BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi sekarang ini, situasi perekonomian yang terjadi yakni menuntut
perusahaan untuk melaksanakan operasi perusahaan secara efektif dan efisien. Dalam
melaksanakan hal tersebut, pihak manajemen mengalami banyak kesulitan untuk
menjalankan fungsi pengendalian intern karena akan berbenturan dengan tujuan perusahaan,
yaitu untuk memaksimalkan operasional guna menghasilkan pelayanan yang bisa memuaskan
konsumen tanpa harus mengurangi tingkat profitabilitas perusahaan.
Dengan adanya perkembangan tersebut kegiatan perusahaan akan semakin meningkat
dan meluas. Perusahaan yang kegiatan operasional dan jumlah karyawan yang masih terbatas,
pimpinan sebagai pengelola perusahaan dapat secara langsung mengawasi jalanya kegiatan
tersebut. Akan tetapi jika skala perusahaan meningkat berarti semakin banyak kegiatan dan
jumlah tenaga kerja yang tidak dapat diawasi secara langsung oleh pimpinan sehingga
membuka kemungkinan terjadinya kecurangan-kecurangan yang bersifat material karena
semakin luasnya rentang kendali yang harus di awasi.
Untuk mengendalikan berbagai masalah yang terjadi manajemen memerlukan adanya
suatu alat pengendalian intern yang memadai dengan tujuan agar di patuhinya kebijakan
manajemen oleh bawahan, kekayaan perusahaan dan catatan-catatan organisasi dapat
terkendali, terciptanya ketelitian dan keandalan data akuntansinya serta mendorong efisiensi
koperasi perusahaan.
Pengendalian intern persediaan barang pada perusahaan dikatakan baik atau memadai
apabila lokator persediaan barang tersusun rapi dan hasil cycle count sesuai dengan data
yang ada. Adapun tujuan pengendalian persediaan barang yakni menjaga agar jangan sampai
PT.ENSEVAL
1)
c.
B.
membutuhkan.
Metode Pembahasan
1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini tehnik yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut
:
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Studi lapangan adalah melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data
yang diperlukan dalam penyusunan Laporan KKL.
Penelitian ini dilakukan terhadap kegiatan dari seluruh objek penelitian yang meliputi :
b. Studi Pustaka (Library Research)
Yaitu tehnik pengumpulan data dari berbagai bahan pustaka (Referensi) yang relevan dan
mempelajari yang akan dibahas.
1. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi Langsung
Dalam metode ini tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan
mengadakan pengamatan secara langsung ke dalam perusahaan untuk mendapatkan buktibukti yang dapat mendukung dan melengkapi hasil penelitian.
b. Wawancara (Interview)
Dalam metode ini tehnik pengumpulan data dengan cara melakukan tatap muka langsung
untuk mendapatkan informasi yang terkait dalam pengendalian intern atas persediaan barang
dan wawancara dilakukan kepada kepala gudang (warehouse) dan pegawai yang bertanggung
jawab pada bagian gudang (warehouse).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Uraian Teoritis
1. Sistem Pengendalian Intern
Perusahaan mengkhendaki sistem
System yang dijalankan perusahaan tidak terlepas dari akuntansi, jadi akuntansi
sangatlah penting dalam membantu manajer maupun pemilik perushaan untuk mengetahui
keuangan perusahaan yang terjadi selama satu periode tertentu, sebagaimana yang
dikemukakan oleh Bondar dan Hopwood (2011:113) system adalah kumpulan sumber daya
yang berhubungan untuk mencapi tujuan tertentu. Informasi adalah data yang berguna yang
diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Akuntansi
sebagai
suatu
system
informasi,
mengidentifikasikan,
mengumpulkan,
dan
mengkomunikasikan informasi ekonomis mengenai suatu badan usaha kepada berbgai pihak.
Berdasarkan pengertian mengenai system dari beberapa ahli dapat disimpulakan
bahwa system adalah suatu rangkaian dua atau lebih komponen/sub system yang saling
berhubungan dan berusaha untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan serta untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
b. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Pengendalian intern meupakan suatu proses untuk memastikan bahwa sumber-sumber
yang diperoleh dan dipergunakan dengan efektif dan efisien didalam mencapai sasaransasaran yang sudah ditetapkan. Jadi pengendalian adalah suatu proses untuk memastikan
sejauh mana kegiatan yang dijalankan oleh organisasi di dalam perusahaan sudah mencapi
sasaran atau menyimpang. Bilamana setelah dipantau terjadi penyimpangan dari sasarannya,
segera dapat diketahui agar dapat diperbaiki.
