1. Pengendalian Pengantar
2. Manajemen Operasi
Manajemen operasi itu mengacu pada proses transformasi mengungah sumberdaya
menjadibarang dan jasa.
Manajemen operasi penting bagi organisasi dan manajer karena tiga alasan: Selalu
dilakukan oleh Jmenghasilkan jasa dan manufaktur, penting dalam mengatur produktifitas
secara efektif dan efisien, dan berperan strategis dalam kesuksesan bersaing organisasi.
Seperti sudah dijelaskan di atas bahwa manajemen operasi terkait mengubah sumber
daya menjadi suatu produk, atau megubah input menjadi output. Hal ini sangat terlihat
dalam organisasi manufaktur. Di mana mengubah bahan-bahan baku dan bahan
penambah lainnya menjadi barang lain menggunakan mesin dan atau SDM dengan
suatu proses-proses tertentu. Contoh: pabrik perakitan sepeda motor, pabrik semen,
dll.
Pada organisasi yang bergerak di bidang jasa proses ini agak samar terlihat karena jasa
adalah sesuatu yang tidak berwujud. Namun sebenarnya sama-sama melakukan
operasi ini. Hanya saja yang dihasilkan tidak berwujud seperti pelayanan. Contoh
Sekolah, Rumah Sakit, penerbangan, dll
2.1.2.Mengelola Produktifitas
Peningkatan produktifitas adalah tujuan dari setia organisasi. Bagi sebuah negara,
produktifitas yang tinggi menghadirkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.
Karyawan menerima bayaran lebih tinggi, dan laba perusahaan meningkat tanpa
menyebabkan inflasi. Bagi masing-masing organbisasi peningkatan produktifitas
menghasilkan struktur biaya yang lebih kompetitif dan penawaran harga yang lebih
bersaing.
Banyak perusahaan berusaha meningkatkan produktifitas agar dapat bertahan,
terutama terhadap pesaing berbiaya rendah. Salah satu jalannya yang banyak
dilakukan adalah mengubah menjadi manufaktur light out (manufaktur otomatis).
Organisasi yang ingin bersaing secara global berusaha mencari cara untuk
meningkatkan produktifitas.
Saat fokus terhadap amnajemen operasi juga diperhatikan dalam strategi organisasi,
perusahaan-perusahaan Amerika berhasil mempertahankan kepemimpinan mereka di
pasar global. Peran styrategis manajemen operasi dalam menyukseskan kinerja
perusahaan dapat diamati dengan jelas saat ini, karena banyak organisasi yang
mengelola ooperasi mereka dengan perspektif rantai nilai.
Manajemen Rantai nilai telah mentransformasi strategi manajemen operasi dan mengubah
organisasi di seluruh dunia menjadi contoh efisiensi dan efektifitas yang baik, diposisikan
secara strategis untuk memanfaatkan persaingan.
Rantai nilai value chain) adalah keseluruhan urutan aktifitas kerja organisasi yang
menambah nilai pada setiap tahapannya, dari bahan baku hingga barang jadi. Secara
keseluruhan rantai nilai mencakup pemasoknya pemasok, hingga pelanbgannya
pelanggan.
Manajemen Rantai nilai (value chain Management) adalah proses mengelola urutan
aktifitas dan informasi di sepanjang rantai nilai. Manajemen rantai nilai berorientasi
eksternal, berfokus pada input dan output dari suatu branag atau jasa. Manajemen
rantai nilai berorientasi efektifitas dan ingin menciptakan nilai tertinggi pada
pelanggan.
Tujuan Manajemen rantai nilai adalah menciptakan strategi rantai nilai yang
memenuhi dan melebihi kebutuhan dan keinginan pelanggan dan memberikan
integrasi penuh antar anggota rantai tersebut.
Rantai nilai yang baik adalah rantai nilai dimana urutan pelaku bekerjasama sebagai
tim, yang masing-masing menambahkan komponen nilai terhadap keseluruhan proses.
Semakin baik kolaborasi antar beragam pelaku, semakin baik solusi kepada pelanggan.
Ketika nilai diciptakan untuk pelanggan serta kebutuhan keinginan terpuaskan, setiap
orang di rantai nilai mendapatkan manfaat.
2.2.3.Manfaat Manajemen Rantai Nilai
Mengelola organisasi dalam perspektif rantai nilai tidaklah mudah. Pendekatan bisnis di
masa lalu yang berhasil dengan “memberikan apa yang diinginkan oleh pelanggan”
sepertinya tidak lagi efektif. Lingkungan persaingan yang dinamis saat ini mengingginkan
solusi baru dari organisasi global. Memahami bagaimana dan mengapa nilai ditentukan oleh
pasar menyebabkan organisasi berhadapan dengan model bisnis baru. Kemauan
meninggalkan metode dan proses lama dapat berhasil memberikan banyak organisasi tetap
bersaing.
Ada enam syarat utama kesuksesan strategi rantai nilai antara lain:
Memungkinkan beberapa bagian yang dilakukan oleh pihak lain. Sehingga kuncinya
adala kolaborasi dengan itra. Bahkan meluas sampai berbagi karyawan.
