Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 4

Putu Ratih Jiyestha Pradnyantari (06/2015644036)


Ni Putu Anik Oktaviari Lisdayanti (14/2015644090)
Nyoman Artha Nugraha (24/2015644150)
Kelas VIIF D4 Akuntansi Manajerial

AUDIT MANAJEMEN FUNGSI PEMASARAN

A. Pengertian Audit Manajemen Fungsi Pemasaran


Audit pemasaran adalah pengujian yang komprehensif, sistematis, independent dan
dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran, tujuan, strategi dan aktivitas
perusahaan atau unit bisnis,untuk menentukanpeluang dan area permasalahan yang terjadi,
serta merekomendasikan rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran
perusahaan.Audit pemasaran lebih menekankan pada evaluasiterhadap bagaimana efektivitas
organisasi pemasaran dalam meningkatkan kinerjanya. Seperti audit keuangan, audit
pemasaran dilaksanakan secara berkala sebagai pengganti ketika mekanisme pengendalian
tampak keluar dari sistem pengendalian. Audit pemasaran bukan suatu proses pengendalian
yang digunakan hanya selama terjadikrisis, akan tetapi dalam bisnis yang
mengalamihambatan mungkin digunakan untukmengisolasi permasalahan dan mencarikan
solusinya.
Audit pemasaran memiliki 2 cara yaitu:
1. Secara keseluruhan atau Horizontal
Analisis audit ini terhadap semua fungsi dari departemen pemasaran. Namun, audit ini
akan memerlukan dana yang cukup besar dan waktu yang cukup lama. Tetapi hasil output
audit ini akan lebih mewakili keseluruhan masalah yang ada di perusahaan tersebut.
2. Secara fungsional atau vertikal
Analisa audit ini pada beberapa dari departemen penjualan. Audit ini akan meyesuaikan
dana yang ada di perusahaan dan waktu yang relatif cepat. Hanya saja, audit ini tidak akan
sepenuhnya mewakili keseluruhan masalah yang ada pada perusahaan. Sehingga jika
melakukan audit ini perlu adanya analisa secara internal oleh internal perusahaan itu
sendiri sebelum memutuskan bagian departemen mana yang akan di audit.
B. Pihak yang Melakukan Audit
Agar sebuah perusahaan terus berjalan secara sistematis dan efektif, perlu adanya pengujian
pada internal perusahaan. Sehingga output yang ada oleh perusahaan baik dari produk atau
jasa dan pelayannya selalu menyelaraskan dengan keinginan pelanggan. Audit dibagi menjadi
2 tipe, yaitu sebagai berikut:
1. Internal, dilakukan pada aspek internal perusahaan atau semua komponen yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan secara langsung. Audit internal dilakukan untuk
mengevaluasi kelebihan dan kekurangan strategi marketing dari sisi perusahaan dan tim
marketing. Misalnya sumber daya manusia, material, mesin, modal, dan pasar.
2. Eksternal, dilakukan pada aspek eksternal perusahaan atau semua komponen yang
berada diluar perusahaan yang berdampak secara tidak langsung terhadap perusahaan.
Audit eksternal dilakukan untuk melihat dukungan dan hambatan dari luar perusahaan.
Misalnya yang termasuk faktor eksternal adalah hukum, politik, dan lain-lain.

C. Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran


Tujuan utama dari audit pemasaran adalah untuk mencari strategi pemasaran yang selalu
selaras dengan keinginan pelanggan yang dinamis dan untuk memperbaiki kinerja perusahaan
tersebut. Selain itu, audit membuat perusahaan tetap terhubung dengan tujuannya yaitu
menghasilkan output yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan menghasilkan profit. Audit
pemasaran juga memiliki tujuan untuk mengidentifikasi ancaman-ancaman pemasaran yang
dihadapi perusahaan dan merencanakan perbaikan yang diperlukan untuk mengeliminasi
ancaman tersebut.
Manfaat yang diperoleh dari audit ini, hasil audit ini dapat memberikan gambaran yang
objek tentang kinerja pemasaran perusahaan dan berbagai kekurangan yang terjadi dalam
pengelolaan upaya pemasaran yang masih memerlukan perbaikan. Rekomendasi yang
diberikan auditor dapat menjadi alternatif solusi atas kekurangan yang terjadi sehingga
perbaikan-perbaikan yang diperlukan segera dapat dilakukan. Manfaat lainnya dari audit
pemasaran, yaitu sebagai berikut:
1. Audit Menyelaraskan Kembali Tujuan dan Aktivitas Perusahaan
Saat suatu perusahaan menghadapi tekanan, mudah untuk melupakan visi dan tujuan
perusahaan. Sayangnya, ini dapat berarti bahwa strategi branding dan pemasaran
perusahaan tersebut mulai keluar jalur dan mengarah pada ketidakkonsistenan. Audit
adalah cara yang baik untuk melihat kembali keseluruhan rencana bisnis suatu
perusahaan, kemudian mempertimbangkan kembali bagaimana perusahaan tersebut dapat
menyelaraskan dengan tujuan perusahaan.
2. Audit Pemasaran Meningkatkan ROI
Dengan adanya audit, suatu perusahaan dapat mengumpulkan data dan fakta sehingga
perusahaan itu dapat membuat keputusan berdasarkan informasi sebelumnya yang mana
keputusan tersebuat akan berpengaruh kepada pendapatan.
3. Audit Menjaga Perusahaan Tetap up to date
Ketika lingkungan pemasaran dan periklanan terus berkembang dengan teknologi baru
dan tren pelanggan. Melakukan audit secara teratur membantu perusahaan
memaksimalkan investasi dengan berfokus pada kegiatan yang paling baik untuk bisnis
dan mengungkap peluang baru yang ada.

D. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Saat Melakukan Audit Pemasaran


