Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Auditing II


Kode Mata Kuliah : EKSI 4310
Jumlah sks : 3 (tiga)
Nama Pengembang : Umi Kalsum, S.E., M.Si., Ak., CA.
Nama Penelaah : Eka Wirajuang Daurrohmah, S.E.I., M.Ak.
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2022
Edisi Ke- :

Sumber
Skor
No Tugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
1 Jelaskan siklus investasi dan pendanaan dan tujuan 30 Buku Materi
audit khusus siklus investasi dan pendanaan! Pokok
Modul 7
KB 1 dan KB
2
2 Jelaskan risiko bawaan dan pengendalian internal 30 Buku Materi
pada audit atas saldo kas! Pokok
Modul 8
KB 2
3 Jelaskan masing-masing prosedur untuk 40 Buku Materi
menyelesaikan pekerjaan lapangan Pokok
Modul 9
KB 1

* coret yang tidak sesuai

Jawab :
1. SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN
 Aturan dasar manajemen membuat keputusan tentang bagaimana manajemen
perusahaan menggunakan sumber dayanya untuk mencapai tujuan. Sumber daya
dapat ditempatkan pada operasi dan proses kunci manajemen. Sumber daya
mungkin juga perlu ditempatkan pada pengeluaran modal yang penting untuk
mendukung keberlangsungan dan pertumbuhan operasi. Sering kali pengeluaran
modal tersebut sangat besar sehingga entitas perlu mencari pendanaan tambahan
untuk memperoleh aset yang diperlukan.
 Auditor biasanya ingin mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini ketika mengaudit aktivitas investasi dan pendanaan berikut.
1. Aset apa yang dibutuhkan untuk mendukung operasional perusahaan dan apa
rencana jangka panjang manajemen untuk mengembangkan aset dasar perusahaan?
2. Aset apa yang didapatkan atau dihapuskan selama periode tersebut?
3. Bagaimanakah aset yang baru itu didapat dan apa rencana jangka panjang
manajemen untuk mendanai pertumbuhan perusahaan?
• Aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan/ gedung,
peralatan, dan aset lain yang tidak untuk dimiliki, tetapi untuk dijual kembali.
Sebagai tambahan, aktivitas investasi termasuk pula pembelian dan penjualan
instrumen keuangan yang tidak diarahkan untuk tujuan perdagangan (dibahas pada
Modul 8). Sebuah perusahaan mendapatkan aset-aset tersebut untuk tujuan
mendukung operasi dan proses utamanya.
• Sebagai patokan utama, sebuah perusahaan akan membeli/mendapatkan suatu aset
jika tingkat pengembalian (rate of return) yang dihasilkan dari aset tersebut
melebihi biaya utang pendanaan setelah pajak dikaitkan dengan penambahan aset
tersebut. Langkah pertama dalam audit aktivitas investasi adalah memahami aset
yang dibutuhkan untuk mendukung operasi perusahaan (seperti mesin, peralatan,
fasilitas, tanah, atau sumber daya alam) dan tingkat pengembalian yang diharapkan
diperoleh perusahaan dari aset dasarnya.
• Langkah kedua dalam audit aktivitas investasi adalah menentukan aset apa yang
akan dibeli selama periode. Pertumbuhan aset tetap seharusnya menunjukkan
hubungan yang konsisten dengan pertumbuhan pendapatan pada periode-periode
awal. Aset jangka panjang pada umumnya stabil (jumlah tidak berubah) pada
sebagian besar entitas. Dengan kata lain, sebagian besar aset tetap yang ada di akhir
tahun juga akan ada pada awal tahun. Jadi, auditor sering memfokuskan strategi
audit pada audit “perubahan” aset jangka panjang daripada keseluruhan populasi
aset jangka panjang. Aktivitas pendanaan terdiri atas transaksi dan peristiwa yang
kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditur (pendanaan utang) atau
pemilik (pendanaan ekuitas). Aktivitas pendanaan dapat terdiri atas, misalnya,
perolehan utang, sewa modal, penerbitan obligasi, atau penerbitan saham biasa atau
saham preferen. Aktivitas pendanaan dapat juga termasuk pembayaran untuk
melunasi utang, pembelian/akuisisi kembali saham (saham treasury), dan
pembayaran dividen. Jika auditor mengetahui perubahan yang telah terjadi pada
aktivitas investasi, perubahan pada aktivitas pendanaan sering kali dapat diprediksi.
Jika, misalnya, sebuah perusahaan mendanai peralatan dengan sewa modal,
penambahan aset dan utang terkait secara langsung. Populasi instrumen utang dan
ekuitas biasanya kecil. Misalnya, sebuah perusahaan publik mungkin memiliki 50
utang wesel yang berbeda dan hanya satu sampai tiga macam (beberapa) surat
berharga ekuitas yang ukuran populasinya kecil. Jadi, strategi audit sering kali
fokus pada audit populasi utang dan modal pada akhir tahun saja.
SIKLUS INVESTASI
•Siklus investasi adalah siklus tentang tansaksiinvestasi, baik investasi dalam aset
tetapmaupun investasi dalam sekuritas (saham danobligasi perusahaan lain).
•Dalam bab ini fokus pembahasan hanya auditatas transaksi dan akun investasi aset tetap.
•Audit atas investasi sekuritas dibahas pada babaudit Investasi Sekuritas dan Saldo Kas

SIKLUS PENDANAAN
Adalah siklus tentang transaksi pendanaan,baik melaui utang bank, utang obligasi,maupun
melalui penerbitan saham, baiksaham biasa maupun saham preferen.
Tabahan :
SIKLUS PENDANAAN
• Transaksi investasi yang signifikan biasanya dibarengi oleh transaksi pendanaan
yang signifikan. Siklus pendanaan meliputi dua kelas transaksi utama sebagai
berikut. 1. Transaksi utang jangka panjang terdiri atas pinjaman dari obligasi,
pinjaman dengan jaminan aset tetap, wesel, pinjaman, serta pelunasan atas pokok
dan bunga terkait. 2. Transaksi ekuitas pemegang saham terdiri atas penerbitan dan
penebusan saham biasa dan preferen, transaksi saham treasuri, serta pembayaran
dividen.
• Penerbitan obligasi dan saham biasa pada umumnya menunjukkan sumber utama
dana modal. Oleh karena itu, perhatian difokuskan terutama pada dua sumber
pendanaan tersebut.
• Siklus pendanaan berhubungan dengan siklus pengeluaran, yaitu ketika kas
dikeluarkan untuk bunga obligasi, penebusan obligasi, dividen kas, serta pembelian
saham treasuri.
Tujuan Audit Khusus
1. Tujuan Audit
Klasifikasi transaksi yang berhubungan dengan audit aset tetap terdiri atas :
a. perolehan aset tetap (apakah dibeli ataupun dibuat),
b. penghapusan aset tetap (penjualan aset tetap),
c. transaksi perbaikan dan pemeliharaan (termasuk transaksi yang seharusnya
dikapitalisasi), serta d
d. biaya depresiasi (penandingan antara kos/harga pokok perolehan aset tetap dengan
pendapatan).
Untuk meraih tujuan audit khusus tersebut, auditor menggunakan bermacam-
macam bagian dari perencanaan dan metodologi pengujian audit yang dijelaskan pada
buku ini, sebagaimana diilustrasikan pada tiga modul sebelumnya. Hal ini termasuk
memahami prosedur analitis yang relevan, penentuan risiko bawaan, dan risiko
pengendalian ketika mengembangkan strategi audit.
Tujuan Pengujian Transaksi
 Terjadinya (Occurrence): pembukuan perolehan aset tetap,penghentian aset tetap,
serta reparasi dan pemeliharaan,merepresentasikan transaksi yang terjadi selama
tahun berjalan.
 Kelengkapan (completeness): seluruh perolehan aset tetap,penghentian aset tetap,
serta reparasi dan pemeliharaan, yangterjadi selama tahun berjalan telah dibukukan
dengan lengkap.
 Akurasi (accuracy): perolehan aset tetap, penghentian asettetap, reparasi dan
pemeliharaan, serta beban depresiasi, dinilaisecara akurat sesuai dengan PABU
serta dijurnal, diringkas, dandiposting secara akurat.
Tujuan Pengujian Transaksi
 Pisah batas (cut-off): seluruh perolehan asettetap, penghentian aset tetap, serta
reparasi danpemeliharaan, dibukukan dalam periode akuntansiyang tepat.
 Klasifikasi (classification): seluruh perolehanaset tetap, penghentian aset tetap,
serta reparasidan pemeliharaan, telah dibukukan pada akunyang tepat.
Tujuan Pengujian Saldo Akun
 Eksistensi (existence): aset tetap yangdibukukan adalah aset tetap produktif
yangdigunakan dalam kegiatan operasionalperusahaan.
Audit Siklus Pendanaan
1. Siklus pendanaan adalah siklus yang tentangpengadaan dana untuk keperluan
kegiatanoperasional dan investasi.
2. Alternatif pendanaan:
 Kredit bank atau lembaga keuangan lain
 Penerbitan obligasi
 Penerbitan saham (baik saham biasa maupun saham preferen).
3. Beban modal yang terjadi adalah: bunga dan dividen.
TUJUAN AUDIT
• Karena :
(1) pertimbangan pengendalian internal terkait dengan berbagai kelas transaksi yang
memengaruhi kas,
(2) transaksi yang terkait tujuan audit transaksi tersebut dibahas pada empat modul
sebelumnya. Modul ini berfokus pada pengujian substantif untuk saldo kas.
academia.edu/.Rudini. Inisiasi 7 Auditing II SIKLUS INVESTASI PENDANAAN
KAS.2022.https://www.academia.edu/35064464/Inisiasi_7_Auditing_II_SIKLUS_INV
ESTASI_PENDANAAN_KAS

Kalsum Umi.Modul 7 AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN, AUDIT


SIKLUS PENDANAAN dan Modul 8 AUDIT SIKLUS SALDO KAS.Auditing
2.Universitas Terbuka.

2. RISIKO BAWAAN

 Tingginya volume transaksi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap risiko


yang dihadapi untuk pernyataan saldo kas tertentu, terutama keberadaan atau
keterjadian dan kelengkapan. Selain itu, sifat dari saldo kas menyebabkan rentan
pencurian dalam bentuk berbagai jenis penipuan yang melibatkan cash borneout.
Berbeda dengan piutang atau persediaan, risiko berkaitan dengan hak dan
kewajiban, penilaian atau alokasi, serta penyajian dan pengungkapan untuk kas
minimal karena tidak adanya kompleksitas yang melibatkan hak, pengukuran
akuntansi, estimasi, dan pengungkapan.
PERTIMBANGAN PENGENDALIAN INTERNAL
Unsur-unsur pengendalian internal terhadap pengendalian lingkungan, penilaian risiko,
informasi dan komunikasi, prosedur pengendalian, serta pemantauan, termasuk diskusi
dokumen utama, catatan, fungsi umum, dan kontrol. Penerimaan dan pengeluaran kas
merupakan transaksi rutin yang dapat dikendalikan oleh sistem pengendalian internal yang
memungkinkan auditor untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat rendah. Karena
saldo kas rentan terhadap pencurian, banyak auditor yang berhati-hati dalam mengevaluasi
pengendalian internal atas kas serta memastikan bahwa kekurangan yang signifikan dalam
pengendalian internal secara jelas dikomunikasikan kepada manajemen.

Kalsum Umi.Modul 8 AUDIT SIKLUS SALDO KAS.Auditing 2.Universitas


Terbuka.

3. 2.1 Menyelesaikan Pekerjaan Lapangan


Jika semua unsur laporan keuangan telah selesai diaudit, auditor telah padatahap akhir
auditnya. Sebelum ia meninggalkan perusahaan klien, ia harus mereviewkertas kerja yang
dibuatnya dengan cara membandingkannya dengan kuesioner pengendalian intern dan
program pengujian subtantif, untuk memperoleh keyakinan bahwa semua informasi yang
diperlukannya sebagai dasar penyusunan laporan audittelah terkumpul semua. Untuk itu
dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditormelaksanakan prosedur audit spesifik
untuk mendapatkan bukti audit tambahan.Prosedurnya adalah :
1. Melakukan review atas peristiwa kemudian.
2. Membaca notulen rapat
3. Mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim, dan penilaian.
4. Mendapatkan surat representasi klien
5. Melaksanakan prosedur analitis

2.1.1 Melaksanakan Review Atas Peristiwa Kemudian


Tanggung jawab auditor untuk menilai kewajaran laporan keuangan klientidak
terbatas pada pemeriksaan atas peristiwa dan transaksi yang terjadi hingga tanggal neraca.
AU 560, Subsequent Events, menyatakan bahwa auditor juga mempunyai tanggung jawab
spesifik atas peristiwa dan transaksi yang:
a. Mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan
b. Merupakan peristiwa penting dan bersifat luar biasa
c. Terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum penerbitan laporan keuanganserta laporan
auditor
Sebelum menyusun draft laporan audit, auditor harus mereview peristiwa- peristiwa
kemudian. Review ini terutama bertujuan untuk menentukan apakah peristiwa tersebut
mempunyai dampak yang sedemikian material terhadap penyajianinformasi di dalam
laporan keuangan klien.
Jenis Peristiwa Berikut adalah dua jenis peristiwa kemudian menurut AU 560.03 dan .05 :
a. Peristiwa Kemudian Jenis 1
Memberikan bukti tambahan berkenaan dengan kondisi yang ada pada tanggalneraca dan
mempengaruhi estimasi yang inheren dalam proses penyusunanlaporan keuangan.
Peristiwa jenis 1 tersebut memerlukan penyesuaian ataslaporan keuangan.
b. Peristiwa Kemudian Jenis 2
Memberikan bukti berkenaan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggalneraca tetapi
muncul setelah tanggal tersebut. Peristiwa jenis 2 tersebutmemerlukan pengungkapan
dalam laporan, atau dalam kasus yang sangatmaterial, menyertakan data pro-forma pada
laporan keuangan.
Jenis 1 Jenis 2
Realisasi aktiva akhir tahun yangdicatat, Penerbitan obligasi jangka panjangatau
seperti piutang usaha dan persediaan, pada saham preferen atau saham biasa.
jumlah yang berbedadari yang dicatat. Pembelian suatu perusahaan. Kerugian dari
Penyelesaian estimasi kewajiban akhirtahun bencana akibat kebakaran.
yang dicatat, seperti perkara pengadilan atau
litigasi dan jaminan produk pada jumlah
yang berbeda dariyang dicatat.
Peristiwa Kemudian Jenis 1
Peristiwa atau transaksi ini memberikan informasi tambahan bagi manajemenuntuk
menentukan saldo akun penilian pada tanggal neraca dan juga kepada auditordalam
memverifikasi saldo akun tersebut. Dalam mempertimbangkan apakah suatu peristiwa
kemudian perlu diusulkan kepada klien untuk digunakan meng adjustinformasi di dalam
laporan keuangan klien, maka auditor harus membedakan kondisi berikut ini:
1. Apakah kondisi yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebuttelah ada
sebelum atau pad
a tanggal neraca? Jika “Ya”, maka auditor
berkewajiban untuk mengusulkan penyesuaian terhadap informasi yang bersangkutan
kepada klien.
2. Jika keadaan yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut tidakada
sebelum atau pada tanggal neraca, maka peristiwa kemudian tersebut tidak boleh
digunakan untuk meng-adjust informasi di dalam laporan keuanganklien.
Peristiwa Kemudian Jenis 2
Penyebab terjadinya peristiwa kemudian dalam golongan ini tidak ada sebelumtanggal
neraca, tetapi peristiwa ini sangat penting sehingga memerlukan penjelasanmeskipun tidak
perlu penjelasan terhadap laporan keuangan klien. Berikut contoh peristiwa kemudian yang
memerlukan penjelasan di dalam laporan keuangan kliensebagai catatan kaki atau
penjelesan dalam laporan audit:
1. Penurunan harga pasar surat berharga yang dimiliki klien sebagai investasisementara.
2. Pengeluaran obligasi atau saham.
3. Penyelesaian perkara pengadilan yang peristiwa penyebabnya terjadi setelahtanggal
neraca.
4. Penurunan nilai harga pasar persediaan sebagai akibat larangan pemerintahterhadap
penjualan suatu produk.
5. Kerugian akibat terbakarnya persediaan yang tidak diasuransikan.
Untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh peristiwa kemudianterhadap laporan
keuangan, berikut daftar contoh peristiwa kemudian yangdiklasifikasikan menurut akun
yang terpengaruh penyajiannya
Akun yang terpengaruh Peristiwa Kemudian
Kas Bank klien bangkrut
Keputusan pengadilan yang menyitadana
klien
Perampokan, pencurian dan penggelapan
kas yang jumlahnyamelebihi ganti rugi yang
diterima dari perusahaan asuransi
Piutang usaha Kegagalan penagihan piutang usaha kepada
sebagian besar pelanggan yangtidak
diperkirakan sebelumnya
Investasi Penurunan drastis harga pasar surat
berharga
Kesulitan keuangan yang dialami oleh
perusahaan yang mengeluarkan surat
berharga yang dimiliki oleh kliensebagai
investasi
Kegagalan pembayaran bunga dan pokok
pinjaman oleh perusahaan
yangmengeluarkan obligasi
Penjualan surat berharga pada hargayang
jauh di atas atau di bawah kosnya
Persediaan Kerugian karena kebakaran atau bencana
alam yang lain, yang tidakdiasuransikan
Kenaikan atau penurunan drastis harga
pasar persediaan
Perubahan metode penentuan harga
persediaan
Pengggunaan persediaan yang bersifatluar
biasa sebagai jaminan penarikankredit
Aktiva te Kerugian karena kebakaran atau bencana
alam yang lain, tidakdiasuransikan
Rencana perluasan usaha atau pengurangan
dana
Penilaian aktiva tetap
Keuangan aktiva tetap karena perubahan
yang mendadak pada permintaan atau
produk yangdihasilkan
Utang lancer Komitmen pembelian yang bersifatluar
biasa, yang disertai dengan penurunan harga
jual barang dagangan
Pembatalan kontrak pembelian
Kegagalan dalam pembayaran utangwesel
Kenaikan yang besar dalam utang jangka
Utang jangka panjang panjang
Kegagalam dalam membayar bungadan
pokok pinjaman
Modal saham Kenaikan atau penurunan jumlahlembar
saham yang beredar
Transakasi pembelian saham sebagai
treasury stock yang bersifat luar biasa
Reorganisasi struktur modal saham
Pengubahan utang obligasi menjadi saham
biasa
Perubahan bentuk badan usaha,misalnya
dari badan usaha berbentuk persekutuan
(CV/Firma) menjadi perseroan terbatas (PT)
atau sebaliknya
Laba ditahan Pembagian dividen yang bersifat luar biasa,
yang menganggu modal kerja Penyisihan
laba yang ditahan yang bersifat luar
biasaLaba/rugi yang jumlahnya
material,yang dikreditkan atau
didebitkanlangsung ke dalam akun Saldo
Laba
Unsur lain Perubahan pinjaman puncak
Perubahan kebijakan manajemen
Perubahan undang-undangTambahan
pengenaan pajak atau penerimaan
penggantian pajak (taxrefund) yang bersifat
luar biasa
Persyaratan yang ditetapkan oleh pasar
modal

Prosedur Audit Dalam Periode Setelah Tanggal Neraca

Auditor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian sampaitanggal


laporan auditor. Tanggung jawab tersebut dapat dilaksanakan dalam dua cara berikut:

a. Mewaspadai peristiwa kemudian dalam melaksanakan pengujian substantifakhir


tahun seperti pengujian pisah batas dan mencari kewajiban yang belumtercatat.
b. Melaksanakan prosedur audit yang ditetapkan dalam AU 560.12 ataumendekati
akhir pekerjaan lapangan.
Membaca laporan keuangan interim akhir yang tersedia sertamembandingkannya
dengan laporan yang sedang dilaporkan dan melakukan perbandingan lainnya yang sesuai
dalam situasi-situasi itu.
Menanyakan kepada manajemen yang bertanggung jawab atas hal-halkeuangan dan
akuntansi mengenai:
 Setiap kewajiban kontinjen atau komitmen besar yang ada pada tanggal neracaatau
tanggal pertanyaan itu diajukan.
 Setiap perubahan yang signifikan pada modal saham, hutang jangka panjangatau
modal kerja sampai tanggal pertanyaan diajukan.
 Status saat ini dari pos-pos yang sebelumnya dipertanggungjawabkan atasdasar
data sementara, pendahuluan, atau tidak konklusif.
 Apakah setiap penyesuaian yang tidak biasa telah dilakukan sejak tanggalneraca.

Membaca notulen rapat dewan komisaris, pemegang saham, dan komitelainnya yang
sesuai.
 Menanyakan ahli hokum klien mengenai litigasi, klaim, dan penilaian.
 Mendapatkan surat representasi dari klien mengenai perisiwa kemudian
yangmenurut pendapatnya akan memerlukan penyesuaian atau pengungkapan.
 Melakukan tanya-jawab tambahan atau melaksanakan prosedur tambahanyang
dipandang perlu dalam situasi-situasi itu.

Pengaruh Terhadap Laporan Auditor

Kelalaian untuk mencatat atau mengungkapkan secara tepat peristiwakemudian dalam


laporan keuangan akan menimbulkan penyimpangan dari laporanstandar auditor.

2.1.2 Membaca Notulen Rapat


Notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan subkomitenya,
sepertikomite keuangan dan komite audit, dapat memuat hal-hal yang
mempunyaisignifikansi audit. Contohnya: dewan komisaris dapat mengotorisasi
penerbitanobligasi baru, pembelian saham treasuri, dan lain lain. Pembacaan notulen rapat
biasanya dilakukan segera setelah hal itu tersedia, guna memberikan auditorkesempatan
maksimum untuk menilai signifikansi auditnya. Misalnya: informasi yangdipelajari dari
catatan tersebut menyebabkan auditor untuk mengubah pengujiansubstantif. Dan
pembacaan notulen rapat oleh auditor harus didokumentasikan dalamkertas kerja.

2.1.3 Mendapatkan Bukti Mengenai Litigasi, Klaim, dan Penilaian

FASB dalam SFAS 5, mendefinisikan kontinjensi sebagai kondisi, situasi,atau serangkaian


situasi yang ada yang melibatkan ketidakpastian mengenaikemungkinan keuntungan
(kontinjensi keuntungan) dan kerugian (kontinjensikerugian). Kontinjensi keuntungan
hanya akan menimbulkan masalah yang relatifkecil, sedangkan kontinjensi kerugian
seringkali merupakan masalah yang signifikan bagi auditor. Kontinjensi kerugian meliputi
kewajiban yang potensial dari perselisihan pajak penghasilan, klaim, dan lain-lain
mempersyaratkan bahwa kontinjensi kerugianharus:

a. Dicatat sebagai kewajiban

b. Diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan

c. Diabaikan

Pertimbangan Audit
SAS 12 (AU 337.04) menyatakan bahwa auditor harus mendapatkan bukti- bukti
tentang:

a. Eksistensi kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang menunjukan ketidakpastian


mengenai kemungkinan terjadinya kerugian pada suatu entitas
dari litigasi, klaim, dan penilaian (LCA).

b. Periode di mana penyebab yang mendasari tindakan hukum terjadi.

c. Tingkat probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.

d. Jumlah atau rentang kerugian yang potensial.

Surat Pertanyaan Audit


AU 337.08 menunjukkan bahwa surat pertanyaan audit kepada ahli hukumklien
merupakan sarana utama bagi auditor untuk mendapatkan informasi pendukungtentang
LCA yang diserahkan oleh manajemen. Surat tersebut harus dikirimkan olehmanajemen
kepada setiap ahli hukum yang telah ditugaskan oleh klien.

Pengaruh Jawaban Terhadap Laporan Auditor


Jawaban ahli hukum mungkin tidak mempunyai pengaruh terhadap laporanauditor.
Yaitu, auditor dapat mengeluarkan suatu laporan standar dengan pendapatwajar tanpa
pengecualian. Hal ini dapat terjadi apabila jawabannya menunjukkan bahwa berdasarkan
penyelidikan yang layak atas masalah yang dihadapi, terdapat:
a. Probabilitas yang tinggi atas hasil yang menguntungkan

b. Masalah yang dihadapi adalah tidak material

2.1.4 Mendapatkan Surat Representasi Klien

Auditor diwajibkan untuk mendapatkan representasi tertulis tertentu darimanajemen dalam


memenuhi sandar ketiga pekerjaan lapangan. Hal ini dapat dicapaimelalui surat
representasi klien, yang umumnya dikenal sebagai surat rep. AU 333,
Management Representations, menjelaskan bahwa representasi merupakan bagiandari
barang bukti tetapi bukan pengganti penerapan prosedur audit yang diperlukanuntuk
mendapatkan dasar yang layak atas suatu pendapat. Representasi manajemenharus dapat :

a. Mengkonfirmasikan representasi lisan yang diberikan kepada auditor

b. Mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan dari representasi tersebut

c. Mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen

Isi Surat Representasi


Menurut AU 333.06 terdapat empat kategori utama dari representsi spesifikyang
harus termasuk dalam surat rep. Surat representasi itu harus mencakuprepresentasi
mengenai :

a. Laporan keuangan

b. Kelengkapan informasi

c. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapand. Peristiwa kemudian

Pengaruh Terhadap Laporan Auditor


Apabila auditor menerima surat rep dan mampu mendukung
representasimanajemen, maka suatu laporan audit standar dapat dikeluarkan. Tetapi, jika
adaketerbatasan pada lingkup audit jika auditor tidak dapat :

a. Memperoleh surat rep

b. Mendukung representasi manajemen yang bersifat material bagi laporankeuangan


dengan prosedur audit lainnyaPembatasan lingkup tersebut akan mengakibatkan
penyimpangan dari laporan standarauditor baik melalui pendapat wajar dengan kualifikasi
maupun penolakan pemberian pendapat.

2.1.5 Melaksanakan Prosedur Analitis

Prosedur analitis disyaratkan dalam penyelesaian audit sebagai reviewkeseluruhan atas


laporan keuangan. SAS 56 (AU 329.22) menyatakan bahwa tujuandari review keseluruhan
adalah untuk membantu auditor menilai kesimpulan yangdicapai dalam audit dan dalam
mengevaluasi penyajian laporan keuangan secarakeseluruhan. Dalam melakukan review
keseluruhan, auditor membaca laporankeuangan dan catatan serta mempertim bangkan
kelayakan bukti yang diperoleh dalammenanggapi saldo dan hubungan yang tidak biasa
serta tidak terduga yang :

a. Diantisipasi dalam perencanaan audit

b. Diidentifikasi selama audit dalam pengujian substantivedata perusahaan dapat


dibandingkan dengan (1) hasil yang diharapkan entitas berdasarkan dinamika bisnis yang
mendasarinya, (2) data yang tersedia mengenaikinerja industri, dan (3) data nonkeuangan
yang relevan seperti unit yang diproduksiatau dijual serta jumlah karyawan.
Suatu review keseluruhan biasanya akan membandingkan kinerja keuanganentitas yang
dilaporkan dengan sasaran strategisnya atas pendapatan, pelanggan, dan pangsa pasar atas
efisiensi dari proses inti serta kesesuaian ukuran nonkeuangandengan gambaran
keseluruhan yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

academia.edu/.Syahnur Icha.PENYELESAIAN DANTANGGUNG JAWAB


PASCAAUDIT.2016.https://www.academia.edu/34931772/penyelesaian_dan_tanggun
g_jawab_pasca_audit

Anda mungkin juga menyukai