Pengendalian intern merupakan salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh
manajemen untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Secara umum pengertian
pengendalian intern mempunyai arti sempit dan luas. Dalam arti sempit, pengendalian intern
merupakan pengecekan penjumlahan mendatar maupun penjumlahan menurun. Dalam arti
luas, pengendalian intern tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan tetapi juga, mencakup
semua alat-alat yang dipergunakan manajemen untuk mengadakan pengendalian.
Mulyadi (2001:163) mendefenisikan system pengendalian intern meliputi struktur
organisasi, metode, ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan keandalaan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut Syafari (2000:117)
pengendalian
intern
adalah
sebagai
berikut
pengendalian intern mencakup struktur organisasi dan seluruh metode serta prosedur yang
terkoordinir yang diterapkan oleh perusahaan untuk mengamankan hartanya, mengecek
ketelitian, dan kepercayaan terhadap data akuntansi, mendorong kegiatan agar efisiensi dan
mengajukan untuk menaati kebijakan perusahaan.
Sedangkan menurut Bardiwan (2001:13) tentang pengendalian intern adalah
pengendalian intern itu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang
dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga
keamanan harta milik perusahaan, memajukan efisiensi di dalam operasi, dan membantu
menjaga dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan lebih dulu.
Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan system pengendalian intern adalah
suatu rangkaian komponen yang saling berinteraksi meliputi semua metode, ukuran-ukuran
yang terorganisasi dan diterapkan dalam perusahaan untuk melindungi kekayaan perusahaan
dan meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.
C. Tujuan Pengendalian Sistem
Tujuan pengendalian intern adalah untuk menentukan bahwa kebijkan dan prosedur
perusahaan telah dilaksanakan oleh personel dan semua level kegiatan. Pengendalian intern
bertujuan memabntu organisasi dalam mencapai tujuannya melalui pendekatan yang
sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan atas keefektifan
manajemen resiko, pengendalian dan proses yang jujur, bersih dan baik. Pada dasarnya
pengendalian intern diarahkan untuk membantu seluruh anggota pimpinan agar mereka dapat
melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam mencapai tujuan organisasi secara efisien, dan
1.
2.
3.
4.
1)
2)
3)
4)
akan datang.
c. Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Untuk memenuhi tujuan pengendalian intern, Mulyadi (2001:165) terdapat empat unsur
pengandalian intern antara lain:
1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secra tegas.
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup
terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.
Adapun uraian dari definisi diatas adalah sebagai berikut:
1) Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggungjawab Fungsional Secara tegas
Struktur organisasi merupakan rangka (framework) pembagian tanggungjawab fungsional
kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok
perusahaan. Dalam perusahaan manufaktur misalnya, kegiatan pokok tersebut dibentuk
department produksi, departemen pemasaran, departemen keuangan dan umum.
2)
System Wewenang dan Prosedur Pencatatan yang Memberikan Perlindungan yang Cukup
Terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan dan Biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam
organisasi harus dibuat system yang mengatur pembagian wewenang untuk otoritas
terlaksananya transaksi.
3) Praktik yang Sehat dalam Melaksankan Tugas dan Fungsi setiap Organisasi
Pembagian tanggungjawab fungsional dan system wewenang dan prosedur pencatatan yang
telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk
menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaanya. Ada beberapa cara yang umumnya
ditempuh oleh pertusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat, diantaranya sebagai
berikut:
a)
Penggunaan
b)
formulir
bernomor
urut
tercetak
yang
pemakaian
yang
harus
a) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian intern merupakan alat unuk menciptakan susunan pengendalian
dalam suatu organisasi dan mempengaruhi kesadaran personel organisasi tentang
pengendalian. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua unsur yang
membentuk disiplin dan struktur.
b) Penaksiran Risiko
Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern
maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negativ mempengaruhi kemampuan entitas
untuk mencatat, mengolah, meringkas dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi
manajemen dalam laporan keuangan.
c) Aktifitas Pengendalian
Akifitas pengendalian adalah kebajikan dan prosedur yang memantu memastikan bahwa
arahan menejemen dilaksanakan. Aktifitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan
yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas sudah
dilaksanakan. Aktivitas pengendalian mempunyai berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai
tingkat organisasi dan fungsi.
d) Informasi dan Komunikasi
System akuntansi yang mengandung prosedur-prosedur yang mesti ditaati oleh personel
perusahaan mampu memberikan informasi yang akurat kepada pihak yang membutuhkannya
terutama bagi manajemen agar dapat menjalin komunikasi antar bagian yang ada.
e) Pemantauan
Pemantauan (monitoring) adalah proses pemikiran kualitas struktur pengendalian intern
secara periodik dan terus-menerus. Pemantauan dilaksanakan oleh orang yang semestinya
melakukan pekerjaan tersebut. Tujuan pemantauan adalah untuk menentukan apakah
pengawasan intern telah beroperasi sebagaimana yang telah dirancang dan direncanakan.
Pemantauan dapat dilakukan oleh suatu bagian khusus yang disebut dengan bagian
pemeriksaan intern (audit internal).
2. persediaan Barang Dagangan
a. pengertian Persediaan
Pada setiap tingkat perusahaan baik perusahaan kecil, menengah maupun perusahaan
besar, persediaan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan harus
dapat memperkirakan jumlah persediaan yang dimilikinya. Persediaan yang dimiliki
perusahaan tidak boleh terlalu banyak dan juga terlalu sedikit karena akan mempengaruhi
biaya yang akan dikeluarkan untuk persediaan tersebut.
Menurut Warren dkk (2005:440) persediaan adalah barang dagang yang disimpan
untuk dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan bahan yang digunakan dalam proses
produksi atau disimpan untuk tujuan itu.
Persediaan menurut standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan ikatan akuntansi
Indonesia (2002:114) didefenisikan sebagai berikut:
persediaan adalah aktiva:
1) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
2) Dalam proses produksi atau dalam perjalanan
3) Dalam bentuk badan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa.
b. Jenis-Jenis Persediaan
Menurut Keiso dkk (2007:444) persediaan dapat diklarifikasikan berdasarkan kegiatan
usahanya yaitu sebagai berikut:
1) Perusahaan Dagang
Dalam perusahaan dagang perusahaan hanya mengenal satu jenis persediaan yaitu persediaan
barang dagangan yang siap untuk dijual,
2) Perusahaan Manufaktur
Terdapat 3 jenis barang yaitu:
a) Persediaan bahan baku untuk diproduksi
Meliputi bahan baku yang diperoleh dari sumber daya alam ataupun dari beberapa jenis
produk yang dibeli perusahaan lain
b) Persediaan dalam Proses
Meliputi produk-produk yang telah dimasukkan kedalam proses produksi, namun belum
selesai diolah
c) Persediaan barang jadi
Meliputi produk olahan yang siap dijual kepada pelanggang
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK CABANG
PEMATANGSIANTAR
A. Sejarah Singkat
PT. Enseval didirikan pada Oktober 1973, sebagai akibat pemisahan fungsi distribusi
dari pemasaran dan produksi PT. Kalbe Farma bersama anak perusahaan. Dalam
perkembangannya, PT. Enseval tidak saja menjadi distributor produk - produk farmasi saja
tapi juga mencakup produk keperluan konsumen, alat - alat kedokteran bahkan agen dan
distributor bahan - bahan dasar kimia untuk distribusi farmasi, kosmetik dan industri
makanan.
Pada tanggal 01 Agustus 1994 Enseval tercatat di Bursa Efek Jakarta sebagai PT.
Enseval Putera Megatrading, Tbk. Kegiatan Perseroan di fokuskan pada jasa ditribusi dan
perdagangan, yang terdiri dari 4 divisi yaitu :
1. Divisi penjualan dan distribusi produk farmasi
2. Divisi penjualan dan distribusi produk barang konsumsi , obat bebas dan nutrisi
3. Divisi pemasaran dan distribusi produk peralatan dan pelengkapan kesehatan
4.
Divisi pemasaran dan penjualan produk kimia bahan baku industry farmasi, kosmetik,
makanan dan kesehatan hewan.
Hingga kini Enseval memiliki 42 cabang diseluruh Indonesia yang tersebar dari
Banda Aceh sampai ke Jayapura. Enseval memiliki 2 Regional Distribution Centre (fasilitas
gudang besar) yang berada di Jakarta & Surabaya.
