Anda di halaman 1dari 37

AuditING Modul 2

Tujuan Audit dan Laporan Audit

1. Tujuan audit
2. Tahapan dalam penentuan tujuan audit
3. Jenis audit dan tahapannya
3. Jenis laporan akuntan
4. Jenis pendapat akuntan
5. Tanggungjawab manajemen dan auditor

1
Auditing Modul 2

1. Tujuan Audit
Audit Laporan Keuangan (LK):
- diperlukan sbg pertanggungjawaban manajemen kpd
pemegang saham.
- Pelaksanaannya biasanya dilakukan setahun sekali u/
keperluan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Tujuan dilakukan audit LK secara umum adalah :
U/ mendapatkan pernyataan pendapat dari KAP tentang
LK perusahaan (klien), apakah telah disajikan secara
wajar, dlm semua hal yg material sesuai dgn prinsip
akuntansi yg berlaku umum

2
Auditing Modul 2

1. Tujuan Audit
Tujuan dilakukan audit laporan keuangan secara umum (menyeluruh) adalah :
... (lanjutan)
LK yg sudah diaudit KAP, maka pengguna LK bisa
meyakini bahwa LK tsb bebas dari salah saji secara
material & disajikan sesuai GAAP di Indonesia.
Mulai 2001, perusahaan yg memiliki total aset > Rp.
25M hrs menyerahkan audited financials statement nya
ke Deperindag.
Perusahaan yg sudah go public hrs menyerahkan audited
financials statement nya ke Bapepam paling lambat 90
hari setelah tahun buku.
SPT yg didukung oleh audited financials statement,
lebih dipercaya oleh pihak pajak dibandingkan yg belum3
Auditing Modul 2

1. Tujuan Audit
Disamping Tujuan audit secara spesifik thd pos-2 yg tdp
dlm LK, terdapat tujuan spesifik lainnya antara lain :
a. Tujuan Audit Untuk Keberadaan dan Keterjadian
b. Tujuan Audit Untuk Kelengkapan
c. Tujuan Audit Untuk Hak dan Kewajiban
d. Tujuan Audit Untuk Penilaian atau Alokasi
e. Tujuan Audit Untuk Penyajian dan Pengungkapan

4
Auditing Modul 2

1. Tujuan Audit
a. Tujuan Audit Untuk Keberadaan dan Keterjadian
Tujuan ini berkaitan dgn masalah keberadaan &
keterjadian , yg biasanya akan memastikan hal-2 sbb :
- Pisah batas (cutoff): semua transaksi tercatat benar-2 telah
terjadi selama periode akuntansi.
- Validitas (validity): semua aktiva, kewajiban, ekuitas adalah
valid & telah dicatat sebagaimana mestinya dlm neraca.

5
Auditing Modul 2

1. Tujuan Audit
b. Tujuan Audit Untuk Kelengkapan
Tujuan ini berkaitan dgn masalah kelengkapan
(completeness), biasanya akan memastikan hal-2 sbb :
- Pisah batas (cutoff): semua transaksi yg terjadi dlm periode
itu telah dicatat.
- Kelengkapan (completeness): semua saldo yg tercantum
dlm neraca meliputi semua aktiva, kewajiban, & ekuitas
sebagaimana mestinya.

6
Auditing Modul 2

1. Tujuan Audit
c. Tujuan Audit Untuk Hak dan Kewajiban
Tujuan ini berkaitan dgn hak & kewajiban (right and
obligations), yg biasanya menguji
- kepemilikan (ownership),
- kesesuaian atas hak entitas terhadap aktiva, serta
- hak kepemilikan yang jelas terhadap aktiva.
U/ menguji kelangsungan usaha & arus kas, auditor akan
mengukur resiko kemungkinan klien telah meng-
gadaikan/menjual piutang (anjak piutang) & selanjut-nya
melakukan pengujian atas hak kepemilikan yg sesuai

