Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK EMA412

KELOMPOK 3 (REGULER PAGI)

Oleh :

I.G.A.A.I. DINDA L. JELANTIK (7) 1807521055


KADEK ANANDA WULANDARI (8) 1807521056
GEDE NANDA DHARMAWAN P. (9) 1807521057
DEWA AYU SHITA SETIARI (10) 1807521058

Dosen pengampu: Dr. Henny Rahyuda, S.E.,M.M.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
BALI
2019/2020
STRATEGI TINGKAT BISNIS
A. Pengertian Strategi Tingkat Bisnis
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan
gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Didalam
strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien
dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi
dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang
lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata
tersebut.
Strategi tingkat bisnis adalah serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi
dan terkoordinasi, yang dirancang untuk menyediakan nilai kepada para pelanggan dan
mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengeksploitasi kompetensi – kompetensi inti
dari pasar produk individual dan spesifik. Jadi, strategi tingkat bisnis merefleksikan
keyakinan perusahaan tentang di mana dan bagaimana ia memiliki keunggulan di atas lawan-
lawannya. Strategi di tingkat bisnis yang terkenal adalah strategi generik yang diperkenalkan
oleh Michael Porter. Porter beranggapan bahwa dengan menganalisa kekuatan-kekuatan di
dalam industri akan dapat diketahui industri mana yang kurang atau lebih menguntungkan
dari industi lainnya. Strategi Tingkat Bisnis (Business Level Strategy) menekankan tindakan
yang harus diambil untuk menyediakan nilai bagi konsumen dan mendapatkan keunggulan
bersaing melalui pendayagunaan kompetensi inti dalam pasar suatu produk tertentu.
Esensi dari strategi tingkat bisnis perusahaan adalah “memilih untuk melakukan
aktivitas-aktivitas secara berbeda dan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berbeda dari
lawan-lawannya. Berkaitan dengan lingkungan persaingan perusahaan dan interaksi yang
dimiliki perusahaan dan lingkungannya, adalah suatu keharusan bahwa semua pegawai
memahami apa yang menjadi keunggulan perusahaan bersifat relatif dengan yang dimiliki
lawan-lawannya. Pertanyaan-pertanyaan tentang strategi perusahaan di masa datang dan
keunggulan kompetitif yang menjadi dasarnya, harus dipecahkan dengan cepat untuk
memungkinkan dilakukannya tindakan-tindakan strategis yang efektif.

B. Tipe-Tipe Strategi Tingkat Bisnis


1. Strategi kepemimpinan biaya (overall low cost)
Strategi kepemimpinan biaya ialah strategi yang di lakukan perusahaan jika
perusahaan memungkinkan untuk melakukan penghematan biaya di bandingkan dengan
biaya yang di keluarkan oleh perusahaan pesaingnya. Strategi ini menekankan pada
pembuatan produk standar dengan biaya per unit amat rendah, untuk konsumen yang peka
terhadap perubahan harga. Untuk itu perusahaan bersangkutan akan mencari sumber-sumber
keunggulan biaya, seperti mencpai suatu skala ekonomi, efisiensi dalam produksi, pemasaran
dan operasi, menekan overhead sampei minimum, memiliki akses bahan baku, dll.
Perusahaan yang berusaha mendapatkan keunggulan kompetitif melalui strategi
kepemimpinan biaya sering kali menghasilkan produk-produk standar, tanpa tambahan yang
berarti. Laba di atas rata-rata dihasilkan ketika perusahaan secara terus-menerus mendorong
biayanya menjadi lebih rendah daripada para pesaingnya, sambil menyediakan produk-
produk yang harganya lebih rendah dan bentuk-bentuk diferensiasinya dapat diterima
pelanggan. Contoh perusahaan yang melakukan strategi ini : Wal Mart (pengecer), Timex
(jam), dan Gateway 2000 (computer).
Keunggulan/kepemimpinan biaya (cost leadership) menekankan pemroduksian
produk-produk yang distandardisasi dengan biaya per unit yang sangat rendah untuk para
konsumen yang peka terhadap harga. Terdapat dua strategi alternatif kepemimpinan biaya,
yaitu:
a) Strategi biaya rendah (low-cost) yang menawarkan produk atau jasa kepada konsumen
pada harga terendah yang tersedia di pasar.
b) Strategi nilai terbaik (best-value) yang menawarkan produk atau jasa kepada konsumen
pada nilai harga terbaik yang tersedia di pasar.
Strategi ini bertujuan untuk menawarkan serangkaian produk atau jasa pada harga
yang serendah mungkin dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa.  Sasaran
dari kedua tipe strategi ini adalah pasar yang besar.
Ketika menjalankan strategi kepemimpinan biaya, sebuah perusahaan harus berhati-
hati untuk tidak menggunakan cara-cara seperti pemotongan harga yang agresif sehingga laba
mereka menjadi terlalu rendah atau bahkan tidak ada sama sekali. Selalu mencari terobosan
teknologi yang mampu menghemat biaya dan berhati-hati pada perkembangan rantai nilai
lain yang dapat menghancurkan keunggulan kompetitif perusahaan. Strategi kepemimpinan
biaya rendah atau nilai terbaik akan sangat efektif dalam kondisi-kondisi berikut:
 Ketika persaingan harga antarpenjual pesaing sangat ketat.
 Ketika produk penjual pesaing pada pokoknya sama dan pasokan tersedia dari semua
penjual.
 Ketika ada beberapa cara untuk mencapai diferensiasi produk yang memiliki nilai bagi
pembeli.
 Ketika sebagian besar pembeli menggunakan produk dengan cara yang sama.
 Ketika pembeli hanya mengeluarkan sedikit biaya untuk berpindah membeli dari satu
penjual ke penjual yang lain.
 Ketika pembeli begitu besar dan memiliki daya tawar yang signifikan untuk meminta
penurunan harga.
 Ketika pendatang industri baru menggunakan harga perkenalan yang rendah untuk
menarik pembeli dan membangun basis konsumen.
Strategi kepemimpinan biaya yang berhasil biasanya memengaruhi seluruh perusahaan,
sebagaimana terlihat dari efisiensi yang tinggi, overhead yang rendah, hak istimewa yang
terbatas, ketidaktoleransian terhadap limbah, penyaringan yang ketat atas permintaan
anggaran, pengendalian yang luas, pemberian imbalan yang dikaitkan dengan kemampuan
untuk menghemat biaya, dan partisipasi karyawan yang luas dalam upaya pengendalian
biaya. Beberapa risiko yang terkait dengan strategi kepemimpinan biaya adalah bahwa
pesaing mungkin saja "mengimitasi" strategi tersebut sehingga menyebabkan penurunan laba
di industri secara keseluruhan; bahwa berbagai terobosan dalam industri bisa membuat
strategi tersebut tidak efektif; atau bahwa ketertarikan pembeli beralih ke fitur-fitur lain di
luar harga.

2. Strategi diferensiasi
Diferensiasi adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk
membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing (Kotler, 1997). Diferensiasi
terutama pada produk sangat penting karena persaingan yang ketat pada dunia usaha sekarang
menuntut untuk melakukan berbagai strategi guna menciptakan produk yang dapat diterima
baik oleh konsumen dan tidak kalah bersaing dengan produk lainnya.  untuk menciptakan
diferensiasi produk erat dengan berapa tambahan yang harus dilakukan agar orang dapat
mengetahui bahwa produk itu berbeda dengan produk lainnya. jadi untuk menciptakan
diferensiasi produk dapat dikatakan perlu biaya yang besar.
Strategi diferensiasi ialah strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadi
berbeda dan unik di dalam industri bersama-sama dengan berbagai dimensi dan aribut yang
bernilai bagi konsumen. Sumber-sumber differensiasi sangat bervariasi, dapat berupa produk
atau jasa yang berkualitas tinggi, pelayanan yang istimewa, desain produk yang selalu up to
date dan inovatif, kemampuan teknologi, atau citra merek “brand image” yang positif.
Strategi diferensiasi merupakan serangkaian tindakan integratif yang untuk dirancang
memproduksi barang atau jasa yang dianggap pelanggan berbeda dalam hal-hal yang penting
bagi mereka. Strategi diferensiasi memampukan perusahaan untuk menyediakan produk-
produk yang memiliki ciri-ciri berbeda (dan nilai) kepada para pelanggan. Karena
keunikannya, produk-produk dan jasa diferensiasi dijual dengan harga premium. Semakin
sedikit kemiripan dengan produk-produk pesaing, semakin perusahaan itu bertahan dari
persaingan dengan lawan-lawannya. Contoh perusahaan yang melakukan strategi ini :
Maytag (peralatan), Mercedez (otomotif) dan WordPerfect (perangkat lunak).

Strategi diferensiasi dapat dilakukan sebagai berikut:


1) Produk bundling, suatu cara dimana menggabungkan penjualan menjadi satu paket
penjualan. dalam produk bundling dapat dilakukan dengan pure bundling dan mix
bundling. pure budling yaitu menjual produk yang berkaitan erat satu sama lain. mix
bundling yaitu pembelian produk dapat dibeli secara terpisah. contoh: penjualan
komputer disertai dengan penjualan aplikasi programnya /software (pure bundling),
penjualan Handphone dan aplikasinya, penjualan masakan cepat saji.
2) Produk lining, merupakan strategi dimana menjual beberapa jenis produk. product lining
menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan.produk lining dapat dilakukan
dengan trading up dan trading down. trading up yaitu menambah variasi produk dengan
produk yang memiliki kualitas lebih baik dari produk lain. trading down yaitu menambah
variasi produk dengan produk yang lebih murah atau kualitas rendah. contoh: paket
pendidikan yang ditawarkan oleh MB-IPB pada jenjang S2, S3, dan program pelatihan,
toko serba lima ribu.

Keunggulan dari Strategi Deferensiasi, sebagai berikut:


1) Diferensiasi akan memperpanjang siklus hidup produk. Suatu produk pasti akan
mengalami siklus decline atau penurunan. Jadi, pada prinsipnya sebelum terjadi
penurunan di dalam pemasaran produk atau jasa kita, perlu dilakukan diferensiasi supaya
penjualan di dalam pemasaran kita meningkat kembali.
2) Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih diingat oleh konsumen.
Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita lebih melekat di benak konsumen.
Sebagai informasi, perbedaan yang ada pada produk maupun jasa kita, akan membuat
konsumen lebih mudah untuk mengingat produk atau jasa yang kita pasarkan karena
adanya point of interest yang kita miliki, yaitu keunikan yang tidak dimiliki oleh produk
atau jasa yang lain. Bagi para marketing, keuntungan yang akan diperoleh adalah mereka
menjadi lebih percaya diri dalam memasarkan produknya. Dikatakan lebih percaya diri
karena dengan adanya keunikan tersebut, para marketing akan dapat menjelaskan produk
atau jasa mereka dengan lebih mudah dan hal tersebut juga akan lebih menarik bagi
konsumen.
3) Diferensiasi akan membuat produk atau jasa kita terlihat lebih baik dibandingkan dengan
produk atau jasa yang lain. Suatu produk atau jasa yang memiliki bentuk dan keunggulan
yang relatif sama dengan produk atau jasa lain biasanya akan terlihat biasa saja di mata
konsumen, karena pada prinsipnya, konsumen sering merasa jenuh dengan penawaran
produk atau jasa yang keunggulannya relatif sama dengan yang lain. Dengan adanya
keunikan atau perbedaan yang menarik dari produk atau jasa kita, maka hal tersebut akan
membuat konsumen memiliki persepsi bahwa produk atau jasa yang kita hasilkan lebih
baik dibandingkan dengan yang lain. Dengan persepsi tersebut, maka pada konsumen
juga akan lebih tertarik untuk mencoba menggunakan produk atau jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan kita dibandingkan produk atau jasa yang lain.
4) Diferensiasi akan membuat nilai jual dari produk atau jasa yang kita pasarkan menjadi
lebih tinggi. Keunikan produk atau jasa yang dimiliki bisa merupakan asset yang
berharga bagi kita. Dengan keunikan produk atau jasa tersebut, kita dapat menjual
produk atau jasa kita dengan harga yang lebih tinggi. Dikatakan bahwa kita dapat
menjual produk kita dengan harga yang lebih tinggi karena dengan keunikan yang kita
miliki, kita dapat dengan percaya diri mengatakan kepada konsumen bahwa hal yang
dimiliki oleh kita tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain. Jadi, dengan kata lain,
kita bisa mempromosikan bahwa harga yang kita pasarkan merupakan suatu hal yang
wajar karena konsumen bisa menikmati keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau
jasa yang lain.
5) Mengatasi masalah kejenuhan pasar, mengingat penjualan sebuah produk sering
mengalami pasang surut sesuai dengan daur hidupnya yang terus berputar, maka adanya
diferensiasi produk dapat membantu para pengusaha maupun pelaku pasar ketika
konsumen sudah mulai jenuh dengan produk yang biasa ditawarkannya.
6) Membantu terciptanya image produk, semakin unik produk yang Anda tawarkan, maka
akan semakin memudahkan konsumen dalam mengenali produk tersebut. Dan semakin
banyak konsumen yang mengenali produk Anda, maka semakin besar pula peluang Anda
untuk menanamkan image produk yang Anda tawarkan di hati para konsumen. Sehingga
Anda dapat menentukan positioning yang tepat, sesuai dengan target pasar yang Anda
bidik.
Kelemahan Strategi Diferensiasi
Kelemahan utama strategi diferensiasi terletak pada kecenderungan perusahaan untuk
menurunkan biaya produk atau mengabaikan rencana pemasaran yang agresif dan kontinu,
kecenderungan tersebut dapat menurunkan kekuatannya. Jika pelanggan mulai yakin bahwa,
perbedaan dengan produk pesaing tidak lagi signifikan, maka biaya produk yang lebih rendah
akan lebih menarik bagi pelanggan.
Contoh Perusahaan menggunakan strategi Differensial :  Starbuck dengan kopinya
yang dengan  berbeda dengan coffee shop lain, sehingga pengunjung betah berlama-lama dan
rela mengeluarkan harga yang cukup mahal dari yang lain.

