Anda di halaman 1dari 6

Modul 1

Organisasi adalah entitas sosial yang diarahkan pada tujuan, dirancang sebagai sistem aktivitas yang terstruktur dan terkoodinasi dengan sengaja,
dan terkait dengan lingkungan luar.
Tantangan Organisasi:
1. Globalisasi
2. Persaingan yang intens
3. Keberlanjutan, Gerakan hijau, dan Etika
4. Kecepatan dan daya tanggap
5. Organ digital
Bentuk Perusahaan:
1. Perusahaan multinasional
2. Bisnis milik keluarga
3. UMKM
4. Untung vs nirlaba
5. Produsen vs layanan
Dimensi DO:
1. Dimensi Struktural
a. Formalisasi – Jumlah dokumentasi formal seperti prosedur, meja kerja, peraturan, dll..
b. Spesialisasi – Sejauh mana tugas-tugas organisasi dibagi lagi menjadi pekerjaan yang terpisah.
c. Hirarki Otoritas – Menjelaskan siapa, melapor kepada siapa, dan rentang kendali untuk setiap manajer.
d. Kompleksitas – Mengacu pada jumlah yang berbeda unit departemen atau kegiatan dalam organisasi.
e. Sentralisasi – Tingkat hirarki yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan.
2. Faktor Kontinjensi
a. Ukuran Organisasi – Dapat diukur untuk organisasi sebagai keseluruhan atau komponen yang spesifik seperti Jumlah karyawan,
asset, cabang, dll.
b. Teknologi organisasi – berkaitan dengan alat-alat, instrument, berbagai teknik, dan tindakan yang dipergunakan untuk mengubah
input menjadi output.
c. Lingkungan - semua elemen yang berada di luar batasan organisasi seperti pemerintah, konsumen, supplier, industry, dan
komunitas keuangan.
d. Tujuan dan strategi organisasi – ruang lingkup operasional dan hubungan antara pegawai, konsumen, dan pesaing.
e. Budaya organisasi – hal yang mendasari serangkaian nilai-nilai, keyakinan, pemahaman, dan norma yang terbagi diantara para
pegawai, nilai, dan norma akan mendasari perilaku etis, komitmen organisasi terhadap pegawai efisiensi, atau layanan
konsumen, dan dapat berfungsi sebagai perekat yang dapat mempertahankan anggota organisasi.
3. Hasil Kinerja dan Efektivitas
Efisiensi mengacu pada jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini didasarkan pada jumlah bahan
baku, uang, dan karyawan yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat output tertentu.
Efektivitas adalah derajat dimana suatu organisasi mencapai tujuannya.
Konfigurasi Organisasi:
Jenis Organisasi Mintzberg
1. Inti operasi (inti teknis)
2. Strategic Apex (manajemen puncak)
3. Lini tengah (middle management)
4. Technostructure (staf pendukung teknis)
5. Staf pendukung (administrative support staf)
Alasan mengapa keberadaan organisasi penting bagi diri kita dan masyarakat:
1. Mengumpulkan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan (goals) dan luaran (outcomes) yang diharapkan.
2. Menghasilkan barang dan jasa secara efisien
3. Memfasilitasi inovasi.
4. Menggunakan teknologi manufaktur dan informasi yang modern
5. Melakukan adaptasi dan mempengaruhi perubahan lingkungan
6. Menciptakan nilai bagi pemilik, konsumen dan pegawai
7. Mengakomodasi tantangan yang berkelanjutan akibat keragaman, etika, serta motivasi, dan koordinasi pegawai
Modul 2
Strategi merupakan pendekatan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan aktivitas yang dilakukan dalam kurun waktu
tertentu untuk mencapai tujuan organisasi.
Desain organisasi adalah proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh seorang manajer untuk memilih struktur organisasi yang sesuai
dengan strategi organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi melakukan strategi tersebut.
