Kelompok 3
Eksekutif A 45 B
2019
1. Pendahuluan
Pada bab sebelumnya yaitu bab 3, telah dibahas mengenai bagaimana
mengunakan tools analisis industri untuk menilai potensi keuntungan dan faktor kunci
sukses dari sebuah lingkungan eksternal perusahaan. Pada intinya, bab tersebut
1
membahas mengenai dasar untuk menyesuaikan strategi perusahaan terhadap lingkungan
eksternalnya.
Figur 1
Analisis Lingkungan Perusahaan
Sumber : Rothaermel (2016 : 107)
2
tersebut, digunakan lima alat analisis yaitu: analisis sumber daya dan kapabilitas,
analisis SWOT, analisis rantai nilai, benchmarking, dan penilaian kekuatan
kompetitif. Kesemua alat analisis tersebut digunakan untuk memunculkan daya saing
perusahaan dan membantu manajer mencocokkan strategi perusahaan terhadap
lingkungannya. (Arthur A. Thompson, Crafting & Executing Strategy Management)
2. Pembahasan
2.1 Pertanyaan 1: Seberapa baik strategi perusahaan saat ini bekerja?
Dalam mengevaluasi seberapa baik strategi perusahaan saat ini bekerja adalah
dengan mendefinisikan dengan jelas pandangan mengenai strategi apa yang
diperlukan oleh perusahaan. Adapun contoh untuk strategi perusahaan yang memiliki
bisnis tunggal dapat dilihat pada figur 2.1 di bawah ini:
Figur 2.1
Identifikasi Komponen Strategi Perusahaan Bisnis Tunggal
Sumber : Thompson, et al, 2018
Hal pertama yang diidentifikasi untuk mengetahui seberapa baik strategi
perusahaan saat ini bekerja adalah pendekatan kompetitif perusahaan yaitu apa yang
telah dilakukan oleh perusahaan untuk menarik pelanggan dan meningkatkan
posisinya di pasar.
3
Terdapat tiga indikator terbaik untuk mengetahui seberapa baik strategi
perusahaan bekerja adalah:
Apakah perusahaan mencapai tujuan strategis dan finansialnya
Apakah kinerja perusahaan berada di atas rata-rata industrinya
Apakah perusahaan dapat meraih pelanggan dan pangsa pasarnya
Selain itu, beberapa indikator lain yang dapat digunakan untuk mengetahui
seberapa baik strategi perusahaan saat ini bekerja adalah sebagai berikut :
Pertumbuhan penjualan perusahaan dan pangsa pasar
Akuisisi pelanggan baru dan retensi terhadap pelanggan yang ada
Peningkatan margin keuntungan
Tren dari net profit dan return on investment (ROI) jika dibandingkan dengan
pesaing
Pertumbuhan kekuatan finansial dan peningkatan credit rating
Bagaimana pandangan pemegang saham yang dilihat berdasarkan pada tren harga
saham perusahaan
Bagaimana image dan reputasi perusahaan dimata konsumen
Bagaimana perusahaan dapat bersaing dalam aspek teknologi, inovasi produk,
pelayanan pelanggan, kualitas produk, waktu pengiriman, harga, dan faktor lain
yang relevan terhadap pilihan pembeli.
Perbaikan berkelanjutan pada ukuran utama kinerja operasional seperti
produktivitas karyawan, biaya produksi, tingkat kecacatan, waktu pengiriman, dan
lain-lain).
Jadi, semakin baik kinerja perusahaan secara keseluruhan, maka semakin sedikit
kemungkinan adanya perubahan strategi secara radikal. Semakin kuat kinerja
keuangan dan posisi pasar sebuah perusahaan, hal tersebut menunjukkan pemahaman
dan pengeksekusian strategi yang baik.
4
Hal kedua yang diidentifikasi untuk mengetahui seberapa baik strategi perusahaan
saat ini adalah pendekatan dalam menganalisis sumber daya dan kapabilitas parusahaan
untuk mempertahankan atau meningkatkan posisinya pada pasar dan situasi persaingan.
Perbedaan antara sumber daya dan kapabilitas yaitu: sumber daya adalah suatu input
produktif atau sebuah aset kompetitif, sementara kapabilitas adalah kemampuan
perusahaan untuk melakukan beberapa kegiatan internal secara kompeten.
Sumber daya dapat dibedakan menjadi sumber daya tangible (berwujud) dan
intangible (tidak berwujud). Berikut adalah klasifikasinya :
Figur 2.2
Types of Resources
Sumber : Thompson, et al, 2018
5
Figur 2.3
Types of Resources
Sumber : Thompson, et al, 2018
Namun, tidak semua sumber daya dan kapabilitas relevan dan strategis untuk
kepentingan perusahan tersebut. Sumber daya dan kapabilitas tertentu akan memberikan
bisnis keunggulan kompetitif/daya saing. Berdasarkan tes dengan metode VRIN
(Valuable, Rare, Inimitable, Non-Subtituable), keunggulan kompetitif atas sumber daya
dan kapabilitas tersebut dapat diukur berdasarkan empat kualitas penting berikut ini :
6
3. Apakah sumber daya dan kapabilitas tersebut dapat ditiru dengan mudah oleh
pesaing?