3. Strategi Fokus
Strategi fokus berusaha memusatkan perhatian perusahaan untuk melayani satu
segmen pasar tertentu saja. Pilihan segmen pasar tersebut dapat didasarkan pada keunikan
karakteristik wilayah pemasaran atau keunikan atribut barang yang diperlukan oleh segmen
pasar tersebut. Strategi fokus dengan demikian, dimulai dengan jalan memilih saru ceruk
pasar (a market niche) tertentu yang memiliki preferensi kebutuhan barang yang khas.
Strategi fokus dapat dibangun sengan cara bisa fokus dengan biaya rendah atau fokus dengan
diferensiasi.
1) Fokus dengan biaya rendah
Strategi bersaing yang berfokus pada kelompok pembeli atau pasar geografis tertentu
dan mencoba melayani ceruk-ceruk ini dan mengabaikan yang lain dengan
menawarkan harga yang lebih rendah daripada pesaing.
2) Fokus diferensiasi
Strategi bersaing dengan berkonsentrasi pada kelompok pembeli, segmen lini produk,
atau pasar georgafis tertentu dengan menawarkan produk atau menyediakan yang
unik.

C. Persyaratan-Persyaratan Untuk Implementasi Strategi Generik


Persyaratan-persyaratan yang menyangkut keterampilan, sumber daya dan organisasi
yang seharusnya dipenuhi agar implementasi strategi generik Porter berhasil dengan baik
diuraikan seperti berikut :

1. Persyaratan-persyaratan untuk implementasi strategi kepemimpinan biaya, yaitu :


 Investasi modal yang terus-menerus dan akses ke modal
 Pengawasan tenaga kerja yang ketat
 Produk didesain untuk kemudahan dalam produksi
 Sistem distribusi dengan berbiaya rendah
 Pengendalian biaya yang ketat
 Laporan yang sering dan laporan pengendalian yang detail
2. Persyaratan-persyaratan untuk implementasi strategi diferensiasi, yaitu :
 Kemampuan pemasaran yang kuat
 Memiliki bakat yang kreatif
 Melakukan perekayasaan produk
 Kemampuan yang tinggi dalam melakukan riset dasar
 Citra perusahaan untuk kepemimpinan mutu dan teknologi
 Mampu melakukan kerja sama yang kuat dengan saluran distribusi
 Koordinasi yang kuat antara fungsi-fungsi dalam riset dan pengembangan produk
serta pemasaran
 Suka untuk menarik tenaga kerja yang memiliki keterampilan tinggi, inovatif dan
kreatif.
3. Persyaratan-persyaratan untuk implementasi strategi Fokus, yaitu :
 Gabungan dari kebijakan-kebijakan di atas yang diarahkan pada target strategik
khusus.

D. Risiko-Risiko Strategi Generik


1) Resiko dari strategi kepemimpinan biaya
Strategi kepemimpinan biaya tidak bebas dari risiko, salah satu risikonya adalah
peralatan manufaktur pemimpin biaya dapat menjadi usang karena inovasi tekhnologi para
pesaingnya. Inovasi ini memungkinkan para pesaingnya untuk memproduksi pada tingkat
biaya yang lebih rendah daripada pemimpin biaya.
Risiko kedua adalah terlampau banyak focus pada pengurangan harga dapat membuat
perusahaan kurang memperhatikan kebutuhan pelanggan atau isu – isu yang berkaitan dengan
dimensi persaingan lainnya.
            Resiko terakhir dari dari strategi kepemimpinan biaya berkaitan dengan imitasi
(Penjiplakan) dengan menggunakan kompetensi inti yang dimilikinya. Kadang – kadang para
pesaing belajar bagaimana meniru strategi pemimpin biaya yang berhasil. Ketika hal ini
terjadi pemimpin biaya harus mencari jalan untuk meningkatkan nilai barang dan jasa yang
ditawarkan kepada para pelanggan. Biasanya, nilai meningkat dengan menjual produk yang
ada saai ini dengan harga yang bahkan lebih rendah atau menambahkan ciri-ciri yang
dihargai oleh pelanggan sambil tetap mempertahankan harga . Bahkan seorang pemimpin
biaya harus berhati-hati ketika mengurangi harga sampai ke tingkat yang lebih rendah.
Risiko lain yang bekaitan dengan strategi kepemimpinan biaya meliputi :
 Kehilangan keunggulan kompetitif karena teknologi yang lebih baru.
 Kegagalan mendeteksi perubahan dalam kebutuhan pelanggan.
 Kemampuan para pesaing untuk menerima keunggulan kompetitif pemimpin biaya
melalui tindakan strategis mereka yang unik.
2) Resiko strategi dari strategi diferensiasi
Seperti strategi tingkat bisnis lainya, strategi diferensiasi tidak bebas dari resiko.
Salah satu resiko adalah pelanggan dapat memutuskan bahwa perbedaan harga antara produk
pembuat diferensiasi dan produk pemimpin biaya terlalu besar. Dalam hal ini perusahaan
dapat menawarkan bentuk bentuk diferensiasi yang melampaui kebutuhan pelanggan, ketika
hal itu terjadi, perusahaan itu rentan tarhadap para pesaing yang mampu menawarkan
kombinasi bentuk – bentuk diferensiasi yang yang melampaui kebutuhan. Dalam hal ini
perusahaan dapat menawarkan bentuk – bentuk diferensiasi yang melampaui kebutuhan
pelanggan. Hal ini rentan terhadap para pesaing yang mampu  yang lebih konsisten dengan
kebutuhan pelanggan.
Resiko kedua dari strategi diferensiasi adalah bahwa cara-cara diferensiasi perusahaan
tidak lagi menyediakan nilai yang mau dibayar  pelangganya. Strategi diferensial menjadi
kurang berharga jika penjiplakan dari para pesaingnya membuat pelanggan beranggapan
bahwa para pesaingnya membuat barang dan jasa yang sama baiknya, kadang – kadang
harganya lebih rendah.
Resiko ketiga dari strategi diferensiasi adalah bahwa pembelajaran akan
menyempitkan persepsi pelanggaran nilai diferensial bentuk perusahaan. Resiko ke empat
berkaitan dengan pemalsuan . Barang -  Barang palsu produk – produk yang berusaha meniru
bentuk diferensiasi  dengan harga yang jauh lebih murah menjadi keprihatinan banyak
perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi.
Risiko lain yang berkaiatan dengan strategi diferensiasi meliputi :
 Keputusan kelompok pelanggan tertentu yang merasa bahwa perbedaan antara produk
diferensiasi dan barang-barang dan jasa pemimpin biaya tidak lagi bernilai untuk harga
premium,
 Ketidakmampuan produk diferensiasi untuk menciptakan jenis nilai yang mau dibayar
pelanggan dengan harga premium,
 Kemampuan para pesaing untuk menyediakan produk-produk yang berciri sama dengan
produk-produk diferensiasi, tapi dengan biaya yang lebih rendah,
 Ancaman pemalsuan, di mana perusahaan memproduksi barang-barang dan jasa
diferensiasi dengan harga murah dan ‘mematikan’.

3) Resiko dari strategi fokus


 Strategi fokus ditiru segmen sasaran sehingga menjadi struktural kurang menarik secara
struktural , stuktur tererosi permintaan berkurang atau hilang, pesaing yang mengincar
target yang lebih luas menganggu segmen yang digarap
 Perbedaan segmen ini dengan segmen yang lain tidak begitu jelas atau menyempit
 Keunggulan lini luas/bertambah
 Penganut baru strategi fokus menggarap sub-segmen dalam industri.
DAFTAR PUSTAKA

Yasa Kerti, Ni Nyoman. 2016. Manajemen Strategik : Analisis Lingkungan Untuk


Menghasilkan Alternatif Strategi. Denpasar : Udayana University Press

Hitt. A, Michael. dkk. 2001. Manajemen Strategis “Daya Saing & Globalisasi”.
Jakarta : Salemba Empat.

Wati, Fatma. Strategi Tingkat Bisnis.


Diakses pada 27 Oktober 2019 melalui :
<https://www.academia.edu/25451208/STRATEGI_TINGKAT_BISNIS>

Anda mungkin juga menyukai