Anda di halaman 1dari 34

PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN

PASAR KEUANGAN DAN PASAR MODAL


KELOMPOK 5

Oleh:
KELOMPOK 5
1. Dewa Ayu Shita Setiari (1807521058)
2. Luh Gede Regina Puspitasari (1807521065)
3. Ni Kadek Dwi Puspa Valentina (1807521092)
4. Candra Nur Afida Putri (1807521108)
5. Adelia Islami Yanti (1807521114)

Dosen Pengampu:
Dra. Nyoman Abundanti, M. M.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2020
PASAR KEUANGAN DAN PASAR MODAL

A. KONSEP PASAR KEUANGAN


Pasar keuangan adalah merupakan mekanisme pasar yang memungkinkan bagi
seorang atau koporasi untuk dengan mudah dapat melakukan transaksi penjualan dan
pembelian dalam bentuk sekuritas keuangan (seperti saham dan obligasi). Tanpa adanya
pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) akan mengalami kesulitan dalam
menemukan debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman kepadanya. Pengantara
seperti bank membantu dalam melakukan proses ini, dimana bank menerima deposito dari
nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabung dan kemudian bank dapat meminjamkan
uang ini kepada orang yang berniat untuk meminjam uang.
Pasar keuangan dibagi menjadi dua, yaitu pasar uang dan pasar modal pasar uang
adalah pasar yang menyediakan sarana pengelokasian dan pinjaman dana jangka pendek
karna itu pasar uang merupakan pasar likuiditas primer. Sebaliknya pasar modal berkaitan
dengan surat- surat yang berharga yang berjangka panjang. Oleh karena itu, dana yang dijual
belikan dalam pasar modal adalah dana yang bersifat permanen atau semi permanen. Pasar
modal memiliki tempat pelaksanaan transkasi yang berbeda dengan pasar uang. Pasar modal
memeiliki tempat transaksi tertentu yang disebut bursa efek. Sedangkan transaksi pasar uang
dilakukan dengan sarana telekomunikasi.
Persamaan kedua pasar tersebut adalah kedua pasar merupakan sarana bagi investor
dalam melakukan investasi disamping sebagai sarana mobilisasi dana bagi pihak yang
membutuhkan dana. Dengan kata lain pasar uang dan pasar modal merupakan sarana
investasi dan mobilisasi dana.

B. PEMBAGIAN PASAR KEUANGAN


Untuk melakukan transaksi keuangan, kita lakukan di berbagai pasar keuangan yang
tersebar dalam berbagai jenis pasar keuangan, tergantung dari jenis produk keuangan yang
diinginkan. Dalam prakteknya, jenis-jenis pasar keuangan antara lain:
1. Pasar Ekuitas dan Utang
Perusahaan dan individu dapat memperoleh dana dari pasar keuangan dengan dua
cara. Pertama, cara paling umum adalah dengan menerbitkan surat utang, seperti obligasi atau
kredit rumah, yang berupa perjanjian kontrak oleh peminjam untuk membayarkan kepada
pemegang obligasi uang dengan jumlah tertentu, setiap waktu tertentu (bunga dan pokok
utang), sampai tanggal tertentu (jatuh tempo), ketika pembayaran akhir terjadi. Jatuh tempo

1
(maturity) dari

2
surat utang adalah jumlah tahun (masa) yang diperlukan sampai surat utang itu tidak berlaku
lagi. Surat utang masuk kategori jatuh tempo jangka pendek (short-term) jika kurang dari
setahun sudah tidak berlaku, sementara jangka pangjang (long-term) jika tidak berlaku
dalam 10 tahun atau lebih. Surat utang dengan jangka waktu antara satu dan sepuluh tahun
disebut surat utang jangka menengah (intermediate-term).
Cara kedua memperoleh dana dengan menerbitkan ekuitas (equities) seperti saham
biasa, yaitu klaim untuk berbagi pendapatan bersih (penerimaan dikurangi pengeluaran dan
pajak) dan asset perusahaan. Jika anda memiliki satu lembar saham dari sebuah perusahaan
yang menerbitkan satu juta lembar saham, anda berhak akan 1/1.000.000 dari pendapatan
bersih dan 1/1.000.000 dari asset perusahaan. Saham biasanya melakukan pembayaran
berkala (dividen) kepada pemilik saham. Selain itu, saham juga dipandang sebagai surat
berharga jangka panjang karena tidak memiliki jatuh tempo. Selain itu, memiliki saham
berarti memiliki sebagian perusahaan dan untuk itu berhak memberi suara terhadap isu yang
penting bagi perusahaan dan memilih para direksi.
Kelemahan dari kepemilikan perusahaan dalam bentuk ekuitas dan bukannya utang
adalah pemegang saham itu termasuk dalam pelaku klaim terakhir, yaitu perusahaan harus
membayar utang mereka semua terlebih dahulu sebelum membayar pemegang sahamnya.
Keuntungan dari pemegang saham adalah berhak menikmati keuntungan langsung dari
kenaikan laba atau nilai asset perusahaan karena hak kepemilikan ada dalam pemegang
saham. Pemilik utang/obligasi perusahaan tidak memiliki keuntungan ini karena uang yang
mereka terima jumlahnya tetap.
2. Pasar Primer dan Sekunder
Pasar primer (primary market) adalah pasar keuangan di mana surat berharga yang
baru, seperti obligasi dan saham, dijual ke pembeli awal oleh perusahaan atau lembaga
pemerintah yang meminjam dana. Pasar sekunder (secondary market) adalah pasar
keuangan dimana surat berharga yang pernah diterbitkan kemudian diperjualbelikan lagi.
Pasar primer untuk surat berharga tidak terlalu dikenal oleh masyarakat umum karena
penjualan ke pembeli awal sering kali dilakukan secara tertutup. Lembaga keuangan yang
penting perannya dalam membantu penjualan awal surat berharga di pasar primer adalah
bank investasi (investment bank). Bank jenis ini melakukan proses penjaminan emisi
(underwriting). Mereka menjamin harga dari surat berharga sebuah perusahaan dan
menjualnya ke masyarkat umum.
Ketika seseorang membeli surat berharga dipasar sekunder, maka orang yang menjual
surat berharga itu menerima uang dari penjualan, namun perusahaan yang menerbitkan surat
berharga itu tidak mendapatkan uang lagi. Perusahaan hanya mendapat uang ketika pertama
kali menerbitkan dan menjual surat berharga itu di pasar primer. Namun demikian, pasar
sekunder punya dua peran penting. Pertama, pasar sekunder mempercepat dan mempermudah
proses penjualan surat berharga untuk menjadi uang kas, dengan kata lain membuat
instrument keuangan lebih likuid (liquid). Dengan makin likuid, maka surat berharga ini lebih
diminati dan dengan demikian mempermudah perusahaan yang ingin menjual di pasar
primer. Kedua, pasar sekunder menentukan harga surat berharga yang diterbitkan oleh
perusahaan dan dijual di pasar perdana. Investor yang membeli surat berharga di pasar pedana
akan membayar kepada perusahaan penerbit surat utang ini tidak lebih dari harga yang
menurutnya akan terjadi di pasar sekunder untuk surat berharga ini. Semakin tinggi harga di
pasar sekunder, semakin tinggi harga yang akan didapat perusahaan untuk surat berharga baru
di pasar primer, dan semakin besar modal yang dapat diraih. Oleh karena itu, persyaratan di
pasar sekunder adalah yang paling penting bagi perusahaan penerbit surat berharga.
3. Bursa dan Pasar Over the Counter
Pasar sekunder dapat dikelola dengan dua cara. Pertama, melalui bursa, yaitu tempat
di mana pembeli dan penjual surat berharga (atau broker atau agen mereka) bertemu di satu
lokasi untuk bertransaksi. Bursa efek New York atau Dewan Perdagangan Chigago untuk
komoditas (tepung, jagung, perak, dan bahan mentah lainnya) adalah contoh dari bursa yang
dikelola.
Cara kedua adalah melalui apa yang disebut pasar di luar bursa [over-the-counter
(OTC) marker], di mana agen di berbagai lokasi berbeda yang memiliki surat berharga siap
untuk membeli dan menjual surat berharga “di luar bursa” kepada siapa saja yang datang
kepada mereka dan menerima harga yang mereka tentukan. Karena transaksi dilakukan lewat
computer dan harga satu sama lain diketahui, pasar ini sangat kompetitif dan tidak jauh
berbeda dari pasar yang dikelola.
Pasar over the counter lainnya adalah pasar yang memperjualbelikan jenis instrument
keuangan lainnya, seperti sertifikat deposito, dana pemerintah federal, dan instrumen nilai
tukar.
4. Pasar Uang dan Pasar Modal
Satu cara lain untuk membedakan jenis-jenis pasar adalah berdasarkan masa jatuh
tempo dari surat berharga yang diperdagangkan di setiap pasar. Pasar uang (money market)
adalah pasar di mana hanya instrumen jangka pendek (yaitu yang jatuh tempo kurang dari
setahun) yang diperdagangkan. Contoh: deposito berjangka, wesel, atau promes. Pasar
modal (capital market) adalah pasar yang memperjualbelikan instrumen jangka panjang
(jatuh tempo setahun atau lebih) atau instrumen ekuitas. Surat berharga pasar keuangan
biasanya lebih sering
diperdagangkan dibandingkan surat berharga jangka panjang, sehingga lebih likuid. Surat
berharga jangka pendek memiliki fluktuasi harga yang lebih rendah dibandingkan surat
berharga jangka panjang dan sehingga lebih aman. Akibatnya, perusahaan dan bank secara
aktif menggunakan pasar keuangan untuk memperoleh bunga dari dana lebih yang mereka
miliki sementara. Surat berharga di pasar modal, seperti saham dan obligasi jangka panjang,
biasanya dipegang oleh lembaga keuangan seperti asuransi dan dana pensiun yang
ketidakpastiannya rendah terkait jumlah uang yang akan mereka miliki di masa depan.

