Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“VALUE CHAIN MANAGEMENT PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO”

DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
HAMRA SAKARIA U272120556
NORSARIDA ARYANI U272120558
JUNIARTINI U2721205560

UNIVERSITAS SETIA BUDI


FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI S2 PASCASARJANA FARMASI
SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

PENYUSUN

KELOMPOK 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
manajemen adalah proses pengkoordinasian dan pengintegrasian kegiatan-kegi
atan kerja agar diselesaikan secara efektif dan efisien melalui orang lain. Dua kata pen
ting yang saling terkait disini adalah pengkoordinasian orang lain dan efektif efisien.
Pengkoordinasian orang lain artinya melibatkan orang lain, sedangkan efektif dan efis
ien untuk menunjukkan berdaya guna dan berhasil guna. Pengkoordinasian orang lain
tidak berarti kegiatan tidak dapat dilakukan sendiri, hanya saja dalam pertimbangan ef
ektifitas dan efisiensi, perlu pelibatan orang lain. Lalu untuk dapat tercapai secara opti
mal pelibatan tersebut, perlu dikelola atau ada proses atau upaya pengkoordinasian ya
ng disebut manajemen.
Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai.
Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan pr
oduk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint v
enture.
manajemen strategi adalah proses dalam pengambilan keputusan, menerapkan
tindakan dan mengevaluasi hal apa saja yang sudah dilakukan secara baik agar bisa m
encapai tujuan jangka panjang perusahaan.
manfaat utama dari manajemen strategis adalah untuk membantu organisasi m
erumuskan strategi-strategi yang lebih baik melalui penggunaan pendekatan terhadap
pilihan strategi yang lebih sistematis, logis, dan rasional. Manfaat lainnya adalah hadir
nya peluang bahwa proses tersebut menyediakan ruang yang mampu memberdayakan
individu.
Rantai nilai ialah sebagai rangkaian sebuah aktivitas yang menghasilkan nilai
bagi penerima manfaat pada setiap tahapnya dimulai dari pengolahan bahan baku sam
pai produk jadi serta dapat diidentifikasi dengan jelas pada setiap rantai baik dari segi
bentuk fisik maupun manfaatnya.
Manajemen rantai nilai merupakan seluruh aktivitas perusahaan yang dilakuka
n oleh perusahaan untuk menciptakan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutu
han konsumen. Manajemen rantai nilai dalam perusahaan ini sangatlah berperan penti
ng untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
Pada dasarnya, rantai nilai atau value chain adalah serangkaian kegiatan bisnis
yang mana pada setiap tahapan atau langkahnya mampu meningkatkan nilai atau pem
anfaatan pada barang atau jasa yang diproduksi.
Orang yang pertama kali mengusulkan value chain adalah Michael Porter pada
bukunya yang berjudul Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Pe
rformance yang kala itu diterbitkan di tahun 1985.
Di dalam buku tersebut terdapat kumpulan kegiatan bisnis yang bertujuan dem
i membuat dan membangun suatu nilai agar mampu menghasilkan margin nilai tamba
h untuk perusahaan.
Value chain pun mempunyai konsep analisa yang biasanya disebut dengan An
alisis Rantai Nilai, yakni suatu kegiatan menganalisa kembali kunci proses bisnis yan
g berhubungan dengan entitas lainnya yang berada di luar perusahaan, seperti pihak p
emasok, pelanggan, sampai dengan relasi antar entitas yang berada di dalam perusaha
an.

1.1 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang di maksud dengan primary activities?
2. Apa yang di maksud dengan support activities?

1.1 TUJUAN
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan primary activities
2. Mengetahui apa yang di maksud dengan support activities
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Primary activities (kegiatan utama)


