Anda di halaman 1dari 11

2.

1  SURPLUS KONSUMEN
2.1.1        KESEDIAAN MEMBAYAR
-          Kerelaan untuk membayar (Willingness to pay) adalah jumlah maksimum yang akan dibayar
oleh seorang pembeli untuk sebuah barang.
-          Surplus Konsumen adalah kerelaan pembeli untuk membayar dikurangi dengan jumlah yang
sebenarnya dibayar pembeli.

2.1.2        MENGGUNAKAN KURVA PERMINTAAN UNTUK MENGUKUR SURPLUS


KONSUMEN
Skedul Permintaan Empat Calon Pembeli

      Jika harga album di atas $100, maka kuantitas yang diminta di pasar sama dengan 0, karena
tidak ada calon pembeli yang bersedia membayar sebanyak itu, jika harga album antara $80
hingga $100, kuantitas yang diminta adalah 1, karena hanya John yang mau membayar setinggi
itu. Kalau harganya antara $70 hingga $80, kuantitas yang diminta adalah 2, karena John dan
Paul mau membeli dengan harga itu. Analisis ini dapat diperpanjang untuk harga-harga yang
lain. Berdasarkan kesediaan membayar dari empat calon pembeli yang ada, maka dapat disusun
skedul permintaannya.
Kurva Permintaan

      Gambar di atas menyajikan kurva permintaan yang dibentuk dari skedul permintaan dalam
Tabel di atas. Perhatikan bahwa ketinggian kurva permintaan menunjukkan kesediaan membayar
pada konsumen.
Mengukur Surplus Konsumen Dengan Kurva Permintaan
a)      Harga barang $80 dan surplus konsumennya $20, sedangkan b) harga barang $70 dan surplus
konsumennya $40
Pada panel a), harga yang terbentuk adalah $80 (atau sedikit lebih banyak), dan kuantitas
yang diminta adalah 1. Perhatikan bahwa bidang yang terletak di atas garis harga dan di bawah
kurva permintaan nilainya sebesar $20. Jumlah ini persis dengan surplus konsumen yang muncul
jika hanya 1 album rekaman yang dijual.
Pada panel b), memperlihatkan surplus konsumen ketika harga $70 (atau sedikit lebih
banyak). Bidang yang terletak di atas garis harga dan di bawah kurva permintaan sama dengan
penjuamlahan luas dua segi empat: surplus konsumen untuk John ($30) dan untuk Paul ($10).
Nilai total bidang tersebut adalah $40. Sekali lagi jumlah ini sama persis dengan total surplus
konsumen yang sudah kita hitung sebelumnya.
Kesimpulan: bidang yang terletak di bawah kurva permintaan dan di atas garis harga
mencerminkan surplus konsumen di suatu pasar.
2.1.3        BAGAIMANA HARGA MEMENGARUHI SURPLUS KONSUMEN
Pengaruh Harga terhadap Surplus Konsumen
Pada panel a), harga yang berlaku adalah P1, sedangkan kuantitas yang diminta adalah Q1,
dan surplus konsumennya sama dengan luas ABC. Ketika harga turun dari P1 menjadi P2,
seperti nampak pada panel b), maka kuantitas yang diminta naik dari Q1 menjadi Q2 dan surplus
konsumennya juga naik menjadi ADF. Kenaikan surplus konsumen (bidang BCFD) tercipta
antara lain karena konsumen kini membayar lebih sedikit (bidang BCED) dan sebagian lagi
karena ada konsumen baru yang memasuki pasar karena harga turun (bidang CEF)
2.2  SURPLUS PRODUSEN
2.2.1        BIAYA DAN KESEDIAAN MENJUAL
-          Surplus produsen (producer surplus) adalah jumlah yang dibayarkan oleh penjual untuk sebuah
barang dikurangi dengan biaya produksi barang tersebut.
-          Surplus produsen mengukur keuntungan kepada penjual yang berkiprah dipasar.

2.2.2        PENGGUNAAN KURVA PENAWARAN UNTUK MENGUKUR SURPLUS PRODUSEN


Skedul Penawaran Empat Calon Penjual

Kurva Penawaran
      Gambar di atas menyajikan kurva penawaran yang dibentuk dari skedul penawaran dalam
Tabel di atas. Perhatikan bahwa ketinggian kurva penawaran menunjukkan biaya para penjual
atau nilai kesediaan menjual mereka.
Mengukur Surplus Produsen dengan Kurva Penawaran
Pada panel a), kita asumsikan bahwa harga yang disepakati adalah $5600, kuantitas yang
ditawarkan adalah 1. Bidang yang terletak di bawah garis harga dan di atas kurva penawaran
niainya sebesar $100. Jumlah ini persis sama dengan surplus produsen yang dihitung
sebelumnya.
      Pada panel b), menunjukkan surplus produsen pada harga $800. Luas bidang yang terletak di
bawah garis harga dan di atas kurva penawaran sama dengan penjumlahan luas dua segit empat.
Luas bidang tersebut adalah $500 yang telah kita hitung sebelumnya.
      Kesimpulan: bidang yang terletak di bawah garis harga dan di atas kurva penawaran
mengukur surplus produsen di suatu pasar.
2.2.3        BAGAIMANA HARGA YANG LEBIH TINGGI MENINGKATKAN SURPLUS
PRODUSEN
Pengaruh Harga terhadap Surplus Produsen

Pada panel a), harga yang berlaku adalah P1, sedangkan kuantitas yang ditawarkan adalah
Q1, dan surplus produsennya sama dengan luas segitiga ABC. Ketika harga naik dari P1 menjadi
P2, seperti nampak pada panel b), maka kuantitas yang ditawarkan naik dari Q1 menjadi Q2 dan
surplus produsennya juga naik menjadi segitiga ADF. Kenaikan surplus produsen (bidang
BCFD) tercipta antara lain karena produsen menerma pendapatan lebih banyak kini (bidang
BCED) dan sebagian lagi karena ada produsen baru yang memasuki pasar karena harga
meningkat (bidang CEF).
2.3  EFISIENSI PASAR
      Surplus konsumen dan surplus produsen adalah peralatan yang dapat membantu dalam
menjawab sebuah pertanyaan ekonomi: Apakah alokasi sumber daya ditentukan oleh pasar bebas
adalah yang diinginkan oleh masyarakat?
2.3.1        PENGATUR EKONOMI YANG BIJAK
      Efisiensi adalah bagian dari alokasi sumber daya yang memaksimumkan surplus total yang
diterima oleh semua anggota masyarakat. Sebagai tambahan berkaitan dengan efisiensi pasar,
perencanan sosial mungkin juga mempertimbangkan tentang equity yaitu tingkat
kewajaran/keadilan yang pasar yang didistribusikan di antara penjual dan pembeli.
Surplus konsumen = nilai barang bagi pembeli – harga yang dibayarkan pembeli

Demikian pula, kita definisikan surplus produsen sebagai berikut:


Surplus produsen = harga yang diterima penjual – biaya produksi yang dipikul penjual

Jika kita jumlahkan surplus konsumen dan produsen, maka kita peroleh:
Surplus total = nilai barang bagi pembeli - harga yang dibayarkan pembeli + harga yang
diterima penjual – biaya produksi yang dipikul penjual
 

Surplus total = nilai barang bagi pembeli - biaya produksi yang dipikul
penjual
Harga yang dibayarkan pembeli sesungguhnya sama dengan harga yang diterima penjual,
sehingga kita bisa menghilangkan kedua elemen tersebut dari rumus di ata. Hasilnya:
2.3.2        EVALUASI EKUILIBRIUM PASAR

Tiga pemahaman tentang hasil pasar:


1)      Pasar bebas mengalokasikan penawaran barang untuk pembeli yang menilai paling tinggi yang
diukur dari keinginan membayar.
2)      Pasar bebas mengalokasikan permintaan barang kepada penjual yang dapat memproduksi
dengan biaya paling murah
3)      Pasar bebas menghasilkan jumlah barang yang memaksimalkan jumlah surplus konsumen dan
produsen.

      Jika kuantitas barang lebih rendah daripada kuantitas ekuilibrium, maka nilai barang bagi
pembeli melebihi biaya yang harus ditanggung penjual. Sebaliknya, apabila apabila kuantitas
barang lebih tinggi dari pada ekuilibrium, maka nilai suatu barang bagi pembeli akan lebih
rendah daripada biaya yang harus ditanggung penjual. Dengan demikian ekuilibrium pasar akan
memaksimalkan seluruh surplus produsen dan surplus konsumen.

Anda mungkin juga menyukai