C. FUNGSI PASAR KEUANGAN


Pasar keuangan berfungsi sebagai penyalur dana dari rumah tangga, perusahaan, dan
pemerintah yang memiliki kelebihan dana, karena mereka berbelanja lebih sedikit dari
penghasilannya, kepada mereka yang memiliki kekurangan dana karena penghasilan mereka
lebih sedikit dari kebutuhan belanja.

Aliran Uang dalam Sistem Keuangan


Gambar panah menunjukan bahwa aliran uang dari pemberi pinjaman ke pinjaman
melalui dua jalur, yaitu: aliran langsung dimana peminjam meminjam uang langsung dari
pasar keuangan dengan menjual surat berharga (instrument keuangan), yaitu klaim terhadap
penghasilan atau asset peminjam di masa depan, dan aliran tidak langsung dimana lembaga
keuangan meminjam dana dari pemberi pinjaman dan memakai uang ini untuk disalurkan
kepada peminjam dalam bentuk kredit.
Pasar Keuangan memungkinkan aliran dana dari mereka yang tidak memiliki peluang
investasi produktif kepada mereka yang memiliki peluang seperti. itu. Pasar keuangan
penting untuk menghasilkan alokasi yang efisien dari modal (kekayaan, baik uang maupun
harta fisik,
yang digunakan untuk menghasilkan Iebih banyak kekayaan), yang kemudian berperan
terhadap semakin tingginya produksi dan efisiensi dalam perekonomian.
Pasar keuangan yang berfungsi baik juga memengaruhi kesejahteraan konsumen lebih
baik lagi, karena memungkinkan konsumen untuk mengatur waktu belanja mereka. Pasar
keuangan yang bekerja dengan efisien memperbaiki kesejahteraan ekonomi semua orang
dalam masyarakat.

D. FUNGSI, PESERTA, DAN INSTRUMEN PASAR UANG


a. Fungsi Pasar Uang
Pasar uang memiliki beberapa fungsi yang dijalankan, diantaranya:
1. Sebagai perantara pada jual beli berbagai surat berharga berjangka pendek.
Pasar uang pada prinsipnya merupakan sarana alternatif bagi lembaga-lembaga keuangan,
perusahaan-perusahaan non keuangan, dan peserta-peserta lainnya baik dalam memenuhi
kebutuhan dana jangka pendeknya maupun dalam rangka melakukan penempatan dana
atas kelebihan likuiditasnya.
2. Secara tidak langsung juga sebagai sarana pengendali moneter yang dilakukan oleh
penguasa moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka.
Pelaksanaan operasi pasar terbuka di Indonesia dilakukan oleh Bank Indonesia yaitu
dengan menggunakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang
(SBPU). SBI sebagai piranti operasi pasar terbuka digunakan untuk tujuan kontraksi
moneter yaitu untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat. Sedangkan
SBPU berfungsi sebagai piranti ekspansi moneter yaitu menambah jumlah uang yang
beredar.
3. Menjembatani adanya kesenjangan antara penerimaan dan pengeluaran dana.
Dalam sistem perekonomian pasar uang juga dibutuhkan karena banyaknya perusahaan
serta individu yang mengalami arus kas yang tidak sesuai antara inflows dan outflows.
Oleh karena itu pasar uang juga berfungsi untuk menjembatani adanya kesenjangan antara
penerimaan dan pengeluaran dana. Bagi para investor, pasar uang terutama untuk mencari
keamanan dan likuiditas di samping peluang untuk memperoleh pendapatan bunga.

b. Peserta Pasar Uang


Pihak yang terlibat dalam transaksi pasar uang baik sebagai investor maupun sebagai
penerbit instrument dalam rangka mobilisasi dana antara lain adalah:
1. Lembaga-lembaga keuangan, misalnya: bank, dana pensiun dan perusahaan asuransi.
2. Perusahaan-perusahaan besar, misalnya: perusahaan yang sudah go public menerbitkan
commercial paper.
3. Lembaga-lembaga pemerintah, misalnya: Bank Indonesia menerbitkan Sertifikat Bank
Indonesia (SBI).
4. Individu-individu, misalnya: rumah tangga membeli Sertifikat Bank Indonesia.

