undefined undefined
SURPLUS
Istilah surplus digunakan dalam ekonomi untuk jumlah yang terkait.
The surplus konsumen (kadang bernama 'surplus konsumen) adalah utilitas
untuk konsumen dengan mampu membeli produk dengan harga yang kurang
dari harga tertinggi yang mereka akan bersedia membayar. Surplus
produsen adalah jumlah yang produsen keuntungan dengan menjual pada
mekanisme harga pasar yang lebih tinggi dari yang paling bahwa mereka akan
bersedia untuk dijual.
Perhatikan bahwa surplus produsen pada umumnya mengalir melalui kepada
pemilik dari faktor produksi : di persaingan sempurna , tidak mencatat surplus
produsen untuk perusahaan individu. Ini adalah sama dengan mengatakan
bahwa keuntungan ekonomi didorong ke nol. Dunia nyata bisnis umumnya
memiliki atau mengontrol beberapa masukan mereka, yang berarti bahwa
mereka menerima produsen surplus karena mereka: ini dikenal sebagai laba
normal , dan merupakan komponen dari perusahaan biaya peluang . Jika pasar
untuk faktor-faktor yang persaingan sempurna juga, surplus produsen pada
akhirnya berakhir sebagai rente ekonomi kepada pemilik langka input seperti
tanah .
Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah selisih antara harga maksimum konsumen bersedia
untuk membayar dan harga sebenarnya mereka membayar. Jika konsumen akan
bersedia membayar lebih dari harga minta saat ini, maka mereka mendapatkan
manfaat lebih dari produk yang dibeli dari mereka habiskan untuk membelinya.
Sebuah contoh yang baik dengan surplus konsumen umumnya tinggi adalah air
minum. Orang-orang akan membayar harga yang sangat tinggi untuk minum air,
karena mereka membutuhkannya untuk bertahan hidup. Perbedaan harga yang
mereka akan membayar, jika mereka harus, dan jumlah yang mereka bayar
sekarang adalah surplus konsumen mereka. Perhatikan bahwa utilitas dari
pertama liter air minum sangat tinggi (karena mencegah kematian), sehingga
beberapa liter pertama kemungkinan akan surplus konsumen lebih dari liter
berikutnya.
Harga maksimum konsumen akan bersedia membayar jumlah yang diberikan
adalah jumlah dari harga maksimum ia akan bersedia membayar untuk unit
pertama, harga tambahan maksimum ia akan bersedia membayar untuk unit
kedua, dll Biasanya harga ini mengalami penurunan, dalam hal bahwa mereka
diberikan oleh individu kurva permintaan . Jika harga ini adalah yang pertama
meningkat dan kemudian menurun mungkin ada jumlah nol dengan nol surplus
konsumen. Konsumen tidak akan membeli jumlah yang lebih besar dari nol dan
lebih kecil dari jumlah ini karena surplus konsumen akan negatif. Harga
tambahan maksimum konsumen akan bersedia membayar untuk setiap unit
tambahan juga dapat alternatingly menjadi tinggi dan rendah, misalnya jika dia
ingin bahkan jumlah unit, seperti dalam kasus tiket ia menggunakan di pasang
pada tanggal. Nilai-nilai yang lebih rendah tidak muncul dalam kurva permintaan
karena mereka sesuai dengan jumlah konsumen tidak membeli, terlepas dari
harga. Untuk harga yang diberikan konsumen membeli jumlah yang surplus
konsumen tertinggi.
Surplus Konsumen agregat 'adalah jumlah surplus konsumen untuk masing-
masing individu konsumen. Hal ini dapat diwakili pada sosok kurva permintaan
agregat.
