Anda di halaman 1dari 8

AUDIT MANAJEMEN

AUDIT BERDASARKAN AUDIT PEMASARAN

OLEH:

KELOMPOK 1
Desak Made Dita Utari (2015644004)
Putu Mehta Wulan Dewi (2015644112)
Luh Putu Rika Anggreni (2015644178)
Ida Ayu Kade Sri Laksmini (2015644189)

VII D D4 Akuntansi Manajerial

PROGRAM SARJANA TERAPAN AKUNTANSI MANAJERIAL

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
2023
A. Audit Pemasaran
Audit pemasaran adalah suatu proses yang dirancang untuk memberikan
pemahaman yang jelas kepada strategis perusahaan mengenai tiga aspek utama, yaitu
posisi pasar saat ini, peluang dan ancaman di lingkungan, serta kemampuan perusahaan
dalam menghadapi perubahan lingkungan. Dalam esensi yang lebih sederhana, audit
pemasaran bertujuan menjawab tiga pertanyaan kunci: dimana perusahaan berada saat
ini, kemana perusahaan ingin menuju, dan bagaimana perusahaan harus
mengalokasikan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut.
Audit pemasaran melibatkan penelaahan menyeluruh terhadap seluruh aspek
operasi pemasaran, mulai dari tujuan dasar, kebijakan, asumsi, metode, prosedur,
personil, hingga organisasi yang terlibat dalam implementasi kebijakan. Tujuannya
adalah untuk mengidentifikasi masalah dan peluang, serta menyusun rencana tindakan
yang akan meningkatkan kinerja perusahaan. Audit ini fokus pada tiga komponen
utama, yaitu analisis lingkungan eksternal dan situasi internal, penilaian kinerja masa
lalu dan saat ini, serta identifikasi peluang dan ancaman di masa depan.
Secara lebih rinci, audit pemasaran mempertimbangkan faktor lingkungan
makro seperti politik, hukum, ekonomi, demografi, sosial, dan teknologi yang
mempengaruhi bisnis. Selain itu, juga mempertimbangkan faktor lingkungan mikro
seperti pelanggan, pesaing, distributor, dan pemasok yang mempengaruhi kemampuan
perusahaan dalam beroperasi di pasar. Hasil dari audit ini menjadi dasar untuk
perencanaan pemasaran di masa mendatang.
B. Posisi Audit Pemasaran Dalam Audit Manajemen
Menurut Richard MS Wilson dkk, rasionalitas untuk audit pemasaran adalah
sejumlah cara dapat dianggap berasal dari ide/gagasan yang secara umum dikenal dan
secara luas diterima dari audit finansial/keuangan yang bersama dengan audit dari area
fungsional lain (seperti: produksi, personalia) merupakan bagian dari audit manajemen
secara keseluruhan. Sifat dari hubungan ini digambarkan sebagai berikut:
C. Langkah-Langkah Audit Pemasaran
Dalam melakukan audit pemasaran ditetapkan suatu prosedur dengan langkah-
langkah yang bijak, sehingga auditor berargumentasi, pendekatan memastikan suatu
tingkat konsistensi yang memungkinkan suatu perbandingan dari suatu periode ke
periode yang lain. Menurut Grashof, langkah-langkah audit pemasaran, yaitu:
1. Aktivitas pra-audit, yaitu: auditor memutuskan cakupan yang tepat dan fokus
dari audit
2. Pengumpulan informasi pada area yang mempengaruhi kinerja pemasaran
organisasi. Informasi tersebut secara ripikal menyangkut:
a. Industri
b. Pasar
c. Perusahaan
d. Produk
e. Penetapan harga
f. Promosi
g. Distribusi
3. Analisis informasi
4. Formulasi dari rekomendasi
5. Pengembangan dari program implementasi
Sedangkan menurut Cannon, langkah-langkah audit pemasaran, yaitu:
Langkah 1: Mendefinisikan Pasar
Langkah 2: Menentukan diferensial kinerja
Langkah 3: Menentukan perbedaan dalam program kompetitif
Langkah 4: Membuat riwayat strategi pesaing
Langkah 5: Menentukan struktur perencanaan strategi
D. Komponen Audit Pemasaran
Menurut Kotler terdapat enam (6) dimensi khusus yang merupakan kepentingan
lansung bagi auditor pemasaran, yaitu:
1. Audit lingkungan pemasaran, yang mencakup analisis kekuatan ekonomi makro
yang utama dan kecendrungan dalam lingkungan tugas organisasi. Ini termasuk
pasar, pelanggan, pesaing, distributor, dealer, dan pemasok.
2. Audit strategi pemasaran, yang memfokuskan pada penelaahan dari tujuan dan
strategi pemasaran organisasi, dengan penelaahan untuk menentukan bagaimana
kecocokan tujuan dan strategi tersebut terhadap lingkungan pasar sekarang dan
yang diramalkan.
3. Audit organisasi pemasaran, aspek audit ini mengikuti dari yang ke dua dan
memberi perhatian secara khusus pada penilaian kemampuan struktur organisasi
dan kesesuaian untuk menerapkan strategi yang diperlukan untuk mengembangkan
lingkungan.
4. Audit sistem pemasaran, yang mencakup mutu dari sistem untuk analisis,
perencanaan dan pengendalian.
5. Audit produktivitas pemasaran, yang menguji kemungkinan aspek-aspek yang
berbeda dari program pemasaran dan efektivitas biaya dari berbagai tingkat
pengeluaran pemasaran.
6. Audit fungsi pemasaran, yang mencakup penilaian yang rinci dari seriap unsur
bauran pemasaran.
Untuk mendapat data/informasi tersebut, terdapat pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan setiap area sebagai berikut:
I. Audit Lingkungan Pemasaran
A. Lingkungan Makro
1. Politik/Hukum/Fiskal
2. Ekonomi/Demografi
3. Sosial/Budaya
4. Teknologi
5. Ekologi
B. Lingkungan Tugas
1. Pasar
2. Pesaing
3. Distributor dan dealer
4. Pemasok
5. Advertensi dan agen hubungan kemasyarakatan
II. Audit Strategi Pemasaran
1. Misi perusahaan
2. Tujuan korporat dan pemasaran
3. Strategi pemasaran
III. Audit Organisasi Pemasaran
1. Fungsi dan aktivitas pemasaran
2. Efisiensi fungsional
IV. Audit Sistem Pemasaran
1. Sistem informasi
2. Sistem perencanaan
3. Sistem pengendalian
4. Sistem produk baru
V. Audit Produktivitas Pemasaran
1. Analisis kemampu-labaan
2. Analisis efektivitas biaya
VI. Audit Fungsi Pemasaran
1. Produk
2. Harga
3. Distribusi
4. Tenaga penjual
5. Advertensi dan promosi
E. Peranan Analisis SWOT Dalam Audit Pemasaran
Analisis SWOT merupakan perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif tools di dalam
melakukan audit pemasaran. Analisis SWOT dapat membantu perusahaan dalam
merumuskan strategi untuk mencapai keunggulan bersaingnya. Perusahaan harus
melakukan analisis terhadap lingkungan pemasarannya untuk menentukan berbagai
ancaman yang mungkin dihadapi dan beberapa peluang yang mungkin untuk dikelola.
Di samping itu, perusahaan juga harus melakukan analisis terhadap kekuatan dan
kelemahannya. Hasil analisis pemasaran ini merupakan informasi penting yang
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan pada fungsi perencanaan
pemasaran, implementasi pemasaran, dan pengendalian pemasaran.
Dalam menguji peluang dan ancaman, peluang tersebut dapat dinilai sesuai
dengan daya tariknya dan kemungkinan berhasil. Pada waktu yang bersamaan ketika
membangkitkan peluang, lingkungan eksternal juga menimbulkan serangkaian
ancaman yang dapat digolongkan berdasarkan keseriusan dan kemungkinan terjadinya.
Dalam menggabungkan suatu peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan,
strategist berusaha mencapai suatu tolak ukur dari daya tarik pasar secara keseluruhan
dengan empat dasar kemungkinan yang terjadi yaitu:
1. Usaha yang ideal (ideal business): peluang yang sedikit dan kemungkinan adanya
ancaman.
2. Usaha spekulasi (speculative business): peluang maupun ancaman yang tinggi.
3. Usaha yang matang (mature business): peluang maupun ancaman yang rendah.
4. Usaha yang menganggu (troubled business): peluang rendah dengan ancaman
yang tinggi.
Untuk menilai kekuatan dan kelemahan organisasi (pemasaran),
menggabungkan kinerja dan tingkat kepentingan dapat mengakibatkan empat
kemungkinan terjadi yang diilustrasikan dalam gambar berikut ini:
Sel I terdiri dari faktor-faktor yang penting, akan tetapi organisasi pada saat
sekarang berprestasi secara jelek. Karena hal ini, organisasi perlu mengkonsentrasi pada
memperkuat faktor-faktor tersebut. Sel II ini terdiri dari faktor-faktor yaitu perusahaan
telah kuat, akan tetapi perusahaan perlu mempertahankan kekuatannya. Sel III ini terdiri
dari faktor-faktor yang tidak penting, perbaikan disini sering diinginkan, mempunyai
prioritas yang rendah. Sel IV ini terdiri dari faktor-faktor yang tidak penting, yaitu
(kemungkinan hasil dari investasi yang berlebihan pada masa lalu) usaha tidak perlu
kuat. Dengan dasar analisis ini, sudah jelas bahwa walaupun ketika suatu perusahaan
mempunyai kekuatan utama dalam area khusus, kekuatan tersebut tanpa kecuali atau
perlu menerjemahkan kedalam suatu keunggulan bersaing.

F. Contoh Audit Pemasaran


Perusahaan Candy Company mengalami penurunan penjualan dan laba dalam
dua tahun terakhir. Manajemen menganggap masalahnya terletak pada kinerja tenaga
penjualan yang dianggap kurang kompeten dan kurang bekerja keras. Mereka
berencana untuk memperkenalkan sistem insentif baru dan melatih tenaga penjualan
dalam teknik penjualan modern. Sebelum melaksanakan rencana ini, manajemen
memutuskan untuk melakukan audit pemasaran. Hasil audit tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Temuan:
 Lini produk perusahaan tidak seimbang dan membahayakannya. Dua produk
pemimpin mewakili 76% penjualan total dan tidak mempunyai potensi
pertumbuhan.
 Tujuan pemasaran tidak jelas dan realities.
 Strategi perusahaan tidak memperhitungkan perubahan pada pola didtribusi
atau ditujukan untuk melayani pasar yang sangat cepat berubah.
 Perusahaan dikelola dengan organisasi penjualan daripada organisasi
pemasaran.  Bauaran pemasaran perusahaan, tidak seimbang, dengan terlalu
banyak pengeluaran pada tenaga penjualan dan pengeluaran pada periklanan
kurang memadai.
 Perusahaan tidak memiliki prosedur untuk mengembangkan atau meluncurkan
produk lain dengan berhasil. Upaya penjualan perusahaan tidak diarahkan
pada usaha yang menguntungkan.
b. Rekomendasi Jangka Pendek
 Meneliti lini produk saat ini dan membuang produk berkinerja marginal.
 Mengalihkan beberapa pengeluaran pemasaran yang semula untuk
mendukung produk yang telah dewasa ke produk yang lebih baru.
 Mengalihkan penekanan bauran pemasaran dari penjualan langsung ke
periklanan nasional, khususnya untuk produk baru.
 Mengadakan studi profil pasar terhadap segmen pasar permen yang paling
cepat pertumbuhannya dan mengembangkan rencana untuk memasuki segmen
tersebut.
 Menginstruksikan kepada tenaga penjual untuk mengabaikan outlet kecil dan
tidak menerima pesanan di bawah 20 barang. Selain itu menghilangkan upaya
duplikasi dari perwakilan penjualan dan kunjungan kepada pedagang besar
yang sama.
 Melaksanakan program pelatihan penjualan dan rencana kompensasi yang
lebih baik
c. Rekomendasi Jangka Panjang
 Menarik wakil presiden pemasaran yang berpengalaman dari luar Perusahaan.
 Menetapkan tujuan pemasaran yang formal dan operasional.
 Memperkenalkan konsep manajer dalam organisasi pemasaran.
 Melaksanakan program pengembangan produk baru yang efektif.
 Mengembangkan nama merek yang kuat.
 Menemukan cara untuk memasarkan merek perusahaan kepada took-toko
secara lebih efektif.
 Meningkatkan pengeluaran pemasaran menjadi 20% dari penjualan.
 Mereorganisasi fungsi penjualan dengan menspesialisasikan perwakilan
penjualan menurut saluran distribusi.
 Menetapkan tujuan penjualan dan mendasarkan kompensasi penjualan pada
kinerja laba kotor.

Anda mungkin juga menyukai