N I M : 17630005
Fakultas: Ekonomi/Akuntansi
Dosen : Suharto,SE.,M.Ak
UNIVERSITAS BOROBUDUR
2020/2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
4.1 KESIMPULAN......................................................................................................................
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah
ini.
Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Suharto selaku dosen mata kuliah
Pemeriksaan manajemen sudah membimbing saya untuk menyelesaikan tugas makalah
ini.Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak menutup kemungkinan
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari pembaca sekalian.
BAB.I
1.1 LATAR BELAKANG
BAB II
Rumusan Masalah
Struktur audit pemasaran terdiri dari 3 langkah diagnostik utama, yang mencakup penelaahan
dari :
a. Lingkungan organisasi (peluang dan ancaman)
b. Sistem pemasarannya
c. Aktivitas pemasaran
Perusahaan menyadari bahwa tidak mampu untuk memenuhi (memuaskan) kebutuhan
seluruh konsumen yang ada di pasar. Ada terlalu banyak perbedaan konsumen dengan beraneka
ragam kebutuhan dan perilakunya. Beberapa perusahaan berada dalam posisi yang lebih baik
untuk melayani segmen pasar tertentu. Proses ini meliputi tiga tahapan penting yaitu:
1. Segmentasi pasar merupakan proses pengelompokan pelanggan ke dalam kelompok-
kelompok tertentu dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang sama. Segmen pasar bisa
dibedakan berdasrkan faktor geografis, demografis, fisikkografis, dan perilaku.
2. Penetapan pasar sasaran merupakan proses untuk mengevaluasi setiap daya tarik segmen
pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dimasuki. Dengan sumber daya yang
terbatas, tidak mungkin bagi perusahaan untuk melayani (memuaskan) semua segmen pasar yang
ada.
3. Penentuan posisi pasar, mengatur suatu produk untuk menempati tempat yang jelas,
berbeda, dan diinginkan relatif terhadap produk-produk saingannya di dalam pikiran konsumen
sasaran. Identifikasi terhadap keunggulan bersaing adalah hal pertama yang harus dilakukan
perusahaan untuk memutuskan posisi produknya. Keunggulan bersaing ini dapat tercipta apabila
perusahaan dapat memaksimalkan nilai dari pelanggan, yaitu dengan cara meningkatkan manfaat
yang dapat dinikmati pelanggan atau dengan menurunkan pengorbanan pelanggan dalam
mendapatkan dan memanfaatkan produk tersebut relatif terhadap produk pesaing atau dengan
cara kedua-duanya sekaligus.
Tujuan dari Audit Pemasaran adalah untuk menunjukkan sasaran dan strategi pemasaran
organisasi diperlukan suatu format untuk mengatur penemuan-penemuan besar dari hasil audit.
Caranya adalah dengan melakukan analisis SWOT untuk setiap produk utama atau segmen
pasar. Melalui SWOT akan didapat kekuatan dan kelemahan internal yang membedakannya
dengan kekuatan dan kelemahan kompetitor dan dengan peluang maupun ancaman eksternal
kunci. SWOT juga harus mencakup sebab –sebab adanya kinerja yang baik ataupun buruk.
Analisis SWOT dapat digunakan sebagai salah satu alternatif tools di dalam melakukan
audit pemasaran. Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam merumuskan strategi untuk
mencapai keunggulan bersaingnya. Perusahaan harus melakukan analisis terhadap lingkungan
pemasarannya untuk menentukan berbagai ancaman yang mungkin dihadapi dan beberapa
peluang yang mungkin untuk dikelola. Di samping itu, perusahaan juga harus melakukan analisis
terhadap kekuatan dan kelemahannya. Hasil analisis pemasaran ini merupakan informasi penting
yang digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pada fungsi perencanaan
pemasaran, implementasi pemasaran, dan pengendalian pemasaran (IBK Bayangkara, 2008).
Sasaran-sasaran audit pemasaran menurut (Sondang P Siagian, 1999) dalam buku audit
manajemen, yaitu:
1.Audit Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran (marketing environment) terdiri atas para pelaku dan kekuatan-
kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan pemasaran perusahaan untuk
mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang berhasil dengan konsumen sasarannya.