c. Instrumen Pasar Uang


Instrumen pasar uang atau surat-surat berharga yang diperjualbelikan di pasar uang
ada beberapa macam, yaitu:
1. Treasury Bills Amerika Serikat, merupakan instrumen hutang yang diterbitkan oleh
pemerintah atau Bank Sentral (di Amerika Serikat) atas tunjuk dengan jumlah tertentu
yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan. T-Bills tidak
memberikan bunga secara langsung tetapi dijual atas dasar diskonto, dengan jumlah
diskonto ditetapkan melalui proses pelelangan. T-Bills tidak dimanfaatkan sebagai sarana
investasi bagi lembaga keuangan maupun perusahaan non keuangan yang memiliki
kelebihan dana. Dengan penempatan kelebihan dana tersebut di samping memperoleh
penghasilan (bunga) juga sebagai cadangan likuiditas. Sebagai sarana investasi instrumen
pasar uang ini mempunyai berbagai kelebihan, yaitu:
 Tidak beresiko karena diterbitkan oleh lembaga pemerintah (Bank Sentral)
 Mempunyai pasar sekunder sehingga mudah diperjualbelikan
 Kemungkinan terjadi kerugian apabila investor menjual surat berharga ini untuk
memenuhi kebutuhan likuiditasnya adalah sangat kecil.
Perusahaan atau lembaga yang menjadi investor utama dalam T-Bills ini antara lain Bank
Sentral, bank-bank umum, mutual funds, BUMN, lembaga-lembaga keuanga non bank,
perusahaan-perusahaan, dan badan pemerintah negara lain, dan individu.
2. Sertifikat Deposito Yang Dapat Di Negosiasi (Negotatiable Bank Certificates Of
Deposit), merupakan instrumen yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan
dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat
deposito diterbitkan oleh bank-bank umum atas dasar diskonto dengan nilai nominal
sekurang- kurangnya Rp. 1 juta dan jangka waktu 30 hari samapi dengan 1 tahun.
Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan setelah tanggal jatuh tempo, tetapi apabila
pemegang instrumen tersebut membutuhkan dana sebelum jatuh tempo maka mereka
dapat menjualnya kepada
lembaga keuangan atau kepada investor lainnya. Di samping itu, deposito berjangka
selalu diterbitkan dengan atas nama sementara CD atas unjuk.
3. Surat Berharga Komersial (Commercial Paper), merupakan promes yang tidak disertai
dengan jaminan, yang diterbitkan oleh perusahaan/bank untuk mendapatkan dana jangka
pendek. CP dijual kepada investor dalam pasar uang. Dengan demikian CP pada dasarnya
merupakan promes di mana penerbit berjanji akan membayar sejumlah tertentu uang pada
saat CP jatuh tempo.Jangka waktu CP ini berkisar mulai dari beberapa hari samapi 270
hari. Penjualan CP pada umumnya dengan sistem diskonto, namun beberapa di antaranya
menggunakan bunga.Penerbitan CP tidak perlu menggunakan penjamin (underwriter)
emisi, tetapi beberapa penerbit karena alasan tertentu menggunakan arranger dalam
penerbitannya. Arranger ini pada umumnya merupakan bank-bank umum yang berfungsi
sebagai perantara antara pemodal dan penerbit, namun mereka tidak tidak bertanggung
jawab atas terjual atau tidak terjualnya CP yang diterbitkan.
4. Akseptasi Bank (Banker’s Acceptance), merupakan wesel bank yang ditarik oleh
seorang eksportir atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah barang atau
untuk membeli valuta asing yang diberi tanda “accepted” apabila bank menyetujui wesel
tersebut, dan dapat diperjualbelikan di pasar uang sebagai salah satu sumber pendanaan
jangka pendek. BA merupakan instrumen jangka pendek yang dapat dipindahtangankan.
BA pada dasarnya memberikan alternatif untuk mendapatkan kredit pada saat
barangbarang yang diekspor dikapalkan untuk segera dikirimkan ke luar negeri. BA pada
umumnya digunakan pada proses L/C dalam perdagangan luar negeri. Jangka waktu jatuh
tempo BA berkisar antara 30 hari sampai 180 hari.
5. Perjanjian Membeli Kembali (Repurchase Agreement), merupakan transaksi jual beli
surat berharga disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat-
surat berharga yang telah dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah
ditetapkan lebih dahulu. Surat berharga yang sering digunakan untuk transaksi Repo
adalah surat berharga yang dapat diperjualbelikan secara diskonto, misalnya SBI, SPBU,
CD dan T- Bills.
6. Wesel (Bill of Exchange), adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat yang ditujukan oleh
seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang pada saat diperlihatkan
atau pada tanggal tertentu kepada penarik atau order atau pembawa. Surat wesel harus
berisikan hal-hal sebagai berikut, dalam kaitannya dengan penarikan wesel ini:
 Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
 Nama orang yang yang harus membayar (tertarik atau pembayar).
 Penetapan hari bayarnya.
 Penetapan tempat di mana pembayaran harus dilakukan.
 Nama orang atau pihak lain yang ditunjuk untuk dilakukan pembayaran.
 Tanggal dan tempat surat wesel ditarik.
 Tanda tangan orang yang mengeluarkannya (penarik).
Jangka waktu jatuh tempo wesel ini umumnya berkisar 6 hari sampai 180 hari.
7. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), merupakan surat berharga atas unjuk dalam satuan
uang Rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai
pengakuan hutang jangka pendek. SBI sebagai piranti operasi pasar terbuka digunakan
untuk mengendalikan moneter untuk mengendalikan moneter melalui lelang harian.
Tujuan bank dan lembaga keuangan lainnya membeli SBI adalah sebagai alternatif
kelebihan dananya untuk memeperoleh pendapatan, dan apabila memerlukan dana maka
SBI dapat dijual kepada lembaga lain atau Bank Indonesia.
8. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), adalah surat-surat berharga berjangka pendek
yang dapat diperjual belikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga
diskonto yang ditunjuk oleh BI. SBPU berfungsi sebagi piranti pasar uang dan juga
merupakan instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka ekspansi moneter oleh Bank
Indonesia denagn menetapkan tingkat diskonto SBPU. Ditinjau dari jenis transaksi dan
warkatnya, SBPU dapat dibagi sebagai berikut:
a) Surat Sanggup (aksep/promes), dapat berupa:
 Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka penerimaan kredit dari
bank untuk membiayai kegiatan tertentu.
 Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman antar bank.
b) Surat Wesel, dapat berupa:
 Surat wesel yang ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh pihak lain dalam
rangka transaksi tertentu. Penarik dan atau tertarik adalah nasabah bank.
 Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank dan diaksep oleh bank dalam rangka
pemberian kredit untuk membiayai kegiatan tertentu.
9. Call Money, merupakan salah satu sarana penting untuk mendorong pengembangan pasar
uang. Pasar uang antarbank pada dasarnya adalah kegiatan pinjam meminjam dana antara
satu bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu pendek.
E. PENGERTIAN & LATAR BELAKANG PASAR VALUTA ASING
a. Pengertian Pasar Valuta Asing
Valuta asing (valas) atau yang dalam bahasa asing dikenal dengan foreign exchange
(Forex) merupakan mata uang yang di keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara
lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan
dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Nilai mata uang suatu negara berbeda dengan
negara lain. Perbedaan inilah yang membuat sebuah mata uang dapat dipertukarkan dengan
mata uang lainnya. Semua mata uang negara-negara besar menganut sistem
mengambangyang berarti membiarkan nilai tukar mata uang bebas bergerak naik turun
mengikuti fluktuasi pasar. Karena nilai tukar yang selalu bergerak naik turun dari waktu ke
waktu, maka nilai tukar mata uang dapat diperdagangkan. (Kasmir. 2011)
Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau transakasi yang
memperdagangkan suatu mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang
melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Pasar
valuta asing adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah
transaksi- transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Atau jika diartikan secara
sederhana, pasar valas adalah perdagangan mata uang (valuta) suatu negara dengan mata
uang negara lainnya. Sedangkan tarif dari pertukaran mata uang ini disebut juga dengan
Foreign Exchange Rate, di Indonesia dikenal dengan Kurs Valas.
Pasar valuta asing merupakan pasar dimana transaksi valuta asing dilakukan baik
antarnegara maupun dalam suatu negara. Penjualan valas dapat dilakukan oleh bank yang
berstatus devisa. Penjualan valas oleh bank devisa dilakukan oleh para dealer-dealer bank
yang bersangkutan. Transaksi dapat dilakukan oleh suatu badan atau perusahaan atau secara
perorangan dengan berbagai tujuan.
Dalam perdagangan pasar valas internasional, hanya mata uang yang “convertible
currencies” yang sering diperdagangkan, sedangkan yang tidak termasuk golongan tersebut
jarang diperdagangkan. Yang menetukan golongan “convertible currencies” adalah salah
satunya volume perdagangan suatu negara baik secara kualitas maupun kuantitas di samping
faktor lainnya.
Di samping itu dapat dilakukan antarnegara transaksi valas juga dapat dilakukan
antarbank dengan nasabahnya seperti transaksi uang kertas asing (bank notes), traveler
cheque, giro valas, transfer ke luar negeri atau kegiatan mata uang asing lainnya. Dalam
transaksi ini menggunakan kurs jual dan kurs beli. Khusus untuk uang kertas asing (bank
notes) bank
menggunakan kurs bank notes, sedangkan untuk valas lainnya bank menggunakan kurs
devisa umum. (Salim, Joko. 2008)
Selisih antara kurs jual dan kurs beli yang disebut spread yang merupakan
keuntungan bank dan dalam praktiknya selalu kurs jual lebih tinggi dari kurs beli. Penentuan
kurs dapat dilakukan secara direct rate dan indirect rate. Direct rate adalah penentuan yang
menempatkan mata uang domestik di depan mata uang asing. Sedangkan indirect rate adalah
menempatkan mata uang asing di depan mata uang domestik. (Zuhri. 2015)