Dimana mkt P adalah harga ekuilibrium (mana supply sama demand), mkt Q adalah
kuantitas jumlah pembelian pada harga keseimbangan dan max P adalah harga di
mana jumlah kuantitas pembelian akan turun menjadi 0 (yaitu, di mana kurva
permintaan penyadapan yang harga sumbu). Untuk permintaan yang lebih
umum dan fungsi penawaran, daerah ini bukan segitiga tapi masih dapat
ditemukan dengan menggunakan integral kalkulus. Surplus konsumen adalah
demikian integral tentu dari fungsi permintaan terhadap harga, minus integral
tertentu konstan D fungsi (P) = Q mkt (yaitu P Q mkt mkt), dari harga pasar dengan
harga pemesanan maksimum (yaitu harga-intercept dari fungsi permintaan):
Grafik menunjukkan, bahwa jika kita melihat kenaikan harga keseimbangan dan
penurunan jumlah ekuilibrium, maka surplus konsumen jatuh.
Peraturan satu-setengah
Aturan-setengah perkiraan satu perubahan surplus untuk perubahan kecil
dalam pasokan dengan kurva permintaan konstan. Catatan bahwa dalam kasus
khusus di mana kurva permintaan konsumen linear, surplus konsumen adalah
luas segitiga. Setelah gambar di atas,
dimana:
CS = Konsumen Surplus
sumber : http://ratnasapitri.blogspot.com/2011/04/surplus.html
Harga yang terjadi dipasar adalah Po. Harga ini ditentukan oleh saling
bekerjanya permintaan dan penawaran dipasar, yang digambarkan oleh titik
perpotongan kurva permintaan (D) dan penawaran (S) (titik E).Harga padaa titik
Po inilah yang harus diayar oleh semua konsumen. Kita mengetahui bahwa
pendapatan atau anggaran belanja tiap konsumen berbeda-beda besarnya ada
yang kaya, tapi tak sedikit pula yang miskin. Yang kaya mampu membeli pada
harga yang lebih tinggi dari harga yang berlaku (Po). Harga yang lebih tinggi
itupun sebenarnya sudah merupakan harga yang terbaik baginya. Jadi selisih
antara harga optimal atau tinggi dan harga yang harus dibayar
merupakan surplusbagi kosumen. Besarnya surplus dihitung dari perbedaan
harga dikalikan dengan jumlah barang yang dibeli oleh konsumen. Apabila
dijumlahkan untuk semua konsumen akan diperoleh keseluruhan surplus
konsumen yang besarnya /banyaknya dilukiskan oleh daerah segitiga AEPo.
Hal yang sama dapat diktakan mengenai penawaran. Pengusaha-
pengusaha yang mempunyai biaya produksi dan harga penawaran lebih rendah
dari harga pasar Po, mendapatkan keuntugan. Dalam hubugan ini keuntungan
tersebut inilah disebut surplus produsen. Keseluruhan surplu produsen ini
adalah sebesar daerah yang dibatasi oleh kurva penawaran, Jika digambarkan
didalam kurva penawaran, garis EPo dan sumbu tegak dibawah harga Po (daerah
PoB). Surplus konsumen tak tampak dalam kenyataan, hanya pribadi-pribadi
pembeli yang mengetahuinya. Sebaliknya, surplus produsen tampak dalam
kenyataan sebagai keuntungan/laba perusahaan. Keuntungan tidak hanya
diketahui oleh pengusaha yang bersangkutan, tetapi harus dilaporkan kepda
pemerintah sebagai dasar perhitugan pajak perusahaan. Bearnya surplus
konsumen dan surplus produsen penting untuk mengetahui pengaruh berbagai
kebijaksanaan pemerintah terhadap kesejahteraan rakyat secara keseluruhan.
Surplus konsumen maupun produen dipengaruhi oleh pajak yang dikenakan
maupun subsidi yang diberikan oleh pemerintah terhadap produksi barang oleh
pengusaha. Akibat adanya pajak ini penawaran akan berkurang dan kurva
penararan akan bergeser kekiri hal ini akan terlihat pada kurva 2. berikut.
Sebaliknya pengaruh subsidi adalah penawaran akan bertambah dan kurva
penawaran bergeser kekanan.seperti pada gambar 3.
