Anda di halaman 1dari 9

JABPI VOL.

22, NO 2, JULI 2014


ISSN: 1411.6871

PENGUJIAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN


PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN

Safrina Indah Yuliana, Muhammad Asrori


Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof Soedharto Tembalang Semarang
Email: asrori007@yahoo.com

Abstract:, The purpose of final project is to analyze the effectiveness of


inventory management internal control related with purchase procedure and
inventory receipt on Koperasi Karyawan PT Indonesia Power UBP Semarang.
The kind of data that used in this final project are quantitative and qualitative
data, Data collection technique are interview, observation, and literature. Data
analysis technique used is quantitative and qualitative method. The result was
found the deviation in the system. The deviation are function separation,
unauthorize purchase order, and the absence of rotational position among
related function, but the deviation can be corrected with integrity and
competence. Based on the results of the analysis of the internal control system
effectiveness using the method of fixed sample size attribute sampling, also pre
numbered purchase form attribute and authorized inventory receipt is effective.
Keywords: Internal Control, Management Inventory System, Merchandise
purchase procedure

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efektivitas


pengendalian intern pengelolaan persediaan yang berkaitan dengan prosedur
pembelian dan penerimaan barang pada Koperasi Karyawan PT Indonesia
Power UBP Semarang. Data yang digunakan dalam Tugas Akhir ini ditinjau
dari sifatnya adalah data kualitatif dan kuantitatif, Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi pustaka. Teknik
analisis data yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil
pengujian ditemukan adanya beberapa penyimpangan pada sistem tersebut
yaitu tidak adanya pemisahan fungsi, tidak adanya otorisasi order pembelian,
dan tidak adanya rotasi jabatan diantara fungsi-fungsi terkait, tetapi
penyimpangan tersebut dapat diatasi dengan adanya integritas dan
kompetensi. Berdasarkan hasil analisis efektivitas sistem pengendalian intern
menggunakan metode fixed sample size attribute sampling serta attribute
nomor urut formulir pembelian dan otorisasi penerimaan barang dinilai efektif.
Kata Kunci: Pengendalian Intern, Sistem Pengelolaan Persediaan, Prosedur
Pembelian Barang Dagangan.

PENDAHULUAN Salah satu harta yang dimiliki


Koperasi adalah badan usaha koperasi adalah persediaan barang
yang beranggotakan orang seorang dagangan. Keberadaan persediaan di
atau badan hukum sekaligus sebagai suatu koperasi cukup penting demi
kegiatan ekonomi rakyat yang menunjang kelancaran aktivitas
berdasar atas asas kekeluargaan. perusahaan untuk pemenuhan

Pengujian Struktur Pengendalian Intern Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

