Anda di halaman 1dari 15

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB OPERASIONAL

DIREKTUR ( CSR ) PT ERAMENTARI CAHAYA


ABADI

Apa Itu Operasional Bisnis?

Definisi Operasional Bisnis


Operasional bisnis adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk
menjalankan dan mempertahankan bisnisnya sehari-hari agar berjalan dengan lancar dan
efisien.
Aktivitas ini mencakup berbagai aspek, seperti produksi, manajemen sumber daya manusia,
distribusi produk, pemasaran, dan layanan pelanggan.
Tujuan utama operasional bisnis adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan,
memaksimalkan keuntungan, serta memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Operasional Bisnis Menurut Para Ahli
Setiap ahli memiliki sudut pandangnya sendiri tentang operasional bisnis.
Beberapa definisi dari para ahli dalam adalah sebagai berikut:
1. Menurut David Anderson, seorang pakar manajemen, operasional bisnis adalah
rangkaian proses yang mencakup perencanaan, eksekusi, dan pengawasan kegiatan
perusahaan guna mencapai tujuan strategis.
2. Dari perspektif Peter Drucker, bapak manajemen modern, operasional bisnis adalah
bagian dari manajemen umum yang berkaitan dengan pengelolaan taktis dari berbagai
aktivitas operasional dalam perusahaan.
3. Sementara itu, dalam konteks Indonesia, operasional bisnis diartikan sebagai
serangkaian proses dan kegiatan dalam perusahaan yang berfungsi untuk
menghasilkan produk atau layanan guna memenuhi permintaan pasar.
Fungsi Operasional Bisnis dan Penjelasan Mendetail
Fungsi operasional bisnis mencakup sejumlah aspek yang saling terkait untuk mendukung
berjalannya perusahaan secara efisien.
Berikut adalah penjelasan mendetail tentang fungsi-fungsi tersebut:
Manajemen Produksi
Fungsi ini melibatkan perencanaan, pengawasan, dan pengendalian seluruh proses produksi.
Mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk jadi kepada konsumen.
Sumber Daya Manusia
Manajemen SDM bertanggung jawab atas rekrutmen, pelatihan, evaluasi karyawan, serta
pengembangan kebijakan terkait tenaga kerja agar perusahaan memiliki sumber daya manusia
yang berkualitas dan berkompeten.
Pemasaran dan Penjualan
Fungsi ini berfokus pada promosi produk atau layanan perusahaan, analisis pasar, strategi
pemasaran, hingga penjualan dan distribusi produk.
Pengelolaan Rantai Pasokan
Bertujuan untuk memastikan pasokan bahan baku yang tepat, efisien, dan tepat waktu, serta
mengelola proses logistik agar produk sampai ke tangan konsumen dengan lancar.
Keuangan dan Akuntansi
Fungsi ini melibatkan pengelolaan keuangan perusahaan, pengawasan anggaran, laporan
keuangan, dan perpajakan untuk menjaga kesehatan finansial perusahaan.
Penelitian dan Pengembangan
Bagian ini bertanggung jawab atas inovasi produk atau layanan baru, serta peningkatan
kualitas produk yang sudah ada agar perusahaan selalu relevan dan kompetitif di pasar.
Layanan Pelanggan
Fokus pada pelayanan yang baik kepada konsumen, menangani keluhan, dan memastikan
kepuasan pelanggan agar mereka tetap setia menggunakan produk atau layanan perusahaan.
Tujuan Operasional Bisnis
Tujuan utama dari operasional bisnis adalah untuk memastikan perusahaan berfungsi dengan
efisien dan mencapai keunggulan kompetitif di pasar.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang tujuan operasional bisnis:
Efisiensi Operasional
Salah satu tujuan utama adalah mencapai efisiensi dalam setiap aspek operasional
perusahaan, mulai dari produksi, distribusi, hingga pelayanan pelanggan.
Efisiensi ini membantu mengurangi biaya produksi dan meningkatkan produktivitas.
Kualitas Produk dan Layanan
Meningkatkan kualitas produk atau layanan adalah tujuan krusial untuk memenuhi harapan
dan kepuasan pelanggan. Dengan memberikan produk atau layanan berkualitas tinggi,
perusahaan dapat membangun loyalitas pelanggan dan menciptakan reputasi yang baik di
pasar.
Keunggulan Kompetitif
Operasional bisnis yang efektif dan efisien dapat memberikan perusahaan keunggulan