Efisiensi organisasi adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan satu unit keluaran. Ini dapat diukur sebagai rasio input ke
output.
Tujuan Organisasi:
Keunggulan kompetitif mengacu pada apa yang membedakan sebuah organisasi dari organisasi lain dan memberikan keunggulan tersendiri.
Kompetensi inti adalah sesuatu yang dilakukan organisasi dengan sangat baik dibandingkan dengan pesaingnya. Kompetensi inti berada di
bidang penelitian dan pengembangan yang unggul, pengetahuan teknologi ahli, efisiensi proses, atau layanan pelanggan yang luar biasa.
Tujuan operasional biasanya berkaitan dengan tugas utama yang harus dilakukan organisasi yaitu memberikan arahan untuk keputusan dan
aktivitas sehari-hari dalam sebuah departemen. Menggambarkan hasil terukur yang jelas dan spesifis serta concern dengan tujuan jangka pendek.
Menyangkut kinerja keseluruhan, rentang batasan, pemeliharaan, adaptasi dan kegiatan produksi.
Tujuan Strategis adalah energi dan sumber daya organisasi yang diarahkan ke tujuan terfokus dan dipersatukan serta menarik .
Tujuan Organisasi:
 Misi
 Keunggulan Kompetitif
 Kompetensi Inti
Tujuan Organisasi:
• Kinerja Keseluruhan
• Sumber Daya
• Pasar
• Pengembangan Karyawan
• Inovasi dan perubahan
• Produktivitas
Menilai Efektivitas Organisasi:
Pendekatan Efektivitas Tradisional. Dengan melihat berbagai indikator yaitu:
a. Indikator tujuan (identifikasi tujuan output dengan hasil capaian organisasi)
b. Indikator sumber daya (kemampuan organisasi, baik secara absolut maupun relatif, untuk memperoleh sumber daya yang langka dan
berharga serta berhasil mengintegrasikan dan mengelolanya)
c. Indikator proses internal (diukur sebagai kesehatan dan efisiensi internal organisasi) beberapa factor yang mempengaruhi proses
internal yaitu: budaya adaptif, efisiensi operasional, komunikasi yang lancar, pertumbuhan dan perkembangan karyawan.
Pendekatan Balance Score card adalah kerangka kerja untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan,
meliputi:
1. Keuangan,
2. Layanan pelanggan,
3. Proses bisnis internal, dan
4. Kapasitas organisasi untuk pembelajaran dan manajer pertumbuhan mengidentifikasi indikator kinerja utama yang akan dilacak oleh
organisasi
Kerangka memilih strategi & desain:
1. Model kekuatan dan strategi kompetitif porter
a. Strategi diferensiasi – mencoba menciptakan produk unik dank has.
b. Strategi kepemimpinan biaya rendah – mencari cara untuk mencapai biaya terendah dibanding pesaing.
c. Strategi focus – strategi yang menekankan pada segmen pasar tertentu atau produk-produk tertentu yang dianggap mempunyai
keunggulan bersaing (competitive advantage).
5 kekuatan agar organisasi bisa bertahan dan mendapatkan keuntungan:
a. Ancaman pendatang baru
b. Kekuatan pemasok
c. Kekuatan pembeli
d. Ancaman pengganti
e. Persaingan diantara pesaing yang ada
2. Model Tipologi strategi miles & snow
a. Strategi prospector – berinovasi, mencari peluang baru, mengambil resiko, cocok dilingkungan dinamis dan berkembang.
b. Strategi pembela – orientasi efisiensi, mengutamakan stabilitas untuk mempertahankan konsumen, cocok diindustri yang sedang
menurun atau stabil.
c. Strategi penganalisis – orientasi pada efisiensi dan berinovasi, berada ditengah strategi prospector dan strategi pembela
d. Strategi reactor – melihat ancaman dan peluang lingkungan sebagai tujuan
Modul 3
Komponen utama penentu struktur organisasi:
1. Struktur organisasi menetapkan posisi formal dan hubungan pelaporan. Termasuk jumlah tingkatan dalam hirarki dan rentang kendali
manajer dan supervisor
2. Struktur organisasi mengidentifikasi pengelompokan individu ke dalam departemen dan departemen ke dalam organisasi total.