4. Apakah sumber daya atau kapabilitas ini tidak dapat diganti? Apakah kebal terhadap
ancaman penggantian dari berbagai jenis sumber daya dan kapabilitas lainnya?
Dua tes pertama menentukan apakah sumber daya atau kemampuan dapat mendukung
keunggulan kompetitif. Dua yang terakhir menentukan apakah keunggulan tesebut dapat
dipertahankan. Kekuatan daya saing atas sumber daya dan kapabilitas tersebut diukur
dari seberapa banyak dari empat poin tersebut yang dapat dipenuhi.
2.3 Pertanyaan 3: Apa saja kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam hubungannya
dengan pelung pasar dan ancaman eksternal?
Hal yang biasa disebut sebagai analisis SWOT ini, sangat berpengaruh pada
pengambilan arah kebijakan perusahaan. Analisis SWOT adalah alat yang sangat
sederhana, namun kuat untuk membantu perusahaan untuk mengembangkan strategi
bisnis, baik untuk mendirikan perusahaan ataupun untuk perusahaan yang sudah ada.
2.4 Pertanyaan 4: Apakah struktur biaya perusahaan dan proposisi nilai customer
kompetitif?
7
Value Chain yang dimiliki perusahaan mengidentifikasi aktivitas utama dan
memiliki relasi dalam membantu aktivitas menciptakan niali konsumen.
Benchmarking adalah alat yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan
kemampuan aktivitas internal yang dimiliki perushaan untuk berkinerja pada
aktivitas yang maksimal.
Best Practice adalah metode untuk sebuah aktivitas dengan hasil yang maksimal
dibandingkan dengan pendekatan-pendekatan yang lainnya.
Figur 2.4
Representative Company Value Chain
Sumber : Thompson, et al, 2018
2.5 Pertanyaan 5: Apakah perusahaan berkompetisi lebih baik atau lebih lemah
dibanding pesaing?
8
Peringkat kekuatan kompetitif tertimbang tinggi menandakan posisi kompetitif yang
kuat dan kepemilikan keunggulan kompetitif; peringkat rendah menandakan posisi
yang lemah dan kerugian kompetitif.
Skor kekuatan kompetitif perusahaan menunjukkan kekuatan dan kelemahannya
terhadap pesaing dan menunjukkan secara langsung jenis tindakan ofensif dan
defensif yang dapat digunakan untuk mengeksploitasi kekuatan kompetitifnya dan
mengurangi kerentanan kompetitifnya.
Figur 2.5
Representative Weighted Competitive Strength Assessment
Sumber : Thompson, et al, 2018
2.6 Pertanyaan 6: Apa isu dan masalah strategi yang menjadi perhatian bagi manajer?
9
Langkah analisis terakhir ini berfokus pada masalah strategis apa yang perlu
ditangani dan diselesaikan oleh manajer agar perusahaan lebih sukses secara finansial
dan kompetitif di tahun mendatang. Langkah ini melibatkan pada hasil analisis industri
dan persaingan dan evaluasi daya saing perusahaan sendiri maka dari itu dibagian ini
dibutuhkan “thinking strategically” yaitu berfikir strategis mengenai:
Bagaimana cara …?
Apakah akan ….?
Apa yang harus dilakukan?
Untuk menentukan masalah apa yang harus segera ditangani dapat menyusun
"worry list" mengenai masalah dan hambatan yang akhirnya bisa langsung mendapat
perhatian manajerial. Berdasarkan hasil analisa industri dan persaingan serta evaluasi
daya saing, daftar "worry list" bisa mencakup seperti :
10
Tujuan dari "worry list" adalah untuk mengidentifikasi masalah / masalah
spesifik yang perlu ditangani manajemen, bukan untuk mencari tahu tindakan spesifik
apa yang harus diambil. Memutuskan apa yang harus dilakukan - tindakan strategis
mana yang harus diambil dan langkah strategis mana yang harus dilakukan, yaitu
ketika menyusun strategi perusahaan dan memilih di antara berbagai alternatif
strategis.
3. Kesimpulan
Untuk melihat apakah strategi perusahaan sudah berjalan baik maka perlu dilakukan
evaluasi dari sisi internal.
Daftar Pustaka
11
1. Thompson, A.A., Peteraf, M.A., Gamble, J.E., dan Strickland, A.J. (2018). Crafting &
Executing Strategy Management: The Quest for Competitive Advantage 21e.
McGrawHill Education, New York.
2. Rothaermel, F.T. (2019). Strategic Management. McGraw-Hill Education, New York.
12