Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

AUDIT MANAGEMEN PEMASARAN

Nama : Rico Josua Silitonga

N I M : 17630005

Fakultas: Ekonomi/Akuntansi

Dosen : Suharto,SE.,M.Ak

UNIVERSITAS BOROBUDUR

2020/2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG............................................................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................
1.3 TUJUAN MASALAH…….........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

2.1 RUANG LINGKUP AUDIT PEMASARAN…………………………………………………..


2.2 SARAN DAN STRATEGI AUDIT PEMASARAN...................................................................
2.3 PENTINGNYA AUDIT PEMASARAN.....................................................................................
BAB III CONTOH KASUS

3.1 CONTOH KASUS AUDIT PEMASARAN PT.PERMEN GUMMY........................................


3.2 AUDIT PEMASARAN RUMAH MAKAN INDONESIA KITA
RAME..................................
BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN......................................................................................................................

BAB V DAFTAR PUSTAKA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah
ini.

Adapun penulisan dari makalah ini untuk meningkatkan pengetahuan dalam


perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional.Makalah dengan judul “Audit
Manajemen Pemasaran” ini saya susun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Pemeriksaan
manajemen.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Suharto selaku dosen mata kuliah
Pemeriksaan manajemen sudah membimbing saya untuk menyelesaikan tugas makalah
ini.Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup kemungkinan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari pembaca sekalian.

BAB.I
1.1 LATAR BELAKANG

Pemasaran memegang kunci keberhasilan dalam menggali, memelihara (mempertahankan),


dan mengembangkan sumber-sumber penghasilan perusahaan. Berbagai upaya pemasaran yang
dilakukan mulai dari identifikasi dan analisis peluang besar, memilih pasar sasaran ,
mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix), dan pengelolaan terhadap upaya pemasaran
(marketing effort) dilakukan secara terintegrasi dengan strategi pencapaian perusahaan.
Audit pemasaran yang merupakan kegiatan pemeriksaan terhadap segenap program
pemasaran pada suatu perusahaan atau unit bisnis secara komprehensif, sistematis, independen,
dan berkala terbukti ampuh untuk menepis fenomena tersebut dengan memberikan pendekatan
yang terstruktur terhadap pengumpulan dan analisis data/informasi pada lingkungan bisnis yang
kompleks dan selanjutnya dapat ditindak lanjuti dengan melakukan langkah-langkah korektif
sehingga efektivitas program-program pemasaran dapat tercapai.
Audit pemasaran adalah suatu tinjauan formal dan sistematis pada strategi dan rencana
pemasaran yang diambil. Audit dapat dilakukan secara eksternal oleh auditor independen atau
secara internal yang dilakukan oleh bagian pemasaran. Pengauditan adalah menguji catatan dan
prosedur serta mengidentifikasi permasalahan di lingkungan, dalam organisasi, dan di
antara organisasi dengan pemasoknya.
Tujuannya adalah untuk melihat seberapa baik perusahaan menerapkan konsep pemasara
nnya menciptakan nilai bagi konsumennya dalam tingkat laba. Audit pemasaran (marketing
audit) memungkinkan manajemen melihat jauh di luar laparan rutin penjualan dan peramalan
pangsa pasar. Manajer dapat menggunakan audit untuk menanyakan produktivitas biaya
pemasaran yang telah ditanam.
Sering sekali kebutuhan akan audit tidak muncul sebelum segala sesuatu telah berubah
menjadi salah terlebih dahulu seperti penjualan yang menurun, jatuhnya marjin,
hilangnya pangsa pasar, kapasitas produksi yang tidak terpakai sepenuhnya. Pada saat seperti ini,
manajemen sering mencoba memperbaiki gejala-gejala yang salah. Memperkenalkan produk
baru atau menarik produk, reorganisasi tenaga penjualan, menurunkan harga, dan pemotongan
biaya adalah hanya beberapa dari tindakan yang biasa diambil. Namur demikian, pengukuran
tersebut cenderung tidak efektif jika lebih banyak lagi permasalahan mendasar yang tidak
diidentifikasi.
Kalaupun ternyata dapat bertahan dalam tempo yang cukup panjang, perusahaan tersebut
sebenarnya memecahkan permasalahan mereka melalui suatu proses eliminasi. Permasalahan
harus dengan tepat didefinisikan, dan audit merupakan salah satu cara untuk membantu
mendefinisikannya.Singkatnya, audit adalah suatu pendekatan yang terstruktur untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi dan data dalam lingkungan bisnis yang rumit serta
merupakan suatu prasyarat penting dalam memecahkan masalah.
Istilah audit manajemen (management audit) sebenamya berarti suatu audit tingkat
perusahaan yang melibatkan pengukuran semua sumber daya internal dihadapkan pada
lingkungan eksternal. Dalam praktik, cara terbaik untuk melakukan suatu audit manajemen
(management audit)adalah dengan melakukan audit secara terpisah untuk setiap fungsi
manajemen utama. Oleh karena itu, audit pemasaran (marketing audit) hanyalah sebagian dari
audit manajemen yang lebih luas, dilakukan dengan cara yang sama seperti cara mengaudit
produksi.
Setiap pokok pikiran harus diuji dengan suatu pandangan yang bertujuan untuk
mengisolasi faktor-faktor yang dianggap penting pada kinerja perusahaan. Tugas pertama auditor
adalah meneliti sejumlah besar informasi dan data yang tersedia untuk diuji keterandalan dan
relevansinya. Adakalanya beberapa data dan informasi harus direorganisasikan ke dalam sebuah
bentuk yang lebih mudah digunakan. Pertimbangan dibutuhkan untuk memutuskan data dan
informasi tambahan apa yang dibutuhkan untuk mendefinisikan permasalahan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah Ruang Lingkup audit pemasaran ?
2. Apa sajakah sasaran dan strategi audit pemasaran ?
3. Mengapa audit pemasaran sangat penting bagi perusahaan ?
4. Bagaimana contoh khasus audit fungsi pemasaran yang terdapat di Indonesia?

