Anda di halaman 1dari 5

Introduction to Operations and Supply Chain Management

(OSCM)

Sebrina Farahdila Pasya Y.

041711233087 / G

Dalam bab introduction to operation and supply chain management terdapat 4 sub-bab atau
tujuan pembelajaran yaitu, mengidentifikasi berbagai elemen manajemen operasi dan rantai pasok,
mengetahui peluang karir dalam bidang manajemen operasi dan rantai pasok, mengenal konsep
utama dalam menjelaskan bidang manajemen operasi dan rantai pasok, dan mengevaluasi ke-
efisiensian suatu perusahaan.

1. Identifikasi elemen – elemen dalam manajamen operasi dan rantai pasok


Manajemen operasi dan rantai pasok memiliki banyak fungsi diantaranya,
mendesain produk, pembelian, manufaktur atau produksi, operasi pelayanan, logistic dan
distribusi. Terdapat 3 elemen dalam manajemen operasi dan rantai pasok yaitu, strategi,
proses dan analisis. Perusahaan atau bisnis yang sukses perlu adanya strategi yang baik
mengenai operasi, proses untuk menyampaikan produk dan jasa, dan analisis yang
mendukung pengambilan keputusan dalam mengelola perusahaan. Langkah awal yang baik
dalam memahami rantai pasok adalah dengan menggambarkan proses dari awal yaitu
mendesain produk) hingga ke tahap akhir (dibeli konsumen).
Manajemen operasi dan rantai pasok didefinisikan sebagai desain, operasi dan
peningkatan system untuk menciptakan dan menjual produk dan jasa utama perusahaan.
OSCM merupakan bidang bisnis fungsional yang berkaitan dengan manajamen dari
keseluruhan system yang menciptakan maupun memperdagangkan produk dan jasa
perusahaan.
Operasi merupakan proses manufaktur dan pelayanan yang digunakan untuk
mengubah sumber daya menjadi produk. Sedangkan rantai pasok merupakan proses yang
menggerakkan informasi dan bahan baku dari dan ke perusahaan.

 Konten singkat OSCM :


a. Strategi, produk dan kapasitas yang meliputi pendahuluan, strategi, desain
produk dan jasa, manajemen proyek, manajemen kapasitas yang strategis, kurva
pembelajaran.
b. Proses manufaktur dan layanan yang meliputi proses manufaktur, tata letak
fasilitas, proses layanan, analisa dan simulasi waiting line, analisis dan proses
desain, Six Sigma Quality, mengkontrol kualitas secara statistic.
c. Proses rantai pasok meliputi lean supply chain, logistic distribusi dan
transportasi, pencarian dan pengadaan sumber daya secara global.
d. Penawaran dan permintaan serta perencanaan dan control yang meliputi
merencanakan sumder daya perusahaan, meramal, merencanakan operasi dan
penjualan, manajemen inventaris, merencanakan bahan baku apa saja yang
dibutuhkan, penjadwalan pusat kerja, theory of constrain.

 Proses – Proses operasi dan rantai pasok :


a. Perencanaan, terdiri atas proses – proses yang dibutuhkan untuk
mengoperasikan secara stratgeis rantai pasok yang sudah ada.
b. Pencarian Sumber Daya, memilih pemasok yang akan memberikan barang
dan jasa yang diperlukan untuk membuat produk perusahaan.
c. Pembuatan, memproduksi barang dan jasa utama.
d. Pendistribusian, memilih jasa yang akan memindahkan produk ke gudang
dan pelanggan, mengkoordinasikan pergerakan barang dan informasi,
meerima pembayaran dari pelanggan.
e. Pengembalian, penerimaan kembali barang – barang yang usang, cacat dan
atau barang berlebih dari pelanggan.

Ada perbedaan antara barang dan jasa yaitu jasa merupakan suatu proses yang tak
berwujud sedangkan barang merupakan output yang berwujud, jasa memerlukan interaksi
dengan pelanggan, jasa merupakan sesuatu yang heterogen sedangkan barang biasanya
bersifat homogen, jasa itu tidak tahan lama dan dipengaruhi oleh waktu sedangkan barang
bisa tahan lama dan dapat disimpan. Penggabungan produk dan jasa merupakan suatu
perusahaan yang menyediakan aktivitas pemberian jasa dalam penawaran produknya
kepada pelanggan.

Barang Murni Barang Utama Jasa Utama Jasa Murni

Produk makanan Peralatan Hotel, maskapai Pengajar,


dan bahan kimia penerbangan konsultan

2. Karir dalam OSCM


Berikut adalah beberapa pekerja tingkat dasar dalam OSCM :
Manajer Pabrik, pengelola rumah sakit, manajer cabang perusahaan, manajer supermarket,
manajer pusat layanan/panggilan, manajer rantai pasok, manajer pembelian, manajer
logistic, analis peningkatan proses bisnis, manajer kendali mutu, manajer proyek, analis
kendali produksi, manajer fasilitas.
3. Sejarah Perkembangan OSCM
Pada akhir tahun 1970 dan awal tahun 1980-an merupakan masa perkembangan
strategi manufaktur. Di tahun 1980-an terdapat terobosan filosofi manufaktu yaitu Just In
Time (JIT) yang dirintis oleh jepang dan merupakan serangkaian aktivitas terintegrasi yang
didesain untuk mencapai produksi bervolume tinggi dengan persediaan suku cadang
minimal yang sampai di tempat kerja ketika dibutuhkan. Filosofinya saat ini merupakan
landasan di banyak praktik produksi manufaktur.
Pertengahan tahun 1980-an, karena beragamnya industry layanan dapat mempersulit
pengidentifikasian perintis tunggal yang telah membuat dampak penting di bidang ini.
Di akhir tahun 1980-an dan 1990-an pengembangan lainnya berfokus pada TQM.
Standar sertifikasi ISO 9000 yang diciptakan IOS saat ini berperan sebagai aturan dalam
menyusun standar kualitas bagi perusahaan manufaktur global. Pada pertengahan 1990-an
penerapan six sigma pada pelayanan lingkungan, kesehatan dan keselamatan perusahaan,
dan saat ini sedang diterapkan pada penelitian dan pengembangan, keuangan, system
informasi, hukum, pemasaran, urusan public, dan proses SDM. Lalu muncullah manajemen
rantai pasok untuk mengelola arus informasi, bahan baku, dan pelayanan dari pemasok
bahan baku lewat pabrik dan gudang untuk pelanggan akhir. Pada akhir tahun 1990-an
muncul istilah perdagangan elektronik. Internet juga mengubah cara manajer operasi
mengoordinasikan dan melaksanakan fungsi produksi dan distribusi.
Pada awal tahun 2000-an pengembangan pelayanan yaitu manajemen ilmu
pelayanan dan rekayasa yang bertujuan untuk menerapkan konsep – konsep terbaru dalam
teknologi informasi untuk terus meningkatkan produktivitas pelayanan dari organisasi
berbasis teknologi. Dan dilanjut dengan perkembangan analisis bisnis yang merupakan
analisa data bisnis untuk menyelsaikan masalah bisnis.

Permasalahan terkini dalam OSCM


1. Mengoordinasikan hubungan antarorganisasi yang berbeda yang saling mendukung
2. Mengoptimalkan jaringan pemasok, produksi, dan distribusi global
3. Mengelola titik sentuh pelanggan
4. Meningkatkan kesadaran manajemen senior mengenai OSCM sebagai senjata yang
kompetitif
5. Kesinambungan dan triple bottom line.

4. Efisiensi, efektivitas, dan nilai


Efisiensi berarti melakukan sesuatu dengan biaya seminimal mungkin. Efektivitas
berarti melakukan hal yang tepat untuk menciptakan nilai tertinggi bagi perusahaan. Nilai
disini mendefinisikan secara abstrak perbandingan antara kualitas dengan harga.
Membandingkan perusahaan – perusahaan dari sudut pandang operasi dan rantai
pasok merupakan hal yang penting bagi investor karena biaya relative dari menyediakan
suatu barang atau jasa diperlukan untuk mencapai pertumbuhan keuntungan yang tinggi.
Tolak ukur produktivitas tenaga kerja adalah penghasilan bersih per karyawan dan
pendapatan (atau penjualan) per karyawan.

Rasio yang mengukur berapa kali penagihan piutang secara rata – rata selama tahun
fiscal disebut dengan perputaran piutang :

𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛


𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
Rasio yang mengukur jumlah rata – rata berapa kali dilakukan penjualan dan penggantian
persediaan selama tahun fiscal disebut dengan rasio perputaran persediaan :
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎

Rasio yang terakhir adalah rasio perputaran asset. Rasio ini adalah jumlah penjualan yang
dihasilkan untuk setiap nilai asset satu dollar.

𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛)


𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

Anda mungkin juga menyukai