Selain itu dibutuhkan pengukuran untuk mengevaluasi yang baru yang mana sesuai
dengan berbagai aktifitas rantai nilai terebut. Karena manajemen ranti nilai
memenuhi dan melebihi keinginan konsumen, maka manajer membutuhkan
gambaran yang baik mengenai bagaimana nilai itu sampai pada mereka.
d. Kepemimpinan
Kesuksesan manajemen rantai nilai tidak mungkin tanpa kepemimpinan yang kuat
dan berkomitmen. Baik dari tingkat puncak, menengah dan rendah. Manajer harus
mendukung memfasilitasi dan mengembangkan penerapan rantai nilai tersebut.
Penting untuk menguraikan tentang apa yang dilibatkan oleh organisasi dalam
penccapaian manejemn rantai nilai. Idealnya mulai dari pernyataan visi dan misi
menyatakan komiitnmen organisasi dalam mengidentifikasi, menangkap dan
menyediakan nilai setinggi mungkin kepada pelanggan.
e. Karyawan
Tiga persyaratan utma SDM dalam penerapan rantai nilai adalah : fleksibel
terhadap desain pekerjaan, proses perekrutan yang efektif, dan pelatihan yang
terus menerus.
a. Hambatan organisasi
b. Sikap Budaya
Perilaku budaya yang tidak mendukung dapat menjadi rintangan bagi penerapan
rantai nilai. Terutama tentang kepercayaan dan pengendalian.
Misal terkait kepercayaan. Semua pihak dalam rantai nilai harus memiliki saling
kepercayaan agar dapat berkolaborasi. Akan sulit berkolaborasi tanpa ada berbagi
informasi. Namun terlalu percaya akan rentan bagi oragnisasi untuk terkena
pembajakan, atau pencurian kekayaan intelektual.
Pada oragb isasi yang mencoba menerapkan rantai nilai seringkali kesulitan menilai
diri sediri terhadap kemampuan yang dimiliki dan tidak dimiliki oleh organisasi
tersebut. Sehingga kesulitan menilai tersebut membuat kurang efektifnya dan
kurang berjalannya manajemen rantai nlai yang baik.
d. Manusia
Tanpa komitmen tegas dari para manajer untuk menerapkan manajemen rantai
nilai akan sulit. Manajeer akan mengaaami penolakan bersikap fleskibel, penolakan
bekolaborasi dari para karyawan. Maka ini membutuhkan usaha yang lebih keras
bagi para manajer untuk terus memotivasi dan menggerakkan para SDMnya sesuai
dengan kebijakan rantai nilai.
Peran teknologi sangat penting dalam mengefektifkan jalannya operasional baik dalam
manufaktur maupun jasa, termasuk dalam proses kolaborasi dalam manajemen rantai
nilai dan juga melayani pelanggan. Sebab adanya teknologi akan memudahkan dan
mengefisienkan proses dari operasional bisnis terebut.
2.4.2.Inisiatif Kualitas
Kualitas itu mahal. Masalah terkait kualitas pada produk sebuah perusahaan dapat
menghabiskan banyak biaya. Agar dapat besaing secara global perusahaan harus
mampu menjadikan produknya berkualitas.
Kualitas adalah kehandalan produk atau jasa untuk melakukan yang seharusnya dan
memuaskan ekspektasi pelanggan. Isu yang harus diperhatikan oleh para manajer
adalah bagaimana mencapai kualitas tersebut dengan fungsi-fungsi manajemen mulai
dari merencanakan, mengrganisasikan, memimpin, dan mengendalikan yang harus
dilakukan.
Perencanaan terhadap kualitas. Artinya pemimpin harus memiliki tujuan dan strategi
pengembangan kualitas dan rencana pencapaian tujuan tersebut. Tujuan
memfokuskan perhatian setiap orang terhadap standar kualitas obuyektf.
2.4.3.Tujuan Kualitas
Six Sigma adalah standar kualitas yang dikembangkan oleh motorola. Tujuan dari six
sigma adalah tidak lebih dari 3,4 kerusakan per juta unit atau prosedur. Dengan
demikian standarisasi six sigma menyasar pada proses agar sebuah produk minim
skelai kerusakannya. Sehingga menjamin kehandalannya.
Perlu dipahami manajemen berbasis kualiatas pada dasarnya bertitik tumpu pada
proses kualitas itu sendiri. Sedangkan standarisasi dari ISO maupun Six Sigma hanyalah
sebuah alat bantu mengukur bahwa manajemen kualitas telah dijalankan.
Kustomisasi Masal sekarang menjadi isu yang sedang banyak dibicarakan oleh manajer
operasional. Kustomisasi masal menyediakan produk kepada pelanggan kapan, di
mana dan bagaimana pun mereka menginginkannya.
Pelanggannya adalah perusahaan, penusaha yang menggunakan media internet sebagai pemasaran.
Dan juga siapapun yang memenfaatkan internet sebagai media mempublikasikan atau
menginnformasikan pengetahuan.
Produk dari contentwriter.id adalah tulisan konten yang dapat diposting di website pemesan. Konten
tersebut umumnya diminta memenuhi kualitas standar Search Engine Optimation (SEO), tidak
merupakat plagiasi, Memenuhi kaidah EYD/PUEBI, dan menarik dibaca. Pelayanan tambahan adalah
terkait dengan riset keyword, pencarian gambar dan juga jasa posting di website pemesan.