Kegiatan utama dalam value chain adalah seluruh kegiatan bisnis yang mamp
u menciptakan nilai ataupun manfaat untuk para pelanggan dalam menyajikan sesuatu
yang mampu menunjukkan keistimewaan perusahaan di dalam pasar. Kegiatan utama
ini dinilai sebagai kegiatan yang penting dalam menjalankan bisnis.
Beberapa kegiatan perusahaan yang termasuk dalam kategori utama adalah se
bagai berikut:
 Inbound logistics, adalah suatu kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan pe
nyimpanan, penerimaan dan juga menyebarkan produk.
 Operation, yakni suatu kegiatan yang merubah produk bahan baku menjadi pr
oduk akhir.
 Outbound logistic, adalah suatu kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan m
enyebarkan produk ataupun jasa kepada pelanggan.
 Marketing and sales, adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran
dan juga penjualan seperti promosi, dll.
 Service, adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan menyediakan layanan ag
ar bisa lebih meningkatkan pemeliharaan suatu produk, seperti perawatan, per
baikan, dan juga pelatihan.
1. Supply chain management sering disebut dengan SCM. SCM menjadi bidang yang
sangat penting dalam dunia bisnis karena terhubung langsung dengan daya saing pe
rusahaan. Dalam dua dekade terakhir ini semakin banyak perusahaan yang sadar ak
an pentingnya SCM ini sehingga banyak yang mengimplementasikannya. SCM sen
diri merupakan pengelolaan dan juga pengawasan rantai siklus mulai dari bahan m
aterial atau barang mentah, pembayaran, informasi dari pemasok ke produsen, peda
gang grosir pengecek sampai dengan konsumen. Rantai pasokan adalah jaringan fis
iknya sehingga semua perusahaan akan berperan dalam memasok bahan baku, mel
akukan produksi barang sampai dengan mengirimkannya ke pengguna akhir atau k
onsumen. Untuk supply chain management sendiri menjadi alat, metode atau penge
lolaannya. Tujuan SCM Ada beberapa tujuan menggunakan SCM, dimana yang pal
ing dasar adalah bisa menyelaraskan pemintaan dengan pasokan yang ada. Selain it
u ada beberapa hambatan atau masalah yang sering dialami saat menjalankan rantai
pasokan seperti manajemen pengadaan barang, manajemen pemasok, mengelola hu
bungan dengan pelanggan, identifikasi masalah dan kemudian merespons masalah t
ersebut, manajemen risiko, dan lain sebagainya. Agar bisa menjadi pemenang dala
m rantai pasokan penting bagi rantai pasokan untuk bisa menyediakan produk yang
tidak hanya murah, namun berkualitas, bervariasi, dan juga disediakan tepat waktu.
Fungsi Supply Chain Management Ada beberapa fungsi SCM yang penting untuk
diperhatikan. Fungsi yang pertama adalah SCM secara fisik dimana fungsi dari SC
M ini adalah mengonversi bahan baku menjadi produk jadi yang bisa disampaikan
ke konsumen akhir. Fungsi utama dari supply chain management ini adalah berhub
ungan dengan berbagai macam biaya-biaya fisik berupa biaya material, biaya penyi
mpanan, biaya khusus produksi, biaya untuk transportasi, dan lain sebagainya. Fun
gsi selanjutnya adalah SCM sebagai mediasi pasar dan memastikan jika telah di su
plai oleh supply chain. Fungsi terakhir adalah berhubungan dengan biaya survei pa
sar, perencanaan produk, dan berbagai macam biaya yang bisa muncul akibat tidak
terpenuhi aspirasi konsumen oleh produk yang mana disediakan oleh supply chain
2. Operasional adalah satu dari tiga fungsi strategis perusahaan di manapun, selain pe
masaran dan keuangan. Ini artinya, manajemen operasional merupakan bagian vital
dalam penyempurnaan strategi perusahaan dan memastikan kelangsungan hidup pe
rusahaan dalam jangka panjang. Untuk menjalankan operasional perusahaan dibutu
hkan kemampuan pengelolaan yang disebut sebagai manajemen operasional. Tujua
n akhir dari manajemen operasional tentunya adalah untuk meningkatkan profitabil
itas perusahaan.
3. distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermu
dah penyampaian barang dari produsen sampai ke tangan konsumen, sehingga pen
ggunaannya sesuai dengan jenis, jumlah, harga, tempat, dan waktu yang dibutuhka
n. Dalam kegiatan distribusi, terdapat aspek fisik dan non fisik supaya alur pemasar
annya lancar. Aspek fisik berkaitan dengan lokasi pemindahan atau penyaluran pro
duk. Sementara aspek non fisik berkaitan dengan pengetahuan penjual (produsen)
mengenai apa yang diinginkan oleh konsumen dan konsumen juga harus mengetah
ui produk apa yang dijual oleh produsen. Secara singkat, distribusi memiliki 3 jenis
yakni distribusi langsung, distribusi semi langsung, dan distribusi tidak langsung.
 Distribusi langsung Distribusi ini dilakukan antara produsen dengan konsu
men secara langsung. Misalnya petani sayur melakukan transaksi jual beli s
ecara langsung di pasar.
 Distribusi semi langsung Distribusi ini dilakukan melalui seorang perantara
supaya produk dari produsen tetap bisa sampai ke tangan konsumen. Misaln
ya, penerbit buku yang menjual bukunya melalui sales supaya sampai ke ta
ngan konsumen (sekolah, siswa, mahasiswa, lembaga akademik).
 Distribusi tidak langsung enis distribusi ini dilakukan melalui beberapa pera
ntara, sehingga produk tersebut tidak bisa langsung diterima dari produsenn
ya langsung. Misalnya, pabrik minuman menjual produk minumannya kepa
da konsumen melalui beberapa agen atau sales terlebih dahulu.
4. Marketing dan sales, Sales marketing adalah pekerjaan untuk menjual suatu pr
oduk atau mempromosikan barang dengan argumen dan deskripsi yang jelas.
Seseorang yang bekerja menjadi sales marketing membutuhkan public speakin
g yang baik dan mampu menarik konsumen untuk bisa membeli atau setidakn
ya tertarik dengan barang yang dijual. Perbedaan sales dan marketing terletak
pada tujuannnya. Fokus keduanya ada pada dua tujuan yang berbeda, seperti d
alam marketing yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan pelanggan, sed
angkan sales adalah tentang mencapai target penjualan perusahaan, yaitu berfo
kus pada pemenuhan kebutuhan perusahaan.
2.2 Support activities (kegiatan pendukung)
Kegiatan pendukung dalam value chain adalah suatu kegiatan perusahaan yang bertuj
uan dalam memberikan aktivitas guna mencapai kegiatan utama perusahaan. Dalam h
al ini, kegiatan pendukung adalah penunjang dari kegiatan utama, yang mana tanpa ad
anya kegiatan ini maka akan membuat kegiatan utama menjadi kurang maksimal atau
tidak bisa berjalan sama sekali. Beberapa contoh kegiatan yang termasuk dalam kegiat
an pendukung adalah sebagai berikut:
 Infrastruktur perusahaan (firm infrastructure), adalah suatu kegiatan yang berk
aitan dengan biaya dan juga aset yang berkaitan dengan manajemen umum, ke
uangan, akuntansi, keamanan, dan juga keselamatan sistem informasi.
 Manajemen sumber daya manusia (SDM) (human resources management), ad
alah suatu kegiatan pelatihan, pengembangan, dan juga kompensasi untuk selu
ruh jenis personel yang di dalamnya termasuk mengembangkan tingkat keahli
an pekerja.
 Pengembangan teknologi (technology development), adalah kegiatan yang ber
hubungan dengan perbaikan proses, produk, pengembangan software, peranca
ngan alat, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis data baru, sampai membang
un dukungan sistem yang terkomputerisasi.
 Pengadaan (procurement), adalah suatu aktivitas yang berkaitan dengan cara
mendapatkan sumber daya, seperti fungsi pembelian yang digunakan di dalam 
value chain

2.3 value chain management support activities


Suatu perusahaan yang ingin menerapkan value chain harus melakukan strategi terlebih dahul
u. Strategi ini sebagai rangkaian kegiatan yang lebih terkoordinir dan juga lebih terintegrasi g
una mendapatkan keunggulan bersaing.
Strategi yang terdapat di dalam value chain sendiri terdiri dari strategi keunggulan dalam ber
saing, strategi keunggulan biaya, dan strategi diferensiasi. Ketiga jenis strategi value chain  ad
alah sebagai berikut:
1. Strategi keunggulan bersaing
Strategi keunggulan bersaing adalah suatu kemampuan pada perusahaan dalam menda
patkan keuntungan ekonomis terhadap laba yang bisa diperoleh oleh kompetitor di pa
sar dalam industri yang sama. Keberhasilan suatu perusahaan ini bisa diukur dengan d
aya saing strategis dan juga profitabilitas yang tinggi.
Kedua hal tersebut adalah hasil dari kemampuan perusahaan dalam hal menggunakan
dan mengembangkan kompetensinya untuk bersaing dalam pasar dengan para kompet
itornya. Perusahaan yang mempunyai keunggulan kompetitif ini berarti mampu mema
hami adanya perubahan struktur di pasar dan memilih strategi pemasaran yang lebih e
fektif.
2. Strategi keunggulan biaya
Harga jual, biaya, dan biaya lainnya akan menjadi pertimbangan pada setiap perusaha
an yang ingin menjual suatu barang ataupun jasa. Dari segi konsumen, keunggulan bia
ya ini bisa dilihat dari sisi harga jual yang lebih murah untuk suatu barang yang nilain
ya sama.
Strategi keunggulan biaya ini akan menjadi instrumen yang sangat penting untuk men
jadi juara di dalam persaingan pasar. Biaya akan menjadi hal yang penting untuk men
erapkan strategi selanjutnya, yaitu diferensiasi. Kenapa? Karena kompetitor harus bisa
mempertahankan posisi biaya dengan para kompetitor lainnya agar mereka bisa tetap
unggul.
Rata-rata, setiap perusahaan ingin lebih fokus pada biaya manufaktur dan mengabaika
n dampak biaya pada kegiatan lainnya, seperti pemasaran, infrastruktur, dan juga laya
nan.
Cara untuk menyiasatinya adalah perusahaan tersebut harus mampu menawarkan prod
uk dan juga fungsi yang bisa diterima oleh konsumen namun dengan harga yang tetap
mampu bersaing di level pasar
3. Strategi disferensiasi
Arti dari diferensiasi adalah berbeda. Di zaman seperti saat ini, perusahaan yang hany
a mengeluarkan produk yang sama dengan yang lain tentu tidak akan terlihat menarik.
Pun sama halnya dalam strategi bisnis, perusahaan bisa menerapkan strategi ini secara
efektif.
2.4 Fungsi rantai nilai dalam perusahaan
Tujuan utama dari menerapkan value chain adalah demi meningkatkan keuntungan pe
rusahaan dan sebisa mungkin mengurangi biaya produksi perusahaan. Selain itu, valu
e chain juga bisa meningkatkan nilai ataupun pemanfaatan produk ataupun jasa yang
akan diproduksi
1. Penelitian dan Pengembangan
Diterapkannya sistem ini akan lebih memudahkan perusahaan dalam melakukan penel
itian dan juga pengembangan produk barang atau jasa yang sudah dipasarkan. Seperti
perusahaan bisa melihat apakah produk yang sudah disebarkan di pasar mampu bersai
ng dengan produk kompetitor atau tidak.
Bila memang tidak, contohnya karena harganya jauh lebih mahal dari kompetitor, ma
ka Anda bisa menerapkan strategi diferensiasi atau keunggulan produk agar harga ting
gi yang sudah di bandrol tidak diklaim terlalu mahal.
2. Desain Produk atau Jasa Hingga ProseS
Suatu bisnis yang menerapkan value chain akan lebih terbantu dalam sisi mendesain
produk atau jasa hingga prosesnya agar bisa lebih mudah dijual di pasar. Karena, deng
an menggunakan sistem ini perusahaan akan mengetahui bahwa produknya tidak hany
a memberikan barang atau jasa yang berkualitas saja.
3. Produksi
Untuk fungsi yang satu ini sudah pasti sangat berkaitan dengan value chain. Anda bis
a menggunakan strategi value chain yang mampu meningkatkan produksi dalam sisi j
umlah dan juga efisiensi biaya. Seluruh strategi di dalam value chain bisa diterapkan
untuk tim produksi
4. Pemasaran dan Penjualan
Pemasaran dan juga penjualan adalah dua hal penting di dalam perusahaan yang berka
itan dengan pendapatan penjualan produk barang atau jasa. Untuk itu, value chain bis
a diandalkan dalam proses pemasaran dan juga penjualan.
Dengan menerapkan strategi value chain, maka Anda bisa meningkatkan peluang sain
g di pasar. Contoh sederhananya dengan strategi diferensiasi yang diterapkan sejak m
erencanakan bisnis hingga produksi. Hal ini akan mempermudah Anda dalam melanju
tkan strategi ini oleh para divisi pemasaran dan juga penjualan.
Distribusi dan juga pelayanan pelanggan pun menjadi fungsi lain dari penerapan valu
e chain. Kedua hal ini akan menjadi fungsi yang didasari dari strategi diferensiasi dan
juga keunggulan bersaing di pasar
1. RnD, TECHNOLOGY Development:
Pengembangan desain produk baru dan website, penambahan lini mesin untuk
pembuatan jenis roti tawar dan roti manis
2. General administration :
- PT.NIC bekerjasama dengan beberapa suplier yang berasal dari dalam dan luar
negeri
- Bahan baku utamam dikirim setiap hari dan bahan baku lainnya dikirim 1-3 kali
dalam seminggu
- frekuensi kedatangan bahan baku ditentukan oleh kontrak kerjasama yang dilakukan
dengan supplier
2.5 Human Resources
Desember 2015, person memiliki 4.292 karyawan yang tersebar di seluruh lokasi
kerja.
2.6 Program pelatihan untuk meningkatkan kualitas sdm
1. Pelatihan GMP (Good manufacturing practice)
Pelatihan GMP – (Good Manufacturing Practices) merupakan persyaratan dasar b
agi industri makanan, kosmetik dan farmasi untuk menghasilkan produk yang ber
mutu tinggi dan hygienis. Hal ini berlaku bagi industri yang baru mau beroperasi
maupun industri yang sudah beroperasi. GMP (Good Manufacturing Practices) me
ngendalikan mutu dan hygienitas produk melalui pengendalian faktor lingkungan
kerja serta proses produksi mencakup: Design dan Lay out pabrik, Pemeliharaan d
an sanitasi, Pengendalian proses produksi, Personel Hygiene, Training dan lain-lai
n. Memproduksi produk bermutu tinggi dan hygienis tidak cukup hanya dengan ke
giatan inpeksi, namun mencakup keseluruhan aktifitas pengendalian.
2. Pelatihan SSOP ( sanitasion standard operating procedure)
SSOP adalah Prosedur pelaksanaan sanitasi standart yang harus dipenuhi oleh suat
u sentra pengolahan atau UPI untuk mencegah terjadinya kontaminasi terhadap pr
oduk yang diolah
Sanitasi : Perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih, sehingga mencega
h manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lai
nnya agar dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia
Untuk mengembangkan budaya kerja yang dapat mengontrol sanitasi secara efekti
f di Unit Pengolahan Ikan (UPI)
Prosedur Kontrol Sanitasi merupakan prosedur untuk memelihara kondisi sanitasi
yang berkaitan dengan semua sarana pengolahan, sarana kebersihan, personil dan l
ingkungan di UPI dan dituangkan dalam rancangan SSOP
Tujuan SSOP :
a. Memastikan mutu produk dan menjamin tingkat dasar pengendalian keamanan
pangan
b. Meminimalisir kontaminasi

