PERTEMUAN 7
PENILAIAN INTERNAL
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu mengidentifikasi berbagai fungsi atau aktivitas dasar yang memetakan
manajemen pemasaran, keuangan/akuntansi, produk/operasi, penelitian dan
pengembangan serta sistem informasi manajemen. Menjelaskan cara menetukan dan
memprioritaskan kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Menjelaskan pentingnya
analisis rasio keuangan dan hakikat dan peran sistem informasi manajemen dalam
manajemen strategis. Mengembangkan matriks Evaluasi Faktor Internal.Menjelaskan tolok
ukur sebagai sebuah alat manajemen strategis.
B. URAIAN MATERI
7.1 Produksi / Operasi
Fungsi produksi/operasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang
mengubah input menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi/operasi berhubungan
dengan input, transformasi, dan output yang bervariasi antar industri dan pasar.
Operasi manufaktur mengubah atau mentransformasi input seperti bahan baku,
tenaga kerja, modal, mesin, dan fasilitas menjadi barang jadi dan jasa. Seperti
diindikasikan dalam Tabel 4-5, Roger Schroeder menyatakan bahwa manajemen
produksi /operasi terdiri atas lima area keputusan atau fungsi : proses,kapasitas,
persediaan, tenaga kerja, dan kualitas.
70
Universitas Pamulang S1-Akuntansi
Fungsi DESKRIPSI
71
Universitas Pamulang S1-Akuntansi
Area terpenting kelima dalam operasi internal yang harus dievaluasi untuk
kekuatan dan kelemahan spesifik adalahpenelitian dan pengembangan-litbang
(research and development-R&D). Banyak perusahaan saat ini tidak menjalankan
litbang, tetapi banyak juga perusahaan yang mengandalkan keberhasilan aktivitas
litbang untuk bertahan hidup.Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan
produk khususnya harus memiliki orientasi litbang yang kuat.
1. Distribusi biaya di antara berbagai aktivitas litbang bervariasi antarperusahaan
dan industri, tetapi total biaya litbang berfariasi antar perusahaan dan industri,
tetapi total biaya litbang biasanya tidak melebihi biaya produksi dan biaya awal
pemasaran. Empat pendekatan untuk menentukan lokasi anggaran litbang yang
biasanya digunakan : (1) membiayai sebanyak-banyaknya proposal proyek. (2)
menggunakan metode persentase penjualan, (3) menganggarkan jumlah yang
sama dengan pengeluaran litbang pesaing, (4) memutuskan berapa banyak
produk baru yang berhasil yang dibutuhkan dan bekerja mundur (working
backward) untuk memperkirakan invetasi litbang yang dibutuhkan.
Litbang dalam organisasi dapat memiliki dua bentuk dasar : (1) litbang internal,
di mana organisasi menjalankan departemen litbangnya sendiri, (2) kontrak
litbang, dimana perusahaan merekrut peneliti independen atau agen independen
untuk mengembangkan produk spesifik. Banyak perusahaan menggunakan
kedua pendekatan untuk mengembanngkan produk baru. Kekuatan (kemampuan)
litbang dan kelemahan(keterbatasan) litabang memiliki peran penting dalam
formulasidan implementasi strategi.
Scarpello, Boulton, dan Hofer menekankan bahwa strategi yang berbeda
membutuhkan kemampuan litbang yang berbeda : fokus usaha litbang dapat
beragam tergantung pada strategi kompetitif perusahaan . Beberapa perusahaan
berusaha untuk menjadi pemimpin pasar dan innovator produk baru, sementara
yang lainnya puas dengan menjadi pengikut pasar dan pengembang produk yang
72
Universitas Pamulang S1-Akuntansi
telah ada. Keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk mendukung strategi ini
bervariasi, tergantung apakah litbang tersebut kekuatan penggerak di belakang
strategi kompetitif. Dalam kasus dimana pengenalan produk baru adalah kekuatan
penggerak strategi , aktivitas litbang haruslah ekstensif. Unit litbang kemudian
haruslah mampu meningkatkan pengetahuan teknologi dan ilmiah,
mengeksploitasi pengetahuan teknologi dan ilmiah, mengeksploitasi pengetahuan
tersebut, dan mengelola resiko yang berhubungan kebutuhan ide, produk, jasa,
dan produksi.
73
Universitas Pamulang S1-Akuntansi
Manfaat dari sistem informasi yang efektif meliputi pemahaman yang lebih baik
mengenai fungsi-fungsi bisnis, komunikasi yang lebih bagus, pengambilan keputusan
yang lebih berdasar, analisis persoalan yang lebih baik, dan pengendalian yang lebih
efektif.
Oleh karena organisasi menjadi semakin kompleks, terdesentralisasi, dan
tersebar secara geografis, maka fungsi sistem informasi menjadi semakin penting.
