Anda di halaman 1dari 6

Fakultas : FE/ Fakultas Ekonomi

Kode/ Nama MK : ESPA4221/Teori Ekonomi Mikro


Tugas : 1

N Pembahasan
o
1 Pada dasarnya mikroekonomi membahas dan menganalisis perilaku agen ekonomi.

Pertanyaan:

Jelaskan lebih rinci mengenai mikroekonomi dan juga perilaku konsumen sebagai agen ekonomi dalam
memaksimumkan utilitas (kepuasan)

Jawab:

Mikroekonomi adalah suatu ilmu ekonomi yang melihat dan menganalisis kegiatan-kegiatan ekonomi dengan
menganalisis bagian-bagian yang kecil dari keseluruhan kegiatan ekonomi. Definisi lainnya yaitu merupakan
suatu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari mengenai perilaku konsumen dan produsen serta penentuan
dari harga pasar maupun kuantitas faktor input, produk dan jasa yang diperjualbelikan dalam pasar.
Kegiatan ekonomi mikro umumnya mengacu kepada ruang lingkup yang lebih kecil seperti misalnya: rumah
tangga dan perusahaan Sementara untuk pihak – pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi bisa disebut
sebagai agen ekonomi, yang terdiri dari: orang (individu), Perusahaan, dan Pemerintah.

Perilaku konsumen sebagai salah satu agen ekonomi dalam memaksimalkan utilitas:

Teori perilaku konsumen menurut pendekatan teori ekonomi mikro beranggapan bahwa setiap konsumen
akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal (maximation utility). Utility adalah kepuasan yang muncul
dari konsumsi ini merupakan kemampuan memuaskan keinginan dari barang, jasa dan aktivitas. Tujuan
konsumen adalah memaksimalkan utilitas dengan batasan berupa pendapatan dan harga yang
bersangkutan.

Terdapat dua pendekatan terkait dengan perilaku konsumen, yaitu pendekatan kepuasan (utility) kardinal
dan pendekatan kepuasan ordinal.

Dalam pendekatan kepuasan kardinal dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang
konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh
kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejulah barang tertentu.

Sedangkan nilai guna marginal berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan
pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu. Dalam pendekatan ordinal daya
guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi
rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Setiap konsumen memiliki
preferensi tersendiri terhadap suatu barang yang dapat dibandingkan dengan barang lain

sumber: http://repository.uki.ac.id/1398/1/8.MODUL%20Teori%20Perilaku%20Konsumen_Kardinal5.pdf

2 Sumber semua persoalan ekonomi adalah kelangkaan. Kelangkaan yang membatasi perilaku,baik individu
maupun masyarakat.

Diminta:
Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Kelangkaan (scarcity), pilihan, barang –barang ekonomi, batas
kemungkinan produksi dan Konsep biaya kesempatan (opportunity cost) berdasarkan Gambar 1.1

Jawab:

Ekonomi timbul karena adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan (needs) dan sumber daya
(resources), kebutuhan manusia akan barang dan jasa tidak terbatas sedangkan disisi lainsumber daya
yang dimiliki untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut sangat terbatas, akibat dari ketidak seimbangan
tersebut akan mengakibatkan masalah kelangkaan dan kekurangan (scarcity). Dari uraian tersebut di atas,
maka dapat diartikan bahwa kelangkaan adalah suatu kondisi ketidakseimbangan antara sumber daya yang
bersifat terbatas dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Kelangkaan (scarcity) dapat terjadi
disebabkan oleh dual hal, yakni sumber - sumber daya ekonomi (alat pemuas kebutuhan) yang terbatas
jumlahnya dan kebutuhan manusia yang meningkat lebih cepat daripada ketersedian sumber - sumber daya
ekonomi (alat pemuas kebutuhan)

Setiap barang atau jasa yang dihasilkan dari sumber daya yang langka juga merupakan sesuatu yang
langka. Karena itulah kemudian muncul pengertian tentang barang-barang ekonomi, yakni hasil dari
penggabungan berbagai sumber daya yang langka di dalam proses produksi. Mudah untuk melihat bahwa
jumlah semua barang yang dihasilkan selalu lebih kecil daripada jumlah barang yang diminta atau
diinginkan. Namun demikian, tidak semua barang merupakan barang ekonomi. Beberapa barang merupakan
barang bebas. Barang bebas didefinisikan sebagai barang yang tersedia di alam dan dapat dikonsumsi
segera dengan harga nol. Meskipun demikian, jenis barang bebas diketahui semakin berkurang dari waktu
ke waktu.

Untuk melihat bagaimana akibat dari kelangkaan terhadap suatu perekonomian, suatu diagram yang disebut
sebagai batas kemungkinan produksi (production possibility frontier). Diagram tersebut menggambarkan
kombinasi produksi makanan dan pakaian yang dapat dihasilkan dengan sumber daya yang tersedia dalam
perekonomian. Sebagai contoh, perekonomian tersebut dapat menghasilkan 7,5 unit makanan dan 2 unit
pakaian dalam periode satu minggu; atau 7,25 unit makanan dan 3 unit pakaian dalam periode yang sama.
Jika kombinasi yang dihasilkan terletak di sisi dalam (atau sebelah kiri bawah) kurva batas produksi maka
perekonomian bekerja tidak dalam kapasitas penuh karena ada sumber daya yang masih belum
termanfaatkan. Sebagai contoh jika dihasilkan 2 unit pakaian dan hanya 4 unit makanan. Di sisi lain,
kombinasi di luar (sebelah kanan atas) batas produksi, tidak dapat dihasilkan karena tidak tersedia sumber
daya untuk itu. Contohnya, jika ingin dihasilkan 2 unit pakaian dan 9 unit makanan. Dengan demikian, dapat
dilihat bahwa akibat terbatasnya sumber daya yang tersedia, harus dibuat pilihan atas produksi yang ingin
dihasilkan.
Kurva batas produksi juga memperlihatkan suatu konsep penting lain dalam ekonomi, yakni konsep biaya
kesempatan (opportunity cost). Dalam Gambar 1.1 andaikan bahwa perekonomian memproduksi 7,5 unit
makanan dan 2 unit pakaian pada titik A. Jika kemudian diputuskan untuk menambah satu unit pakaian
maka akan muncul “biaya” sebesar 0,25 unit makanan. Artinya, peningkatan produksi pakaian sebesar 1 unit
akan menurunkan produksi makanan sebesar 0,25 unit. Maka dikatakan bahwa opportunity cost 1 unit
pakaian di titik A ialah sebesar 0,25 unit makanan. Sebaliknya, andaikan perekonomian pada mulanya
menghasilkan 7 unit pakaian dan 4,5 unit makanan di titik B. Sekarang untuk meningkatkan produksi pakaian
sebesar 1 unit akan mengorbankan produksi makanan sebesar 2 unit. Jadi, opportunity cost untuk
menghasilkan tambahan 1 unit pakaian kini telah naik dari 0,25 unit makanan di titik A menjadi 2 unit
makanan di titik B.

sumber : modul 1 ESPA4221 Teori Ekonomi Mikro

3 Buatlah gambar aliran melingkar aktivitas ekonomi kemudian jelaskan hubungan antara berbagai agen
ekonomi dan aneka kegiatan ekonomi dalam suatu perekonomian!

Jawab:

Gambar aliran melingkar aktivitas ekonomi:

Sesuai dengan modul ESPA4221, secara sederhana, aktivitas ekonomi hanya melibatkan dua macam agen
ekonomi: rumah tangga dan perusahaan, sebagaimana digambarkan dalam diagram diatas. Baik rumah
tangga dan perusahaan masing-masing memiliki dua aspek, dan karena itu bertransaksi satu sama lain
dengan dua cara yang berbeda. Rumah tangga mengonsumsi barang dan jasa, sementara perusahaan
menghasilkan barang dan jasa. Oleh karena itu, dalam diagram ditunjukkan pada sisi atas, aliran barang dan
jasa dari perusahaan ke rumah tangga. Agar produksi barang dan jasa dapat terjadi maka haruslah terdapat
aliran sumber daya dari rumah tangga pada perusahaan

4 Salah satu usaha yang dapat dilakukan manusia dalam memaksimalkan kepuasanya yaitu melalui konsumsi
barang dan jasa dengan kendala anggaran yang mereka miliki. ,hal itu menunjukkan prefensi konsumen
terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi. Berilah contoh kasus tentang preferensi konsumen dan empat
aksioma yang mendasari terbentuknya kurva indifference dalam prefensi konsumen, sebutkan dan buatlah
gambarnya!

Jawab:

Pendekatan Indiference Curve (Ordinal) mengasumsikan bahwa konsumen mampu merangking dan
membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan
diperolehnya tanpa harus menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan
menggunakan analisis kurva indiferensi. Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai
kombinasi dua barang atau jasa yang memberikan kepuasan yang sama.

Asumsi tentang preferensi, kita memahami bahwa seorang konsumen selalu dapat menyatakan
preferensinya pada satu keranjang barang dibanding dengan keranjang barang yang lain. Informasi tersebut
selanjutnya digunakan untuk membuat peringkat semua kemungkinan pilihan konsumen dalam
mengkonsumsi barang atau jasa. Konsumen dalam memaksimum kepuasannya terkendala oleh jumlah
pendapatan yang dimiliki. Untuk melihat bagaimana keterbatasan anggaran pendapatan dalam membatasi
pilihan konsumen. sebagai ilustrasi:

Yuli seorang pegawai negeri sipil yang mempunyai pendapatan (I) tetap setiap bulan, yang dapat
dibelanjakan untuk pangan dan lainnya. Untuk konsumsi pangan diberi simbol X dan untuk konsumsi barang
lainnya diberi simbol Y. Harga masing-masing barang tersebut diberi simbol Px dan Py. Maka X.Px (harga
pangan dan jumlah pangan yang dibeli), sementara Y.Py (harga barang lainnya dan jumlah barang lainnya
yang dibeli). Garis anggaran menunjukkan semua kombinasi dari barang X dan brang Y di mana total uang
yang dibelanjakan sama dengan pendapatannya. Oleh karena kita hanya membahas dua macam barang, di
mana Yuli akan membelanjakan semua pendapatannya untuk pangan dan lainnya (mengabaikan
kemungkinan untuk menabung), maka kombinasi pangan dan lainnya yang dapat dibeli, terletak pada Garis:

I = X.Py + Y.Py

Misalkan Yuli mempunyai pendapatan Rp. 6 juta per bulan, harga pangan adalah Rp. 10.000, sementara
harga lainnya adalah Rp. 20.000. Maka tabel 4.1. menunjukkan berbagai kombinasi pangan dan lainnya
yang dapat dibeli setiap bulan dengan pendapatan Rp. 6 juta. Misalkan seluruh anggarannya dihabiskan
untuk membeli pangan, maka paling banyak ia dapat membeli 600 unit pangan (dengan harga Rp. 10.000
per unit), seperti terlihat pada titik A. Seandainya ia menghabiskan untuk seluruh unit barang lainnya, maka
ia dapat membeli sebesar 300 unit lainnya (dengan harga Rp. 10.000 per unit),seperti terlihat pada titik D.
Titik B dan C menunjukkan dua cara tambahan bagaimana penghasilan Yuli sebesar Rp. 6 juta dapat
dibelanjakan untuk pangan dan lainnya.

Gambar diatas menunjukkan bahwa kombinasi makanan (X) dan lainnya (Y), yang dibeli individu ditunjukkan
oleh segi tiga OAD. Dengan asumsi bahwa individu lebih suka lebih banyak barang dari pada sedikit, maka
batas luar segi tiga ini merupakan kendala yang relevan menunjukkan seluruh pendapatan yang tersedia
untuk dibelanjakan pada barang X dan Y. Slope dari batas anggaran yang berbentuk segi tiga ini ditentukan
oleh –Px/Py, dalam hal ini -100/200 = -1/2.
Kemiringan garis anggaran –Px/Py adalah perbandingan negatif dari harga dua jenis barang. Besarnya
kemiringan menunjukkan tingkat di mana kedua barang dapat dipertukarkan satu sama lain, tanpa
mengubah jumlah uang yang harus dibelanjakan.

5 Didalam teori produksi terdapat istilah permintaan pada level individu dan permintaan pasar, teori teknologi
produksi secara sederhana, fungsi produksi, dan sunk cost pada fungsi biaya. Jelaskan secara rinci istilah-
istilah dalam teori produksi tersebut !

Jawab:

Permintaan menurut jumlah subjek pendukung nya terdiri dari permintaan individu dan permintaan kolektif /
pasar. Permintaan Individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Permintaan Pasar adalah kumpulan dari permintaanpermintaan perorangan/individu atau
permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar

Dalam hubungan produksi jangka pendek menggunakan teori teknologi produksi secara sederhana
berlaku kondisi dimana satu produksi bersifat variabel dan faktor produksi lainnya bersifat tetap, akan
dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel secara terus
menerus. produksi total tersebut akan bertambah terus tetapi dengan tambahan produksi semakin kecil dan
sampai jumlah tertentu produksi akan mencapai maksimum dan kemudian menurun. teori ini disebut Hukum
Pertambahan Hasil yang Semakin Menurun (Law of Diminishing Return)

Fungsi Produksi merupakan hubungan antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang
diciptakannya. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga
disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu seperti yang berikut:

Q = f (K, L, R, T)

Di mana
K adalah jumlah stok modal,
L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian keusahawanan,
R adalah kekayaan alam, dan
T adalah tingkat teknologi yang digunakan, sedangkan
Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut, yaitu secara
bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.

Persamaan tersebut merupakan suatu pernyataan matematik yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat
produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan
tingkat teknologi yang digunakan. Jumlah produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlukan
berbagai faktor produksi tersebut dalam jumlah yang berbeda-beda juga

Secara terminologi, sunk cost adalah biaya yang sudah terjadi di masa lalu dan tidak dapat diubah
sekarang maupun di masa mendatang. Karena biaya ini tidak dapat diubah oleh keputusan sekarang
maupun keputusan di masa mendatang, maka biaya ini bukan merupakan biaya diferensial. Biaya Sunk Cost
bukan merupakan biaya keluar dari kantong. Biaya-biaya depresiasi, deplesi, dan amortisasi merupakan
biaya terbenam (Sunk Cost) dan bukan merupakan biaya diferensial dalam pengambilan keputusan jangka
pendek.
https://media.neliti.com/media/publications/271657-permintaan-dalam-ekonomi-mikro-9ad80137.pdf

https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/WISHMAN-SIREGARMODUL-PERTEMUAN-14-
PENGANTAR-EKONOMI-MIKRO-RABU-24-JUNI-2020-1.pdf

Anda mungkin juga menyukai