1. Komprehensif/ Menyeluruh, yaitu harus mencakup semua bidang pemasaran.
2. Sistematis/ Teratur, analisis dan evaluasi tertib dari lingkungan mikro dan makro,
prinsip-prinsip pemasaran, tujuan, strategi, dan operasi lain perusahaan yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan.
3. Independen, meskipun kita dapat melakukan audit sendiri, hasil terbaik umumnya datang
dari auditor eksternal karena mereka dapat memberi gambaran independen tentang
strategi yang dilakukan saat ini. Auditor eksternal menawarkan perspektif baru dan
pandangan baru untuk bisnis Anda.
4. Periodik/Berulang, Audit harus berkala misalnya 3 bulanan. Walaupun umumnya,
perusahaan melakukan audit ketika beberapa masalah muncul dalam operasi pemasaran.
Tetapi disarankan untuk melakukan audit dalam waktu periodik sehingga masalah itu
dapat diperbaiki pada sumbernya.
E. Aspek dalam Audit Pemasaran
1. Lingkungan makro
Lingkungan makro mencakup semua faktor di luar perusahaan yang memengaruhi kinerja
pemasaran. Faktor-faktor ini adalah demografis, ekonomi, lingkungan, politik, dan
budaya. Misalnya pada faktor politik ketika terjadi wabah corona. Adanya sebuah
peraturan baru untuk tidak melakukan kegiatan impor barang semua produk yang
mengandung unsur hewani. Kita sebagai importir dan pemasok bahan baku dari China,
perlu melakukan audit dan merekap bahan material apa saja yang kita impor mengandung
unsur hewani. Hal tersebut karena, kita tidak mungkin bisa memasok bahan yang
mengandung unsur hewani dari China ke perusahaan yang menggunakan jasa kita,
sehingga kita perlu mencari sumber pemasok lain agar tetap bisa memasok perusahaan
yang sudah menjadi klien kita.
2. Proses
Faktor-faktor yang terkait erat dengan perusahaan seperti pasar, pelanggan, pesaing,
distributor dan pengecer, fasilitator dan perusahaan pemasaran, publik, dll. yang
memengaruhi efisiensi program pemasaran. Setiap perusahaan perlu mengecek adakah
pesaing baru yang muncul atau posisi pesaing kita saat ini tertinggal atau lebih maju. Kita
perlu mengecek terkait semua fasilitas pemasaran dan distribusi produk kita ke distributor
dan pengecer.
3. Audit Strategi
Memeriksa kelayakan misi bisnis, tujuan maupun sasaran dan strategi pemasaran yang
memiliki dampak langsung pada kinerja pemasaran perusahaan. Misalnya muncul
pesaing baru yang dengan cepat membuat pelanggan kita berkurang. Kita perlu
melakukan audit terhadap kondisi pasar secara menyeluruh, misalnya terkait kesediaan
stok produk kita di distributor, penerimaan produk kita, keunggulan pesaing yang
menyebabkan pelanggan kita tercuri, dan kelayakan dari strategi yang telah kita terapkan.
Ada kemungkinan strategi yang kita gunakan telah usang dan pesaing memanfaatkan hal
ini dengan mengeluarkan inovasi strategi baru yang lebih mudah diterima oleh target
pasar.
4. Staf Karyawan
Memeriksa performa dari staf kekaryawanan dari tim pemasaran. Performa ini bisa kita
lihat dari output kerja yang mereka hasilkan, kedisiplinan seperti taat peraturan
perusahaan, kontribusi selama bekerja, dan banyak hal. Jika kita menemukan staf yang
tidak baik kinerjanya, Anda bisa menegurnya dan mengarahkan mereka. Tetapi jika
mereka tidak mengalai perubahan kinerja, lebih baik kita keluarkan dari divisi pemasaran.
Jangan sampai orang tersebut menghalangi atau mempengaruhi kinerja staf karyawan
lain.
5. Lingkungan Pemasaran
Memelihara dan memperbarui sistem pemasaran seperti sistem informasi pemasaran,
sistem perencanaan pemasaran, sistem kontrol pemasaran dan sistem pengembangan
produk baru.
6. Produktivitas
Mengevaluasi kinerja kegiatan pemasaran dalam hal profitabilitas dan efektivitas biaya.
Hal ini berkaitan erat dengan kinerja staf karyawan dan baiknya lingkungan pemasaran.
7. Audit Fungsi
Memeriksa kompetensi inti perusahaan seperti produk, harga, distribusi, komunikasi
pemasaran dan tenaga penjualan.

F. Posisi Audit Pemasaran dalam Audit Manajemen


Istilah audit administrasi (management audit) sebenamya sanggup diartikan sebagai suatu
audit tingkat perusahaan yang melibatkan pengukuran semua sumber daya internal yang
dihadapkan pada lingkungan eksternal. Dalam praktiknya, cara terbaik untuk melakukan suatu
audit administrasi (management audit) ialah dengan melakukan audit secara terpisah bagi
setiap fungsi administrasi utama.
Oleh karenanya, audit pemasaran (marketing audit) hanyalah sebagian dari audit administrasi
yang lebih luas, yang dilaksanakan dengan cara yang sama menyerupai cara yang
dilaksanakan untuk mengaudit produksi. Tabel 10.1. dibawah merupakan suatu daftar wacana
bidang-bidang yang diteliti sebagai bab dari audit pemasaran.
G. Langkah-Langkah Audit Pemasaran
Langkah-langkah audit pemasaran secara umum terbagi kedalam tiga bagian yaitu:
1. Auditor dan pihak manajemen yang bersangkutan menyetujui ruang lingkup, sumber data,
waktu audit, format laporan, tujuan audit pemasaran yang akan dilakukan.
2. Auditor mengumpulkan berbagai informasi data seperti data pelanggan, data competitor
atau pesaing perusahaan, data perusahaan dan lingkungan pemasaran saat ini.
3. Auditor mengukur, menganalisis, serta melaporkan hasil laporannya kepada pihak
manajemen yang membutuhkan.