3. Struktur organisasi mencakup rancangan sistem untuk memastikan komunikasi, koordinasi, dan integrasi upaya lintas departemen
yang efektif.
Bagan organisasi adalah representasi visual dari seluruh rangkaian dasar aktivitas dan proses dalam organisasi. Konsep bagan organisasi,
menunjukkan posisi apa yang ada, bagaimana caranya mereka dikelompokkan, dan siapa melapor kepada siapa.
Alternatif Desain Organisasi:
Desain keseluruhan dari struktur organisasi menunjukkan tiga hal yaitu:
1. Kegiatan Kerja yang diperlukan
Departemen dibuat untuk melakukan tugas yang dianggap penting secara strategis bagi perusahaan. Ex: Departemen sumber daya
manusia untuk merekrut dan melatih karyawan, departemen produksi untuk membangun produk, dan departemen penjualan untuk
menjual produk.
2. Hubungan Pelaporan
Bagaimana aktivitas dan departemen sesuai dengan hierarki oRrgoalenisasi. Hubungan pelaporan, sering disebut rantai komando,
diwakili oleh garis vertikal pada bagan organisasi. Rantai komando yaitu garis otoritas tak terputus yang menghubungkan semua orang
dalam suatu organisasi dan menunjukkan siapa melapor kepada siapa.
3. Opsi Pengelompokan Departemen
Pengelompokan departemen mempengaruhi karyawan karena mereka berbagi penyelia dan sumber daya yang sama, bersama-sama
bertanggung jawab atas kinerja, dan cenderung mengidentifikasi dan berkolaborasi satu sama lain
Tipe-Tipe Desain Struktural:
Pengelompokan fungsional dan pengelompokan divisi adalah dua pendekatan yang paling umum untuk
desain struktural
1. Struktur Fungsional
Dengan struktur fungsional, semua pengetahuan dan keterampilan dikumpulkan, memberikan kedalaman pengetahuan yang berharga
untuk organisasi. Pemilihan struktur fungsional ini didasarkan bahwa setiap orang akan menjadi ahli dan spesialis di
bidLaianigsnoyna. Roles Task force
2. Struktur Divisi
Disebut juga M-form (multidivisional) atau desentralisasi bentuk. Divisi terpisah dapat diatur dengan tanggung jawab untuk masing-
masing produk,layanan, kelompok produk, proyek atau program besar. Struktur ini kadang disebut juga struktur produk atau strategis
struktur unit bisnis. Ciri khas dari struktur divisi adalah pengelompokan didasarkan pada output organisasi.
3. Struktur Geografis
Setiap wilayah negara mungkin memiliki selera dan kebutuhan yang berbeda. Setiap unit geografis
mencakup semua fungsi yang diperlukan untuk memproduksi dan memasarkan produk atau jasa di wilayah tersebut.
4. Struktur Matriks
Struktur Matriks dapat digunakan ketika keahlian teknis maupun inovasi dan perubahan produk penting dilakukan untuk memenuhi
tujuan organisasi. Karakteristik unik dari struktur matriks adalah struktur divisi produk dan struktur fungsional (horizontal dan
vertikal) diimplementasikan secara bersamaan.
5. Struktur Jaringan Virtual
Struktur organisasi yang memisahkan fungsi fungsi besar ke dalam perusahaan-perusahaan yang
berbeda dimana dihubungkan oleh sebuah organisasi dengan kantor pusat kecil.
Modul 4
Lingkungan organisasi adalah sesuatu yg tak terhingga yang berada di luar batas-batas organisasi yang mempunyai potensi
mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap bagian maupun keseluruhan organisasi.
