3. Mengapa Belajar OM
OM adalah salah satu dari tiga fungsi utama organisasi mana pun, dan secara integral terkait
dengan semua fungsi bisnis lainnya. Semua organisasi memasarkan (menjual), keuangan (akun),
dan produksi (beroperasi), dan penting untuk mengetahui bagaimana fungsi aktivitas OM.
Mengetahui bagaimana barang dan jasa diproduksi.
Memahami apa yang dikerjakan manajer operasi dan menjelajah peluang karir yang
menguntungkan di lapangan.
Memberikan informasi peluang besar bagi organisasi untuk meningkatkan profitabilitasnya dan
meningkatkan layanannya kepada masyarakat.
Manajer yang baik melakukan fungsi dasar dari proses manajemen. Manajemen proses terdiri
dari perencanaan, pengorganisasian, staf, memimpin, dan pengendalian. Manajer operasi menerapkan
proses manajemen ini pada keputusan yang mereka buat dalam fungsi OM yaitu :
Desain produk dan jasa atau pelayanan, yang meliputi produk atau jasa apa sajakah yang
ditawarkan dan bagaimana mendesain produk dan jasa tersebut.
Manajemen kualitas, yang meliputi siapa yang bertanggung jawab terhadap kualitas produk
atau jasa dan bagaimana perusahaan mendefinisikan kualitas produk dan jasa tersebut .
Strategi proses dan kapasitas, yang meliputi proses apa yang dibutuhkan untuk membuat
produk tersebut serta peralatan dan teknologi apa sajakah yang dibutuhkan untuk melaksanakan
proses tersebut.
Strategi lokasi, yang meliputi di lokasi yang tepat untuk melaksanakan kegiatan dan kriteria
apakah yang digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan lokasi perusahaan.
Strategi tata letak (layout), yang meliputi bagaimana mengatur fasilitas-fasilitas untuk
memudahkan kegiatan operasi dan mencapai tujuan.
Sumber daya manusia dan Strategi pekerja, yang mencakup bagaimana menyediakan
lingkungan kerja yang baik dan berapa banyak output yang diharapkan dapat dihasilkan
karyawan.
Manajemen rantai nilai(Persediaan), yang mencakup keputusan membuat sendiri atau
membeli bahan baku yang dibutuhkan, menentukan pemasok perusahaan, dan menentukan
pemasok yang mau berintegrasi dalam perusahaan.
Persediaan, perencanaan kebutuhan bahan, dan tepat waktu , yang meliputi berapakah
persediaan yang harus ada dan kapan harus melakukan pemesanan.
Penjadwalan, yang mencakup keputusan untuk melakukan subkontrak atau kerja lembur, atau
apakah perusahaan lebih baik menyediakan tenaga kerja meskipun permintaan menurun .
Pemeliharaan atau perawatan, yang meliputi tanggung jawab jawab dalam pemeliharaan dan
perawatan mesin dan peralatan perusahaan.
Bidang kegiatan yang memerlukan keahlian Manajemen Operasional:
Manajer Pabrik (Plant Manager): manajemen pabrik termasuk keahlian di bidang produksi,
manajemen pembelian, manajemen persediaan, termasuk pengelolaan karyawan di bagian
operasional maupun pengelolalaan sumber daya lainnya yang dipergunakan di pabrik.
Perencanaan.
Direktur Pembelian (Director of Purchashing): mengenai fungsi pembelian, kemampuan
menelaah program penjualan, mengintegrasikan atau membuat keterkaitan dari supplier sampai
distributor, mengkoordinasi aktifitas operasi.
Manajer Mutu (Quality Manager): mengenai konsep statistic untuk dapat melakukan
pengawasan semua aspek operasional karena kualitas merupakan tanggung jawab secara bersama
diantara semua pihak yang terlibat dalam perusahaan terutama fungsi operasional.
Konsultan Perbaikan Proses (Process Improvement Consultants): berkaitan dengan desain
proses sehingga dapat memberikan berbagai konsultasi mengenai perbaikan proses untuk operasi
perusahaan.
Manajer dan Perencana Rantai Pasokan (Supply Chain Manager and Planner):
bertanggung jawab mengenai negosiasi kontrak jangka panjang antara perusahaan dengan
supplier maupun distributor sehingga harus mempunyai keahlian tentang Material Requirement
Planning, Supply Chain Management, Teknologi komunikasi canggih dalam dunia bisnis konsep
penjadwalan dan persediaan.
5. Perkembangan Manajemen Operasi
Ely Whitney (1800) adalah ahli manajemen yang mempopulerkan konsep pengendalian mutu
dengan menghasilkan produk yang dapat dibongkar pasang untuk jenis produk senjata yang dapat dijual
dengan harga tinggi. Frederick W. Taylor (1881) beliau dianggap sebagai bapak ilmu manajemen, yang
memberikan kontribusi pada keyakinannya bahwa manajemen bisa menjadi lebih kuat dan agresif
dengan cara memperbaiki metode kerja. Taylor dan mitra kerjanya, Henry L. Gantt serta Frank dan
Lillian Gilberth termasuk yang pertama kali mencari cara yang sistematis dan terbaik untuk
memproduksi. Henry Ford dan Charles Sorensen (1913) berhasil memadukan pengetahuan mereka
akan komponen yang distandardisasi dengan lini produksi sehingga memberikan sumbangan penting
mail order.
Biaya Kualitas Kustominisasi
Konsep Awal (1776-1880) Era Produksi Massal Era Produksi Era Kustomisasi
Spesialisasi Tenaga Kerja (1910-1980) Ramping (1980-1995) Massal (1995-2015)
(Smith, Babbage) Memindahkan Jalur Just-in-Time (JMT) Globalisasi Internet/E-
Bagian Standar (Whitney). Perakitan Desain Berbantuan Commerce
(Ford/Sorensen) Komputer (CAD) Perencanaan Sumber
Era Manajemen Ilmiah Pengambilan Sampel Pertukaran Data Daya Perusahaan
(1880-1910) Statistik (Shewhart) Elektronik (EDI) Standar Kualitas
Bagan Gantt (Gantt) Tatanan Ekonomi Manajemen Kualitas Internasional (ISO)
Studi Gerak &Waktu(Gilbreth) Kuantitas (Harris) Total (TQM) Penjadwalan Terbatas
Analisis Proses (Taylor) Pemrograman Linier Penghargaan Baldrige Manajemen Rantai
Teori Antrian (Erlang). PERT/CPM (DuPont) Pemberdayaan Kanban Pasokan Kustomisasi
Persyaratan Material Massal Bangun sesuai
Perencanaan (MRP). Pesanan Keberlanjutan.
Variabel Produktivitas
a) Tenaga kerja: peningkatan dalam kontribusi dari buruh terhadap produktivitas
merupakan hasil dari kekuatan buruh yang lebih sehat, lebih berpendidikan, dan lebih
terpelihara.
b) Modal: inflasi dan pajak meningkat biaya modal, membuat investasi modal semakin
mahal. Ketika modal diinvestasikan kepada setiap karyawan menurun akan ada pula
penurunan pada produktivitas.
c) Manajemen: merupakan sebuah faktor dari produksi dan sebuah sumber daya ekonomi.
Produktivitas dan sektor jasa
Produktivitas dan Sektor Jasa Sektor jasa memberikan sebuah tantangan khusus terhadap
pengukuran produktivitas yang akurat dan peningkatan produktivitas. Produktivitas dari sektor
jasa telah terbukti sulit untuk ditingkatkan karena pekerjaan sektor jasa adalah sebagai berikut:
a) Biasanya bersifat intenif (Misalkan : konsultasi dan Mengajar).
b) Seringkali berfokus pada atribut atau keinginan individu yang unik (misalkan : saranInvetasi).
c) Terkadang merupakan sebuah tugas Intelektual yang dilakukan oleh profesional (misalkan :
Diagnosis Medis).
d) Terkadang sulit untuk menggunakan mesin dan diotomatiasi (misalkan potong rambut).
e) Terkadang sulit untuk mengevaluasi kualitas (misalkan : kinerja dari perusahaan legal).
9. Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Etika adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam berprilaku
dimasyarakat bagi seorang terkait sifat baik atau buruk. Etika seorang manajer operasi ialah:
a) Mengembangkan dan menghasilkan produk yang aman, berkualitas tinggi, dan ramah
lingkungan.
b) Melatih, mempertahankan, dan memotivasi karyawan dalam sebuah tempat kerja yang aman.
c) Menghargai komitmen-komitmen dari para pemangku kepentingan.
Tanggung jawab adalah suatu sikap menjalankan kewajiban yang telah diberikan setelah haknya
telah diberikan atau diperoleh. Tanggung jawab seorang manajer operasi ialah Manajer harus melakukan
semua hal yang sesuai dengan etika tersebut sementara memenuhi permintaan dari sebuah pasar yang
dinamis. Jika manajer operasi memiliki sebuah kesadaran dan fokus moral pada peningkatan
produktivitas dalam sistem ini, kemudian terdapat tantangan etik tentu dapat dihadapi dengan baik dan
bijaksana.
Maka dari itu penting bagi seorang manajer operasi untuk selalu bertanggung jawab atas apa
yang menjadi kewajibannya dan menjaga lingkungan kerja agar tetap produktif.