157
JABPI VOL. 22, NO 2, JULI 2014
ISSN: 1411.6871

kebutuhan para anggota. Oleh manajemen”. Sedangkan menurut SA


karenanya, persediaan memerlukan Seksi 319 Pertimbangan atas
perencanaan, pengelolaan, dan Pengendalian Intern dalam Audit
pengawasan yang baik agar tidak Laporan Keuangan paragraf 06 dalam
terjadi kekurangan persediaan Mulyadi (2002: 180) mendefinisikan
ataupun kesalahan dalam pencatatan “pengendalian adalah suatu proses
jumlah persediaan. Untuk itu, yang dipengaruhi oleh dewan
pengendalian intern persediaan akan komisaris, manajemen, dan personil
membantu koperasi mencegah satuan usaha lainnya, yang dirancang
terjadinya kesalahan dalam untuk mendapat keyakinan memadai
penanganan persediaan. Pengendalian tentang pencapaian tujuan dalam hal-
intern juga bertujuan melindungi harta hal berikut: Keandalan pelaporan
perusahaan dan juga agar informasi keuangan, Kesesuaian dengan undang-
mengenai persediaan lebih dapat undang peraturan yang berlaku, dan
dipercaya. Hal ini sangat ditunjang Efektifitas dan efesiensi operasi”.
oleh sistem informasi akuntansi Berdasarkan SA Seksi 319
perusahaan tersebut, terutama fungsi Pertimbangan atas Pengendalian
pencatatan dan penilaian persediaan Intern dalam Audit Laporan Keuangan
tersebut. Jika prosedur pencatatan dan paragraf 07 dalam Mulyadi (2002: 183)
penilaian persediaan sejak awal menyebutkan lima unsur pokok
sampai akhir sudah dilakukan dengan pengendalian intern yaitu:
benar, pencantuman dalam laporan a. Lingkungan Pengendalian
keuangan akan benar pula. Lingkungan pengendalian
Kopersemar adalah koperasi menetapkan corak suatu organisasi,
yang beranggotakan para karyawan PT mempengaruhi kesadaran
Indonesia Power Unit Bisnis pengendalian orang-orangnya.
Pembangkitan Semarang. Kopersemar Lingkungan pengendalian
ini memiliki kegiatan atau bidang merupakan dasar untuk semua
usaha yang hampir sama dengan komponen pengendalian intern,
koperasi pada umumnya yaitu usaha menyediakan disiplin dan intern.
pertokoan dan unit simpan pinjam, b. Perhitungan Risiko
unit pengadaan barang dan jasa serta Penaksiran risiko adalah
usaha jasa lainnya. Dalam penelitian identifikasi entitas dan analisis
ini akan lebih fokus terhadap unit terhadap risiko yang relevan untuk
usaha pertokoan karena cukup banyak mencapai tujuannya, membentuk
jenis produk yang dijual dan mobilitas suatu dasar untuk menentukan
keluar masuk barang yang tinggi bagaimana risiko harus dikelola.
sehingga dikhawatirkan terjadi Penentuan risiko tujuan laporan
kehilangan ataupun pencurian stock keuangan adalah identifikasi
barang sehingga diperlukan organisasi, analisis, dan manajemen
pengendalian intern persediaan yang risiko yang berkaitan dengan
baik agar tidak terjadi penyelewengan pembuatan laporan keuangan yang
dalam menjalankan tugas. disajikan sesuai dengan prinsip
Menurut Krismiaji (2010: 218) akuntansi berterima umum
mengemukakan pengendalian intern c. Aktivitas Pengendalian
(Internal control) adalah, Aktivitas pengendalian adalah
“Pengendalian intern adalah rencana kebijakan dan prosedur yang
organisasi dan metode yang digunakan membantu menjamin bahwa arahan
untuk menjaga atau melindungi manajemen dilaksanakan. Aktivitas
aktiva, menghasilkan informasi yang tersebut membantu memastikan
akurat dan dapat dipercaya, bahwa tindakan yang diperlukan
memperbaiki efisiensi, dan untuk untuk menanggulangi risiko dalam
mendorong ditaatinya kebijakan pencapaian tujuan entitas.
Pengujian Struktur Pengendalian Intern Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

