OLEH :
KELOMPOK 8
Pada umumnya siklus atau proses operasi mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pembelian bahan baku.
2. Pengeluaran untuk biaya bahan baku.
3. Memasukkan bahan baku ke produksi (work-in-proses).
4. Penyelesaian work-in process menjadi persediaan barang jadi.
5. Penjualan persediaan barang jadi.
6. Pengiriman barang kepada pelanggan.
7. Penerimaan pembayaran dari pelanggan.
6. Perspektif Inovasi Pembelajaran Dan Pertumbuhan
Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai banyak hubungan dengan
para stakeholder-nya seperti pemasok, pelanggan, dan kreditur. Hubungan tersebut
tidaklah bersifat statis tetapi senantiasa dinamis atau berubah seiring dengan perubahan
lingkungan eksternal. Oleh karena itu, kemampuan karyawan untuk belajar, tumbuh,
mengantisipasi perubahan, dan bereaksi terhadap lingkungan eksternal benar-benar
penting bagi keberhasilan perusahaan.
Dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, terdapat tiga dimensi penting
yang harus diperhatikan untuk melakukan pengukuran, yaitu:
a) Kemampuan karyawan.
b) Kemampuan Sistem Informasi.
c) Motivasi, Pemberian Wewenang, dan Pembatasan Wewenang Karyawan.
7. Perspektif Keuangan
Perspektif keuangan menjelaskan konsekuensi eknomi dari tindakan yang
dilakukan dalam perspektif pelanggan. Proses bisnis internal, dan pembelajaran dan
pertumbuhan. Kinerja keuangan hampir menjadi tujuan akhir yang ingin dicapai setiap
organisasi bisnis. Kinerja keuangan yang menjadi target identic dengan nilai pemegang
saham yang ditunjukkan atau diukur dengan harga pasar per lembar saham perusahaan.
Karena harga pasar tersebut dipengarugi oleh harapan perolehan laba, maka dalam
pencapaiannya manajemen harus mempertimbangkan usaha-usaha peningkatan penjualan
di satu sisi dan penekanan jumlah biaya di sisi yang lain. Kemampuan suatu perusahaan
untuk mendapatkan laba dikenal dengan istilah profitabilitas. Dalam diri pelaku
manajemen keuangan melekat prinsip kehati-hatian yang menetralisasi semangat agresif
dari departemen lain. Selain itu mereka juga memiliki kebutuhan untuk mengamankan
scorecard individu sendiri. Kondisi ini berpotensi menimbulkan sisi lemah jika perusahaan
menggunakan ukuran keuangan sebagai sistem control tunggal dalam beberapa hal sebagai
berikut:
Mendorong tindalan jangka pendek yang tidak menarik bagi perusahaan dalam
jangka panjang.manajer unit tidak meaksanakan tindakan yang yang bermanfaat
dalam jangka panjang.
Manajer tidak akan mengusulkan investasi yang berrisiko.
Manajer keuangan tidak cukup mandiri untuk menjamin suksesnya strategi.
8. Kualitas Dan Pengukurannya
Hakikat kualitas adalah tingkat kepuasan mengonsusmsi atau memakai. Seseorang
akan menganggap sesuatu sebagai barang atau jasa yang berkualitas jika yang
bersangkutan merasa pas dalam menggunakan barang atau jasa itu. Dalam konsep kualitas
kemudain kepuasan pelanggan dapat dilihat dalam beberapa segi ukuran kualitas sebagai
berikut:
Kinerja. Produk bersangkutan dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh pemakai
Estetika. Produk yang bersangkutan mempunyai tampilan yang menyenangkan
Kemungkinan perbaikan. Produk yang bersangkutan dapat diperbaiki jika mengalami
kerusakan
Fitur. Produk yang bersangkutan memiliki spesifikasi yang menjadi keungglan yang
unik.
Kehandalan. Produk yang bersangkutan dapat diandalkan untuk mengatasi masalah
pemakai
Lama pemakaian. Produk yang bersangkutan dapat dipakai dalam waktu yang relatif
lama
Tingkat kesesuaian. Produk yang bersangkutan teruji secara ilmiah
Kesesuaian dalam pemakaian. Produk yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan
pemakai.
9. Konsep Perbaikan Kualitas
Dimensi Perbaikan
Kualitas
Gambar tersebut menunjukkan bahwa rute pasar dapat meningkatkan atau minimal
mempertahankan loyalitas konsumen kepada produk yang dipasarkan. Produk yang
berkualitas dapat dijual dengan harga yang lebih ringgi dan peningkatan loyalitas
konsumen akan meningkatkan pangsa pasar, yang eduanya akan meningkatkan total
penjualan. Agar mencapai tujuan manajemen kualitas, makan manajemen harus memahami
aktvitas yang berkaitan dengan pengendalian kualitas, termasuk investasi untuk itu sebagai
penunjangnya, manajemen juga harus menyiapkan rancangan sistem informasi akuntansi
kualitas sehingga memungkinkan identifikasi informasi tentang biaya kualitas dari waktu
ke waktu, biaya penanganan keluhan dimasa garansi, perbaikan, produk, keandalan produk,
dan biaya penarikan kembali produk.