7
Auditing Modul 2

1. Tujuan Audit
d. Tujuan Audit Untuk Penilaian atau Alokasi
Tujuan ini berkaitan dgn masalah penilaian & alokasi (va-
luation allocation), yg biasanya u/ memastikan hal-2 sbg:
- bahwa saldo telah dinilai yg mencerminkan penerapan GAAP
dlm hal penilaian kotor dan alokasi jumlah tertentu antar
periode (seperti perhit penyusutan dan amortisasi).
- Pembukuan & pengikhtisaran (posting and summarization),
telah dibukukan & diikhtisarkan dlm jurnal & buku besar.
- Nilai bersih yg dpt direalisasikan (net realizable value). Misal
Piutang Dagang bersih, aset tepat dll.
- Terdpt beberapa tujuan audit pokok atas asersi yg mencermin
kan salah saji yg berbeda & akan memerlukan bukti audit yg
berbeda pula. 8
Auditing Modul 2

1. Tujuan Audit
e. Tujuan Audit Untuk Penyajian dan Pengungkapan
Tujuan ini berkaitan dgn penyajian & pengungkap
an (pre-sentation and disclosure), umumnya u/ memastikan
hal-2 sbg:
- Pengklasifikasian (classification). Transaksi dan saldo
telah diklasifikasikan sebagaimana mestinya dlm LK.
- Pengungkapan (disclosure). Semua pengungkapan
yang dipersyaratkan oleh GAAP telah tercantum dlm
LK. end

9
Auditing Modul 2

2. Tahapan dlm Penentuan Tujuan Audit


Langkah-2 u/ menyusun berbagai tujuan audit, adalah :
- Memahami berbagai tujuan dan tanggung jawab audit
- Memecahkan LK dari berbagai akun-2 LK tsb
- Mengetahui asersi manajemen tentang akun-2
- Mengetahui berbagai tujuan audit umum atas berbagai akun
dan kelas transaksi
- Mengetahui berbagai tujuan audit spesifik atas berbagai
akun dan kelas transaksi
Pemahaman thd tujuan & tanggung jawab audit yg menye-
luruh dan spesifik tsb, akan dipengaruhi jenis-2 audit nya.
10
Auditing Modul 2

Tujuan Audit & Tahapan Pengembangan Tujuan Audit


Transaksi
Yang
Mempunyai
Nilai uang
Buku
Bukti Harian Buku Neraca Work Laporan
Pembukuan Special Besar Percobaan Sheet Keuangan
Jurnal
Sub Buku

Kesimpulan Besar

Tujuan audit LK secara umum : U/ mendapatkan pernyataan pendapat dari


KAP tentang LK perusahaan (klien), apakah telah disajikan secara wajar,
dlm semua hal yg material sesuai dgn prinsip akuntansi yg berlaku umum
Tujuan audit LK secara khusus :
- Mengetahui berbagai tujuan audit spesifik atas berbagai akun dan kelas
transaksi (langkah-2 nya sbb : Memahami tujuan dan tanggungjawab audit
membagi LK menjadi berbagai siklus mengetahui asersi manajemen
tentang LK mengetahui tujuan audit umum u/ kelas transaksi, akun &
pengungkapan mengetahui tujuan audit khusus u/ kelas transaksi, akun
& pengungkapan
- Tujuan spesifik lainnya antara lain : tujuan audit u/ keberadaan &
keterjadian; u/ kelengkapan; u/ hak dan kewajiban; u/ penilaian atau
alokasi; u/ penyajian dan pengungkapan
11
Auditing Modul 2

3. Jenis Audit dan Tahapannya


Jenis Audit, yang ditinjau berdasarkan :
a. Luasnya Pemeriksaan
1. General Audit (Pemeriksaan Umum)
2. Special Audit (Pemeriksaan Khusus)
b. Jenis Pemeriksaan
1. Management Audit (Operational Audit)
2. Compliance Audit ( Pemeriksaan Ketaatan)
3. Internal Audit (Pemeriksaan Intern)
4. Computer Audit

12
Auditing Modul 2

3. Jenis Audit dan Tahapannya


General Audit (Pemeriksaan Umum), suatu pemeriksaan umum atas
LK yg dilakukan oleh KAP independen dgn tujuan u/ bisa
memberikan pendapat mengenai kewajaran LK secara keseluruhan.

