NPM:2001061044
Matkul: Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro
TUGAS: KONSUMEN, PRODUSEN, DAN EFISIEN PASAR
KONSUMEN
Konsumen sama dengan keinginan pembeli untuk membayar sebuah barang yang sebenarnya
untuk membayar barang itu. Konsep ini mengukur keuntungan pembeli yang diperoleh karena
keaktivitasnya dipasar. Konsumen dapat diperoleh dengan menghitung luas wilayah dibawah
kurva permintaan dan di atas harga. Diketahui tetag konsep willingness to pay (kesedian
membayar). Willingness to paya adalah jumlah maksmimum yang mau dibayar oleh konsumen
untuk memperoleh suatu barang, dan sekaligus menjadi ukuran seberapa besar pembeli menilai
suatu barang.
Cara menghitung surplus konsumen
Contoh: dalam sebuah lelang, ditawarkan sebuah sepeda motor merek X. terdapat sejumlah
calon pembeli yang data kesediaan membayar sebgai berikut:
Nama Kesediaan
membayar
Rudi Rp. 9.000.000,00
Rifan Rp.7.000.000,00
Fajar Rp.6.000.000,00
Indra Rp.4.000.000,00
Apabila table tersebut digambar dalam sebuah kurva permintaan adalah sebagai berikut:
Kurva permintaan yang dibuat seperti anak tangga tersebut menggambarkan tingkat kesediaan
membayar masing-masing calon pembeli. Misalkan harga dipatok Rp.8.000.000,00 maka calon
pembeli yang kesediaan membayarnya dibawah harga tersebut (Indra, Fajar, dan Rifan) tidak
akan bersedia membeli sepeda motor tersebut. Lain halnya dengan Rudi, yang kesediaannya
membayar Rp.9.000.000,00 karena dengan harga Rp.8.000.000,00 maka Rudi memdapatkan
surplus sebesar (9.000.000,00-8.000.000,00=1.000.000,00). Surplus sebesar 1.000.000,00inilah
yang dinamakan surplus konsumen.
Kenaikan dalam surplus konsumen
Surplus konsumen merupakan jumlah yang bersedia dibayarkan oleh pembeli untuk sebuah
barang dikurangi dengan jumlah yang benar-benar dibayarkan. Mengukur keuntungan yang
diperoleh pembeli dari sebuah barang sesuai dengan persepsi pembeli sendiri. Oleh karena itu,
surplus konsumen adalah ukuran yang baik untuk kesejahterahan ekonomi jika pembuat
kebijakan mau menghormati preferensi pembeli.
Pada gambar a, jumlah permintaan barang adalah Q1 dan surplus konsumen sama dengan luas
wilayah segitiga ABC. Ketika harga turun dari P1 ke P2 .
Pada gambar b jumlah permintaan meningkat dari Q1 ke Q2 dan sueplus konsumen meningkat ke
wilayah segitiga ADF. Kenaikan dalam surplus konsumen (wilayah BCDF) terjadi sebagian
karena konsumen yang ada sekarang membayar lebih kecil (wilayah BCED) dan sebagian lagi
karena konsumen baru masuk ke pasar pada harga yang lebih rendah (wilayah CEF).
PRODUSEN
Surplus produsen adalah pendapatan tambahan yang diperoleh oleh seorang produsen dari
penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingka dengan harga suatu barang yang
lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk ditawarkan.
- Biaya (cost) merupakan berapapun nilai yang harus pembeli keluarkan kepada
penjual untuk menghasilkan sebuah barang.
- Surplus produsen (producer surplus) merupakan jumlah yang dibayarkan oleh penjual
untuk sebuah barang dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut.
Pengukuran surplus konsumen dan surplus produsen adalah konsep pengukuran kesejahteraan
menggunakan pendekatan teori ekonomi kesejahteraan (welfare economics). Perubahan surplus
baik konsumen maupun produsen adalah salah satu ukuran perubahan kesejahteraan. Ukuran
kesejahteraan produsen dapat dilihat dari pasar input-outputnya, kemudian juga dari sisi profit
yang diperoleh, karena dengan pendugaan pada kurva penawarannya telah merefleksikan kurva
biaya produksi marjinal. Surplus produsen menjadi salah satu pertimbangan bagi pengambil
kebijakan pemerintah dan perusahaan di dalam menetapkan harga output dan input agar tetap
seimbang.
Fungsi penawaran dapat diperoleh dengan analisis regresi linier sederhana pada program SPSS
dengan memasukkan data variabel bebas dan variabel terikat. Fungsi penawaran juga dapat
dihitung manual dengan rumus sebagai berikut:
P – P1 = Q – Q1
P2 P1 Q2 – Q1
Dimana:P1 = Harga awal
P2 = Harga akhir ,Q1 = kuantitas awal, Q2 = kuantitas akhir,Q = jumlah, P = Harga
Jika harga berada di bawah Rp.5.000.000,00, tidak ada satu pun dari empat pengecat yang
bersedia untuk melakukan pekerjaan sehingga jumlah penawaran sama dengan nol. Jika harga
antara Rp..5.000.000,00 dan Rp.6.000.000,00, hanya Grandma yang bersedia untuk melakukan
pekerjaan itu sehingga jumlah penawaran adalah 1. Jika harga berada diantara Rp.6.000.000,00
dan Rp.8.000.000,00, Grandma dan Georgia bersedia untuk melakukan pekerjaan sehingga
jumlah penawaran adalah 2, dan seterusnya. Dengan demikian, jadwal penawaran diturunkan
dari biaya yang berasal dari keempat pengecat.
