Anda di halaman 1dari 13

BAB 7

KONSUMEN, PRODUSEN, DAN EFISIENSI PASAR

A. SURPLUS KONSUMEN
Ilmu ekonomi kesejahteraan (welfare economics) adalah pelajaran
mengenai bagaimana alokasi sumber daya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi.
1. Kerelaan untuk Membayar
Kerelaan untuk membayar (willingness to pay) adalah jumlah
maksimum yang akan dibayar oleh seorang pembeli untuk sebuah
barang. Sedangkan surplus konsumen adalah kerelaan pembeli untuk
membayar dikurangi dengan jumlah yang sebenarnya dibayar
pembeli.
Tabel 1. Empat pembeli yang rela membayar
Pembeli
John
Paul
George
Ringo

Besarnya kerelaan membayar


$100
$80
$70
$50

Tabel tersebut menjelaskan kerelaan membayar setiap orang


untuk membeli sebuah album. Misalkan harga album tersebut terjual
pada harga $80, maka John dengan kerelaan membayar $100 hanya
cukup membayar dengan $80. Dapat dikatakan bahwa John memiliki
surplus konsumen sebesar $20. Misalkan, harga album berubah
menjadi 70$ maka John akan mendapatkan surplus konsumen sebesar
$30 dan paul mendapatkan surplus konsumen sebesar $10. Sehingga
surplus konsumen dipasar sebesar $30.
2. Menggunakan Kurva Permintaan untuk mengukur Surplus
Konsumen

Hukum yang berlaku pada semua kurva permintaan adalah


luas wilayah di bawah kurva permintaan dan di atas harga adalah
besarnya surplus konsumen di sebuah pasar.
Figure 1.
Tabel daftar permintaan untuk pembeli
Harga
Lebih dari $100
$80 sampai $100
$70 sampai $80
$50 sampai $70
$50 atau kurang

Pembeli
Tidak ada pembeli
John
John, Paul
John, Paul, George
John, Paul, George,
Ringo

Jumlah permintaan
0
1
2
3
4

Grafik dari tabel 1


P

Kerelaan John untuk


membayar

$100
$80

Kerelaan Paul untuk


membayar
Kerelaan George untuk
membayar

$70

Kerelaan Ringo untuk


membayar

$50

Figur 1 menjelaskan kurva permintaan yang berhubungan


dengan daftar permintaan. Untuk berbagai jumlah barang, harga yang
diberikan oleh kurva permintaan menunjukkan kerelaan dari pembeli
marginal.
3. Bagaimana Harga yang Lebih Rendah Meningkatkan Surplus
Konsumen
Mengukur Surplus Konsumen dengan Kurva Permintaan
a.

Harga $80

$100

Surplus konsumen John


$20

$80
$70
$50

b. Harga $70
Surplus konsumen John
($30)

$100
$80

Surplus konsumen Paul


($10)

$70
$50

Total
surplus
konsumen
($40)

Figure 2 meunjukkan kurva permintaan untuk surplus


konsumen. Pada panel (a) harga barang adalah $80 dan surplus
konsumen adalh $20. Pada panel (b) harga barang adalah $70 dan
surplus konsumen adaah $40.
4. Bagaimana

Harga

SurplusKonsumen
Figure 3

yang

Lebih

Rendah

Meningkatkan

(a) Surplus konsumen pada harga P1

P1

Surplus konsumen

Q1

(b)Surplus konsumen pada harga P2

P1
P2

B
D

Surplus konsumen

Surplus konsumen
untuk konsumen baru

C
E

Q1
Q2
Tambahan surplus
konsumen untuk
konsumen awal

Figure 3 menunjukkan kurva permintaan normal yang


menurun dari kiri atas ke kana bawah. Surplus konsumen adalah
wilayah di atas harga dan di bawah kurva permintaan. Pada panel (a),
surplus konsumen pada harga P1 adalah segitiga ABC.
Kenaikan surplus konsumen.
Panel (b) menjelaskan jumlah permintaan meningkat dari Q1
ke Q2, surplus konsumen meningkat ke wilayah ADF. Kenaikan
dalam surplus konsumen (BCFD) terjadi karena sebagian konsumen

yang ada membayar lebih kecil (BCED)dan sebagian lagi karena


konsumen baru masuk ke pasar dengan harga yang lebih rendah
(CEF).
B. SURPLUS PRODUSEN
1.