kompetitif.
Dengan memiliki keunggulan ini, perusahaan akan lebih mampu bersaing dan memenangkan
persaingan di pasar yang ketat.
Pertumbuhan Perusahaan
Melalui pengelolaan operasional yang baik, perusahaan dapat menciptakan pertumbuhan
yang berkelanjutan.
Pertumbuhan ini bisa berarti ekspansi pasar, diversifikasi produk, atau perluasan bisnis ke
wilayah baru.
Keuntungan Finansial
Tujuan bisnis utama adalah untuk mencapai keuntungan finansial yang optimal.
Dengan mengoptimalkan operasional bisnis, perusahaan dapat meningkatkan pendapatan dan
mengurangi biaya, sehingga mencapai laba yang lebih besar.
Jenis Operasional Bisnis dan Contohnya
Operasional bisnis dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fokus utama dari
aktivitas tersebut.
Berikut adalah penjelasan mendetail tentang beberapa jenis operasional bisnis:
1. Operasi Produksi
Operasi produksi adalah jenis operasional bisnis yang berfokus pada pengelolaan dan
pengawasan proses produksi untuk menghasilkan produk atau layanan.
Tujuannya adalah untuk memastikan efisiensi dalam proses produksi, kualitas produk yang
konsisten, dan ketepatan waktu dalam pengiriman produk.
Contoh operasi produksi termasuk pengolahan makanan, manufaktur mobil, dan produksi
pakaian.
Contoh:
Sebuah pabrik manufaktur sepatu menjalankan operasi produksi dengan menggunakan sistem
produksi berbasis lean untuk mengurangi pemborosan dan memastikan efisiensi produksi
yang tinggi.
Mereka mengadopsi teknologi otomatisasi dalam proses produksi, sehingga mengurangi
kesalahan manusia dan meningkatkan kualitas sepatu yang dihasilkan.
2. Operasi Sumber Daya Manusia (SDM)
Operasi SDM melibatkan manajemen sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan.
Fungsi ini mencakup rekrutmen, seleksi, pelatihan, pengembangan, dan evaluasi karyawan.
Tujuannya adalah untuk memastikan perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas,
berkompeten, dan termotivasi untuk mencapai tujuan bisnis.
Contoh operasi SDM termasuk pengembangan program pelatihan karyawan, penilaian
kinerja, dan manajemen konflik.
Contoh:
Sebuah perusahaan teknologi tinggi menjalankan operasi SDM yang efektif dengan
menerapkan sistem evaluasi kinerja yang berbasis pada pencapaian target dan kompetensi.
Mereka juga menyediakan program pelatihan berkelanjutan bagi karyawan untuk
meningkatkan keahlian dan pengetahuan mereka dalam bidang teknologi yang terus
berkembang.
3. Operasi Pemasaran dan Penjualan
Operasi pemasaran dan penjualan berfokus pada promosi produk atau layanan, analisis pasar,
strategi pemasaran, dan akhirnya penjualan produk kepada konsumen.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran merek, menarik minat pelanggan, dan
meningkatkan penjualan.
Contoh operasi pemasaran dan penjualan termasuk iklan televisi, kampanye media sosial, dan
strategi harga.
Contoh:
Sebuah perusahaan ritel menjalankan operasi pemasaran dan penjualan dengan meluncurkan
kampanye iklan daring yang menargetkan konsumen muda melalui platform media sosial dan
influencer.
Mereka juga memberikan penawaran khusus dan diskon untuk meningkatkan daya tarik
produk mereka bagi pelanggan potensial.
4. Operasi Pengelolaan Rantai Pasokan
Operasi pengelolaan rantai pasokan berkaitan dengan manajemen pergerakan barang atau
bahan baku dari pemasok hingga konsumen akhir.
Tujuannya adalah untuk memastikan rantai pasokan berjalan lancar, biaya logistik terkendali,
dan kebutuhan pelanggan terpenuhi tepat waktu.
Contoh operasi pengelolaan rantai pasokan termasuk perencanaan persediaan, distribusi, dan
manajemen pergudangan.
Contoh:
Sebuah perusahaan elektronik menjalankan operasi pengelolaan rantai pasokan dengan
mengadopsi sistem manajemen persediaan terintegrasi.
Hal ini memungkinkan mereka untuk secara efisien mengendalikan stok barang di gudang,
mengoptimalkan pergerakan barang dari pemasok hingga konsumen, dan mengurangi biaya
logistik secara keseluruhan.
5. Operasi Keuangan dan Akuntansi
