Anda di halaman 1dari 17

Jurnal PETA e-ISSN 2528-2581

Vol. 4 No. 1, Januari 2019


Hal 16-32

PENERAPAN SAK ETAP PADA LAPORAN


KEUANGAN UD. KARYA TUNGGAL

Pradana Dita Oktavia1


Siti Sunrowiyati2
12
STIE Kesuma Negara Blitar, Jalan Mastrip No. 59,
Kelurahan Kepanjen Kidul, Blitar

Surel : pradanadita95@gmail.com

Abstrak. Penerapan Sak Etap pada Laporan Keuangan UD. Karya


Tunggal. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penerapan SAK ETAP
pada usaha yang memiliki entitas tanpa akuntabilitas publik. Teknik analisa
yang digunakan yaitu menyesuaikan, menganalisa, menyusun,
membandingkan laporan keuangan yang ada pada perusahaan dengan
Laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan wawancara, dokumentasid dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah menyusun
laporan laba/ rugi, neraca dan laporan perubahan ekuitas namun tidak sesuai
dengan kaidah dengan SAK ETAP. Implikasi penelitian ini adalah mampu
memberikan manfaat bagi perusahaan mengenai penerapan SAK ETAP
dalam pelaporan keuangan.

Kata Kunci: SAK ETAP, Laporan Keuangan

Abstract. Application of Sak Etap in UD Karya Tunggal Single Work. This study
aims to implement SAK ETAP in businesses that have entities without public
accountability. The analysis technique used is adjusting, analyzing, compiling,
comparing the financial statements that exist in the company with the financial
statements based on SAK ETAP. Data collection in this study uses interviews,
documentaries and observations.
The results show that the company has compiled a profit / loss report, balance
sheet and statement of changes in equity but not in accordance with the rules with SAK
ETAP. The implication of this research is that it can provide benefits to the company
regarding the implementation of SAK ETAP in financial reporting.

Keywords: SAK ETAP, Financial Report

Kinerja keuangan merupakan Laporan keuangan dianggap


tolok ukur yang utama dalam sebagai suatu informasi yang
menilai perkembangan sebuah berkaitan dengan kinerja keuangan
entitas bisnis. perusahaan yang bermanfaat bagi

16
17
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

perusahaan dan berkaitan langsung perusahaan masih belum


dengan kegiatan operasional menggunakan standar akuntansi
perusahaan serta berguna untuk sesuai dengan SAK ETAP. Hal ini
pihak-pihak eksternal perusahaan menunjukkan bahwa harus ada
yang memiliki kepentingan juga perlakuan akuntansi yang tepat
dalam pengambilan keputusan dan penerapan Standar Akuntansi
ekonomi perusahaan dan juga Keuangan tersebut dalam proses
digunakan untuk melakukan penyusunan dan penyajian laporan
evaluasi terhadap kinerja keuangannya untuk menghasilkan
perusahaan. Empat jenis standart laporan keuangan yang relevan.
tersebut yaitu SAK IFRS (SAK Selama ini pemilik merasa laporan
UMUM), SAK Syariah, SAK keuangan mereka tidak sesuai
Pemerintahan, dan SAK ETAP. dengan standar akuntansi
Pada tanggal 17 Juli 2009 keuangan yang berlaku dan
diputuskanlah untuk mengeluarkan pemilik perusahaan menginginkan
SAK tersebut. SAK ETAP muncul adanya laporan keuangan yang
sebagai solusi untuk entitas tanpa sesuai standar supaya mereka lebih
akuntabilitas publik. Perusahaan bisa mengetahui keuntungan dan
yang sekelas dengan UKM dapat kerugian yang didapatkan.
melakukan penyusunan laporan Perlakuan akuntansi tersebut
keuangan usahanya dan hasilnya bertujuan untuk memudahkan
dapat dilakukan audit dan mampu perusahaan berskala kecil dalam
opini audit. Hal ini berdampak pelaporan keuangan perusahaan
baik bagi usaha tersebut karena dan guna melihat penerapan SAK
laporan keuangan yang dimiliki ETAP dalam menghasilkan
mampu digunakan untuk laporan keuangan yang sesuai
mengembangkan usahanya. dengan standartnya.
Adanya SAK ETAP bagi
perusahaan kecil, menengah dapat TELAAH LITERATUR
digunakan untuk melakukan Telaah literature yang dipakai
penyusunan terhadap laporan dipenelitian ini mengacu pada
keuangannya sendiri yang dapat beberapa penelitian yang memiliki
diaudit serta mendapat opini dari variabel yang sama yaitu milik
auditor, sehingga laporan Bestari (2012), melakukan
keuangan tersebut dapat digunakan penelitian dengan judul
untuk pengembangan usaha serta “Penerapan Standar Akuntansi
memberikan informasi yang andal Keuangan Entitas Tanpa
dalam penyajian laporan Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
keuangannya. pada Laporan Keuangan Usaha
UD. Karya Tunggal adalah Mikro, Kecil, dan Menengah
perusahaan yang bergerak dalam (Studi kasus pada Distro dan
bidang pembuatan beton tegel, Clothing Company di Kota
paving, dan sanitair. Pada laporan Malang).” Variabel didalam
keuangan yang dimiliki penelitian ini ialah laporan
18
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