Biaya dan Kerelaan untuk menjual


Biaya adalah nilai berapapun yang harus dikeluarkan oleh penjual
untuk menghasilkan sebuag barang. Sedangkan surplus produsen adalah
jumlah yang dibayarkan oleh penjual untuk sebuah barang yang dikurangi

2.

dengan biaya produksi barang tersebut.


Menggunakan kurva penawaran untuk mengukur surplus produsen
Figure 4
Daftar penawaran dan kurva penawaran
Biaya
$900 atau lebih
$800 - $900
$600 - $800
$500 - $600
Kurang dari $500

Penjual

Jumlah

Mary, Frida, Georgia, Grandma


Frida, Georgia, Grandma
Georgia, Grandma
Grandma
Tidak ada

penawaran
4
3
2
1
0

P
Biaya Mary

$900
$800

Biaya Frida
Biaya Georgia

$600

Biaya Grandma

$500

Grafik pada figir 4 menunjukkan bahwa tinggi kurva penawaran


berhubungan dengan biaya dari penjual marjinal, yaitu penjual yang akan
meniggalkan pasar pertama kali jika harga turun lebih rendah.

Mengukur surplus produsen dengan kurva penawaran


Figure 5
(a) Harga $600
P
$900
$800
$600
Surplus produsen Grandma ($100)

$500

(b) Harga= $800


P
Surplus total produsen ($500)
$900
$800
Surplus produsen Georgia ($200)
$600
Surplus produsen Grandma ($300)

$500

Pada panel (a) harga barang adalah $600 dan surplus produsen adalah
$100. Pada panel (b), harga barang adalah $800 dan surplus produsen
adalah $500.Luas wilayah di bawah harga dan di atas kurva penawaran

adalah surplus produsen pada sebuah pasar. Tinggi dari kurva penawaran
adalah biaya penjual, sedangkan perbedaan antara harga dan biaya
produksi adalah surplus produsen dari masing-masing penjual. Sehingga,
luas wilayah total adalah jumlah surplus produsen dari semua penjual.
Bagaimana harga yang lebih tinggi meningkatkan surplus produsen
(a) Surpus produsen pada harga P1

P
Surplus produsen
P1

A
0

Q1

(b) Surplus produsen pada harga P2


P

Tambahan surplus produsen untuk produsen awal

P2 D
P1 B

F
Surplus produsen baru

A
0

Q1

Surplus produsen awal

Pada panel (a) harga adalah P1 jumlah permintaan Q1 dan surplus


produsen sama dengan luas segitiga ABC. Ketika harga naik dari P1 ke P2,
seperti pada panel (b), jumlah penawaran naik dari Q1 ke Q2 dan surplus
produsen meningkat menjadi luas wilayah ADF. Kenaikan dalam surplus
produsen (BCFD) terjadi sebagian karena produsen menerima lebih

banyak sekarang (BCED) dan sebagian karena produsen baruu masyk ke


pasar pada harga yang lebih tinggi (CEF).
C.

EFESIENSI PASAR
Surplus konsumen dan surplus produsen adalah peralatan dasar yang

digunakan oleh ekonom untuk mempelajari kesejahteraan pembeli dan penjual di


pasar.
1. Kebaikan Hati Perencana Sosial
Perencanaan sosial yang murah hati merupakan karakter baru
yang tidak nyata namun dapat digunakan sebagai alat analisis untuk
menilai hasil akhir dari pasar. Perencanaan sosial yang murah hati
bertujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan ekonomi seluruh
lapisan masyarakat.
Perencanaan yang pertama adalah memutuskan bagaimana
mengukur kesejahteraan ekonomi dari suatu masyarakat. Satu ukuran
yang dapat diterapkan yaitu jumlah total surplus produsen dan
konsumen, yang disebut total surplus. Surplus konsumen adalah
keuntungan yang diterima pembeli dengan partisipasi dalam sebuah
pasar dan surplus produsen adalah keuntungan yang diperoleh penjual.
Surplus konsumen = Nilai bagi pembeli nilai yang dibayar oleh
pembeli
Surplus produsen