Lingkungan eksternal adalah seluruh kekuatan luar yang mempengaruhi organisasi. Sedangkan lingkungan internal adalah suatu kejadian atau
kecenderungan di dalam suatu organisasi yang mempengaruhi aktifitas organisasi tersebut.
Uncertainty environment menunjukkan keadaan dimana pimpinan tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan lingkungannya,
sehingga sulit untuk memperkirakan perubahan-perubahan lingkungan yang akan terjadi.
Uncertainty environment ditentukan oleh tiga variabel yaitu :
a. Kompleksitas lingkungan, menunujukkan gambaran heteroginitas banyaknya elemen eksternal yang berpengaruh terhadap
berfungsinya suatu organisasi.
b. Stabilitas lingkungan, menggambarkan tingkat kecepatan perubahan yang terjadi pada elemen-elemen lingkungan.
c. Sumber daya keuangan, menggambarkan tingkat kesiapan finasial untuk adaptasi terhadap perubahan di lingkungan eksternal yang
cepat.
Emery dan Trist dalam Robbins (1994:233) mengidentifikasi 4 tipe lingkungan yang mungkin dihadapi organisasi:
a. Lingkungan Tenang Acak (placid-ramdomized), Lingkungan paling sederhana, keadaannya tenang, jarang berubah , itupun bersifat
acak, dan menimbulkan ancaman paling sedikit terhadap organisasi. Misalnya lingkungan suatu Apotik di sebuah kota kecil.
b. Lingkungan Tenang Mengelompok (placid-clustered), Lingkungan jarang berubah dan terjadi dalam bentuk kelompok elemen yang
saling berkait dan dapat berubah secara bersamaan. Contoh lingkungan industri kimia.
c. Lingkungan diganggu bereaksi (disturhed-reactive), Lingkungan ini cukup peka, dimana tindakan suatu organisasi dapat mengganggu
ketenangan lingkungan sehingga akan direaksi oleh organisasi lainnya. Contoh lingkungan industri rokok.
d. Lingkungan kacau (turbulent field), Ditandai dengan kompleksitas yang tinggi, dan perubahan yang cepat, dan perubahan yang saling
berkaitan, serta berakibat negatif bagi organisasi. Lingkungan kacau ini jarang terjadi, jika ada perencanaan tidak bearti.
STRATEGI MERESPON PENGARUH LINGKUNGAN
1. Perubahan Internal, Yaitu dengan penyesuian struktur internal, sistem dan prosedur kerja , perencanaan, dan aspek internal lainnya ,
terhadap karakteristik lingkungan.
2. Pengendalian Lingkungan, Yaitu berusaha menguasai dan mengubah kondisi lingkungan sehingga menguntungkan organisasi.
ADOPSI PENGARUH LINGKUNGAN
Organisasi harus memiliki kesesuaian antara struktur internal dan lingkungan, dengan cara:
1. Menambah posisi/departemen, Ketika kompleksitas dan ketidakpastian dalam lingkungan eksternal meningkat, begitu pula jumlah
posisi dan departemen dalam organisasi, yang mengarah pada peningkatan kompleksitas internal.
2. Membangun hubungan, Lingkungan eksternal berpengaruh besar bagi kelangsungan organisasi, maka penting membangun hubungan
baru dengan berbagai pihak sebagai alternatif solusi.
3. Diferensiasi dan Integrasi, Diferensiasi yaitu pembagian tugas dan tanggungjawab organisasi sudah terspesialisasi. Integrasi merujuk
pada koordinasi dan penggabungan dari berbagai bagian atau departemen dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang sama.
4. Manajemen organik vs mekanistik, organik yaitu hierarki otoritas tidak jelas, pengambilan keputusan terdesentralisasi, aturan dan
regulasi tidak tertulis secara formal. Mekanistik adalah kebalikan dari organic.