keuangan dan SAK ETAP. koperasi lebih sedikit dibandingkan


Kesimpulan yang bisa diambil dari selisih hasil usaha berdasarkan
penelitian ini bahwa pada Distro SAK ETAP. Terakhir mengacu
dan Clothing Company di Kota pada penelitian milik Yuliani
Malang laporan keuangan yang (2014), melakukan penelitian
ada pada UMKM tersebut belum dengan judul “Analisis
lengkap dan sesuai dengan SAK Penyusunan Laporan Laba/Rugi
ETAP. Hal ini dibuktikan bahwa dan Neraca Berdasarkan Standar
UMKM ini hanya menyusun Akuntansi Keuangan Entitas
laporan keuangan sederhana yang Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
isinya tentang arus kas. Laporan ETAP) pada UD. Andy Putera.”
keuangan terebut hanya Variabel didalam penelitian ini
memperlihatkan arus kas masuk ialah laporan keuangan dan SAK
dan arus kas keluar. Metode yang ETAP. Kesimpulan yang bisa
digunakan untuk pancatatan didapat dari penelitian ini bahwa
transaksinya adalah tata buku penyajian laporan laba/rugi dan
tunggal. Dalam pengakuan neraca yang telah dibuat oleh UD.
pendapatan dan bebannya basis Andy Putra pada periode 31
akuntansi yang digunakan adalah Desember 2011 belum sesuai
Cash Basis. Kemudian mengacu dengan kaidah penyajian laporan
pada penelitian milik Putra (2013), laba/rugi dan neraca menurut
melakukan penelitian dengan judul SAK ETAP. Dibuktikan dengan
“Perlakuan Akuntansi Pendapatan adanya kesalahan dalam
dan Beban Berbasis SAK ETAP pengklasifikasian akun dan
dan Implikasinya pada Laporan pengukuran jumlah pendapatan
Keuangan KSP Duta Sejahtera.” penjualan atau pembelian.
Variabel dalam penelitian ini ialah
perlakuan akuntansi berbasis SAK Standar Akuntansi Keuangan
ETAP dan laporan keuangan. Entitas Tanpa Akuntanbilitas
Kesimpulan yang bisa diambil dari Publik (SAK ETAP)
penelitian ini bahwa perlakuan Berdasarkan pernytaan dari
akuntansi pendapatan yang Ikatan Akuntan Indonesia (2009)
digunakan oleh KSP Duta Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
Sejahtera tidak sesuai dengan (ETAP) termasuk kedalam suatu
standar, tetapi perlakuan untuk entitas yang tidak memilki
akuntansi beban sudah tepat akuntabilitas publik signifikan serta
dengan SAK ETAP. Hal ini menerbitkan laporan keuangan
menunjukkan bahwa adanya yang mempunyai tujuan awal
ketidaksamaan perlakuan untuk kepentingan eksternal.
pendapatan memberikan akibat Contoh pemakai eksternal ialah
terhdap laporan keuangan yang pemilik yang tidak terlibat
dihasilkan oleh perusahaan, sera langsung dalam pengelolaan
memperlihatkan hasil dari usaha, kreditur, dan lembaga
perhitungan perbedaan hasil usaha pemeringkat kredit.
19
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

Perusahaan didorong untuk


Laporan Keuangan menurut SAK menyajikan analisis di atas dalam
ETAP akun untung dan rugi. Entitas yang
Berdasarkan SAK ETAP (2009) mengklasifikasikan pengeluaran
Laporan keuangan entitas terdiri berdasarkan fungsi memiliki
dari: (1) Neraca yang mewakili informasi tambahan berdasarkan
aset, liabilitas dan ekuitas entitas sifat dari biaya, termasuk
pada akhir periode pelaporan dan depresiasi, amortisasi, dan biaya
mencakup setidaknya hal-hal personil. (3.) Perubahan ekuitas
berikut: menurut IAI (2009: 62)
a.Kas dan setara kas "Perubahan dalam laporan ekuitas
b.Perdagangan dan piutang lainnya menunjukkan laba atau rugi suatu
c.Saham perusahaan untuk suatu periode,
d.Properti investasi pendapatan dan pengeluaran
e.Aktiva tetap barang-barang yang diakui secara
f.Aset tidak berwujud langsung dalam ekuitas untuk
g.Perdagangan dan utang lainnya periode tersebut, Dampak
h.Kredit dan kewajiban pajak perubahan dalam kebijakan
I.Kewajiban diestimasi akuntansi dan koreksi kesalahan
j. Ekuitas "(2.) Akun Untung dan yang diakui selama periode ini dan
Rugi, jumlah dividen dan distribusi
Menurut IAI (2009: 52) "laporan lainnya kepada pemegang saham
laba rugi mencakup semua item selama periode tersebut ". (4.)
pendapatan dan beban yang diakui Laporan arus kas. Menurut IAI
dalam suatu periode kecuali SAK (2009: 71) "Pengungkapan
ETAP membutuhkan dinyatakan perubahan historis atau kas dan
SAK ETAP mengatur perlakuan setara kas dari perusahaan di mana
yang berbeda dengan dampak dari perubahan timbul selama periode
koreksi kesalahan dan perubahan operasi, investasi dan pendanaan,
metode akuntansi juga. disajikan secara terpisah SAK
Penyesuaian disajikan pada ETAP, yaitu operasi, investasi (5)
periode di mana perubahan terjadi Catatan atas laporan keuangan
dan bukan sebagai bagian dari dan pendanaan, menurut IAI
keuntungan atau kerugian pada (2009a: 8.1). pernyataan "catatan
periode terjadinya perubahan. atas laporan keuangan ini
a.Penghasilan. mengandung informasi sebagai
b.Beban keuangan. informasi tambahan dalam laporan
c. Bagian pendapatan dari investasi keuangan, catatan atas laporan
dicatat menggunakan metode keuangan, yang disajikan
ekuitas. terkandung penjelasan naratif atau
d.Beban pajak. informasi tentang jumlah yang
e.Laba bersih atau rugi. disajikan dalam laporan keuangan
dan informasi. Item yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan
20
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

dalam laporan keuangan. Catatan umum, tingkat neraca dan laba


laporan keuangan harus: Neraca menunjukkan /
a. Penyajian informasi berdasarkan mendeskripsikan jumlah aset,
persiapan laporan keuangan dan kewajiban, dan ekuitas dari suatu
kebijakan akuntansi tertentu. perhitungan (laporan) dari akun
b. Harap mengungkapkan untung dan rugi menunjukkan
informasi yang diminta dalam hasil yang dicapai oleh perusahaan
SAK ETAP, yang tidak termasuk dan biaya, sementara waktu satu
dalam laporan keuangan. Yang terjadi selama periode
c. Berikan informasi tambahan tertentu adalah perubahan ekuitas
yang tidak termasuk dalam laporan perusahaan. Atas dasar pengertian
keuangan tetapi itu relevan untuk di atas, dapat disimpulkan bahwa
memahami laporan keuangan. laporan keuangan merupakan hasil
dari serangkaian proses akuntansi
Laporan Keuangan yang digunakan sebagai dasar
Menurut Kieso, Weygant & untuk menentukan posisi dan
Warfird (2007: 2) "Laporan adalah kinerja suatu perusahaan yang
tujuan, informasi keuangan yang terdiri dari laporan yang mewakili
paling penting untuk pihak luar posisi keuangan perusahaan waktu
perusahaan untuk berkomunikasi tertentu, dilaporkan dalam neraca
Laporan keuangan pada dasarnya dan perhitungan laba rugi dan
adalah hasil dari proses akuntansi laporan perubahan dalam laporan
yang dapat digunakan sebagai alat arus kas dan arus kas, di mana
komunikasi antara data keuangan neraca menunjukkan jumlah aset,
dan. / atau kegiatan perusahaan ". kewajiban dan ekuitas perusahaan.
Menurut Harahap (2007: 2). Akun untung dan rugi
"Laporan keuangan ini adalah menunjukkan hasil aktivitas bisnis
output dan hasil akhir dari proses perusahaan selama periode waktu
akuntansi atau neraca, yang tertentu. Perubahan dalam laporan
merupakan informasi bagi ekuitas menunjukkan sumber dan
pengguna sebagai salah satu bahan penggunaan atau alasan - alasan
dalam proses pengambilan yang menyebabkan perubahan
keputusan. Selain itu, ada dalam ekuitas perusahaan.
informasi bagi pengguna laporan
keuangan juga menyediakan Tujuan Laporan Keuangan
bentuk akuntabilitas . atau Menurut Ikatan Akuntan
akuntabilitas adalah laporan Indonesia (2009: 3) "Tujuan
keuangan dengan demikian proses laporan keuangan adalah untuk
akuntansi yang berfungsi sebagai memberikan informasi tentang
media untuk mengkomunikasikan posisi keuangan untuk memberikan
informasi antara data keuangan kinerja dan perubahan posisi
atau aktivitas suatu perusahaan keuangan suatu perusahaan yang
kepada pengguna sebagai dasar bermanfaat bagi sejumlah besar
"Setelah Munawir (2010: 5)" secara pengguna keputusan Ekonomi
21
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

(oleh Fahmi 2011: 28) "tujuan perusahaan untuk menilai yang


utama dari laporan keuangan diperlukan dalam hal ini oleh
adalah untuk menyediakan pengguna laporan keuangan
informasi keuangan termasuk sebagai evaluasi dan referensi
perubahan dalam laporan dampak keuangan yang material,
keuangan, yang ditujukan kepada dihasilkan dari keputusan ekonomi
pihak lain yang memiliki yang dibuat.
kepentingan untuk menilai
pelengkap kinerja keuangan Jenis-jenis laporan keuangan
perusahaan kepada manajemen Kieso, dkk. (2007: 2) "Laporan
perusahaan. Pengguna laporan keuangan penuh terdiri dari: (1)
akan menggunakannya untuk neraca, menurut Harahap (2009:
memprediksi, membandingkan, 107)" neraca atau neraca disebut
dan mengevaluasi dampak juga likuiditas. Laporan ini
keuangan dari keputusan ekonomi menjelaskan posisi aset, kewajiban,
yang dibuat. Informasi tentang dan ekuitas pada tanggal tertentu.
implikasi keuangan yang Neraca atau neraca adalah laporan
dihasilkan sangat berguna bagi yang tertanam sumber daya
pengguna untuk memprediksi, ekonomi suatu perusahaan atau
membandingkan, dan kewajiban atau utang, aset dan
mengevaluasi keuangan. Jika nilai hak-hak pemilik perusahaan dalam
moneter tidak stabil, ini akan perusahaan atau yang mewakili
dijelaskan dalam laporan ekuitas pemilik pada waktu
keuangan. Laporan keuangan akan tertentu. Neraca harus disusun
lebih bermanfaat jika tidak hanya secara sistematis untuk
aspek kuantitatif yang dilaporkan, memberikan gambaran tentang
tetapi juga penjelasan lain yang posisi keuangan perusahaan. Oleh
dianggap perlu. Dari uraian di atas, karena itu, neraca disebut persis
dapat disimpulkan bahwa tujuan neraca. Karena neraca adalah
dari laporan keuangan adalah potret atau gambaran situasi pada
untuk mengevaluasi informasi waktu tertentu, neraca adalah
tentang laporan keuangan, hasil laporan status, bukan laporan arus.
keuangan perusahaan dan laporan (2) Laporan Laba Rugi, setelah
arus kas yang berasal dari kinerja Munawir (2010: 26). "Laporan laba
dan aset perusahaan dan untuk rugi adalah rekening sistematis
memprediksi apakah perusahaan di pendapatan, biaya, keuntungan
masa sekarang dan di masa depan dan kerugian dari perusahaan
akan menghasilkan keuntungan selama jangka waktu tertentu
yang sama atau lebih Meskipun tidak ada keseragaman
menguntungkan. Selain itu, hal ini dalam komposisi pendapatan -dan
juga berguna untuk menilai akun kerugian bagi masing-masing
aktivitas investasi, pendanaan dan perusahaan, yang merupakan
operasi perusahaan selama periode prinsip-prinsip yang berlaku secara
tertentu dan kemampuan umum sebagai berikut: bagian
22
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

pertama menunjukkan penghasilan laporan ekuitas oleh perusahaan)


dari bisnis utama perusahaan jumlah investasi, dividen dan
(penjualan barang atau penyediaan distribusi lainnya kepada
jasa), diikuti oleh biaya barang pemegang saham selama periode
pokok penjualan, sehingga laba tersebut ". (5.) Catatan atas laporan
kotor adalah bagian kedua, biaya keuangan, menurut SAK ETAP
operasi, yang jatuh terdiri dari (2009: 17) "Melampirkan pada
beban penjualan dan beban umum laporan keuangan ini, Anda akan
dan administrasi (biaya operasi), menemukan ringkasan kebijakan
sedangkan bagian ketiga adalah akuntansi yang signifikan dan
hasil yang diperoleh di luar bisnis informasi penjelasan lainnya".
inti perusahaan, (yang biaya di luar
bisnis utama perusahaan tidak Karakteristik Kualitatif Laporan
operasional / finansial biaya dan Keuangan
pengeluaran). Bagian keempat Ikatan Akuntan Indonesia
menunjukkan keuntungan atau (2009:5) menyatakan bahwa
kerugian acak, sehingga hasil “Laporan keuangan yang berguna
sebelum pajak penghasilan bagi pemakai informasi bahwa
akhirnya tercapai. (3.) Laporan harus terdapat empat karakteristik
Arus Kas, Tujuan dari laporan arus kualitatif pokok yaitu dapat
kas adalah untuk memberikan dipahami, relevan, keandalan, dan
informasi yang relevan tentang dapat dibandingkan.”
arus kas masuk dan keluar
perusahaan selama periode waktu Pengakuan Unsur Laporan
tertentu. Informasi tentang arus kas Keuangan
perusahaan berguna bagi pengguna Menurut SAK ETAP (2009)
laporan keuangan untuk menilai Pengakuan laporan keuangan
kemampuan perusahaan dalam adalah proses pembentukan pos
menggunakan arus kas. (4) dalam neraca atau laporan laba-
perubahan ekuitas, menurut rugi yang memenuhi definisi
Muljono (2012: 67). "Laporan elemen dan memenuhi kriteria
perubahan ekuitas merangkum berikut: Ada kemungkinan bahwa
perubahan yang timbul dalam manfaat ekonomi terkait dari Item
ekuitas selama Perubahan jangka yang akan mengalir dari atau ke
waktu tertentu ekuitas Perusahaan dan Pos memiliki nilai
menunjukkan laba atau rugi atau biaya yang dapat diukur
perusahaan untuk jangka waktu , secara andal. Item laporan
pendapatan dan beban item yang keuangan dalam SAK ETAP, yaitu
diakui langsung dalam ekuitas kapitalisasi aset, pengakuan
untuk periode, mencatat efek dari kewajiban, pengakuan pendapatan
perubahan kebijakan akuntansi dan dan pengakuan biaya .
koreksi kesalahan selama periode
ini, dan (yang dipilih tergantung
pada format perubahan dalam
23
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

Pengukuran dan Penyajian penyajian laporan keuangan sesuai


Laporan Keuangan dengan standar akuntansi yang
SAK ETAP (2009) Pengukuran ditetapkan untuk menyiapkan
adalah proses penentuan jumlah laporan keuangan. Akuntansi
uang yang digunakan entitas untuk perusahaan adalah cara entitas
menilai aset, pendapatan, dan menyiapkan laporan keuangan
pengeluaran dalam laporan yang berhubungan dengan standar
keuangannya. Dasar umum untuk akuntansi keuangannya, yaitu SAK
penilaian adalah biaya akuisisi dan ETAP. Dengan perjanjian ini, akan
nilai wajar. Struktur dan tata letak lebih mudah bagi perusahaan
item neraca harus konsisten antara untuk mempersiapkan dan
periode pelaporan, kecuali sifat menyajikan laporan keuangannya
bisnis entitas telah berubah secara sehingga metode persiapan
material atau penyajian perusahaan dapat diterapkan.
(pengelompokan) berubah sesuai
dengan kriteria untuk pemilihan METODE PENELITIAN
dan penerapan kebijakannya. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif
Pengungkapan laporan keuangan dengan menggunakan pendekatan
Menurut SAK ETAP (2009) studi kasus. Dikatakan studi kasus
Untuk membantu pengguna sebab penelitian ini hanya berlaku
laporan keuangan dan untuk pada perusahaan yang diteliti atau
membandingkannya dengan perusahaan serupa yang memiliki
laporan keuangan entitas lain, kemiripan konteks dengan
pengungkapan umumnya disajikan perusahaan yang diteliti (Bagiada
sebagai berikut: Pengungkapan & Darmayasa, 2015).
pada kebijakan akuntansi yang Pengumpulan data merupakan
digunakan item Neraca dalam salah satu hal yang penting dalam
urutan di mana mereka disajikan mempengaruhi kualitas data, hasil
dalam laporan keuangan dan yang diperoleh dari pengumpulan
dalam urutannya. Pengungkapan data berkenaan dengan ketepatan
lainnya termasuk kewajiban cara – cara yang digunakan dalam
kontinjensi, komitmen dan analisis penelitian. Adapun metode
informasi keuangan lainnya dan pengumpulan data yang dilakukan
informasi non-keuangan Entitas penulis dalam melakukan
harus mengungkapkan informasi penelitian ini, antara
tentang jumlah aset dan kewajiban lain:Wawancara, Observasi,
yang ada sebelum dan sesudah dua Dokumentasi
belas bulan dari tanggal neraca Pemilihan informan sebagai
dibayar. sumber data wawancara dipilih
dengan kriteria tertentu agar
Penerapan SAK ETAP diperoleh data dengan sasaran
Akuntansi yang tepat di tertentu (Sekaran & Bougie, 2010)
Perusahaan sangat penting untuk
24
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

Teknik Analisa Data. genteng cor, batako, beton, gorong-


Menyesuaikan laporan gorong dan sebagainya. Dari hasil
keuangan yang telah didapat pada wawancara peneliti bahwa data
UD. Karya Tunggal tersebut laporan keuangan yang didapat
dengan cara melihat laporan laba- belum sesuai dengan Standar
rugi, neraca, dan perubahan Akuntansi Keuangan Entitas
modalnya apakah sudah sesuai Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK
dengan standar akuntansi ETAP). Laporan keuangan yang
keuangan yang baru. disusun oleh UD. Karya Tunggal
Setelah data disesuaikan, telah menerapkan pencatatan atas
kemudian menganalisa. Apakah transaksi keuangan yang terjadi
laporan keuangan yang ada pada dan UD. Karya Tunggal juga telah
UD. Karya Tunggal sudah membuat laporan keuangan yang
memenuhi syarat yang sesuai dibutuhkan untuk melihat posisi
dengan standar yang baru, jika keuangan dan arus kas perusahaan
perusahaan membuat laporan selama periode tertentu. Laporan
keuangan yang belum sesuai maka Keuangan disusun oleh dua orang
peneliti membuat laporan yang bertanggungjawab untuk
keuangan yang belum ada pada melihat posisi keuangan, jumlah
UD. Karya Tunggal tersebut kas masuk dan kas keluar, jumlah
seperti laporan arus kas, dan liabilitas, pengeluaran apa saja
catatan atas laporan keuangan yang dilakukan dan sebagai
perusahaan. pengontrol pengeluaran kas yang
Mengevaluasi hasil teknik terjadi. Laporan Keuangan yang
analisa data sebelumnya apakah ada pada UD. Karya Tunggal
sudah benar kemudian masih sederhana yaitu hanya ada
membandingkan antara hasil laporan Laba Rugi, neraca dan
laporan keuangan yang sesuai laporan perubahan modal.
dengan standar yang baru dengan Laporan keuangan yang lengkap
laporan keuangan yang ada pada sesuai Standar Akuntansi
perusahaan. Penarikan kesimpulan Keuangan Entitas Tanpa
dari hasil penelitian yang telah Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
dilaksanakan kemudian terdiri atas: neraca, laporan
memberikan penjelasan agar dapat laba/rugi, laporan perubahan
dipahami oleh penulis dan ekuitas, laporan arus kas dan
pembaca. catatan atas laporan keuangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan laba/rugi, neraca, dan


Analisis Data perubahan modal yang disajikan
UD. Karya Tunggal UD. Karya Tunggal diatas terlihat
merupakan perusahaan yang ketidaksesuaian ditinjau
bergerak dalam bidang Industri berdasarkan SAK ETAP, yaitu:
manufaktur. Usaha yang dilakukan 1. Pada laporan laba/rugi UD.
adalah pembuatan paving, sanitair, Karya Tunggal masih terdapat
25
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

kesalahan. Pada akun beban Penerapan Laporan Keuangan


tidak membedakan antara UD. Karya Tunggal sesuai
beban air, telepon, sewa, gaji, dengan SAK ETAP
dan listrik hanya dijadikan satu Setelah melakukan pencatatan
akun dalam satu jumlah transaksi dan mengelompokkan
sehingga dapat terjadi akun-akun laporan keuangan serta
kesalahpahaman dalam menyesuaikan data yang telah
membaca laporan didapat oleh penulis langkah
keuangannya. Dalam laporan selanjutnya adalah menyusun,
laba/rugi perusahaan juga tidak menyajikan dan menganalisa
memasukkan beban laporan keuangan dengan data
depresiasinya. yang telah didapat sebagai
2. Secara keseluruhan bahannya.
berdasarkan laporan keuangan 1. Laporan Laba/Rugi
yang disajikan UD. Karya Laporan Laba/rugi
Tunggal belum seluruhnya melaporkan pendapatan dan
menerapkan laporan keuangan beban selama periode tertentu.
berdasarkan SAK ETAP. Dalam laporan laba rugi,
Laporan Keuangan yang pendapatan disajikan pertama
lengkap sesuai dengan SAK kali, kemudian diikuti dengan
ETAP yaitu neraca, laporan beban, terakhir laba/rugi bersih
laba/rugi, laporan perubahan dihitung setelah pengurangan
ekuitas, laporan arus kas, dan dari pajak. Berikut ini adalah
catatan atas laporan keuangan. penyajian dari laporan laba/rugi
Sedangkan, laporan keuangan UD. Karya Tunggal untuk
yang disajikan UD. Karya tahun 2016 yang telah disusun
Tunggal hanya ada laporan berdasarkan SAK ETAP.
laba/rugi, neraca dan laporan -
perubahan modal. 2. Neraca
3. Dalam penyusunan neraca UD. Neraca menyajikan aset,
Karya Tunggal, pada aktiva kewajiban, dan ekuitas suatu
tetap hanya memasukkan kas entitas pada suatu tanggal
dan persediaan saja, tidak tertentu akhir periode pelaporan.
memasukkan akun piutang Dimana pos – pos dalam neraca
dalam laporannya karena pada minimal mencakup kas dan
UD. Karya Tunggal tidak setara kas, persediaan, investasi,
melakukan sistem penjualan aset tetap, piutang usaha dan
secara kredit, UD. Karya piutang lain-lain, aset tak
Tunggal hanya menjual barang berwujud, hutang usaha dan
secara tunai dan pada akun hutang lainnya, kewajiban pajak
depresiasi seharusnya dan ekuitas. Namun, format dan
akumulasi depresiasi. urutan pos tidak ditentukan oleh
SAK ETAP. Neraca dapat
dikatakan seimbang apabila
26
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

harta perusahaan atau aset pembayaran – pembayaran


jumlahnya sama dengan jumlah (pengeluaran) kas selama satu
utang ditambah modal (harta = periode. Laporan arus kas
utang + modal). Berikut ini melaporkan (1) pengaruh kas
adalah penyajian neraca UD. dari operasi selama satu periode,
Karya Tunggal untuk tahun (2) transaksi – transaksi
2014 - 2016 yang telah disusun pendanaannya, (3) kenaikan
berdasarkan SAK ETAP. atau penurunan bersih kas
- sepanjang peride, dan (4) jumlah
- Neraca UD. Karya Tunggal kas akhir periode. Berikut ini
Tahun 2016 (Tabel 4.16) adalah laporan arus kas untuk
3. Laporan Perubahan Ekuitas tahun 2014 - 2016 yang telah
Laporan ekuitas pemilik disusun UD. Karya Tunggal
melaporkan perubahan – berdasarkan SAK ETAP.
perubahan yang terjadi pada - Laporan Arus kas UD.
ekuitas pemilik selama periode Karya Tunggal Tahun 2016
waktu tertentu. Periode (Tabel 4.22)
waktunya sama dengan periode 5. Catatan Atas Laporan
waktu yang dilaporkan dalam Keuangan
laporan laba/rugi. UD. Karya Laporan Keuangan yang
Tunggal telah menyajikan terakhir adalah Catatan Atas
laporan perubahan ekuitas Laporan Keuangan (CALK).
selama periode usahanya, UD. Karya Tunggal juga tidak
penulis hanya menyempurnakan membuat CALK dalam laporan
laporan perubahan ekuitas yang keuangannya. Jika perusahaan
telah disajikan oleh UD. Karya membuat CALK, maka unsur-
Tunggal. SAK ETAP unsur yang terdapat didalamnya
mengharuskan perusahaan antara lain:
untuk menyajikan laporan 1. Gambaran Umum
perubahan ekuitas. Berikut UD. Karya Tunggal
adalah laporan perubahan didirikan di Blitar tahun
ekuitas yang telah disusun UD. 1982, perusahaan yang
Karya Tunggal untuk tahun bergerak dibidang
2014-2016 yang telah disusun manufaktur. Usaha ini
berdasarkan SAK ETAP. beralamat di Jl. Semeru No.
- 23 Lingk. Babadan RT.
- Laporan Perubahan Ekuitas 02/RW. 03 Kel. Babadan
UD. Karya Tunggal Tahun Kec. Wlingi Kab. Blitar.
2016 (Tabel 4.19) Perijinan Surat Izin Usaha
4. Laporan Arus Kas Perdagangan (SIUP)
Laporan arus kas Nomor: 503 / 393 /
merupakan laporan yang 409.303 / KPTSP-PK / V /
memberikan informasi 2013 dikeluarkan di Blitar
mengenai penerimaan dan pada tanggal 13 Mei 2013
27
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

oleh Kepala Kantor dan biaya operasional


Pelayanan Terpadu Satu lainnya. Sedangkan kas
Pintu Kabupaten Blitar. dibank adalah kas yang
Tanda Daftar Perusahaan telah disetorkan kepada
(TDP) Undang – Undang rekening pemilik. Nilai
Republik Indonesia Nomor kas dan setara kas yang
3 Tahun 1982 tentang dimiliki UD. Karya
Wajib Daftar Perusahaan Tunggal pada Tahun
Nomor TDP 2014 sebesar Rp.
13.31.5.47.03933 431.980.000, sedangkan
dikeluarkan di Blitar pada pada tahun 2015 sebesar
tanggal 13 mei 2013 oleh Rp. 854.960.000, dan
Kepala kantor Pelayanan pada tahun 2016 sebesar
Terpadu Satu Pintu Rp. 925.960.000.
Kabupaten Blitar. b. Aset tetap
2. Kebijakan Akuntansi. Nilai Aset tetap
Dasar Penyusunan diakui sebesar harga
Laporan KeuanganLaporan perolehan yang
keuangan disusun dikurangi dengan nilai
berdasarkan SAK ETAP akumuasi depresiasi,
dan disusun menggunakan kecuali tanah yang tidak
accrual basis kecuali pada dapat disusutkan. Harga
laporan arus kas. Laporan perolehan merupakan
arus kas disusun seluruh biaya yang
menggunakan metode tidak dikeluarkan untuk
langsung dengan mendapatkan aset tetap.
mengelompokkan Akumulasi depresiasi
penerimaan dan merupakan jumlah dari
pengeluaran kas yang beban depresiasi tiap
dikeluarkan dalam aktivitas tahunnya pada aset
operasi dan pendanaan. tetap. Depresiasi
Mata uang yang digunakan dihitung berdasarkan
dalam penyusunan laporan masa manfaat dengan
keuangan ini adalah rupiah. menggunakan metode
a. Kas dan Setara Kas depresiasi garis lurus.
Kas terdiri dari kas Nilai aset tetap yang
ditangan dan kas di dimiliki UD. Karya
bank yang tidak dibatasi Tunggal pada Tahun
penggunaannya. Kas di 2014 sebesar Rp.
tangan digunakan untuk 490.000.000, sedangkan
memenuhi biaya pada tahun 2015 sebesar
operasional sehari-hari, Rp. 454.000.000 dan
seperti pembelian bahan pada tahun 2016 sebesar
baku, biaya pengiriman Rp. 418.000.000.
28
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

c. Persediaan f. Ekuitas
Persediaan yang ada Ekuitas merupakan
pada UD. Karya modal yang digunakan
Tunggal berupa bahan oleh pemilik untuk
baku dalam proses membangun
produksi dan barang jadi perusahaan.
yang siap dikirimkan Pembangunan UD.
kepada pelanggan Karya Tunggal
dengan jumlah nominal merupakan modal yang
yang setiap tahunnya berasal dari modal milik
naik turun, tergantung pribadi.
persediaan yang g. Perpajakan
tersimpan dalam Pajak yang
gudang. Pada tahun dibayarkan pada UD.
2014 persediaan pada Karya Tunggal
UD. Karya Tunggal merupakan pajak
sebesar Rp. 350.000.000, penghasilan dan pajak
sedangkan pada tahun bumi dan bangunan
2015 sebesar Rp. yang dibayarkan
86.000.000 dan pada langsung untuk setiap
tahun 2016 sebesar Rp. tahunnya.
15.000.000.
d. Pendapatan dan beban Perbandingan laporan keuangan
Pendapatan diakui perusahaan dengan SAK ETAP
sebagai pendapatan UD. Karya Tunggal didirikan
pada saat dilakukan pada tahun 1982, dengan pendiri
penyerahan pengiriman atau pemilik UD. Karya Tunggal
barang kepada adalah Bapak Muhammad Habib.
konsumen, sedangkan UD. Karya Tunggal bergerak
beban diakui sesuai dibidang industri manufaktur,
dengan masa jumlah karyawan UD. Karya
manfaatnya pada Tunggal sebanyak 25 orang.
periode yang Berikut ini penulis akan
bersangkutan dengan mengemukakan pembahasan yang
menggunakan accrual sudah dianalisis mengenai laporan
basis. keuangan yang disusun oleh UD.
e. Hutang usaha Karya Tunggal. Berdasarkan
Hutang usaha UD. penelitian yang dilakukan penulis
Karya Tunggal ada pada dapat dilihat bahwa laporan
bank BRI Unit Wlingi. keuangan yang telah disusun oleh
Hutang usaha ini UD. Karya Tunggal tidak memiliki
digunakan untuk laporan arus kas dan catatan atas
kegiatan operasioanal laporan keuangan. Maka dari itu
usahanya. laporan yang telah disajikan oleh
29
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

UD. Karya Tunggal masih kurang dikumpulkan dalam laporan


lengkap berdasarkan SAK ETAP laba/rugi berdasarkan sifatnya
yang telah ditentukan oleh IAI (depresiasi, pembelian bahan baku,
dalam penyusunan laporan beban transportasi, beban gaji, dan
keuangannya. Pada penyusunan beban pemasaran).
neracanya UD. Karya Tunggal Pada laporan perubahan
sudah mencantumkan enam dari ekuitas UD. Karya Tunggal
tujuh pos – pos minimal yang mencantumkan tiga dari empat
harus ada dalam neraca informasi yang harus ada dalam
berdasarkan syarat yang berlaku laporan perubahan ekuitas
pada SAK ETAP. Dalam berdasarkan SAK ETAP. Pada
penyusunan neracanya, UD. Karya laporan perubahan ekuitas hanya
Tunggal tidak memasukkan akun menyajikan laba/rugi suatu
piutang dalam laporannya karena perusahaan pada periode tertentu,
pada UD. Karya Tunggal tidak pendapatan dan beban diakui
melakukan sistem penjualan secara langsung dalam modal. Tujuan
kredit, UD. Karya Tunggal hanya utama laporan arus kas adalah
menerima pembelian barang secara menyediakan informasi yang
tunai Neraca menyajikan relevan mengenai pembayaran dan
kewajiban, asset, dan ekuitas pada penerimaan kas perusahaan selama
suatu tanggal tertentu yang satu periode. Pembuatan laporan
disajikan secara relevan sehingga keuangan arus kas disarankan
dapat memudahkan pemahaman minimal satu bulan sekali, hal ini
terhadap posisi keuangan dikarenakan agar perusahaan dapat
perusahaan. Perusahaan mengamati arus yang terjadi dan
mengklasifikan atas akun yang dapat memprediksi perkembangan
disajikan berupa kelompok asset perusahaan. Laporan arus kas
tetap, jumlah piutang usaha, dan melaporkan pengaruh kas dari
persediaan yang digunakan dalam operasi sebuah perusahaan selama
proses produksinya untuk satu periode, transaksi-transaksi
penjualan tersebut. Sedangkan investasi, transaksi pembiayaan,
pada laporan laba/rugi UD. Karya dan kenaikan atau penurunan
Tunggal mencantumkan lima dari bersih kas selama satu periode.
enam pos – pos minimal yang UD. Karya Tunggal tidak
harus ada dalam laporan laba/rugi melaporkan laporan arus kas
berdasarkan SAK ETAP. Pada seperti apa yang ditetapkan dalam
laporan laba/rugi yang telah SAK ETAP. Metode yang
disajikan UD. Karya Tunggal digunakan dalam laporan arus kas
terdapat kesalahan. UD. Karya perusahaan yaitu accrual basic.
Tunggal tidak memasukkan beban Catatan atas laporan keuangan
depresiasinya dalam penyusunan berisi informasi tambahan yang
laporan laba/ruginya. Metode disajikan dalam laporan
analisis beban dalam laporan ini keuangan. Catatan atas laporan
menerapkan sifat beban. Beban keuangan memberikan penjelasan
30
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

naratif atau rincian jumlah yang dilakukan oleh UD. Karya


disajikan dalam laporan keuangan Tunggal pada dasarnya sudah
dan informasi pos–pos yang tidak sesuai dengan format laporan
memenuhi kriteria pengakuan perubahan ekuitas yang
dalam laporan keuangan. UD. dikeluarkan oleh SAK ETAP.
Karya Tunggal tidak memiliki Hasil penelitian yang dilakukan
Catatan Atas Laporan Keuangan oleh penulis bahwa laporan
(CALK) sehingga UD. Karya keuangan yang ada pada UD.
Tunggal belum sepenuhnya Karya Tunggal belum menerapkan
menerapkan SAK ETAP sebagai laporan keuangan yang sesuai
panduan dalam menyajikan dengan SAK ETAP, hal ini
laporan keuangannya. dikarenakan UD. Karya Tunggal
Secara keseluruhan UD. belum menyusun dan menyajikan
Karya Tunggal tidak memiliki laporan arus kas dan catatan atas
CALK dan laporan arus kas, laporan keuangan (CALK) serta
sehingga dalam UD. Karya tidak memasukkan beberapa pos
Tunggal belum sepenuhnya pada neraca dan laporan laba/rugi
menerapkan SAK ETAP sebagai dalam laporan keuangan
panduan dalam menyajikan perusahaan, sedangkan untuk
laporan keuangannya. Suatu penerapan laporan perubahan
laporan keuangan yang lengkap ekuitas sudah sesuai dengan SAK
harus memiliki CALK, sedangkan ETAP. Dalam hal ini sulitnya
UD. Karya Tunggal tidak penerapan SAK ETAP karena
menyajikan CALK dalam perusahaan tidak memiliki SDM
laporannya. CALK pada dasarnya yang memadai, UD. Karya
berfungsi untuk memberikan Tunggal memiliki dampak yang
informasi tentang dasar sama dimana kebutuhan akan
penyusunan laporan keuangan dan SDM yang memadai sangat
kebijakan akuntansi yang dibutuhkan untuk menghasilkan
digunakan. Dalam penyajian laporan keuangan yang lebih
neraca UD. Karya Tunggal tidak akurat.
memasukkan akun piutang dalam
laporannya karena UD. Karya KESIMPULAN
Tunggal tidak melakukan Secara keseluruhan UD. Karya
penjualan barang secara kredit. Tunggal tidak memiliki CALK dan
Laporan laba/rugi UD. Karya laporan arus kas, sehingga dalam
Tunggal juga masih terdapat UD. Karya Tunggal belum
kesalahan karena UD. Karya sepenuhnya menerapkan SAK
Tunggal tidak memasukkan beban ETAP sebagai panduan dalam
depresiasinya, hal ini disebabkan menyajikan laporan keuangannya.
oleh kurangnya pemahaman pihak Suatu laporan keuangan yang
management dalam perhitungan lengkap harus memiliki CALK,
beban depresiasinya. Penyajian sedangkan UD. Karya Tunggal
laporan perubahan ekuitas yang tidak menyajikan CALK dalam
31
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

laporannya. CALK pada dasarnya laporan keuangannya berdasarkan


berfungsi untuk memberikan SAK ETAP adalah karena
informasi tentang dasar minimnya pengetahuan mengenai
penyusunan laporan keuangan dan SAK ETAP itu sendiri dan
kebijakan akuntansi yang kurangnya kesadaran management
digunakan. Dalam penyajian akan pentingnya laporan
neraca UD. Karya Tunggal tidak keuangan.
memasukkan akun piutang dalam
laporannya karena UD. Karya
Tunggal tidak melakukan Saran
penjualan barang secara kredit. Secara umum belum
Laporan laba/rugi UD. Karya mengungkapkan secara penuh
Tunggal juga masih terdapat kebijakan akuntansi pada catatan
kesalahan karena UD. Karya atas laporan keuangan, maka
Tunggal tidak memasukkan beban sebaiknya UD. Karya Tunggal
depresiasinya, hal ini disebabkan membuat laporan arus kas dan
oleh kurangnya pemahaman pihak catatan atas laporan keuangan
management dalam perhitungan yang memuat tentang kebijakan
beban depresiasinya. Penyajian akuntansi yang diterapkan
laporan perubahan ekuitas yang perusahaan sebagai acuan bagi
dilakukan oleh UD. Karya pihak eksternal yang
Tunggal pada dasarnya sudah berkepentingan dalam memahami
sesuai dengan format laporan laporan keuangan perusahaan dan
perubahan ekuitas yang memperbarui laporan
dikeluarkan oleh SAK ETAP. keuangannya serta meningkatkan
Hasil analisis dari UD. Karya kesadaran akan pentingnya laporan
Tunggal mengenai penerapan keuangan, dengan minimnya
laporan keuangan berdasarkan pengetahuan mengenai SAK
SAK ETAP dapat disimpulkan ETAP pemilik dan pihak
bahwa dalam penyajian dan management perusahaan dapat
penyusunan laporan keuangannya mengikuti pelatihan tentang SAK
masih terdapat beberapa ETAP sehingga dapat mengetahui
ketidaksesuaian dengan kaidah informasi apa saja yang
penyajian dan penyusunan dibutuhkan dari laporan keuangan
laporan keuangan menurut SAK perusahaan dan menambah
ETAP. UD. Karya Tunggal juga pemahaman serta pengetahuan
belum sepenuhnya menerapkan tentang SAK ETAP.
laporan keuangan berdasarkan
SAK ETAP, masih terdapat DAFTAR RUJUKAN
kesalahan dalam penyusunan Bagiada, I. M., & Darmayasa, I.
laporan keuangannya. Adapun hal- N. (2015). Implementasi
hal yang membuat UD. Karya Filosofi Tri Hita Karana
Tunggal ini memilki kekurangan Dalam Pengungkapan
dalam menyajikan dan menyusun Tanggung Jawab Sosial Pada
32
Oktavia, Sunrowiyati Jurnal PETA Vol. 4 No. 1 , Januari 2019

Lembaga Perkreditan Desa Kamayanti, Ari. 2016. Metodologi


(LPD). In Simposium Nasional penelitian Kualitatif
Akuntansi Vokasi IV (pp. 798– Akuntansi Pengantar
815). Manado: Politeknik Religiositas Keilmuan.
Negeri Manado, 28-30 Mei Jakarta Selatan: Yayasan
2015. Rumah Peneleh.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2010). Kartikahadi, Hans et al. 2012.
Research Methods for Business: A Akuntansi Keuangan
Skill-Building Approach (Fifth). Berdasarkan SAK Berbasis
New York: Jhon Wiley and IFRS. Jakarta: Salemba
Sons, Inc. Empat.
Bestari, Sabrina Rizkia. 2012. Kieso, Donald. E, dkk. 2007.
Penerapan Standart Akuntansi Intermediate Acoounting, Emil
Keuangan Entitas Tanpa Salim, Edisi Keduabelas.
Akuntabilitas Publik (SAK Jakarta: Erlangga.
ETAP) pada Laporan Kholishah, Siti Aliyah Nur. 2013.
Keuangan Usaha Mikro, Pengaruh Penerapan IFRS,
Kecil, dan Menengah (Studi Ukuran Perusahaan,
kasus pada Distro dan Profitabilitas, dan
Clothing Company di Kota Kompleksitas Terhadap
Malang. Audit Delay (Studi Empiris
Cahya, Respati Dian. 2007. Pada Perusahaan
Analisa Penyusunan Manufaktur Yang Terdaftar
Pelaporan keuangan di Bursa Efek Indonesia
Semesteran Sektor Publik Pada Tahun 2008-2011).
Sesuai Dengan Peraturan Sekaran, U., & Bougie, R. (2010).
Menteri Dalam Negeri Research Methods for Business: A
Nomor 13 Tahun 2006 Skill-Building Approach (Fifth).
(Studi kasus Pada Dinas New York: Jhon Wiley and
Permukiman dan Prasarana Sons, Inc.
Wilayah Kabupaten
ponorogo).
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009.
Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik. Jakarta: Dewan
Standar Akuntansi
Keuangan.
Harahap, Sofyan Syafri. 2007.
Teori Akuntansi, Edisi
Kesepuluh. Jakarta: Rajawali
Pers (PT. Raja Grafindo
Persada).

Anda mungkin juga menyukai