Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar akan mengalami keseimbangan (equilibrium) jika kuantitas barang yang

diminta sama dengan kuantitas barang yang ditawarkan dan tidak ada kekuatan

internal yang menyebabkan perubahan. Harga keseimbangan terbentuk saat

terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli pada tingkat jumlah barang.

1.2 Ruang Lingkup Masalah


Dalam makalah ini, ruang lingkup permasalahan adalah seputar tentang

Keseimbangan Pasar.

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Selain untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro, makalah ini saya

susun untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa, tenaga pengajar,

maupun masyarakat mengenai Keseimbangan Pasar.

1.4 Permasalahan
Setelah melihat latar belakang dan batasan masalah diatas, saya dapat

mengemukakan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini.

Antara lain :
1. Apakah yang disebut dengan Keseimbangan ?
2. Apakah yang disebut dengan Ketidakseimbangan ?
3. Apakah yang disebut dengan Invers Supply dan Statis Komparatif ?
4. Apa dampak pajak bagi Keseimbangan Pasar ?

BAB II

LANDASAN TEORI

i
2.1 Pengertian Keseimbangan Pasar

Keseimbangan Pasar adalah suatu kondisi bertemunya antara permintaan

dengan penawaran, sehingga harga yang diminta (Pd) sama dengan harga yang

ditawarkan (Ps), atau jumlah yang diminta (Qd) sama dengan jumlah yang

ditawarkan (Qs).

2.2 Perubahan Permintaan dan Titik Keseimbangan Pasar

Pergeseran kurva permintaan ke kanan akan mengakibatkan harga (P) dan

jumlah barang yang diminta (Qd) meningkat. Dan pergeseran kurva permintaan ke

kiri akan mengakibatkan harga (P) turun dan jumlah barang yang diminta (Qd)

berkurang.

ii
2.3 Perubahan Penawaran dan Titik Keseimbangan Pasar

Pergeseran kurva penawaran ke kanan akan mengakibatkan harga (P) turun dan

jumlah barang yang ditawarkan (Qs) meningkat. Dan pergeseran kurva penawaran ke

kiri akan mengakibatkan harga (P) naik dan jumlah barang yang diminta (Qd)

berkurang.

2.4 Perubahan Permintaan dan Penawaran serta Titik Keseimbangan Pasar

Jika kurva permintaan dan penawaran sama-sama bergeser, maka akibatnya

terhadap harga (P) dan jumlah barang yang beredar (Q) tidak menentu. Hal ini

tergantung pada arah perubahan kurva permintaan dan penawaran, besarnya

perubahan permintaan dan penawaran, serta tingkat elastisitas permintaan dan

penawaran.

iii
2.5 Dampak Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar

2.6 Dampak Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar

iv
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Keseimbangan

Analisa keseimbangan adalah analisa penyesuaian harga menuju kesepakatan

antara keputusan penjual dalam penawaran dan pembeli dalam permintaan.

Mengapa perlu mengetahui kondisi keseimbangan?

D ( p* ) = S ( p * )

v
Karena di luar kondisi keseimbangan, baik konsumen maupun produsen

menganggap bahwa harga yang diterima bukanlah merupakan pilihan terbaik dan

berusaha mengubahnya untuk mencapai nilai optimal. Artinya, di luar harga

keseimbangan, jumlah yang bersedia ditawarkan penjual (supply) tidak akan sama

dengan jumlah yang diminta (demand).

3.2 Ketidakseimbangan

Misal harga pasar lebih rendah dari p*, maka jumlah permintaan naik

sedangkan penawaran turun. Artinya terdapat kelebihan permintaan (excess demand).

Penjual menyadari bahwa harga dapat ditingkatkan dan pembeli yang tidak dapat

memperoleh barang sebelumnya bersedia membayar lebih untuk mendapatkannya.

Penjual akan terus meningkatkan harga sampai tidak ada lagi pembeli yang bersedia

membayarnya.

Sebaliknya, jika harga pasar lebih tinggi dari p*, maka jumlah permintaan

turun sedangkan penawaran naik. Artinya terdapat kelebihan penawaran (excess

supply). Pembeli menyadari bahwa harga dapat diturunkan dan penjual yang tidak

dapat menjual dagangannya sebelumnya bersedia menerima harga yang lebih rendah.

Pembeli akan terus menawar penurunan harga sampai tidak ada lagi penjual yang

bersedia menerimanya.

Dua kasus khusus

vi
3.3 Invers Supply

Sama halnya dengan demand, supply bisa juga dipandang sebagai fungsi harga

yang ditentukan oleh jmlah yang ditawarkan, dan dikenal. Dalam kondisi tersebut

yang dicari bukan harga keseimbangan, tetapi jumlah keseimbangan.

Statis Komparatif

Merupakan analisa 2 kondisi keseimbangan. Karena merupakan analisa statis,

maka yang dibahas hanya hasil akhir kondisi keseimbangan dan bukan proses

penyesuaian (adjustment) dalam mencapai kondisi keseimbangan.

Keseimbangan dapat berubah karena pergeseran salah satu kurva, supply atau

demand, atau pergeseran kedua kurva sekaligus. Pergeseran dapat mengubah atau

tidak mengubah harga keseimbangan.

Pergeseran kedua kurva yang tidak mengubah harga keseimbangan

vii
3.4 Dampak Pajak

Jenis-jenis pajak yang dianalisa (pajak ad valorem) :

- Pajak kuantitas
- Pajak nilai

Secara umum, Pajak Kuantitas merupakan jumlah absolute yang ditambahkan

pada harga penawaran per unit.

Sedangkan Pajak Nilai merupakan nilai persentase yang

ditambahkan pada harga penawaran per unit

Pergeseran kurva

viii
Pajak dapat dikenakan kepada konsumen/ pembeli maupun kepada produsen/

penjual, sehingga dapat menggeser kurva permintaan atau penawaran. Pergeseran

tersebut menunjukkan bahwa harga menjadi lebih tinggi pada setiap tingkat D dan S.

Jika pajak langsung dikenakan kepada konsumen, maka dengan sejumlah

pengeluaran (expenditure) yang sama konsumen hanya akan memperoleh barang

dalam jumlah yang lebih sedikit karena sebagiannya digunakan untuk membayar

pajak. Dengan kata lain, harga naik, kuantitas turun dan kurva demand bergeser ke

kiri (inward).

Jika pajak dikenakan kepada produsen, maka biaya produksi akan meningkat.

Dengan modal yang sama produsen hanya dapat berproduksi dalam jumlah yang

lebih sedikit dan menjual dengan harga yang lebih mahal. Dengan kata lain, harga

naik, kuantitas turun dan kurva demand bergeser ke kiri (inward).

Pergerakan di sepanjang kurva

Pajak juga dapat menyebabkan pergerakan di sepanjang kurva demand dan

supply. Bagi konsumen naiknya harga yang disebabkan oleh pemberlakuan pajak

menyebabkan turunnya jumlah permintaan, dan permintaan bergerak ke kiri atas

kurva D.

ix
Bagi produsen, naiknya biaya yang disebabkan pemberlakuan pajak

menyebabkan turunnya jumlah produksi, dan penawaran bergerak ke kiri bawah.

Ketika pada akhirnya jumlah D = jumlah S, maka ditemukan harga

keseimbangan pasar.

Siapa yang menanggung pajak?

Banyak yang mengira bahwa pajak tidak akan mempengaruhi keuntungan

produsen karena produsen dapat membebankan seluruh pajak tersebut ke konsumen

dengan meningkatkan harga jual.

Namun demikian, hal tersebut sangat tergantung pada elastisitas kurva supply.

Pajak hanya dapat dibebankan ke konsumen jika kurva supply elastis. Semakin

elastis kurva tersebut, maka semakin besar pajak yang bisa dibebankan ke konsumen,

dan sebaliknya.

Dua kasus khusus

x
Deadweight Loss akibat Pajak

Pemberlakuan pajak menyebabkan naiknya harga yang harus dibayar

konsumen dan turunnya harga yang benar-benar diterima produsen. Hal tersebut jelas

merupakan cost untuk demander dan supplier. Akan tetapi, menurut ekonomis, cost

yang sebenarnya adalah penurunan jumlah output.

Interpretasi DWL

Loss dari surplus konsumen (CS) menunjukkan seberapa besar konsumen

bersedia membayar untuk menghindari pajak. Pada gambar terlihat bahwa konsumen

bersedia membayar sebesar A+B untuk menghindari pajak. Demikian juga dengan

loss dari surplus produsen (PS), yang pada gambar ditunjukkan oleh area B+D.

Efisiensi Pareto/ Pareto Optimal

Efisiensi Pareto : Kondisi ekonomi dimana tidak ada cara lain yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang tanpa mengurangi

kesejahteraan orang lain.

xi
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan

(equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan

jumlah barang yang ditawarkan. Pajak dan Subsidi juga berpengaruh pada

keseimbangan pasar.

4.2 Saran

Untuk mengetahui keseimbangan pasar, perlu adanya telaah mengenai

penawaran dan permintaan masyarakat terhadap suatu produk atau jasa. Maka

suatu perusahaan atau masyarakat harus mengerti harga dan keseimbangan pasar

yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Max Hendrian Sahuleka. Keseimbangan Pasar. Eramax learning & Training center :
2012.

xii
Ratna Intanningrum. Market Equilibrium. 2012.

Dumairy. 1997. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta :


BPFE Yogyakarta.

http://www.google.com/

http://www.4shared.com/

xiii

Anda mungkin juga menyukai