Tahapan dlm melaksanakan audit tsb adalah :


1. Mengumpulkan informasi u/ memperoleh gambaran umum
mengenai klien
2. Memahami SPI
3. Menguji efektivitas SPI
4. Menguji secara langsung saldo-2 dlm LK
5. Menyelesaikan pekerjaan pemeriksaan dgn meringkas hasil2
semua pengujian & menarik kesimpulan-2
6. Menerbitkan laporan akuntan 13
Auditing Modul 2

3. Jenis Audit dan Tahapannya


Special Audit (Pemeriksaan Khusus),
suatu pemeriksaan terbatas
(sesuai permintaan auditee) yg dilakukan oleh KAP indepen-
den, u/ memberikan pendapat terbatas pada pos/masalah
tertentu yg diperiksa.
Tahapan dlm melaksanakan audit tsb adalah : (Mulyadi
(2002:122)

1. Penerimaan perikatan (engagement) audit


2. Perencanaan audit
3. Pelaksanaan audit
4. Pelaporan audit

14
Auditing Modul 2

3. Jenis Audit dan Tahapannya


Management Audit (Operastional Audit), suatu pemeriksaan
thd kegiatan operasi suatu perusahaan u/ mengetahui apakah
kegiatan operasi tsb dilakukan secara efektif, efisien, &
ekonomis. Audit ini bisa dilakukan oleh Internal Auditor,
KAP, & Management Consultant.
Tahapan dlm melaksanakan audit tsb adalah :
1. Preliminary Survey (Survey pendahuluan)
2. Review and Testing of Management Control System
(Penelaahan & Pengujian atas SPM)
3. Detailed Examination (Pengujian Terinci)
4. Report Development (Pengembangan Laporan) 15
Auditing Modul 2

3. Jenis Audit dan Tahapannya


Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan), suatu pemeriksaan
yg dilakukan u/ mengetahui apakah perusahaan sudah
mentaati peraturan-2 & kebijakan-2 yg berlaku, baik yg
ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak extern.
Audit ini bisa dilakukan oleh Internal Auditor/KAP.
Tahapan dlm melaksanakan audit tsb adalah :
1. Preliminary Survey (Survey pendahuluan)
2. Review and Testing of Management Control System
(Penelaahan & Pengujian atas SPM )
3. Detailed Examination (Pengujian Terinci/dlm kepatuhan)
4. Report Development (Pengembangan Laporan) 16
Auditing Modul 2

3. Jenis Audit dan Tahapannya


Internal Audit suatu pemeriksaan yg
(Pemeriksaan Internal)),
dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan baik thd LK
beserta catatan akuntansi perusahaan, kegiatan operasi,
maupun ketaatan thd kebijakan manajemen yg telah
ditentukan..
Tahapan dlm melaksanakan audit tsb adalah :
Disesuaikan dengan tujuan audit masing-2

17
Auditing Modul 2

3. Jenis Audit dan Tahapannya


Computer Audit, suatu pemeriksaan oleh KAP thd perusaha-
an yg memproses data akuntansinya dgn menggunakan EDP
(Electronic Data Processing) system.
Tahapan dlm melaksanakan audit tsb adalah : ( Weber,
2001),

1. Investigasi dan Penyelidikan Awal


2. Pengujian atas Control (Tests of Controls)
3. Pengujian atas Transaksi (Tests of Transaction)
4. Pengujian atas Keseimbangan atau Hasill Keseluruhan (Tests of
Balances or Overall Results)
5. Penyelesaian Audit (Completion of The Audit) end
18
EDP AuditING Modul 2

3. Jenis Audit dan Tahapannya


Proses audit :

19
Auditing Modul 2

4. Jenis Laporan Akuntan


Pada akhir General Audit, KAP akan memberikan suatu
laporan akuntan yg terdiri dari :
1. Lembaran Opini
Tanggungjawab akuntan publik (dlm bentuk pendapat thd
kewajaran LK/laporan keuangan)
2. LK (merupakan tanggungjawab manajemen)
Neraca
Lap. Laba-Rugi
Lap. Perubh. Ekuitas
Lap. Arus Kas
Catt. Atas LK (latar belakang perusahaan, kebijakan
akuntansi, penjelasan pos neraca dan laba rugi)
20
Auditing Modul 2

4. Jenis Laporan Akuntan


Pada akhir General Audit, KAP akan memberikan suatu laporan akuntan yg terdiri dari :
1. ...

2. ...

Informasi tambahan (lampiran perincian pos piutang, AT,


hutang, beban umum & adm. serta beban penjualan)
Tanggal laporan akuntan :
tanggal selesainya pekerjaan lapangan
tanggal surat pernyataan langganan (client representation
letter)
Mempunyai dua tanggal (dual dating)
Tanggal selesainya pemeriksaan lapangan
Tanggal terjadinya peristiwa penting (jika terjadi sesudah
tanggal selesainya pekerjaan lapangan, jumlahnya material
dan berpengaruh terhadap lap.keuangan yang diperiksa dan
laporan audit belum dikeluarkan)
21
Auditing Modul 2

4. Jenis Laporan Akuntan


Laporan akuntan dari KAP, dpt diberikan dlm dua (2)
bentuk, yaitu :
1. Laporan auditor bentuk baku
2. Laporan auditor tidak bentuk baku
1. Laporan auditor bentuk baku
- Laporan auditor bentuk baku hrs menyebutkan LK yg di-
audit dlm paragraf pengantar, gambaran sifat audit pada pa
ragraf lingkup audit, & pernyataan pendapat auditor pada
paragraf pendapat.
- Unsur pokok laporan auditor bentuk baku adalah sbb :
a. Judul yg memuat kata Independen
22
Auditing Modul 2

4. Jenis Laporan Akuntan


1. Laporan auditor bentuk baku
- ...

- Unsur pokok laporan auditor bentuk baku adalah sbb :


a. ...

b. Pernyataan bahwa LK yg telah disebutkan dlm laporan


auditor telah diaudit oleh auditor.
c. Pernyataan bahwa LK adalah tanggungjawab manajemen pe
rusahaan & tanggungjawab auditor terletak pada pernyataan
pendapat atas LK berdasarkan atas auditnya.
d. Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan
standar auditing yg ditetapkan IAI.
e. Suatu pernyataan bahwa standar auditing tsb menghrskan au
ditor merencanakan & melaksanakan auditnya agar mempe-
roleh keyakinan memadai bahwa LK bebas dari salah saji
material.
23
Auditing Modul 2

4. Jenis Laporan Akuntan


1. Laporan auditor bentuk baku
- Unsur pokok laporan auditor bentuk baku adalah sbb :
a. ...
b. ...
c. ...
d. ...
e. ...

f. Suatu pernyataan bahwa audit meliputi:


(1) Pemeriksaan (examination), atas dasar pengujian, bukti-
2 yg mendukung jumlah-2 & pengungkapan dlm LK.
(2) Penentuan prinsip akuntansi yg digunakan & estimasi-2
signifikan yg dibuat manajemen.
(3) Penilaian penyajian LK secara keseluruhan.
g. Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yg dilak
sanakan memberikan dasar memadai u/ memberikan
(pernyataan) pendapat
24
Auditing Modul 2

4. Jenis Laporan Akuntan


1. Laporan auditor bentuk baku
- Unsur pokok laporan auditor bentuk baku adalah sbb :
a. ...
b. ...
c. ...
d. ...
e. ...
f. ...
g. ...

h. Suatu pendapat mengenai apakah LK menyajikan secara wa


jar, dlm semua hal yg material, posisi keuangan perusahaan
pada tgl neraca & hasil usaha & arus kas u/ periode yg bera
khir pada tgl tsb sesuai dgn prinsip akuntansi yg berlaku
umum di Indonesia.
i. Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik,
nomor izin usaha kantor akuntan publik
J Tgl laporan auditor
Contoh Laporan auditor bentuk baku
25
Auditing Modul 2 11

4. Jenis Laporan Akuntan


Contoh
Laporan auditor
bentuk baku atas
LK komparatif
Pada laporan auditor
Pendapat Wajar
Tanpa Pengecualian

u/ Laporan auditor
bentuk baku hanya
Menyebutkan ... per
31 Desember 2012 serta
... 26
Auditing Modul 2

4. Jenis Laporan Akuntan


2. Laporan auditor bentuk tidak baku
Pendapat Wajar Dengan Pengecualian
Pendapat wajar dgn pengecualian menyatakan bahwa LK me
nyajikan secara wajar, dlm semua hal yg material, posisi ke
uangan, hasil usaha, & arus kas sesuai dgn prinsip akuntansi
yg berlaku umum di Indonesia, kecuali u/ dampak hal yg
berkaitan dgn yg dikecualikan. Pendapat ini dinyatakan bila:
a. Ketiadaan bukti kompeten yg cukup atau adanya pembatasan
thd lingkup audit yg mengakibatkan auditor berkesimpulan bah
wa ia tdk dpt menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian &
ia berkesimpulan tdk menyatakan tdk memberikan pendapat.

27
Auditing Modul 2

4. Jenis Laporan Akuntan


2. Laporan auditor bentuk tidak baku
Pendapat Wajar Dengan Pengecualian
u/ dampak hal yg berkaitan dgn yg dikecualikan. Pendapat ini dinyatakan bila:
a. ...
b. Auditor yakin, atas dasar auditnya, bahwa LK berisi penyim-
pangan dari prinsip akuntansi yg berlaku umum di Indonesia,
yg berdampak material, dan ia berkesimpulan u/ tdk menyata-
kan pendapat tidak wajar.
Pendapat Tidak Wajar
Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat. end

28
Auditing Modul 2

5. Jenis Pendapat Akuntan


Menurut Standar Profesional Akuntan (PSA 29 Seksi
508) ada 5 jenis pendapat akuntan yaitu :
1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified
Opinion)
2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa
Penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk
baku (Unqualified Opinion with Explanatory Language)
3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)
5. Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer
Opinion)
29
Auditing Modul 2

5. Jenis Pendapat Akuntan


1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian :
- Diberikan krn : Auditor telah melaksanakan pemeriksaan
sesuai dgn standar auditing (SPAP), mengumpulkan bahan
bukti yg cukup, tdk menemukan adanya kesalahan material
atas penyimpangan dari prinsip akuntansi yg berlaku
umum (PABU/GAAP).
- Laporan keuangan telah menyajikan secara wajar, dlm
semua hal yg material u/ posisi keuangan (Lap.
Neraca), hasil usaha (Lap. Laba-Rugi), perubahan ekuitas
dan arus kas

30
Auditing Modul 2

5. Jenis Pendapat Akuntan


2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dgn Bahasa
Penjelasan yg ditambahkan dlm laporan audit
bentuk baku :
- Diberikan krn : Tdp keadaan tertentu yg mengharuskan
auditor menambahkan paragraf penjelasan, namun tdk
mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian.
Penjelasan yang dimaksud :
Pendapat wajar didasarkan atas laporan auditor lain
Mencegah LK yg menyesatkan krn keadaan luar biasa
Keyakinan auditor dgn kesangsian kelangsungan hidup entitas,
namun auditor juga mempertimbangkan rencana manajemen
31
Auditing Modul 2

5. Jenis Pendapat Akuntan


2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dgn Bahasa Penjelasan yg ditambahkan dlm laporan audit bentuk
baku :

- ...
Penjelasan yang dimaksud :
...

- Perubahan penerapan PABU dan metode penerapan yg material


diantara dua periode akuntansi
- Berhubungan dgn laporan keuangan komparatif
- Data keuangan kuartalan tertentu tdk disajikan/tdk direview
- Informasi tambahan yg penyajiannya menyimpang jauh dari
pedoman dihilangkan, & auditor tdk melengkapi dgn prosedur
audit yg terkait / auditor tdk dpt menghilangkan keraguan atas
informasi tambahan tsb
- Informasi lain secara material tdk konsisten dgn LK
32
Auditing Modul 2

5. Jenis Pendapat Akuntan


3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian :
- Diberikan krn : Penyajian LK telah wajar (dlm semua hal
yg material LK telah sesuai dgn PABU) kecuali u/ hal yg
dikecualikan.
Pengecualian yang dimaksud :
- Pendapat wajar didasarkan atas laporan auditor lain
- Tidak ada bukti kompeten yang cukup
- Adanya pembatasan lingkup audit
- Auditor tdk dpt memberikan Unqualified dan Disclaimer
- Auditor yakin, LK menyimpang dari PABU secara material,
namun tdk dpt memberikan Adverse (tidak wajar)
33
Auditing Modul 2

5. Jenis Pendapat Akuntan


3. Pendapat Wajar Dengan Pengecualian :
- ...
Pengecualian yang dimaksud :
- ...
- Auditor hrs menjelaskan semua alasan yg menguatkan dlm
satu/lebih paragraf terpisah yg dicantumkan sebelum
paragraf pendapat
- Auditor hrs mencantumkan bahasa pengecualian yg sesuai
& menunjuk ke paragraf penjelasan didlm paragraf
pendapat
- Harus berisi kata kecuali untuk atau pengecualian untuk
34
Auditing Modul 2

5. Jenis Pendapat Akuntan


4. Pendapat Tidak Wajar :
- Diberikan krn : menurut pertimbangan auditor laporan
keuangan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar
sesuai dengan PABU
- Harus dijelaskan dalam paragraf yang terpisah sebelum
paragraf pendapat, alasan yang mendukung pendapat tidak
wajar dan dampaknya terhadap laporan keuangan

35
Auditing Modul 2

5. Jenis Pendapat Akuntan


5. P ernyataan Tidak Memberikan Pendapat :
- Diberikan krn : auditor tidak dapat merumuskan pendapat
tentang kewajaran laporan keuangan sesuai dengan PABU
- Auditor tdk melaksanakan audit yg lingkupnya memadai
u/ memberikan pendapat (adanya pembatasan lingkup
audit)
- Auditor hrs menunjukkan dalam paragraf terpisah semua
alasan substantif yg mendukung pembatasan tsb
- Auditor tdk hrs menunjukkan prosedur yg dilaksanakan
dan menjelaskan karakteristik auditnya dlm paragraf
lingkup audit bentuk baku. end
36
Auditing Modul 2

6. Tanggungjawab Manajemen & Auditor


Tanggung Jawab Manajemen
- Mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik.
- Menyajikan laporan keuangan yg wajar
Tanggung Jawab Auditor
- Mendeteksi salah saji yg material akibat kecurangan atau
kekeliruan pada laporan keuangan.
- Melaporkan keefektifan pengendalian internal
- Mengidentifikasi kelemahan yg material dlm pengendalian
internal atas laporan keuangan
- mempertahankan skeptisme professional ketika melaksanakan
audit

37

Anda mungkin juga menyukai