ILMU FILSAFAT
YUHANIS LADEWI
DISUSUN OLEH
ANGGRIANI
92222008
LAPORAN KEUANGAN
(FINANCIAL STATEMENTS)
Laporan keuangan adalah laporan pertanggung jawaban manajer atau pimpinan perusahaan atas
pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya, kepada pihak-pihak yang mempunyai
kepentingan di luar perusahaan (Rahardjo, 2005:1). Pihak-pihak yang yang berkepentingan yaitu pemilik
perusahaan, pemerintah, kreditor, dan pihak lainnya. Pada hakekatnya suatu laporan keuangan bersifat
umum, dalam arti laporan tersebut ditujukan pada beberapa pihak yang mempunyai kepentingan yang
berbeda. Laporan keuangan dapat menggambarkan aktifitas dari suatu perusahaan pada satu periode
akutansi. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan mempunyai tujuan untuk menyediakan informasi yang meliputi posisi
keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi (Darminto dan Juliaty, 2002:5). Informasi mengenai
posisi keuangan sangat diperlukan dalam evaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas.
Kinerja perusahaan diperlukan dalam memprediksi perusahaan kewaktu yang akan datang. Perubahan
posisi keuangan bermanfaat untuk menilai aktivitas yang berkaitan dengan pendanaan, investasi, dan
operasi perusahaan. Laporan keuangan yang memenuhi tujuan tersebut akan bermanfaat terhadap 8
sebagian besar pengguna laporan keuagan. Meski demikian, mungkin beberapa pemakai tidak
menemukan informasi yang diinginkan dalam suatu laporan keuangan.
Menurut Kasmir dalam (Winarno, 2017) menyimpulkan bahwa, “laporan keuangan adalah
laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu”. Menurut (Suteja, 2018) “laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi
keuangan dari hasil suatu proses akuntansi selama periode tertentu yang digunakan sebagai alat
komunikasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan”.
Menurut (Hery, 2016) “laporan keuangan adalah produk akhir dari serangkaian proses pencatatan
dan pengikhtisaran data transaksi bisnis”. Seorang akuntan diharapkan mampu untuk mengorganisir
seluruh data akuntansi hingga menghasilkan laporan keuangan dan bahkan harus dapat
menginterpretasikan serta menganalisis laporan keuangan yang dibuatnya. Menurut Soemarso dalam
(Suteja, 2018) “laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan,
terutama pihak di luar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan”.
Di dalam PSAK No. 1 dalam (Sari, 2017) “laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”. Laporan ini menampilkan sejarah entitas yang
dikuantifikasi dalam nilai moneter.
Dari uraian pengertian laporan keuangan diatas penulis menyimpulkan bahwa laporan keuangan
adalah laporan yang berisi pencatatan uang dan transaksi yang terjadi dalam bisnis, baik transaksi
pembelian maupun penjualan dan transaksi lainnya yang memiliki nilai ekonomi dengan tujuan
mengetahui kondisi finansial perusahaan secara keseluruhan
1. Bukti Transaksi Bukti transaksi merupakan suatu dokumen yang menandai bahwa adanya suatu
transaksi yang sah. Menyusun laporan keuangan diawali dengan mengumpulkan bukti-bukti transaksi
yang ada.
KONTEMPLASI / RENUNGAN
2. Jurnal Umum Jurnal umum merupakan tempat untuk mencatat transaksi yang ada sesuai urutan tanggal
dengan mencantumkan nama transaksi, kelompok akun, dan jumlah nominal dikolom debit atau kredit.
3. Buku Besar Buku besar merupakan catatan yang berisi kumpulan akun-akun yang telah dikelompokan
dan saling berhubungan. Berbeda dengan jurnal umum meskipun sudah dicatat berdasarkan akunnya
namun akun tersebut masih terpisah-pisah.
4. Neraca Neraca merupakan laporan keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan suatu
perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca menyajikan jumlah aset, kewjiban, dan modal yang dimiliki
perusahaan tersebut.
5. Jurnal Penyesuaian Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang mencatat transaksi tertentu ada akhir
periode. Pencatatan tersebut tidak didasarkan aktivitas transaksi tetapi pada perhitungan atau keterangan
tertentu.
6. Neraca Lajur Neraca lajur atau kertas kerja merupakan pencatatan yang berupa kolom-kolom yang
berisi semua unsur akun, baik akun riil maupun akun nominal yang akan dijadikan dasar dalam
penyusunan laporan keuangan.
7. Jurnal Penutup Jurnal penutup merupakan jurnal untuk memisahkan pendapatan dan biaya pada tahun
tertentu dengan tahun berikutnya.