5. Perencanaan dan peramalan, perencanaan dan peramalan lingkungan menjadi penting sebagai cara untuk menjaga organisasi tetap
yang diarahkan untuk respons terkoordinasi dan cepat.
Kerangka Uncertainty Environment:
Ketidakpastian Rendah
1. Elemen lingkungan jumlahnya sedikit
2. Elemen lngkungan tidak berubah atau berubah secara perlahan.
Ketidakpastian Agak Rendah
1. Elemen lingkungan jumlahnya besar
2. Elemen lngkungan tidak berubah atau berubah secara perlahan.
Ketidakpastian Agak Tinggi
1. Elemen lingkungan jumlahnya sedikit
2. Elemen lngkungan selalu mengalami perubahan
Ketidakpastian Tinggi
1. Elemen lingkungan jumlahnya besar
2. Elemen lngkungan selalu mengalami perubahan
Modul 5
Ekosistem organisasi adalah suatu sistem yang dibentuk oleh interaksi komunitas organisasi dan lingkungannya.
Hubungan antar organisasi adalah transaksi, aliran, dan hubungan sumber daya yang relatif bertahan lama yang terjadi di antara dua atau lebih
organisasi. Sebuah perusahaan dapat dihadapkan pada hubungan antar organisasi yang bergantung pada kebutuhan dan ketidakstabilannya, serta
kompleksitas lingkungannya.
Teori ketergantungan sumber daya:
Suatu organisasi akan berupaya untuk meminimalkan ketergantungannya pada organisasi lainnya dalam memenuhi ketersediaan sumber daya
penting dan mempengaruhi lingkungannya dalam upaya mendapatkan sumber daya LAIN yang tersedia.
Jaringan kolaborasi:
Perspektif jaringan kolaboratif merupakan salah satu alternatif yang muncul dalam teori ketergantungan sumber daya yang menyebutkan bahwa
bergabungnya organisasi dengan organisasi lainnya bertujuan agar organisasi tersebut dapat menjadi semakin lebih kompetitif dan berbagi
sumber daya yang langka.
Beberapa alasan diperlukannya Kerjasama antar organisasi di antaranya: berbagi resiko pada saat memasuki pasar asing, memasang program baru
mahal dan mengurangi biaya, dan meningkatkan profil organisasi pada industri atau teknologi tertentu.
Perspekstif populasi-ekologi memiliki perbedaan dengan perspektif lainnya yang berfokus pada keragaman organisasi dan adaptasi dalam
populasi organisasi.
Populasi adalah sekumpulan organisasi yang terlibat dalam aktivitas serupa dengan pola pemanfaatan dan hasil sumber daya yang serupa.
Institusionalisme:
Perspektif kelembagaan merupakan gambaran mengenai kemampuan suatu organisasi dalam mempertahankan keberlangsungan aktivitasnya
dan keberhasilannya dalam menyesuaikan dengan ekspektasi dari lingkungannya.
Lingkungan kelembagaan terdiri dari norma dan nilai para pemangku kepentingan (pelanggan, investor, asosiasi, dewan, organisasi lain,
pemerintah, masyarakat dan sebagainya).
Modul 6
Kekuatan ekonomi, teknologi, dan persaingan telah bergabung untuk mendorong banyak perusahaan dari fokus domestik ke global. Pentingnya
lingkungan global untuk organisasi saat ini tercermin dalam perubahan ekonomi global.
Secara umum, tiga faktor utama yang memotivasi perusahaan untuk melakukan ekspansi global yaitu:
1. Economic of Scale (skala ekonomi)
2. Economies of Scope (ruang lingkup ekonomi)
3. Low cost production factor (Faktor Produksi
Berbiaya Rendah)
Salah satu cara paling populer bagi perusahaan untuk terlibat dalam operasi global adalah melalui aliansi strategis internasional. Perusahaan
dalam industri yang berubah dengan cepat seperti media dan hiburan, farmasi, bioteknologi, dan perangkat lunak yang saling berhubungan.
