Manajemen Strategi
Analisis Lingkungan Internal
1. Sumber daya
Sering diartikan sebagai input yang dibutuhkan perusahaan untuk suatu proses
produksi atau operasi. Secara sederhana sumber daya perusahaan dapat
dikelompokkan menjadi tangible, intangible, dan human resources.
a. Tangible resources adalah sumber daya yang nilainya terlihat dalam data
akutansi dan mudah sekali diidentifikasi dan dievaluasi, contohnya sumber daya
keuangan, sumber daya fisik, dan organisasi.
b. Intangible resources adalah sumber daya yang tidak terlihat dalam neraca
keuangan perusahaan, misalnya teknologi, inovasi, dan reputasi.
c. Sumber daya manusia (human resources) sengaja dipisah karena sifatnya
spesifik, yaitu relatif sulit dan kompleks dalam penilaiannya. Manusia memang
jelas terlihat, namun sumber daya yang disumbangkan kepad perusahaan
adalah keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan mengambil keputusan.
Istilahnya modal manusia (human capital). Keterampilan dan kemampuan
seseorang dapat diukur melalui prestasi kerja, pengalaman, dan kualifikasi.
Akan tetapi, semua ini hanyalah indikator atas potensi seseorang. Biasanya,
manusia bekerja dalam suaut tim. Akibatnya, sukar untuk mengukur secara
langsung sumbngan yang diberikan seorang pekerja kepada perusahannya.
Oleh karena itu, perusahaan pun menggunakan jumlah jam kerja, penampilan,
dan sikap.
Belakangan banyak pula perusahaan yang menilai pekerjanya berdasarkan
penilaian sitematik dan terperinci berdasarkan pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan perilaku. Selanjutnya, dikembangkan penilaian terhadap para pekerja untuk
2. Kapabilitas (Capability)
Kapabilitas adalah kumpulan sumber daya yang menampilkan tugas atau aktivitas
tertentu secara integratif. Biasanya, kapabilitas perusahaan ditentukan berdasarkan
dua pendekatan, yaitu
a. Pendekatan fungsional menentukan kapabillitas perusahaan secara relatif
terhadap fungsi-fungsi utama perusahaan, seperti pemasaran, penjualan dan
distribusi, keuangan dan akutansi, sumber daya manusia, produksi, dan
organisasi secara umum.
b. Pendekatan value chain menentukan kapabilitas perusahaan berdasarkan
serangkaian kegiatan berurutan yang merupakan sekumpulan aktivitas nilai
(value activities) yang dilakukan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan,
mengirim, dan mendukung produk dan jasa. Value activities ini dapat dipandang
sebagai building blocks organisasi dalam menciptakan produk atau memberikan
jasa kepada pelanggnnya. Value chain yang dikembangkan oleh Porter ini
menganalisis aktivitas-aktivitas nilai secara rinci dan memberikan analisis
mengenai bagaimana suatu organisasi melaksanakan aktivitasnya, bagaimana
aktivitas-aktivitas tersebut berinteraksi, dan apa kepentingan setiap aktivitas
tersebut. Aktivitas-aktivitas ini dibagi dalam dua kategori yaitu aktivitas utama
yang terlibat dalam penciptaan fisik produksi atau jasa, serta penjualan dan
pengirimannya kepada pembeli, dan aktivitas pelayanan purnajual dan aktivitas
pendukung yang melengkapi aktivitas-aktivitas utama dengan berbagai fungsi,
seperti sumber daya manusia, pengadaan, pengembangan dan teknologi, serta
dukungan administratif. Dengan kata yang lebih sederhana dapat dikatakan
bahwa konsep mata rantai nilai tambah Porter ini hanya menjelaskan bahwa
a. Valuable Capabilities
Kapabilitas yang memungkinkan perusahaan memanfaatkan peluang dan
meminimalkan ancaman eksternal.
b. Rare Capabilities
Kapablitas yang dimiliki oleh sangat sedikit pesaing.
c. Imperfectly Imitable Capabilities
Kapabilitas yang tidak mudah dikembangkan oleh perusahaan lain.
d. Nonsubtitutable Capabilities
Kapabilitas yang tidak dapat disubtitusikan.
Analisis value chain merupakan strategi yang dapat digunakan perusahaan untuk
membangun nilai perusahaan kearah yang lebih baik. Analisis ini dapat membantu
perusahaan untuk lebih fokus pada rencana strategi yang dipilih sehingga mampu
meraih keunggulan kompetitif. Aktivitas value chain ini dibedakan menjadi dua aktivitas,
yaitu:
Gambar di bawah ini menjelaskan jenis kerangka rantai nilai yang umum.
1. Membagi bisnis menjadi beberapa kelompok aktivitas yang terjadi dalam sebuah
bisnis tersebut, biasanya dengan mengelompokkan aktivitas atas proses tersebut
Terdapat tiga pertimbangan penting dalam tahap analisis value chain , yaitu:
1. Pilihan aktivitas yang akan dianalisis secara rinci oleh manajer perusahaan.
Apabila perusahaan ingin fokus untuk menjadi penyedia barang atau jasa dengan
biaya rendah, maka manajemen perusahaan harus memperhatikan penurunan
biaya yang harus dilakukan. Sedangkan apabila misi perusahaan adalah
menciptakan diferensiasi produk, maka manajer perusahaan harus
mengeluarkan lebih banyak biaya untuk aktivitas-aktivitas yang menjadi kunci
untuk menghasilkan diferensiasi produk.
2. Sifat dari value chain dan relatif pentingnya aktivitas-aktivitas dalam value chain
tersebut bervariasi dari satu industri ke industri lain.
3. Variasi aktivitas nilai sesuai dengan jenis perusahaan dalam sistem nilai yang
lebih luas, mencakup value chain dari para suppliernya di hulu dan para rekanan
seperti distributor di hilir yang terlibat dalam penyediaan produk atau jasa bagi
para pengguna akhir.
Kekuatan atau Strength adalah poin internal dan positif dari perusahaan.
Berikut ini merupakan pertanyaan yang berkaitan dengan faktor kekuatan.
Kelemahan (Weaknesses)
Kelemahan adalah faktor negatif yang mengurangi kekuatan perusahaan. Berikut ini
merupakan hal yang mungkin perlu tingkatkan agar perusahaan menjadi kompetitif.
Adakah hal - hal yang perusahaan perlukan untuk membuat bisnis menjadi lebih
kompetitif?
Proses bisnis apa yang perlu diperbaiki?
Apakah ada aset berwujud yang dibutuhkan perusahaan, seperti pendanaan atau
peralatan?
Apakah ada celah di tim Anda?
Apakah jabatan Anda ideal untuk menunjang kesuksesan Anda?
Apakah perusahan pernah melakukan kesalahan dalam pemberian produk ke
pelanggan?
Pearce, J.A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation, Implementation
and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013
Thompsom, A.A & Strickland, AJ (TS), Strategic Management; Concept and Cases, 11th
edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008
Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management; Competitiveness and Globalization, West
Publishing Company, St. Paul, 2009
Porter, M.E. Competitive Advantage; Creating and Sustaining Superior Performance,
the Free Press, New York, 1985
Wheelen, L.T & Hunger J.D, Concept in Strategic Management and Business Policy,
Prentice Hall, 2010
Jauch, Lawrence R. Dan William F. Glueck, Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, Edisi Bahasa Indonesia, Erlangga, Jakarta, 1999
David, Fred R., Manajemen Strategis: Konsep, Edisi 16, Edisi Bahasa Indonesia,
Salemba Empat, Jakarta, 2015