Untuk mampu bertahan dan berhasil dalam kondisi persaingan yang sangat ketat ini, perusahaan
harus menyesuaikan bauran pemasarannya untuk mengikuti tren dan perkembangan di dalam
lingkungan ini. Lingkungan pemasaran terdiri atas dua kelompok besar yaitu:
1. Lingkungan mikro, terdiri atas kekuatan-kekuatan di sekitar perusahaan yang mempengaruhi
kemampuannya dalam melayani pelanggannya. Berikut adalah para pelaku utama dalam
lingkungan mikro, yaitu perusahaan, pemasok, perantara pemasaran, pelanggan,
bisnis/komersial, dan terdapat pesaing utama yaitu konstruksi BUMN. Perusahaan
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan melakukan analisa pasar dan telah menetapkan
saluran distribusi yang tepat untuk menyalurkan produk/jasa kepada pelanggan, sehingga
memiliki tingkat efisiensi dan potensi pertumbuhan yang baik dalam masing-masing saluran
distribusi.
2. Lingkungan makro, merupakan kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang lebih luas yang
mempengaruhi segenap ligkungan mikro perusahaan dan keputusan-keputusan strategis
pemasaran. Lingkungan ini meliputi lingkungan alam, demografi, ekonomi, teknologi, politik,
dan budaya.
Dalam lingkungan makro, perkembangan dan kecenderungan demografis utama tidak
memberikan peluang ataupun ancaman bagi perusahaan karena perusahaan dapat memanfaatkan
kecenderungan tersebut dengan adanya kantor cabang dan perwakilan untuk kemajuan
perusahaan. Untuk menanggapi perkembangan dan kecenderungan tersebut, perusahaan
menambah atau memperluas wilayah. Perusahaan memiliki ketersediaan sumber daya alam serta
energi yang cukup baik, dan dapat mengantisipasi perkembangan utama dalam pendapatan,
harga, penghematan, kredit yang dapat mempengaruhi perusahaan dengan meningkatkan kinerja
sumber daya keuangan.
Perusahaan mendapat tanggapan baik dari masyarakat mengenai bisnis dan produk/jasa
yang ditawarkan perusahaan, disamping itu perusahaan melakukan peningkatan kinerja
Direktorat Teknik & Pengembangan dalam upaya meningkatkan upaya pemasaran terhadap gaya
hidup dan nilai-nilai pelanggan.
Selain bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian pemasaran, audit
pemasaran juga memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan, prosedur dan struktur organisasi yang
belum ditentukan sebelumnya.
2. Mengidentifikasi kriteria pengukuran pencapaian, tujuan organisasi dan penilaian prestasi
pemasaran.
3. Secara independent dan objektif menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi
tertentu.
4. Menentukan apakah organisasi mematuhi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan, prosedur dan
struktur organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
5. Menentukan eflsiensi, elektivitas, ekonomisasi sistem perencanaan dan pengendalian
pemasaran.
BAB III
CONTOH KASUS AUDIT PEMASARAN
adalah sebuah perusahaan permen yang berukuran industri menengah. Perusahaan ini membuat
permen rasa tropical berry yang banyak diminati anak-anak kecil . Dalam dua tahun terakhir,
penjualan dan labanya sangat kecil. Manajemen puncak merasa persoalannya terletak pada
tenaga penjualan. Menurut nya, pada bagian ini tidak dapat bekerja keras atau tidak cukup pintar
untuk memperbaiki keadaan.Manajemen puncak merencanakan untuk menyewa pelatih tenaga
penjualan untuk melatih mereka dalam tekhnik barang dagangan dan penjualan modern. Akan
tetapi sebelum melaksanakan rencana tersebut, manajemen memutuskan untuk menyewa
konsultan pemasaran untuk melakukan audit pemasaran. Auditor mewawancarai manajer,
pelanggan, perwakilan penjualan, dealer, dan meneliti berbagai data.
merupakan sebuah rumah makan yang berlokasi di Jakarta. Rumah makan ini menyajikan
masakan khas Indonesia. Menu yang paling banyak disukai oleh para pengunjung adalah Gado-
gado, Coto Betawi dan Gudeg Jogja. Dalam lima tahun terakhir, penjualan dan laba Rumah
Makan Indonesia Kita Rame-Rame
memang mengalami peningkatan, tapipeningkatan ini sangat tergantung kepada ketiga masakan
tersebutManajemen puncak merasa persoalannya terletak pada
keterampilan juru masak dan tenaga pemasaran. Menurutnya, kedua bagian ini tidak dapat
berinovasi, dan tidak cukup mampu untuk memperbaiki keadaan.
Manajemen puncak merencanakan untuk menyewa pelatih juru masak dan tenaga pemasaran
masing–masing untuk melatih mereka dalam teknik memasak dan pemasaran. Akan tetapi
sebelum melaksanakan rencana tersebut, manajemen memutuskan untuk menyewa konsultan
pemasaran untuk melakukan audit pemasaran. Auditor mewawancarai manajer, pelanggan,
perwakilan penjualan, dan meneliti berbagai data yangada. Berikut ini adalah temuan –temuan
auditor, antara lain :
1.Lini produk perusahaan terdiri dari 20 produk. Ketiga menu pemimpin perusahaan (Gado-
gado, Coto Betawi dan Gudeg Jogja)sudah memasuki siklus hidup dewasa. Tiga produk
pemimpin ini mewakili 85 % penjualan tunai dan sudah tidak lagi mempunyai potensi
pertumbuhan.
