Analisis lingkungan eksternal organisasi (EFAS) adalah analisis yang bertujuan mengetahui
peluang dan ancaman perusahaan. Setelah manajer strategis meneliti kondisi eksternal dan
lingkungan kerja, serta mengidentifikasi faktor-faktor strategis bagi perusahaan, manajer dapat
merangkum analisisnya dalam bentuk Ringkasan Analisis Faktor-Faktor Strategis Eksternal
(EFAS). Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal
1
adalah dengan melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan
(forecasting), dan penilaian (assessing).
Salah satu cara untuk mengidentifikasi EFAS adalah dengan menggunakan perangkat analisis
EFAS yang lazim digunakan perusahaan bernama PESTEL. PESTEL merupakan perangkat
analisis dengan ruang lingkup Political, Economic, Social, Technological, Enviromental, dan
Legal. Berbagai kebijakan, baik dari pemerintah, asosiasi industri, market leader, masyarakat,
atau pihak lain yang terkait dengan keberlangsungan perusahaan diuraikan dan diformulasikan
ke dalam hasil analisis PESTEL. Hasil keluaran dari analisis EFAS dapat digunakan sebagai
faktor eksternal yang mempengaruhi bisnis. Dalam analisis SWOT, EFAS yang berdampak
positif terhadap bisnis dapat digolongkan sebagai opportunities dan EFAS yang berdampak
negatif dapat digolongkan sebagai threats.
1. Masukan faktor-faktor peluang dan ancaman pada Tabel EFAS, kolom 1. Susun 5 faktor
dari peluang dan 5 faktor ancaman.
2. Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 2, dengan skala 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi
dari skor total = 1,00 .Faktor-faktor itu diberi bobot didasarkan pada dapat memberikan
dampak pada faktor strategis.
3. Berikan rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan skala mulai dari 10
(sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kodisi bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori
peluang) diberi nilai dari 6 sampai dengan 10 dengan membandingkan rata-rata pesaing
utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya, jika ancaman besar sekali
(dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai
ancaman kecil/di bawah rata-rata pesaing-pesaingnya nilainya 5
2
4. Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom
4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (sangat kuat) sampai dengan 1,0 (lemah).
5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan
faktor yang dianalisis. Nilai total ini menunjukan bagaimana reaksi faktor strategis
eksternalnya
3
2. Sosial
Kehadiran dan keberadaan Perusahaan perkebunan ditengah masyarakat merupakan
wujud dan partisipasinya dalam pengembangan pembangunan masyarakat khususnya dalam
rangka peningkatan ekonomi serta pendapatan masyarakat di Pedesaan. Bentuk nyata partisipasi
perusahaan adalah dengan pembangunan lahan perkebunan tebu PT.Gunung Madu Plantation.
Dengan pengembangan dan pembangunan lahan perkebunan ini akan tercipta berbagai kegiatan
usaha ekonomi yang dapat dilakukan oleh masyarakat khususnya di daerah Lampung Tengah
yang akan menciptakan dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
3. Politik
Politik dalam pembentukan perusahaan PT GUNUNG MADU PLANTATIONS harus
sesuai dengan prosedur yang berlaku, mengajukan izin usaha di tingkat daerah, mengumpulkan
modal. Menentukan pejabat perusahaan yang akan menjalankan perusahaan dan mungkin akan
memperjuangkan perusahaan melalui jalur politik.
4. Demografi
Jumlah penduduk Lampung hingga tahun ini mencapai 7.596.115 orang atau hanya 3% dari
jumlah penduduk nasional. Hasil sensus penduduk tahun 2000 yang mencatat jumlah penduduk
Lampung 6.730.751 orang, populasi hingga 2010 bertambah 12,86% dengan laju pertumbuhan
1,23% per tahun. Laju pertumbuhan penduduk Lampung per tahun juga masih relatif lebih kecil
dibandingkan laju pertumbuhan penduduk secara nasional yang mencapai 1,14%.
5. Budaya
Budaya yang terbangun di daerah Desa Gunung Batin, Lampung Tengah membentuk
masyarakat yang bekerja keras. Budaya ini sesunggguhnya merupakan potensi tenaga kerja
untuk mendukung perkembangan perkebunan tebu di daerah ini. Berdasarkan budaya tersebut,
perusahaan PT GUNUNG MADU PLANTATIONS (GMP), membuka lahan pekerjaan berupa
industri yang bergerak di sektor perkebunan, sehingga dapat merekrut banyak tenaga kerja.
