NIM : F0221123
Kelas : Manajemen B
Resume Chapter 1
Operations and Productivity
What is Operations Management?
Manajemen Operasi merupakan serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk
barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Di mana terlepas dari apakah produk
akhir adalah barang atau jasa kegiatan produksi yang berlangsung dalam suatu organisasi sering
disebut operasi atau manajemen operasi. Produksi sendiri berarti suatu tindakan berupa penciptaan
barang dan jasa.
Organizing to Produce Goods and Services
Untuk menciptakan barang dan jasa semua organisasi melakukan tiga fungsi, di mana fungsi-
fungsi ini merupakan bahan atau dasar yang diperlukan bukan hanya untuk produksi tetapi juga
untuk kelangsungan hidup atau keberjalanan organisasi. Fungsi tersebut diantaranya,
a. Marketing (Pemasaran), yang mana dari fungsi ini akan menghasilkan permintaan atau
setidaknya menerima suatu pesanan baik produk maupun layanan atau jasa (fungsi ini tidak
akan terjadi sampai terdapat suatu penjualan).
b. Production/operations (Produksi/operasi), di mana fungsi ini bertindak dalam menciptakan,
memproduksi, dan mendistribusikan atau menyerahkan produk.
c. Finance/accounting (Keuangan/akuntansi), yang mana fungsi ini berperan dalam melacak
atau menganalisis seberapa baik kinerja dari organisai, membayar tagihan, dan
mengumpulkan uang atau dana.
Sebagai contoh, dalam perusahaan manufaktur terdapat tiga fungsi yang dilakukan, yaitu
operations, finance/accounting, dan marketing.
Single-factor-productivity
Penggunaan hanya satu input sumber daya untuk mengukur produktivitas disebut
produktivitas faktor tunggal. Namun, terdapat pandangan lebih luas tentang produktivitas, yaitu
produktivitas multifaktor, di mana mencakup semua input (misalnya, modal, tenaga kerja,
material, dan energi). Produktivitas multifaktor disebut juga produktivitas faktor total.
Multifactor productivity
Produktivitas tenaga kerja adalah ukuran yang lebih populer. Ukuran produktivitas
multifaktor memberikan informasi yang lebih baik tentang pertukaran antar faktor, tetapi
masalah pengukuran substansial tetap ada. Beberapa masalah pengukuran tersebut adalah:
1. Kualitas dapat berubah sementara kuantitas input dan output tetap konstan.
2. Elemen eksternal dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan produktivitas dimana
sistem yang diteliti mungkin tidak bertanggung jawab secara langsung.
3. Satuan ukuran yang tepat mungkin kurang.
Pengukuran produktivitas sangat sulit di sektor jasa, di mana produk akhir mungkin sulit
untuk didefinisikan. Pengukuran produktivitas memerlukan input dan output tertentu, tetapi
ekonomi bebas menghasilkan nilai (apa yang diinginkan orang) yang mencakup kenyamanan,
kecepatan, dan keamanan.
b. Productivity Variabels (Variabel Produktivitas)
Peningkatan produktivitas bergantung pada tiga variabel produktivitas:
1. Tenaga kerja, yang menyumbang sekitar 10% dari kenaikan tahunan. Tiga variabel kunci
untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja adalah:
Pendidikan dasar yang sesuai untuk angkatan kerja yang efektif.
Diet angkatan kerja.
Overhead sosial yang membuat tenaga kerja tersedia, seperti transportasi dan sanitasi.
2. Modal, yang menyumbang sekitar 38% dari peningkatan tahunan. Inflasi dan pajak
meningkatkan biaya modal, membuat investasi modal semakin mahal. Investasi modal
sering kali diperlukan, tetapi jarang menjadi bahan yang cukup, dalam perjuangan untuk
meningkatkan produktivitas. Pertukaran antara modal dan tenaga kerja terus berubah.
Semakin tinggi biaya modal atau risiko yang dirasakan, semakin banyak proyek yang
membutuhkan modal "diperas": mereka tidak dikejar karena potensi pengembalian investasi
untuk risiko tertentu telah berkurang. Manajer menyesuaikan rencana investasi mereka
dengan perubahan biaya modal dan risiko.
3. Manajemen, yang memberikan kontribusi sekitar 52% dari peningkatan tahunan.
Manajemen adalah faktor produksi dan sumber daya ekonomi. Manajemen bertanggung
jawab untuk memastikan bahwa tenaga kerja dan modal digunakan secara efektif untuk
meningkatkan produktivitas. Peningkatan ini mencakup perbaikan yang dilakukan melalui
pemanfaatan pengetahuan dan penerapan teknologi. Menggunakan pengetahuan dan
teknologi sangat penting dalam masyarakat pasca-industri. Akibatnya, masyarakat pasca-
industri juga dikenal sebagai masyarakat pengetahuan. Masyarakat pengetahuan adalah
masyarakat di mana sebagian besar tenaga kerja telah bermigrasi dari pekerjaan manual ke
tugas pemrosesan teknis dan informasi yang membutuhkan pendidikan berkelanjutan
Tantangan produktivitas itu sulit. Suatu negara tidak dapat menjadi pesaing kelas dunia
dengan input kelas dua. Tenaga kerja yang berpendidikan rendah, modal yang tidak memadai,
dan teknologi yang ketinggalan zaman adalah input kelas dua. Produktivitas tinggi dan output
berkualitas tinggi membutuhkan input berkualitas tinggi, termasuk manajer operasi yang baik.
c. Productivity and the Service Sector
Sektor jasa memberikan tantangan khusus untuk pengukuran produktivitas dan peningkatan
produktivitas yang akurat. Produktivitas sektor jasa terbukti sulit ditingkatkan karena pekerjaan
di sektor jasa adalah:
1. Biasanya padat karya (misalnya, konseling, pengajaran).
2. Sering berfokus pada atribut atau keinginan individu yang unik (misalnya, saran
investasi).
3. Seringkali tugas intelektual dilakukan oleh para profesional (misalnya, diagnosis medis).
4. Seringkali sulit untuk dimekanisasi dan diotomatisasi (mis., potong rambut).
5. Seringkali sulit untuk dievaluasi kualitasnya (misalnya, kinerja firma hukum).
Semakin intelektual dan pribadi tugas, semakin sulit untuk mencapai peningkatan
produktivitas. Rendahnya peningkatan produktivitas di sektor jasa juga disebabkan oleh masih
rendahnya pertumbuhan kegiatan di sektor jasa yang berproduktivitas rendah. Ini termasuk
kegiatan yang sebelumnya tidak menjadi bagian dari ekonomi terukur, seperti penitipan anak,
persiapan makanan, pembersihan rumah, dan layanan binatu. Namun, meskipun sulit untuk
meningkatkan produktivitas di sektor jasa, perbaikan terus dilakukan.
Current Challenges in Operations Management
a. Globalisasi. Penurunan cepat dalam biaya komunikasi dan transportasi telah membuat pasar
menjadi global. Demikian pula, sumber daya berupa modal, material, bakat, dan tenaga kerja
kini juga mendunia. Akibatnya, negara-negara di seluruh dunia berkontribusi pada
globalisasi saat mereka bersaing untuk pertumbuhan ekonomi
b. Kemitraan rantai pasokan. Siklus hidup produk yang lebih pendek, pelanggan yang
menuntut, dan perubahan cepat dalam teknologi, bahan, dan proses mengharuskan mitra
rantai pasokan untuk selaras dengan kebutuhan pengguna akhir.
c. Keberlanjutan. Perjuangan manajer operasi yang berkelanjutan untuk meningkatkan
produktivitas berkaitan dengan merancang produk dan proses yang berkelanjutan secara
ekologis.
d. Pengembangan produk yang cepat. Teknologi yang dikombinasikan dengan komunikasi
internasional yang cepat tentang berita, hiburan, dan gaya hidup secara dramatis memangkas
masa pakai produk.
e. Kustomisasi massal. Setelah manajer mengenali dunia sebagai pasar, perbedaan budaya dan
individu menjadi sangat jelas. Di dunia di mana konsumen semakin sadar akan inovasi dan
pilihan, tekanan besar ditempatkan pada perusahaan untuk merespons dengan cara yang
kreatif.
f. Operasi ramping. Lean adalah model manajemen yang melanda dunia dan menyediakan
standar yang harus bersaing dengan manajer operasi. Lean dapat dianggap sebagai kekuatan
pendorong dalam operasi yang dijalankan dengan baik, di mana pelanggan puas, karyawan
dihormati, dan tidak ada pemborosan.
Ethics, Social Responsibility, and Sustainability
Sistem yang dibangun oleh manajer operasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan
jasa sangatlah kompleks. Dan mereka berfungsi di dunia di mana lingkungan fisik dan sosial
berkembang, seperti halnya hukum dan nilai. Dinamika tersebut menghadirkan berbagai tantangan
yang berasal dari sudut pandang pemangku kepentingan yang saling bertentangan, seperti
pelanggan, distributor, pemasok, pemilik, pemberi pinjaman, karyawan, dan masyarakat.
Mengidentifikasi tanggapan etis dan tanggung jawab sosial sambil mengembangkan proses
berkelanjutan yang juga merupakan sistem produktif yang efektif dan efisien tidaklah mudah.
Manajer juga ditantang untuk:
a. Mengembangkan dan memproduksi produk ramah lingkungan yang aman dan berkualitas
tinggi
b. Melatih, mempertahankan, dan memotivasi karyawan di tempat kerja yang aman
c. Menghormati komitmen pemangku kepentingan
Manajer harus melakukan semua ini sambil memenuhi tuntutan pasar dunia yang sangat
kompetitif dan dinamis. Jika manajer operasi memiliki kesadaran moral dan fokus pada
peningkatan produktivitas dalam sistem ini, maka banyak tantangan etika akan berhasil diatasi.