Langkah-langkah audit pemasaran secara detail adalah sebagai berikut:


1. Mengumpulkan rincian data perusahaan seperti lokasi perusahaan, tanggal didirikan, data
penjualan, jumlah karyawan, karyawan kunci dan kronologi peristiwa perusahaan seperti
merger, akuisisi dan divestasi.
2. Menjelaskan tujuan pemasaran perusahaan seperti peningkatan visibilitas perusahaan,
meningkatkan pelanggan, berdiferensiasi dari kompetitor, meningkatkan atau
mempertahankan pangsa pasar dsb. Daftar tujuan dan sasaran tersebut bisa da;a, jangka
pendek ataupun jangka panjang.
3. Menjelaskan data pelanggan saat ini seperti lokasi geografis, deskripsi demografis, etnis
atau perilaku lainnya untuk mengukur seberapa besar pelanggan perusahaan saat ini.
4. Menjelaskan data produk atau jasa yang berguna untuk menggambar manfaat, harga,
ukuran dan distribusi produk atau jasa tersebut. Data tersebut juga dapat berisikan
kekuatan atau kelemahan dibandingkan dengan kompetitor, persepsi produk atau jasa,
perubahan penjualan atau sejarah pangsa pasar dari waktu ke waktu serta faktor-faktor
ekonomi, hukum, sosial, atau pemerintah yang dapat mempengaruhi produk atau jasa.
5. Menjelaskan perjalanan bisnis perusahaan dimasa lalu yang berguna untuk membantu
mengembangkan bisnis perusahaan dari ancaman kompetitor.
6. Mengidentifikasi para pesaing. Sertakan nama perusahaan dan lokasinya. Kemudian
jelaskan produk atau jasa mereka seperti fitur, manfaat, harga, ukuran dan distribusi
mereka.
7. Menyampaikan kepada pihak manajemen terkait daftar media promosi yang dianggap
paling efektif untuk saat ini dan beragam rekomendasi lainnya seperti memilih periklanan
di media cetak atau media online, mengadakan pameran atau seminar, membeli database
atau melakukan riset pasar dan lain sebagainya.
H. Komponen Audit Pemasaran
enurut IBK Bayangkara (2008) audit pemasaran dapat mencakup 6 (enam) komponen-
komponen sebagai berikut:
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing,
dan berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi
aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik. Lingkungan
pemasaran (marketing environment) terdiri atas pelaku dan kekuatan-kekuatan di luar
pemasaran yang mempengaruhi kemampuan pemasaran perusahaan untuk
mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang berhasil dengan konsumen
sasarannya. Lingkungan pemasaran terdiri dari dua kelompok besar, yaitu lingkungan
makro dan lingkungan mikro.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang
selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa
tujuan dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian auditor harus
menentukan pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya. Proses manajemen
strategis terdiri dari atas sembilan tugas penting yang meliputi:
• Merumuskan misi perusahaan.
• Mengembangkan profil perusahaan.
• Menilai lingkungan eksternal perusahaan.
• Menganalisis opsi perusahaan.
• Mengidentifikasikan opsi yang paling dikehendaki.
• Memilih seperangkat sasaran jangka Panjang.
• Mengembangkan sasaran tahunan.
• Mengimplemntasikan pilihan strategis.
• Mengevaluasi keberhasilan proses strategis.
3. Audit Organisasi Pemasaran
Audit ini menilai kemampuan pemasaran perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan
bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan lain sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh informasi
perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian
apakah perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk digunakan
mengerjakan tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan, atau
unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu
metode untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap elemen
bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi,
dan lain-lain.
I. Peranan Analisis SWOT dalam Pemasaran
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths), dan peluang (Oppurtunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Melalui analisis SWOT inilah dapat
terbentuk pemasaran yang baik. Penerapan analisis SWOT dalam strategi pemasaran
dilakukan dengan melihat langkah-langkah pokok suatu pemasaran yang terdiri dari
melakukan analisis SWOT, menerapkan tujuan atau sasaran, menyusun strategi dan program,
serta melakukan koordinasi atau pengendalian. Jadi setelah analisis tersebut ditetapkan baru
kemudian strategi pemasaran disusun untuk mencapai tujuan yang sudah direncakan dalam
jangka panjang. Analisis SWOT ini sangat penting untuk dilakukan karena dari hasil analisis,
perusahaan bisa melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh
perusahaan dan juga strategi apa yang harus dilakukan untuk menghadapi persaingan pasar.
Sehingga dalam hal ini perusahaan terus eksis dalam menawarkan produk yang akan
ditawarkan di pasar persaingan. Penerapan analisis SWOT dalam strategi pemasaran ini
merupakan langkah yang nyata dalam melakukan pengembangan yang ditetapkan oleh
perusahaan.
J. Contoh Audit Pemasaran
1. Identifikasi tujuan jangka panjang dan pendek Anda
Pertama, audit pemasaran strategis harus mencakup tujuan jangka panjang dan pendek
Anda. Ini mencakup sasaran untuk dua belas bulan ke depan, tiga hingga lima tahun ke
depan, dan sasaran menyeluruh untuk bisnis Anda. Ini akan menjadi sasaran audit Anda.
2. Bagaimana waktu Anda dihabiskan setiap minggunya?
Kemudian, Anda harus merinci bagaimana waktu Anda dihabiskan setiap
minggunya. Ini akan membantu Anda memastikan bahwa upaya dan tujuan Anda selaras
satu sama lain. Jika Anda tidak secara aktif menyadarkannya, maka akan mudah bagi
Anda untuk menjadi tidak selaras. Jadi, pastikan audit pemasaran strategis Anda
mencakup fokus pada masing-masing audit.
3. Identifikasi kekuatan dan kelemahan Anda
Tip terakhir kami untuk contoh audit pemasaran: audit pemasaran Anda harus
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan Anda. Sekali lagi, ini berguna untuk
menetapkan pendekatan pemasaran yang efektif dan sejalan dengan tujuan Anda. Anda
dapat mendorong tujuan dan upaya yang paling mampu Anda tangani.