Operasi keuangan dan akuntansi melibatkan pengelolaan keuangan perusahaan, perencanaan
anggaran, pelaporan keuangan, dan perpajakan.
Tujuannya adalah untuk memastikan kesehatan finansial perusahaan, kepatuhan terhadap
peraturan perpajakan, serta memberikan informasi yang akurat kepada para pemangku
kepentingan.
Contoh operasi keuangan dan akuntansi termasuk perencanaan anggaran tahunan, laporan
laba rugi, dan laporan neraca.
Contoh:
Sebuah perusahaan jasa konsultan menjalankan operasi keuangan dan akuntansi dengan
menggunakan perangkat lunak akuntansi terkini.
Dengan sistem ini, mereka dapat dengan mudah mengelola arus kas perusahaan, memonitor
pengeluaran, serta menyusun laporan keuangan secara berkala.
6. Operasi Penelitian dan Pengembangan
Operasi penelitian dan pengembangan (R&D) adalah bagian dari operasional bisnis yang
berfokus pada inovasi produk atau layanan baru serta peningkatan kualitas produk yang
sudah ada.
Tujuannya adalah untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar dan mengantisipasi
perkembangan kebutuhan konsumen.
Contoh operasi R&D termasuk riset pasar, pengembangan prototipe produk, dan uji coba
produk baru.
Contoh:
Sebuah perusahaan farmasi menjalankan operasi penelitian dan pengembangan dengan
mengalokasikan sebagian besar anggaran mereka untuk riset dan uji coba obat-obatan baru.
Melalui operasi R&D yang efektif, mereka berhasil mengembangkan obat baru yang inovatif
untuk mengatasi penyakit tertentu dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
7. Operasi Layanan Pelanggan
Operasi layanan pelanggan adalah bagian penting dalam operasional bisnis yang berfokus
pada memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, menangani keluhan, dan
mempertahankan loyalitas pelanggan.
Contoh operasi layanan pelanggan termasuk pusat layanan pelanggan, dukungan teknis, dan
penanganan retur produk.
Contoh:
Sebuah perusahaan e-commerce menjalankan operasi layanan pelanggan dengan
menyediakan layanan pelanggan 24/7 melalui berbagai kanal, seperti telepon, email, dan
obrolan langsung.
Mereka juga memiliki tim dukungan teknis yang siap membantu pelanggan dalam mengatasi
masalah teknis terkait produk yang dibeli.
Kesimpulan Operasional Bisnis
Operasional bisnis merupakan bagian integral dari keberhasilan perusahaan dalam mencapai
tujuan bisnisnya.
Definisi operasional bisnis meliputi berbagai aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk
menjalankan operasional sehari-hari dengan efisien.
Para ahli telah memberikan pandangan berbeda tentang operasional bisnis, namun pada
intinya, semuanya menyadari pentingnya fungsi dan tujuan yang diemban oleh operasional
bisnis.
Fungsi operasional bisnis mencakup manajemen produksi, sumber daya manusia, pemasaran
dan penjualan, pengelolaan rantai pasokan, keuangan dan akuntansi, penelitian dan
pengembangan, serta layanan pelanggan.
Setiap fungsi ini memiliki peran yang penting dalam menjalankan perusahaan dengan lancar
dan efisien.
Tujuan operasional bisnis mencakup efisiensi operasional, kualitas produk dan layanan yang
unggul, keunggulan kompetitif, pertumbuhan perusahaan, dan keuntungan finansial yang
optimal.
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, perusahaan dapat tumbuh dan berkompetisi di pasar yang
semakin kompleks.
Berbagai jenis operasional bisnis meliputi operasi produksi, SDM, pemasaran dan penjualan,
pengelolaan rantai pasokan, keuangan dan akuntansi, penelitian dan pengembangan, serta
layanan pelanggan.
Setiap jenis ini memerlukan fokus dan strategi yang berbeda untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
Dengan memahami konsep, fungsi, tujuan, dan jenis operasional bisnis, perusahaan dapat
mengoptimalkan kinerja mereka dan mencapai keberhasilan yang berkelanjutan di pasar yang
kompetitif.
Dalam menghadapi tantangan bisnis yang selalu berkembang, pengelolaan operasional bisnis
yang efektif akan menjadi kunci kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang.

Tugas Manajer Operasional Dan Kewajiban


Pentingnya posisi manajer operasional dalam sebuah perusahaan memang
sangat dibutuhkan. Karena manajer operasional memiliki tugas yang amat
penting untuk menekan biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Tugas

 Menekan biaya pengeluaran operasional seminim mungkin.


 Melakukan eliminasi terhadap pengeluaran operasional yag tidak
penting.
 Mengembangkan inovasi tentang operasional agar berjalan
dengan baik.
 Meningkatkan efektivitas operasional perusahaan.
 Mengawasi persedian barang distribusi, penyedia jasa, dan letak
fasilitas operasional.
 Melakukan pertemuan rutin secara berkala dengan direktur, guna
mencapai visidan misi perusahaan.
 Mengawasi kualitas produk.

7 Fungsi Manajemen Operasional

Sebuah manajemen operasional memiliki fungsi jika sistem manajemen ini


dijalankan dalam sebuah perusahaan. Berikut 7 fungsi manajemen operasional.

1. Operational Planning (Fungsi Perencanaan Operasional)


Perencanaan operasional merupakan fungsi dari manajemen operasi yang paling
dasar. Beberapa tugas yang dijalankan dari fungsi ini di antaranya adalah:

 Melakukan pemantauan harian pada proses produksi barang


 Mengelola dan mengontrol inventaris perusahaan
 Mengawasi kinerja dan kesejahteraan anggota dalam tim kerja
 Melakukan perencanaan produksi
Salah satu peran manajemen operasi adalah untuk membangun efisiensi
operasional dalam sebuah perusahaan. Berupaya untuk menghilangkan atau
mencegah hambatan dan melakukan strategi untuk meningkatkan operasional
perusahaan.

Kemampuan yang dibutuhkan agar peran ini dapat berfungsi adalah dengan
memiliki kemampuan berpikir yang cepat namun tepat, dan memiliki banyak
strategi dalam mempertahankan bisnis.

2. Finance (Fungsi Keuangan)


Fungsi yang kedua dari manajemen operasional adalah fungsi keuangan atau
finance yang merupakan fungsi penting dan universal dari sebuah manajemen
operasi.

Hal ini karena setiap lapis kegiatan operasional perusahaan membutuhkan biaya,
maka perusahaan melakukan upaya untuk mengurangi biaya dan sebisa mungkin
untuk meningkatkan keuntungan.

Fungsi keuangan ini menjalankan peran supaya pemimpin perusahaan dapat


melakukan pertimbangan saat melakukan perencanaan anggaran biaya perusahaan.

Beberapa tugas yang mungkin dikerjakan oleh seorang manajer keuangan adalah:

 Membuat anggaran untuk memenuhi kebutuhan produksi


 Mencari dan menemukan peluang investasi
 Mengalokasikan anggaran biaya dan mengelola sumber biaya
Tugas-tugas tersebut berbeda dengan tugas yang dilakukan oleh departemen
keuangan.

Manajemen keuangan di sini mengelola anggaran yang berkaitan dengan proses


produksi, sedangkan departemen keuangan mengelola keuangan yang juga
termasuk di dalamnya adalah gaji karyawan.

Keahlian yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan fungsi ini adalah kemampuan
dalam melakukan perencanaan keuangan.
Perencanaan keuangan dilakukan agar anggaran yang dimiliki dapat mencapai
tujuan perusahaan ke depan. Menjaga biaya produksi tetap rendah, namun tetap
mendapatkan vendor yang berkualitas.

3. Product Design (Fungsi Desain Produk)


Fungsi desain produk dapat berjalan dengan koordinasi antara tim manajemen
operasi dengan tim kreatif yang memiliki tugas untuk membuat desain produk.

Desain produk yang dibuat adalah desain yang didasari informasi yang diperoleh
dari pasar dan merupakan hasil identifikasi akan kebutuhan pelanggan.

Tim manajemen operasi mengumpulkan informasi berupa tren dan kebutuhan yang
ada di pasaran untuk selanjutnya melakukan koordinasi dengan tim kreatif dan
diolah menjadi sebuah desain produk yang kuat.

Setidaknya, fungsi desain produk ini menjalankan tugas berikut:

 Mengolah hasil riset pasar menjadi hasil yang dapat dicerna


 Melakukan koordinasi hasil kepada tim desain produk
 Memberikan tawaran sebagai arahan desain untuk membantu proses
perancangan produk
Untuk menjalankan fungsi ini, dibutuhkan keterampilan untuk melakukan
interpretasi data, yaitu kemampuan untuk menafsirkan hasil riset menjadi sesuatu
yang dapat dimengerti.

Setelah hasil riset sudah dapat dipahami, kemudian dilakukan perancangan


bersama dengan tim kreatif untuk melakukan desain produk.

4. Quality Control (Fungsi Pengendalian Kualitas)


Fungsi pengendalian kualitas ini berjalan seiring dengan fungsi desain produk.
Setelah produk dibuat oleh tim produksi, selanjutnya tim operasi akan melakukan
kontrol kualitas dengan memastikan produk sudah memenuhi standar kualitas yang
diinginkan.

Pengendalian kualitas ini dapat dilakukan dengan menguji produk, mengecek cacat
pada produk dan aspek lain sebelum produk dirilis ke publik.
Beberapa tugas dari fungsi pengendalian produk meliputi:

 Melakukan analisis risiko sebagai langkah identifikasi potensi masalah


 Melakukan pemeriksaan produk untuk memastikan standar kualitas
 Menguji kualitas produk dengan tes
 Melakukan dokumentasi setiap ada cacat produk
Setiap perusahaan industri memiliki tingkat dan standar kontrol kualitas yang
berbeda-beda. Untuk menentukan standar kualitas, sebuah perusahaan harus
memiliki kegiatan riset pasar sebagai dasar membuat standar kualitas.

Standar kualitas ini nantinya dijadikan sebagai tolok ukur dalam manajemen
kualitas di masa mendatang, dan yang perlu diingat adalah hal ini juga perlu terus
dilakukan pembaruan dalam jangka waktu tertentu.

Untuk mendukung fungsi pengendalian kontrol, Anda membutuhkan keterampilan


berupa manajemen konflik.

Karena antara desain produk dengan standar kualitas produk yang dihasilkan dapat
mengalami perputaran yang memerlukan perbaikan sampai pada produk memenuhi
standar kualitas yang sudah dibuat.

5. Forecasting (Fungsi Prakira)


Tim operasi membutuhkan fungsi prakira untuk memprediksi permintaan suatu
produk. Fungsi prakira ini akan membantu tim operasi dalam melakukan
perencanaan produksi.

Beberapa pertanyaan yang dapat melatih fungsi prakira ini menjadi pendukung
yang baik bagi sebuah manajemen operasi adalah:

 Bagaimana permintaan sebuah produk di masa mendatang?


 Pemasaran dan promosi yang seperti apa yang harus direncanakan untuk
produk ini?
 Inisiatif penjualan apa yang harus direncanakan?
 Dapatkah biaya penyimpanan inventaris diprediksi?
 Dapatkah kita menentukan biaya pengadaan untuk bahan baku?
Untuk mendukung fungsi ini, dibutuhkan kemampuan untuk mengambil keputusan
berdasarkan data yang ada. Data akan membantu Anda dalam melakukan prediksi
yang akurat untuk kebutuhan manajemen operasi.
Anda dapat memulai dengan melihat tren produk di masa lalu lalu hasil prediksi
dapat dikomunikasikan dengan pimpinan departemen untuk melakukan
perencanaan masa depan dengan tepat.

6. Strategy (Fungsi Strategi)


Strategi merupakan fungsi yang luas dari sebuah manajemen operasi yang
melibatkan banyak lapisan seperti perencanaan, pemantauan dan analisis
operasional.

Fungsi ini bekerja untuk memastikan keputusan produksi sejalan dengan tujuan
bisnis, yang mana tujuan bisnis perusahaan pada umumnya termasuk di dalamnya
adalah:

 Mengutamakan kepuasan pelanggan


 Melakukan perbaikan sistem produksi
 Mengontrol biaya produksi sekaligus mempertahankan keunggulan
Manajer operasi memiliki tugas untuk melakukan strategi yang dapat memenuhi
tujuan bisnis perusahaan.