1.3 Tujuan Masalah


Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Untuk mengetahui bagaimanakah ruang lingkup audit pemasaran.
2. Untuk mengetahui apa sajakah sasaran dan strategi audit pemasaran.
3. Untuk mengetahui pentingnya audit pemasaran bagi perusahaan.
4. Untuk mengetahui contoh kasus audit fungsi pemasaran yang terdapat di Indonesia.

BAB II
Rumusan Masalah

2.1 Ruang Lingkup Audit Pemasaran


Pengertian Audit Pemasaran adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti-bukti atas
informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut
dengan Kriteriakriteria yang telah ditetapkan (Alvin A.Arensetal.,2003). Sebelum mengetahui
pengertian Audit Pemasaran, terlebih dahulu penulis jelaskan pengertian dari Audit. Pada
dasarnya, Audit merupakan suatu alat perusahaan agar dapat mengerti bagaimana perusahaan
berhubungan dengan lingkungan tempat perusahaan beroperasi. Audit merupakan alat
perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahannya sebagaimana mereka
berhubungan dengan peluang dan ancaman (Amin Widjaja Tunggal, 2003).
Menurut Kothler, Audit Pemasaran merupakan pengujian yang kompherenshif,
sistematis, independent, dan periodic atau berkala dari suatu perusahaan-perusahaan atau unit
usaha lingkungan pemasaran, tujuan strategis, dan aktifitas dengan maksud untuk menentukan
area masalah dan peluang serta merekomondasikan suatu rencana tindakan untuk memperbaiki
kinerja perusahaan.
Audit pemasaran dilakukan terhadap bagaimana perusahaan menetapkan strategi
pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan,
intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara internal dihadapi
perusahaan. Menurut (IBK Bayangkara, 2008) Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah
utama dalam pemasaran sebagai berikut:
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Audit terhadap lingkungan pemasaran mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing, dan
berbagai faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit ini meliputi aspek
lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Audit ini bertujuan untuk menentukan bahwa perusahaan telah menetapkan strategi yang
selaras dengan tujuannya, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Sering terjadi bahwa tujuan
dan strategi perusahaan tidak secara jelas dinyatakan dan kemudian Auditor harus menentukan
pernyataan tujuan untuk kepentingan pengevaluasiannya.

3. Audit Organisasi Pemasaran


Audit ini menilai kemampuan organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan.
Audit ini menentukan kemampuan tim pemasaran untuk secara efektif berinteraksi dengan
bagian-bagian lain seperti litbang, keuangan, pembelian, dan sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Audit ini menganalisis prosedur yang digunakan perusahaan untuk memperoleh informasi
perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal ini berhubungan dengan penilaian apakah
perusahaan telah memiliki metode yang memadai atau tidak, untuk digunakan mengerjakan
tugas-tugas rutin di bidang pemasaran.
5. Audit Produktivitas Pemasaran
Audit ini menganalisis produktivitas dan profitabilitas produk, kelompok pelanggan, atau
unit analisis yang lain di dalam pemasaran. Analisis biaya pemasaran adalah salah satu metode
untuk menganalisis profitabilitas dan produktivitas pemasaran.
6. Audit Fungsi Pemasaran
Audit ini merupakan audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap elemen
bauran pemasaran seperti produk, harga, distribusi, tenaga penjual, periklanan, promosi, dan
lain-lain.

Didalam Audit pemasaran terdapat dua tipe audit pemasaran, yaitu:


1. audit fungsional (vertikal) merupakan audit yang dilakukan terhadap beberapa aktivitas dari
departemen pemasaran seperti periklanan atau penjualan dan membuat analisis terhadap bagian -
bagian yang diaudit tersebut,
2. audit menyeluruh (horizontal), yang melakukan audit terhadap keseluruhan dari fungsi
pemasaran perusahaan.
Namun dalam penentuan tipe audit yang digunakan tergantung dari perusahaan itu sendiri
akan seberapa penting audit pemasaran dibutuhkan oleh perusahaan dan seberapa besar pula
dana yang sanggup dikeluarkan perusahaan tersebut untuk melakukan audit pemasaran, karena
untuk melakukan audit menyeluruh diperlukan dana yang cukup besar.
Audit pemasaran tidak hanya memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang
sedang dirundung persoalan. Dalam situasi dan kondisi perusahaan yang berjalan normal,
berbagai industri yang dapat melaksanakan audit pemasaran dan menindaklanjuti hasilnya
dengan baik sehingga mampu untuk memperkecil kesenjangan negatif antara lingkungan bisnis
dengan strategi, taktik dan kapasitas internal perusahaan akan memiliki tingkat return of
investment (ROI) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
memperhatikan audit pemasaran sebagaimana mestinya.