74
Universitas Pamulang S1-Akuntansi
75
Universitas Pamulang S1-Akuntansi
Penentuan tolok ukur (benchmarking) adalah alat analitis yang digunakan untuk
menentukan apakah aktivitas-aktivitas rantai nilai sebuah perusahaan kompetitif bila
dibandingkan dengan pesaing, dan dengan begitu kondusif untuk memenangkan
pangsa pasar. Tolok ukur melibatkan penaksiran biaya aktivitas rantai nilai secara
lintas industri untuk menentukan “praktik terbaik” di antara perusahaan-perusahaan
yang bersaing dengan maksud untuk menduplikasi atau mengoptimalkan praktik
terbaik tersebut. Tolok ukur memampukan sebuah perusahaan untuk mengambil
tindakan guna meningkatkan daya saingnya dengan cara mengidentifikasi (dan
memperbaiki) berbagai aktivitas rantai nilai dimana perusahaan pesaing memiliki
keunggulan kompetitif dalam hal biaya, layanan, reputasi, atau operasi.
Bagian tersulit dari tolok ukur adalah cara untuk memperoleh akses ke dalam
aktivitas rantai nilai perusahaan-perusahaan lain yang terkait dengan isu biaya.
Sumber-sumber yang lazim digunakan untuk informasi tolok ukur meliputi laporan
yang dipublikasikan, publikasi dagang, pemasok, distributor, konsumen, mitra,
kreditor, pemegang saham, pelobi, dan perusahaan pesaing yang bersedia membuka
dirinya.
Oleh karena popularitas metode tolok ukur dewasa ini, banyak perusahaan
konsultan seperti Accenture, AT Kearney, Best Practices Benchmarking & Consulting,
dan juga Strategic Planning Institute’s Council on Benchmarking, mengumpulkan data
tolok ukur, melakukan berbagai kajian tolok ukur dan mendistribusikan informasi tolok
ukur tanpa menyebutkan sumbernya.
76
Universitas Pamulang S1-Akuntansi
Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation Matrix – Matriks IFE)
merupakan alat formulasi strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan utama dalam area fungsional bisnis. Matriks ini akan memberikan
landasan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antaraarea fungsional
bisnis tersebut. Menurut David (2006, p206- 207), matriks IFE dapat dikembangkan
dengan lima tahap, sebagai berikut :
1. Tuliskan faktor-faktor internal utama yang telah diidentifikasi dalam proses audit
internal. Gunakan 10 hingga 20 faktor internal, meliputi kekuatan dan kelemahan.
Buat secara spesifik, gunakan persentase, rasio, dan angka komparatif.
2. Berikan bobot berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) untuk
masing-masing faktor. Bobot diberikan kepada masing- masing faktor
menggambarkan tingkat kepentingan relatif dari faktor terhadap keberhasilan
perusahaan dalam industri. Tanpa memperhatikan faktor tersebut adalah
kekuatan atau kelemahan, faktor yang mempengaruhi paling besar diberikan
bobot paling tinggi. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0.
3. Berikan peringkat 1 hingga 4 untuk setiap faktor untuk mengindikasikan apakah
faktor tersebut menunjukkan kelemahan utama (peringkat = 1), atau kelemahan
minor (peringkat = 2), atau kekuatan minor (peringkat = 3) atau kekuatan utama
(peringkat = 4).
4. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan nilai tertimbang
setiap variabel.
5. Jumlahkan nilai tertimbang untuk setiap variabel untuk menentukan totaltertimbang
untuk organisasi.
Dalam IFE Matrix organisasi akan menganalisa dua variabel yaitu strength
(kekuatan), apa saja yang dimiliki oleh sebuah perusahaan (Institut Manajemen
77
Universitas Pamulang S1-Akuntansi
Wiyata Indonesia) dan weakness (kelemahan) yang ada dalam internal Institut
Manajemen Wiyata Indonesia itu sendiri. Dalam analisa kedua variable untuk Institut
Manajemen Wiyata Indonesia ini kami telah memberikan bobot nilai dengan data yang
ada. Adapun tablenya adalah sebagai berikut :
Tabel 7.2 Matriks Evaluasi Faktor Iternal
Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa nilai EFI Institute Manajemen
Wiyata Indonesia (IMWI) adalah 2,6. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan
berada pada posisi di atas rataan dalam hal kekuatan internal secara keseluruhan,
yang berkaitan dengan sistem pendidikan yang dimiliki oleh Institute Manajemen
Wiyata Indonesia (IMWI), pelayanan, kualitas dosen/pengajar.
C. SOAL LATIHAN/TUGAS
78
Universitas Pamulang S1-Akuntansi
D. DAFTAR PUSTAKA
79