Jenis-jenis Laporan Keuangan Laporan keuangan di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, dalam
buku Ikatan Akuntansi Indonesia (2004:2) menjelaska bahwa jenisjenis laporan keuangan terdiri dari:
1. Neraca Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan, neraca memperlihatkan tentang posisi
keuangan pada akhir periode akutansi. Keadaan harta atau kekayaan perusahaan akan terlihat didalam
neraca. Terdapat aktiva (aset) dan pasiva, pada bagian pasiva terdapat kewajiban dan modal. Ketiganya
dihubungkan dengan persamaan dasar akutansi yaitu Aktiva= Utang + Modal.
2. Laporan Laba Rugi Pada dasarnya laporan laba rugi memberitahu tentang kemajuan perusahaan dalm
satu periode. Laporan ini menggambarkan apa yang diperoleh perusahaan selama satu periode, apakah
laba atau rugi dan berapa banyak laba atau rugi yang diperoleh.
3. Laporan Perubahan Posisi Keuagan Laporan perubahan posisi keuangan biasa nya disajikan dalam
laporan arus dana, laporan ini melaporkan dari mana dana diperoleh dan kemana dana dipakai. Laporan
arus kas melaporkan perubahan posisi keuangan berbasis kas yaitu ringkasan kas yang diterima dan
dikeluarkan perusahaan. Perhitungan Laba-Rugi juga menyajikan kas yang dipakai untuk membayar
dividen sebagaimana tersaji dalam Laporan Perubahan Laba yang Ditahan.
4. Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan ini berisi beberapa keterangan yang merupakan penjelasan
tertulis dari aspek-aspek penting yang dapat memberikan banyak informasi.
5. Laporan Arus Kas Laporan arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas)
perusahaan.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Karakteristik laporan merupakan ciri khas yang membuat
informasi didalam laporan keuangan tersebut berguna bagi pemakai dalam mengambil keputusan
ekonomi (Darminto dan Juliaty ,2002:6). Karakteristik laporan ini meliputi dapat dipahami, relevan,
keandalan dan dapat dipertimbangkan.
1. Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
KONTEMPLASI / RENUNGAN
kemudahan untuk dapat dipahami oleh pemakai, dalam hal ini pemakai diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan akuntansi serta kemauan mempelajari
informasi dengan ketekunan yang wajar.
2. Relevan Laporan keuangan dapat dikatakan relevan apabila informasi yang ada dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan ekonomi dengan membantu mengevaluasi peristiwa mengevaluasi peristiwa
masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang.
3. Keandalan Informasi laporan mempunyai kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan
dan kesalahan material.
4. Dapat Dibandingkan Laporan keuangan dapat dibandingkan dengan laporan keuangan yang lalu dan
dengan perusahaan lain. Hal ini dapat dilakukan apabila penyajian dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang serupa dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut.
KESIMPULAN
Laporan keuangan merupakan gambaran atas hasil dari semua aktivitas ekonomi yang dilakukan
perusahaan guna mendapatkan laba sebesar- besarnya yang disajikan pada akhir periode.
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting bagi sebagian besar pemakai
laporan keuangan, akan tetapi harus diproses dulu agar mendapatkan hasil yang akurat sehingga dapat
membantu pihak- pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan
perusahaan yaitu dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut menggunakan rasio-
rasio keuangan.
KONTEMPLASI / RENUNGAN
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, Slamet Heri. 2017. “Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Melalui Analisis Rasio
Profitabilitas.” Jurnal Moneter 6(2):106–12.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan Integrated and Comprehensive Edition. Jakarta: Grasindo.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
ILMU FILSAFAT
YUHANIS LADEWI
DISUSUN OLEH
ANGGRIANI
92222008
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................................
PENUTUP...............................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
SEJARAH ILMU FILSAFAT
BAB I
PENDAHULUAN
1
SEJARAH ILMU FILSAFAT
2
SEJARAH ILMU FILSAFAT
BAB II
PEMBAHASAN
Yunani adalah tonggak kelahiran filsafat ilmu dan juga kiblat dari segala ilmu.
Pada abad ke-5 SM, seorang Sophist di Yunani menanyakan kemungkinan reliabilitas dan
objektivitas ilmu. Lalu seorang Sophist bernama Georgias berpendapat bahwa tidak ada
yang benar – benar wujud, karena jika sesuatu ada tidak dapat diketahui, dan jika ilmu
bersifat nisbi, tidak dapat dikomunikasikan. Seorang Sophist lainnya, yaitu Protagoras
berpandangan bahwa tidak ada satu pendapat pun yang dapat dikatakan lebih benar dari
yang lain, karena setiap pendapat adalah hanyalah sebuah penilaian yang berakar dari
pengalaman yang dilaluinya. Pendapat pertama, lebih menyangkal hadirnya kebenaran
yang nisbi, sedangkan pendapat yang kedua sesungguhnnya menolak hadirnya kebenaran
tunggal. Filsafat ilmu juga mengurai adanya kebenaran tunggal dan plural secara
mendasar.
Keraguan para ilmuwan terdahulu memang tidak selamanya tepat. Tugas ilmuwan
berikutnya adalah mendudukkan persoalan agar lebih bermakna. Plato, mengikuti
ustadznya Socrates, mencoba untuk menjawab keraguan para Sophist memperumpamakan
keberadaan alam semesta yang bersifat tetap dan bentuk-bentuknya yang tak terlihat, atau
ide-ide, yang melalui ilmunya pasti dan tetap.
Aquinas seorang filsuf dan teologitali pada abad ke-13 mengungkapkan bahwa
sudah berupaya mensintesiskan keyakinan Nasrani dengan ilmu pengetahuan dalam
cakupan yang lebih luas. Dia memanfaatkan sumber-sumber beragam seperti karya-karya
3
SEJARAH ILMU FILSAFAT
filsuf Aristoteles, cendekiawan Muslim dan Yahudi untuk menyusun dasar – dasar
keilmuan. Pemikiran Aquinas pada masa-masa awal itu sangat memengaruhi
perkembangan teologi Nasrani dan kosmos filsafat barat. Para pemikir barat, sering
bercampuraduk antara ilmu dan agama. Seiring perkembangan pemikiran, teolog sering
bersinggungan dengan filsafat.
France Bacon dengan metode induksi yang ditampilkannya pada abad 19 dapat
dikatakan sebagai peletak dasar fisafat ilmu khazanah bidang filsafat secara umum.
Namun, sebenarnya filsafat ilmu meluas pada abad ke-20. Sebagian ahli filsafat
berpandangan bahwa perhatian yang besar terhadap peran dan fungsi filsafat ilmu mulai
mengedepan tatkala ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) mengalami kemajuan yang
sangat pesat. Dalam hal ini, ada semacam kekhawatiran yang muncul pada kalangan
ilmuwan dan filsuf, termasuk juga kalangan agamawan, bahwa kemajuan iptek dapat
mengancam eksistensi umat manusia, bahkan alam beserta isinya.
Para filsuf mulai muncul lantaran melihat perkembangan iptek berjalan terlepas
dari asumsi-asumsi dasar filsufnya seperti landasan ontologi, epistemologis dan aksiologis
yang cenderung berjalan sendiri-sendiri. Untuk memahami gerak perkembangan iptek
yang sedemikian itulah, maka kehadiran filsafat ilmu sebagai pada awal pertumbuhannya
sebagai upaya meletakkan kembali peran dan fungsi iptek sesuai dengan tujuan semula,
yakni mendasarkan diri dan menaruh perhatian khusus terhadap kebahagiaan umat
manusia. Setelah kurangnya ketertarikan dalam ilmu rasional dan saintifik, filsuf skolatik,
Aquinas dan beberapa filsuf abad pertengahan berusaha membantu utuk mengembalikan
konfidensi terhadap rasio dan pengalaman, mencampur metode-metode rasional dengan
iman dalam sebuah sistem keyakinan integral.
Filsafat ilmu semakin kompleks. Struktur ilmu pun juga berubah seiring dengan
perkembangan masyarakat. Suatu perspektif tertentu dipakai tidak hanya satu disiplin
ilmu, artinya bisa jadi beberapa disiplin ilmu memakai objek formal yang sama. Maka bisa
dipahami, pernyataan Qomaruddin Hidayat, bahwa ilmu-ilmu yang pada awalnya
merupakan anak cabang dari filsafat, dewasa ini ilmu-ilmu yang sudah menjadi dewasa,
bahkan beranak-cucu ini cenderung mengadakan reunifikasi. Karena itu dengan filsafat
ilmu, beberapa disiplin ilmu ternyata bisa dikelompokkan pada pola pikir yang sama.
4
SEJARAH ILMU FILSAFAT
Filsafat ilmu berasal dari zaman Yunani Kuno, di mana filsafat ilmu lahir karena
munculnya sebuah pengetahuan dari Barat. Akan tetapi, pada perkembangannya ternyata
ilmu pengetahuan di abad ke-17 mengalami perpecahan, di mana ilmu dan filsafat berdiri
sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan selalu mengacu kepada peradaban Yunani. Hal
ini didukung oleh beberapa faktor, di antaranya adalah mitologi bangsa Yunani,
kesusastraanYunani, dan pengaruh ilmu pengetahuan pada waktu itu yang sudah sampai
di Timur Kuno. Terjadinya perkem
bangan ilmu pengetahuan di setiap periode ini dikarenakan pola pikir manusia yang
mengalami perubahan dari mitos-mitos menjadi lebih rasional.
Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa sebelum abad ke-17 ilmu identik
dengan filsafat. Pendapat tersebut sejalan dengan pemikiran Van Peursen (1985) yang
mengemukakan bahwa dahulu ilmu merupakan bagian dari filsafat, sehingga definisi
tentang ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianut. Koento Wibisono menyatakan
bahwa filsafat itu sendiri telah mengantarkan adanya suatu konfigurasi dengan
menunjukkan bagaimana “pohon ilmu pengetahuan” telah tumbuh mekar-bercabang
secara subur
5
SEJARAH ILMU FILSAFAT
Perkembangan sejarah ilmu pengetahuan menurut amsal bakhtiar yang dibagi menjadi
empat periode dijelaskan sebagai berikut:
6
SEJARAH ILMU FILSAFAT
Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal melalui
teoremanya. Dikenal sebagai Bapak Bilangan, dan salah satu peninggalan
Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa
kuadrat hipotenusa dari suatusegitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat
dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya).
Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat
besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah yang
mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. sumbangsih
Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode penyelidikannya,
yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan untuk menguji
konsep moral yang pokok.
Ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal
ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar pandangannya pada
keadaan ideal. Selain itu, ia juga menulis tentang Hukum dan banyak dialog di
mana Socrates adalah peserta utama. Sumbangsih Plato yang terpenting tentu saja
adalah ilmunya mengenai ide.
Adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander yang
Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu
Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama
yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara
sistematis. Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk
politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki. Dari
kontribusinya, yang paling penting adalah masalah logika dan Teologi.
7
SEJARAH ILMU FILSAFAT
2. Zaman Pertengahan (6 M – 16 M)
Secara garis besar filsafat abad pertengahan dapat dibagi menjadi dua periode
yaitu: periode Scholastik Islam dan periode Scholastik Kristen. Pada periode
Scholastik Islam, para filosof Islamlah yang pertama mengenalkan filsafatnya
Aristoteles. Diantaranya adalah Ibnu Rusyd, ia mengenalkan kepada orang-orang barat
yang belum mengenal filsafat Aristoteles. Para ahli pikir Islam yang lain (Scholastik
Islam) yaitu Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, dan lain-lain.
3. Zaman Renaisans (4 M – 16 M)
Renaisans adalah suatu zaman yang sangat menaruh perhatian dalam bidang
seni lukis, patung, arsitektur, musik, sastra, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Zaman renaisans terkenal dengan era kelahiran kembali kebebasan manusia dalam
berpikir. Pada zaman ini, manusia mulai berpikir secara baru, dan secara berangsur-
angsur melepaskan diri dari otoritas kekuasaan gereja yang selama ini telah membatasi
manusia dalam mengemukakan kebenaran filsafat dan ilmu pengetahuan. Proses
melahirkan kembali ini terjadi pada abad ke-15 dan 16. Dan, yang melahirkan kembali
kebudayaan Yunani dan Romawi kuno ini adalah orang-orang yang biasa disebut kaum
humanis.
4. Periode Kontemporer
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini.
Zaman ini ditandai dengan adanya teknologiteknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-
ilmu yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika
dan kimia, pada zaman ini disebut dengan “Sains Besar”. Selain kimia dan fisika,
teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat pada zaman ini, seperti: Listrik,
Elektronika (transistor dan IC), Robotika (mesin produksi dan mesin pertanian), TV
dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat
Terbang dll.
8
SEJARAH ILMU FILSAFAT
Induk pertumbuhan filsafat ilmu jelas berasal dari ilmuwan besar yaitu Plato,
filsuf pertama yang mengemukakan epistemologi dalam filsafat ilmu. Filsuf Yunani
berikutnya yang berbicara tentang epistemologi adalah Aristoteles. Pemikiran Plato dan
Aristoteles memang sering ada perbedaan. Pembahasan tentang epistemologi Plato dan
Aristoteles dibandingkan pada table dibawah ini.
9
SEJARAH ILMU FILSAFAT
ibarat tabula rasa, kosog tanpa isi, lingkungan dan pengalamanlah yang menjadikannya
berisi. Gagasan ini, jelas mengikuti paham empiris, bahwa pengalaman hidup yang
membentuk keimuan seseorang. Pengalaman indrawi menjadi sumber pengetahuan bagi
manusia dan cara mendapatkannya tentu saja lewat observasi serta pemanfaatan seluruh
indra manusia.
Filsafat ilmu telah melahirkan sekian banyak aliran pemikiran. Seiring dengan
para ahli yang ngin meletakkan sebuah pemikiran. Tugas ilmuwan sebenarnya addalah
mengikuti aliran itu secara konsisten, hingga tidak tumpang tindih dalam mencari
kebenaran. Beberapa aliran yang sudah cukup baku dalam filsafat ilmu adalah sebagai
berikut:
1. Rasionalisme
10
SEJARAH ILMU FILSAFAT
2. Empirisme
3. Realisme
4. Idealisme
11
SEJARAH ILMU FILSAFAT
Hegel dan Kant. Namun demikian, bangunan filsafat politik modern yang berpaham
bahwa manusia dapat mengatur dunia melalui ilmu pengetahuan telah membuktikan
vitalitas aliran idealisme Kantian.
5. Positivisme
6. Pragmatisme
Pragmatsime adalah mahzab pemikiran filsafat ilmu yang dipelopori oleh C.S
Peirce, William James, John Dewey, George Herbert Mead, F.C.S. Schiller dan Richard
Rorty. Pragmatisme berargumentasi bahwa filsafat ilmu haruslah meninggalkan ilmu
pengetahuan transendental dan menggantinya dengan aktivitas manusia sebagai sumber
pengetahuan. Sumbangan dari pragmatisme adalah dalam praktik demokrasi. Dalam
area ini pragmatisme memfokuskan pada kekuatan individu untuk meraih solusi kreatif
terhadap masalah yang dihadapi. Namun demikian, walaupun masing – masing aliran
ada kelebihan dan kelemahannya, setiap filsafat ilmu saling berkontribusi dengan saling
meyapa secra kritis.
Dari pokok bahasan di atas, semua filsafat ilmu memebrikan kontribusi yang
signifikan bagi terbentuknya pemikiran ilmu pengetahuan 12 modern. Sedangkankajian
yang dibahas dalam filsafat ilmu adalah meliputi hakikat (esensi) pengetahuan,
12
SEJARAH ILMU FILSAFAT
artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem-problem mendasar ilmu
pengetahuan seperti; ontologi ilmu, epistimologi ilmu dan aksiologi ilmu. Dari berbagai
aliran filsafat ilmu diatas, sampai sekarang banyak mewarnai perkembangan ilmu di
Indonesia, terutama dalam bidang penelitian. Implikasi dari berbagai aliran itu memiliki
sudut pandang metodologis yang berbeda. Bahkan masing-masing aliran akan
melahirkan aneka ragam metode penelitian. Namun dalam wawasan filsafat ilmu,
aliran tetap menjadi akar dari perkembangan ilmu pengetahuan. Aliran akan
menentukan metode dan seluruh teori yang digunakan dalam penelitian apapun
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Yunani adalah tonggak kelahiran filsafat ilmu dan juga kiblat dari segala ilmu. Yang
paling penting dalam filsafat ilmu baru adalah penekannanya pada penelitian yang
berkesinambungan dan bukannya hasil-hasil yang diterima sebagai inti pokok kegiatan
ilmu pengetahuan. Tahap berpikir yang dilandasi teori, keraguan, logika, dan rasionalitas
itulah gema filsafat ilmu. Sejarah perkembangan ilmu terbagi secara periode, yakni; Zman
Pra Yunani Kuno, Zaman Yunani kuno, Masa Helintis Romawi, Zaman Abad pertengahan,
Zaman Renaissance, Zaman Modern, Zaman Kontemporer (Abad XX dan Seterusnya).
Adapun aliran-aliran filsafat ilmu terbagi menjadi beberapa aliran yaitu sebagai berikut:
rasonalisme, empirisme, realisme, idealisme, positivisme, dan pragmatisme. Dari berbagai
aliran filsafat ilmu, sampai sekarang banyak mewarnai perkembangan ilmu di Indonesia,
terutama dalam bidang penelitian. Implikasi dari berbagai aliran itu memiliki sudut
pandang metodologis yang berbeda. Bahkan masing- masing aliran akan melahirkan aneka
ragam metode penelitian. Namun dalam wawasan filsafat ilmu, aliran tetap menjadi akar
dari perkembangan ilmu pengetahuan. Aliran akan menentukan metode dan seluruh teori
yang digunakan dalam penelitian apapun
13
SEJARAH ILMU FILSAFAT
DAFTAR PUSTAKA
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013 edisi revisi), hlm. 22
14
SEJARAH ILMU FILSAFAT