Struktur audit pemasaran terdiri dari 3 langkah diagnostik utama, yang mencakup penelaahan
dari :
a. Lingkungan organisasi (peluang dan ancaman)
b. Sistem pemasarannya
c. Aktivitas pemasaran
Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan) kebutuhan
seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak perbedaan konsumen dengan beraneka
ragam kebutuhan dan perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik
untuk melayani segmen pasar tertentu. Proses ini meliputi tiga tahapan penting yaitu:
1. Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokan pelanggan ke dalam kelompok-
kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang sama. Segmen pasar bisa
dibedakan berdasrkan faktor geografis, demografis, fisikkografis, dan perilaku.
2. Penetapan pasar sasaran merupakan proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen
pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Dengan sumber daya yang
terbatas, tidak mungkin bagi perusahaan untuk melayani (memuaskan) semua segmen pasar yang
ada.
3. Penentuan posisi pasar, mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang jelas,
berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam pikiran konsumen
sasaran. Identifikasi terhadap keunggulan bersaing adalah hal pertama yang harus dilakukan
perusahaan untuk memutuskan posisi produknya. Keunggulan bersaing ini dapat tercipta apabila
perusahaan dapat memaksimalkan nilai dari pelanggan, yaitu dengan cara meningkatkan manfaat
yang dapat dinikmati pelanggan atau dengan menurunkan pengorbanan pelanggan dalam
mendapatkan dan memanfaatkan produk tersebut relatif terhadap produk pesaing atau dengan
cara kedua-duanya sekaligus.

2.2 Sasaran dan Strategi Audit Pemasaran

Tujuan dari Audit Pemasaran adalah untuk menunjukkan sasaran dan strategi pemasaran
organisasi diperlukan suatu format untuk mengatur penemuan-penemuan besar dari hasil audit.
Caranya adalah dengan melakukan analisis SWOT untuk setiap produk utama atau segmen
pasar. Melalui SWOT akan didapat kekuatan dan kelemahan internal yang membedakannya
dengan kekuatan dan kelemahan kompetitor dan dengan peluang maupun ancaman eksternal
kunci. SWOT juga harus mencakup sebab –sebab adanya kinerja yang baik ataupun buruk.
Analisis SWOT dapat digunakan sebagai salah satu alternatif tools di dalam melakukan
audit pemasaran. Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam merumuskan strategi untuk
mencapai keunggulan bersaingnya. Perusahaan harus melakukan analisis terhadap lingkungan
pemasarannya untuk menentukan berbagai ancaman yang mungkin dihadapi dan beberapa
peluang yang mungkin untuk dikelola. Di samping itu, perusahaan juga harus melakukan analisis
terhadap kekuatan dan kelemahannya. Hasil analisis pemasaran ini merupakan informasi penting
yang digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pada fungsi perencanaan
pemasaran, implementasi pemasaran, dan pengendalian pemasaran (IBK Bayangkara, 2008).
Sasaran-sasaran audit pemasaran menurut (Sondang P Siagian, 1999) dalam buku audit
manajemen, yaitu:
1.Audit Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri atas para pelaku dan kekuatan-
kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan pemasaran perusahaan untuk
mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang berhasil dengan konsumen sasarannya.
Untuk mampu bertahan dan berhasil dalam kondisi persaingan yang sangat ketat ini, perusahaan
harus menyesuaikan bauran pemasarannya untuk mengikuti tren dan perkembangan di dalam
lingkungan ini. Lingkungan pemasaran terdiri atas dua kelompok besar yaitu:
1. Lingkungan mikro, terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar perusahaan yang mempengaruhi
kemampuannya dalam melayani pelanggannya. Berikut adalah para pelaku utama dalam
lingkungan mikro, yaitu perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pelanggan,
bisnis/komersial, dan terdapat pesaing utama yaitu konstruksi BUMN. Perusahaan
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan melakukan analisa pasar dan telah menetapkan
saluran distribusi yang tepat untuk menyalurkan produk/jasa kepada pelanggan, sehingga
memiliki tingkat efisiensi dan potensi pertumbuhan yang baik dalam masing-masing saluran
distribusi.
2. Lingkungan makro, merupakan kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang lebih luas yang
mempengaruhi segenap ligkungan mikro perusahaan dan keputusan-keputusan strategis
pemasaran. Lingkungan ini meliputi lingkungan alam, demografi, ekonomi, teknologi, politik,
dan budaya.
Dalam lingkungan makro, perkembangan dan kecenderungan demografis utama tidak
memberikan peluang ataupun ancaman bagi perusahaan karena perusahaan dapat memanfaatkan
kecenderungan tersebut dengan adanya kantor cabang dan perwakilan untuk kemajuan
perusahaan. Untuk menanggapi perkembangan dan kecenderungan tersebut, perusahaan
menambah atau memperluas wilayah. Perusahaan memiliki ketersediaan sumber daya alam serta
energi yang cukup baik, dan dapat mengantisipasi perkembangan utama dalam pendapatan,
harga, penghematan, kredit yang dapat mempengaruhi perusahaan dengan meningkatkan kinerja
sumber daya keuangan.
Perusahaan mendapat tanggapan baik dari masyarakat mengenai bisnis dan produk/jasa
yang ditawarkan perusahaan, disamping itu perusahaan melakukan peningkatan kinerja
Direktorat Teknik & Pengembangan dalam upaya meningkatkan upaya pemasaran terhadap gaya
hidup dan nilai-nilai pelanggan.

2. Audit Strategi Pemasaran


Dalam strategi pemasaran terdapat tujuan dan sasaran pemasaran perusahaan yang telah
dinyatakan dengan jelas untuk dapat membimbing perencanaan pemasaran dan pengukuran
kinerja juga terdapat misi bisnis perusahaan yang telah dinyatakan dengan jelas dan berorientasi
pasar, tujuan pemasaran yang tepat dan mempertimbangkan sumber daya, posisi persaingan dan
peluang.
Manajemen strategi didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang
menghasilkan formulasi dan implementasi berbagai rencana yang dirancang untuk mencapai
sasaran-sasaran perusahaan. Manajemen memiliki tanggung jawab untuk merencanakan,
mengarahkan, mengorganisasikan, dan mengendalikan keputusan dan tindakan-tindakan
perusahaan yang berkaitan dengan strategi yang dipilih. Strategi adalah rencana yang berskala
besar dan berorientasi ke masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan dalam
mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Audit Sistem Pemasaran
Dalam sistem pemasaran perusahaan, sistem intelijen pemasaran menghasilkan informasi
yang akurat, tepat waktu dan memadai mengenai perkembangan pasar yang berkaitan dengan
pelanggan, calon pelanggan, pesaing dan masyarakat.
Perusahaan, departemen, atau divisi memanfaatkan riset pemasaran untuk perencanaan
sebagaimana halnya pemecahan masalah, seperti pengambilan keputusan pemasaran didasarkan
pada hasil riset pemasaran yang memadai. Perusahaan juga memberikan cukup dorongan pada
riset pemasaran. Perusahaan memiliki prosedur pengendalian untuk memastikan bahwa rencana
tahunan tercapai yaitu yang tercatat pada Annual Bussiness Plan dan Management Review dan
perusahaan terorganisasi dengan baik untuk mengumpulkan, menghasilkan, dan menyaring ide-
ide tentang produk baru melalui Rapat Triwulan dan Review Proyek.
Sistem informasi perusahaan adalah orang, peralatan, dan prosedur untuk
mengumpulkan, memilah, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang
dibutuhkan pengambil keputusan pemasaran secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi
pemasaran dirancang untuk menghubungkan kebutuhan manajemen terhadap informasi berbagai
aktivitas pemasaran yang telah dilakukan dan memenuhi kebutuhan informasi tersebut dalam
menjalankan fungsi manajerialnya. Suatu informasi pemasaran yang bermanfaat memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Relevan, informasi ini dapat mempengaruhi keputusan manajemen (memiliki dmpak yang
berbeda pada pengambilan keputusan bisnis)
2. Cukup, informasi ini tersedia dalam jumlah yang cukup dan teruji keakuratannya.
3. Kompeten, diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya dan dari proses pengolahan (analisis)
data yang tepat.
4. Efisien, informasi harus diperoleh secara efisien. Pertimbangan biaya dan manfaat harus
dijadikan dasar untuk menilai suatu informasi.

3. Audit Organisasi Pemasaran


Pemasaran pada dasarnya adalah keseluruhan dari perusahaan karena pemenuhan
kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab keseluruhan bagian atau fungsi yang terdapat di
perusahaan. Secara ideal tanggung jawab peningkatan nilai pelanggan yang menjadi pemicu
kepuasan pelanggan adalah tanggung jawab semua bagian atau fungsi yang ada di dalam
perusahaan. Konsep pemasaran tidak terbatas pada penjualan danpromosi saja, pemasaran
memegang fungsi yang sangat kompleks dan menyangkut secara keseluruhan kepentingan
perusahaan. Pemasaran harus secara intensif menjalin kerja sama dengan berbagai bagian dan
fungsi, membentuk suatu sinergi dalam meningkatkan nilai pelanggan.
Oleh karena itu, kesuksesan kinerja pemasaran perusahaan bukan sesuatu yang berdiri
sendiri, tetapi lebih pada kerja sama antarfungsi dan bagian yang membentuk suatu rangkaian
rantai nilai dalam pecapaian tujuan perusahaan. Dalam organisasi pemasaran, wakil direktur
bidang pemasaran memiliki wewenang dan tanggung jawab yang memadai dalam
merencanakan, mengelola dan mengendalikan upaya pemasaran perusahaan dan otoritas final
decision terdapat di wakil direktur. Di dalam perusahaan terdapat komunikasi dan hubungan
kerja yang baik antara pemasaran dan tenaga penjualan.
Organisasi pemasaran harus mampu memandu berbagai aktivitas pemasaran dalam
rangka memenuhi kepuasan pelanggannya. Direktur pemasaran harus memiliki wewenang dan
tanggung jawab yang memadai dalam mengelola berbagai aktivitas peningkatan kepuasan
pelanggan tersebut. Disamping itu, untuk menjadikan berbagai program pemasaran berjalan
secara efektif dan efisien, organisasi pemasaran juga harus optimal mampu mengoordinasikan
keempat dimensi aktivitas pemasaran yaitu (i) fungsional, (ii) geografis, (iii) produk, dan (iv)
pelanggan. Organisasi pemasaran harus mampu menjadi prasarana yang andal dalam menata
upaya pemasaran, menetukan tugas, tanggung jawab, dan wewenang dengan tepat dalam
pencapaian tujuan pemasaran perusahaan.

4. Audit Fungsi Pemasaran


Audit fungsi pemasaran merupakan pengujian yang sistematis dan terdokumentasi
terhadap bagaimana perusahaan menentukan bauran pemasarannya dan apakah bauran
pemasaran tersebut secara efektif dan mencapai tujuan pemasaran dan tujuan perusahaan secara
keseluruhan. Fungsi pemasaran melibatkan kebijakan penting dalam bauran pemasaran untuk
mencapai tujuan pemasaran. Kebijakan tersebut meliputi: (1) kebijakan produk, (2) kebijakan
harga, (3) kebijakan promosi, dan (4 ) kebijakan saluran distribusi.
(1). Kebijakan Produk
Pada fungsi pemasaran, perusahaan menyatakan secara tegas lini produknya yaitu melalui
analisis order yang ada berupa tender atau non tender yang saat ini mampu mencapai tujuan
dalam memuaskan kebutuhan pasar dan kontribusinya pada laba perusahaan. Lini produk yang
ditetapkan perusahaan adalah merentang kedua arah yaitu pada saat posisinya di tingkat
menengah tersebut mulai diserang pesaing, perusahaan memasuki pasar di tingkat bawah atau di
tingkat atas atau mungkin secara bersamaan. Di samping itu perusahaan perlu menambah
beberapa lini produknya untuk meningkatkan pangsa pasar melalui peningkatan strategi
produk/jasa yang dibutuhkan pelanggan.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk menarik
perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Produk mencakup objek fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, dan gagasan.
Tiga tingkatan produk meliputi:
a. produk inti (core product), menyangkut manfaat inti yang sesungguhnya dibeli konsumen
ketika mereka memperoleh produk. Misalnya, ketika mahasiswa membeli buku, bukan sekedar
membeli materi kuliah (literatur), tetapi lebih daripada itu mereka membeli ilmu pengetahuan
yang dijanjikan oleh buku tersebut.
b. produk aktual (actual product), meliputi komponen model, tampilan, nama, merek,
pengemasan, dan ciri-ciri produk lainnya yang berkombinasi untuk memberikan manfaat produk
ini.
c. produk tambahan (augmented product), meliputi pelayanan dan manfaat tambahan yang
diperoleh konsumen yang dibangun di sekeliling produk inti dan produk aktual.
Keputusan Lini Produk
Lini produk merupakan sekelompok produk yang berkaitan erat karena memiliki fungsi
yang sama, dijual untuk kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui jenis-jenis outlet
yang sama atau berada dalam rentang harga tertentu. Keputusan lini produk mencakup beberapa
keputusan penting yang berkaitan dengan: (i) rentang lini produk, (ii) merentangkan lini produk,
(iii) mengisi lini produk, (iv) modernisasi lini produk, dan (v) menetapkan tampilan lini produk.
Keputusan Bauran Produk
Bauran produk merupakan himpunan sebuah lini produk dan barang-barang yang
ditawarkan penjual tertentu kepada pembeli. Empat dimensi bauran produk meliputi: (i)
keluasan, (ii) kepanjangan, (iii) kedalaman, dan (iv) konsistensi. Keempat bauran produk ini
memberikan panduan untuk mendefinisikan strategi produk perusahaan. Berkaitan dengan
bauran produk, perusahaan bisa meningkatkan kinerja produknya melalui empat cara yaitu
pertama-tama perusahaan menambah lini produknya, kemudian memperluas bauran produknya.
Dalam cara ini lini produk baru akan membangun reputasi produk yang sudah ada. Cara yang
lain perusahaan dapat memperpanjang lini produk yang sudah ada untuk menjadi perusahaan
yang memiliki lini penuh. Cara yang terakhir adalah perusahaan bisa kurang atau lebih
memperhatikan konsistensi lini produknya.
(2). Kebijakan Harga
Dalam hal penetapan harga, perusahaan memiliki tujuan, kebijakan, strategi dan prosedur
penetapan harga yang dinyatakan secara tegas untuk pencapaian tujuan pemasaran perusahaan.
Harga adalah uang dibebankan untuk sebuah barang atau jasa atau jumlah nilai yang
konsumenpertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau memanfaatkan suatu
barang atau jasa. Faktor utama yang mempengaruhi strategi harga yang ditetapkan perusahaan
yaitu faktor internal yang terdiri atas:
a. Tujuan pemasaran. Ada beberapa tujuan pemasaran yang berpengaruh terhadap kebijakan
penetapan harga, diantaranya: kelangsungan hidup produk, maksimasi laba saat ini,
kepemimpinan pangsa pasar, dan tujuan lain.
b. Strategi bauran pemasaran, menyangkut bagaimana setiap komponen bauran pemasaran
(produk, harga, promosi, dan saluran distrbusi) ditetapkan untuk menunjang suksesnya program
pemasaran secara keseluruhan. Harga dapat mempengaruhi secara keseluruhan dari bauran
pemasaran , demikian juga komponen yang lain. Jika harga menjadi landasan utama dalam
menetapkan bauran pemasaran, maka harga terhadap suatu produk ditetapkan terlebih dahulu
baru kemudian bauran pemasaran yang lainnya menyesuaikan dengan tingkat harga yang
ditetapkan tersebut.
c. Biaya. Biaya adalah dasar penentuan harga. Harga suatu produk harus mencerminkan berapa
biaya yang telah dikonsumsi untuk menghasilkan produk tersebut dan berapa biaya untuk
menyampaikan produk tersebut kepada konsumen dalam memuaskan kebutuhannya. Disamping
itu harga juga harus mencerminkan berapa tingkat keuntungan yang diharapkan produsen dari
memuaskan kebutuhan konsumen.
d. Pertimbangan organisasional, menyangkut penetuan kewenangan dari bagian yang menetapkan
harga. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pertimbangan strategis dan besar kecilnya organisasi
perusahaan. Dalam perusahaan kecil,harga kebanyakan ditetapkan oleh manajemen puncak,
sedangkan pada perusahaan besar mungkin lebih strategis jika harga ditetapkan oleh manajer
divisi atau manajer lini produk.
Faktor lain (eksternal) meliputi:
a. sifat dan permintaan pasar. Harga suatu produk sangat dipengaruhi oleh jenis pasar dimana
produk tersebut dipasarkan. Pada pasar persaingan sempurna, dimana banyak terdapat pembeli
dan penjual yang sama-sama memiliki pengetahuan yang memadai tentang kondisi pasar, harga
ditentukan oleh mekanisme pasar.
b. persaingan. Harga dan penawaran yang dilakukan perusahaan harus secara cermat merespon
harga dan penawaran pesaing. Konsumen tidak akan membeli suatu produk dengan harga yang
lebih tinggi jika produk tersebut tidak memberikan manfaat lebih kepada penggunanya.
c. faktor lingkungan lainnya. Beberapa faktor lingkungan sangat berpengaruh pada penetapan
harga yang dilakukan perusahaan. Faktor-faktor ini kebanyakan bersifat given bagi perusahaan
karena memang perusahaan tidak memiliki kendali terhadap faktor-faktor ini. Kondisi ekonomi,
kebijakan pemerintah, perkembangan politik, perkembangan teknologi, dan sebagainya secara
signifikan dapat mempengaruhi keberhasilan program pemasaran perusahaan. Oleh karena itu,
perusahaan harus selalu menyesuaikan strategi dan program pemasarannya terhadap faktor-
faktor ini termasuk penetapan harga.
(3). Kebijakan Saluran Distribusi
Perusahaan memiliki tujuan dan strategi distribusi yang dinyatakan secara tegas dan
dapat disosialisasikan secara memadai dan dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan
distribusi. Saluran distribusi merupakan jaringan organisasi yang menghubungkan produsen
dengan pennguna (konsumen) akhir. Penggunaan perantara dalam pemasaran (saluran distribusi)
sebagian besar disebabkan adanya keunggulan efisiensi dalam membuat barang tersedia dan
mudah diperoleh di pasar dalam jumlah dan waktu yang tepat.
Empat faktor dalam Analisis SWOT adalah sebagai berikut :
a. Sterngth / Kekuatan (S), adalah kemampuan internal yang menonjol dari sebuah perusahaan
secara relatif dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Strength merupakan suatu kompetensi
yang ada dalam perusahaan yang disajikan sebagai perbandingan dengan competitor.
b. Weakness /Kelemahan (W), merupakan sifat-sifat dari suatu perusahaan yang
cenderungmengurangi nilai-nilai kompeten dan perbandingan dengan pesaingpesaingnya.
c. Opportunities /Peluang (O), merupakan peluang-peluang yang ada dalam diri perusahaan atau
peluang-peluang yang dimiliki oleh perusahaan.
d. Threats / Ancaman (T), merupakan kejadian-kejadian yang sangat mungkin terjadi yang dapat
mengakibatkan kerugian tertentu bagi perusahaan.

2.3 Pentingnya audit pemasaran


Tidak mengherankan bila sejumlah perusahaan terkemuka di manca negara telah
memahami arti penting dan mengimplementasikan audit pemasaran sehingga kontrol strategi
perusahaan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaan pemasaran yang telah
ditetapkan. Di samping itu, program pemasaran dapat berjalan secara lebih efektif yang pada
gilirannya kinerja pemasaran dapat terus ditingkatkan.
Arti penting pelaksanaan audit pemasaran bagi suatu perusahaan akan semakin dirasakan
oleh suatu perusahaan ketika mereka memahami sejumlah manfaat yang akan dipetik dengan
melaksanakannya dengan baik. Karena dengan melaksanakan audit pemasaran dengan baik dan
benar maka akan memberikan banyak sekali manfaat, seperti :
1. memberikan suatu evaluasi yang independen dan tidak bias terhadap program-program
pemasaran, termasuk strategi, penawaran, dan kreatifitas suatu perusahaan.
2. dapat mengidentifikasi area-area yang dibutuhkan dalam menigkatkan dan menghasilkan saran-
saran dan ide-ide yang spesifik serta bagaimana memperbaikinya.
3. identifikasi tersebut termasuk beberapa cara (several ways) untuk memperbaiki respons
pemasaran.
4. memberikan sebuah perusahaan ide-ide baru yang segar, teknik-teknik dan new direction pada
masa mendatang.
5. membantu perusahaan secara periodik dalam menganalisis upaya pemasaran, mengcreate serta
merevisi pendekatan pemasaran untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Dengan demikian, audit pemasaran adalah merupakan aktivitas vital yang sangat
menentukan kesuksesan suatu perusahaan. Karena, didalam iklim bisnis pasar yang semakin
kompetitif dan penuh turbulence harus disadari bahwa keberhasilan dimasa depan akan sangat
ditentukan oleh kesuksesan pelaksanaan audit pemasaran.
Audit pemasaran tidak hanya memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan yang
sedang dirundung persoalan. Dalam situasi normal, berbagai industri dapat melaksananakan
audit pemasaran dan menindaklanjutinya dengan baik. Dampaknya adalah perusahaan mampu
memperkecil kesenjangan negatif antara lingkungan bisnis dengan strategi, taktik, dan kapasitas
internal perusahaan sehingga memiliki tingkat return on investment (ROI) yang jauh lebih baik
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memperhatikan audit pemasaran sebagaimana
mestinya. Ini dapat dilihat dari penelitian yang menunjukkan bahwa perusahaan dengan
kesenjangan negatif besar mempunyai ROI lebih kurang setengah dari perusahaan dengan
kesenjangan negatif kecil.
Dengan ungkapan lain dapat dikatakan bahwa pelaksanaan audit pemasaran akan
memastikan strategic control mechanism perusahaan dapat berjalan dengan baik. Selain itu juga
memudahkan pencapaian tujuan, siasat, dan sistem pemasaran yang disesuaikan secara optimal
dengan lingkungan pemasaran; sekarang maupun masa mendatang; sebagai strategic control dan
sekaligus merupakan alat penilai keberhasilan pemasaran (marketing effectiveness rating
instrument) yang akan menggambarkan keberhasilan pemasaran secara menyeluruh.
Audit pemasaran secara umum bertujuan menghasilkan perbaikan atas pengelolaan
aktivitas pencapaian hasil dari objek yang di periksa dengan cara memberikan saran-saran
tentang upaya-upaya yang dapat di tempuh guna pendayagunaan sumber-sumber ekonomis,
efisien dan efektif. Titik batas perhatian audit terutama diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang
dapat di perbaiki di masa yang akan datang dan, menghindari kemungkinan terjadinya
kekurangan atau kelemahan di masa yang akan datang.
Auditor harus menetapkan tujuan audit terlebih dahulu sebelum mengumpulkan bukti dan
menentukan bahwa sistem perencanaan dan pengendalian manajemen telah dilaksanakan
sehingga mencapai efisiensi, efektivitas dan ekonomis.

Selain bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian pemasaran, audit
pemasaran juga memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan, prosedur dan struktur organisasi yang
belum ditentukan sebelumnya.
2. Mengidentifikasi kriteria pengukuran pencapaian, tujuan organisasi dan penilaian prestasi
pemasaran.
3. Secara independent dan objektif menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi
tertentu.
4. Menentukan apakah organisasi mematuhi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan, prosedur dan
struktur organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Menentukan eflsiensi, elektivitas, ekonomisasi sistem perencanaan dan pengendalian
pemasaran.
BAB III
CONTOH KASUS AUDIT PEMASARAN

3.1 Contoh Kasus Audit Pemasaran PT. Permen Gummy

adalah sebuah perusahaan permen yang berukuran industri menengah. Perusahaan ini membuat
permen rasa tropical berry yang banyak diminati anak-anak kecil . Dalam dua tahun terakhir,
penjualan dan labanya sangat kecil. Manajemen puncak merasa persoalannya terletak pada
tenaga penjualan. Menurut nya, pada bagian ini tidak dapat bekerja keras atau tidak cukup pintar
untuk memperbaiki keadaan.Manajemen puncak merencanakan untuk menyewa pelatih tenaga
penjualan untuk melatih mereka dalam tekhnik barang dagangan dan penjualan modern. Akan
tetapi sebelum melaksanakan rencana tersebut, manajemen memutuskan untuk menyewa
konsultan pemasaran untuk melakukan audit pemasaran. Auditor mewawancarai manajer,
pelanggan, perwakilan penjualan, dealer, dan meneliti berbagai data.

3.2 Audit Pemasaran Rumah Makan Indonesia Kita Rame-Rame

merupakan sebuah rumah makan yang berlokasi di Jakarta. Rumah makan ini menyajikan
masakan khas Indonesia. Menu yang paling banyak disukai oleh para pengunjung adalah Gado-
gado, Coto Betawi dan Gudeg Jogja. Dalam lima tahun terakhir, penjualan dan laba Rumah
Makan Indonesia Kita Rame-Rame
memang mengalami peningkatan, tapipeningkatan ini sangat tergantung kepada ketiga masakan
tersebutManajemen puncak merasa persoalannya terletak pada
keterampilan juru masak dan tenaga pemasaran. Menurutnya, kedua bagian ini tidak dapat
berinovasi, dan tidak cukup mampu untuk memperbaiki keadaan.
Manajemen puncak merencanakan untuk menyewa pelatih juru masak dan tenaga pemasaran
masing–masing untuk melatih mereka dalam teknik memasak dan pemasaran. Akan tetapi
sebelum melaksanakan rencana tersebut, manajemen memutuskan untuk menyewa konsultan
pemasaran untuk melakukan audit pemasaran. Auditor mewawancarai manajer, pelanggan,
perwakilan penjualan, dan meneliti berbagai data yangada. Berikut ini adalah temuan –temuan
auditor, antara lain :
1.Lini produk perusahaan terdiri dari 20 produk. Ketiga menu pemimpin perusahaan (Gado-
gado, Coto Betawi dan Gudeg Jogja)sudah memasuki siklus hidup dewasa. Tiga produk
pemimpin ini mewakili 85 % penjualan tunai dan sudah tidak lagi mempunyai potensi
pertumbuhan.
2.Sedangkan delapan dari produk tidak menguntungkan atau tidak memiliki potensi
pertumbuhan.
3.Kreatifitas para juru masak kurang memadai
4.Pemasaran kurang maksimal
5.Biaya terlalu banyak terbuang untuk biaya bahan baku daripada tenaga pemasaran, dalam hal
ini periklanan kurang di maksimalkan.
6.Perusahaan telah melihat adanya perkembangan yang cepat pada menu masakan Padang,
namun perusahaan belum berbuat banyak.
7.Produk yang dihasilkan perusahaan terkesan hanya menarik konsumen yang
berpendapatan menengah keatas.
8.Menurut responden yang dimintai keterangan oleh pihak auditor menyatakan bahwa, masakan
disajikan oleh Rumah Makan Indonesia Kita Rame-Rame adalah “ berkualitas diatas rata-rata
dan terkesan mahal “.
9.Rumah Makan Indonesia Kita Rame-Rame juga menyewakan tempat untuk rapat atau
pertemuan –pertemuan khusus untuk para pengunjung.
10.Selain itu Rumah Makan Indonesia Kita Rame-Rame juga menyediakan jasa untuk para
pelanggan yang berkeinginan melaksanakan pesta ulang tahun ataupun pesta pernikahan
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Sejumlah penelitian dan fakta empiris menunjukkan bahwa audit pemasaran yang baik
dan benar mampu memberi manfaat besar bagi perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan
kinerja pemasaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa audit pemasaran merupakan kunci
sukses bisnis di era milenium baru.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk dapat meningkatkan
pemasarannya adalah : 1) Menggunakan strength untuk memanfaatkan opportunities dan
menggunakan strengths untuk menghindari treaths. Strength perusahaan memiliki keunggulan
kompetitif yang tidak mudah ditiru oleh pesaing membuka opportunities bagi perusahaan untuk
memasuki segmen market baru, dan mengantisipasi apabila perusahaan mendapat serangan
pesaing baru. Sehingga opportunities yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal dan threats
yang timbul dapat diatasi dengan baik. 2) Mengatasi weakness dengan memanfaatkan
opportunities, dan meminimalkan weakness dan menghindari treaths, yaitu mengatasi profit yang
plus-minus dengan memanfaatkan kondisi ekonomi yang sampai saat ini secara umum cukup
menggairahkan, dan perusahaan memprediksikan sampai saat ini posisi pasar tidak akan
menurun, sehingga apabila suatu saat kebijakan pemerintah mempengaruhi bisnis yang sedang
dijalankan perusahaan, maka posisi pasar tetap tumbuh secara signifikan. Sehingga opportunities
yang diharapkan dan treaths yang akan terjadi dapat dimanfaatkan serta diatasi berdasarkan
strength yang ada.
Hasil dari Audit pemasaran menjadi gambaran perusahaan untuk ditindak lanjuti dengan
melakukan tindakan-tindakan korektif yang dibutuhkan oleh perusahaan, sesuai dengan hasil
atau rekomendasi yang didapat dari pelaksanaan audit pemasaran. Kini saatnya segenap
organisasi bisnis mulai melirik, mempelajari, mendalami, dan melaksanakan audit pemasaran
dengan baik dan benar sehingga suatu perusahaan yang mengimplementasikan dapat memetik
manfaat sehingga mampu meningkatkan efektivitas pemasaran yang pada gilirannnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Amin Widjaja Tunggal, 2003, Audit Manajemen Kontemporer, Edisi revisi, Jakarta : Penerbit
Harvarindo.
David, F.R., 2002, Manajemen Strategis. Edisi Bahasa Indonesia, PT Perhallindo, Jakarta.
Erita Dwi Cahyani, 2005, “Audit Pemasaran Berdasarkan Strategic Marketing Plus 2000 CV.
Morinda House Bogor”, SINERGI Kajian Bisnis dan Manajemen, Hal : 1-29
IBK Bayangkara, 2008, Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi, Penerbit Salemba
empat.
Kotler, P. 2000, Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, PT. Perhalindo, Jakarta.
Siaga, Sondang P,1999, Audit Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai