Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengaruh globalisasi saat ini perkembangan zaman sudah semakin meluas,
teknologi informasi juga sudah berkembang pesat. Sesuai dengan perkembangan
zaman sekarang ini persaingan dalam bisnis juga semakin meningkat dan kuat,
maka dari itu suatu bisnis, perusahaan, instansi ataupun yang lainnya diharuskan
bisa mengikuti sesuai dengan era saat ini guna agar usaha tetap berkembang
dengan baik dan mampu bersaing dengan yang lainnya. Kebanyakan dari suatu
perusahaan atau suatu bisnis saat ini menggunakan berbagai macam teknologi
dalam menjalankan berbagai aktivitas dalam pekerjaannya. Selain mengikuti
perkembangam zaman menggunakan teknologi dalam suatu pekerjaan juga
memiliki banyak keunggulan, sehingga dapat memudahkan para pekerja dalam
menjalankan tugasnya.
Semua dalam suatu kegiatan menggunakan sistem informasi dengan
sedemikian rupa sesuai dengan bagiannya masing-masing, baik di perusahaan
swasta maupun milik pemerintah dan suatu bisnis atau usaha dagang sudah pasti
juga menggunakan sistem informasi. Dengan adanya sistem informasi dalam
sebuah bisnis ini mendorong agar bisnis tersebut semakin berjalan dengan efektif
dan baik sesuai standar akuntansi yang berlaku. Sistem informasi akuntansi (SIA)
merupakan sebuah sistem untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan
memproses suatu data untuk menghasilan sebuah informasi dalam pengambilan
keputusan yang tepat dan akurat. Romney dan Steinbart (2006:06) dalam Ahmad
Turmudi (2017).
Sistem informasi bertujuan untuk memudahkan para pegawai perusahaan
dalam mengendalikan pengoperasionalan pengendalian internal agar suatu bisnis
tersebut dapat berjalan dengan efisien sesuai dengan kegiatan operasional
perusahaan, dan tentu juga dapat mencegah dari suatu kecurangan dan kerugian
dalam usaha. Pengendalian intern yaitu rencana organisasional dalam suatu
tindakan yang dirancang untuk mengamankan aktiva, guna untuk mendorong
karyawan agar mengikuti kebijakan-kebijakan perusahaan, dalam meningkatkan
efisiensi operasi, memastikan catatan akuntansi yang berbentuk akurat dan dapat
diandalkan. Horngren (2009:390) dalam Dewi, dkk (2016).
Salah satu yang memicu agar suatu usaha atau bisnis berjalan dengan lancar
dan berjalan dengan efektif adalah dengan diadakannya suatu sistem informasi
akuntansi dalam suatu bisnis, dalam sistem informasi akuntansi memiliki beberapa
subsistem. Sistem itu sendiri merupakan bagian dari suatu kegiatan yang
bergantung dalam mencapai tujuan tertentu. Salah satu tujuan utama dari
penerapan sistem informasi akuntansi ini dalam suatu entitas usaha yaitu untuk
menghasilkan suatu informasi-informasi yang tepat, cepat dan akurat. Baridwan
Zaki (2001) dalam Martha Suhardiyah, dkk (2014). Untuk mencapai suatu laba atau

1
keuntungan bisnis perusahaan harus berjalan dengan stabil baik dari segi
keuangan, pemasaran atau para karyawannya yang juga harus menjalankan suatu
kebijakan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam perusahaan menerapkan
sistem informasi akuntansi ini berguna agar bisnis perusahaan dapat berjalan
sesuai dengan kebijakan-kebijakan akuntansi dan tentunya agar berjalan dengan
sangat efektif.
Tujuan penjualan bagi bisnis usaha ini adalah ; 1) untuk mencapai tingkat
penjualan tertentu, 2) untuk mendapatkan suatu laba, dan 3) menunjang suatu
perkembangan usaha. Menurut, Badu Swastha dalam buku Manajemen Pemasaran
(2014). Selain ada tujuan dalam sistem informasi akuntansi juga unsur-unsur pokok
yang terdapat didalamnya ; 1) tujuan, 2)input, 3)output, 4)penyimpanan data,
5)pemrosesan, 6)instruksi dan prosedur, 7)pemakai, 8)pengendalian dan
pengawasan. Krismiaji (2005:15-17).
Sistem informasi akuntansi penjualan merupakan kerangka kerja dalam sumber
daya manusia, alat dan dikordinasi untuk mengelolah data penjualan agar menjadi
suatu informasi penjualan yang berguna bagi pihak yang membutuhkan. Susanto
(2013:5).
Pada UD. Barokah sistem penjualan yang diterapkan menggunakan penjualan
tunai dan kredit. Sistem pembayaran tunai bisa dilakukan secara langsung ke kasir
dengan menggunakan uang tunai, berbeda dengan kredit, sedangkan pembayaran
kredit bisa dilakukan dengan cara dicicil baik pelunasannya dalam jangka waktu
pendek ataupun panjang, sesuai ketentuan atau perjanjian antara penjual dan
pembeli.
Penerapan sisten informasi ini sangatlah berperan penting agar dapat
mengambil keputusan yang tepat dan akurat dalam pencatatannya. Salah satunya
adalah UD. Barokah dimana usaha dagang ini menjual sebuah beras, penjualannya
pun juga tidak sedikit bisa berbentuk grosir atau ecer. Dengan cara adanya
penerapan sistem informasi akuntansi penjualan ini agar para pegawai UD.
Barokah dapat mengendalikan sistem penjualannya dengan seefektif mungkin.
Karena suatu usaha bisnis jika ingin berjalan dengan lancar,baik dan bertujuan
untuk mengunggulkan usaha tersebut maka pengendalian internal nya juga harus
berjalan dengan efektif dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Maka
dalam penelitian ini memiliki tujuan tertentu untuk menganalisis kinerja sistem
informasi akuntansi penjualan dalam UD. Barokah, dari uraian yang telah
dijelaskan diatas maka dari itu penulis dapat mengambil judul skripsi “ANALISIS
KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DALAM
MENUNJANG KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERN PADA UD.
BAROKAH KUTOREJO-MOJOKERTO”.

2
1.2. Rumusan Masalah
Melihat pentingnya peranan sistem informasi akuntansi didalam suatu kegiatan,
jadi berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan oleh penulis tersebut maka
rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut :
“Bagaimana kinerja sistem informasi akuntansi penjualan dalam menunjang
keefektifan pengendalian intern pada UD. Barokah berjalan dengan efektif ?”

1.3. Tujuan Penelitian

Dan ada juga tujuan dari penelitian ini yaitu :

1.3.1. Tujuan Umum


Untuk memenuhi salah satu syarat dalam mendapatkan gelar (S1) Sarjana
Ekonomi dan Bisnis program studi akuntansi pada Universitas PGRI Adi Buana
Surabaya.
1.3.2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui dan menganalisis kinerja sistem informasi akuntansi
penjualan dalam menunjang keefektifan pengendalian intern pada UD. Barokah.

1.4. Manfaat Penelitian


Di dalam penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi semua pihak baik
dari sang penulis maupun sang pembaca terutama kepada pihak utama yang
mempunyai kepentingan dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu
sebagai berikut :
1.4.1. Manfaat Teoritas
- Menambah pengetahuan tentang unsur-usur kinerja sistem informasi akuntansi.
- Menambah pengetahuan tentang pengendalian intern dalam suatu usaha.
1.4.2. Manfaat Praktis
a. Manfaat Bagi Penulis
Penulis dapat menambah wawasannya dan mempunyai kesempatan untuk
menerapkan materi sistem informasi akuntansi yang telah diajari selama dibangku
kuliah.
b. Manfaat Bagi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Dapat memperkenalkan sumber daya manusia (SDM) Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya khususnya dibidang program studi akuntansi kepada pihak-pihak
instansi tersebut.
c. Manfaat Bagi UD. Barokah
Penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak instansi
tersebut dalam penerapan sistem informasi akuntansi penjualan dalam menyusun
sebuah strategi tentang pengendalian internalnya yang baik dan efektif.
d. Manfaat Bagi Pembaca

3
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penulis selanjutnya
sesuai dengan sub-tema yang sama, agar memudahkan jalannya penelitian.

1.5. Fokus Penelitian dan Keterbatasan


Dalam penelitian ini penulis berfokus utama pada pengendalian intern dalam
kinerja sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan di UD. Barokah yang
terletak di Kec. Kutorejo Kota Mojokerto , apakah dengan diterapkan sistem
informasi akuntansi penjualan ini pengendalian internalnya berjalan dengan baik
atau belum dalam melakukan pencatatan akuntansi dan mengelolah data
informasinya, selain itu dengan adanya penerapan sistem informasi maka
pengendalian intern dapat dijalankan sesuai standar akuntansi yang ditentukan.
Untuk batasan penelitian ini berjalan sesuai dengan bukti yang telah didapatkan
yang sesuai agar tidak meluas panjang lebar diluar topik penelitian dan hanya
berfokus dengan apa yang ingin diteliti pada UD. Barokah Kutorejo-Mojokerto.

BAB II

4
TELAAH PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu merupakan sumber data yang dapat dijadikan sebuah
acuan untuk peneliti selanjutnya. Penelitian terdahulu ini dapat berupa jurnal-
jurnal dan skripsi, tujuan dengan adanya penelitian terdahulu ini adalah agar dapat
memudahkan peneliti selanjutnya dalam pengerjaan sebuah penelitiannya,
meskipun dijadikan sebuah acuan peneliti selanjutnya harus tetap membedakan
objek, suatu rumusan masalahnya dan waktunya. Berikut ini adalah hasil ringkasan
dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti saat ini :
1. David Efendi, Indrian Supheni, Risa Wida A (2013), mengadakan penelitian tentang
“Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan Kinerja Karyawan Terhadap
Keefektifan Pengendalian Internal di Koperindo Jatim Cabang Nganjuk” maka
kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini bahwa pengelolaan sistem informasi
akuntansi pada Koperindo ini berpengaruh positif dan pengendaliannya sudah
berjalan dengan efektif. Hal ini karena kinerja karyawan nya juga berjalan dengan
baik sehingga pengendalian internal dalam koperindo ini berjalan dengan lancar
dan baik-baik saja.
2. Martha Suhardiyah dan R Bambang Dwi W(2014), mengadakan penelitian tentang
“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(Studi Kasus Pada Universitas PGRI Adi Buana Surabaya)” dengan kesimpulan
bahwa pada variabel (X₁) terhadap (Y) tidak signifikan. Sedangkan variabel (X₂)
dan (X₃) terhadap (Y) dengan hasil yang signifikan. Dikarenakan pada variabel
Dukungan dari Manajemen (X₁) terhadap Kinerja Sistem Informasi Akutansi (Y)
belum signifikan oleh karena itu harus ada program pelatihan dan pendidikan
Sistem Informasi berbasis IT.
3. Fairus La Rosananda (2014), mengadakan penelitian tentang “Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Terhadap
Efektivitas Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal“ dengan mendapat
kesimpulan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi terhadap suatu
perusahaan sangat dibutuhkan dan sangatlah berperan penting, dikarenakan
dengan adanya penerapan sistem informasi akuntansi pada suatu perusahaan
maka penegendalian internalnya akan berjalan dengan efektif dan efisien. Selain itu
hubungan antara sistem informasi akuntansi dengan pengendalian internal
merupakan cara untuk mendorong efisiensi agar suatu laporan keuangan
perusahaan dapat tercatat dengan akurat sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku.
4. Rochmawati dan Valeria Mimosa W (2014), mengadakan penelitian tentang
“Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas
Berbasis Komputer Pada Perusahaan Kecil (Studi Kasus Pada PT. Trust
Technology)”. Kesimpulan dari penelitian ini dapat dikatakan bahwa sistem

5
kinerjanya dalam PT. Trust Technology ini belum berjalan dengan baik, dalam
perusahaan ini masih banyak yang memiliki hubungan keluarga sehingga mereka
mencari keuntungan pribadi, selain itu dalam PT. Trust Technology jumlah
karyawannya tidak memadai sehingga dalam pembagian tugasnya menjadi tidak
akuran dan tidak sesuai dengan bidang masing-masing. Sehingga hal ini dapat
menyebabnya banyak nya tugas yang rangkap dalam satu karyawan, prosedur
penjualannya pun juga terbilang rumit sehingga hal ini menciptakan peluang
untuk melakukan sebuah kecurangan terbuka lebar bagi sesorang atau karyawan
yang kurang jujur.
5. Wayan Purwa A dan I Ketut Suryanawa (2016), mengadakan penelitian tentaang
“Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”
kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa dukungan manajemen puncak,
formalisasi pengembangan sistem, kemampuan teknik personal dan pelatihan
berpengaruh baik(positif) dalam sistem informasi akuntansi pada BPR Kota
Denpasar. Hal ini menunjukkan bahwa pengerjaan atau pengelolaan sistem
informasi akuntansi (SIA) pada BPR Kota Denpasar sangat menunjang untuk
bekerja secara optimal.
6. Ahmad Turmudi (2017), mengadakan penelitian tentang “Analisis Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan Tunai Untuk Meningkatkan Pengendalian Intern Pada PT.
Lawsim Zecha” dapat menyimpulkan bahwa pengelolaan sistem informasi
akuntansi nya pada PT. Lawsim Zecha belum selurunya menggunakan
kompurisasi, sehingga jika ada data yang salah maka diperbaikinya menggunakan
sistem manual. Selain itu banyaknya penumpukan tugas pada bagian administrasi
nya sehingga ini dapat memperlambat atau adanya keterlambatan dalam
pengumpulan data, dan juga tidak ada pemeriksaan saldo sehingga hal ini dapat
memicu peluang dalam penggelapan uang.
7. I Kadek M, Herkulanus Bambang dan Ni Made D.R (2017), mengadakan penelitian
tentang “Pengaruh Partisipasi Pemakai Sitem Informasi Akuntansi, Dukungan
Manajemen Puncak, dan Pendidikan dan Pelatihan Pada Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi Dengan Kompleksitas Tugas Sebagai Variabel Pemoderasi” kesimpulan
dari penelitian ini mengatakan bahwa dalam pemakaian partisipasi sitem informasi
berpengaruh signifikan/ berpengaruh positif pada kinerja sistem informasi
akuntansinya. Dalam pendidikan dan pelatihannya berpengaruh positif juga, tetapi
kompleksitas kerja memperlemah pengaruh pendidikan dan pelatihan pada kinerja
sistemnya.
8. Khayatun Nufus (2018), mengadakan penelitian tentang “Analisis Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan” kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa sistem
informasi akuntansi pada PT. Kebon Jeruk sistem nya menggunakan komputerisasi
dan penerapannya sudah berjalan dengan cukup baik dan efektif berjalan sesuai
dengan teori-teori dan penjualannya juga ada sistem tunai maupun kredit. Selain
itu perusahaan ini juga menyediakan sistem pelatihan khususnya pada bidang

6
penjualannya. Maka dengan hal ini dapat membuat perusahaan menjadi lebih
unggul.
9. Dia Astuti (2019), mengadakan penelitian tentang “Analisis Sistem Informasi
Akuntansi dan Pengendalian Intern Dalam Penjualan Kredit (Studi Pada CV.
Bintang Jaya Bandar Lampung)” kesimpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa
pengendalian sistem komputerisasi nya dalam CV. Bintang Jaya sudah berjalan
cukup baik, tetapi ada beberapa kekurangan nya juga yaitu sistem
komputerisasinya masih sering terjadi adanya gangguan (error). Tetapi dalam
pengendalian internalnya masih belum berjalan sesuai dengan teori, hal ini
dikarenakan masih ada beberapa karyawannya yang bertugas rangkap sehingga
hal ini bisa dikatakan pengendalian internya masih belum berjalan dengan efektif.
10. Rara Nur Fadzila (2021), mengadakan penelitian tentang “Penerapan Sistem
Informasi Akuntansi Pembelian Guna Meningkatkan Efektivitas Pembelian (Studi
Kasus Pada Toko Buku Kawan Surabaya)” dengan kesimpulan dari penelitian ini
mengatakan bahwa pelaksanaan sistem informasi akuntansi pada toko buku kawan
Surabaya belum terlaksana secara optimal, dikarenakan ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya salah satunya yaitu kurangnya sumber daya manusia, hal ini
dapat memperlambat sistem pengendalian internal dalam toko kawan tersebut.
Dan juga penyimpanan datanya masih dengan sistem manual belum menggunakan
alat teknologi (komputerisasi). Begitu juga flowchart nya belum sesuai dengan teori
dan belum terlaksana dengan baik.

