Tipe Departemenisasi
Functional
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilakukan.
Keuntungan dan Kerugian yang ada :
(+) efisiensi dari menyatukan spesialisasi serupa dan orang-orang dengan
keterampilan, pengetahuan, dan orientasi yang sama
(+) koordinasi dalam bidang fungsional
(+) spesialisasi mendalam
(-) pandangan terbatas tentang tujuan organisasi
Geographical
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan wilayah atau geografi.
Keuntungan dan Kerugian yang ada :
(+) penanganan masalah regional spesifik yang lebih efektif dan efisien
(+) melayani kebutuhan pasar geografis yang unik dengan lebih baik
(-) duplikat fungsi
(-) dapat merasa terisolasi dari area organisasi lain
Product
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan lini produk. Keuntungan dan
kerugian yang ada :
(+) memungkinkan spesialisasi dalam produk dan layanan tertentu
(+) manajer dapat menjadi ahli dalam industri mereka
(+) lebih dekat dengan pelanggan
(-) pandangan terbatas tentang tujuan organisasi
(-) duplikat fungsi
Process
Mengelompokkan pekerjaan berdasarkan aliran produk atau pelanggan.
Keuntungan dan kerugian yang ada :
(+) alur kerja yang lebih efisien
(-) hanya dapat digunakan dengan jenis produk tertentu
Customer
Mengelompokkan pekerjaan menurut jenis pelanggan dan kebutuhan.
Keuntungan dan Kerugian yang ada :
(+) kebutuhan dan masalah pelanggan dapat dipenuhi oleh spesialis
(-) duplikat fungsi
(-) pandangan terbatas tentang tujuan organisasi
3. Chain of Command
Garis wewenang terus menerus yang membentang dari tingkat atas organisasi ke
tingkat terendah organisasi — memperjelas siapa yang melapor kepada siapa.
Authority
Hak-hak yang melekat dalam posisi manajerial untuk memberi tahu orang apa
yang harus dilakukan dan mengharapkan mereka melakukannya.
Responsibility
Kewajiban atau harapan untuk melakukan.
Unity of Command
Konsep bahwa seseorang harus memiliki satu bos dan harus melaporkan hanya
kepada orang itu.
4. Span of Control
Jumlah karyawan yang dapat secara efektif dan efisien diawasi oleh seorang
manajer.
Width of span is affected by:
- Keterampilan dan kemampuan manajer
- Karakteristik karyawan
- Karakteristik pekerjaan yang dilakukan
- Kesamaan tugas
- Kompleksitas tugas
- Kedekatan fisik bawahan
- Standarisasi tugas
- Kecanggihan sistem informasi organisasi
- Kekuatan budaya organisasi
- Gaya yang disukai manajer
5. Centralization
Sejauh mana pengambilan keputusan terkonsentrasi di tingkat atas dalam
organisasi (organik).
Ini biasa terjadi dalam organisasi di mana manajer puncak membuat semua
keputusan dan karyawan tingkat bawah hanya melaksanakan pesanan itu.
6. Decentralization
Ketika suatu organisasi mendelegasikan pengambilan keputusan kepada
manajer yang paling dekat dengan tindakan (mekanistik).
7. Formalization
Sejauh mana pekerjaan dalam organisasi distandarisasi dan sejauh mana
perilaku karyawan dipandu oleh peraturan dan prosedur.
- Pekerjaan dengan formalisasi tinggi tidak banyak memberikan pertimbangan
tentang apa yang harus dilakukan.