Misalnya seperti melakukan analisis pada inventaris, melakukan kolaborasi dan


memprioritaskan proses hijau atau sistem yang lebih ramah lingkungan.

Kemampuan yang dibutuhkan untuk mendukung fungsi ini adalah kemampuan


dalam berpikir kritis. Dengan berpikir kritis, Anda dapat menyusun konsep secara
logis dan memperkuat strategi yang akan dilakukan.

7. Supply Chain Management (Fungsi Manajemen Rantai Pasok)


Sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau layanan akan membutuhkan
manajemen rantai pasokan untuk pengadaan, produksi dan distribusi.

Karena manajemen operasional kaitannya dengan proses produksi, maka tanggung


jawab Anda adalah rantai pasokan yang terkait dengan proses produksi internal.

Secara umum, rantai pasokan memiliki siklus seperti berikut:

Bahan baku → Pemasok → Produsen → Distributor → Pemasar →


Konsumen
Siklus ini akan memudahkan dalam melakukan penelusuran rantai pasok untuk
menganalisis permintaan konsumen dan pengadaan bahan baku produksi.

Namun, dalam perusahaan berskala kecil, siklus ini tidak harus dipenuhi secara
keseluruhan. Misalnya hanya cukup produsen ke konsumen.

Setiap rantai pasokan perlu dijaga untuk tetap bekerja dengan baik, karena jika satu
elemen dalam siklus ini mengalami hambatan, maka dapat mempengaruhi elemen
yang lain.

Untuk mendukung fungsi rantai pasok ini, seorang manajer operasi harus memiliki
kemampuan dalam pemecahan masalah yang memiliki tugas untuk mengatur,
merencanakan dan menyusun strategi penyelesaian.

Ruang Lingkup Manajemen Operasional

1) Berbagai Perencanaan Terkait Sistem Produksi


Perencanaan yang dilakukan oleh manajemen operasional tidak lain adalah supaya
kegiatan produksi dapat menghasilkan produk atau jasa yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen.

Beberapa perencanaan yang dilakukan oleh manajemen operasional misalnya


adalah merencanakan desain produk, menyusun rencana anggaran biaya,
melakukan perencanaan sistem produksi yang akan digunakan..

Masih banyak perencanaan lainnya yang berkaitan dengan produksi barang dan
jasa yang dilakukan oleh perusahaan.

2) Pengendalian Kegiatan Produksi


Ruang lingkup selanjutnya adalah pengendalian kegiatan produksi yang memiliki
tujuan untuk memaksimalkan keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dengan
mencegah hambatan yang mungkin terjadi.
Pengendalian kegiatan produksi ini dilakukan upaya mempersiapkan kegiatan
produksi dengan sebaik-baiknya supaya kerusakan yang menyebabkan kerugian
dapat teratasi di awal.

Hal tersebut akan seiring dengan upaya peningkatan strategi agar keuntungan yang
didapat oleh perusahaan dapat lebih tinggi.

3) Pengelolaan Informasi Sistem Produksi


Ruang lingkup selanjutnya adalah pengelolaan informasi sistem produksi yang
terdiri dari struktur organisasi, produksi atas dasar pesanan dan produksi untuk
permintaan pasar.

Pengelolaan informasi sistem produksi dalam sebuah manajemen operasi dapat


menentukan sistem produksi yang akan dilakukan.

4 Sistem yang Diterapkan dalam Manajemen Operasional

a. Business Process Redesign (BPR)


Secara umum, Business Process Redesign (BPR) merupakan sistem desain ulang
terhadap proses-proses yang ada dalam perusahaan.

Sistem desain ulang ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja sebuah proses.

Dalam melakukan desain ulang, sebelumnya dilakukan analisis pada proses yang
sedang dilakukan dalam sebuah perusahaan untuk diketahui kelemahannya.

Sehingga sistem ini tidak dapat dengan mudah langsung diterapkan dengan cepat
karena banyak tahapan yang harus dilakukan.

b. Reconfigurable Manufacturing Systems


Berdasarkan Pusat Penelitian Universitas Michigan College of Engineering,
Reconfigurable Manufacturing Systems merupakan sistem yang menekankan pada
pentingnya kemampuan berubah yang cepat.
Kemampuan untuk berubah dan berkembang dengan cepat yang digunakan
produsen ini adalah untuk menyesuaikan kemampuan, kapasitas dan fungsionalitas
produktivitas sebuah perusahaan.