Gambar 5.
Kurva permintaan dan penawaran barang potensial
Kasus sebaliknya juga bisa mengakibatkan tidak terjadinya dalam pasar
(Gambar 5). Kita misalkan saja tempat tidur berlapis emas, untuk barang
seperti ini pun tidak dapat kita katakan bahwa permintaannya tidak ada.
Permintaan itu ada (kurva Do). tetapi harga yang paling tinggi yng mampu
dibayar oleh konsumen (Po) belum cukup tinggi untuk mengundang produksinya
(agar produsen mau membuatnya, harga harus tidak kurang dari P1). Oleh
sebab itu, tidak terjadi transaksi untuk tempat tidur berlapis emas itu.
Konsumen sama dengan nol, dan harga tidak terjadi. Seandainya karena sesuatu
hal, beberapa orang dinegara itu menjadi sangat kaya, maka ada kemungkinan
kurva permintaan tempat tidur berlapis emas in bergeser ke D1. Apabila hal ini
terjadi maka transaksi terjadi pada harga P2 dan jumlah yang diperjual belikan
OQ2 unit. Jadi tempat tidur berlapis emas itu sebelumnya merupakan barang
potensial, sekarang menjadi barang ekonomi. Banyak barang yang secara
potensial bisa diproduksi tetapi tidak diproduksi karena tidak ekonomis (harga
jual tidak bisa menutup biaya produksi).
http://ekonomiakuntansiid.blogspot.co.id/2015/09/surplus-konsumen-dan-
produsen.html
5. Surplus Ekonomi
Surplus Produsen
Adalah pendapatan tambahan yang diperoleh
oleh seseorang produsen dari penerimaan
harga suatu barang yang lebih tinggi
dibandingkan dengan harga yang sebenarnya
telah dipersiapkan untuk ditawarkan.
Surplus Konsumen
Adalah kepuasan atau kegunaan ( utility )
tambahan yang diperoleh konsumen dari
pembayaran harga suatu barang yang lebih
rendah dari harga yang konsumen bersedia
membayarnya.
(novitascorpiogirls.blogspot.com/definisi-
ekonomi-surplus.html).
6. Kegagalan Pasar
Eksternalitas (Externality)
Eksternalitas adalah keuntungan atau
kerugian yang dinikmati atau diderita
perilaku ekonomi sebagai sebab tindakan
pelaku ekonomi yang lain, tetapi tidak dapat
dimasukan dalam penghitungan biaya secara
formal. Misalnya di provinsi Lampung banyak
pabrik tapioka yang mencemarkan lingkunagan
dengan membuang limbah pabrik ke sungai.
Namun kerugian yang diderita masyarakat
sekitarnya tidak masuk didalam perhitungan
biaya produksi tapioka. Akibatnya, walaupun
secara finansial biaya produksi tapioka
menjadi murah (tidak perlu melakukan
investasi pengolahan limbah), secara
ekonomis biayanya mahal; dikarenakan
sebagaian biaya itu ditanggung masyarakt
dalam bentuk biaya sosial.
7. Intervensi Pemerintah
Kuota
Selain dengan pembelian, pemerintah
memengaruhi tingkat harga dengan melakukan
kebijaksanaan kuota (pembatasan produksi).
Pajak
Kebijakan penetepan pajak dilakukan oleh
pemerintah dengan cara mengenakan pajak yang
berbeda-beda untuk berbagai komoditas.
Misalnya untuk melindungi produsen dalam
negri, pemerintah dapat meningkatkan tarif
pajak yang tinggi untuk barang impor.
Subsidi
Pemerintah dapat melakukan intervensi atau
campur tangan dalam pembentukan harga pasar
yaitu melalui pemberian subsidi. Subsidi
biasanya diberikan pemerintah kepada
perusahaan-perusahaan penghasil barang
kebutuhan pokok.
Untuk menerapkan ilustrasi seorang konsumen diatas lebih luas, maka kurva
permintaan dapat digunakan untuk menunjukkan surplus konsumen dengan
lebih jelas.
Peraga 1:
Pada peraga 1, pada saat harga pasar barang X adalah Rp 50.000, jumlah
barang X yang diminta adalah sebesar 6000 unit. Hanya ada satu harga di
pasar, dan kurva permintaan memberi tahu kita berapa banyak barang X yang
akan dibeli oleh konsumen jika mereka bisa membeli semua yang mereka
inginkan pada harga yang berlaku, Rp 50.000. Setiap orang yang menilai
barang X senilai Rp 50.000 atau lebih akan membelinya sedangkan setiap
orang yang menilai barang X lebih rendah tidak akan membelinya.
Bayangkan jika jumlah konsumen diatas adalah sangat banyak, maka jumlah
surplus konsumen keseluruhan adalah luas bidang dibawah kurva permintaan
dan diatas harga yang berlaku seperti yang ditunjukkan dalam peraga 2.
Peraga 2:
Pada harga pasar yang berlaku (Rp 50.000), jumlah barang yang bersedia
ditawarkan adalah sebesar 6000 unit. Pada peraga tersebut, perusahaan A
merupakan perusahaan yang paling efisien dan berbiaya hemat di pasar
tersebut karena perusahaan ini bersedia menawarkan produk X pada tingkat
harga yang lebih rendahRp 17500. Sehingga pada tingkat harga yang
berlaku, perusahaan ini dikatakan menikmati surplus produsen.
Surplus produsen selisih antara harga pasar saat ini dengan biaya
produksi total suatu perusahaan
Jika jumlah produsen di pasar tersebut adalah sangat banyak, maka jumlah
surplus produsen keseluruhan adalah luas bidang diatas kurva penawaran
dan dibawah harga yang berlaku seperti yang ditunjukkan dalam peraga 4
berikut.
Peraga 4:
C. Pasar yang kompetitif menjamin efisiensi
Dari analisa tersebut, terlihat bahwa hanya mekanisme pasar yang kompetitif
yang menjamin surplus konsumen dan surplus produsen yang dihasilkan akan
maksimum. Pada kondisi inilah pasar dikatakan efisien.
Peraga 5:
D. Kerugian Bobot Mati (Dead-Weight Loss)
Peraga 6:
Ketika jumlah produk dibatasi pada tingkat 3000 unit, hal ini menyebabkan
produksi dibawah standar (underproduction) yang besarnya adalah 3000 unit.
Pada tingkat produksi ini, terdapat konsumen yang bersedia untuk membayar
barang X pada harga Rp 75.000 dan ada produser yang bersedia
menawarkan produk ini pada harga Rp 27.500. Akan tetapi karena jumlah
output X dibatasi, hal ini menyebabkan penurunan surplus konsumen maupun
surplus produsen (luas area CS dan PS sekarang lebih kecil). Ketika CS dan
PS turun, luas segitiga ABC adalah total penurunan CS dan PS. Perhatikan
bahwa area segitiga ini menguap atau hilang begitu saja tanpa seorang
pun baik konsumen maupun produsen yang menikmatinya. Hilangnya segitiga
ABC dari surplus konsumen ataupun surplus produser inilah yang
dinamakan kerugian bobot mati (dead-weight loss)
Kerugian bobot mati kerugian bersih pada surplus konsumen dan surplus
produsen karena produksi-kurang (underproduction) ataupun produksi-
berlebih (over production)
Referensi:
1. Mankiw, N. Gregory, Principles of Economics 5th edition, Cengage
Learning
2. Case, Karl E. and Fair, Ray C., Prinsip-prinsip Ekonomi, 8th edition, 2007,
Erlangga.
http://joelfs.weblog.esaunggul.ac.id/2012/03/26/penawaran-permintaan-dan-
efisiensi-pasar/