Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan yang berdiri tentu mempunyai tujuan
atau sasaran yang hampir sama yaitu mencapai keberhasilan
dalam bidang usahanya. Perusahaan dapat bertahan dalam jangka
panjang dan mampu menghasilkan laba dengan cara menghasilkan
produk yang mempunyai keunggulan, baik dalam kualitas,pelayanan
dan harga.Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus dapat
mendayagunakan sumber daya manusia yang ada secara efektif dan
efisien.penyelenggarakan kegiatan usaha, salah satu tantangan yang
dihadapi perusahaan adalah bagaimana untuk meningkatkan
efektifitas, efisiensi perusahaan. Tantangan ini selalu ada karena
manajemen perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai
tujuan perusahaan, tetapi manajemen harus menghadapi situasi
kelangkaan sumber daya (scarce of resources).
Seiring pertumbuhan perusahaan serta perluasan usaha, manajemen
menghadapi tingkat kesulitan yang bertambah tinggi dalam mengawasi
aktivitas dan operasi perusahaan. Jarak manajemen puncak dart aktivitas
operasi menciptakan suatu kebutuhan khusus terhadap alat pengawasan.
Manajemen perusahaan perlu untuk mengawasi aktivitas dart divisi-divisi
dan lint produk lebih dekat. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat
menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai cara agar dapat bertahan
dart persaingan tersebut. Salah satunya yaitu dengan melakukan evaluasi
dan perbaikan secara keseluruhan terhadap fungsi-fungsi manajemen
perusahaan, termasuk fungsi pemasaran, yang posisinya sangat kritikal dan
strategik bagi perusahaan. Untuk menilai efektifitas dan efisiensi operasi
pada fungsi pemasaran maka diperlukan suatu alat yang dinamakan audit
operasional.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan audit pemasaran?
2. Jelaskan bentuk-bentuk audit pemasaran!
3. Jelaskan tempat audit pemasaran dalam audit manajemen!
4. Jelaskan ruang lingkup dan frekuensi dari audit pemasaran!
5. Sebutkan langkah-langkah dalam audit pemasaran!
6. Jelaskan proses penilaian efektifitas pemasaran!
7. Jelaskan peranan analisis SWOT!
8. Jelaskan karakteristik audit pemasaran yang efektif!
9. Jelaskan prosedur audit pemasaran!
10. Jelaskan beberapa komponen audit pemasaran!

C. TUJUAN
1. Agar mengetahui definisi audit pemasaran
2. Agar mengetahui bentuk-bentuk audit pemasran
3. Agar mengetahui tempat audit pemasaran dalam fungsi manajemen
4. Agar mengetahui ruang lingkup dan frekuensi dari audit pemasaran
5. Agar mengetahui langkah-langkah dalam audit pemasaran
6. Agar mengetahui proses penilaian efektifitas pemasaran
7. Agar mengetahui peranan analisis SWOT
8. Agar mengetahui karakteristik audit pemasaran yang efektif
9. Agar mengetahui prosedur audit pemasaran
10. Agar mengetahui komponen-komponen audit pemasaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI AUDIT PEMASARAN


