Manajemen Operasi (MO) adalah fungsi yang memungkinkan organisasi untuk mencapai
tujuan mereka melalui perolehan dan pemanfaatan sumber daya yang efisien. Pada awalnya
istilah MO merujuk pada produksi manufaktur. Namun, sekarang ini telah diperluas untuk
mencakup sistem layanan juga. Menekankan pergeseran ini, Chopra et al. (2004)
mendefinisikan MO sebagai manajemen proses transformasi input menjadi output yang
menciptakan nilai bagi masyarakat.
2. Manajemen Operasi - Masa Lalu: Perubahan
Fokus dari Biaya ke Kualitas
● Fungsi MO pertama kali muncul selama periode 1890-1920, masa ini dikenal sebagai masa
manajemen saintifik.
● Fokus utama MO pada masa 1920-1960 adalah peningkatan produktivitas tenaga kerja.
● Tahun 1960, MO mulai ditulis dalam bentuk buku dan lingkup MO meluas mencakup perusahaan
jasa. Penggunaan komputer juga sudah menjadi hal yang biasa.
● tahun 1970, MRP mulai dikembangkan, database dan sistem informasi muncul sebagai alat untuk
memanajemen data besar.
● Tahun 1980 MO memfokuskan diri dalam meningkatkan strategi manufaktur, jasa operasi,
pengembangan produk baru dan mengembangkan performa yang lebih baik untuk produksi yang
kecil. MO juga memiliki 2 fungsi, yaitu fungsi strategis dan taktis. Walaupun pada era ini MO
berfokus pada penekanan biaya produksi, fokus ini berubah ke fokus kualitas.
2.1. Lingkungan
Abad ke 20 dikenal sebagai masa produksi massal untuk mencapai skala ekonomis untuk
menekan biaya produksi. Penggunaan komputer sebagai pembuat keputusan telah
meningkatkan pengembangan sistem informasi pada era 1970 dan era 1980 terutama dalam
hal perencanaan produksi dan kontrol sistem.
Organisasi pada masa lalu terdiri dari 4 areal manajerial fungsional, yaitu: uang,
permintaan, desain, dan OM (Knod and Schonberger, 2001). Dalam bentuk struktur
organisasi seperti ini, komunikasi dan kolaborasi antar departemen dinilai sangat lemah,
oleh karena itu usaha untuk pengintegrasian area-area fungsional di organisasi sangatlah
diupayakan.
● Konsep / Alat
● Struktur
Untuk menanggapi perubahan lingkungan dan pemenuhan yang lebih baik harapan
stakeholder, perusahaan perlu meningkatkan integrasi internal mereka dengan
restrukturisasi ke tim lintas fungsional dengan cara menempatkan peran manajemen
operasi di pusat organisasi dan memperluas ruang lingkup. Penerapan ini ada di
seluruh keuangan, akuntansi, R&D, pemasaran dan penjualan. Penerapan ini
ditujukan untuk mengurangi kesenjangan antara fungsi-fungsi perusahaan.
● Konsep / Alat 3. CRM (Customer Relationship
Management)
1. ERP (Enterprise Resource Planning)
Sebuah pendekatan baru dalam
sebuah sistem komputer yang mengelola hubungan korporasi
dirancang untuk dapat dengan pelanggan pada level bisnis
mengendalikan seluruh aspek dalam sehingga dapat memaksimumkan
perusahaan. komunikasi dan pemasaran melalui
2. SCM (Supply Chain Management) pengelolaan berbagai kontak yang
berbeda.
Suatu sistem informasi untuk
memudahkan pengendalian atas 4. SRM (Supplier Relationship
supplier. Management)
Pendekatan komprehensif untuk
mengelola interaksi suatu perusahaan
dengan organisasi yang menyediakan
barang dan jasa yang digunakannya.
5. KM (Knowledge Management) adalah proses menciptakan, membagikan,
menggunakan, dan mengelola suatu pengetahuan dan informasi dari sebuah
organisasi.
● Filosofi
Ada beberapa filosofi dan pendekatan
utama yang dibahas selama periode
ini:
Menurut Russell dan Taylor (2006), tantangan yang dihadapi organisasi saat ini
sangat beragam dan meliputi: persaingan yang ketat, pasar global, sumber global,
pembiayaan global, strategi global, variasi produk yang ditingkatkan, kustomisasi
massal, bisnis jasa, peningkatan kualitas , fleksibilitas, kemajuan dalam teknologi,
keterlibatan karyawan, lingkungan dan masalah etika.
5.4 Agility and built-to-order supply chains
Dalam lingkungan built-to-order, bagian dan komponen siap dipasarkan untuk pesanan dan tidak ada
persediaan barang jadi.Teknologi informasi melalui Internet dan kemitraan pemasok yang erat penting
untuk respons yang cepat dan fleksibel kepada pelanggan Implementasi BOSC membutuhkan investasi
yang signifikan di bidang desain ulang proses organisasi dan teknis, saluran distribusi dan prosedur
layanan pelanggan, dan pelatihan staf.
5.5 Perluasan untuk ERP dan SCM 5.6
Globalisasi
Integrasi ERP dan SCM dapat meningkatkan Organisasi dengan rantai pasokan global yang
perusahaan untuk bertindak berdasarkan terstruktur dengan baik akan memiliki
informasi secara tepat waktu. Internet sebagai keunggulan kompetitif atas pesaing mereka.
media bisnis memerlukan perluasan ERP ke ERP II Model logistik yang baik saling berhubungan
untuk mengintegrasikan proses bisnis intgernal dengan sistem ERP dan SCM akan menjadi alat
organisasi dengan proses pelanggan dan baru untuk mengatasi globalisasi imperatif.
pemasoknya. Dibawah fenomena globalisasi, kehadiran virtual
dan bukan fisik harus dipertimbangkan secara
serius ketika merancang rantai pasokan.
Faktanya, pasar ritel dan banyak layanan sudah
tersedia di seluruh dunia.
5.7 Pengembangan Produk atau Layanan Baru 5.8 Outsourcing
dan Perpanjangan Lean
Mengelola arus balik dengan daur ulang secara efektif menggunakan prinsip prinsip rekayasa dan
memiliki dampak yang tidak hanya pada logistik tetapi juga pada penjualan, pemasaran dan
pengembangan produk baru.
5.12 Sistem Pengukuran Kinerja Kontemporer
5.13 Perdagangan Kolaboratif dan
Tekonologi Informasi Canggih
Perdagangan kolaboratif menetapkan
Dari sudut pandang sistem ini mendefinisikan serangkaian teknik yang memungkinkan
matrik yang digunakan untuk pengukuran kerja perusahaan untuk mengelola organisasi mereka
yang merupakan inti dari PM. Sarana negosiasi yang lebih baik. Selama 2 dekade terakhir , alat
baru ini mendorong OM untuk mengembangkan manajemen informasi berbasis komputer telah
model yang lebih komposit untuk mengukur diperkenalkan untuk memfasilitasi komunikasi
kinerja proses. diantara organisasi tersebut. 4 jenis adopsi
internet
● tradisional
● penjual elektronik
● pembeli elektronik
● proses e-integrator
5.14 Peramalan 5.15 Strategi
Operasi
Peramalan permintaan sangat penting untuk Suatu produk sering dapat diperbaruhi resiko
proses pemenuhan pesanan yang akan datang. Di siklus hidup produk akan semakin berkurang.
sisi lain kemampuan teknologi baru seperti tantangan lain untuk strategi operasi adalah
internet dan DM memungkinkan untuk menemukan resolusi diantara rangkaian proses
memprediksi perilaku pelanggan dengan lebih yang berbeda dengan tujuan yang bertentangan
baik yang pada akhirnya menghasilkan perkiraan dengan realisasi target organisasi
yang lebih akurat
5.16 Manajemen Operasi Layanan 5.17 Manajemen
Resiko Rantai Pasokan
Studi empiris menunjukkan beberapa kemajuan Mengelola resiko telah menjadi komponen
dengan ruang yang cukup untuk penekanan lebih penting SCM akibat krisis yang parah, selain itu
signifikan. aplikasi “ekonomi baru” dapat resikonyamenyebabkan keterlambatan dalam
membantu penelitian SOM. bidang penelitiannya rantai pasokan karena sifat kompleks dan dinamis
meliputi : rantai pasokan dan ketidakpastian dalam sistem
tersebut. Efek merugikan dari ketidakpastian
● menghubungkan kerja operasi dengan dapat diperparah oleh operasi yang tidak efisien
pendorong bisnis dalam sistem manufaktur. Oleh karena itu ada
● pengukuran kinerja dan peningkatan kebutuhan untuk mengembangkan sistem
operasi klasifikasi resiko yang komprehensif.
● jaminan,keluhan dan pemulihan layanan