0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
33 tayangan21 halaman
Manajemen operasi adalah proses manajemen produksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan pelanggan. Sejarahnya dimulai dari kontribusi Frederick Taylor tentang efisiensi kerja hingga perkembangan teknologi informasi saat ini yang mendukung integrasi rantai pasokan secara global. Tantangan ke depan adalah menyesuaikan manajemen operasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang semakin dinamis akibat globalisasi dan internet.
Manajemen operasi adalah proses manajemen produksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan pelanggan. Sejarahnya dimulai dari kontribusi Frederick Taylor tentang efisiensi kerja hingga perkembangan teknologi informasi saat ini yang mendukung integrasi rantai pasokan secara global. Tantangan ke depan adalah menyesuaikan manajemen operasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang semakin dinamis akibat globalisasi dan internet.
Manajemen operasi adalah proses manajemen produksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan pelanggan. Sejarahnya dimulai dari kontribusi Frederick Taylor tentang efisiensi kerja hingga perkembangan teknologi informasi saat ini yang mendukung integrasi rantai pasokan secara global. Tantangan ke depan adalah menyesuaikan manajemen operasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang semakin dinamis akibat globalisasi dan internet.
Manajemen operasi atau dalam pengertian luas dinamakan dengan manajemen produksi. Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang atau jasa yang melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer operasi. 1. Perlunya Manajemen Operasi a. Manajemen operasi salah satu dari tiga fungsi organisasi (produksi, keuangan, pemasaran) dan secara integral berhubungan dengan semua fungsi bisnis lainnya. Oleh karena itu, manajemen operasi mempelajari cara mengatur diri sendiri untuk usaha yang produktif. b. Ingin mengetahui cara barang dan jasa dihasilkan. Fungsi produksi merupakan segmen yang menciptakan produk yang kita konsumsi. c. Ingin mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh manajer operasi, sehingga kita dapat mengembangkan kemampuan yang diperlukan jika menjadi manajer. d. Manajemen operasi merupakan bagian dari perusahaan yang mengonsumsi sebagian besar dana perusahaan (Deitiana, 2011: 7). 2. Perlunya Belajar Manajemen Operasi a. Pada prinsipnya manajemen operasi memberikan cara pandang yang sistematis dalam melihat proses dalam organisasi. Manajemen operasi ini sudah menjadi isu biasa dalam industri manufaktur ataupun industri jasa. b. Pemahaman tentang cara mengelola operasi dengan pendekatan modern, akan memudahkan untuk menganalisis dan memperbaiki sistem di perusahaan atau organisasi. c. Konsep dan tools dalam manajemen operasi pada dasarnya dapat dan banyak diterapkan pada fungsi manajemen yang lain. Hal itu dikarenakan setiap fungsi manajemen akan melibatkan proses dalam pekerjaannya. d. Akhir-akhir ini manajemen operasi menawarkan karier yang cukup menantang seperti fungsi manajemen lainnya. Di berbagi perusahaan sudah biasa dijumpai jabatan manajer operasi, bahkan sampai direktur operasi. e. Dalam pendidikan bisnis, peran manajemen operasi dapat dijadikan dua hal, yaitu: 1) manajemen operasi menjadi pilar wajib diajarkan kepada mahasiswa, 2) para recruiters mencari lulusan perguruan tinggi yang sudah memiliki cukup pengetahuan manajemen operasi. f. Manajemen operasi merupakan satu dari tiga fungsi utama setiap organisasi yang sangat erat hubungannya dengan fungsi bisnis lainnya. Hal itu dikarenakan semua organisasi menjual, menghitung, dan memproduksi untuk mengetahui cara segmentasi manajemen operasional pada fungsi-fungsi organisasi. g. Manajemen operasi merupakan suatu cara memproduksi barang dan jasa. Fungsi produksi adalah bagian dari masyarakat yang membuat produk yang biasa dipakai. h. Manajemen operasi merupakan bagian termahal dari suatu organisasi. Persentase pendapatan yang besar di berbagai perusahaan dipakai untuk fungsi manajemen operasi. Manajemen operasi dapat menyediakan kesempatan yang besar bagi organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan memp Asal-usul Manajemen Operasi Frederick W. Taylor (1881), dikenal sebagai bapak ilmu manajemen, menyumbangkan ilmu seleksi karyawan, perencanaan dan penjadwalan, studi gerak, dan ergonomi bidang yang sangat populer pada masanya sampai sekarang. Hal itu merupakan suatu kontribusi terbesarnya melalui keyakinan bahwa manajemen bisa menjadi lebih kuat dan agresif dengan cara memperbaiki metode kerja. Tidak hanya itu, Taylor, Henry L. Gantt, Frank, dan Lillian Gilbreth termasuk orang-orang pertama yang secara sistematis mencari cara terbaik untuk memproduksi. Sumbangan lain dari Taylor adalah manajemen harus bertanggung jawab dalam beberapa hal, di antaranya: 1. menempatkan pekerja yang tepat di tempat yang tepat; 2. menyediakan pelatihan yang memadai; 3. menyediakan metode kerja dan alat bantu yang sesuai; 4. menerapkan sistem insentif/imbalan untuk penyelesaian pekerjaan.