Audit pemasaran merupakan sebuah evaluasi yang bersifat formal
dan sistematis dalam sebuah strategi atau rencana pemasaran yang sudah
diambil. Proses audit atau evaluasi pemasaran ini dapat dilakukan secara
eksternal atau internal. Secara eksternal berarti diaudit oleh auditor
independen sedangkan secara internal berarti diaudit oleh pihak
perusahaan atau pihak yang bersangkutan itu sendiri seperti bagian
pemasaran. Suatu audit pemasaran juga tidak dianggap sebagai upaya
terakhir untuk mencari tahu atau mendefinisikan suatu permasalahn di
dalam sebuah lembaga atau perusahaan. Pengauditan pada dasarnya adalah
menguji atau menganalisis prosedur yang telah dilakukan serta
mengidentifikasi permasalahan di sekitar perusahaan sehingga perusahaan
dapat berkembang dengan lebih efisien.
Audit pemasaran atau marketing audit adalah kegiatan memeriksa
dan menganalisis aktivitas, target, dan tujuan pemasaran, seperti dikutip
dari Study. Kamu bisa menilai apakah kegiatan marketing-mu selama ini
sudah baik atau belum. Jika belum, cari tahu bagian apa yang membuat
hasilnya kurang maksimal.
Tujuan dari audit pemasaran adalah tidak lain untuk melihat dan
menganalisis seberapa baik perusahaan dalam menerapkan konsep serta
strategi pemasaran kemudian menarik minat konsumen sehingga mampu
meningkatkan laba perusahaan. Melalui proses audit pemasaran atau biasa
disebut sebagai marketing auditing, akan memungkinkan manajemen
melihat memprediksi penjualan perusahaan sehingga mampu mengambil
langkah-langkah strategis untuk mengembangkan perusahaan.

3
B. BENTUK AUDIT PEMASARAN
Berikut adalah beberapa bentuk audit pemasaran yang umum
dilakukan oleh organisasi:
1. Audit Strategis: Audit strategis melibatkan evaluasi posisi pasar
organisasi dan strategi pemasaran yang diterapkan untuk mencapai
tujuan jangka panjang organisasi. Audit ini melibatkan analisis SWOT,
evaluasi pesaing, identifikasi pasar yang diincar, dan pengukuran
efektivitas strategi pemasaran saat ini.
2. Audit Komunikasi Pemasaran: Audit komunikasi pemasaran
melibatkan evaluasi keberhasilan pesan pemasaran yang disampaikan
kepada pelanggan. Audit ini mencakup penilaian kreativitas, relevansi,
dan efektivitas pesan pemasaran yang digunakan dalam kampanye
pemasaran organisasi.
3. Audit Promosi: Audit promosi melibatkan evaluasi efektivitas aktivitas
promosi yang digunakan oleh organisasi, seperti iklan, penjualan
langsung, dan promosi penjualan. Audit ini mencakup pengukuran
efektivitas setiap jenis promosi dan rekomendasi untuk meningkatkan
efektivitas promosi organisasi.
4. Audit Distribusi: Audit distribusi melibatkan evaluasi efektivitas
saluran distribusi organisasi dan kemampuan untuk mengirim produk
ke pelanggan. Audit ini mencakup penilaian efektivitas saluran
distribusi, kemampuan untuk memenuhi permintaan pelanggan, dan
rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas saluran
distribusi.
5. Audit Harga: Audit harga melibatkan evaluasi kebijakan harga
organisasi dan bagaimana harga memengaruhi penjualan dan laba
organisasi. Audit ini mencakup penilaian strategi penetapan harga saat
ini, analisis harga pesaing, dan rekomendasi untuk meningkatkan
efektivitas kebijakan harga organisasi.

4
C. TEMPAT AUDIT PEMASARAN DALAM AUDIT MANAJEMEN
Audit pemasaran dalam audit manajemen adalah proses evaluasi dan
analisis atas kegiatan pemasaran suatu organisasi untuk memastikan
bahwa semua aktivitas pemasaran telah dilakukan dengan efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan bisnis dan menciptakan nilai bagi
pelanggan.
Tempat-tempat audit pemasaran dalam audit manajemen dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Rencana pemasaran: Audit pemasaran harus dimulai dengan evaluasi
terhadap rencana pemasaran organisasi. Ini mencakup analisis terhadap
tujuan pemasaran, strategi, anggaran, dan rencana tindakan yang telah
diusulkan.
2. Segmentasi pasar dan targeting: Audit pemasaran juga harus mencakup
evaluasi atas segmentasi pasar dan targeting yang dilakukan oleh
organisasi. Ini melibatkan penilaian terhadap sejauh mana organisasi
telah memahami pasar dan menciptakan strategi pemasaran yang
sesuai untuk target pasar yang dituju.
3. Pemilihan produk: Audit pemasaran juga harus memeriksa produk-
produk yang dihasilkan oleh organisasi dan sejauh mana mereka sesuai
dengan kebutuhan pasar. Ini mencakup evaluasi terhadap kualitas
produk, inovasi produk, dan posisi produk dalam pasar.
4. Promosi: Audit pemasaran juga harus memeriksa kegiatan promosi
yang dilakukan oleh organisasi, seperti iklan, promosi penjualan,
publisitas, dan kegiatan lainnya. Ini melibatkan evaluasi terhadap
efektivitas promosi dan apakah kegiatan promosi tersebut sesuai
dengan target pasar yang dituju.
5. Distribusi: Audit pemasaran juga harus memeriksa kegiatan distribusi
produk, termasuk saluran distribusi dan manajemen rantai pasok. Ini
mencakup evaluasi terhadap efektivitas saluran distribusi dan sejauh
mana mereka memenuhi kebutuhan pasar.

5
6. Penjualan dan layanan pelanggan: Audit pemasaran juga harus
memeriksa penjualan dan layanan pelanggan organisasi. Ini mencakup
evaluasi terhadap proses penjualan, layanan pelanggan, dan
pengalaman pelanggan dengan organisasi.
Dengan melakukan audit pemasaran pada tempat-tempat di atas,
organisasi dapat memastikan bahwa aktivitas pemasaran mereka dilakukan
dengan efektif dan efisien untuk mencapai tujuan bisnis dan menciptakan
nilai bagi pelanggan.

D. RUANG LINGKUP DAN FREKUENSI DARI AUDIT PEMASARAN


Ruang lingkup dari audit pemasaran mencakup proses evaluasi dan
analisis atas kegiatan pemasaran suatu organisasi untuk memastikan
bahwa semua aktivitas pemasaran telah dilakukan dengan efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan bisnis dan menciptakan nilai bagi
pelanggan. Audit pemasaran juga dapat melibatkan evaluasi terhadap
kualitas produk, segmentasi pasar, targeting, kegiatan promosi, distribusi
produk, penjualan dan layanan pelanggan.
Secara umum, frekuensi dari audit pemasaran dapat bervariasi
tergantung pada kebutuhan dan sumber daya organisasi. Beberapa
organisasi dapat memilih untuk melakukan audit pemasaran secara teratur,
misalnya setiap tahun atau setiap dua tahun, untuk memastikan bahwa
aktivitas pemasaran tetap efektif dan efisien. Namun, beberapa organisasi
juga dapat memilih untuk melakukan audit pemasaran hanya pada saat-
saat tertentu, seperti ketika menghadapi perubahan signifikan dalam
lingkungan bisnis atau ketika merencanakan peluncuran produk baru.
Dalam melakukan audit pemasaran, penting untuk menentukan
frekuensi yang tepat untuk memastikan bahwa audit tersebut dapat
memberikan informasi yang akurat dan berguna bagi organisasi. Oleh
karena itu, organisasi harus mempertimbangkan sumber daya yang
tersedia, kompleksitas dari aktivitas pemasaran, dan risiko yang terkait
dengan kegagalan pemasaran dalam mencapai tujuan bisnis.