- Formalisasi yang rendah berarti lebih sedikit kendala tentang bagaimana karyawan
melakukan pekerjaan mereka.
b. Mechanictic vs Organistic Organization
c. Contingency Factors
- Keputusan struktural dipengaruhi oleh:
Strategi keseluruhan organisasi
Ukuran organisasi
Penggunaan teknologi yang digunakan oleh organisasi
Tingkat ketidakpastian lingkungan
- Kerangka Strategi:
Innovation - Mengejar keunggulan kompetitif melalui inovasi yang
bermakna dan unik mendukung penataan organik
Cost minimization - Berfokus pada pengendalian biaya secara ketat
memerlukan struktur mekanistik untuk organisasi
- Strategi dan Struktur
Pencapaian tujuan strategis difasilitasi oleh perubahan dalam struktur organisasi
yang mengakomodasi dan mendukung perubahan.
- Ukuran dan Struktur
Ketika organisasi tumbuh lebih besar, strukturnya cenderung berubah dari
organik ke mekanistik dengan meningkatnya spesialisasi, departemenisasi,
sentralisasi, dan aturan / peraturan.
- Teknologi dan Struktur
Organisasi menyesuaikan struktur mereka dengan teknologi mereka.
Teknologi rutin = organisasi mekanistik
Teknologi non-rutin = organisasi organik
Klasifikasi perusahaan Woodward berdasarkan kompleksitas teknologi yang
digunakan:
Unit produksi unit tunggal atau batch kecil
Produksi massal sejumlah besar output
Proses produksi dalam proses output yang berkelanjutan
- Ketidakpastian dan Struktur Lingkungan
Struktur organisasi mekanistik cenderung paling efektif di lingkungan yang
stabil dan sederhana.
Fleksibilitas struktur organisasi organik lebih cocok untuk lingkungan yang
dinamis dan kompleks.
d. Traditional Design
- Simple Structure
Rendahnya formalisasi, rentang kendali yang luas, wewenang yang
tersentralisasi, sedikit formalisasi.
- Functional Sructure
Departemen menurut fungsi
Operasi, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan penelitian dan
pengembangan produk
- Divisional Structure
Terdiri dari unit bisnis atau divisi yang terpisah dengan otonomi terbatas di
bawah koordinasi dan kendali perusahaan induk.
e. Modern Design
- Struktur Tim
Pemanfaat tim sebagai perangkat sentral untuk mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan kerja. Karakteristik utama struktur tim adalah bahwa struktur ini
meniadakan kendala-kendala departemental dan mendesentralisasi pengambilan
keputusan ke tingkat tim kerja. Struktur tim juga mendorong karyawan untuk
menjadi generalis sekaligus spesialis.
- Organisasi Virtual
Organisasi tim kecil yang menyubkontrakkan fungsi-fungsi utama bisnis
secara detail.
- Organisasi Nirbatas
Sebuah organisasi yang berusaha menghapuskan rantai komando, memiliki
rentang kembali tak terbatas, dan mengganti departemen dengan tim yang
diberdayakan.
f. Matrix Organization Structure
Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan
kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional
dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua
bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut
dengan Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja
fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang
ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi
komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan
yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur Organisasi ini
biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau perusahaan-perusahaan
multinasional.