Gambar grafik
Grafik diatas menunjukan kurva penawaran yang berkaitan dengan jadwal penawaran. Tinggi
dari kurva penawaran berkaitan dengan biaya penjualan pada jumlah berapapun, harga yang
ditunjukkan oleh kurva penawaran menunjukkan biaya dari penjual marginal, penjual yang akan
meninggalkan pasar pertama kali jika harga turun lebih rendah. Jika jumlah rumah sebanyak
empat unit, misalnya tinggi kurva penawaran adalah Rp.9.000.000,00, biaya yang diperlukan
Mary (penjual marginal) untuk jasa pengecatannya. Untuk rumah sebnyak tiga unit, kurva
penawaran memiliki tinggi Rp.8.000.000,00, biaya yang diperlukan Frida (yang sekarang
menjadi penjual marginal) untuk jasa pengecatannya.
Meningkatkan surplus produsen.
penawaran. Pada panel (a) harga adalah P dan surplus produsen adalah luas wilayah segitiga
ABC. Sedangkan, pada panel (b) menunjukkan apa yang terjadi ketika harga naik dari P ke P .
Surplus produsen sama dengan luas wilayah ADF. Kenaikan surplus produsen terdiri atas dua
bagian yaitu:
- Para penjual yang sudah menjual sebanyak Q jumlah barang pada harga yang lebih
rendah P . Kenaikan dalam surplus produsen untuk penjual yang telah ada sama
dengan luas wilayah persegi panjang BCED.
Jika suatu alokasi sumber daya memaksimalkan surplus total, maka alokasi itu menghasilkan
efesiensi. Efisiensi (efficiency) merupakan kondisi dalam masyarakat untuk memperoleh
manfaat maksimal dari sumber daya mereka yang terbatas. Sedangkan pemerataan (equity)
merupakan keadilan dalam distribusi kesejahteraan diantara para anggota masyarakat. Evaluasi
Keseimbangan Pasar
Gambar:
Menunjukkan surplus konsumen dan produsen ketika pasar mencapai titik keseimbangan
penawaran dan permintaan. Luas wilayah total antara kurva permintaan dan penawaran sampai
ke titik keseimbangan menunjukkan surplus total di pasar ini.
Fakta- fakta mengenai hasil akhir pasar :
1) Pasar bebas mengalokasikan penawaran barang untuk pembeli yang menilai paling
tinggi yang diukur dari keinginan membayar.
Gambar:
Kurva permintaan mencerminkan nilai bagi pembeli dan kurva penawaran mencerminkan biaya
penjual. Untuk jumlah barang dibawah titik keseimbangan, nilai bagi pembeli melebihi biaya
penjual. Pada situasi ini, menambah jumlah barang akan meningkatkan surplus total dan hal itu
akan berlanjut sampai jumlah barang mencapai titik keseimbangan. Diatas jumlah keseimbangan,
nilai bagi pembeli kurang dari biaya bagi penjual. Dengan demikian, menghasilkan barang lebih
besar dari jumlah ekuilibrium akan menurunkan surplus total.
Penjelasan bahwa kurva indiferen tidak saling berpotongan dapat dijelaskan dengan bantuan
kurva berikut ini
Gambar:
Seperti telah dijelaskan sebelumnya pada kurva indiferen yang sama akan memberikan kepuasan
yang sama. Berdasarkan gambar di atas menunjukkan kurva indiferen I1 berpotongan dengan
kurva indiferen I2 pada titik C. Kepuasan di titik A sama dengan kepuasan dititik C, demikian
juga kepuasan dititik B sama dengan kepuasan dititik C, sedangkan kepuasan dititik A lebih
besar dari dititik C karena kurva indiferen I2 lebih besar dari I1. Keadaan ini tidak mungkin
terjadi karena pada titik yang sama (titik C) kepuasan yang diterima konsumen berbeda.
Kurva Garis Anggaran ( Budget Line Curve )
Keseimbangan konsumen atau utilitas maksimum akan tercapai apabila tingkat utilitas yang
diinginkan konsumen dapat dicapai kemampuan anggaran ( pendapatan ) yang dimilik oleh
konsumen. Kemampuan konsumen digambarkan oleh garis anggaran. Garis Anggaran (budget
line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang
membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar. Dalam kurva keseimbangan ditunjukkan oleh
titik singgung antara kurva indiferen dan garis anggaran.
Gambar:
· Merupakan batasan (constrain) kemampuan konsumen, secara umum satuan uang (M)
Px(Qx) + Py(Qy) M
· Jika konsumen ingin menggunakan semua anggaran yang tersedia
Px(Qx) + Py(Qy) = M
Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah Y dan jumlah X, disebabkan oleh naiknya
anggaran konsumen.
Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah X, Y tetap, disebabkan oleh turunnya
harga barang X