2.2. Landasan Teori


2.2.1. Sistem Informasi Akuntansi
Nugroho Widjajanto (2001:4), sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu
susunan yang berupa catatan atau dokumen, tenaga pelaksana, peralatan
(komputer, alat komunikasi dan perlengkapan yang lainnya) dan berbagai laporan
keuangan yang didesain untuk menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan
manajemen. Sedangkan,
Menurut George H. Bodnar & William S. Hopwood (2004:3), sistem informasi
akuntansi merupakan kumpulan sumber daya manusia, data dan alat yang
dirancang untuk mentransformasikan data keuangan dan data lainnya kedalam
data informasi keuangan. Sistem informasi akuntansi memang sangat berperan
penting dalam suatu perusahaan, karena dengan adanya sebuah sistem informasi
dalam perusahaan maka hal itu dapat menunjang jalannya usaha untuk menjadi
lebih efektif.

2.2.2. Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi


Krismiaji (2005:16-17), mengatakan bahwa unsur sitem informasi akuntansi
meliputi berbagai hal, yaitu terdiri dari :

7
a. Tujuan, dalam sistem informasi disusun untuk mencapai tujuan lebih yang
memberikan sebagai arahan tersebut secara bersamaan.
b. Input, data-data harus dimasukkan sebagai input. Hampir keseluruhan input
berupa sebuah data transaksi.
c. Output, sebuah informasi yang menghasilkan sistem.
d. Penyimpanan data, digunakan untuk menyimpan data-data yang akan dipakai
dimasa mendatang.
e. Pemrosesan, data yang dikeluarkan untuk menghasilkan informasi harus
menggunakan komponen pemrosesan terlebih dahulu.
f. Instruksi dan prosedur, untuk memproses sistem informasi harus melakukan
instruksi dan prosedur secara rinci.
g. Pemakai, orang-orang yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem
biasa disebut sebagai pemakai.
h. Pengendalian dan pengawasan, informasi yang dihasilkan harus akurat dan
terlindungi dari akses yang tidak sah.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, sistem informasi akuntansi


memiliki banyak elemen-elemen tersendiri sesuai dengan tugas atau bagian
masing-masing yang memiliki tujuan agar sistem informasi yang dijalankan
dalam sebuah perusahaan dapat berjalan dengan efisien dan efektif.

2.2.3. Tujuan Pengembangan Sistem Informasi


Nugroho Widjajanto (2001:518), suatu sistem informasi akuntansi dapat dikatan
efektif jika mampu memenuhi berbagai kebutuhan-kebutuhan yang menjadi
tujuan dari suatu pengembangan sistem itu tersendiri. Berikut ini tujuan dari
pengembangan suatu sistem yang berkaitan dengan empat karakteristik, yaitu :
a. Sistem harus dihasilkan harus dapat menghasilkan suatu unformasi yang cermat,
tepat dan akurat.
b. Sistem harus memenuhi sesuai dengan kebutuhan informasi.
c. Suatu sistem harus dapat memberikan bentuk kepuasan kepada penggunanya.
d. Pengembangan sistem harus terselesaikan dengan tepat waktu.
2.2.4. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2004:13), mengatakan disetiap
organisasi yang menggunakan alat teknologi informasi untuk memproses sebuah
data transaksi yang memiliki fungsi sendiri. Fungsi sistem informasi akuntansi,
bertanggung jawab atas semua pemrosesan data. Pemrosesan data adalah suatu
aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling dasar disetiap organisasi.
Memang sistem informasi atau sistem informasi akuntansi sangat berperan
penting dalam suatu usaha atau bisnis, dengan adanya sistem informasi suatu
kegiatan internal akan berjalan dengan sesuai alur-alur yang telah ditentukan.
Tentu hal ini dapat memicu perkembangan suatu usaha untuk menjadi lebih
unggul.
2.2.5. Peran SIA Dalam Rantai Nilai

8
Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2011:7), kebanyakan dari suatu
organisasi memiliki tujuan untuk menyediakan sebuah nilai untuk pelanggan
mereka. Rantai nilai organisasi terdiri dari aktivitas utama dan aktivitas
pendukung, rantai nilai aktivitas utama yaitu :
 Inbound logistics rantai ini terdiri dari kegiatan penyimpanan, penerimaan dan
distribusi bahan masukan yang dapat digunakan oleh organisasi sebagai hasil
produk dan jasa yang akan dijualnya.
 Operasi sebagai aktivitas yang merubah masukan menjadi produk yang sudah
jadi.
 Outbound logistics aktivitas yang menyangkut distribusi produk-produk yang
sudah siap atau sudah jadi ke pelanggan.
 Pemasaran dan Penjualan aktivitas ini mengarah pada kegiatan-kegiatan yang
berhubungan untuk membantu para pelanggan untuk membeli suatu jasa atau
produk yang telah dihasilkan organisasi. Iklan adalah salah satu bentuk dari
pemasaran atau penjualan.
 Pelayan (Service) kegiatan untuk memeberikan dukungan kepada pelayanan purna
jual kepada para konsumen atau pelanggan.
Rantai nilai selanjutnya adalah aktivitas pendukung, yang menguatkan
kelima aktivitas utama melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien. Kegiatan
dari rantai pendukung adalah :
a. Infrastruktur perusahaan, aktivitas tersebut mengarah kepada keuanggan,
akuntansi, hukun dan administrasi hukum yang merupakan bagian penting bagi
seluruh organisasi untuk menjalankan operasinya. Sistem informasi akuntansi
merupakan bagian dari prasarana perusahaan.
b. Sumber daya manusia, menyangkut berbagai aktivitas yang berhubungan dengan
platihan, pengontrakan, perekrutan dan kompensasi bagi pegawai.
c. Teknologi, merupakan sebuah aktivitas yang membantu meningkatkan produk
atau jasa dalam pengembangan perusahaan.
d. Pembelian, aktivitas yang mengaitkan sebuah perolehan bahan mentah, suplai dan
bangunan yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan utama perusahaan.
2.2.6. Alur Sistem Informasi Akuntansi
Nugroho Widjajanto (2001:16), dalam sistem informasi akuntansi juga memiliki
sebuah alur dalam pelaksanaan transaksinya, terlihat bahwa alur sistem informasi
ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Daur operasional, merupakan daur mulai terjadinya sebuah transaksi ekonomis
sampai terekamnya transaksi tersebut kedalam bentuk sebuah dokumen. Daur
operasional ini pada umumnya terpenggal menjadi empat bagian subsistem,
yakni :
 Subsistem pendapatan, merupakan suatu kegiatan penjualan barang atau jasa
yang merupakan faktor dari produk perusahaan.
 Subsistem pengeluaran, merupakan suatu kegiatan penyediaan bahan baku,
barang dagangan dan bahan pembantu, hal ini termasuk biaya aspek produksi.

9
 Subsistem produksi, merupakan suatu kegiatan yang mengubah bahan baku
menjadi bahan jadi.
 Subsistem keuangan, suatu kegiatan yang mencakup penerimaan dan
pengeluaran uang sebagai daur pendapatan, pengeluaran dan produksi.
b. Daur penyusunan laporan, merupakan suatu daur yang merubah dokumen hasil
dari rekaman transaksi yang berasal dari daur operasional menjadi sebuah
laporan, baik berupa laporan keuangan maupun laporan manajemen yang
ditujukan kepada pihak intern perusahaan.
2.2.7. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan
Rochmawati Daud dan Valeria Mimosa Windana (2014), sistem informasi
akuntansi penjualan merupakan suatu sistem informasi yang mengatur prosedur
dan metode yang diolah untuk menganalisa, dan memperoleh informasi yang
berguna untuk mendukung pengambilan sebuah keputusan mengenai penjualan.
2.2.7.1 Penjualan
Menurut Mulyadi (2008:202) dalam Delin Tri Resti M A, penjualan adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleng sang penjual untuk menjual barang atau jasa
dengan tujuan untuk mendapatkan sebuah keuntungan atau laba dari adanya
transaksi dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan hak kepemilikan
barang dari penjual menjadi hak milik pembeli. Penjualan dapat dibedakan
menjadi dua yaitu, penjualan tunai dan penjualan kredit, dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Penjualan Tunai, adalah penjualan yang dilakukan secara langsung dengan
cara mewajibkan pembeli untuk memberikan uangnya terlebih dahulu kepada
sang penjual sebelum barang atau jasanya diserahkan kepada pembeli tersebut.
Setelah menyerahkan uang tersebut barang atau jasa juga diserahkan kepada
pembeli lalu transaksi penjualan tunai bisa langsung dicatat. Menurut, Mulyadi
(2008:455) dalam Delin Tri Resti. Sedangkan,
b. Penjualan Kredit, merupakan penjualan yang dilakukan dengan cara penjual
akan mengirim barang sesuai yang diorder pembeli lalu untuk pembayarannya
dilakukan dalam jangka waktu tertentu, sehingga penjual memiliki sebuah
piutang kepada pembeli tersebut. Menurut, Mulyadi (2008:206) dalam Delin Tri
Resti.
2.2.7.2 . Bagan Alir (Flow Chart)
Flowchart biasa digunakan baik oleh para auditor ataupun oleh personal
sistem, kegunaan utama bagan alir ini yaitu sebagai alat bantu dokumentasi
dan komunikasi. Pemakaian flowchart semakin berkembang sesuai dengan
komputerisasi pemrosesan data suatu bisnis. Simbol dasar flowchart terdiri
dari simbol input atau output, simbol proses, simbol arus data, dan simbol
komentar. George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2004:46).

10
Gambar 2.2.7.2. Bagan Alir Penjualan Tunai

11
Gambar 2.2.7.2. Bagan Alir Penjualan Tunai(lanjutan)

12
Gambar 2.2.7.2. Bagan Alir Penjualan Tunai (lanjutan)

13
Gambar 2.2.7.2. Bagan Alir Penjualan Tunai (lanjutan)

Keterangan :

Mulyadi (2008:463), mengatakan bahwa dokumen dalam bagan alir (Flowchart)


yang digunakan dalam sistem informasi penjualan tunai, yaitu :

FPT : Faktur Penjualan Tunai

Dokumen ini berfungsi untuk mencatat berbagai informasi yang dibutuhkan


oleh manajemen transaksi penjualan tunai.

PRK : Pita Register Kas

Dokumen ini berfungsi untuk menghasilkan fungsi kas dengan cara memproses
mesin register kas. Pita register kas (PRK) digunakan sebagai dokumen pendukung
faktur penjualan tunai yang telah tercatatat kedalam jurnal penjualan tunai.

Disetiap bagian memiliki fungsi tersendiri didalam prosedur penjualan tunai,


Mulyadi (2008:462) :

a. Bagian penjualan

Bagian ini bertugas sebagai menerima order dari konsumen atau pembeli,
mengisi faktur tunai dan memberikan faktur tersebut kepada pihak pembeli
digunakan sebagai pembayaran barang tersebut ke fungsi kas.

b. Bagian kas

14
Bagian kas berfungsi sebagai menerima kas dari pembeli, fungsi ini ditangani
bagian kasa.

c. Bagian gudang

Bagian ini bertanggung jawab atas penyiapan barang yang sudah dipesan oleh
pembeli dan lanjut diserahkan kepada bagian pengiriman.

d. Bagian pengiriman barang

Bagian ini bertugas untuk membungkus barang-barang yang sudah dipesan dan
menyerahkan barang tersebut kepada pihak pembeli.

e. Bagian akuntansi

Bagian akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan transaksi-transaksi


penjualan, penerimaan dan pembuatan laporan penjualan.

2.2.8. Pengendalian Intern


Nugroho Widjajanto (2001:18), menegaskan bahwa pengendalian intern
merupakan suatu sistem pengendalian yang dapat meliputi berbagai struktur
organisasi dan semua metode-metode yang diterapkan didalam perusahaan.
Sedangkan,
George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2004:129), mengatakan
bahwapengendalian internal adalah suatu proses-proses yang dipengaruhi oleh
dewan direksi perusahaan, personel dan manajemen yang dibuat untuk memberikan
sebuah jaminan yang logis terkait dalam tercapainya suatu tujuan.
2.2.8.1. Tujuan Pengendalian Intern
Pengendalian sangat berguna dan berperan aktif dalam suatu perusahaan
ataupun dalam suatu usaha dagang, dengan adanya pengendalian dalam suatu
perusahaan ini akan membuat suatu aktivitas dalam bisnis dapat berjalan dengan
baik. Tujuan dari pengendalian intern, menurut Nugroho Widjajanto(2001:18) :
a. Dapat mengamankan suatu aktiva perusahaan,
b. Mengecek ketelitian data akuntansi,
c. Meningkatkan efisien, dan
d. Mendorong agar kebijakan-kebijakan manajemen dipatuhi oleh jajaran organisasi.
Sedangkan, menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2004:128)
mengatakan tujuan dari pengendalian internal, yakni :
 Jaminan laporan keuangan,
 Efektivitas dan efisiensi suatu operasi, dan
 Kesesuaian peraturan dan regulasi yang berlaku.

2.2.8.2. Komponen Pengendalian Internal

15
Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2011:231), dalam pengendalian
terdiri dari lima komponen, berikut adalah komponennya :
1. Lingkungan pengendalian, inti dari suatu bisnis adalah adalah orang-orang.
Mereka adalah mesin yang menjalankan organisasi dalam segala hal yang terletak.
2. Aktivitas pengendalian, prosedur pengendalian harus benar-benar dibuat dan
dilaksanakan untuk memastikan bahwa tindakan yang diintroduksi oleh pihak
manajemen dalam mengatasi sebuah risiko pencapaian rujuan organisasi dapat
dijalankan secara efektif dan efisien.
3. Penilaian risiko, sebuah organisasi harus sadar berurusan tentang risiko yang
didapatkan atau dihadapi. Organisasi juga harus membuat sebuah prosedur untuk
menganalisis dan mengelola sebuah risiko yang terkait.
4. Informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian dalam sistem informasi dan
komunikasi memungkinkan orang-orang dalam sebuah organisasi untuk bertukar
dan mendapatkan sebuah informasi yang mereka butuhkan untuk mengelola
dalam pengendalian operasinya.
5. Pengawasan, semua proses harus selalu diawasi melalui cara ini semua sistem
dapat berjalan secara dinamis, tetapi juga dapat berubah sesuai dengan keadaan.
2.2.8.3. Unsur-Unsur Pengendalian Intern
Suatu usaha agar dapat berjalan dengan efektif, maka suatu sistem pengendalian
internal dalam perusahaan harus memiliki beberapa unsur pokok, sebagai berikut
menurut Nugroho Widjajanto (2001:18) :
a. Struktur organisasi
b. Sistem wewenang
c. Pelaksanaan kerja yang sehat
d. Karyawan yang berkualitas
Dengan unsur-unsur tersebut akan menunjang suatu aktivitas, karena struktur
organisasi yang akan bertanggung jawab penuh fungsional kegiatan dengan secara
tegas. Selain itu sistem wewenang juga berguna untuk memberikan suatu
perlindungan terhadap pendapatan, utang dan biaya. Dengan memiliki karyawan
yang berkualitas akan membuat aktivitas perusahaan berjalan dengan baik sesuai
peraturan yang berlaku dan tanggung jawab yang dipikul harus benar-benar
dijalankan.
2.2.9. Pengendalian Sistem Informasi Berdasarkan Komputer
Marshall B. Romney dan Paul John Steinbart (2011:266), semakin banyak
perusahaan yang menggunakan teknologi informasi (TI) berguna sebagai proses
informasi secara elektronis. Organisasi yang menggunakan TI untuk menjalankan
sebuah bisnis, produksi dan melaksanakan pelayanannya. Mereka harus berbagi
informasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan sistem
informasinya dengan pihak sering melakukan interaksi dengan mereka. Tujuan
pengendalian intern masih tetap sama, bagaimanapun bisnis yang dijalankan
sejauh apapun teknologi informasi yang digunakan cara untuk mencapai
keamanan pengendalian untuk informasi telah berubah secara signifikan dalam

16
tahun belakangan ini. Oleh karena itu, sistem informasi dan pengendalian internal
harus dikembangkan guna untuk menurunkan risiko yang dibawa oleh sistem
informasi berdasarkan komputer yang baru. Perkembangan sistem informasi dan
teknologi informasi mampu memberikan kesempatan bagi organisasi-organisasi
untuk meningkatkan pengendalian internalnya.
2.2.10. Keefektifan
Keefektifan berasal dari kata efektif atau efektivitas, yang artinya memiliki
pengaruh atau dampak dari suatu kegiatan dalam mencapai titik tujuannya.
Ravianto (2014:11) dalam Rara Nur F, mangatakan bahwa efektivitas merupakan
seberapa jauh orang yang menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Yang berarti jika seorang pekerja dapat menjalankan tugasnya sesuai
rencana baik dalam hal biaya, waktu, maupun mutunya dapat dibilang kinerja
kegiatan berjalan dengan efektif.
Dengan hal yang serupa, Merdiasno (2017:134), efektivitas merupakan suatu
tolak ukur berhasil atau tidaknya dalam pencapaian tujuan suatu organisasi.

2.3. Kerangka Berpikir


Sistem informasi akuntansi penjualan dalam menunjang keefektifan
pengendalian internal, merupakan sistem infprmasi yang berperan aktif dalam
sektor informasi akuntansi dalam pengendalian internal pada suatu usaha atau
perusahaan. Karena para manajer, karyawan-karyawan perusahaan terutama
kepada bagian penjualan (kepala gudang) sangan membutuhkan peranan ini guna
untuk menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien.
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, landasan teori dan penelitian terdahulu
maka dapat dibuat kerangka konseptual sebagai berikut :

Kajian Empiris
1. David Efendi, dkk (2013
“Pengaruh Siatem Informasi
Akuntansi dan Kinerja 17
Karyawan Terhadap
Pengendalian Intern di
Koperindo Jatim Cabang-
Nganjuk”.
Analisis Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi Penjualan
Dalam Menunjang Keefektifan
Pengendalian Intern Pada UD.
Barokah Kutorejo-Mojokerto

Teknik Pengumpulan Data


:

1. Data Primer
2. Data Sekunder

Teknik Analisis Data :


Kajian Teoritis Deskriptif Kualitatif

1. Sugiyono (2019) “Metode


Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif” Hasil Penelitian
2. Nugroho Widjajanto (2001)
“Sistem Informasi Akuntansi”
3. George H. Bodnar dan William
S. Hopwood (2004) “Sistem Kesimpulan
Informasi Akuntansi
4. Marshall B. Romney dan Paul
Steinbart (2011) “Accounting
Information System”

Gambar 2.3. Kerangka Berpikir

BAB III
METODE PENELITIAN

18
3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan sebuah tahapan untuk menjalankan sebuah
penelitian sesuai alur yang jelas dan akurat. Rancangan penelitian ini harus
menggunakan terapan metode penelitian, jika penelitian ini berjalan sesuai dengan
metode penelitian maka penelitian dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Dalam
penelitian ini menggunakan metode “Deskriptif” dan pendekatan “Kualitatif”.
Moh. Nazir (2014:43), metode deskriptif merupakan suatu metode yang
meneliti status dari sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran, ataupun juga suatu kelas peristiwa pada masa saat ini yang
memiliki tujuan untuk membuat suatu deskriptif. Sedangkan,
Sugiyono (2019:18), mengatakan metode penelitian kualitatif merupakan
sebuah metode berlandaskan pada prinsip postpositiveme berfungsi untuk
meneliti pada kerangka obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai organ kunci,
teknik pengumpulan data yang dilakukan secara gabungan.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis kinerja
sistem informasi akuntansi penjualan dalam menunjang keefektifan pengendalian
internal pada UD. Barokah yang memiliki tujuan untuk mengetahui pelaksanaan
sistem tersebut yang menyangkut data, pencatatan akuntansi dan kinerjanya
apakah sudah berjalan efektif. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang
digunakan yaitu data primer dan data sekunder, meliputi ; observasi, wawancara,
dokumentasi dan angket.

Untuk mengetahui lebih jelas alur dari penelitian ini, berikut adalah gambar
dari rancangan penelitian sebagai berikut :

Sistem Informasi
Akuntansi

19
Sistem Informasi
Akuntansi Penjualan

Teknik Pengumpulan Data

Data Sekunder
Data Primer
Observasi
Dokumentasi
Wawancara
Kuesioner

Teknik Analisis Data


Deskriptif Kualitatif

Hasil Penelitian

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian

3.2. Subyek dan Obyek Penelitian


Subyek dan Obyek penelitian merupakan suatu sumber data utama dalam
penelitian. Dalam penelitian kualitatif subyek dari penelitian ini adalah seluruh
karyawan pada UD. Barokah Kutorejo, Mojokerto. Dan obyek penelitian ini adalah
sistem informasi akuntansi penjualan pada UD. Barokah.
a. Subyek, merupakan suatu sumber untuk memberikan informasi-informasi
utama yang dibutuhkan oleh peneliti.
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan merupakan subyek dari penelitian
ini, pengumpulan data nya bisa melalui dokumen dan cara observasi.
b. Obyek, merupakan suatu objek, atribut atau kegiatan yang memiliki ragam
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk ditarik kesimpulannya. Sugiyono
(2013:30).
Pengendalian Internal dalam UD. Barokah dijadikan sebagai obyek
penelitian ini.

20
Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah orang yang memberikan suatu
informasi (responden) yaitu pemiliki usaha dan para pegawai. Dan untuk obyek
nya adalah dokumen-dokumen dan suatu catatan tentang UD. Barokah.

3.3. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan bahan utama dalam sebuah penelitian.
Tujuan utama dari teknik pengumpulan data adalah untuk mendapatkan sebuah
data yang akan diteliti, sala teknik pengumpulan data ada data primer dan data
sekunder.
Sugiyono (2019:296), sumber primer merupakan sumber data yang langsung
memberikan data kepada peneliti, sedangkan sumber sekunder adalah sumber data
yang didapatkan secara tidak langsung memberikan data kepada peneliti.
Sugiyono (2019:195-203) menjelaskan sebagai berikut sumber data primer :
a. Observasi, dapat berfungsi bila penelitian berhubungan dengan proses kerja, gejala
alam, perilaku manusia dan responden yang diamati tidak terlalu banyak. Ada
beberapa data yang saya dapatkan dalam penelitian UD. Barokah, didalam usaha
dagang tersebut usaha dagang itu memproduksi sebuah beras, dengan penjualan
yang lumayan besar dan untuk pembayaran bisa dilakukan secara tunai dan kredit.
Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2019:203), observasi adalah sesuatu
proses yang berkelompok, suatu proses yang tertata dari berbagai proses psikologis
dan biologis.
b. Wawancara, digunakan sebagai teknik penelitian yang ingin melakukan studi
pendahuluan untuk mendapatkan permasalahan yang diteliti, apabila peneliti ingin
mengetahui hal dari responden yang lebih mendalam.
Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiyono (2019:195), mengemukakan bahwa
wawancara anggapan yang perlu dimiliki oleh peneliti dalam melakukan sebuah
metode interview dan juga angket.
c. Kuesioner, merupakan teknik yang dilakukan dengan cara memberikan berbagai
pertanyaan tertulis kepada responden dan kemudian untuk dijawab. Teknik
pengumpulan data yang efisien apabila peneliti tahu persis variabel yang akan
diamati.

Eunike Intan dkk (2020) sumber data sekunder meliputi :

a. Dokumentasi, adalah proses pengumpulan data dengan cara menganalisis


dokumen yang berhubungan dengan variabel apa yang ingin diteliti terutama
pada bagian data job description.

3.4. Validitas Data


Sugiyono (2019:364-365), dalam metode penelitian kualitatif keabsahan data
dapat dilihat dari validitas data penelitian, dalam penelitian ini uji keabsahan data
dapat menggunakan uji kreadibilitas data dengan tringulasi. Pengujian kredibilitas
ditunjukkan bahwa uji kredibilitas data atau kepercayaan pada data hasil dari

21
penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya yaitu
tringulasi.
Sugiyono (2019:368), mengemukakan bahwa tringulasi dalam kredibilitas dapat
diartikan sebagai suatu pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai
cara. Berikut adalah tringulasi sumber data, sebagai berikut :

Atasan Teman

Bawahan
Gambar 3.4 Tringulasi Sumber Data

Dalam tringulasi sumber data memiliki tiga sumber, mulai dari : atasan, teman
dan bawahan. Dengan tiga sumber tersebut maka peneliti dapat dengan mudah
mendapatkan data-data perusahaan sesuai dengan topik penelitiannya.Tringulasi
sumber data dilakukan dengan cara mengecek data yang didapatkan dari beberapa
sumber. Dengan contoh, untuk menguji data tentang gaya kepemimpinan
seseorang, mengumpulkan data yang telah diperoleh dilakukan oleh bawahan ke
atasan yang memberi tugas, dan ke teman kerja yang merupakan kelompok
kerjasama.

Penerapan dalam penelitian ini data tersebut tidak dapat dijelaskan seperti
rata-rata penelitian kuantitatif, tetapi dapat dijalankan dengan cara
mendeskripsikan, mengkatogarikan dari ketiga sumber data tersebut mana yang
lebih spesifik sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan dalam penelitian
tersebut.

3.5. Teknik Analisis Data


Sugiyono (2019:320), analisis data dalam kualitatif bersifat induktif, merupakan
suatu analisis yang menurut data yang didapatkan, dan selanjutnya dikembangkan
menjadi hipotesis. Analisis data dapat diperoleh dari berbagai sumber, dan secara
sistematis dapat diperoleh melalui wawancara, observasi, angket dan dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan sistem deskriptif kualitatif, dapat diartikan bahwa
analisis yang menghasilkan data melalui kata-kata tertulis maupun tidak tertulis
(lisan) dari orang-orang yang telah diamati oleh peneliti, dan simpulan dari teknik
analisis ini jika menggunakan angket (kuesioner) dapat dirumuskan sebagai berikut
:

Rumus

f
р¿ x 100 %
n

22
p =Angka presentase

f =Frekuensi jawaban

n =Nilai ideal jawaban

Dengan studi kasus ini referensi yang dapat saya gunakan dalam perhitungan
presentase yaitu menggunakan skala likert. Dalam penelitian ini memang harus
menggunakan skala likert karena dengan tujuan untuk mengetahui persepsi dan
pendapat dari fenomena yang terjadi saat ini dalam UD. Barokah.

23

Anda mungkin juga menyukai