- Strength :
Mencapai koordinasi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan ganda
dari pelanggan
Pembagian sumber daya manusia yang fleksibel di seluruh produk
Cocok untuk keputusan yang kompleks dan perubahan yang sering terjadi
di lingkungan yang tidak stabil
Memberikan kesempatan untuk pengembangan keterampilan fungsional
dan produk
Terbaik di organisasi menengah dengan banyak produk
- Weakness :
Menyebabkan peserta mengalami otoritas ganda, yang bisa membuat
frustasi dan membingungkan
Berarti peserta membutuhkan keterampilan interpersonal yang baik dan
pelatihan yang luas
Apakah memakan waktu; sering melibatkan pertemuan dan sesi resolusi
konflik
Tidak akan berfungsi kecuali peserta memahaminya dan mengadopsi
hubungan kolegial daripada tipe vertikal
Membutuhkan upaya besar untuk menjaga keseimbangan daya
g. Horizontal Sructure
- Strength :
Fleksibilitas dan respons yang cepat terhadap perubahan dalam kebutuhan
pelanggan
Mengarahkan perhatian semua orang ke arah produksi dan pengiriman
nilai kepada pelanggan
Setiap karyawan memiliki pandangan yang lebih luas tentang tujuan
organisasi
Mempromosikan fokus pada kerja tim dan kolaborasi — komitmen
bersama untuk mencapai tujuan
Meningkatkan kualitas hidup karyawan dengan menawarkan mereka
kesempatan untuk berbagi tanggung jawab, membuat keputusan, dan
bertanggung jawab atas hasil
- Weakness :
Menentukan proses inti untuk mengorganisir di sekitar sulit dan memakan
waktu
Membutuhkan perubahan dalam budaya, desain pekerjaan, filosofi
manajemen, dan sistem informasi dan penghargaan
Manajer tradisional mungkin menolak ketika mereka harus menyerahkan
kekuasaan dan otoritas
Membutuhkan pelatihan karyawan yang signifikan untuk bekerja secara
efektif dalam lingkungan tim horizontal
Dapat membatasi pengembangan keterampilan yang mendalam
h. Hybrid Structure
Struktur Organisasi Hybrid (SOB) adalah gabungan dari struktur organisasi
fungsional dan divisional yang bertujuan untuk memanfaatkan keunggulan keduanya
sehingga dapat mencapai kinerja dan kontrol yang efektif sekaligus efisien demi
tercapainya pertumbuhan organisasi yang minim hambatan.
- Sun Petrochemical Products
- Ford Customer Service Division
- Strength :
Mendefinisikan seorang pekerja jauh lebih spesifik dalam peran dan
tanggung jawabnya. Tim pemasaran A secara spesifik bekerja untuk
pemasaran proyek A, dan begitu juga dengan anggota tim lainnya yang
memiliki deskripsi pekerjaan masing-masing.
Membuat peran dan tanggung jawab setiap anggota tim menjadi begitu
jelas, dan tentu saja akan membawa ritme kerja yang progresif ketika
diiringi dengan pekerja yang tepat dan mampu.
- Weakness :
Komunikasi antar anggota tim maupun antar tim yang kurang baik dan
terkoordinasi akan memicu timbulnya konflik dan double work, yang justru
menjadi lawan dari kelebihan SOB itu sendiri: kinerja yang efektif dan
efisien.
Terjadi kebingungan mengenai proses pengambilan keputusan, yang
menyebabkan setiap anggota tim memiliki 2 otoritas: manajer departemen
dan manajer proyek.
i. Team Structure
Secara luas stuktur organisasi seperti ini menggunakan tim permanen atau
sementara untuk memecahkan masalah, atau jika ada proyek khusus yang harus
diselesaikan. Selain itu, dalam stuktur organisasi seperti ini sering menggunakan tim
lintas fungsional.
- Strength :
Menghilangkan kesulitan dengan komunikasi dan pengambilan keputusan
Menghilangkan hambatan-hambatan antara departemen operasi
Peningkatan moral
Rasa keterlibatan dan identifikasi lebih besar
Peningkatan antusiasme untuk bekerja
Peningkatan mutu dan kecepatan pengambilan keputusan.
- Weakness :
Konflik loyalitas antara anggota
Waktu yang dihabiskan untuk meeting terlalu banyak.
Efektifitas penggunaan waktu tergantung pada kualitas hubungan interpersonal,
dinamika kelompok, dan manajemen tim.
j. Boundaryless Organization
Organisasi yang berusaha menghilangkan rantai komando dan menggantinya
dengan pemberdayaan tim.
- Internal - batas horizontal yang ditetapkan pada spesialisasi pekerjaan dan
departemenlisasi serat batas vertical yang memisahkan karyawan pda level
organisasi dan hirarki
- Eksternal - batas yang memisahkan organisasi tersebut dari customer supplier dan
stakeholder.
Karakteristik :
o menghilangkan chain of command
o memiliki spans of control yang terbatas
o mengganti departemen dengan empowered teams