= Nilai yang diterima penjual biaya penjual

Total surplus

= Nilai bagi pembeli nilai yang dibayar oleh


pembeli + nilai yang diterima penjual biaya
penjual

jumlah yang dibayar oleh pembeli sama dengan nilai ynag diterima
penjual sehingga bagian tengah dari persamaan di atas saling
menghilangkan. Hasilnya adalah :
Surplus total

= nilai bagi pembeli biaya penjual

Surplus total di pasar adalah nilai total terhadap pembeli


terhadap suatu barang diukur oleh kerelaan mereka untuk membayar,
dan dikurangi dengan biaya total kepada penjual yang menyediakan
barang tersebut. Alokasi dinyatakan efisiensi jika suatu alokasi sumber

daya memaksimalkan surplus total. Apabila suatu alokasi tidak efisien


maka beberapa keuntungan dari perdagangan antara pembeli dan
penjual tidak berhasil direalisasikan. Sebagai contoh, jika suatu barang
diproduksi produsen tidak dengan biaya terendah. Dalam hal ini
menggeser produksi dari produsen berbiaya tinggi ke produsen
berbiaya rendah akan menurunkan biaya total kepada penjual dan
meningkatkan surplus total. Suatu alokasi tidak efisien jika sebuah
barang tidak dikonsumsi oleh pembeli yang menghargai barang harga
tinggi. Dalam hal ini, menggeser konsumsi barang dari pembeli
dengan penilaian rendah kepada seorang pembeli dengan penilaian
tiggi akan meningkatkan surplus total.
2. Evaluasi Keseimbangan Pasar
Gambar di bawah ini menunjukkan surplus konsumen dan
produsen ketika pasar mencapai titik keseimbangan penawaran dan
permintaan. Surplus kosnumen sama dengan luas wilayah di atas
harga dan di bawah kurva permintaan, sedangkan surplus produsen
sama dengan wailayah di bawah harga dan di atas kurva penawaran.
Artinya yaitu luas wilayah total antara kurva penawaran dan
permintaan sampai ke titik keseimbangan menunjukkan surplus total
di pasar ini.
Apakah titik keseimbangan alokasi sumber daya efisien?
Apakah surplus total yang dicapai sudam maksimal? Para pembeli
yang menilai barang di atas harganya (ditunjukkan oleh luas wilayah
AE pada kurva permintaan) memilih untuk membeli barang tersebut;
para pembeli yang menilai barang di bawah harganya (ditunjukkan
oleh luas wilayah EB) tidak membelinya. Dengan logika yang sama,
para penjual yang biaya produksinya berada di bawah harga
(ditunjukkan oleh wilayah CE pada kurva penawaran) memilih untuk
memproduksi barang dan menjualnya; sedangkan penjual yang biaya
produksinya lebih besar dari harga (ditunjukkan wilayah ED) tidak
memproduksi dan menjual barang.

harga

Permintaa
n

Surplus
konsumen

Harga
keseimbangan

Surplus
produsen

penawara
n

C
0

Jumlah
keseimbangan

jumla
h

Fakta mengarah pada dua pemahaman terhadap hasil akhir


pasar berikut:
1. Pasar bebas mengalokasikan penawaran barang untuk pembeli
yang menilai paling tinggi yang diukur dari keinginan membayar
2. Pasar bebas mengalokasikan permintaan barang kepada penjual
yang dapat memproduksi dengan biaya paling murah.
Dengan sejumlah barang yang telah diproduksi dan terjual pada titik
keseimbangan pasar, perencanaan sosial tidak dapat meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dengan mengubah alokasi konsumsi di antara
pembeli atau alokasi produksi di antara penjual .
Apakah perencanaan sosial tidak dapat meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dengan menambah atau mengurangi kesejahteraan barang.
Pernyataan sebagai berikut:
3. Pasar bebas menghasilkan jumlah barang yang emmaksimalkan
jumlah surplus konsumen dan produsen.

Untuk memahami, perhatikan kurva di bawah ini. Kurva permintaan


mencerminkan

nilai

bagi

pembeli

dan

kurva

penawaran

mencerminkan biaya penjual. Untuk jumlah barang di bawah ini titik


keseimbangan, nilai bagi pembeli melebihi biaya penjual. Pada situasi
ini, menambah jumlah barang akan meningkatkan surplus total dan hal
ini akan berlanjut sampai jumlah barang mencapai titik keseimbangan.
Di atas jumlah keseimbangan, nilai bagi pembeli kurang dari biaya
bagi penjual. Dengan demikian, menghasilkan barang lebih besar dari
jumlah ekuilibrium akan menurunkan surplus total.

harga

penawara
n

Biaya
penjual

Nilai bagi
pembeli

Nilai
bagi
Biaya
penjual
0

pembeli
Jumlah
keseimbangan

Nilai bagi pembeli


lebih besar daripada
biaya penjual

Permintaa
n

jumla
h

Nilai bagi pembeli


lebih kecil daripada
biaya penjual

Keseimbangan terhadap hasil akhir pasar menjelaskan bahwa


keseimbangan penawaran dan permintaan memaksimalkan jumlah
surplus konsumen dan produsen. Hasil keseimbangan adalah alokasi
sumber daya efisien.
Perencanaan sosial yang murah hati tidak perlu meningkatkan
hasil akhir pasar karena tangan tak tampak telah mengarahkan

pembeli dan penjual kepada suatu alokasi sumber daya ekonomi yang
emmaksimalkan surplus total. Kesimpulan inilah yang menyebabkan
para ekonom mendukung adanya pasar bebas sebagai cara terbaik
dalam mengorganisasi kegiatan ekonomi.

D. KESIMPULAN: EFISIENSI PASAR DAN KEGAGALAN PASAR


Kekuatan permintaan dan penawaran mampu mengalokasikan sumber
daya secara efisien, artinya walaupun setiap pembeli dan penjual di pasar hanya
mementingkan kesejahteraan mereka sendiri, mereka secara bersama-sama
dituntun oleh tangan tak tampak menuju suatu titik keseimbangan yang
memaksimalkan keuntungan total kepada pembeli dan penjual.
Untuk menyimpulkan bahwa pasar adalah efisien, maka perlu dibuat
asumsi-asumsi, yaitu:
1. Asumsi pasar bercirikan persaingan sempurna. Dalam beberapa pasar,
seseorang pembeli atau penjual mungkin saja mengendalikan harga
pasar. Kemampuan untuk mempengaruhi harga ini disebut kekuatan
pasar. Kekuatan pasar dapat membuat pasar tidak efisien karena
menahan harga dan jumlah tidak mencapai keseimbangan penawaran
dan permintaan.
2. Asumsi bahwa hasil akhir dari suatu pasar hanya berkaitan dengan
kepentingan

pembeli

dan

penjual

untuk

pasar

itu.

Dalam

kenyataannya keputusan pembeli dan penjual sering mempengaruhi


orang-orang yang sama sekali tidak berhubungan dengan pasar itu.
Kekuatan pasar dan eksternalitas adalah contoh dari sebuah gejala umum
yang disebut dengan kegagalan pasar, yaitu ketidakmampuan pasar

untuk

mengalokasikan sumber daya secara efisien. Ketika pasar gagal, kebijakan public
mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan persoalan dan meningkatkan
efisiensi ekonomi.
Walaupun ada kemungkinan terjadinya kegagalan pasar, tangan tak
tampak di pasar sangatlah penting. Dalam banyak pasar, asumsi yang kita

kembangkan di sini berjalan dengan baik dan kesimpulan efisiensi pasar berlaku
secara langsung. Ekonomi kesejahteraan dan efisiensi pasar dapat digunakan
untuk menjelaskan dampak berbagai kebijakan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai