Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nurul Hidayah

NIM : 08020322065
Kelas : Manajemen 3C

UTS Manajemen Operasi


1. Jelaskan arti dari manajemen operasi
Jawaban:
Manajemen operasi, merupakan manajemen sistem atau proses penciptaan produk
atau jasa. Sehingga dapat didefinisikan sebagai suatu perancangan, operasi dan perbaikan
sistem untuk menciptakan produk dan atau jasa perusahaan. Manajemen operasi
(operations management) mengacu pada disiplin manajemen yang berfokus pada
perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan semua kegiatan operasional yang
terlibat dalam menghasilkan barang atau menyediakan layanan dalam suatu organisasi.
Tujuan utama dari manajemen operasi adalah mengelola proses operasional agar efisien,
efektif, dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Manajemen operasi melibatkan pengelolaan berbagai aspek operasional, termasuk
perencanaan dan pengendalian produksi, pengelolaan persediaan, perancangan proses
operasional, pengelolaan rantai pasokan, pengendalian kualitas, dan pemantauan kinerja
operasional. Fokus utamanya adalah memastikan bahwa sumber daya organisasi
digunakan dengan efisien dan bahwa output yang dihasilkan memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan.

2. Identifikasikan area fungsi utama dari sebuah bisnis dan berikan penjelasan interaksi
antar fungsi tersebut
Jawaban:
Area fungsi utama dalam sebuah bisnis umumnya meliputi:
1) Manajemen Strategis: Fungsi manajemen strategis bertanggung jawab untuk
merumuskan visi, misi, dan tujuan jangka panjang perusahaan. Mereka
mengidentifikasi peluang dan tantangan, mengembangkan strategi bisnis, dan
mengambil keputusan strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Interaksi dengan
fungsi-fungsi lain adalah melalui pengarahan strategis, pengaturan prioritas, dan
koordinasi aktivitas.
2) Pemasaran: Fungsi pemasaran bertanggung jawab untuk memahami dan
memenuhi kebutuhan pelanggan. Mereka melakukan penelitian pasar,
mengembangkan strategi pemasaran, mengelola merek, menentukan harga
produk atau jasa, dan mengelola saluran distribusi. Interaksi dengan fungsi lain
terjadi saat mengumpulkan informasi pasar dari fungsi penelitian dan
pengembangan, mengkoordinasikan upaya promosi dengan fungsi komunikasi,
dan menyediakan informasi tentang permintaan pasar kepada fungsi produksi.
3) Produksi dan Operasi: Fungsi produksi dan operasi bertanggung jawab untuk
mengubah bahan mentah menjadi produk atau jasa yang siap untuk dijual.
Mereka mengatur proses produksi, mengelola rantai pasokan, memantau kualitas,
mengelola persediaan, dan memastikan efisiensi operasional. Interaksi dengan
fungsi lain terjadi dalam hal perencanaan produksi yang didasarkan pada
permintaan pasar dari fungsi pemasaran, koordinasi dengan fungsi keuangan
untuk mengelola anggaran produksi, dan bekerja sama dengan fungsi penelitian
dan pengembangan untuk memperkenalkan inovasi atau perbaikan produk.
4) Keuangan dan Akuntansi: Fungsi keuangan dan akuntansi bertanggung jawab
untuk mengelola aspek keuangan perusahaan. Mereka mengelola anggaran,
mengawasi arus kas, menyusun laporan keuangan, melakukan analisis keuangan,
dan mengelola risiko keuangan. Interaksi dengan fungsi lain terjadi melalui
pengadaan sumber daya keuangan untuk proyek-produk dari fungsi produksi,
memberikan informasi keuangan yang relevan kepada fungsi manajemen
strategis, dan mengoordinasikan kebijakan pembayaran dengan fungsi
pemasaran.
5) Sumber Daya Manusia: Fungsi sumber daya manusia bertanggung jawab untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja perusahaan. Mereka melakukan perekrutan,
seleksi, pelatihan, pengembangan, penggajian, dan manajemen kinerja karyawan.
Interaksi dengan fungsi lain terjadi saat memahami kebutuhan tenaga kerja dari
fungsi produksi dan operasi, menyediakan pelatihan yang sesuai dengan
kebutuhan dari fungsi penelitian dan pengembangan, dan bekerja sama dengan
fungsi manajemen strategis untuk merencanakan kebutuhan sumber daya manusia
jangka panjang.

3. Berikan tiga perbedaan penting antara produksi barang dengan operasi jasa
Jawaban:
Berikut adalah tiga perbedaan penting antara produksi barang dengan operasi jasa:
1) Karakteristik Output: Produksi barang menghasilkan produk fisik yang dapat
dirasakan dan dimiliki oleh pelanggan. Barang dapat disimpan, diangkut, dan
memiliki bentuk fisik yang dapat dilihat dan diraba. Sementara itu, operasi jasa
menghasilkan layanan yang bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dipisahkan
dari penyedia layanan. Layanan tidak dapat disimpan atau dimiliki seperti barang
fisik, tetapi lebih berfokus pada pengalaman atau interaksi dengan pelanggan.
2) Keterlibatan Pelanggan: Produksi barang umumnya melibatkan keterlibatan
pelanggan dalam tahap akhir, yaitu saat pembelian dan pemilikan barang.
Pelanggan dapat memilih dan membeli barang yang diinginkan, dan mereka
memiliki kontrol atas penggunaan dan pemeliharaan barang tersebut. Di sisi lain,
operasi jasa melibatkan keterlibatan pelanggan sepanjang seluruh proses
penyediaan layanan. Pelanggan sering kali berinteraksi langsung dengan
penyedia layanan dan terlibat dalam mempengaruhi hasil atau kualitas layanan
yang diberikan.
3) Sifat Produksi dan Konsumsi: Produksi barang umumnya melibatkan proses
produksi yang terpisah dari konsumsi. Barang diproduksi terlebih dahulu,
kemudian dijual kepada pelanggan yang akan menggunakannya di tempat atau
waktu yang berbeda. Sebaliknya, operasi jasa seringkali melibatkan simultanitas
antara produksi dan konsumsi. Layanan sering kali diproduksi dan dikonsumsi
secara langsung pada saat yang bersamaan, misalnya ketika seseorang menerima
perawatan medis atau mengunjungi salon kecantikan.

4. Menurut anda bisakah perusahaan berjalan tanpa ada fungsi operasi?


Jawaban:
Tidak, karena sebuah perusahaan tidak dapat berjalan tanpa adanya fungsi operasi.
Fungsi operasi adalah salah satu area utama dalam sebuah perusahaan yang bertanggung
jawab untuk mengubah input menjadi output yang bernilai. Fungsi operasi melibatkan
kegiatan-kegiatan seperti produksi, pengadaan bahan baku, manajemen persediaan,
pengelolaan rantai pasokan, dan pengendalian kualitas.

5. Apa yang dimaksud dengan nilai tambah dalam proses transformasi?


Jawaban:
Nilai tambah dalam proses transformasi mengacu pada peningkatan nilai atau manfaat
yang diberikan kepada produk atau layanan melalui berbagai kegiatan atau proses yang
dilakukan dalam rantai nilai perusahaan. Nilai tambah merupakan hasil dari transformasi
input menjadi output yang lebih bernilai.
Dalam konteks proses transformasi, nilai tambah terjadi ketika perusahaan dapat
mengubah input (seperti bahan baku, tenaga kerja, dan modal) melalui serangkaian
kegiatan atau proses menjadi output yang memiliki nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan
atau pasar. Peningkatan nilai ini dapat berupa peningkatan kualitas, peningkatan fitur
atau fungsionalitas, peningkatan efisiensi atau kecepatan, atau pengurangan biaya atau
risiko.
Sebagai contoh, dalam proses produksi barang, nilai tambah dapat terjadi melalui
berbagai aktivitas seperti desain produk yang inovatif, penggunaan teknologi canggih
dalam proses produksi, pengendalian kualitas yang ketat, atau peningkatan efisiensi
dalam rantai pasokan. Semua kegiatan ini berkontribusi pada peningkatan nilai produk
akhir yang dihasilkan.
Dalam operasi jasa, nilai tambah dapat terjadi melalui berbagai interaksi dengan
pelanggan, seperti memberikan pengalaman yang memuaskan, menyediakan layanan
yang disesuaikan dengan kebutuhan individu, atau memberikan layanan pelanggan yang
responsif dan efisien. Semua ini berkontribusi pada peningkatan nilai layanan yang
diberikan.
Pentingnya nilai tambah dalam proses transformasi adalah untuk menciptakan
keunggulan kompetitif dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan meningkatkan nilai
produk atau layanan yang ditawarkan, perusahaan dapat membedakan diri dari pesaing,
menarik pelanggan, dan membangun hubungan jangka panjang yang menguntungkan.
Oleh karena itu, perusahaan secara terus-menerus berusaha untuk meningkatkan nilai
tambah dalam proses transformasi mereka melalui inovasi, efisiensi operasional, dan
pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pelanggan.

6. Bagaimana strategi operasi dapat mendukung strategi bisnis?


Jawaban:
Strategi operasi dapat secara signifikan mendukung strategi bisnis dengan
menyelaraskan dan menerapkan keputusan operasional yang tepat untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif. Berikut adalah beberapa cara strategi operasi dapat mendukung
strategi bisnis:
1) Efisiensi Operasional: Strategi operasi dapat membantu meningkatkan efisiensi
dalam proses-produksi, pengelolaan persediaan, pengendalian kualitas, dan
proses bisnis lainnya.
2) Keunggulan Kompetitif: Strategi operasi yang baik dapat menciptakan
keunggulan kompetitif dengan cara seperti mengurangi waktu siklus produksi,
meningkatkan kualitas produk, atau memberikan pelayanan yang lebih baik
kepada pelanggan.
3) Respon Terhadap Perubahan Pasar: Strategi operasi yang fleksibel dan
responsif memungkinkan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
pasar, permintaan pelanggan, atau kebutuhan bisnis yang berubah.
4) Inovasi Produk dan Proses: Strategi operasi dapat mendukung inovasi dengan
mendorong pengembangan produk baru, perbaikan proses, atau implementasi
teknologi baru.
5) Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial: Strategi operasi juga dapat
mencerminkan komitmen organisasi terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab
sosial.
6) Pengelolaan Rantai Pasokan: Strategi operasi yang baik melibatkan
pengelolaan rantai pasokan yang efektif.

7. Jelaskan dimensi-dimensi daya saing pada operasi bisnis


Jawaban:
1) Harga (Cost): Penetapan harga biasanya merupakan faktor penting dalam
keputusan membeli bagi konsumen. Penting untuk memahami pertimbangan
keputusan yang dibuat oleh konsumen atas harga dan aspek lain atas produk atau
jasa seperti kualitas.
2) Fleksibilitas: Fleksibilitas adalah kemampuan untuk merespon perubahan.
Dimensi fleksibilitas berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk
mengadaptasi dan mengatasi perubahan yang tidak terduga. Organisasi yang
memiliki fleksibilitas operasional dapat dengan cepat menyesuaikan produksi,
mengelola permintaan fluktuatif, atau menangani perubahan kondisi pasar.
3) Manajemen Rantai Pasokan (SCM): Efektivitas dan ketahanan SCM dapat
menurunkan risiko gangguan pasokan dan menjamin ketersediaan bahan baku
yang diperlukan.
4) Kualitas (Quality): Elemen kunci daya saing adalah kualitas barang dan jasa.
Bisnis yang menciptakan barang-barang terbaik atau menawarkan layanan terbaik
mempunyai keuntungan dalam mempertahankan konsumen dan membangun
reputasi yang kuat.
5) Lokasi (Location): Lokasi bisa jadi merupakan hal penting dalam hal biaya dan
kenyamanan konsumen. Kualitas berkenaan dengan material, pekerja dan disain.
6) Desain (Design): Disain produk dan jasa sebaiknya mencerminkan upaya dari
beberapa area perusahaan yang bekerjasama untuk mencapai kesesuaian antara
sumber daya keuangan, kemampuan operasi, kemampuan rantan suplai, dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Biaya output organisasi merupakan variabel
penting yang mempengaruhi keputusan harga, produktivitas, dan laba.
7) Kecepatan (Speed): Respon cepat, bisa menjadi keunggulan bersaing. Salah satu
cara adalah dengan membawa perbaikan produk atau jasa ke pasar.
8) Layanan (Service): Layanan meliputi aktivitas purna jual yang dipersepsikan
konsumen sebagai nilai tambah seperti pengiriman, pemasangan, jaminan dan
dukungan teknis.
9) Keberlanjutan (Sustainability): Bisnis yang berfokus pada metode
berkelanjutan dalam operasinya memiliki keunggulan kompetitif ekstra di saat
kesadaran lingkungan sedang meningkat. Hal ini mencakup praktik-praktik yang
mendukung kelestarian lingkungan, seperti pengelolaan limbah dan efisiensi
energi.

8. Bagaimana cara melakukan perancangan strategi operasi, serta konsekuensi strategi


setiap fungsi pada setiap strategi bisnis yang diputuskan?
Jawaban:
Perancangan strategi operasi melibatkan serangkaian langkah untuk merumuskan
rencana tindakan yang akan diambil dalam operasionalisasi strategi bisnis. Berikut
adalah langkah-langkah umum dalam perancangan strategi operasi:
1) Pahami Strategi Bisnis: Pertama-tama, penting untuk memahami strategi bisnis
organisasi secara menyeluruh. Ini mencakup tujuan jangka panjang, misi, visi,
dan nilai-nilai inti organisasi. Dengan pemahaman yang jelas tentang strategi
bisnis, kita dapat merumuskan strategi operasi yang sesuai.
2) Identifikasi Prioritas Strategis: Selanjutnya, identifikasi prioritas strategis yang
mendukung strategi bisnis. Ini melibatkan menentukan area fokus yang paling
penting untuk operasi organisasi, seperti kualitas produk, kecepatan pelayanan,
efisiensi biaya, atau inovasi. Mengidentifikasi prioritas strategis membantu dalam
menentukan alokasi sumber daya dan upaya yang diperlukan.
3) Evaluasi Kapabilitas Internal: Lakukan evaluasi mendalam terhadap
kapabilitas internal organisasi dalam setiap fungsi. Evaluasi ini mencakup
penilaian terhadap keterampilan karyawan, infrastruktur, teknologi, dan sistem
yang ada.
4) Penentuan Strategi Operasi: Berdasarkan pemahaman tentang strategi bisnis,
prioritas strategis, dan kapabilitas internal, tentukan strategi operasi yang sesuai.
Strategi ini haruslah sejalan dengan tujuan bisnis dan mendukung pencapaian
prioritas strategis.
5) Penyusunan Rencana Tindakan: Setelah strategi operasi ditentukan, susun
rencana tindakan yang spesifik untuk mengimplementasikannya. Rencana ini
harus mencakup langkah-langkah yang jelas, tanggung jawab, jadwal, dan
sumber daya yang diperlukan.
Setiap strategi operasi yang diputuskan akan memiliki konsekuensi pada setiap fungsi
dalam organisasi. Berikut adalah contoh konsekuensi strategi operasi pada beberapa
fungsi umum:
1) Sumber Daya Manusia: Strategi operasi yang berfokus pada efisiensi dan
otomatisasi dapat berdampak pada tuntutan keterampilan karyawan. Dalam hal
ini, organisasi mungkin perlu mengembangkan keterampilan baru atau
melakukan restrukturisasi organisasi untuk mengoptimalkan penggunaan
sumber daya manusia.
2) Keuangan: Strategi operasi yang bertujuan untuk mengurangi biaya produksi
atau meningkatkan efisiensi dapat berdampak pada aspek keuangan. Ini dapat
melibatkan pengurangan biaya operasional, investasi dalam teknologi terkait,
atau pengelolaan risiko operasional.
3) Pemasaran: Strategi operasi yang berfokus pada inovasi produk atau
fleksibilitas produksi dapat memberikan manfaat bagi fungsi pemasaran
dengan penawaran produk yang lebih menarik, peningkatan kualitas, atau
kemampuan untuk menyesuaikan produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
4) Penelitian dan Pengembangan: Strategi operasi yang mendorong inovasi
atau pengembangan produk baru akan memiliki konsekuensi langsung pada
fungsi penelitian dan pengembangan. Fungsi ini perlu terlibat dalam
perancangan strategi operasi untuk memastikan bahwa upaya penelitian dan
pengembangan mendukung strategi bisnis secara keseluruhan.

9. Jelaskan pengertian produktivitas dan pengukuran produktivitas baik produktivitas total,


produktivitas multifaktor dan produktivitas parsial
Jawaban:
Produktivitas adalah ukuran efisiensi dan efektivitas dalam menghasilkan suatu
keluaran (suatu hasil atau jasa) dibandingkan dengan suatu masukan (bahan mentah yang
digunakan dalam proses produksi). Produktivitas adalah faktor kunci dalam keberhasilan
dan operasional sehari-hari bisnis atau organisasi mana pun. Beberapa jenis pengukuran
produktivitas yang umum digunakan yaitu, produktivitas total, produktivitas multifaktor,
dan produktivitas parsial.
1) Produktivitas Total (Total Productivity): Produktivitas Total mengukur
efisiensi dan efektivitas dalam menggunakan semua input yang tersedia untuk
menghasilkan output. Ini mencakup semua faktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi, seperti tenaga kerja, modal, bahan baku, dan energi. Pengukuran
produktivitas total dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi dari
waktu ke waktu atau dengan organisasi sejenis dalam industri yang sama.
Output Total
ProduktivitasTotal =
Input Total
2) Produktivitas Multifaktor (Multifactor Productivity): Produktivitas Multifaktor
mengukur hubungan antara output yang dihasilkan dengan kombinasi faktor
produksi yang digunakan. Ini melibatkan membandingkan output dengan input
yang digunakan, yang dapat termasuk tenaga kerja, modal, bahan baku, dan
faktor produksi lainnya. Pengukuran produktivitas multifaktor membantu
mengidentifikasi kontribusi relatif dari berbagai faktor produksi terhadap hasil.
Produktivitas Multifaktor = Output / (Input Faktor Pertama + Input Faktor
Kedua + ... + Input Faktor N)
3) Produktivitas Parsial (Partial Productivity): Produktivitas Parsial mengukur
hubungan antara output dengan satu faktor produksi tertentu. Ini melibatkan
membandingkan output dengan input tunggal seperti tenaga kerja atau modal.
Pengukuran produktivitas parsial berguna untuk memahami kontribusi kinerja
dari faktor produksi tertentu dan untuk mengidentifikasi area yang mungkin perlu
ditingkatkan.
Output
Produktivitas Parsial=
Input Faktor Tertentu

Anda mungkin juga menyukai