1. Strategi Pemasaran
Peningkatan efektivitas pemasaran bisa dicapai dengan menggunakan strategi pemasaran yang
mutakhir. Dengan menempatkan produk atau brand dengan tepat, produk/brand tersebut bisa
lebih berhasil di pasar dibandingkan produk / layanan dari pesaing. Meskipun dengan
menggunakan strategi yang paling bagus, tenaga pemasar harus menjalankan program mereka
dengan benar untuk dapat mencapai hasil yang luar biasa.
2. Kreativitas pemasaran
Meskipun tanpa adanya perubahan strategi, kreativitas yang baik dapat meningkatkan hasil yang
ada. Bahkan tanpa melakukan perubahan strategi
3. Menjalankan pemasaran
Pada tingkat pemasaran dengan berbagai level, tenaga pemasaran dapat meningkatkan usaha
menjalankannya dengan membuat perubahan kecil di beberapa atau keseluruhan dari 4P
(Product, Price, Place dan Promotion) tanpa melakukan perubahan terhadap posisi strategi atau
pelaksana pemasaran kreatif dapat meningkatkan efektivitasnya dan memberikan peningkatan
keuntungan.
4. Infrastruktur Pemasaran (juga dikenal sebagai Marketing Management)
Meningkatkan bisnis pemasaran yang bisa menghasilkan peningkatan yang besar bagi
perusahaan. Manajemen untuk setiap agensi, penentuan anggaran, motivasi, dan koordinasi
aktivitas pemasaran dapat membawa kepada persaingan yang terus meningkat dan meningkatkan
hasil yang ada. Akuntabilitas keseluruhan untuk pemimpin brand dan hasil bisnis seringkali
tercermin dalam organisasi di bawah sebuah judul departemen (Brand management).
5. Faktor-faktor Esogenous
Secara umum, diluar kendali para pemasar, faktor-faktor eksternal atau exogenous juga
berpengaruh terhadap bagaimana para pemasar dapat meningkatkan hasil mereka. Mendapatkan
keuntungan dari musim, tingkat bunga atau peraturan pemerintah yang dapat membantu
efektivitas pemasaran mereka. Cara mengukur efektivitas marketing communication juga bisa
dengan menggunakan audit komunikasi. Konsep audit komunikasi sebagaimana ditawarkan
Gerald Goldhaber adalah pemeriksaan diagnosis yang dapat memberikan informasi dini untuk
mencegah kehancuran dari kesehatan organisasi yang lebih besar (Hardjana, 2000). Pemeriksaan
diagnosis tersebut berupa kajian mendalam serta menyeluruh tentang sistem komunikasi
keorganisasian yang terdiri dari dua bagian yang saling berkaitan, yakni komunikasi internal dan
komunikasi eksternal. Karena itu, di samping audit komunikasi internal organisasi, audit Public
Relations juga menyangkut audit corporate image, yaitu mengetahui persepsi masyarakat
terhadap kinerja dan personaliti organisasi atau perusahaan.
1. Rangkuti, Freddy. (2009). Mengukur Efektivitas Program Promosi & Analisis Kasus Menggunakan
SPSS. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
2. Rangkuti, Freddy. (2002). Creating Effective Marketing Plan (Teknik Effective Marketing Plan
Berdasarkan Customer Values & Analisis Kasus. Cet. 2. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
5. People (Orang)
Orang merujuk pada setiap pelaku yang terlibat peranannya dalam kegiatan penyajian produk
barang dan jasa. Mudahnya, orang dapat diartikan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) dalam
perusahaan. SDM tentunya memiliki peranan penting dalam kegiatan pemasaran. Untuk
mencapai kualitas pemasaran yang baik SDM tentunya perlu mendapatkan pelatihan dan
motivasi bertahap sehingga nantinya dapat melakukan kegiatan pemasaran produk atau jasa yang
baik kepada konsumen. Hal ini mengingat kualitas SDM tentunya berpengaruh signifikan
terhadap kerja-kerjanya.
Terdapat empat hal yang dapat diperhatikan perusahaan dalam meningkatkan kualitas SDMnya
dalam hal pemasaran yaitu:
1. Pelatihan skill mengenai interaksi dengan konsumen dan resolusi pemecahan masalah
konsumen.