158
JABPI VOL. 22, NO 2, JULI 2014
ISSN: 1411.6871

observasi, dan studi pustaka. Teknik


d. Informasi dan Komunikasi analisis data yang digunakan adalah
Pengertian informasi dan metode kualitatif dan kuantitatif.
komunikasi dalam hal ini lebih luas Model pengambilan sampel ini
cakupannya dan sudah termasuk di adalah model yang banyak digunakan
dalamnya sistem akuntansi. oleh auditor dalam pengujian
Komunikasi menyangkut pengendalian. Model ini terutama
penyampaian informasi kepada digunakan jika auditor melakukan
semua yang terlibat dalam pengujian pengendalian terhadap
pelaporan keuangan agar mereka suatu unsur pengendalian intern, dan
memahami bagaimana aktivitasnya auditor memperkirakan akan
berhubungan dengan pekerjaan menjumpai beberapa penyimpangan
orang lain, baik di dalam organisasi (kesalahan). Prosedur pengambilan
maupun luar organisasi. sampel dalam fixed sample size
e. Pemantauan attribute sampling ada enam tahap
Pemantauan adalah proses yang yaitu:
menetukan kualitas kinerja a. Penentuan attribute yang akan
pengendalian intern sepanjang waktu. diperiksa untuk menguji efektivitas
Pemantauan mencakup penentuan pengendalian intern.
desain dan operasi pengendalian tepat b. Penentuan populasi yang akan
waktu dan pengambilan tindakan diambil sampelnya.
koreksi. Tujuan pemantauan adalah c. Penentuan besarnya sampel.
untuk menentukan apakah d. Pemilihan anggota sampel dari
pengendalian masih berjalan sesuai seluruh anggota populasi.
dengan tujuan yang ingin dicapai atau e. Pemeriksaan terhadap attribute
perlu adanya perbaikan. yang menunjukkan efektivitas
Berdasarkan uraian di atas, unsur pengendalian intern.
diketahui pentingnya pengendalian f. Evaluasi hasil pemeriksaan
intern persediaan barang dagangan terhadap attribute anggota sampel.
dalam mencapai efisiensi dan Menurut Abdul Halim (2008:
efektivitas perusahaan. Alasan 248) mendefinisikan pengujian
tersebutlah yang mendasari peneliti pengendalian adalah, bahwa pengujian
untuk menganalisis pengujian struktur pengendalian merupakan pengujian
pengendalian intern pengelolaan yang dilaksanakan terhadap
persediaan barang dagangan pada rancangan dan pelaksanaan suatu
koperasi karyawan pt indonesia power kebijakan atau prosedur struktur
unit bisnis pembangkitan semarang pengendalian intern. Pengujian
(kopersemar)” pengendalian ini dilaksanakan auditor
untuk menilai efektivitas kebijakan
METODE atau prosedur pengendalian untuk
Populasi dalam Tugas Akhir ini mendeteksi dan mencegah salah saji
adalah seluruh form laporan pembelian material dalam suatu asersi laporan
tahun 2013 dan faktur penjualan dari keuangan.
pemasok tahun 2013, sedangkan Menurut Al Haryono Jusup
sampel dalam penelitian in adalah 100 (2001: 316) pengujian pengendalian
form yang dipilih secara acak. Data adalah prosedur pengauditan yang
yang digunakan dalam Tugas Akhir ini dilakukan untuk menetapkan
ditinjau dari sifatnya adalah data efektivitas perancangan dan/atau
kualitatif dan kuantitatif, sedangkan pengoperasian kebijakan dan prosedur
ditinjau berdasarkan sumbernya struktur pengendalian. Menurut
adalah data primer dan data sekunder. Mulyadi (2002: 198) untuk menguji
Metode pengumpulan data yang kepatuhan terhadap pengendalian
digunakan adalah wawancara,
Pengujian Struktur Pengendalian Intern Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

159
JABPI VOL. 22, NO 2, JULI 2014
ISSN: 1411.6871

intern, auditor melakukan dua macam Jika sebagian besar jawaban “ya”,
pengujian: maka sistem pengendalian intern yang
1. Pengujian adanya kepatuhan diterapkan perusahaan dapat
terhadap pengendalian intern. dikatakan baik. Tetapi jika sebagian
2. Pengujian tingkat kepatuhan besar jawaban “tidak”, maka sistem
terhadap pengendalian intern. pengendalian intern yang diterapkan
perusahaan dikatakan lemah.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari 19 pertanyaan yang
Koperasi Karyawan PT diajukan sebanyak 14 pertanyaan
Indonesia Power Unit Bisnis dijawab “ya” dan 5 pertanyaan dijawab
Pembangkitan Semarang merupakan “tidak”. Berdasarkan informasi yang
koperasi yang bergerak di bidang diperoleh dari kuesioner tersebut,
dagang dan jasa. Adapun anggota maka unsur-unsur yang dipenuhi oleh
Koperasi Karyawan PT Indonesia Koperasi Karyawan PT Indonesia
Power Unit Bisnis Pembangkitan Power UBP Semarang adalah:
Semarang “KOPERSEMAR” adalah a.Struktur Organisasi
seluruh karyawan PT Indonesia Power • Fungsi pembelian terpisah dari
Unit Bisnis Pembangkitan Semarang. fungsi akuntansi
Salah satu unit usaha yang dimiliki • Fungsi penjualan terpisah dari
oleh Kopersemar adalah unit usaha
fungsi akuntansi
pertokoan. Toko koperasi merupakan
tempat kegiatan transaksi untuk
• Transaksi pembelian barang
memberikan pelayanan dalam
penjualan barang-barang toko untuk dagangan, penjualan barang
memenuhi kebutuhan anggota maupun dagangan, pencatatan hutang
non anggota. dagang dan penerimaan kas
dilaksanakan sesuai tugas dan
Analisis Pemahaman terhadap dan wewenang fungsi yang
Eksistensi Sistem Pengendalian Intern terkait.
Pengelolaan Persediaan
b.Sistem Otorisasi dan Prosedur
Dalam melakukan pemahaman Pencatatan
terhadap adanya kepatuhan/eksistensi • Pencatatan terjadinya
pengendalian intern tersebut, penerimaan barang dagangan
diperlukan informasi yang memadai didasarkan pada formulir
mengenai sistem pengendalian intern pembelian dan faktur penjualan
yang telah diterapkan oleh dari pemasok.
perusahaan. Pengumpulan informasi
• Pencatatan terjadinya
dapat dilakukan dengan beberapa cara
seperti wawancara, kuesioner pengeluaran barang dagangan
pengendalian intern baku, bagan alir didasarkan pada nota penjualan
sistem (flowchart), atau memorandum barang dagangan.
naratif. Kuesioner pengendalian intern • Bukti penerimaan barang dan
disusun terdiri dari kolom pertanyaan, bukti pengeluaran barang
kolom jawaban “ya” dan diotorisasi oleh bagian yang
“tidak” serta kolom terakhir adalah
terkait.
keterangan. Pertanyaan kuesioner
pengendalian intern baku diajukan c.Praktik yang Sehat
kepada bagian terkait. Berdasarkan • Formulir pembelian
prosedur pembelian, prosedur menggunakan formulir bernomor
penyimpanan dan prosedur penjualan urut cetak.
barang dagangan disusun pertanyaan
dengan jawaban “Ya” dan “Tidak”.
Pengujian Struktur Pengendalian Intern Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

160
JABPI VOL. 22, NO 2, JULI 2014
ISSN: 1411.6871

• Terdapat pengecekan atas order sedikit dan adanya keterbatasan


pembelian, faktur dari pemasok sumber daya manusia pada koperasi
dalam pencatatan penerimaan karyawan PT Indonesia Power UBP
Semarang, sehinggan pengendalian
barang dagangan.
intern sistem pengelolaan persediaan
• Terdapat pengecekan kondisi dapat dikatakan baik.
fisik barang yang diterima dari
pemasok. Analisis Efektivitas Sistem
• Pemotongan stok barang Pengendalian Intern Pengelolaan
dagangan di kartu persediaan Persediaan
dilakukan secara teratur.
Dalam melakukan analisis terhadap
• Adanya penghitungan secara efektivitas sistem pengendalian intern,
periodik atas persediaan fisik dilakukan pengujian struktur
dengan jumlah catatan. pengendalian intern dengan
Dari pengamatan, wawancara menggunakan metode attribute
melalui kuesioner pengendalian intern, sampling. Di dalam pengujian ini,
dan informasi yang telah didapat metode attribute sampling yang
ditemukan adanya penyimpangan yang digunakan adalah fixed sample size
terjadi pada sistem pengelolaan attribute sampling.
persediaan barang dagangan di a. Penentuan Attribute untuk Menguji
koperasi karyawan PT Efektivitas Pengendalian Intern
Indonesia Power UBP Semarang. Attribute adalah karakteristik yang
Penyimpangan yang terjadi adalah bersifat kualitatif suatu unsur yang
perangkapan tugas dan wewenang bagi membedakan unsur tersebut dengan
fungsi pembelian dan fungsi unsur yang lain. Dalam hubungannya
penerimaan barang. Seharusnya kedua dengan pengujian pengendalian,
fungsi tersebut terpisah dengan tujuan attribute adalah penyimpangan dari
untuk menciptakan kontrol kerja bagi atau tidak adanya unsur tertentu
pegawai. Hal ini sesuai dengan salah dalam suatu pengendalian intern yang
satu syarat organisasi untuk kontrol seharusnya ada. Attribute- attribute
pengendalian intern yang baik yaitu yang akan diselidiki dalam pengujian
tidak diperbolehkan satu individu ini adalah: (1) Nomor urut dokumen
memegang kekuasaan dan pembelian barang tercetak dan
tanggungjawab dalam pelaksanaan dipertanggungjawabkan oleh fungsi
semua kegiatan perusahaan. Tidak pembelian. (2) Adanya otorisasi dari
adanya otorisasi dari pihak yang petugas pada invoice dari pemasok
berwenang dalam permintaan sebagai pendukung dokumen
pembelian. Selain itu tidak adanya pembelian barang.
perputaran jabatan diantara fungsi- b. Penentuan populasi yang Akan
fungsi terkait pengelolaan persediaan Diambil Sampelnya
barang dagangan di koperasi karyawan populasi yang ditetapkan yaitu
PT Indonesia Power UBP Semarang. dokumen pembelian barang dagangan
Sehingga, dikhawatirkan dapat dan invoice dari pemasok selama tahun
memunculkan adanya kecurangan 2013 yaitu sebamyak 899 dokumen.
antar fungsi yang terkait atau terjadi Dokumen pembelian barang dagangan
kesalahan. merupakan dokumen yang berisi
Berdasarkan analisis tersebut, pembelian barang dagangan dan
penyimpangan yang terjadi pada invoice dari pemasok merupakan bukti
perusahaan masih dapat dikendalikan adanya pembelian dan penerimaan
dan diperbaiki, hal ini dikarenakan barang ke kopersemar.
jika dilihat dari ukuran perusahaan c. Penentuan Besarnya Sampel
dan aktivitas perusahaan yang relatif
Pengujian Struktur Pengendalian Intern Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

161
JABPI VOL. 22, NO 2, JULI 2014
ISSN: 1411.6871

Dalam menentukan besarnya sampel yang tersedia mengenai besarnya


yang akan diambil dari populasi secara taksiran persentase tingkat
statistik, maka harus kesalahan dalam populasi pada
mempertimbangkan faktor-faktor Kopersemar yaitu 1%.
berikut ini: 3) Penentuan batas ketepatan atas
1) Penentuan tingkat keandalan yang diinginkan atau DUPL
(Reliability Level) atau confidence (Desired Upper Precision Limit).
level atau disingkat R%. Tingkat Penentuan DUPL didasarkan pada
keandalan adalah probabilitas kebiasaan dalam statistical
benar dalam mempercayai sampling model. Pada tingkat
efektivitas pengendalian intern. keandalan R = 95%, telah
Berdasarkan penilaian awal tentang ditentukan DUPL sebesar 5%.
desain operasional pengendalian 4) Penentuan besarnya sampel.
intern, diketahui sistem Besarnya sampel dapat ditentukan
pengendalian intern Kopersemar menggunakan tabel penentuan
dapat diandalkan. Keyakinan ini besarnya sampel dengan tingkat
didasarkan atas pendapat yang keandalan (confidence level) sebesar
menyatakan bahwa jika 95%.
kepercayaan terhadap pengawasan a) Pencarian angka 1% pada kolom
intern cukup diandalkan, taksiran persentase kesalahan
disarankan menggunakan tingkat populasi (expected percent rate of
keandalan R% = 95%. occurence).
2) Penaksiran persentase terjadinya
attribute dalam populasi. Informasi

Expected Upper Precision Limit: Percent Rate of


Percent Rate Occurence
Of Occurence 1 2 3 4 5 6
0,25
0,50
1,00 100
1,50 Besarnya Sampel

Gambar 1. Taksiran Persentase Kesalahan Populasi


Sumber: Mulyadi, 2002

b) Pencarian DUPL (baris diatas) 5. Pemeriksaan terhadap Attribute


sebesar 5%. yang Menunjukkan Efektivitas
c) Kolom occurence rate 1% dengan Unsur Pengendalian Intern
DUPL 5% bertemu pada angka
100. Inilah besarnya sampel yang 100 buah sampel dokumen purchase
harus diambil untuk melakukan order yang terpilih, kemudian
pengujian. diperiksa attribute yang telah
ditetapkan.

Pengujian Struktur Pengendalian Intern Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

162
JABPI VOL. 22, NO 2, JULI 2014
ISSN: 1411.6871

Tabel 1
Hasil Pemeriksaan Attribute Sampling

No Keterangan Attribute Jumlah Jumlah


Attribute sampel kesalahan
1. Nomor urut dokumen pembelian
barang tercetak dan 100 0
dipertanggungjawabkan oleh fungsi
pembelian.
2. Adanya otorisasi dari petugas pada
invoice dari pemasok sebagai 100 1
pendukung dokumen pembelian
barang.
Sumber: Data primer yang diolah, 2013

6.Evaluasi Hasil Pemeriksaan 2) Pada kolom sample size cari angka


terhadap Attribute Anggota Sampel besarnya sampel yang telah
dipilih, dalam hal ini sample size
Tahap terakhir adalah evaluasi hasil
adalah 100.
pemeriksaan terhadap attribute
3) Dari angka sample size 100
anggota sampel. Evaluasi ini dilakukan
tersebut kemudian pencarian
dengan menggunakan tabel evaluasi
berjalan ke kanan secara
hasil yang memiliki tingkat keandalan
horisontal untuk menemukan
sesuai yang digunakan untuk
angka kesalahan yang telah
menentukan besarnya sampel yaitu
ditemukan oleh penguji dalam
sebesar 95%. Dengan tabel tersebut
pemeriksaan sampel.
dapat ditemukan berapa achieved
4) Dari angka kesalahan tersebut jika
upper precision limit (AUPL).
ditarik horisontal ke kiri didapati
Pencarian AUPL dilakukan dengan
sample size, ditarik vertikal ke
cara sebagai berikut:
atas untuk menemukan achieved
1) Penguji mengambil tabel evaluasi
upper precision limit (AUPL).
hasil dengan tingkat keandalan
95%. Tabel dapat dilihat pada
lampiran.

Pengujian Struktur Pengendalian Intern Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

163
JABPI VOL. 22, NO 2, JULI 2014
ISSN: 1411.6871

Upper Precision Limit: Percent Rate of Occurence


Sample
Size 1 2 3 4 5 6 7
10
20
-
-
-
-
- 100 0 1

Sumber: Mulyadi, 2002

Gambar 2. Evaluasi Hasil: Keandalan 95%

Hasil AUPL ini kemudian akan maka sistem pengendalian intern


dibandingkan dengan DUPL untuk perusahaan tidak efektif. Berikut
menilai apakah unsur pengendalian adalah hasil pengujian pengendalian
intern efektif. Sistem pengendalian intern terhadap sistem pengelolaan
intern dikatakan efektif apabila AUPL persediaan pada Koperasi Karyawan
lebih kecil dari DUPL. Tetapi jika PT Indonesia Power Unit Bisnis
AUPL lebih besar daripada DUPL Pembangkitan Semarang.

Tabel 2
Evaluasi Hasil Pemeriksaan Pengendalian Intern

Nomor Jumlah Jumlah AUPL DUPL Efektif


Attribute Sampel Kesalahan (ya/tidak)
1 100 0 3% 5% Ya
2 100 1 4% 5% Ya
Sumber: Data Primer yang diolah, 2014

Dari data di atas, diketahui nilai AUPL persediaan pada Koperasi Karyawan
attribute pertama dan kedua memiliki PT Indonesia Power UBP Semarang
nilai yang lebih kecil dari DUPL. dinyatakan efektif.
Attribute pertama adalah praktik
prosedur yang baik bagi perusahaan SIMPULAN
karena formulir tersebut bernomor Berdasarkan hasil pemahaman
urut cetak sehingga pemakaiannya dan pengujian struktur pengendalian
dapat dipertanggungjawabkan kepada intern pengelolaan persediaan yang
karyawan. Sedangkan attribute kedua berkaitan dengan prosedur pembelian
merupakan tanda tangan bagian yang berkaitan dengan penerimaan
penerimaan barang sebagai otorisasi barang dagangan pada Koperasi
atas penerimaan barang dari pemasok. Karyawan PT Indonesia Power Unit
Sehingga pengendalian intern Bisnis Pembangkitan Semarang dapat
terhadap sistem pengelolaan diambil kesimpulan sebagai berikut:
Pengujian Struktur Pengendalian Intern Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

163
JABPI VOL. 22, NO 2, JULI 2014
ISSN: 1411.6871

a. Berdasarkan hasil tingkat Semarang dinyatakan baik. Hal


pemahaman yang diperoleh dari tersebut berdasarkan pengujian
wawancara, kuesioner dan observasi terhadap kedua attribute
mempunyai tingkat AUPL yang
yang telah dilakukan dapat dikatakan
lebih kecil dari DUPL (3% < 5%),
bahwa sistem pengendalian intern dan (4% < 5%).
pengelolaan persediaan pada Koperasi
Karyawan PT Indonesia Power Unit
Bisnis Pembangkitan Semarang dinilai DAFTAR PUSTAKA
baik. Namun ditemukan beberapa Halim, Abdul. 2008. Auditing, Jilid
Satu. Yogyakarta: Unit Penerbit
penyimpangan yang terjadi pada
dan Percetakan Sekolah Tinggi
sistem pengendalian intern
Ilmu Manajemen YKPN
pengelolaan persediaan yaitu:
1) Tidak dipisahkannya antara fungsi Jusup, Al. Haryono. 2001. Auditing 2.
pembelian dan fungsi penerimaan Yogyakarta: STIE YKPN.
barang dan tidak adanya otorisasi
dari pihak berwenang dalam Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah
Pengantar Kemahiran Bahasa.
memo order pembelian.
Jakarta: Nusa Indah.
2) Tidak adanya perputaran jabatan
diantara fungsi-fungsi terkait Krismiaji. 2010. Sistem Informasi
sistem pengelolaan persediaan Akuntansi. Yogyakarta: Unit
pada Koperasi Karyawan PT Penertbit dan Percetakan
Indonesia Power Unit Bisnis Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
Pembangkitan Semarang. YKPN.
3) Berdasarkan hasil tingkat
Marzuki. 2005. Metodologi Riset.
kepatuhan terhadap sistem
Yogyakarta: BPFE UII.
pengelolaan persediaan dengan
prosedur penerimaan barang
Mulyadi. 2002. Auditing Buku 1 Edisi
dagangan pada Koperasi
6. Jakarta: Salemba Empat.
Karyawan PT Indonesia Power
Unit Bisnis Pembangkitan

Pengujian Struktur Pengendalian Intern Pengelolaan Persediaan Barang Dagangan

165

Anda mungkin juga menyukai