3. Pelatihan SJH ( system jaminan halal)


Sistem Jaminan Halal (SJH) atau Halal Assurance Sysytem (HAS) 23000 adalah s
uatu sistem yang memberikan jaminan Halal suatu produk yang diberikan kepada
produsen produk maupun jasa dalam suatu organisasi/perusahaan. Sistem Jaminan
Halal menggunakan prinsip Halal Critical Control Points (HCCPs) untuk mengide
ntifikasi potensi bahaya dari proses dan secara akurat menilai proses tersebut berd
asarkan standard pemeriksaan Halal. Proses sertifikasi merupakan hal penting dala
m penerapan Halal Management System. Halal Management System mencakup pr
osedur untuk pengendalian, pemantauan dan verifikasi termasuk dokumentasi dan
pelatihan personel serta sistem audit.

4. Pelatihan standar ISO 9001:2008 (quality management system)


SASARAN TRAINING:
a. Memahami perkembangan ISO 9000 seri dan konsep-konsep system manaje
men mutu yang ditawarkan
b. Memahami persyaratan-persyaratan standar ISO 9001 : 2008
c. Mampu menetapkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengembangka
n system manajemen mutu yang ada sesuai persyaratan ISO 9001 : 2008
d. Mampu mengidentifikasi sumber daya dan kemampuan yang dibutuhkan untu
k memelihara Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008.
e. Mampu mengembangkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 menjadi
sesuai dengan standar ISO 9001 : 2008.
5. Pelatihan standar ISO 22000: 2005 (food safety management system)

Sistem Manajemen Keamanan Pangan (Food Safety Management System) merupakan pr


ogram training yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi terkait dengan sistem
manajemen keamanan pangan pada sebuah organisasi. Penerapan ISO 22000:2005 Food
Safety Management System ini seiring dengan tuntutan bisnis saat ini sudah menjadi kew
ajiban bagi sebuah organisasi pengelola produk pangan.

Melalui penerapan ISO 22000:2005 Food Safety Management System inilah diharapkan
organisasi atau industri dapat menjamin keamanan produknya untuk dikonsumsi dan mel
akukan perbaikan yang berkesinambungan. Keamanan pangan dapat dikelola secara siste
matis melalui penerapan standar keamanan pangan ISO 22000. Industri pangan dan indus
tri lain yang terkait dalam rantai pasokannya, perlu memiliki kemampuan untuk memasti
kan dipenuhinya persyaratan standar ini, dan keberadaan auditor internal food safety man
agement system (ISO 22000) yang handal akan banyak membantu efektifitas penerapann
ya

ISO 22000:2005 sebagai suatu Sistem Manajemen Keamanan Pangan yang dipadukan de
ngan ketentuan umum guna menjamin keamanan pangan sepanjang rantai pangan hingga
konsumsi akhir. ISO 22000:2005 melengkapi industri dengan paduan yang bermanfaat un
tuk mengatur dan menurunkan risiko terhadap kesehatan manusia yang dihasilkan dari pr
oses pengolahan makanan yang sesuai. Penerapan sistem manajemen yang efektif menunt
ut pelaksanaan audit internal yang baik oleh tim audit yang kompeten.
Tujuan pelatihan adalah : Pemastian keamanan produk melalui kegiatan audit internal seb
agai tindak pencegahan dan menghindarkan adanya produk yang tidak aman sehingga har
us ditarik dari . pasarPemenuhan persyaratan pasar dan undang-undang perlindungan con
sumen. Memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap Standar Kemanan Pangan se
suai ISO 22000:2005 Food Safety Management SystemMemberikan pengetahuan tentang
sertifikasi ISO dari persiapan SDM, sistem, dokumen dan persiapan untuk audit sertifikas
i ISO 22000:2005 sistem manajemen keamanan pangan

Menjelaskan keuntungan dan manfaat penerapan sistem manajemen keamanan pangan ba


gi semua pengembang usaha terkait dengan pengelolaan pangan dan regulasi

6. Pelatihan TMP (total Productivity Traning)


TPM merupakan suatu sistem perawatan mesin yang melibatkan seluruh bagian da
n anggota organisasi, termasuk operator produksi.  Sasaran penerapan TPM adalah
tercapainya Zero Breakdown, Zero Defect, dan Zero Accident, dengan demikian
memaksimalkan efektivitas penggunaan mesin.Maintenance merupakan fungsi op
erasional yang mempunyai tujuan untuk mengoptimasikan umur teknis maupun u
mur ekonomis perangkat yang dimiliki perusahaan.

7. Pelatihan K3
Pelatihan K3 adalah pelatihan untuk membekali, meningkatkan dan mengembang
kan kemampuan pekerja mengenai K3 dengan materi yang diberikan pada pelatiha
n K3 tentang prosedur pelaksanaan pekerjaan dan pengetahuan tentang bahaya-ba
haya yang ada di sekitar mereka dan cara pencegahannya tergantung jenis perusah
aan, seperti perusahaan kontraktor, kimia, gas hingga listrik yang hanya bisa dilak
ukan oleh instansi yang sudah diberi kepercayaan pemerintah.
Tujuan pelatihan K3
Secara umum, tujuan pelatihan k3 adalah untuk meningkatkan efektivitas perform
a kerja para karyawan atau pekerja di suatu perusahaan atau badan usaha. Dengan
adanya bimbingan dan edukasi intensif tentang pengetahuan dasar dan praktek yan
g diberikan, calon ahli K3 pada pelatihan K3 ini diharapkan mampu:
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pekerja
2. Membantu pekerja melaksanakan pekerjaannya dengan aman, tanpa menimb
ulkan risiko bagi kesehatannya
3. Mengurangi kecelakaan kerja
4. Mengurangi absensi dan penggantian pekerja
5. Mengurangi biaya kompensasi akibat kecelakaan kerja dan PAK
6. Mengurangi biaya pemeliharaan mesin dan kerusakan alat kerja
7. Meningkatkan kepuasan kerja
8. Meningkatkan produktivitas kerja
9. Membangun komunikasi jadi lebih baik
10. Menciptakan kerja sama yang baik
11. Mengembangkan budaya K3 yang positif dengan lingkungan kerja yang ama
n dan sehat
12. Memenuhi kewajiban hukum bagi pengusaha untuk melindungi kesehatan da
n keselamatan pekerja

8. Sosilasisasi kebijakan dan SOP LPPOM MUI


Standard Operating Procedures (SOP) adalah suatu perangkat instruksi yang dibak
ukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu. SOP dibuat agar perus
ahaan mempunyai prosedur baku untuk mencapai tujuan penerapan SJH yang men
gacu kepada kebijakan halal perusahaan. SOP dibuat untuk seluruh kegiatan kunci
pada proses produksi halal yaitu bidang R&D, Purchasing, QA/QC, PPIC, Produk
si dan Gudang. Adanya perbedaan teknologi proses maupun tingkat kompleksitas
di tiap perusahaan maka SOP di setiap perusahaan bersifat unik. Contoh kegiatan-
kegiatan kunci yang masuk dalam SOP antara lain SOP pembelian bahan, penggu
naan bahan baru, penggantian dan penambahan pemasok baru
9. Pelatihan pajak
Ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perpajakan pada wa
jib pajak dan masyarakat pada umumnya. Pelatihan pajak diberikan dengan mema
dukan teori dan praktek dalam bentuk in-house training di perusahaan /lembaga pe
merintah dan swasta, serta bentuk pelatihan pajak ini terbuka untuk umum yang di
ikuti oleh masyarakat luas.
Selama ini kedua jenis pelatihan pajak tersebut telah sukses diselenggarakan di b
erbagai perusahaan / lembaga, serta telah diikuti oleh ribuan peserta pelatihan.
Bidang Pelatihan Pajak Meliputi :
1. Pelatihan Pajak Penghasilan
2. Pelatihan Pajak Pertambahan Nilai
3. Ketentuan Umum Perpajakan, Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Matera
i
4. Ketentuan Perundang-undangan dan Peraturan Perpajakan
5. Pajak pada Industri Khusus
6. Akuntansi Perpajakan
7. Permasalah Mutakhir di Bidang Perpajakan
8. Persiapan Ujian Sertifikat Konsultan Pajak

10. Pelatihan internal audit


Sistem manajemen dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuan mereka. M
aka melaksanakan audit system manajemen merupakan suatu hal yang penting bag
i organisasi. Standar internasional untuk audit sistem manajemen telah diterbitkan
pada 2018 ini, menggantikan standar sebelumnya ISO 19011:2011. ISO 19011:20
18 memberikan lebih banyak panduan daripada versi sebelumnya.
Training ini memberikan panduan tentang system manajemen audit, termasuk prin
sip-prinsip audit, mengelola program audit dan melakukan audit system manajeme
n, serta panduan tentang evaluasi kompetensi individu yang terlibat dalam proses
audit. Kegiatan ini termasuk kegiatan pengelolaan program audit, auditor dan tim
audit.
Tujuan Pelatihan Internal Audit
1. Memahami persyaratan untuk Audit Manajemen Sistem
2. Memahami apa dan kenapa diperlukan Audit
3. Mengetahui cara melaksanakan Audit
4. Memahami kompetensi yang diperlukan untuk menjadi Auditor
5. Mengetahui cara menganalisa hasil Audit
6. Mengetahui cara menindaklanjuti hasil Audit

11. Pelatihan kepemimpinan


Pelatihan Kepemimpinan Pengawas ini bertujuan untuk mengembangkan kompete
nsi peserta dalam rangka memenuhi standar kompetensi manajerial pengawas, bah
wa hasil akhir dari proses pelatihan ini yakni bagaimana seorang leader memiliki
Kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku seorang PNS ya
ng dapat diamati diukur, dan dibebankan dalam melaksanakan tugas jabatannya.
Untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam diri sebagai pemim
pin. Melalui pelatihan mampu meningkatkan semangat kerja dalam diri maupun a
nggota tim, menjadi pemimpin yang efektif dan menciptakan kolaborasi yang sine
rgis.
Melalui pelatihan  leadership skill dapat memaksimalkan kemampuan kepemimpi
nan Tidak hanya itu, akan semakin mampu untuk menjadi pemimpin yang baik, ce
rdas, kritis, strategis, dapat menghadapi tantangan serta fokus pada tujuan.
12. Pelatihan TQM (total quality management)
Training Total Quality Management (TQM)  salah satu tujuannya memahami keb
utuhan pelanggan yang selalu berkembang, serta menggunakan pengetahuan terse
but untuk diterjemahkan ke dalam produk-produk dan pendekatan bisnis baru, dan
hal – hal lainnya terkait Total Quality Management (TQM).
Tujuan pelatihan
Setelah mengikuti Training Total Quality Management (TQM) ini, peserta diharap
kan memiliki pengetahuan untuk:
 Peserta mampu merubah institusi yang mengoperasikannya menjadi sebuah ti
m yang ikhlas, tanpa konflik dan kompetisi internal, untuk meraih sebuah tuju
an tunggal, yaitu memuaskan pelanggan.(TQM)
 Peserta memahami kebutuhan pelanggan yang selalu berkembang, serta meng
gunakan pengetahuan tersebut untuk diterjemahkan ke dalam produk-produk d
an pendekatan bisnis baru.(TQM)

Question 5: Is the company competitively stronger or weaker than key


rivals?
Apakah perusahaan secara kompetitif lebih kuat atau lebih lemah dari
pesaing utama?
Keunggulan kompetitif adalah suatu kondisi di mana perusahaan lebih unggul dib
andingkan dengan pesaingnya. Perusahaan berhasil menerapkan strategi penciptaa
n nilai
Mengapa keunggulan kompetitif itu penting?
Untuk bisnis, keunggulan kompetitif adalah tujuan utama. Tanpa itu, perusahaan a
kan merasa sulit untuk bertahan hidup secara menguntungkan. Dan mereka selalu
berusaha mempertahankan keunggulan ini.
Keunggulan kompetitif tidak permanen. Itu bisa berubah karena perubahan dalam
lingkungan bisnis. Dan ketika sebuah bisnis tidak dapat beradaptasi dan menguba
h strateginya, para pesaing dapat merebutnya.
Keunggulan kompetitif tergantung pada kecepatan pesaing untuk melampaui peru
sahaan. Kecepatan ini menentukan berapa lama keunggulan kompetitif akan berta
han. Pesaing dapat memperoleh keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing sec
ara efektif. Mereka dapat menduplikasi manfaat dari strategi penciptaan nilai peru
sahaan sehingga melampaui apa yang sudah ada.
Company’s Overall Competitive Strength
How does the company rank relative to competitors on each of the important
factors that determine market success?
Bagan evaluasi faktor dipergunakan dengan tujuan untuk mengetahui factor- facto
r internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan serta kelemahan yang besar
pada bagan fungsional perusahaan serta untuk memberikan suatu dasar bagi perus
ahaan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan di antara fungsional pe
rusahaan tersebut. Penilaian secara intuitif sangat diperlukan dalam penggunaan b
agan evaluasi faktor internal. Bagan evaluasi faktor internal dapat dikembangkan
dalam lima tahap yaitu (David, 1996):
1. Membuat faktor penentu keberhasilan berdasarkan proses pemeriksaan sec
ara internal sekitar antara sepuluh sampai dua puluh faktor internal, diman
a terdapat didalamnya kekuatan dan kelemahan.
2. Memberi bobot nilai antara 0.0 (tidak penting) sampai dengan 1.0 (sangat
penting) bagi masing-masing faktor dimana jumlah seluruh bobot harus 1.
0.
3. Memberi peringkat untuk menunjukkan apakah faktor tersebut memiliki ke
lemahan yang besar (peringkat=1), kelemahan yang kecil (peringkat=2), k
ekuatan yang kecil (peringkat=3) serta kekuatan yang besar (peringkat=4).
4. Mengkalikan bobot serta peringkat dari masing-masing faktor untuk men
entukan total nilai.
5. Menjumlahkan total nilai masing-masing variabel, dimana ilai rata-rata a
dalah sebesar 2.5, apabila nilainya di bawah 2.5 menandakan bahwa secara
internal perusahaan lemah menghadapi faktor-faktor internal
All things considered, does the company have a net competitive advantage or
disadvantage versus major competitors?
keunggulan kompetitif adalah nilai tambah yang dapat menarik perhatian dan niat
membeli dari konsumen. Keunggulan kompetitif ini bentuknya bisa apa saja. Sem
akin berbeda dan bernilai bagi konsumen, pasti semakin baik.
6 jenis keunggulan kompetitif
1. Cost leadership
Cost leadership adalah strategi meningkatkan keunggulan usaha dengan mener
apkan harga yang murah. Bukan berarti kualitas produk harus diturunkan, ya.
Buatlah produk yang bermanfaat, berguna, dan lebih baik daripada beberapa p
esaingnya, tetapi pasang harga yang lebih murah juga. 
Caranya, bisa menjual produk dalam ukuran yang lebih kecil agar bisa meneka
n biaya produksi juga. Strategi ini cocok diterapkan bagi yang memiliki usaha
yang menjual barang kebutuhan sehari-hari, pakaian, makanan, kosmetik, atau
aksesoris gadget. 
2. Analisi
Strategi yang satu ini diterapkan dengan memanfaatkan kerja sama atau partn
ership untuk mendongkrak keunggulan usaha. Bisa dilakukan dengan menggu
nakan brand ambassador atau bekerja sama dengan supplier yang terkenal ak
an material berkualitas.
3. Focus
Strategi fokus ini berarti mengarahkan usaha agar menyasar pasar yang lebih
spesifik. Bisa fokus pada target pasar yang luas dengan sedikit pesaing. Lalu
yang paling penting, peluang unik yang membuat pasar berbeda juga harus pu
nya peluang untung yang berkelanjutan. 
Contoh usaha yang punya keunggulan kompetitif dengan strategi fokus ini mis
alnya usaha makanan seperti Roemah Naskoen yang menargetkan perusahaan
atau penyelenggara acara yang mencari menu konsumsi yang khas Indonesia,
mengenyangkan, enak, dan mudah disantap.
4. Diferensiasi
Diferensiasi umumnya diterapkan saat usaha berada di pasar yang punya bany
ak sekali pesaing. Biasanya saat hendak memulai jenis usaha populer yang sud
ah menjamur, seperti membuka kedai kopi. 
kunci strategi diferensiasi adalah memberi karakteristik unik pada usaha agar t
erlihat lebih menonjol dari pesaing. Caranya macam-macam, bisa dengan me
mberikan jenis pelayanan yang berbeda, mendesain interior dengan tema unik,
hingga memberi promo khusus.
5. Pertumbuhan
Keunggulan kompetitif adalah strategi yang juga bisa terapkan dengan menge
mbangkan usaha. Strategi pertumbuhan ini dilakukan dengan memperluas day
a jual produk. Awalnya hanya dijual di toko, kini dijual secara online melalui
media sosial dan e-commerce
6. Inovasi
Terakhir, ada strategi inovasi yang bisa terapkan jika menargetkan pasar denga
n sedikit pesaing. Ada dua cara inovasi yang bisa dilakukan, yakni membuat p
roduk baru yang belum ada sama sekali atau memodifikasi produk yang sudah
ada sebelumnya.
Misalnya konsep ropang yang menjual mie instan rebus dan dimodifikasi jadi
kafe kekinian yang menjual mie instan dengan topping keju dan daging wagyu.

2.7 Quantitative Strength Ratings


Penelitian kuantitatif adalah pendekatan yang dapat diverifikasi atau "rata-rata" untuk mengh
asilkan ide. Ini dapat menghasilkan kesimpulan yang tepat tentang apa yang penting dalam pa
ngsa pasar, rute pulang kerja terbaik. Pendekatan penelitian kualitatif menghasilkan kesimpul
an yang bersifat debatable dan open-ended. Keuntungan dari pendekatan penelitian kualitatif
adalah menciptakan pemahaman yang mendalam, yang akan mengundang kreativitas dalam p
engambilan keputusan di masa depan.
Contoh penelitian kualitatif adalah Apple. Mereka prihatin dengan mengapa konsumen memb
eli apa yang mereka beli. Kedua pendekatan tersebut memberikan data yang berguna untuk m
embuat keputusan strategis di seluruh bisnis atau pada keputusan tingkat mikro. Satu tidak bo
leh digunakan secara eksklusif tanpa yang lain, karena setiap pendekatan menyediakan data y
ang akan sulit diukur dengan menggunakan metode lainnya. Ada beberapa langkah untuk
mendapatkan hasil yang efeketif penelitian kualitatif yaitu :

 Buat daftar faktor kunci keberhasilan industri


 Menetapkan bobot untuk masing-masing ukuran kekuatan kompetitif
 Hitung peringkat kekuatan tertimbang
 Jumlahkan peringkat kekuatan tertimbang
 Menarik kesimpulan

2.8 Competitive Strength Assessment


Adalah penilaian persaingan di pasar tertentu untuk membantu manajer memperhitungkan ke
beradaan pesaing saat membuat keputusan bisnis, memilih faktor kunci keberhasilan untuk in
dustri dan menimbangnya dalam skala hingga 1,00 tentang seberapa penting faktor tersebut b
agi industri. Kemudian menilai perusahaan pada skala 1-10 tentang seberapa sukses mereka
menerapkan faktor-faktor ini di perusahaan mereka.
Penilaian ini sederhana, cepat, dan bermanfaat karena berbagai alasan.
1. Menyelesaikan penilaian dengan jujur, meningkatkan dan di mana unggul dalam perusaha
an. 

2. Menyadari persaingan dan kekuatan serta kelemahan dibandingkan dengan mereka. 

3. Menyesuaikan dengan apa yang perlu diperbaiki. Misalnya, jika salah satu faktor keberhasi
lan utama adalah "kesadaran merek" dan skor di area tersebut adalah 2 dari 10, maka tahu har
us mulai mengubah platform pemasaran. Penilaian ini dapat dilakukan dengan perusahaan ma
na pun yang akan bersaing untuk dan dapat dilakukan sesering yang inginkan berdasarkan fa
ktor kunci keberhasilan mana pun yang anggap cocok.
 Implikasi Penilaian Strategi Kekuatan Kompetitif
Perancangan startegis bisnis yang baik akan membantu sebuah organisasi dalam pengambilan
keputusan untuk melakukan rencana bisnisnya dan merealisasikan pencapian bisnisnya. Ada
beberapa tahap untuk mengimplementasikan penilaian stategi kekuatan kompetitif.

1. Semakin tinggi keseluruhan rating  bobot kekuatan suatu perusahaan, semakin kuat daya
saing secara keseluruhan dibandingkan pesaing.
2. Rating skor  menunjukkan total keunggulan kompetitif bersih untuk sebuah perusahaan
dibanding perusahaan lain.
3. Perusahaan dengan nilai daya saing yang tinggi adalah target untuk benchmarking.
4. Rating menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan dibandingkan dengan rival, faktor
per faktor (kapabilitas / kapabilitas)
5. Skor Kekuatan dapat berguna dalam menentukan apa langkah-langkah maju strategi
yang di buat.
Question 6: What strategic issues and problems merit front-burner managerial
attention?
Isu dan masalah strategis apa yang pantas mendapat perhatian manajerial front-burner?
 Masalah dan isu strategis
Langkah analisis terakhir dan paling penting adalah untuk membidik pada apa isu-isu
strategis yang perlu diperhatikan oleh manajer. Langkah ini melibatkan gambaran pada
hasil kedua industri dan analisis kompetitif dan evaluasi situasi internal perusahaan.
Tugas di sini adalah untuk mendapatkan sinyal yang jelas tentang apa tantangan industri
dan kompetitif yang akan dihadapi  perusahaan,  kelemahan internal perusahaan perlu
diperbaiki, dan masalah-masalah tertentu yang mendapat perhatian oleh manajer
perusahaan.Penentuan hal-hal yang tepat bahwa manajemen perlu memperhatikan
tentang menetapkan agenda untuk memutuskan tindakan apa yang harus diambil
selanjutnya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan prospek bisnis.
Hal pertama yang diuji yaitu pendekatan kompetitif perusahaan
adalah hal apa yang dilakukan oleh perusahaa
nuntuk menarik konsumen dan meningkatkan posisinya dipasar. Kedua yaitu apakah
perusahaan mencapai tujuan keuangan dan strategisnya dan
apakah perusahaan merupakan pemain industri diatas rata-rata

 Mengidentifikasi isu-isu strategis


a. Bagaimana mencegah tantangan pasar dari pesaing baru.
b. Bagaimana untuk memerangi diskon harga pesaing.Bagaimana untuk mengurangi biaya
tinggi dan menemukan cara penurunan harga.
c. Bagaimana untuk mempertahankan pertumbuhan pada saat melambatnya permintaan
pembeli.
d. Apakah perlu memperluas lini produk perusahaan
e. Apakah perlu untuk memperbaiki kekurangan kompetitif perusahaan dengan
mengakuisisi perusahaan saingan yang sudah lemah
f. Apakah perlu  memperluas ke pasar luar negeri dengan cepat atau hati-hati.
g. Apakah perlu memposisikan perusahaan dan pindah ke kelompok strategis yang berbeda.
h. Apa yang harus dilakukan tentang tumbuhnya minat pembeli terhadap produk pengganti.
i. Apa yang harus dilakukan untuk memerangi penuaan demografi basis pelanggan
perusahaan.
Sumber daya dan rantai nilai ataupembanding analisis nilai sumber dayaperusahaan, kemamp
uan, dan kegiatandiperlukan untuk menentukan apakahperusahaan kompetitif kuat atau lebihl
emah dibandingkan saingan utama
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

 Semua dari berbagai kegiatan perusahaan melakukan penggabungan internal untuk mem
bentuk kehancuran nilai, hal itu dikarenakn niat yang mengatur kegiatan perusahaan adal
ah melakukan hal-hal yang pada akhirnya menciptakan nilai bagi pembeli. Suatu rantai ni
lai perusahaan juga termasuk penyisihan keuntungan karena termasuk bagian dari harga
(atau total biaya) yang ditanggung oleh pembeli. Rantai nilai perusahaan menidentifikasi
kegiatan utama yang menciptakan nilai pelanggan dan kegiatan dukungan terkait.

 Dengan memahami seperti apa pengertian, fungsi, strategi, analisa hingga alat ukur dari k
eunggulan kompetitif suatu perusahaan, maka nantinua bisa digunakan sebagai bahan unt
uk memahami bagaimana suatu produk atau jasa di pasaran begitu bernilai. Sehingga teta
p memilih memakai produk atau jasa tersebut. Dikarenakan sebuah produk memiliki nilai,
mutu, keunggulan, keunikan dan keistimewaan yang lebih dari produk pesaingnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/marketingmanajemen/valuechainadalah/#1_Kegiatan_Utama_Primary_Act
ivities
https://www.soltius.co.id/id/blog/supply-chain-management-tujuan-fungsi-proses-dan-strateg
inya
https://penerbitdeepublish.com/definisi-operasional/
Jurnal.id/id/blog/manajemenoperasionalstrategidanfungsinya/#:~:text=Operasional%20adala
h%20satu%20dari%20tiga,hidup%20perusahaan%20dalam%20jangka%20panjang.
https://prezi.com/p/gbfniedy3mfg/manajemen-strategik-3/

https://www.academia.edu/37671362/ok_STRATEGIK_Evaluating_A_Company_s_Resourc
es_Capabilities_And_pptx
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-keunggulan-kompetitif/#Kesim
pulan
https://www.quora.com/search?q=kesimpulan%20kekuatan%20penampilan%20penelitian%2
0kuantitatif%3F&type=answer

Anda mungkin juga menyukai