Aliansi strategis internasional yaitu termasuk perizinan, usaha patungan dan konsorsium.
Struktur organisasi harus sesuai dengan situasi dimana organisasi itu berada. Dengan adanya pemrosesan informasi yang memadai untuk
koordinasi dan kontrol, dapat memfokuskan karyawan pada fungsi, produk, atau wilayah geografis tertentu. Desain organisasi di dalam
perusahaan internasional mengikuti logika yang sama, dengan minat khusus pada peluang strategis global versus lokal.
MEMBANGUN KAPABILITAS GLOBAL
Organisasi harus mendorong pengembangan dan berbagi pengetahuan, menerapkan sistem untuk memanfaatkan pengetahuan dimanapun
perusahaan tersebut berada, dan berbagi inovasi untuk memenuhi tantangan global. Salah satu alasan mengapa perusahaan terkenal mengalami
penurunan yaitu karena perusahaan tersebut mengalami kesulitan dalam mentransfer ide, produk, dan layanan yang berhasil dari negara asalnya
ke domain internasional.
PERBEDAAN BUDAYA DALAM KOORDINASI DAN KONTROL
Norma dan nilai organisasi dipengaruhi oleh nilai-nilai dalam budaya nasional yang lebih besar, dan hal ini mempengaruhi pendekatan struktural
organisasi dan cara manajer mengoordinasikan dan mengendalikan perusahaan internasional.
A. Sistem Nilai Nasional
B. Tiga Pendekatan Nasional untuk Koordinasi dan Kontrol yang diwakili oleh perusahaan Jepang, Amerika dan Eropa
MODEL ORGANISASI TRANSNASIONAL
Model transnasional berguna untuk perusahaan multinasional besar dengan anak perusahaan di banyak negara yang mencoba memanfaatkan
keunggulan global dan lokal serta kemajuan teknologi, inovasi yang cepat, serta pembelajaran global dan berbagi pengetahuan. Beberapa
karakteristik yang membedakan organisasi transnasional dengan bentuk organisasi global lainnya seperti matriks yaitu:
Aset dan sumber daya tersebar di seluruh dunia menjadi operasi yang sangat terspesialisasi yang dihubungkan bersama melalui hubungan yang
saling bergantung. Strukturnya fleksibel dan selalu berubah. Transnasional beroperasi dengan prinsip sentralisasi yang fleksibel.
Manajer Anak Perusahaan menginisiasi strategi dan inovasi yang menjadi strategi bagi perusahaan secara keseluruhan.
Penyatuan dan koordinasi dicapai terutama melalui budaya perusahaan, visi dan nilai bersama, dan gaya manajemen, bukan melalui struktur dan
sistem formal
Hampir setiap perusahaan saat ini dipengaruhi oleh kekuatan global yang signifikan, dan banyak yang mengembangkan operasi di luar negeri
untuk memanfaatkan pasar global. Tiga motivasi utama untuk ekspansi global adalah untuk mewujudkan skala ekonomi, mengeksploitasi ruang
lingkup ekonomi, dan mencapai faktor produksi yang langka atau berbiaya rendah seperti tenaga kerja, bahan mentah, atau tanah. Organisasi
biasanya berkembang melalui empat tahap, dimulai dengan orientasi domestik, bergeser ke orientasi internasional, kemudian berubah ke orientasi
multinasional, dan akhirnya beralih ke orientasi global yang memandang seluruh dunia sebagai pasar potensial. Sukses dalam skala global
tidaklah mudah. Tiga aspek dari tantangan organisasi global adalah mengatasi kompleksitas lingkungan melalui kompleksitas dan diferensiasi
organisasi yang lebih besar, mencapai integrasi dan koordinasi di antara unit-unit yang sangat berbeda, dan mekanisme implementasi.

Anda mungkin juga menyukai