Pada tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan
pengetahuan pada komponen yang distandardisasi dengan lint produksi, semu pada proses pengepakan daging dan industri mailorder. Selain itu, menambahkan konsep baru pada lint produksi, yaitu para pekerja berdiri, sementara bahan bergerak. Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah manajemen operasi. Walter Shewhart (1924) memadukan pengetahuan statistiknya dengan kebutuhan pengendalian mutu dan menemukan dasar-dasar perhitungan statistik serta pengambilan sampel untuk mengendalikan mutu.
W. Edwards Derning dan Frederick Taylor (1950) berpendapat
bahwa manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki lingkungan kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik. Pada perjalannya, manajemen operasi akan terus berkembang dengan adanya sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik industri dan management science. Seiring dengan kemajuan statistik, manajemen dan ilmu ekonomi telah berkontribusi pada peningkatan produktivitas.
Keputusan dalam manajemen operasi membutuhkan
individu yang ahli dalam ilmu manajemen, ilmu informatika, dan ilmu biologi atau fisika. Pada kenyataannya, yang dapat dilihat pada beragamnya cara dapat ditempuh seorang mahasiswa untuk mempersiapkan karier di bidang manajemen operasi. Dengan demikian, terdapat beberapa peluang yang tersedia untuk manajer operasi, di antaranya sebagai berikut. 1. Manajer Pabrik Sebuah divisi di perusahaan Fortune 1000 mencari manajer pabrik di wilayah Upper Hudson. Pabrik ini memasok peralatan galangan kapal untuk pasar komersial. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon manajernya, antara lain: a. harus berpengalaman dalam manajemen pabrik termasuk keahlian di bidang perencanaan produksi, manajemen pembelian, dan persediaan; b. memiliki kemampuan menulis dan berkomunikasi yang baik; c. menguasai teknik dan strategi dalam mengatur karyawan. 2. Direktur Pembelian Distributor makanan yang sangat terkenal mencari agen pembelian yang berpengalaman untuk mendukung penjualan makanan yang sangat meningkat. Oleh karena itu, calon direktur pembelian harus memenuhi persyaratan, yaitu: a. memiliki pengetahuan menyeluruh dalam bidang fungsi pembelian harian; b. memiliki kemampuan menelaah program penjualan; c. memiliki kemampuan membina kerja sama di antara sesama distributor dan mengoordinasikan aktivitas dengan operasi; d. siap bekerja sama dengan penjual untuk membangun katalog di intenet; e. harus terbiasa dalam semua kategori makanan; f. dapat bekerja sama dalam tim dan mempunyai orientasi terhadap keuntungan. Imbalan akan disesuaikan dengan pengalaman. 3. Konsultan Perbaikan Proses 4. Manajer Mutu 5. Manajer dan Perencana Rantai-Pasokan 6. Pembagian Kerja 7. Pembakuan Bagian 8. Revolusi Industri Korporate Manajemen Operasi Menjawab tantangan Kritis Masa Kini dan Masa Depan
1. Tantangan Manjemen Operasi Masa
Kini Ada dua faktor penggerak utama yang merupakan tantangan manajemen operasi pada masa kini, antara lain sebagai berikut. a. Bekembangnya Internet b. Globalisasi Internet dan globalisasi meningkatkan pentingnya peran manajemen operasi bisnis pada masa kini. Persaingan global menyebabkan tuntutan keunggulan dalam banyak hal seperti kualitas, biaya, logistik, pengembangan produk, dan lain-lain. Internet juga turut mempercepat globalisasi bisnis, yang meningkatkan kompleksitas dan ketidakpastian bisnis. Internet telah mengubah cara perusahaan beroperasi, berfungsi, dalam memperoleh sumber daya, dan dalam memenuhi harapan customer. Hal ini memengaruhi prinsip-prinsip tradisional