Dengan melihat budaya daerah sekitar, masyarakat yang pekerja keras, memungkinkan untuk
kondisi kinerja yang lebih baik.
6. Pemerintahan
Dalam menjalankan bisnisnya. Gunung Madu Plantation(GMP) mendapatkan beberapa
campur tangan dari pemerintah. Campur tangan pemerintah ini dapat menjadi ancaman atau
peluang bagi perusahaan.
4
Hal yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan GMP adalah pajak. Pemerintah
mewajibkan perusahaan untuk membayar pajak dari pendapatan yang diterima oleh perusahaan.
Pajak yang dikenakan ini akan mengurangi keuntungan dari perusahaan.
Sedangkan hal yang dapat menjadi peluang bagi perusahaan GMP adalah peraturan
pemerintah. Hal ini dikarenakan peraturan pemerintah dapat mengurangi pesaing dari perusahaan
GMP.
7. Lingkungan
Usaha perkebunan tebu dan pabrik gula PT Gunung Madu Plantaions merupakan kegiatan
yang ramah lingkungan. Limbah dari kebun maupun pabrik dimanfaatkan kembali dan ternyata
memberikan keuntungan yang sangat besar. Pengolahan limbah pertanian berupa sisa-sisa
tanaman (pucuk tebu dan daun) dikembalikan ke tanah sebagai mulsa, sehingga menambah
kesuburan tanah. Sementara limbah padat dan limbah cair dari pabrik, tetapi juga dikelola lagi
sehingga bermanfaat, bahkan secara ekonomis sangat menguntungkan.
Limbah padat berupa ampas tebu (bagasse) misalnya, dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar
ketel uap (boiler) untuk penggerak mesin pabrik dan pembangkit tenaga listrik untuk perumahan
karyawan, perkantoran, dan peralatan irigasi.
8. Teknologi
Perusahaan PT GUNUNG MAS PLANTATIONS menggunakan teknologi dalam
pengendalian peralatan pabrik. Pengendalian peralatan pabrik pada masing-masing stasiun
melalui ruang pusat kendali yang ditempatkan pada posisi paling leluasa bagi operator untuk
memonitor aktivitas dan berhubungan dengan petugas jaga peralatan di lapangan. Pada bagian
tertentu yang tidak memungkinkan bagi operator melihat langsung secara visual, dilengkapi
dengan kamera CCTV dari pusat ruang kendali. Sistem pengendalian
menggunakan programmable logic control (PLC)dipadukan dengan supervisory system sebagai
piranti kendali dan informasi data trending.
Teknologi juga digunakan dalam penangan tebu, sebagai kegiatan operasional perusahaan.
9. Competitive
Dalam menjalankan usahanya Gunung Madu Plantation (GMP) memilki beberapa pesaing di
jenis bisnis yang sama. Salah satu pesaing beratnya adalah Sugar Group Companies. Sugar
Group adalah perusahaan dengan produk utama yaitu tebu. Dengan kehadirannya Sugar Group
5
Companies sebagai pesaing dari Gunung Madu Plantation ini akan memberikan peluang
sekaligus ancaman bagi perusahaan GMP.
Peluang dari adanya perusahaan pesaing sejenis (Sugar Group) adalah:
Dengan adanya Sugar Group Companies maka akan memicu Gunung Madu Plantation
untuk berkerja keras menciptakan produk berkualitas untuk memenangkan persaingan.
Dan yang menjadi ancaman bagi GMP dengan adanya perusahaan pesaing:
Akan mengurangi pendapatan dari perusahaan.
Akan meningkatkan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Dengan adanya perusahaan
pesaing GMP harus meningkatkan promosinya untuk memenangkan persaingan. Meningkatkan
persaingan itu dapat melalui membuat iklan
10. Global
Dengan melihat kondisi global yang memungkinkan untuk memperluas jaringan perusahaan.
Perusahaan PT GUNUNG MADU PLANTATIONS menjual sahan pada investor asing, agar
perusahaannya dapat dikenal di dunia internasional. Ini merupakan peluang yang di lihat oleh
perusahaan. Namun dengan dikenal oleh banyak perusahaan lain, ancaman juga terlihat pada
persaingan dengan perusahaan tebu lain. Persaingan ini akan lebih terasa jika para kompetitor
berasal dari berbagai negara. Sehingga perusahaan harus lebih bertahan demi kelangsungsan
perusahaan.