b. Latar Belakang Pasar Valuta Asing


Pada era globalisasi saat ini transaksi perdagangan tidak hanya terbatas di dalam
negeri saja tetapi juga dengan negara-negara lain. Sekecil apapun transaksi tersebut apabila
melibatkan dua negara atau lebih pastilah membutuhkan pertukaran atau perdagangan valuta
asing.
Berkaitan dengan transfer dana yang bersifat internasional tersebut, maka di setiap
negara diperlukan pasar valuta asing. Transaksi perdagangan valuta asing tidak terlepas dari
pergerakan atau fluktuasi nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang Negara lain
karena keduanya merupakan suatu bagian yang utuh yang tak terpisahkan. (Dr. Boediono.
2007)
Setelah Perang Dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia
menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik.Pada tahun 1944 lahirlah
suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange
rate) hasil persetujuan Bretton woods.Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap dari
mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai
tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk
mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya. (Kasmir. 2011)
Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan
berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang
dan capital international. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada
awal 1970-an. Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara
lain adalah:
a. Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga
menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta
asing.
b. Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat
perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh
dunia sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu.
c. Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex,
faximile, internet memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga transaksi
lebih mudah di lakukan.
d. Keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan
keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.

F. PESERTA PASAR VALUTA ASING


Peserta ekonomi yang utama dalam pasar valuta asing dapat digolongkan menjadi:
1. Perusahaan. Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi, perusahaan
selalu melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru dan yang
lebih murah. Ada kegiatan impor dan ekspor yang dilakukan perusahaan kadang
memerlukan mata uang negara lain dengan jumlah yang cukup besar.
2. Individu. Masyarakat atau perorangan melakukan transaksi valuta asing disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah kegiatan spekulasi, yaitu dengan
memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan.
Faktor kedua adalah kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar negeri.
3. Bank Umum dan Perbankan. Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk
berbagai keperluan antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya dalam
bentuk mata uang lain. Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling
aktif.perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya.
4. Pialang Pasar Valas atau Broker, adalah mereka membantu untuk mencarikan pembeli
ataupun penjual.
5. Pemerintah. Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara
lain membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di
tukarkan lagi kedalam mata uang lokal.
6. Bank Sentral. Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka
menstabilkan nilai tukar mata uang.
7. Spekulan dan Arbitraser. Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs
antar valas. Peran serta spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong
oleh motif mengejar keuntungan.
8. Institusi, yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai
investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan
bank investasi.