2. Menciptakan sistem dan produser imbal jasa untuk mobilitas kerja
3. Menciptakan prosedur partisipasi tim layanan dan eksekusi layanan
4. Meningkatkan ketertarikan norma-norma religius dan objektif yang bersifat universal
Selain keempat hal tersebut, beberapa hal penting lainnya yang harus dilakukan oleh perusahaan
dalam meningkatkan kualitas SDMnya adalah dengan:
1. Pelatihan. Pelatihan dapat digunakan sebagai sarana penunjang agar SDM mendapatkan
kesempatan untuk meningkatkan keahliannya.
2. Motivasi. Motivasi merupakan program yang dapat mendorong kinerja SDM. Dorongan
ini dapat berupa reward atau hadiah yang berhak untuk diterima oleh karyawan yang
dapat memenuhi target kerja tertentu.
3. Seleksi. Seleksi dapaat diartikan juga sebagai evaluasi merupaan kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur kinerja, memberian penilaian juga perencanaan karir SDM.
6. Process (Proses)
Proses merujuk pada serangkaian aktivitas perusahaan dalam melayani kebutuhan konsumen
mulai dari kegiatan produksi hingga akhirnya konsumen mendapatkan produk barang atau jasa
yang ditawarkan tersebut. Serangkaian aktivitas tersebut dapat berupa prosedur, jadwal
pekerjaan, mekanisme, hingga aktivitas rutin yang dilakukan dalam kegiatan pemasaran.
Serangkaian aktivitas ini pun disampaikan kepada konsumen agar konsumen tahu seperti apa
kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam menawarkan produk kepada konsumen. Beberapa
perusahaan memiliki cara tertentu dalam memberikan informasi ini.
Misalnya di rumah makan dengan fasilitas “open kitchen” yang memberikan kesempatan kepada
konsumen untuk secara langsung menyaksikan tiap proses pembuatan makanan yang mereka
pesan. Penerapan strategi pemasaran seperti ini tentunya memiliki manfaat dalam hal terciptanya
kedekatan dan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Semakin tinggi tingkat kepercayaan
konsumen terhadap suatu perusahaan tentunya akan semakin meningkatkan tingkat loyalitasnya.
7. Physical Evidence (Bukti Fisik)
Bukti fisik merujuk pada tampilan fisik dari tempat usaha mulai dari bangunan (eksterior),
hingga desain interior, seperti warna, penataan ruang, pemilihan furnitur dan lain sebagainya.
Hingga tampilan pegawai seperti seragam.
Tampilan fisik menjadi hal yang harus diperhatikan karena berkaitan langsung dengan persepsi
pembeli terhadap perusahaan. Pemilihan desain baik eksterior maupun interior hinga seragam ini
tentunya harus dilakukan dengan tujuan untuk menarik perhatian konsumen sehingga
mempengaruhi keputusannya dalam melakukan pembelian.
Tampilan fisik perusahaan tentunya berpengaruh terhadap suasana hati pengunjung. Tempat
usaha dengan desain interior yang menarik dan nyaman tentunya akan membuat konsumen
merasa betah berada di dalamnya.
Perusahaan harus bisa menciptakan bukti fisik yang dapat memberikan suasana serta pengalaman
menyenangkan kepada konsumen. Bagaimanapun komponen visual merupakan hal penting
dalam strategi pemasaran dan dapat memberikan nilai tambah dalam pemasaran.
Menurut Lovelock terdapat empat alat ukur dalam mengelola bukti fisik, diantaranya yaitu:
a. An attention creating medium
Artinya perusahaan untuk menciptakan ciri khas dari brand yang dimilikinya agar dapat
dibedakan dengan kompetitor usaha lainnya dapat membuat tampilan fisik dengan semenarik dan
seunik mungkin.
b. A message creating medium
Merujuk pada simbol-simbol serta isyarat yang digunakan untuk disampaikan kepada konsumen
secara berulang dan intensif dengan tujuan untuk memberikan penekanan pada kekhususan
kualitas produk barang atau jasa yang ditawarkan.
c. An effect creating medium
Misal seperti baju seragam yang sama, unik, berwarna cerah atau terang, motif serta bentuk
tertentu dan sebagainya. Menciptakan bukti fisik seperti ini dilakukan untuk menciptakan efek
berupa sesuatu selain produk dan jasa untuk ditawarkan kepada konsumen.
mekari.com/.Athallah Gatar Fath. Ketahui Apa Saja Metode Penilaian Persediaan Beserta
Perbedaannya.10 Januari 2022. https://mekari.com/blog/metode-penilaian-persediaan/
Terutama untuk pelaku usaha yang membutuhkan bahan baku dari Sumber Daya Alam.
Mereka pasti akan bergantung. Coba bayangkan jika sumber daya alam tidak tersedia lagi,
maka proses produksi akan berhenti.
Sementara kita tahu, sumber daya alam ada yang dapat dihasilkan secara continue. Namun ada
juga SDA yang tidak mampu mencukupi atau memenuhi permintaan akibat proses regenrasi
bahan dasarnya memakan waktu lebih lama dibandingkan permintaan atauppun proses
produksi.
Contoh : Pabrik gerabah, yang mengandalkan bahan baku dari tanah liat. Saat tanah liat yang
disediakan alam semesta berkurang, maka proses produksi pun juga akan mengalami
keterlambatan.
3. Faktor Modal
Faktor produksi yang ketiga masalah modal. Ada yang bilang modal uang tidak penting, yang
penting adalah modal dengkul. Saya rasa itu setengah benar dan setengah salah. Tergantung
dari konteks dan peruntukannya.
Jika konteksnya adalah menghasilkan produk untuk dijual belikan, atas nama sendiri bukan
karena reseller ataupun dropship, maka modal uang itu penting. Bahkan pelaku usaha makanan
pinggir jalan yang kecil-kecilan sekalipun mereka butuh modal awal demi mendapatkan
keuntungan yang diharapkan.
Sementara untuk mendapatkan modal uang itu sendiri pun sekarang ada banyak cara yang bisa
dilakukan. Mulai mengajukan pinjaman ke bank, menawarkan proposal kepada para investor,
dan bisa dengan hasil uang tabungan.
Contoh : Anak orang kaya mudah jika ingin menjalankan usaha, karena uang mudah
didapatkan. Sementara bagi orang biasa akan kesulitan mendapatkan modal untuk merintis
usaha yang mengharuskan mengeluarkan modal uang.
Perlu diketahui juga, bahwa faktor produksi modal dapat berupa uang, mesin, dan gedung.
4. Faktor Kewirausahaan
Faktor produksi yang keempat adalah faktor kewirausahaan. Ternyata tidak semua orang
memiliki jiwa entrepreneur yang tinggi. Tidak semua orang memiliki perspektif menjadi jiwa
kewirausahaan. Maka dari itu, jika kamu ingin menjalankan sebuah bisnis yang langgeng, perlu
sekali memahami dan mempelajari konsep kewirausahaan.
Kewirausahaan tidak melulu berbicara tentang modal awal berupa uang. Tetapi juga berbicara
tentang mentalitas dalam menghadapi berbagai masalah. Termasuk bagaimana mengolah
perspektif dan sudut pandang terhadap peluang.
Buat kamu yang merasa tidak memiliki jiwa kewirausahaan, kamu bisa mempelajari prinsip
dasarnya. Setidaknya dengan demikian kamu bisa menstimulus dan berlatih. Ingat, menjadi
orang sukses itu tidak selalu karena privilege keluarganya yang kaya. Tetapi juga karena
memiliki kemauan dan semangat untuk berubah.
5. Faktor Teknologi Informasi
Faktor teknologi informasi menjadi menjadi rahasia kesuksesan di era sekarang. kenapa
demikian? Karena sekarang segala sesuatu bergantung pada teknologi. Tidak hanya dari segi
kesadaran masyarakat dalam menggunakan teknologi informasi.
Dalam segi kelancaran internal, faktor produksi juga banyak yang terintegrasi langsung dengan
teknologi. Apalagi untuk perusahaan besar, yang segala sesuatunya dilakukan menggunakan
robot dan bersifat komputer.
Alasan kenapa harus menguasai teknologi informasi dalam proses produksi, karena lebih
memudahkan, menghemat waktu, menghemat tenaga atau menghemat beban biaya tenaga
kerja. Jadi saat proses produksi berjalan dan telah terprogram oleh teknologi, tenaga manusia
bisa langsung fokus pada manajemen.
Itulah beberapa faktor produksi, baik dalam skala industri maupun skala kecil seperti
UKM/UMKM. Dari beberapa ulasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor produksi
sebagai faktor penentu sebuah produk barang/jasa dapat disajikan secara efisien dan efektif.