6
E. LANGKAH-LANGKAH DALAM AUDIT PEMASARAN
Audit pemasaran adalah proses evaluasi menyeluruh terhadap
strategi pemasaran, aktivitas, dan program yang dilakukan oleh suatu
perusahaan atau organisasi. Audit ini dapat membantu perusahaan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari upaya pemasaran mereka,
serta menemukan peluang untuk meningkatkan kinerja pemasaran mereka.
Berikut adalah beberapa langkah dalam audit pemasaran:
1. Menentukan tujuan audit: Audit pemasaran harus dimulai dengan
menentukan tujuan dari audit tersebut. Tujuan audit dapat berkisar dari
peningkatan penjualan, peningkatan kesadaran merek, pengembangan
hubungan dengan pelanggan, hingga peningkatan keuntungan.
2. Mengumpulkan data: Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data
tentang aktivitas pemasaran perusahaan. Data ini dapat meliputi
informasi tentang produk atau layanan yang ditawarkan, pasar target,
pesaing, saluran distribusi, promosi, dan pengelolaan merek.
3. Menganalisis data: Setelah data dikumpulkan, langkah berikutnya
adalah menganalisis data untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan dari upaya pemasaran perusahaan. Analisis ini dapat
mencakup evaluasi terhadap segmen pasar, posisi merek, aktivitas
pemasaran, dan strategi pesaing.
4. Menentukan kesenjangan dan peluang: Setelah menganalisis data,
audit pemasaran dapat membantu perusahaan untuk menentukan
kesenjangan dan peluang dalam strategi pemasaran mereka.
Kesenjangan ini dapat berupa ketidakcocokan antara pasar target
dengan produk atau layanan yang ditawarkan, ketidakcocokan antara
saluran distribusi dengan pasar target, atau ketidakcocokan antara
aktivitas pemasaran dengan tujuan perusahaan.
5. Mengembangkan rekomendasi: Setelah mengidentifikasi kesenjangan
dan peluang, langkah terakhir adalah mengembangkan rekomendasi
untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. Rekomendasi ini
dapat mencakup pengembangan produk baru, penyesuaian aktivitas

7
pemasaran, perbaikan saluran distribusi, atau perubahan dalam strategi
merek.
6. Dalam melakukan audit pemasaran, penting untuk mengumpulkan data
yang akurat dan mempertimbangkan berbagai faktor yang
mempengaruhi kinerja pemasaran perusahaan. Audit pemasaran yang
efektif dapat membantu perusahaan untuk memperbaiki strategi
pemasaran mereka dan meningkatkan kinerja bisnis secara
keseluruhan.

F. PROSES PENILAIAN EFEKTIVITAS PEMASARAN


Proses penilaian efektivitas pemasaran mencakup serangkaian
langkah untuk mengevaluasi sejauh mana kegiatan pemasaran telah
berhasil mencapai tujuan yang ditetapkan. Berikut adalah beberapa
tahapan dalam proses penilaian efektivitas pemasaran:
1. Menetapkan tujuan: Sebelum dapat menilai efektivitas pemasaran,
perlu menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik. Tujuan ini harus
dapat diukur dan terkait dengan strategi pemasaran.
2. Menciptakan indikator kinerja kunci: Indikator kinerja kunci (KPI)
membantu menilai sejauh mana kegiatan pemasaran telah mencapai
tujuan yang ditetapkan. KPI dapat berupa konversi penjualan,
pengunjung situs web, pembukaan email, atau angka retensi
pelanggan.
3. Mengumpulkan data: Data diperlukan untuk mengukur efektivitas
pemasaran. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber, termasuk
Google Analytics, survei pelanggan, dan data penjualan.
4. Menganalisis data: Data yang telah dikumpulkan harus dianalisis untuk
menentukan apakah tujuan pemasaran telah tercapai atau tidak.
Analisis ini harus memperhitungkan biaya pemasaran dan dampaknya
pada pendapatan.
5. Meninjau kembali strategi pemasaran: Jika hasil analisis menunjukkan
bahwa tujuan belum tercapai, strategi pemasaran perlu ditinjau kembali

8
dan diperbarui. Langkah ini memungkinkan penyesuaian strategi
pemasaran agar lebih efektif dan menghasilkan hasil yang lebih baik di
masa depan.
Dalam rangka untuk menilai efektivitas pemasaran secara lebih
efektif, seringkali disarankan untuk menggunakan alat atau teknologi
terbaru yang membantu mengumpulkan, mengintegrasikan, dan
menganalisis data dengan lebih baik dan cepat, seperti AI atau big data
analytics.

G. PERANAN ANALISIS SWOT


Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
adalah kerangka konseptual yang digunakan dalam manajemen strategis
untuk membantu organisasi dalam memahami posisi mereka di pasar dan
membuat keputusan yang lebih baik. Analisis SWOT melibatkan
identifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal
(peluang dan ancaman) yang dapat mempengaruhi kesuksesan organisasi.
Berikut adalah beberapa peran penting analisis SWOT:
1. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal: Analisis SWOT
membantu organisasi mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
internal mereka, yang dapat membantu mereka memahami apa yang
dapat mereka tawarkan atau apa yang harus ditingkatkan.
2. Mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal: Analisis SWOT
membantu organisasi mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal
yang dapat mempengaruhi mereka, seperti perubahan dalam tren pasar
atau regulasi pemerintah.
3. Membuat strategi yang efektif: Dengan memahami kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman mereka, organisasi dapat
mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mencapai tujuan
bisnis mereka.

9
4. Memaksimalkan sumber daya: Analisis SWOT dapat membantu
organisasi memaksimalkan sumber daya yang tersedia dengan
memperkuat kekuatan mereka dan memperbaiki kelemahan mereka.
5. Memotivasi tim: Melibatkan tim dalam analisis SWOT dapat
membantu memotivasi mereka untuk berpartisipasi dalam proses
perencanaan dan membantu mereka memahami bagaimana peran
mereka dapat berkontribusi pada kesuksesan organisasi.
Secara keseluruhan, analisis SWOT sangat penting dalam membantu
organisasi memahami posisi mereka di pasar dan mengambil keputusan
yang lebih baik.

H. KARAKTERISTIK AUDIT PEMASARAN YANG EFEKTIF


Audit pemasaran yang efektif harus memenuhi beberapa
karakteristik penting, di antaranya:
1. Terfokus pada tujuan: Audit pemasaran yang efektif harus memiliki
tujuan yang jelas dan terfokus. Tujuan ini harus ditetapkan sebelum
audit dilakukan dan harus mencakup area mana yang akan diperiksa,
apa yang ingin dicapai, dan bagaimana hasil audit akan digunakan
untuk memperbaiki kinerja pemasaran.
2. Komprehensif: Audit pemasaran yang efektif harus mencakup semua
aspek dari kegiatan pemasaran, termasuk strategi pemasaran,
pemasaran digital, iklan, penjualan, distribusi, dan pengalaman
pelanggan.
3. Menggunakan data yang akurat: Audit pemasaran harus didasarkan
pada data yang akurat dan dapat dipercaya. Data ini dapat diperoleh
dari berbagai sumber, termasuk survei pelanggan, analisis situs web,
dan data penjualan.
4. Dilakukan oleh tim yang berkualitas: Audit pemasaran harus dilakukan
oleh tim yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai
dalam pemasaran. Tim harus terdiri dari berbagai spesialisasi, seperti
pemasaran digital, penjualan, dan analisis data.

10
5. Memberikan rekomendasi yang spesifik: Audit pemasaran yang efektif
harus memberikan rekomendasi yang spesifik dan terukur untuk
memperbaiki kinerja pemasaran. Rekomendasi ini harus dapat
diterapkan dengan mudah dan harus disesuaikan dengan tujuan bisnis
yang spesifik.
6. Berkelanjutan: Audit pemasaran yang efektif harus dilakukan secara
berkelanjutan untuk memastikan kinerja pemasaran terus ditingkatkan.
Audit ini harus dilakukan secara teratur untuk memastikan bahwa
strategi pemasaran dan taktik dapat diubah sesuai kebutuhan.
Dengan memenuhi karakteristik-karakteristik tersebut, sebuah audit
pemasaran dapat membantu organisasi untuk mengevaluasi kinerja
pemasaran mereka, mengidentifikasi kesenjangan dan peluang, serta
mengembangkan rencana aksi yang efektif untuk meningkatkan kinerja
pemasaran dan mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