Masing-masing cabang memiliki gudang dan armda pengiriman serta personil
lengkap guna menunjang kegiatan operasional dan keperluan pihak pemasok (Prinsipal) dan
Pelanggan (Outlet). Pada saat ini Enseval mempunyai lebih dari 100 pemasok (prinsipal) dan
melayani secara langsung lebih dari 200.000 outlet diseluruh Indonesia. Sampai dengan tahun
2009, Enseval mempunyai 5 anak perusahaan yaitu :
1. PT. Tri Sapta Jaya
2. PT. Millenia Dharma Insani
3. PT. Enseval Medika Prima
4. PT. Global Chemindo Megatrading
5. PT. Renalmed Tiara Utama
B. Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi perusahaan jasa distribusi dan logistik yang terintegrasi di bidang kesehatan melalui
penyediaan layanan yang prima, penggunaan teknologi dan kepemimpinan yang kuat.
2. Misi
Meningkatkan kesehatan melalui penyediaan produk kesehatan.
Core Values
1) Giving the Best to Customer
Memenangkan hati pelanggan melalui pelayanan yang prima
2) Integrity
Senantiasa menjunjung tinggi nilai kejujuran dalam berinteraksi dengan seluruh stakeholder.
3) Striving for Excellence
Senantiasa berusaha secara maksimal untuk mencapai yang terbaik melalui pelaksanaan
operasional yang unggul dan perbaikan berkesinambungan.
4) Strong Teamwork
Kami mengutamakan kerjasama tim yang kokoh dalam keragaman budaya dan suasana kera
yang menyenangkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
5) Inovation
Kami menerapkan inovasi dalam berbisnis dengan memanfaatkan ilmu teknologi untuk
memenangkan persaingan.
6) Agility
Kami percaya bahwa kemampuan beradaptasi secara cepat terhadap perubahan merupakan
kompetitif untuk memenangkan persaingan.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggungjawab dan fungsional
kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan,
dengan tujuan agar perusahaan dapat berjalan kearah tujuan yang diinginkan. Selain itu,
pembagian tugas dan tanggung jawab akan semakin terlihat lebih jelas. Hal ini tentu saja
memudahkan pengarahan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan terlebih dahulu.
Berikut ini adalah bagan struktur organisasi PT. Enseval Putera Megatrading
Pematangsiantar.
Gambar 1: Struktur Organisasi pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Cabang
Pematangsiantar
Dari gambar struktur organisasi tersebut dapat dijelaskan tugas dan kewajiban
masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Area Business Manager
Area Business Manager selaku pimpinan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut :
a. Membuat perencanaan anggaran biaya, investasi dan personil operational jangka pendek (1
tahun) cabang.
b. Mengkoordinir kegiatan dan implementasi program kerja pusat seperti ; Sales Achievement,
c.
f.
Adm ABM
Membantu ABM dalam melaksanakan fungsi kepersonaliaan.
Membantu ABM membuat pengajuan usulan investasi (FUI).
Membuat Payment Voucher dan Receipt yang berhubungan dengan ABM dan Staff.
Membantu menyiapkan keperluan meeting ABM.
Melaksanakan fungsi Document Controller (menerima, mendistribusikan, menyimpan,
f.
g.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
chiller)
Cycle Count stock barang di gudang (sampling).
Memonitoring suhu penerimaan dan suhu pengantaran sesuai kategori
Membuat dan menandatangani SP barang-barang pharma terutama psikotropika ke RDC
Mengontrol suhu dan keakurasian persediaan psikotropika
Membuat laporan penyaluran obat jadi psikotropika
Tiap bulan ke BPOM dan Dinkes Propinsi
Membuat laporan dinamika obat per tiga bulan sekali ke BPOM dan Dinkes Propinsi serta
Dinkes Kota
k. Memonitoring faktur penjualan yang berisi obat dot biru agar disalurkan ke took
l.
m.
n.
o.
4.
a.
1)
(sales proses)
2) Melakukan proses semua SO print untuk di ACC direktorat sales, bagian akuntansi/ ABM.
3) Melakukan proses semua SO print yang sudah di ACC diserahkan kebagian data proses.
4) Memastikan semua entry order di hari berjalan sudah di order.
5) Mengikuti perkembangan perusahaan secara intensif terutama yang berhubungan dengan
produk dan program penjualan.
6) Informasi tentang perusahaan yang update.
7) Memberikan laporan setiap hari berapa SO yang canceled dan alasannya.
8) Menerima seluruh panggilan telepon order dengan etika bertelepon yang baku.
9) Melakukan callback ke pelanggan bila ada informasi tentang orderan yang diterimanya.
10) Mengentry pesanan.
b. Accounting Spv
1) Membuat perencanaan kerja tahunan untuk mendukung rencana kerja menengah (1 tahun)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
keakurasian
supervisor
bidang tugasnya
11). Memeriksa perhitungan uang makan dan uang transport seluruh direktorat
d.
1)
2)
3)
4)
Data Proses
Approved sales order.
Proses PDA kanvas.
Cek RMA dari direktorat.
Memeriksa dan menggantikan Noseri faktur pajak atas transaksi Rumah Sakit
e. Finance Staff
1) Menerima faktur, CN, DN asli dari invoice Adm/ data proses secara cepat dan tepat setelah
dilegalisir oleh Acc Spv.
2) Melakukan filling atas faktur, CN, DN asli berdasrakan system filling sesuai jatuh tempo/
3)
4)
5)
6)
7)
yang masuk.
8) Membuat laporan harian dengan mencetak rincian saldo kas Bank meliputi bank droping,
bank transfer , tunai droping dan tunai transfer mencetak laporan saldo giro dan tanda
terima giro
9)
Membuat laporan bulanan (rekapan transfer, Opname kas, Rekapan Saldo Kas Bank,
Rekonsilisasi Bank)
10) Melakukan opname dengan finance Supervisor setiap saat bila dipandang perlu
11) Mengarsip TT giro, PV dan RV, DTP
Cashier
1) Menerima setoran hasil tagihan tunai, non tunai maupun warkat (giro / cek) dari finance
staff atau collector/ salesman sesuai daftar tagihan pembayaran sesuai daftar.
2) Melakukan pembayaran pengeluaran-pengeluaran (biaya operasional) sesuai dengan
dokumen yang sudah diapprove pihak yang berwenang.
3) Menyimpan uang tunai dan warkat (cek/giro)
4) Mengambil uang ke bank untuk operasional sepengetahuan yang berwenang.
5) Menyetorkan uang dan warkat (cek / giro) ke bank, dan mencairkannya jika dana sudah
6)
efektiv.
Membuat receipt voucher untuk pembayaran dari outlet sesuai dengan R/K bank yang
masuk.
7) Membuat laporan harian dengan mencetak rincian saldo kas bank yang meliputi bank
droping, bank transfer, tunai droping dan tunai transfer mencetak laporan saldo giro dan
tanda terima giro.
8) Membuat laporan bulanan.
9) Melakukan opname dengan finance supervisor setiap saat bila dipandang perlu.
10) Mengarsip
f. Collector
1) Menerima dan mengecek DSTF dan faktur dari finance staff untuk proses tukar faktur dan
penagihan
2) Melakukan penagihan dan kontra bon kepada outlet atas faktur yang diterima dari finance
3)
4)
5)
6)
7)
g.
1)
staff
Menyetorkan uang tunai/ warkat, (giro/cek) hasil penagihan DTP asli ke cashier
Membust TTSS dan TTG untuk diserahkan bersama-sama dengan DTP
Melakukan complain atas selisih pembayaran
Mengambil bukti potong/ kuintansi promosi/ sewa dll dari outlet
Menyerahkan kembali faktur- faktur asli yang tidak tertagih berikut DTP ke finance staff
Warehouse Supervisor
Membuat perencanaan jangka pendek (tahunan) pengelolaan gudang berikut anggarannya
2) Mengarahkan bawahan dalam membuat rencana kerja bulanan, mingguan & harian
3) Mengelola seluruh kegiatan, mulai dari penerimaan penyimpanan dan pengeluaran barang
a)
b)
c)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
dengan memperhatikan :
Ketepatan pencatatan/laporan stock
Kondisi dan keutuhan barang
Kebersihan, keamanan dan keselamatan kerja
Mengkoordinir pelaksanaan daily closing, stock opname dan cycle count
Mengamankan dan merawat asset gudang (Forklift, Palet, Rack, Truck, dll)
Menjaga kebersihan arsip / data gudang
Mengevaluasi fasilitas gudang dan mengusulkan peningkatan atau perbaikan
Mengelola hubungan SCOS / logistic pusat & principal
Mengelola sumberdaya manusia di warehouse termasuk perencanaan tenaga kerja,
4)
Membuat berita acara kurang dalam original packing apabila ditemukan (segel pabrik /
EPM pusat)
5) Melakukan transfer barang dari Sub Receive ke Sub Good sesuai dengan form transfer
locator yang di berikan kepada transporter
6) Melakukan request otomatis sales order
7) Melakukan transact atas picklist sales order yang diterima dari warehouseman
8) Mencetak DO sesuai dengan SO yang diterima dari warehouseman
9) Menerima DO yang telah dikirim dari transportasi
10) Mencetak faktur atas DO yang telah terkirim dan diterima oleh outlet
11) Mencetak ship list realokasi kecabang lain
12) Mengirimkan kembali thermometer ke pusat ataupun ke cabang lain
j.
Adm Kanvas
BKB kanvas
Memonitor periode kanvas
Melakukan entry kembali kanvas sesuai dengan periode kanvas
Info kepada warehouse Spv, KFSS, FSS, dan ABM apabila terjadi selisih kanvas
Mengontrol dan memastikan bahwa kanvas tidak selisih
Melakukan transferan kembali kanvas dari subinventory eceran menjadi Subinventory Good
Melakukan pengarsipan file kanvas
Menjalankan proses kanvas sesuai SPO
Adm Retur
Menerima retur dan tukar barang dari transportasi dan salesman sesuai dengan SOP
Melakukan serah terima dari TTRB kepada ECC untuk membuat RMA
Mengentry RMA
Mengentry LBR, sesuai dengan permintaan petugas retur
Membuat Ship list, Berita Acara pemusnahan barang, dan Berita Acara serah terima barang
Mengecek kelengkapan dokumen, dan membuat surat jalan atas barang rusak / dokumen
7)
8)
9)
l.
1)
2) Menerima return outlet sesuai dengan Tanda Terima Retur Barang (TTRB)
3) Menerima sisa kembali kanvas salesman ataupun principal
4) Mengecek dan merapikan barang yang telah disiapkan oleh warehouseman berdasarkan
faktur, BKB Kanvas, BKB tukar barang, ship list, delivery order sesuai dengan staging area
5) Menyerahterimakan barang kepada transportasi /ass. Salesman/ principal dalam muat barang
yang akan dikirim ke pelanggan, dengan acuan dokumen DO/ Faktur, BKB kanvas, BKB
tukar barang sesuai dengan SOP
6) Membuat surat jalan checker sesuai dengan SOP
7) Mengepak dan menyerahterimakan barang realokasi kepada ekspedisi luar
8) Mengontrol stock barang sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan (lokasi, batch
number, dan quantity)
9) Menjaga keamanan dan kebersihan area gudang
10) Melaksanakan 5R
m. Warehouseman Reverse
1) Menerima, memilah dan menata barang retur dari pelanggan sesuai dengan TTRB
2) Menerima, memilah dan menata atas tukar barang dari pelanggan sesuai dengan TTRB
3) Mengusulkan dan membuat LBR
4) Menyerahkan return barang baik kepada penanggung jawab produk, dan memasukkan
barang yang rusak ke BAD
5) Melakukan pemusnahan barang
6) Melakukan packing barang rusak
7) Melakukan cycle count harian sesuai dengan tanggung jawabnya
8) Menjaga keselamatan kerja
n. Warehouseman
1) Menyiapkan barang sesuai dengan picklist / task sesuai dengan Sales Order
2) Menyiapkan barang sesuai dengan picklist / task kanvas
3) Menyiapkan barang sesuai dengan BKB tukar barang
4) Memasukkan dan merapihkan barang masuk, baik dari RDC maupun dari cabang lain
5) Memasukkan dan merapihkan barang ex kembali kanvas
6) Memasukkan dan merapihkan barang return good
7) Melakukan cycle count harian sesuai dengan tanggung jawabnya
8) Melakukan penerimaan kembali barang kanvas
9) Menjaga keselamatan kerja
10) Menjaga dan melaksanakan kebersihan dilingkungan warehouse
11) Menjalankan SPO yang telah ditetapkan
12) Menjaga keutuhan dan keamanan barang
5. Team Sales
a. Expedition Coordinator
1) Mengarahkan bawahan dalam menyusun rencana kerja bulanan, mingguan dan harian
2) Mengawasi pengelolaan pengiriman barang sesuai dengan prosedur yang berlaku :
a) Memeriksa dan mengawasi pencatatan barang yang akan dikirim
b) Mengatur penugasan pengemudi
c) Mengatur jalur pengiriman (rayonisasi)
d) Memonitor proses pengiriman
e) Menangani masalah yang muncul apabila terjadi gangguan atau hambatan
f)
g)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
b.
1)
2)
3)
4)
5)
ditetapkan :
Membuat alokasi target cabang per salesman
Memonitor pergerakan sales harian dan mingguan
Memonitor indikasi OF3, OTD, Effective account, sisa kanvas dan bad stock di cabang
Menganalisa dan menemukan akar permasalahan dan tidak lanjut harus diambil
Membahas permasalahan dengan masing-masing principal dalam setiap rakor cabang
diperlukan
Memastikan team mengimplementasikan trade program sesuai dengan juklak memimpin
b)
d.
1)
2)
Class Product
Membuat adjustment yang diperlukan sebelum entry ke ODP
Salesman
Memuat barang dan menyelesaikan bon kanvas untuk keperluan kanvas
Mengirim barang ke outlet sesuai dengan pesanan dan alamat yang tertera di DO / faktur dari
3)
4)
5)
6)
salesman
Mengendarai dan memelihara kendaraan yang menjadi tanggungjawabnya
Menjaga keamanan mobil dan barang selama kanvas
Menyerahkan fisik return barang dari outlet ke gudang
Memasang POS sesuai dengan strategi marketing
BAB IV
ANALISA DAN EVALUASI
A. Analisa
1. Analisis Unsur-Unsur Pengendalian Intern Persediaan
a. Lingkungan Pengendalian Persediaan Barang Dagangan
Manajemen PT. Enseval Putera Megatrading Tbk menganggap bahwa lingkungan
pengendalian atas persediaan barang dagangan itu penting. Linkungan pengendalian
persediaan barang dagangan pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk akan dianalisa dan di
evaluasi berdasarkan faktor-faktor yang menyusun lingkungan pengendalian dari perusahaan.
Falsafah manajemen yang diterapkan PT. Enseval Putera Megatrading Tbk dalam
melaksanakan transaksi penjualan barang dagangan sangat mendukung dalam menciptakan
lingkungan pengendalian yang memadai. Hal ini dapat dilihat dengan adanya keseriusan
manajemen perusahaan dalam mengutamakan kepuasan perusahaan melalui Beyond The
Limit. Kondisi ini sangat penting karena PT. Enseval Putera Megatrading Tbk merupakan
perusahaan besar jasa, sehingga harus menciptakan hubungan bisnis yang baik dengan para
pelangganannya.
Gaya operasi manajemen menekankan pentingnya laporan-laporan yang menunjukkan
informasi yang benar/wajar tentang transaksi yang berhubungan dengan persediaan barang
dagangan, baik laporan penjualan. laporan-laporan tersebut dihasilkan melalui prosedurprosedur yang telah ditetapkan serta sudah didukung oleh bukti-bukti kompeten yang cukup,
sehingga tercipta lingkungan pengendalian yang baik.
b. Struktur Organisasi
Struktur organisasi di perusahaan ini telah dirancang dan disusun dengan baik, yaitu secara
fungsional yang terdiri dari fungsi penjual, fungsi gudang, fungsi kasir dan fungsi
administrasi. Fungsi penjualan menangani fungsi operasional, fungsi gudang menangani
fungsi penyimpanan, fungsi kasir menangani fungsi keuangan, fungsi administrasi menangani
fungsi pencatatan atau akuntansi.
a.
setiap
karyawan
berprestasi.
Kebijakan
rekruitmen
tidak
hanya
adalah wajar dan tepat waktu sudah cukup baik. Manajemen telah
sudah efektif, hal ini dapat terlihat dari perhitungan fisik dilakukan bagian gudang.
Review Terhadap Kinerja
Review terhadap kinerja pada kategori pengendalian di perlukan untuk menguji apakah
pemrosesan data transaksi sudah memadai dan untuk menguji keakuratan pemprosesan data
oleh computer. Review terhadap kinerja pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk
Pematangsiantar dilakukan oleh auditor internal yang tidak mempunyai hubungan
kekerabatan sama sekali kepada pihak karyawan PT. Enseval Putera Megatrading Tbk
Pematangsiantar.
4. Informasi dan Komunikasi
Pelaksanaan informasi dan komunikasi atas persediaan barang dagangan secara umum
memadai untuk mendukung pengendalian intern. Fungsi-fungsi yang terlibat, prosedurprosedur dokumen dan catatan-catatan yang di perlukan, di bentuk dan di kordinasikan
sedemikian rupa agar informasi persediaan barang dagangan yang wajar dapat dihasilkan dan
dikomunikasikan setiap hari.
5. Pemantauan
Pemantauan dilakukan agar dapat membantu manajemen untuk mengetahui
ketidakefektifan pelaksaaan unsur-unsur pengendalian yang lain. PT Enseval Putera
Megatrading Tbk Pematangsiantar melakukan pemantauan persediaan barang dagangan
dengan melakukan stock opname setiap hari untuk disesuaikan dengan perkembangan
konsumen, serta memperhatikan selisih barang.
B. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu proses menjelaskan, memperoleh, dan menyediakan data yang
berguna untuk menilai alternative keputusan. Evaluasi juga merupakan pengukuran strategi
yang digunakan oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya. Ada beberapa hal yang dibahas
dalam evaluasi pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Pematangsiantar yakni:
1. Integritas dan nilai etika yang dilaksanakan PT. Enseval Putera Megatrading Tbk
Pematangsiantar telah memadai. Dilihat dari adanya prinsip dari manajemen yang harus di
taati semua karyawan. Hal ini mengurangi tindakan yang tidak jujur sehingga karyawan
berperilaku sopan sesuai dengan etika. Prosedur penerimaan tenaga kerja PT. Enseval Putera
Megatrading Tbk Pematangsiantar mendukung kualitas sumber daya manusia di lingkungan
perusahaan. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab pada pihak yang terkait dan jelas
sehingga karyawan merasa dihargai dan dipercaya. Kebijakan dan praktek sumber daya
manusia dilaksanakan dengan baik yaitu dengan diterapkannya syarat-syarat menjadi
karyawan dan adanya penghargaan yang diberikan untuk karyawan yang berprestasi.
2. Penilaian risiko persediaan barang dagangan yang ada pada PT. Enseval Putera Megatrading
Tbk Pematangsiantar dilakukan dengan melihat produk yang masa pakainya sudah lewat,
agar dapat mengurangi risiko kerugian bagi perusahaan.
3.
Dalam melaksanakan aktifitas pengendalian, masih terdapat kekurangan pada PT. Enseval
Putera Megatrading Tbk Pematangsiantar seperti:
a.
selama perhitungan fisik dilakukan, diketahui bahwa persediaan barang yang sudah rusak,
kadaluarsa, disusun dalam satu tempat dengan barang-barang yang masih baik. Hal ini
Pematangsiantar sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari penyusunan prosedur yang jelas
di dalam perusahaan. Dokumen dan catatan yang dilakukan serta laporan yang dihasilkan
dilampirkan dengan dokumen yang lengkap yang telah di otorisasi oleh pihak yang
5.
berwenang.
Pemantauan yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk membantu manajemen dalam
mengetahui ketidak efektifan pelaksanaan unsur-unsur pengendalian yang lain. PT. Enseval
Putera Megatrading Tbk Pematangsiantar melakukan pemantauan persediaan barang
dagangan dengan melakukan stock opname. Evaluasi agar penyimpangan yang di temukan
merupakan tanggapan yang baik dan mencerminkan adanya kesadaran akan pengendalian
intern.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menganalisis dan mengevaluasi system pengendalian intern atas persediaan
barang pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Pematangsiantar, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Lingkungan pengendalian dinilai memadai karena adanya nilai integritas dan etika dan
kejujuran karyawan dalam bekerja. Dewan komisaris, struktur organisasi dan uraian tugas
yang jelas, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab yang sesuai dengan karyawan
perusahaan, serta adanya kebijakan dan praktik sumber daya manusia.
2. Penilaian risiko yang dilakukan oleh perusahaan atas persediaan barang sudah cukup
memadai. Hal ini dilihat adanya penaksiran risiko atas faktor kadaluarsa dari setiap produk
yang dimiliki prusahaan. Perusahaan telah membuat kebijakan stock opname secara rutin
seiap hari untuk mengatasi risiko persediaan tersebut.
3. Pelaksanaan informasi dan komunikasi atas persdiaan barang secara umum masih memadai
untuk mendukung pengendalian intern. Fungsi-fungsi yang terlibat, prosedur-prosedur, dan
dokumen yang diperlukan dibentuk dan dikoordinasikan sedemikian rupa agar informasi
persediaan barang yang wajar dapat dihasilkan dan dikomunikasikan setiap hari.
4. Aktivitas pemantauan terhadap pengendalian intern persediaan barang telah dilaksanakan
melalui stock opname secara periodic setiap harinya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis berusaha memberikan saran kepada PT.
Enseval Putera Megatrading Tbk Pematangsiantar yang mungkin bermanfaat dalam
mengatasi kelemahan yang terdapat dalam pengendalian intern atas persediaan barang.
Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1.
Sebaiknya perusahaan melakukan pemisahan barang-barang yang rusak, tidak layak
jual, dan kadaluarsa dengan barang-barang yang masih baik dan masih layak jual.
2.
Sebaiknya perusahaan mempertimbangkan untuk merekrut seorang internal auditor
untuk melakukan pemeriksaan rutin di PT. Enseval Putera Megatrading Tbk Pematangsiantar.