434334022015111
Manajemen A 2015
Manajemen Sumber Daya Manusia
Lanjutan
Pengunaan Balanced Scorecard dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia
1. Perspektif keuangan
Balanced Scorcard adalah suatu metode pengukuran
kinerja yang didalamnya ada keseimbangan antara keuangan dan
non-keuangan untuk mengarahkan kinerja perusahaan terhadap
keberhasilan. BSC dapat menjelaskan lebih lanjut tentang
pencapaian visi yang berperan di dalam mewujudkan pertambahan
kekayaan tersebut ( Mulyadi dan Johny Setyawan,2000 )
1. Peningkatan customer yang puas sehingga meningkatkan laba ( melalui peningkatan revenue.
2. peningkatan produktivitas dari komitmen karyawan sehingga meningkatkan laba ( melalui
peningkatan cost effectiviness ) .
3. peningkatan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan financial returns dengan mengurangi
modal yang digunakan atau melakukan investasi dalam proyek yang menghasilkan returrn yang tinggi.
Didalam Balanced Scorecard pengukuran financial mempunyai dua peranan penting, di mana
yang pertama adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran financial yang menunjukan dari
strategi yang sudah direncankan dan yang kedua adalah akan memberi dorongan kepada 3 (tiga)
perspwktif yang lainnya tentang target yang harus dicapai dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut
Kaplan & Norton bisnis dibagi 3 tahap :
Bertumbuh (growth)
Tahap awal dalam siklus bisnis. Diharapkan bisnis memiliki produk baru. Perlu
dipertimbangkan mengenai sumber daya untuk mengembangkan produk baru dan
meningkatkan layanan, membangun serta meningkatkan fasilitas yang menunjang produksi,
investasi pada sistem, infrastuktur dan jaringan dstribusi yang akan mendukung terbentuknya
hubungan kerja secara menyeluruh dalam mengembangkan hubungan yang baik dengan
pelanggan. Secara keseluruhan tujuan financial pada tahap ini adalah mengukur presentase
tingkat pertumbuhan pendapatan, dan tingkat pertumbuhan penjualan dipasar sasaran.
Bertahan (sustain)
Diaman pada tahap ini imbul pertanyaan mengenai akan ditariknya investasi atau melakukan investasi
kembali dengan mempertimbangkan tingkat pegembalian yang mereka investasikan. Tujuan financial yang
hendak dicapai adalah untuk memperoleh keuntungan.
Menuai (harvest)
Dimana suatu organisasi atau badan usaha akan berusaha untuk mempertahankan bisnisnya. Tujuan
financial dari tahap ini adalah untuk meningkakan aliran kas dan mengurangi aliran dana.
2. Perspektif Pelanggan
Profitabilita
Pangsa Akuisisi Retensi Kepuasan
s
pasar pelanggan pelanggan pelanggan
pelanggan
2
PT. KOJO adalah perusahaan yang bergerak dibidang property migas yang beroperasi di
wilayah Kalimantan Timur dan Riau, Klien PT KOJO terdiri dari para kontraktor Migas
seperti Schlumberger, Haliburton, BJ Service, EMI dll. PT. KOJO menerapkan
Performance Management system dengan pola 2 kaki yaitu management by Objective
dengan mengimplementasikan Balanced Scorecard dan Management by values melalui
competency model. KOJO mencoba menyeimbangkan orientasi hasil dan orientasi
proses, mencoba membangun system pengukuran kinerja serta membangun juga budaya
perusahaan yang mantap dan dapat dianut oleh seluruh stakeholders. KOJO juga focus
dalam menciptakan tenaga kerja yang professional dengan menggunakan system
pengukuran balanced scorecard. Melalui balanced scorecard setiap departemen harus
terlibat dalam menunjang rencana strategis perusahaan.
Dalam tataran operasionalnya keseluruhan sasaran strategis akan diturunkan kedalam
sasaran strategis departemen (cascading) dan masing-masing diberikan Key
Performance Indicator untuk mengukurnya.
Terdapat kondisi yang mendukung dilakukannya perancangan dan penerapan BSC sebagai
suatu sistem manajemen strategis yang sekaligus digunakan sebagai instrumen pengukuran
kinerja di PT. KOJO.
Kondisi Keempat, komposisi sumber daya manusia di PT. KOJO yang sebagian
besar berusia relatif muda ( 49% pegawai berusaha dibawah 30 tahun, 45% berusia
antara 31-40 tahun, dan sisanya diatas 40 tahun ) yang sebagian besar
berpendidikan sarjana memungkinkan adanya dinamika dan progresivitas proses
manajerial.