I. PROSEDUR AUDIT PEMASARAN


Berikut adalah prosedur umum dalam melakukan audit pemasaran:
1. Penetapan tujuan dan lingkup audit: Tujuan dan lingkup audit harus
ditetapkan terlebih dahulu. Tujuan audit harus jelas dan terfokus,
seperti mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran atau meningkatkan
kinerja kampanye pemasaran. Lingkup audit juga harus didefinisikan
dengan jelas, termasuk area mana yang akan diperiksa, jenis data yang
akan digunakan, dan metode yang akan digunakan untuk menganalisis
data.
2. Pengumpulan data: Audit pemasaran memerlukan data yang akurat dan
dapat dipercaya. Data dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti
survei pelanggan, data penjualan, data kampanye pemasaran, dan
analisis situs web. Data yang dikumpulkan harus mencakup semua
aspek dari kegiatan pemasaran, termasuk strategi pemasaran,
pemasaran digital, iklan, penjualan, distribusi, dan pengalaman
pelanggan.

11
3. Analisis data: Setelah data terkumpul, data harus dianalisis untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam
kegiatan pemasaran. Analisis data dapat dilakukan dengan berbagai
metode, seperti analisis SWOT, analisis gap, atau analisis kinerja.
4. Evaluasi hasil: Setelah data dianalisis, hasil audit harus dinilai dan
dievaluasi. Kinerja pemasaran harus dibandingkan dengan tujuan
bisnis dan standar industri untuk menentukan apakah kinerja
pemasaran memenuhi harapan.
5. Pembuatan rekomendasi: Setelah hasil audit dinilai, rekomendasi harus
dibuat untuk memperbaiki kinerja pemasaran. Rekomendasi ini harus
spesifik dan terukur, dan harus disesuaikan dengan tujuan bisnis yang
spesifik.
6. Implementasi rekomendasi: Setelah rekomendasi dibuat, langkah
selanjutnya adalah mengimplementasikan rekomendasi tersebut. Hal
ini melibatkan perubahan dalam strategi pemasaran dan taktik, serta
memastikan bahwa rekomendasi dapat diaplikasikan dengan mudah.
7. Evaluasi dan pengukuran ulang: Audit pemasaran harus dilakukan
secara teratur untuk memastikan bahwa kinerja pemasaran terus
ditingkatkan. Evaluasi dan pengukuran ulang dilakukan untuk menilai
efektivitas strategi pemasaran yang ditingkatkan dan menentukan
apakah perubahan strategi pemasaran diperlukan.
Dengan melakukan prosedur audit pemasaran yang sistematis dan
teratur, organisasi dapat mengevaluasi kinerja pemasaran mereka,
mengidentifikasi kesenjangan dan peluang, serta mengembangkan rencana
aksi yang efektif untuk meningkatkan kinerja pemasaran dan mencapai
tujuan bisnis yang diinginkan.

12
J. KOMPONEN AUDIT PEMASARAN
Berikut adalah beberapa komponen audit pemasaran yang penting:
1. Strategi pemasaran: Komponen ini mencakup perencanaan dan strategi
pemasaran, target pasar, dan posisi merek. Audit pemasaran akan
menilai apakah strategi pemasaran telah terintegrasi dengan tujuan
bisnis organisasi dan apakah target pasar yang dituju telah
didefinisikan dengan jelas.
2. Promosi: Komponen ini mencakup promosi merek, iklan, penjualan,
pemasaran digital, dan kegiatan promosi lainnya. Audit pemasaran
akan mengevaluasi efektivitas kampanye promosi dan iklan, serta
apakah kampanye tersebut sesuai dengan target pasar dan posisi
merek.
3. Harga: Komponen ini mencakup harga produk dan strategi harga.
Audit pemasaran akan mengevaluasi apakah harga yang ditetapkan
sesuai dengan posisi merek dan target pasar serta apakah strategi harga
memperhitungkan persaingan di pasar.
4. Produk: Komponen ini mencakup kualitas produk, fitur, dan inovasi.
Audit pemasaran akan mengevaluasi apakah produk memenuhi
kebutuhan pasar dan apakah produk memiliki keunggulan kompetitif
yang dibutuhkan untuk memenangkan persaingan.
5. Distribusi: Komponen ini mencakup distribusi produk dan saluran
distribusi. Audit pemasaran akan mengevaluasi efektivitas saluran
distribusi yang digunakan dan apakah saluran distribusi tersebut sesuai
dengan kebutuhan pasar.
6. Pengalaman pelanggan: Komponen ini mencakup pengalaman
pelanggan dan layanan pelanggan. Audit pemasaran akan
mengevaluasi apakah pengalaman pelanggan memenuhi harapan dan
apakah layanan pelanggan diatur dengan baik.
7. Analisis persaingan: Komponen ini mencakup analisis persaingan di
pasar. Audit pemasaran akan mengevaluasi persaingan di pasar dan

13
apakah organisasi memiliki keunggulan kompetitif yang diperlukan
untuk memenangkan persaingan.
Dengan melakukan audit pemasaran secara menyeluruh, organisasi
dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam kegiatan
pemasaran mereka dan mengembangkan rencana aksi yang efektif untuk
meningkatkan kinerja pemasaran dan mencapai tujuan bisnis yang
diinginkan.

14
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Audit pemasaran merupakan sebuah evaluasi yang bersifat formal
dan sistematis dalam sebuah strategi atau rencana pemasaran yang sudah
diambil. Berikut adalah beberapa bentuk audit pemasaran yang umum
dilakukan oleh organisasi audit strategis, audit komunikasi pemasaran,
audit promosi, audit distribusi, audit harga. Tempat-tempat audit
pemasaran dalam audit manajemen dapat diidentifikasi sebagai berikut
Rencana pemasaran, Segmentasi pasar dan targeting, Pemilihan produk,
Promosi, Distribusi, Penjualan. Ruang lingkup dari audit pemasaran
mencakup proses evaluasi dan analisis atas kegiatan pemasaran suatu
organisasi untuk memastikan bahwa semua aktivitas pemasaran telah
dilakukan dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan bisnis dan
menciptakan nilai bagi pelanggan.
Berikut adalah beberapa langkah dalam audit pemasaran menentukan
tujuan audit, mengumpulkan data, menganalisis data, menentukan
kesenjangan dan peluang, mengembangkan rekomendasi, dalam
melakukan audit pemasaran. Berikut adalah beberapa tahapan dalam
proses penilaian efektivitas pemasaran yaitu menetapkan tujuan,
menciptakan indikator kinerja kunci, mengumpulkan data, menganalisis
data, meninjau kembali strategi pemasaran. Berikut adalah beberapa peran
penting analisis SWOT yaitu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
internal, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, membuat
strategiyang efektif, memaksimalkan sumber daya, memotivasitim.

15
Audit pemasaran yang efektif harus memenuhi beberapa
karakteristik penting diantaranya terfokus pada tujuan, komprehensif,
menggunakan data yang akurat, dilakukan oleh tim yang berkualitas,
memberikan rekomendasi yang spesifik dan berkelanjutan.
Berikut adalah prosedur umum dalam melakukan audit pemasaran
yaitu penetapan tujuan dan lingkup audit, pengumpulan data, analisis data,
evaluasi hasil, pembuatan rekomendasi, implementasi rekomendasi,
evaluasi dan pengukuran ulang.
Berikut adalah beberapa komponen audit pemasaran yang penting
yaitu strategi pemasaran, promosi, harga, produk, distribusi, pengalaman
pelanggan dan analisis persaingan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Geofanni Nerissa Arviana. (2020, November 4). Apakah Strategi Marketingmu

Masih Relevan? Yuk, Cek dengan Audit Pemasaran! Glints Blog.

https://glints.com/id/lowongan/audit-pemasaran/#.ZFEPZnZBzIV

Audit Pemasaran - Pengertian, Jenis, & Contohnya | Tokopedia Kamus. (2023).

Tokopedia. https://kamus.tokopedia.com/a/audit-pemasaran/

17

Anda mungkin juga menyukai