G. BENTUK DAN TUJUAN TRANSAKSI PASAR VALUTA ASING


Berkembangnya pasar valas tidak hanya meningkatkan jumlah pelaku dan volume
transaksi saja, namun juga memunculkan variasi jenis transaksi atau produk valas yang
diperdagangkan. Beberapa jenis transaksi yang paling umum ditransaksikan di pasar valas
adalah transaksi spot dan transaksi derivative terutama forward, swap, dan option. Selain itu
terdapat berbagai turunan dan kombinasi dari jenis transaksi derivative tersebut diatas yang
disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan pelaku pasar atau investor. Namun, di pasar valas-
rupiah pasar transaksi selain spot, forward, dan swap belum berkembang cukup dalam.
1. Transaksi spot, yaitu transaksi jual-beli valas dengan kewajiban bagi penjual untuk
menyerahkan valas dan pihak pembeli harus melakukan pembayaran (mata uang
domestik) pada 2 hari kerja setelah terjadinya kontrak. Transaksi spot juga
memungkinkan untuk diselesaikan (settle) pada hari yang sama, atau lebih dikenal dengan
today settlement, atau diselesaikan pada keesokan harinya, atau dikenal dengan tomorrow
settlement.
2. Transaksi forward (Tunggak), yaitu transaksi jual-beli valas dengan settlement (penjual
menyerahkan valas dan pihak pembeli harus melakukan pembayaran) pada waktu tertentu
(lebih dari 2 hari kerja) sesuai kontrak yang diperjanjikan dengan harga/kurs forward
sebesar kurs spot ditambah premi forward (dengan asumsi mata uang domestik akan
terdepresiasi pada saat kontrak forward jatuh tempo).
3. Transaksi swap (Barter), yaitu gabungan antara transaksi spot dan forward namun
dengan arah transaksi yang saling berlawanan. Transaksi swap jual adalah transaksi
membeli valas secara spot disertai dengan transaksi forward jual valas. Sebaliknya,
transaksi swap beli adalah transaksi spot jual valas yang diikuti oleh transaksi forward
beli valas. Transaksi swap umumnya digunakan sebagai fasilitas lindung nilai aset dari
risiko fluktuasi kurs.
Disamping jenis transaksi yang bervariasi, mata uang asing yang diperdagangkan juga
bermacam-macam. Namun, mata uang asing yang paling banyak diperdagangkan di pasar
valas adalah hard currencies seperti US dollar dan euro.
 Identifikasi terhadap pelaku dan aliran transaksi menghasilkan blok-blok pasar yang
terkait satu sama lainnya sehingga menggambarkan alur transaksi di pasar valas dan
rupiah.
Keterangan diagram:
- Blok pasar antar bank : Blok ini menggambarkan transaksi valas antar bank dan
merupakan blok yang sangat penting mengingat transaksi antar bank ini merupakan muara
akhir terbentuknya kurs. Dengan bantuan aplikasi OLAP, identifikasi supply-demand
terhadap blok transaksi antar bank domestik lebih mudah dilakukan karena laporan yang
dihasilkan akan memperlihatkan counterpart (pihak lawan) dari masing-masing pelaku
transaksi, baik itu jual maupun beli.
- Blok Transaksi Swap : Transaksi swap merupakan kombinasi antara transaksi spot dan
forward. Karena transaksi swap dilakukan secara bilateral, maka transaksi ini tidak
mempengaruhi kurs secara langsung. Transaksi akan mempengaruhi kurs melalui posisi
likuiditas bank yang terpengaruh pada saat penyerahan (delivery) valas pada “ spot date”
dilakukan dan pada saat penyerahan valas pada “forward date” dilakukan.
- Blok Pasar Forward : Seperti halnya transaksi swap, transaksi forward tidak secara
langsung mempengaruhi kurs, namun akan mempengaruhi kurs secara tidak langsung
melalui perubahan posisi exposure likuiditas valas bank pada saat delivery valas pada
“forward date”.
- Blok nasabah bank (onshore customers) : Nasabah domestik merupakan lawan
transaksi dari perbankan domestik yang terdiri dari dua kelompok besar, yaitu individu/
perorangan dan korporasi. Nasabah yang melakukan pembelian valas ke blok pasar antar
bank
domestik, diidentifikasi sebagai pelaku yang menimbulkan demand valas (D). Sebaliknya,
nasabah yang melakukan penjualan valas ke blok pasar antar bank domestik diidentifikasi
pelaku yang menimbulkan supply valas (S).
- Blok bank luar negeri (off-shore banks) : Kelompok bank ini merupakan lawan
transaksi perbankan domestik dari sisi luar negeri. Bank luar negeri yang membeli valas
ke blok pasar antar bank domestik, diidentifikasi sebagai demand valas (D). Sebaliknya,
bank luar negeri yang melakukan penjualan valas ke blok pasar antar bank domestik
diidentifikasi sebagai supply valas (S).
- Blok on-shore / off-shore money market : Penempatan dana valas oleh blok antar bank
domestik ke blok pasar uang antar bank domestik (on-shore money market) diidentifikasi
sebagai penempatan dalam negeri (DN) atau terjadinya “shifting” yang dapat
mencerminkan diversifikasi portfolio sebagai akibat dari inflow maupun hanya
pergeseran portfolio saja. Sedangkan penempatan dana valas blok antar bank domestik ke
blok pasar uang antar bank luar negeri (off-shore money market) diidentifikasi sebagai
penempatan luar negeri (LN) atau terjadinya “outflow” (konsep cross-border). Terjadinya
outflow penampatan valas di pasar uang luar negeri tidak secara langsung mempengaruhi
proses pembentukan harga (kurs) namun dapat memberikan dampak tidak langsung
karena pasar uang antar bank (PUAB) valas di dalam negeri menjadi dangkal dan tidak
berkembang. Sedangkan pendalaman pasar uang valas antar bank (market deepening) di
dalam negeri sangat penting karena dapat meningkatkan penyebaran likuiditas valas ke
seluruh bank secara merata. Dengan demikian, bank yang suatu saat mengalami
kekurangan (shortage) posisi valas tidak harus melakukan pembelian di pasar valas (yang
akan menimbulkan tekanan depresiasi terhadap rupiah) tetapi dapat meminjam ke bank
lain di PUAB valas dalam negeri.
Sebaliknya, penempatan dana valas blok bank offshore ke blok antar bank domestik
diidentifikasi sebagai penempatan dalam negeri (DN) atau terjadinya “inflow”. Posisi
likuiditas valas bank juga dipengaruhi oleh penempatan atau penarikan dana pihak ketiga
dalam deposito valas, namun tidak tercakup dalam PIPU. Transaksi penempatan dana
valas oleh bank domestik di pasar uang luar negeri tidak akan mempengaruhi posisi
devisa netto (PDN) bank apabila sumber dana tersebut berasal dari penempatan dana
valas bank lain atau simpanan individu (DPK valas). Hal ini karena peningkatan dalam
liabilities bank akan teroff-set dengan peningkatan dalam asset berupa penyertaan di pasar
uang.
- Blok pasar uang rupiah (PUAB Rupiah) : transaksi valas di pasar antar bank sangat
dipengaruhi oleh kondisi likuiditas rupiah bank . Pada saat bank-bank mengalami
kelebihan
likuiditas rupiah diluar kebutuhan normalnya, pembelian valas merupakan salah satu
outlet penempatan dana, selain beberapa outlet penempatan lainnya terutama Fasilitas
Bank Indonesia (Fasbi), SBI, obligasi. Sebaliknya, transaksi bank di pasar valas dapat
menimbulkan peningkatan kebutuhan rupiah yang dapat diperoleh dengan meminjam di
pasar antar bank rupiah. Sebagai contoh, suatu bank yang melakukan pembelian valas
dengan penyerahan spot atau melakukan transaksi swap-jual, dapat mendorong bank
meminjam rupiah di pasar uang sehingga bank tersebut berada dalam posisi sebagai “net-
borrower” di pasar uang pada dua hari kerja berikutnya.
Transaksi Valas baik yang dilakukan oleh Bank, Perusahaan, ataupun Individu
mengandung berbagai tujuan. Tujuan ini berbeda-beda sesuai dengan apa yang ingin
diperoleh dari transaksi tersebut. Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi Valas, baik
yang dilakukan oleh perusahaan/badan maupun individu, yaitu:
1. Untuk Transaksi Pembayaran
Sebagai contoh Perusahaan Indonesia melakukan pembelian sejumlah barang berupa
mesin-mesin dari Perusahaan Jerman. Pembayaran dilakukan sales contrac yang telah
disepakati. Jika pembayaran dilakukan dengan mata uang eksportir (DM) maka transaksi
valas akan terjadi di Indonesia (importir). Namun, bila pembayaran dilakukan dengan mata
uang importir (IDR), maka transaksi jual-beli terjadi di pihak eksportir di Jerman, dimana
pihak eksportir harus terlebih dahulu menukarkan IDR ke DM di Jerman. Pembayaran dapat
pula dilakukan dengan mata uang lainnya, misal dalam mata uang US Dollar, maka transaksi
Valas terjadi di negara importir dan eksportir.
2. Mempertahankan Harga Beli
Kebijaksanaan Pemerintah melakukan devaluasi bertujuan untuk meningkatkan
ekspor sehingga barang-barang kita yang dijual ke luar negeri akan lebih kompetitif. Dengan
melakukan devaluasi, maka nilai tukar Rupiah akan turun terhadap mata uang yang
didevaluasikan. Akan tetapi, bagi pemegang rupiah di dalam negeri justru nilai tukar uangnya
terhadap mata uang asing melah menjadi turun akibatnya daya beli pun menurun jika
dibandingkan dengan Valas tersebut.
3. Mengirim Uang ke Luar Negeri
Transfer ke luar negeri merupakan jasa Bank dalam pengiriman uang ke luar negeri.
Sarana yang digunakan yaitu dapat menggunakan telex, telepon faximail, atau sarana lainnya.
Pengiriman dapat dilakukan dengan mata uang negara pengirim atau negara yang dikirimkan.
Jika pengiriman dalam mata uang negara tujuan, maka pertukaran valas terjadi di negara
pengirim. Demikian juga apabila pengiriman dalam mata uang negara pengirim, maka
transaksi valas terjadi di negara tujuan.
4. Mencari Keuntungan
Transaksi Valas dapat digunakan untuk mencari keuntungan atau kemudahan-
kemudahan berbelanja. Sebagai contoh nasabah dapat menyimpan uangnya dalam bentuk
deposito valas atau rekening giro valas. Keuntungan dalam hal ini selain memperoleh suku
bunga, juga dapat meraih keuntungan melalui kenaikan kurs yang terus menerus. Keuntungan
lainnya adalah dapat menarik atau mengeluarkan cek dan bilyet giro dalam valas sebagai alat
pembayaran. Kemudian keuntungan lainnya adalah dengan membeli valas Bank notes pada
saat kurs turun dan menjualnya pada saat kurs naik, transaksi ini dilakukan terhadap mata
uang yang cenderung naik terus serta lebih besar unsur spekulasinya.
5. Pemagaran Risiko (Headging)
Dalam hal pemagaran risiko, sering kali terhadap utang dalam valuta asing, hal ini
akibat dari sering terjadinya kenaikan kurs terus menerus. Kenaikan kurs ini dapat
meningkatkan nilai pinjaman atau utang jika tidak dilakukan headging. Dengan dilakukan
headging minimal risiko kerugian dapat diperkecil seminimal mungkin.
6. Kemudahan Berbelanja
Tujuan Transaksi Valas yang satu ini sangat berguna bagi seseorang yang suka
bepergian ke luar negeri. Kemudahan ini dapat diwujudkan dengan membeli traveller cheque
(TC) atau cek perjalanan. Dengan membawa TC ini nasabah dengan mudah dapat berbelanja
di berbagai tempat dan di berbagai negara. Kemudian nomilal TC pun mangikuti kurs yang
sedang berkembang.

H. KONSEP PASAR MODAL


Definisi pasar modal menurut kamus yaitu pasar uang dan modal adalah pasar konkret
atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan yang memerlukan dana
jangka panjang, yaitu lebih dari satu tahun. Umumnya yang termasuk pihak penawar adalah
perusahaan asuransi, dana pensiun, bank - bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat
adalah pengusaha, pemerintah dan masyarakat umum.
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa
dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana
pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana
bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan
prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Perbedaan antara pasar modal
dengan pasar uang adalah dalam pasar uang, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu
pendek, sedangkan dalam pasar modal, diperdagangkan surat berharga berjangka waktu
panjang.
Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara,
terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah menjadi
salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana
alternatif bagi perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu agen
produksi yang secara nasional akan membentuk Gross Domestic Product (GDP).
Perkembangan pasar modal akan menunjang kegiatan peningkatan GDP. Dengan kata lain,
berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kemjuan ekonomi suatu negara.
Pada masa sekarang ini pasar modal semakin banyak mendapat perhatian, baik dari
kalangan investor, emiten maupun pemerintah, karena perannya yang sangat mendukung
perekonomian. Dalam perkembangannya, fluktuasi harga saham di pasar modal dapat
dipengaruhi beberapa faktor ekonomi dan non ekonomi (Inda Kristiana dan Sri Suratna,
2005:122). Walaupun tidak terkait secara langsung dengan dinamika yang terjadi di pasar
modal, namun pengaruh lingkungan non ekonomi tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pasar
modal. Isuisu mengenai kepedulian terhadap lingkungan hidup, hak asasi manusia, peristiwa-
peristiwa politik dan kenegaraan serta kerusuhan-kerusuhan yang menyebabkan
ketidakpastian politik dan keamanan, sering menjadi faktor utama pemicu fluktuasi harga
saham di bursa efek secara seluruh dunia. (Yuwono, Andri. 2013)

I. INSTRUMENT DAN PEMAIN PADA PASAR MODAL


a. Instrumen Pasar Modal
Instrumen pasar modal adalah instrumen utang dan ekuitas dengan waktu jatuh tempo
lebih dari satu tahun. Instrumen pasar modal mempunyai rentang fluktuasi harga yang jauh
lebih lebar daripada instrumen pasar uang dan dipertimbangkan sebagai investasi yang cukup
beresiko. Adapun masing-masing jenis instrumen pasar modal dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Saham (stocks), adalah klaim ekuitas atau laba bersih dan asset suatu perusahaan.
2. Hipotek (mortgage), adalah pinjaman kepada sector rumah tangga atau perusahaan untuk
rumah, tanah atau struktur riil lainny, dimana struktur atau tanah itu sendiri berfungsi
sebagai jaminan untuk pinjaman.
3. Obligasi Korporat (Corporate Bonds), pada umumnya memberikan pembayaran bunga
kepada para pemegangnya dua kali dalam setahun dan membayarkan nilai nominalnya
ketika jatuh tempo.
4. Surat Berharga Pemerintah AS (U.S. Government Securities), instrument jangka
panjang ini diterbitkan oleh departemen keuangan AS (U.S. Treasury) untuk membiayai
deficit pemerintah pusat.
5. Surat Berharga Badan Pemerintah AS (U.S. Government Agency Securities), oblgasi
jangka panjang ini berfungsi untuk membiayai hipotek, pinjaman petani, atau peralatan
pembangkit listrik.
6. Obligasi Pemerintah Negara Bagian Dan Daerah (State and Local Government
Bonds), merupakan instrument utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah
negara bagian daerah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran sekolah, jalan, dan
program- program besar lainnya.
7. Pinjaman Konsumsi dan Pinjaman Komersial Bank (consumer and bank
commercial loan), pinjaman ini diperuntukkan bagi konsumen dan kalangan bisnis yang
terutama dibuat oleh bank.

b. Para Pemain Di Pasar Modal


Pemain utama dalam pasar modal adalah perusahaan yang akan melakukan penjualan
(emiten) dan pembeli atau pemodal (investor) yang akan membeli instrumen yang ditawarkan
oleh emiten. Kemudian didukung oleh lembaga penunjang pasar modal atau perusahaan
penunjang yang mendukung kelancaran operasi pasar modal.
Adapun para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang
terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut:
1. Emiten, adalah perusahaan yang melakukan penjualan surat-efek kepada masyarakat atau
melakukan emisi di bursa. Emiten yang melakukan emisi dapat memilih 2 macam
instrumen pasar modal apakah bersifat kepemilikan atau utang. Jika bersifat kepemilikan
diterbitkan saham dan jika yang dipilih instrumen utang maka diterbitkan obligasi. Dalam
melakukan emisi, emiten memiliki tujuan yang tertuang dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Tujuan melakukan emisi antara lain:
 Memperoleh tambahan dana. Dana modal yang diperoleh dari investor akan
digunakan untuk perluasan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
 Melakukan pengalihan pemegang saham. Pengalihan ini dapat berbentuk
pengalihan dari pemegang saham lama kepada pemegang saham yang baru.
Pengalihan dapat pula untuk menyeimbangkan pemegang sahamnya.
 Mengubah atau memperbaiki komposisi modal. Tujuan ini dimaksudkan untuk
menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing.
Contoh emiten misalnya: Reksadana (Investment Fund/Mutual Fund) dan perusahaan-
perusahan yang go public.
2. Investor, adalah pihak/badan atau perorangan yang membeli atau menanamkan
modalnya di perusahaan yang melakukan emisi. Sebelum membeli efek yang ditawarkan,
para investor biasanya melakukan penelitian mengenai bonafiditas dan prospek usaha
emiten. Adapun tujuan investor di pasar modal yaitu:
 Memperoleh dividen. Tujuan investor hanyalah keuntungan yang akan diperolehnya
berupa bunga yang akan dibayar emiten dalam bentuk bunga.
 Kepemilikan perusahaan. Dalam hal ini semakin banyak saham yang dimiliki
investor, maka akan semakin besar kekuasaannya terhadap perusahaan.
 Berdagang. Tujuan investor adalah menjual kembali efek yang dimiliki pada saat
harga tinggi, untuk memperoleh keuntungan dari jual beli efek yang dilakukan.
3. Lembaga penunjang, adalah institusi penunjang yang turut serta mendukung
pengoperasian Pasar Modal dan bertugas dan berfungsi melakukan pelayanan kepada
pegawai dan masyarakat umum.

J. LEMBAGA YANG TERLIBAT DALAM PASAR MODAL


1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990 tentang
Pasar Modal adalah:
a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan
diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal
masyarakat umum.
b. Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga seperti, bursa efek,
lembaga kliring (penyelesaian dan penyimpanan), reksa dana, perusahaan efek dan
perorangan.
c. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal.
Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan ketentuan bagi
terjaminnya pelaksanaan efek secara tertib dan wajar dalam rangka melindungi pemodal dan
masyarakat berupa:
a. Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua perusahaan efek
dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat persyaratan kererbukaan kepada Ketua
Bapepam dan masyarakat tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang saham
utama dan orang dalam serta pihak terasosiasikan dengannya.
b. Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah memperoleh izin usaha,
izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran profesi.
c. Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada suatu penawaran
umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn diadakannya penerbitan sertifikat dalam jumlah
yang kurang dari jumlah standar yang berlaku dalam perdagangan efek pada suatu bursa
efek.
Bapepam dipimpin oleh seorag ketua yang tugas pokoknya adalah memimpin
Bapepam sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pemerintah dan membina
aparatur Bapepam agar berdaya guna dan berhasil guna. Disamping itu Ketua Bapepam
bertugas membuat ketentuan pelaksanaan teknis di bidang pasar modal secara fungsional
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
serta berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana


a. Akuntan Publik, tugas akuntan publik antara lain adalah melakukan pemeriksaan atas
laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatya, memeriksa pembukuan
apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan ketentuan-
ketentuan Bapepam, memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik
apabila diperlukan.
b. Konsultan Hukum, tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten
dan memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha emiten,
yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten,
perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara
perdata dan pidana.
c. Notaris, bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan
anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.
d. Agen Penjual, umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang bertugas
melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan
dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.
e. Perusahaan Penilai, diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan penilaian
kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui beberapa
beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui
pasar modal.

3. Penjamin Emisi Efek


Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
a. Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga yang wajar
dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).
b. Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu menyelesaikan tugas
adinistrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi
efek, penyusunan prospektus merancang spesimen efek dan mendampingi emiten selama
proses evaluasi.
c. Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan sarana-sarana
penunjang).

4. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi


Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham juga dikenal
lembaga sebagai berikut:
a. Wali Amanat (Trustee)
Tugas wali amanat antara lain:
 Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
 Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten yang
diterima olehnya sebagai jaminan.
 Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
 Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta bunganya yang
harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.
 Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
 Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan emiten.
 Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
 Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.
b. Penanggung (Guarantor), bertanggung jawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman
pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada
waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya.
c. Agen Pembayar (Paying Agent), bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya
dilakukukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.

5. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder


Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan jasa-jasa
dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri dari:
a. Pedagang Efek. Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek
juga berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan
harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek tertentu di
pasar sekunder.
b. Perantara Perdagangan Efek (Broker). Broker bertugas menerima order jual dan order
beli investor untuk kemudian ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker
mengenakan fee kepada investor.
c. Perusahaan Efek. Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat
menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek
(underwriter), perantara pedagang efek, manajer investasi atau penasihat investasi.
d. Biro Administrasi Efek, yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara
teratur menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan,
pembayaran dividen, pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk
emiten.
e. Reksa Dana (Mutual Fund), merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-
dana investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal
atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit
saham atau sertifikat sebagai bukti keikutsertaan investor pada perusahaan reksadana

K. SUKU BUNGA DALAM PASAR OBLIGASI


Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak pemberi pinjaman
dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa
pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi.
Obligasi memberikan penghasilan yang tetap, yaitu berupa bunga yang dibayarkan dengan
jumlah yang tetap pada waktu yang telah ditetapkan. Obligasi juga memberikan
kemungkinan
untuk emndapatkan capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga
pembelian. Keuntungan dari membeli obligasi diwujudkan dalam bentuk kupon. Kesulitan
untuk menentukan penghasilan obligasi disebabkan oleh sulitnya memperkirakan
perkembangan suku bunga. Padahal harga obligasi sangat bergantung dari perkembangan
suku bunga. Bila suku bunga bank menunjukkan kecenderungan meningkat, pemegang
obligasi akan menderita kerugian. Di samping menghadapi risiko perkembangan suku bunga
yang sulit dipantau, pemegang obligasi juga menghadapi risiko kapabilitas (capability risk)
yaitu pelunasan sebelum jatuh tempo.
Salah satu varian produk obligasi adalah obligasi konversi dimana obligasi ini dapat
diperjualbelikan. Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya memberikan
penghasilan optimal sebab obligasi konversi bisa digunakan sebagai obligasi atau saham. Bila
suku bunga yang ditawarkan obligasi konversi lebih tinggi dari suku bunga bank atau
perusahaan tidak membagikan dividen yang besar, maka pemegang obligasi konversi tidak
perlu mengonversikan obligasi konversinya. Bila diperkirakan emiten berhasil mendapatkan
laba yang tinggi sehingga mampu membagi dividen yang lebih besar daripada bunga obligasi
konversi, pemegang obligasi konversi lebih baik mengonversi obligasinya menjadi saham
guna mendapatkan dividen. Imbalan yang dapat diperoleh pemegang obligasi konversi dapat
terdiri atas bunga (bila mempertahankan sebagai obligasi), dividen (bila melakukan
konversi), capital gain (bila berhasil menjual obligasinya dengan harga lebih tinggi dari harga
perolehannya atau mendapatkan diskon saat membeli).

L. KONSEP PASAR UANG INTERNASIONAL


Jenis-jenis pasar yang di kenal dalam pasar keuangan internasional adalah:
1. Pasar Eurocurrency
Eurocurrency adalah suatu mata uang yang disimpan atau didepositokan pada sebuah
bank yang berkedudukan di luar negera yang memiliki mata uang tersebut. Bertolak dari
pengertian ini maka, setiap mata uang yang dapat ditukarkan (convertible currency) bisa saja
dalam bentuk “Euro” sepanjang disimpan atau didepositokan pada sebuah bank disuatu
Negara dimana mata uang tersebut bukan sebagai “native”. Oleh karena itu, dapat disebut
Eurodollar bagi dollar Amerika yang disimpan pada bank-bank di luar Amerika Serikat atau
Euroyen dan Euromarks bagi Yen dan Deutchmark yang disimpan di luar Jepang dan Jerman.
Pemakaian kata euro ini untuk membedakan deposito suatu mata uang tertentu yang
ditempatkan di luar Negara asalnya. Misalnya, seseorang memiliki dollar dan mark kemudian
menyimpannya
dalam bentuk giro disalah satu bank di Paris, maka mata uang tersebut dikatakan Eurodollar
dan Euromarks.
Fungsi perantara keuangan ekstern yang dilaksanakan oleh lembaga keuangan,
khusunya dalam mekanisme Eurocurrency disebut Eurobank. Jadi Eurobank adalah suatu
lembaga keuangan yang secara simultan menerima deposito dan memberikan pinjaman dalam
mata uang, selain mata uang local dimana lembaga keuangan tersebut membuka kantornya.
Kegiatan eurobanking dibeberapa Negara tidak tunduk pada ketentuan perbankan setempat
misalnya ketentuan likuiditas minimum, reserve requirement dan pembatasan tingkat bunga.
Tidak diaturnya kegiatan perbankan ini karena dianggap tidak langsung mempengaruhi
kondisi moneter setempat. Dengan tidak dikenakannya ketentuan reserve requirement
memungkinkan Eurobank menawarkan tingkat bunga dan persyaratan yang relative lebih
menguntungkan baik bagi debitur maupun bagi kreditur. Oleh karena itu tingkat bunga
deposito Eurodollar biasanya agak lebih tinggi sedangkan tingkat bunga kredit dapat ditekan
sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tingkat bunga di pasar uang Amerika Serikat. Inilah
yang menyebabkan pasar Eurocurrency semakin popular, karena bank-bank dapat
menurunkan selisih antara suku bunga pinjaman dan deposito dan masih menikmati laba yang
memadai.
Eurocurrency market adalah suatu pasar perbankan internasional dalam bentuk
simpanan atau deposito dan memberikan kredit dalam bentuk simpanan atau deposito dan
memberikan kredit dalam mata uang selain mata uang dimana bank tersebut berkedudukan
(mata uang asing).

2. Pasar Eurobond
Pasar Eurobond memudahkan transfer dana jangka panjang dan pihak yang kelebihan
dana kepada yang kekurangan dana. Pasar Eurobond mengisi kekosongan penyediaan dana
jangka panjang yang tidak dapat diberikan oleh pasar Eurocurrency dan Eurocredit.
Tugasnya Pasar Eurobond adalah melayani perusahaan besar dan pemerintah dalam
memasarkan obligasi. Biasanya Eurobond bersama lembaga investor seperti perusahaan
asuransi, dana pension dan bond mutual funds.
Munculnya pasar Eurobond salah satunya diakibatkan oleh pajak persamaan bunga
(Interest Equalization Tax) yang ditetapkam oleh pemerintah AS membeli surat berharga ke
luar negeri. Akibatnya, peminjam-peminjam dari luar AS yang tadinya menjual surat
berharga kepada investor AS mulai menoleh ke pasar selain AS. Inilah awal menjamurnya
pasar Eurobond.
3. Asian Currency Unit
Asian Currency Unit (ACU) adalah unit operasional didalam suatu lembaga keuangan
yang diberi izin khusus oleh penguasa moneter setempat. Misalnya di Singapore izin ACU
diberikan oleh bank sentral Singapore (the Monetary Authority of Singapore) untuk
melakukan kegiatan transaksi dalam Asian Dollar market. Meskipun unit operasional tersebut
tetap merupakan bagian integral dengan bank atau lembaga keuangan yang bersangkutan, tapi
dalam prakteknya unit usaha tersebut harus melakukan dan memelihara catatan pembukuan
secara terpisah, ini dimaksudkan untuk menjamin agar kebebasan arus dana ke dan dari Asian
dollar market tidak akan mempengaruhi pengelolaan moneter dalam negeri. Kegiatan ACU
pertama kali dimulai pada akhir tahun 1968 oleh kantor cabang Bank of America di Singapore
yang diberi izin untuk membuka unit yang serupa dengan Eurocurrency unit di London.
Pembukaan ACU Bank of America diikuti oleh beberapa bank internasional lainnya antara
lain Citibank, OCBC, dan lain sebagainya. Dalam beberapa hal ACU dibebaskan dari
ketentuan memelihara likuiditas wajib minimum (statutory liquiditas requirement).
Kegiatan yang dilakukan ACU antara lain:
a. Menerima simpanan dari bukan penduduk local (non resident)
b. Menyimpan dana dan atau member pinjaman kepada ACU lain, bank-bank lain yang
bukan penduduk.
c. Memberi pinjaman kepada penduduk local dengan terlebih dahulu memperoleh izin
d. Menerima simpanan dari penduduk dalam bentuk valuta asing sampai dengan jumlah
tertentu.
e. Member pelayanan L/C (opening and advicing)
f. Mendiskonto surat-surat berharga
g. Menerbitkan garansi bagi yang berhubungan dengan bukan penduduk
h. Melakukan investasi dalam surat-surat berharga dalam valuta asing
i. Melakukan transaksi valuta asing dengan bukan penduduk.
Pasar modal internasional ini antara lain meliputi kegiatan pinjam meminjam
lembaga- lembaga keuangan dalam dollar dan mata uang lain di luar Negara asalnya. Pusat-
pusat keuangan umumnya berlokasi di Negara eropa dan karena itu disebut Eurocurrency
market. Dan karena dollar America Serikat mata uang yang sangat mendominasi transaksi
dalam pasar maka Eurocurrency market lebih dikenal sebagai Eurodollar market.
STUDI KASUS

PASAR EUROCURRENCY
Pasar Eurocurrency (pasar uang eksternal) terjadi ketika suatu mata uang
didepositokan dan beredar di luar wilayah hukum negara yang menerbitkannya. Artinya,
ketika diperjualbelikan diluar pasar uang domestik Amerika, maka $ menjadi Eurodollar.
Demikian pula, misalnya mata uang Europound yang beredar diluar negara Inggris, Euroyen
yang berada diluar Jepang. Secara konseptual, pasar Eurocurrency seperti berada di antara
pasar uang dan pasar valuta asing. Pasar Eurocurrency memudahkan transfer dana
internasional khususnya yang berjangka waktu pendek. Dalam pasar ini bank-bank komersial
memakai perantara: menerima deposito berjangka pendek dalam berbagai mata uang
kemudian memanfaatkan dana ini untuk disalurkan dalam kredit yang berjangka pendek juga.
Biasanya transaksi dilakukan dalam kategori “perdagangan besar”, dengan nilai transaksi
yang besar. Deposan dan peminjam utama dalam pasar ini adalah perusahaan besar dan
lembaga pemerintah. Volume transaksi Eurocurency dalam suatu area tertentu biasanya
tergantung pada besar kecilnya tingkat bisnis internasional dalam area tersebut.
Sejarah perkembangan pasar Eurocurency tidak dapat dilepaskan dengan munculnya
pasar Eurodollar. Pasar Eurodollar diciptakan karena banyak perusahaan AS mendepositokan
dollar AS di bank-bank Eropa. Bank yang berada di dataran Eropa tentu saja mau menerima
deposito dalam dollar karena mereka kemudian dapat meminjamkan dollar tersebut kepada
para nasabahnya di eropa karena dollar AS secara luas digunakan sebagai alat tukar dalam
perdagangan internasional, berarti selalu ada kebutuhan akan dollar di Eropa. Deposito dalam
dolar AS yang disimpan di bank-bank di Eropa tersebut terkenal dengan sebutan Eurodollars.
Pasar Eurocurrency secara luas termasuk bank-bank di Asia yang menerima deposito
dan menyalurkan pinjaman dalam mata uang asing (terutama dollar). Pasar Eurocurrency di
Asia (sering disebut Asian market) terkonsentrasi khususnya di Hongkong dan Singapura.
Perbedaan antara Pasar Eurocurrency di Asia dan Eropa hanya masalah lokasi. Pasar dolar
Asia tumbuh untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang menggunakan dolar AS (dan mata uang
“kertas” lainnya) sebagai alat tukar dalam perdagangan internasional. Para pengusaha yang
melakukan bisnis di Asia tidak dapat hanya mengandalkan bank-bank di Eropa karena jarak
dan perbedaan zona waktu. Apalagi pemerintah Singapura memberikan kemudahan-
kemudahan pajak dalam wujud penghapusan 40% with holding tax atas bunga yang dibayar
kepada orang asing pada tahun 1968 dan mengurangi pajak atas laba mereka khususnya
Asian dollar offshore loan dari 40% menjadi 10% pada tahun 1973.
DAFTAR PUSTAKA

Budisantoso, Totok, dan Nuritomo. 2015. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 3. Jakarta:
Salemba Empat.
Kasmir, 2017, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2014. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Lubis, Irsyad. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Medan: USU Press.
Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Slamat, Dahlan. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/pasar-uang.pdf
http://www.bi.go.id/id/publikasi/jurnal-
ekonomi/Documents/a4b9cb7869af4074a3871a15132240f4ekajian1.pdf

Anda mungkin juga menyukai