2.Sedangkan delapan dari produk tidak menguntungkan atau tidak memiliki potensi
pertumbuhan.
3.Kreatifitas para juru masak kurang memadai
4.Pemasaran kurang maksimal
5.Biaya terlalu banyak terbuang untuk biaya bahan baku daripada tenaga pemasaran, dalam hal
ini periklanan kurang di maksimalkan.
6.Perusahaan telah melihat adanya perkembangan yang cepat pada menu masakan Padang,
namun perusahaan belum berbuat banyak.
7.Produk yang dihasilkan perusahaan terkesan hanya menarik konsumen yang
berpendapatan menengah keatas.
8.Menurut responden yang dimintai keterangan oleh pihak auditor menyatakan bahwa, masakan
disajikan oleh Rumah Makan Indonesia Kita Rame-Rame adalah “ berkualitas diatas rata-rata
dan terkesan mahal “.
9.Rumah Makan Indonesia Kita Rame-Rame juga menyewakan tempat untuk rapat atau
pertemuan –pertemuan khusus untuk para pengunjung.
10.Selain itu Rumah Makan Indonesia Kita Rame-Rame juga menyediakan jasa untuk para
pelanggan yang berkeinginan melaksanakan pesta ulang tahun ataupun pesta pernikahan
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Sejumlah penelitian dan fakta empiris menunjukkan bahwa audit pemasaran yang baik
dan benar mampu memberi manfaat besar bagi perusahaan dalam meningkatkan efektivitas dan
kinerja pemasaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa audit pemasaran merupakan kunci
sukses bisnis di era milenium baru.
Hal-hal yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk dapat meningkatkan
pemasarannya adalah : 1) Menggunakan strength untuk memanfaatkan opportunities dan
menggunakan strengths untuk menghindari treaths. Strength perusahaan memiliki keunggulan
kompetitif yang tidak mudah ditiru oleh pesaing membuka opportunities bagi perusahaan untuk
memasuki segmen market baru, dan mengantisipasi apabila perusahaan mendapat serangan
pesaing baru. Sehingga opportunities yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal dan threats
yang timbul dapat diatasi dengan baik. 2) Mengatasi weakness dengan memanfaatkan
opportunities, dan meminimalkan weakness dan menghindari treaths, yaitu mengatasi profit yang
plus-minus dengan memanfaatkan kondisi ekonomi yang sampai saat ini secara umum cukup
menggairahkan, dan perusahaan memprediksikan sampai saat ini posisi pasar tidak akan
menurun, sehingga apabila suatu saat kebijakan pemerintah mempengaruhi bisnis yang sedang
dijalankan perusahaan, maka posisi pasar tetap tumbuh secara signifikan. Sehingga opportunities
yang diharapkan dan treaths yang akan terjadi dapat dimanfaatkan serta diatasi berdasarkan
strength yang ada.
Hasil dari Audit pemasaran menjadi gambaran perusahaan untuk ditindak lanjuti dengan
melakukan tindakan-tindakan korektif yang dibutuhkan oleh perusahaan, sesuai dengan hasil
atau rekomendasi yang didapat dari pelaksanaan audit pemasaran. Kini saatnya segenap
organisasi bisnis mulai melirik, mempelajari, mendalami, dan melaksanakan audit pemasaran
dengan baik dan benar sehingga suatu perusahaan yang mengimplementasikan dapat memetik
manfaat sehingga mampu meningkatkan efektivitas pemasaran yang pada gilirannnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Amin Widjaja Tunggal, 2003, Audit Manajemen Kontemporer, Edisi revisi, Jakarta : Penerbit
Harvarindo.
David, F.R., 2002, Manajemen Strategis. Edisi Bahasa Indonesia, PT Perhallindo, Jakarta.
Erita Dwi Cahyani, 2005, “Audit Pemasaran Berdasarkan Strategic Marketing Plus 2000 CV.
Morinda House Bogor”, SINERGI Kajian Bisnis dan Manajemen, Hal : 1-29
IBK Bayangkara, 2008, Audit Manajemen : Prosedur dan Implementasi, Penerbit Salemba
empat.
Kotler, P. 2000, Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium, PT. Perhalindo, Jakarta.
Siaga, Sondang P,1999, Audit Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta.