KELOMPOK 14
NAMA ANGGOTA:
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penyusun sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Pembelajaran..............................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Pengertian Evaluasi Pengendalian Pemasaran........................................................3
B. Tujuan Pengendalian Pemasaran............................................................................3
C. Ruang Lingkup Pengendalian Pemasaran...............................................................7
D. Sistem Pengendalian Pemasaran............................................................................9
E. Audit Pemasaran..................................................................................................11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembelajaran
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dijumpai pada saat pelaksanaan rencana. Hal-hal ini memerlukan respons atau
penyesuaian agar pencapaian tujuan tetap dapat dijamin. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa sistem pengendalian pemasaran merupakan bagian tidak
terpisahkan dari sistem perencanaan pemasaran.
a. Analisis pencapaian
4
Dalam hal ini manajer seyogianya tidak buru-buru membuat kesimpulan sendiri,
tanpa dilakukan riset pemasaran. Sedikitnya pengunjung bisa disebabkan oleh
berbagai kemungkinan misalnya: mahalnya tarif, rendahnya minat untuk
imunisasi, banyaknya keperluan lain diluar imunisasi dan lain-lain. Masing-
masing penyebab tentu membutuhkan tindakan koreksi yang berbeda. Penyebab
yang pasti hanya dapat diperoleh melalui sebuah penelitian.
Akan lebih baik jika rumah sakit juga secara berkala melakukan pengecekan
sikap klien/pasien terhadap pelayanan rumah sakit (dalam hal ini misalnya
pelayanan imunisasi hepatitis). Jika sikap klien/pasien cenderung negatif, maka
hal ini merupakan isyarat akan menurunnya jumlah kunjungan. Dengan
5
mengetahui hal ini secara dini, rumah sakit akan dapat melakukan tindakan
pencegahan secara dini pula. Sikap pasar ini pula dapat diperoleh melalui sistem
pemantauan yang dirancang dengan baik, seperti dengan penyediaan kotak
pengaduan dan saran, penyelenggaraan panel/diskusi klien/pasien, survei
kepuasan klien/pasien.
2. Pengendalian Profitabilitas
3. Pengendalian Strategis
Dari waktu ke waktu, rumah sakit perlu melakukan tinjauan kritis terhadap
kinerja pemasaran secara keseluruhan. Pemasaran adalah salah satu dari bidang-
bidang di mana tujuan, kebijakan, strategi, dan program kegiatan cepat menjadi
usang atau ketinggalan zaman (obsolete).
Perangkat yang digunakan dalam dalam hal ini adalah audit pemasaran. Menurut
Kotler dkk (1977), audit pemasaran adalah pemeriksaan berkala yang menyeluruh,
sistematis, dan independen terhadap lingkungan, tujuan, strategi, dan kegiatan,
untuk menentukan permasalahan dan peluang-peluang serta merekomendasikan
6
tindakan-tindakan guna meningkatkan kinerja pemasaran. Dari definisi tersebut
tersirat adanya empat ciri dari audit pemasaran, yaitu: (a) menyeluruh
(komprehensif), (b) sistematik, (c) independen, dan (d) berkala.
Pengendalian ini dilakukan secara berkala atau periodik, yang umumnya tahunan
atau kwartalan untuk menilai efektifitas program atau rencana yang telah dibuat,
dan bila diperlukan penyempurnaan atau koreksi. Yang bertaggung jawab atas
pengendalian fektifitas program ini adalah top manajemen dan midle manajemen.
Tujuan pngendalian ini adalah untuk mengetahui apakah sasaran yang telah
7
ditetapkan dapat efektif. Pendekatan yang sring dilakukan adalah analisis
penjualan, analisis share pasar, analisis rasio penjualan dan biaya, analisis
keuangan dan evaluasi sikap.
Pengendalian strategis adalah tugas untuk menjamin bahwa tujuan, strategi dan
sistem pemasaran perusahaan secara optimal diselaraskan dengan lingkungan
pemasaran yang diramalkan nanti dan yang sekarang. Suatu perangkat yang
dikenal sebagai instrumen untuk menilai efektivitas pemasaran menunjukkan
profil efektivitas pemasaran di seluruh divisi atau perusahaan dalam hal; filsafat
pelanggan,organisasi pemasaran, informasi pemasaran, perencanaan strategis dan
efisiensi operasional. Perangkat lain,yang dikenal sebagai audit pemasaran,
merupakan suatu pengamatan berkala, bebas, sistematis dan menyeluruh terhadap
lingkungan, tujuan-tujuan, strategi-strategi dan kegiatan-kegiatan pemasaran
perusahaan. Tujuan audit pemasaran adalah untuk menentukan bidangmasalah
pemasaran dan merekomendasikan rencana tindakan koreksi bersifat jangka
panjang maupun jangka pendek guna meningkatkan efektivitas pemasaran secara
menyeluruh dari organisasi tersebut.
8
Manajer juga harus memperkenalkan sumber-sumber pemasaran untuk
meningkatkan prestasi.
9
keluaran yang diinginkan. Konsekuensi dari penggunaan sistem pengendalian
umpan balik adalah bahwa keberlangsungan kinerja yang tidak memuaskan
sampai kesalahan fungsi ditemukan. Salah satu teknik untuk mengurangi masalah
yang berhubungan dengan pengendalian umpan balik adalah pengendalian umpan
ke depan. Sistem umpan ke depan memantau masukan ke dalam sebuah proses
untuk memastikan apakah masukan sesuai dengan yang direncanakan, jika tidak
maka masukan atau mungkin proses diubah agar memperoleh hasil yang
diinginkan.
10
Langkah kelima dari proses pengendalian melibatkan penggalian
”mengapa kinerja menyimpang dari standar?”. Karena penyimpangan dapat
bergeser menuju sasaran organisasi yang dipilih. Terutama, organisasi
membutuhkan untuk mencari penyimpangan baik yang datang dari internal
maupun perubahan eksternal di antara pengendalian organisasi.
Langkah berikutnya dalam proses pengendalian adalah menentukan
kebutuhan untuk melakukan tindakan koreksi. Paramanajer pemasaran dapat
memilih dari tiga hal, yaitu:
Tidak melakukan apa-apa
Melakukan revisi standar
Melakukan koreksi kinerja aktual
E. Audit Pemasaran
11
Audit pemasaran mencakup seluruh bidang sasaran utama dari suatu
bisnis, bukan terbatas pada beberapa masalah yang muncul. Biasanya audit
pemasaran dilakukan oleh pihak lain yang obyektif, berpengalaman dan
independen terhadap departemen pemasaran.
12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
13
saran, penyelenggaraan panel/diskusi klien/pasien, survei kepuasan
klien/pasien.
6. Di samping pengendalian rencana tahunan, juga perlu secara periodik
melakukan riset untuk menentukan laba atau kerugian yang sesungguhnya
dari setiap unit/bagian atau setiap pelayanan. Dengan demikian akan dapat
diketahui unit-unit/bagian-bagian atau pelayanan-pelayanan apa yang
mendatangkan laba dan apa yang selalu merugi. Pengendalian
profitabilitas memang tidak ditujukan untuk menghentikan pelayanan yang
kurang menguntungkan dan mengembangkan yang menguntungkan.
7. Manajer harus memperkenalkan sumber-sumber pemasaran untuk
meningkatkan prestasi. Sistem Pengendalian PemasaranPada dasarnya
sistem pengendalian pemasaran ada dua yaitu sistem pengendalian terbuka
dan sistem tertutup . dalam sistem pengendalian terbuka semua pejabat
atau pelaksana dibidang pemasaran mempunyai wewenang yang
terbatas. Sedangakan sistem pengendalian tertutup semua petugas di
bidang pemasaran diberikan wewenang untuk memutuskan sesuai dengan
petunjuk atau pengarahan dari atasannya masing-masing.
8. Tenaga pemasaran diharapkan diharapkan mempu mengatasi masalahnya
sendiri sebelum dilaporkan pada atasannya. Namun pada sudut pandang
lain terdapat sistem pengndalian pemasaran lain yakni Pengendalian
pemasaran merupakan lanjutan yang wajar dari perencanaan, organisasi
dan pelaksanaan pemasaran.
9. Standar pengendalian merupakan sebuah target yang terhadapnya kinerja
nantinya akan dibandingkan. Standar merupakan kriteria yang
memungkinkan manajer untuk mengevaluasi tindakan yang lalu, saat ini
dan masa depan. Standar merupakan diukur dalam berbagai
cara, mencakup bentuk secara fisik, kuantitatif dan kualitatif.
10. General Electric menggunakan delapan jenis standar, yaitu standar
profitabilitas, standar posisi pasar, standar produktivitas, standar
kepemimpinan produk, standar pengembangan sumberdaya
manusia, standar sikap karyawan dan standar pertanggungjawaban
14
publik. Kinerja aktual harus dibandingkan dengan standar. Banyak macam
pengukuran untuk fungsi pengendalian didasarkan pada beberapa bentuk
standar secara historis. Langkah keempat adalah membandingkan kinerja
aktual dengan standar.
11. Audit memberikan masukan yang baik untuk merencanakan tindakan
perbaikan presentasi kerja pemasaran. Audit pemasaran mencakup seluruh
bidang sasaran utama dari suatu bisnis, bukan terbatas pada beberapa
masalah yang muncul. Biasanya audit pemasaran dilakukan oleh pihak lain
yang obyektif, berpengalaman dan independen terhadap departemen
pemasaran. Audit pemasaran dilaksanakan oleh auditor dengan
menghimpun informasi yang penting guna mengevaluasi kinerja
pemasaran dari rumah sakit.
12. Auditor mengumpulkan data sekunder dan juga mewawancara para
manajer, klien/pasien, petugas pelayanan, dan lain-lain, yang diperkirakan
dapat memberi petunjuk tentang kinerja pemasaran rumah sakit.
13. Tujuan dari audit pemasaran yaituMenilai apakah para pelaksana
melaksanakan kebijakan, rencana, ketentuan, strategi yang telah
ditetapkan.
SARAN
Dari beberapa hal yang telah di buat kami pemakalah menyarankan agar setiap
perusahaan yang melakukan pemasaran harus lah dikendaliakn sesuai dengan
ketentuan yang ada, dan sesuai dengan prosedur yang ada. Karena ini demi
kelancaran perusahaan baik profit maupun non profit.
15
DAFTAR PUSTAKA
16