Anda di halaman 1dari 3

1.

Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yang memiliki arti "pembersihan,"
"pertumbuhan," atau "peningkatan." Dalam konteks agama Islam, zakat merujuk pada
kewajiban memberikan sebagian dari harta yang dimiliki oleh umat Muslim kepada golongan
yang berhak menerimanya. Zakat merupakan salah satu bentuk ibadah dan juga merupakan
salah satu sumber pendapatan bagi kaum fakir, miskin, dan golongan yang membutuhkan.

Berikut adalah lafadz hadis tentang zakat beserta artinya:

َ ‫ض َعلَى َأ ْم َوالِ ُك ْم‬


‫ص َدقَةً فَ ِإ ْن هُ ْم‬ َ ‫ "ِإ َّن هَّللا َ ا ْفتَ َر‬:‫ قَ ا َل َر ُس و ُل هَّللا ِ ص لى هللا عليه وس لم‬:‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما قَا َل‬ ٍ ‫ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن َعبَّا‬
ِ ‫س َر‬
)‫َأدَوْ هَا فَهُ ْم تَحْ تَ َأ ْي ِدي ِر َجالِ ُك ْم وَِإ ْن لَ ْم يَُؤ دِّوهَا فََأ ْنتُ ْم َعلَ ْيهَا" (رواه ابن ماجه‬

Artinya: Dari Abdullah bin Abbas ra., ia berkata: Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, "Sesungguhnya
Allah telah mewajibkan zakat atas harta-harta kalian. Jika mereka menunaikannya, maka harta
tersebut ada di bawah kendali kalian. Jika mereka tidak menunaikkannya, maka harta tersebut
tetap menjadi kewajiban kalian." (HR. Ibnu Majah)

Hadis ini menekankan bahwa zakat adalah kewajiban yang Allah tetapkan atas harta umat
Muslim. Jika seseorang menunaikan zakat, maka harta tersebut tetap berada di bawah kendali
dan kepemilikan mereka. Namun, jika seseorang tidak menunaikan zakat, harta tersebut tetap
menjadi kewajiban yang harus dikeluarkan.

2. Macam-macam zakat yang dikenal dalam agama Islam antara lain:

a. Zakat Fitrah: Zakat Fitrah diberikan pada bulan Ramadan sebagai bentuk pembersihan jiwa
dan peningkatan kebersamaan sosial. Zakat ini wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim dewasa
yang mampu memberikannya sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.

b. Zakat Maal: Zakat Maal adalah zakat yang diberikan atas harta atau kekayaan yang dimiliki
oleh seorang Muslim yang mencapai nisab (ambang batas tertentu) setelah melewati satu
tahun. Zakat ini berjumlah 2,5% dari nilai harta yang dimiliki dan diberikan kepada golongan
yang berhak menerimanya.

c. Zakat Penghasilan (Zakat Pekerjaan): Zakat Penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari
penghasilan yang diperoleh setiap bulan atau setiap periode tertentu. Besaran zakat ini
berbeda-beda tergantung pada jumlah penghasilan dan kebutuhan individu serta syarat-syarat
yang ditentukan oleh ulama.

d. Zakat Emas dan Perak: Zakat Emas dan Perak diberikan atas kepemilikan emas dan perak
dalam bentuk logam mulia, perhiasan, atau koin. Besaran zakat ini sebesar 2,5% dari nilai
kepemilikan emas dan perak setelah melewati satu tahun.

e. Zakat Pertanian: Zakat Pertanian diberikan atas hasil pertanian yang diperoleh dari tanah
yang ditanami dengan cara yang sesuai syariat. Besaran zakat ini berbeda-beda tergantung
pada jenis hasil pertanian yang diperoleh.

f. Zakat Hewan Ternak: Zakat Hewan Ternak diberikan atas kepemilikan hewan ternak yang
mencapai ambang batas tertentu setelah melewati satu tahun. Jumlah zakat ini berbeda-beda
tergantung pada jenis hewan ternak dan jumlah kepemilikan.

3. Berikut adalah beberapa syarat untuk membayar zakat dalam Islam:

a. Kepemilikan Nisab: Nisab adalah jumlah minimum harta yang harus dimiliki oleh seseorang
sebelum ia wajib membayar zakat. Nisab zakat tergantung pada jenis harta yang dimiliki, seperti
emas, perak, uang, atau barang dagangan. Jumlah nisab ini dapat berubah dari waktu ke waktu,
jadi penting untuk merujuk pada otoritas agama yang terpercaya atau ulama setempat untuk
mengetahui nisab yang berlaku saat ini.
b. Kepemilikan Harta Selama Setahun Haul: Zakat dikenakan pada harta yang telah dimiliki
selama setahun haul. Ini berarti bahwa jika seseorang memiliki harta di bawah nisab, tetapi
telah dimiliki selama setahun, maka dia wajib membayar zakat.

c. Harta yang Dikenai Zakat: Zakat dikenakan pada beberapa jenis harta tertentu, seperti emas,
perak, uang tunai, barang dagangan, saham, investasi, dan harta pertanian. Namun, tidak
semua jenis harta dikenai zakat, misalnya harta pribadi seperti pakaian, perhiasan yang
digunakan, rumah tinggal, dan kendaraan pribadi biasanya tidak termasuk dalam kategori zakat.

d. Niat Suci: Ketika membayar zakat, penting untuk memiliki niat yang tulus untuk menunaikan
kewajiban kepada Allah dan membantu sesama. Niat ini harus murni dilakukan karena Allah
semata, tanpa mengharapkan pujian atau imbalan dunia.

e. Pembayaran Zakat kepada Penerima yang Sah: Zakat harus diberikan kepada orang-orang
yang berhak menerimanya. Penerima zakat termasuk fakir miskin, orang-orang yang terlilit
hutang, amil (petugas pengumpul zakat), muallaf (orang yang baru masuk Islam), budak yang
ingin memerdekakan diri, jalan Allah (misalnya, pembangunan masjid, sekolah, rumah sakit),
dan para pejuang di jalan Allah. Zakat tidak boleh diberikan kepada anggota keluarga yang
masih menjadi tanggungan atau digunakan untuk tujuan lain yang tidak sah.

Penting untuk dicatat bahwa syarat-syarat zakat dapat bervariasi sedikit tergantung pada
mazhab atau otoritas agama yang diikuti. Oleh karena itu, jika Anda ingin mengetahui lebih
lanjut tentang syarat zakat yang berlaku dalam konteks khusus, disarankan untuk berkonsultasi
dengan ulama atau otoritas agama setempat.

Anda mungkin juga menyukai