dan teknik manajemen operasi, termasuk strategi operasi, penjadwalan, persediaan, kontrol kualitas, dan manajemen sumber daya produksi. Di samping itu, ada juga kecenderungan manajemen operasi yang mulai melibatkan fungsi-fungsi lain di perusahaan, seperti informasi pemasaran, akuntansi, pembelian/logistik, dan sumber daya manusia. Cara yang digunakan pada era sebelumnya sudah tidak cukup lagi. Strategi operasi harus meluas hingga lintas fungsi operasi. Kompetisi bisnis pada masa kini menuntut upaya yang lebih terpadu antara riset, perencanaan produksi, logistik, hubungan pemasok, dan pemasaran. Selain itu, lingkungan bisnis pada masa depan diperkirakan akan berubah dengan lebih cepat sehingga membutuhkan interaksi yang dekat dan cepat antara fungsi-fungsi perusahaan untuk lebih memahami pasar. 2. Persiapan Manajemen Operasi Menuju Masa Depan Era mendatang akan ditandai oleh kecepatan kemajuan teknologi, yang berarti peluang luar biasa bagi manajer operasi untuk melakukan inovasi-inovasi dalam model manajemen operasi. Konsep-konsep manajemen operasi terus berkembang dan semakin maju seperti mass customisation, computer integrated manufacturing (CIM), dan fexible manufacturing sistem (FMS). Pada perkembangan selanjutnya beberapa hal tersebut dianggap belum cukup karena tekanan persaingan global juga akan semakin ketat sehingga turut mendorong perusahaan untuk semakin proaktif, diperlukan mencari cara- cara baru dalam memenangkan pasar dan mendapatkan akses ke pasar yang baru. Selanjutnya manajemen operasi berevolusi menjadi manajemen operasi rantai pasokan yang mempertimbangkan perspektif proses bisnis terintegrasi. Rancangan ke depannya, perusahaan sebaiknya fokus pada pengembangan manajemen operasi rantai pasokan yang berbasis internet dan ERP. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan visibilitas keseluruhan bisnis dan untuk melayani pelanggan global yang lebih baik. Bayraktar et al. (2007) memberikan beberapa prediksi strategi manajemen operasi pada masa depan, yaitu sebagai berikut. a. Pengetahuan manajemen rantai pasok yang feksibel akan semakin penting, demi membangun kapabilitas produksi mass customisation untuk produk dan jasa. b. Aliansi lintas fungsi di perusahaan akan menjadi faktor kunci dalam pengembangan lini produk baru atau mengisi kesenjangan lini produk. c. Usaha kecil dan menengah (UKM) akan semakin berperan dalam setiap jaringan rantai pasok. d. Teknologi informasi modern semakin menunjang integrasi berbagai entitas bisnis, peningkatan peran outsourcing dalam manajemen operasi. e. Aplikasi model-model 3D dalam manajemen operasi untuk desain layout pabrik, desain produk, desain proses produksi, dan simulasi keselamatan kerja. f. Pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran akan meningkatkan tuntutan customer untuk produk dan layanan yang lebih terspesialisasi.
Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa pasar telah berubah
dari lokal ke global, dan permintaan telah bergeser dari produk standar menjadi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan customer. Untuk tetap kompetitif di pasar global, perusahaan dipaksa merekayasa ulang kemampuan manajemen operasinya dan keunggulan kinerja operasi yang lintas faktor, seperti kualitas, feksibilitas, kecepatan, keandalan, dan biaya. Dengan demikian, peran manajemen operasi, termasuk di dalamnya pengelolaan pemasok, proses produksi, logistik dan layanan pelanggan sudah menjadi sumber utama dari nilai tambah perusahaan. Dengan demikian pula, manajemen operasi sejatinya dijadikan prioritas utama bagi pimpinan perusahaan.