Skor
No Tugas Tutorial Maksima
l
1 Jelaskan dengan menggunakan grafik, bagaimana pengaruh kebijakan 30
pemerintah yang berupa kontrol harga terhadap surplus konsumen dan
surplus produsen !
Model Cournot menghasilkan hasil yang logis. Dalam jangka panjang, harga dan output
stabil; yaitu, tidak ada kemungkinan bahwa perubahan output atau harga akan membuat
perusahaan menjadi lebih baik. Dalam struktur pasar duopoli, solusi Cournot berada di antara
ekuilibrium kompetitif dan monopolistik. Persaingan sempurna menghasilkan harga terendah
dan output tertinggi. Sementara itu, monopoli membebankan harga tertinggi dan
menghasilkan output terendah. Selanjutnya, ketika jumlah perusahaan dalam industri
meningkat, titik ekuilibrium akan mendekati ekuilibrium kompetitif.
Untuk menjawab mengapa solusi Cournot berada di antara pasar persaingan sempurna dan
pasar monopoli, mari kita ambil contoh sederhana.
Katakanlah, permintaan pasar adalah: Q d = 200 – P, di mana P adalah harga pasar.
Pasar hanya terdiri dari dua perusahaan. Kurva penawaran untuk setiap perusahaan diwakili
oleh biaya marjinal (MC), yang konstan pada Rp20.
Karena hanya ada dua, jumlah penawaran pasar (Qs) sama dengan jumlah jumlah output
perusahaan pertama (Qs1) dan jumlah output perusahaan kedua (Qs2).
Q s = Q s1 + Q s2
Ingat, keseimbangan pasar terjadi ketika permintaan pasar sama dengan penawaran pasar (Qd
= Qs). Jadi kita dapat mengubah persamaan permintaan pasar di atas menjadi:
Q d = Q s <—> 200 – P = Q s1 + Q s2
Dari persamaan tersebut diperoleh persamaan untuk harga pasar, yaitu sebagai berikut:
P = 200 – Q s1 – Q s2
Selanjutnya, kita akan mencari pendapatan untuk setiap perusahaan menggunakan persamaan
harga pasar di atas. Pendapatan adalah harga pasar dikalikan jumlah output.
Total pendapatan perusahaan pertama (TR1) = P x Q s1 = (200 – Q s1 – Q s2) x Q s1 = 200Q s1 –
(Q s1 x Q s1) – (Q s2 x Q s1) = 200Q s1 – Q s1 2 – (Q s2 x Q s1)
Total pendapatan perusahaan ke-2 (TR2) = P x Q s2 = (200 – Q s1 – Q s2) x Q s2 = 200Q s2 –
(Q s2 x Q s1) – (Q s2 x Q s2) = 200Q s2 – (Q s2 x Q s1)– Q s2 2
Dalam jangka panjang, perusahaan berproduksi pada tingkat output yang memaksimalkan
keuntungan. Ini terjadi ketika pendapatan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC).
Karena kita sudah mengetahui nilai MC ($20), tugas kita selanjutnya adalah mencari
pendapatan marjinal.
Pendapatan marjinal sama dengan diferensial pertama dari total pendapatan mengenai
kuantitas yang diproduksi oleh setiap perusahaan. Untuk perusahaan pertama, kita harus
menemukan diferensial pertama TR1 terhadap Q s1. Adapun perusahaan kedua, kita harus
menemukan diferensial pertama TR2 terhadap Q s2. Hasil:
Karena kedua perusahaan memiliki biaya marjinal yang sama sebesar $20, akhirnya kita
dapat menghitung Q s2 dan Q s1.
Setelah mendapatkan nilai Q s1, tugas selanjutnya adalah mendapatkan nilai Q s2.
Jadi, dalam penetapan harga strategis Cournot, harga dan kuantitas ekuilibrium akan sama:
Mari kita bandingkan hasilnya dengan pasar persaingan sempurna dan monopolistik.
Di bawah pasar persaingan sempurna, maksimalisasi keuntungan terjadi ketika harga sama
dengan biaya marjinal dan sama dengan pendapatan marjinal: P = MR = MC = $20. Dan
untuk besaran: Q d = 200 – P = 200 – 20 = 180.
Di bawah monopoli, ekuilibrium terjadi ketika pendapatan marjinal sama dengan biaya
marjinal (MR = MC). Karena hanya ada satu perusahaan, total pendapatan akan sama
dengan TR = P × Q d = (200 – Q d) Q d = 200 Q d – Q d 2.
Dalam hal ini, pendapatan marjinal (diferensial pertama Qd) adalah 200 – 2 Q d.
Karena MR = MC, kita mendapatkan harga dan kuantitas di pasar monopoli sebagai berikut:
Harga 20 80 90
Kualitas 180 120 110
Pasar tenaga kerja tidak terdidik adalah yang menawarkan pekerjaan yang tidak
mementingkan pendidikan maupun keterampilan-keterampilan khusus tertentu. Pasar tenaga
kerja ini biasanya ditemui pada sektor usaha informal, misalnya pedagang asongan, loper
koran dan majalah, juru parkir dan lain sebagainya.
Pasar tenaga kerja intern yaitu pasar yang mendahulukan para pegawai yang sudah ada untuk
mengisi lowongan kerja yang dibutuhkan. Ini berarti berkaitan dengan pemberian promosi
(kenaikan jabatan) bagi pegawai yang bersangkutan. Pasar tenaga kerja ekstern yaitu pasar
yang mempersilakan orang luar untuk mengisi lowongan kerja yang dibutuhkan.
Pasar tenaga kerja dalam negeri yaitu yang terjadi di dalam negeri. Pasar tenaga kerja luar
negeri yaitu pasar tenaga kerja yang terjadi di luar negeri.
Indonesia sebagai negara yang mempunyai jumlah penduduk yang tinggi (kurang lebih 220
juta) dengan banyaknya jumlah pengangguran akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan
dan memunculkan maraknya kejadian PHK (Pemusatan Hubungan Kerja) sangat
membutuhkan jasa pasar tenaga kerja luar negeri. Dengan adanya pasar ini, Indonesia dapat
mengurangi jumlah pengangguran sekaligus menambah devisa negara.
Dalam pasar tenaga kerja persaingan sempurna terdapat banyak sekali perusahaan. Oleh
karena itu, para tenaga kerja dapat menawarkan jasanya secara perseorangan pada perusahaan
yang diinginkan. Pada pasar ini, setiap tenaga kerja bertindak demi kepentingan masing-
masing dan tidak mendirikan perserikatan seperti serikat pekerja demi mewakili kepentingan
bersama.
Pada pasar ini berlaku pula hukum permintaan dan hukum penawaran seperti pada pasar
barang dan jasa (pasar output). Itu berarti, semakin tinggi upah tenaga kerja, semakin sedikit
permintaan terhadap tenaga kerja.
Sebaliknya, semakin rendah upah tenaga kerja, semakin banyak permintaan terhadap tenaga
kerja. Hal demikian berlaku pula pada penawaran, yakni semakin tinggi upah tenaga kerja
semakin banyak penawaran tenaga kerja. Sebaliknya, semakin rendah upah tenaga kerja
semakin sedikit penawaran tenaga kerja.
Berbeda dengan pasar tenaga kerja persaingan sempurna, pada pasar ini seluruh tenaga kerja
bersatu, menyatukan kekuatan dan kepentingan dengan bergabung dalam serikat pekerja atau
serikat buruh. Serikat pekerja bertugas mewakili para pekerja dalam menuntut upah dan
fasilitas-fasilitas lain kepada perusahaan demi meningkatkan kesejahteraan pekerja. Karena
bergabung dalam satu kekuatan, yakni serikat pekerja maka para tenaga kerja memiliki hak
monopoli dalam menjual atau menawarkan tenaganya.
Dalam pasar tenaga kerja monopoli, penentuan tingkat upah bisa dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
Menuntut upah lebih tinggi dari upah ekuilibrium.
Membatasi penawaran tenaga kerja.
Menambah permintaan tenaga kerja.
Pasar tenaga kerja monopsoni terjadi jika di satu wilayah tertentu hanya ada satu perusahaan
yang bersedia meminta tenaga kerja, sedangkan para tenaga kerja tidak mempunyai
organisasi seperti serikat pekerja. Ini berarti, kekuatan perusahaan jauh lebih besar dibanding
tenaga kerja. Akibatnya upah yang terjadi umumnya di bawah upah ekuilibrium atau upah
keseimbangan.
Pasar tenaga kerja monopoli bilateral terjadi jika terdapat dua kekuatan yang saling
bertentangan. Kekuatan pertama berasal dari para tenaga kerja yang bersatu dalam serikat
pekerja, dan kekuatan kedua berasal dari satu perusahaan yang merupakan satu-satunya
perusahaan yang memakai tenaga kerja. Serikat pekerja yang memberikan penawaran tenaga
kerja mempunyai posisi yang sama kuat dengan perusahaan yang melakukan permintaan
tenaga kerja, sehingga terjadilah keadaan saling memonopoli, yang disebut monopoli
bilateral.