Anda di halaman 1dari 5

Nama : Imelda rizki safirna

Nim : 2018021023

Tugas M.pemasaran

1. Apa tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengembangkan


produk dan jasa baru?
2. Apa struktur organisasi dan proses yang harus di gunakan manajer untuk
mengelola pengembangan produk baru ?
3. Apaa tahap utama dalam mengembangkan produk dan jasa baru ?
4. Apa cara terbaik untuk mengelola proses pengembangan produk baru ?
5. Apa faktor yang memengaruhi tingkat difusi dan pemakaian konsumen
terhadap produk dan jasa yang baru diluncurkan ?
Jawab

1. *Tantangan dalam pengembangan produk baru dapat berasal dari dalam (internal) dan dari
luar (eksternal).

*Tantangan internal diantaranya biaya; SDM; fasilitas (peralatan) dan komitmen


manajemen.

*Tantangan eksternal diantaranya krisis multi dimensi; persaingan global; perkembangan


teknologi (iptek) dan perkembangan tuntutan konsumen.

Beberapa karakteristik yang membuat pengembangan produk menjadi menantang adalah:

 Trade-offs :

Sebuah pesawat mungkin dapat dibuat lebih ringan, namun hal ini akan meningkatkan biaya
produksinya. Salah satu aspek yang paling sulit dari pengembangan produk adalah mengenal,
memahami, dan mengatur trade-off semacam ini untuk memaksimalkan keberhasilan sebuah
produk.

 Dinamis :

Proses pengembangan produk bisa menjadi sangat dinamis karena terkait dengan berbagai isu
eksternal antara lain: perkembangan teknologi, perubahan keinginan konsumen,
competitor, perubahan ekonomi makro, kebijakan pemerintah, dll.

 Detail:

Pilihan antara penggunaan sekrup atausnapfits pada sebuahcasing bisa mempengaruhi


keuntungan milyaran rupiah. Dalam pengembangan sebuah produk, bahkan yang sederhana
sekalipun, bisa terjadi ribuan pengambilan keputusan semacam ini.

 Tekanan waktu:

Sebagian besar kesulitan akan mudah diselesaikan bila diberikan waktu yang cukup. Namun
sebuah project pengembangan produk umumnya tidak memiliki keleluasaan waktu tersebut.
Keputusan seringkali harus diambil segera tanpa informasi yang cukup.

 Ekonomi:

Pengembangan, produksi, dan menjual sebuah produk baru membutuhkan investasi yang
cukup besar. Untuk memperoleh hasil yang besar, produk tersebut harus di iterima baik oleh
konsumen dan relatif tidak mahal untuk diproduksi.
2. Struktur (model) Organisasi yang dapat digunakan manager

o Struktur Sederhana :

Pemilik-Manajer membuat semua keputusan penting secara langsung dan mengawasi semua
kegiatan, Sulit mempertahankan struktur ini ketika perusahaan tumbuh dalam hal ukuran dan
kompleksitas.

o Struktur Fungsional :

Satu tingkat di atas Struktur Sederhana, Cocok untuk perusahaan dengan usaha tunggal atau
dominan, memungkinkan spesialisasi tugas : Produksi. Keuangan, Teknik, Akuntansi, Sales &
Pemasaran, SDM. Mengatasi keterbatasan pemrosesan informasi pemilik/manajer tunggal.
Kepala bagian fungsional bertanggung jawab kepada CEO yang menggabungkan keputusan dan
tindakan dari sudut pandang perusahaan secara keseluruhan.

o Struktur Multi-Divisional :

Tiap divisi beroperasi sebagai usaha yang terpisah, Cocok untuk related-diversified businesses,
Tugas kunci manajer perusahaan adalah memanfaatkan sinergi antar divisi, Manajer
menggunakan kombinasi pengawasan stratejik dan keuangan, Manajer berusaha menemukan
keseimbangan antara:Persaingan antar divisi untuk memperoleh sumber kapital yang langka
dan,Menciptakan peluang kerja sama untuk mengembangkan sinergi, Tujuannya adalah untuk
memaksimalkan kinerja keseluruhan perusahaan

 Model-Tradisional

Model struktur tradisional secara esensial adalah piramid. Piramit dapat menunjukan suatu
kombinasi hirarki berbagai modul yang didasarkan pada konsep-konsep desain organisasi
tradisional. Masing-masing tingkatan hirarkis menggambarkan segmen struktur (satuan kerja,
departemen, divisi, bagian, dan sebagainya) dan hubungan-hubungan pekerjaan atasan-
bawahan.

 Model-Hubungan Manusiawi, :

Model hubungan manusiawi secara eksplisit mengakui bahwa orang tidaklah selalu bertindak
persis segaris dengan posisi-posisi dan hubungan-hubungan menurut struktur formalnya.
Walaupun model hubungan manusiawi mengukapkan ketidak sempurnaan tetapi struktur
hubungan manusiawi tidak menyarankan struktur hubungan manusiawi tidak menyarankan
struktur formalnya dimodifikasi.

 Model-SumberDayaAlam

Konsep model sumber daya manusia ini mencoba memaksimumkan fleksibilitas baik dalam
maupun di antara posisi-posisi yang berinteraksi. Hubungan peranan atasan dan bawahan
tersebut telah digambarkan oleh Likert, dimana suatu organisasi yang efektif sebagai sesuatu
yang terbentuk dari kelompok yang saling mengkait, dengan melalui bermacam-macam
posisi.Struktur organisasi lainnya yang segaris dengan implikasi sumber daya manusia dan
menganut rangkaian fungsional silang, Likert adalah tim proyek(proct team) struktur ini biasa
digunakan dalam organisasi yang mempunyai teknologi tinggi.
Proses untuk mengelola pengembangan Produk Baru

 Pemunculan Ide – Idea Generation

Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produkbaru dapat berasal
dari sejumlah sumber,misalnya departemen riset dan pengembangan,
konsumen,ilmuwan,pesaing,karyawan(terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi
(distributor),dan manajemen puncak.

 Tahap Penyaringan Ide – Screening

Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu
konsep produk baru. Konsekuensinya, akan ada banyak konsep baru yang dieliminasi dalam
tahap ini

 Pengembangan Produk – Product Development

Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Ada
perbedaan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Yang dinamakan ide produk
adalah produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan versi
yang lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang dimengerti konsumen.
Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk
yang masih potensial ataupun yang sudah aktual

 Pengujian Pasar/Produk – Product Testing / Market Testing

Tujuan tahap ini adalah untuk:

(1) memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru,
(2) mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk,
(3) menetapkan elemen-elemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk
memperkenalkan produk di pasar.

 Analisis Bisnis – Business Analysis

Tujuan analisis bisnis adalah untuk mendapatkan gambaran sekomprehensif mungkin tentang
dampak finansial yang dapat diperoleh dari memperkenalkan suatu produk baru.

 Komersialisasi – Commercialization

Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching


strategy) produk baru ke pasar.
3. Tahapan-tahapan Utama Pengembangan PRODUK BARU :

Opportunity Identification (menganalisis peluang), Market definition (membuat uraian


pasar) , Idea generation (ide untuk jangka panjang).
Design (membuat rancangan produk baru), Customer needs (kebutuhan/keinginan
pelanggan), Sales forecasting, Product positioning (target/penempatan produk), Engineering,
Marketing mix
Testing (menguji produk baru), Advertising (meng-iklankan produk), and product testing,
Pretest and prelaunch forecasting, Test marketing
Introduction (memperkenalkan produk/jasa melalui promosi), Launch planning (rencana
memunculkan suatu produk baru), Tracking the launch.
Life Cycle Management, Market response analysis, Competetive monitoring and defense,
Innovation at maturity .

4. Perusahaan dapat mengelola produk baru dengan cara :

Sistem MAP, adalah cara yang sangat sederhana namun efektif pengorganisasian untuk inovasi
produk baru dengan melihat berbeda pada keterampilan dan alat-alat yang sudah ada dalam
setiap organisasi, tetapi terlalu sering kurang dimanfaatkan atau tidak digunakan sama
sekali.

Elemen-elemen kunci meliputi:

 M – untuk Ukur, Mengelola, dan Memotivasi


 A – untuk Sikap yang menciptakan Budaya Cerdas-Mengambil Risiko
 P – untuk Rencana, Proses, dan Orang

5. Faktor yang mempengaruhi tingkat difusi dan pemakaian konsumen terhadap pemakaian
atau penggunaan produk yang baru di luncurkan oleh suatu perusahaan, adalah,:

a Kerumitan (complexity)
tingkat kesulitan yang teribat dalam pemahaman dan penggunaan produk baru, maka
makin rumit produk tersebut , dan makin lamban proses penyebarannya.
b Kesesuaian (compatibility)
tingkat dimana suatu produk konsisten dengan nilai yang ada dan dengan pengetahuan
tentang produk , pengalaman masa lalu , dan kebutuhan saat ini.
c Keuntungan Relatif (relatif advantage)
tingkat dimana produk tersebut dianggap lebih baik dari produk yang ada.
d Pengamatan (observability)
tingkat dimana manfaat atau hasil lainnya dari penggunaan produk dapat diamati oleh
pihak lainnya dan dikonsumsikan ke target konsumen.
e Dapat Dicoba (trialability)
tingkat dimana suatu produk dapat dicoba pada batas tertentu.

Anda mungkin juga menyukai