Sistem ini menjadi tanggapan saat terjadi perubahan yang mendadak di pasar,
maka perusahaan dapat dengan cepat melakukan penyesuaian produksi dengan
cara yang tetap efisien.

c. Six Sigma
Menurut American Society of Quality, Six Sigma merupakan metode yang
menyediakan alat organisasi untuk meningkatkan kemampuan proses bisnis sebuah
organisasi.

Peningkatan kemampuan proses bisnis dan penurunan variasi proses ini membantu
pada pengurangan cacat dan peningkatan keuntungan, moral karyawan dan kualitas
produk atau layanan yang dihasilkan.

d. Lean Manufacturing
Lean manufacturing merupakan metode sekaligus strategi manajemen yang
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses produksi.

Sistem ini berupaya untuk selalu melihat nilai produk dari sudut pandang
pelanggan, di mana praktik produksi ini mempertimbangkan pengeluaran sumber
daya untuk mendapat nilai ekonomis terhadap pelanggan.

Namun, meskipun memperhatikan nilai ekonomis bagi para pelanggan. Lean


manufacturing ini tidak melakukan pemborosan terhadap sumber daya perusahaan.

Karena tujuan utama Lean Manufacturing adalah untuk menghilangkan


pemborosan dan meningkatkan nilai tambah sebuah produk agar meningkat pula
nilai sebuah produk bagi pelanggan.

Manfaat dari Kehadiran Manajemen Operasional di


Perusahaan Anda
Berikut manfaat yang dapat dirasakan oleh perusahaan yang menjalankan
manajemen operasional.

• Efficiency (Efisiensi Proses)


Adanya manajemen operasional yang melakukan pengelolaan pada setiap
kebutuhan operasional perusahaan khususnya pada kegiatan produksi ini
menjadikan proses yang dilakukan perusahaan menjadi lebih optimal dan efisien.

• Productivity (Produktivitas)
Manfaat selanjutnya adalah produktivitas perusahaan yang meningkat. Hal ini
karena manajemen operasional mampu melakukan pengelolaan pada sistem
operasional perusahaan dengan baik.

Setiap keputusan yang diambil adalah yang terbaik dan kegiatan operasional yang
efektif dengan sistem yang baik ini mampu meningkatkan produktivitas
perusahaan.

• Economy (Nilai Ekonomi)


Manfaat yang ketiga adalah meningkatnya nilai ekonomi sebuah perusahaan.
Manajemen operasional membantu perusahaan melakukan perencanaan anggaran
biaya operasional.

Hal ini memberikan manfaat bagi perusahaan berupa menurunnya tingkat kerugian
dan meningkatkan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan.

• Quality (Tingkat Kualitas)


Kegiatan pengecekan, pengawasan dan pengendalian proses produksi menjadikan
produk yang dihasilkan oleh perusahaan memiliki standar kualitas yang baik.

Pengendalian kualitas yang sesuai standar akan selalu ditingkatkan secara bertahap
oleh manajemen operasional yang melakukan pengawasan pada kegiatan produksi
yang berlangsung.
• Reduced Processing Time (Pengurangan Waktu Proses)
Manfaat selanjutnya yang dapat dirasakan adalah pengurangan waktu proses
produksi. Kegiatan pengawasan dan pengelolaan yang dilakukan menjadikan
durasi waktu produksi menjadi lebih singkat.

Hal ini akan memberikan dampak pada biaya, efisiensi dan efektivitas perusahaan
yang menjadi lebih baik dengan adanya manajemen operasional yang
mengelolanya.

Penutup

Sistem operasional yang dijalankan oleh sebuah perusahaan akan dapat


memberikan dampak yang baik ketika sistem tersebut dikelola dengan baik.

Manajemen operasional hadir untuk membantu perusahaan dapat melakukan


pengelolaan terhadap setiap sumber daya yang dimiliki.

Dalam praktiknya, beberapa pertanyaan yang harus bisa Anda jawab adalah:

Bagaimana caranya Anda meningkatkan performa lini produksi dengan akurat?


Atau, bagaimana cara untuk mengefisiensikan kegiatan produksi secara signifikan
dengan menekan biaya perawatan?

Anda mungkin juga menyukai