DIAGNOSIS
1. Apakah dengan dibukanya PT GUNUNG MADU PLANTATIONS dan juga
adanya budaya berkebun dari masyarakat dapat mengurangi kesenjangan ekonomi
dan pengangguran pada masyarakat?
Dengan adanya PT GUNUNG MADU PLANTATIONS (GMP) dan masyarakatnya
sendiri memiliki budaya berkebun , GMP membuka lahan pekerjaan berupa industri yang
bergerak di sektor perkebunan, sehingga dapat merekrut banyak tenaga kerja. pengembangan
pembangunan masyarakat khususnya dalam rangka peningkatan ekonomi serta pendapatan
masyarakat di Pedesaan.. Dengan pengembangan dan pembangunan lahan perkebunan ini akan
tercipta berbagai kegiatan usaha ekonomi yang dapat dilakukan oleh masyarakat khususnya di
daerah Lampung Tengah yang akan menciptakan dan membuka lapangan kerja baru bagi
masyarakat. Dengan melihat budaya daerah sekitar, masyarakat yang pekerja keras,
6
memungkinkan untuk kondisi kinerja yang lebih baik. Dengan dibukanya lahan pekerjaan berupa
industri maka masyarakat didaerah tersebut akan mendapatkan pekerjaan yang dimana dari
pekerjaan tersebut dapat memberikan pendapatan penghasilan bagi masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
2. Apakah dengan adanya perubahan zaman seperti saat ini berpengaruh besar
terhadap kelangsungan perusahaan?
Dengan adanya perubahan zaman seperti sekarang ini dapat memberikan benefit bagi perusahaan
sendiri dimana dapat memperluas jaringan usahanya dan dengan begitu perusahaan dapat
menjual sahan pada investor asing, agar perusahaannya dapat dikenal di dunia internasional.
Banyak nya investor asing yang tertarik pada saham perusahaan sendiri bisa memberi andil bagi
perusahaan untuk berkembang . Hal ini dikarenakan faktor modal dan meraih reputasi
perusahaan yang diperlukan untuk melakukan invasi juga ke luar negeri sebagai pengekspor gula
dunia
MATRIKS
TABEL Matriks Evaluasi Faktor Eksternal pada PT Gunung Madu Plantations
6.Banyak investor asing yang tertarik pada saham perusahaan 0,11 3 0,33
Ancaman
7
10 Pengurangan Pendapatan akibat pesaing perusahaan 0,07 2 0,14
KESIMPULAN :
Melihat dari semua analisis faktor eksternal yang mempengaruhi di PT Gunung Madu Plantation
yang sudah di jelaskan di bahasan diatas maka kami mengambil sebuah kesimpulan bahwa
PT.GMP sudah bisa merespon baik secara sangat baik peluang dan ancaman yang ada di
industrinya dan strategi perusahaan secara efektif mampu menarik keuntungan dari peluang yang
ada dan meminimalkan pengaruh negatif potensial dari ancaman eksternal. Selain itu dari
analisis diatas ada juga matriks yang sebesar 1,0 yang artinya bahwa strategi perusahaan tidak
mampu memanfaatkan peluang yang ada atau menghindari ancaman yang muncul.Tapi hal
8
tersebut masih bisa di tutupi dengan keunggulan atau peluang yang bisa di manfaatkan untuk
memaksimalkan pendapatan perusahaan.
Faktor yang bisa memberi andil bagi perusahaan untuk berkembang adalah dengan banyaknya
investor asing yang tertarik pada saham perusahaan. Hal ini dikarenakan faktor modal dan
meraih reputasi perusahaan yang diperlukan untuk melakukan invasi juga ke luar negeri sebagai
pengekspor gula dunia.Sedangkan faktor yang bisa menghambat perkembangan bisnis adalah
“Pajak yang tinggi yang diterapkan pemerintah”. Pajak yang tinggi bisa mengurangi tingkat
pendapatan perusahaan akibat membayar pajak kepada pemerintah yang lumayan tinggi.Selain
pajak ada juga faktor persaingan sekarang yang semakin meningkat dengan munculnya berbagai
kekuatan baru di industri ini
DAFTAR PUSTAKA
David Fred R.,2015. Strategic Managemen. 15th ed. Pearson Prentice Hall
Ni Nyoman Kerti Yasa, 2017. Manajemen Strategik, Analisis Lingkungan Untuk Menghasilkan
Alternatif Strategi. Bali: Udayana University Press