Sebagai contoh audit pemasaran terdapat audit pemasaran digital yang merupakan
pemeriksaan menyeluruh atas upaya pemasaran digital. Misalnya, dapat melakukan audit
untuk suatu konten kampanye pemasaran, SEO (optimasi mesin pencari), dan halaman media
sosial. Audit pemasaran digital sering kali merusak kinerja perusahaan saluran pemasaran dan
memeriksa keefektifannya. Misalnya, audit pemasaran digital mungkin menilai kinerja
pemasaran di Instagram, Twitter, LinkedIn, situs web, dan aplikasi.

Untuk menilai kinerja setiap saluran, auditor sering kali menggunakan metrik pemasaran
digital atau indikator kinerja utama (KPI). KPI mungkin berbeda tergantung pada jenis
platform pemasaran dan kampanye. Misalnya, email Pemasaran menggunakan metrik seperti
rasio terbuka, rasio klik-tayang, rasio konversi, dan rasio berhenti berlangganan, sedangkan
metrik media sosial mencakup jumlah suka, berbagi, balasan, tayangan, dll.

Lalu, ada penilaian terhadap aset digital marketing. Penilaian ini dapat mencakup arsip
konten digital seperti postingan blog, postingan media sosial, email, dll., serta platform
manajemen konten atau alat otomatisasi pemasaran. Dalam banyak kasus, audit pemasaran
digital meluas ke analisis persaingan. Auditor mungkin ingin melihat strategi dan alat yang
digunakan pesaing untuk mengidentifikasi kesenjangan dan peluang

Anda mungkin juga menyukai