Anda di halaman 1dari 15

PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN KONVENSIONAL DAN SYARIAH

Iwan Setiawan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung
iwansetiawan@uinsgd.ac.id

Abstract

Financial statements (Financial Statements) are the end product of the process of
recording and summarizing business transaction data, an accountant is expected to be able to
manage all accounting data so as to produce financial reports and even have to be able to
interpret and analyze the financial reports he makes. The benchmark for whether or not a
financial institution or company is healthy is seen from the financial statements and this will
affect the decisions of external parties in terms of investment or otherwise. many things. In
essence, the purpose of both is the same, namely to present reports from health institutions or
Prushan in the form of financial statements.

Keywords: Conventional Financial Statements, Sharia Financial Statements

Abstrak

Laporan keuangan (Financial Statment) merupakan Produk Akhir dari


serangkaian proses Pencatatan dan Pengikhtisaran data transaksi bisnis, seorang
akuntan diharapkan mampu unuk mengorganisir seluruh data akuntansi sehingga
menghasilkan laporan keuangan dan bahkan harus dapat menginterpestasikan serta
menganilisis laporan kuangan yang dibuatnya. Bahkan tolak ukur sehat tidaknya
suatu Lembaga keuangan ataupun Perusahaan itu dilihat dari laporan keuangan
dan hal tersebut akan mempengaruhi keputusan pihak eksternal dalam hal ivestasi
ataupun lainnya dalam hal ini penulis menyajikan dua bahan laporan keuangan
sebagai perbandingan yakni laporan keuangan konvensional dan syariah, dimna
keduanya memiliki kesamaan dan perbedaan dalam banyak hal. Nmun pada
hakikatnya tujuan keduanya ialah sama yakni meyajikan laporan kesehatan lembaga
atau prushan dalam bentuk laporan keuangan.

Kata kunci : Laporan Keuangan Konvensional,Laporan Keungan syariah


Iwan Setiawan

PENDAHULUAN menentukan arah dan tingkat


Efisiensi ekonomi modern perkembangan produksi. Data
tergantung pada kualitas dan efisiensi akuntansi keuangan, yang diperoleh
arus informasi antara semua pelaku dalam laporan tahunan, memberikan
pasar. Bukan tanpa alasan, ekonomi informasi yang diperlukan bagi
modern dianggap berbasis informasi manajer puncak untuk membiayai
dan banyak krisis dan kehancuran proyek investasi.
pasar dianggap disebabkan oleh Inti dari analisis laporan
kurangnya informasi yang dapat keuangan dari posisi pengguna adalah
diandalkan, tepat waktu dan kredibel untuk meninjau dan mengevaluasi
(Wyrobek & Stanczynk, 2015). informasi dalam pelaporan untuk
Dalam kondisi modern, laporan mendapatkan kesimpulan yang dapat
keuangan adalah basis informasi yang diandalkan tentang keadaan masa lalu
paling lengkap, obyektif dan dapat suatu organisasi yang bertujuan
diandalkan, berdasarkan mana meramalkan fungsinya di masa depan.
seseorang dapat membentuk pendapat Evaluasi laporan keuangan adalah
tentang properti dan posisi keuangan proses dimana posisi keuangan masa
suatu perusahaan (Thalassinos dan lalu dan saat ini dan kinerja
Liapis, 2014). Sesuai dengan undang- perusahaan dinilai. Karena analisis
undang, laporan keuangan akuntansi laporan keuangan, karakteristik
adalah sumber informasi terbuka, dan terpenting perusahaan juga
komposisi, isi, dan bentuk ditentukan, yang bersaksi, khususnya,
penyajiannya disatukan oleh tentang keberhasilannya atau risiko
parameter dasar, menjadi mungkin kebangkrutan (Izuymov et al. 2017).
untuk mengembangkan metode Untuk pengguna yang berbeda, dalam
standar untuk membaca dan hal skala implementasinya, analisis
menganalisisnya (Suryanto dan laporan keuangan tergantung pada
Thalassinos, 2017). tujuan tertentu. Pada saat yang sama,
Pelaporan digunakan oleh analisis dan arah kerja saat
manajemen perusahaan sebagai dasar menganalisis laporan keuangan dapat
untuk membuat keputusan manajerial. berbeda. Oleh karena itu, laporan
Datanya diperlukan untuk analisis keuangan perusahaan dapat
kegiatan organisasi. Berkat itu, bermanfaat bagi berbagai pihak yang
dimungkinkan untuk mengidentifikasi berkepentingan (Bondarenko, 2010).
penyebab penyimpangan dari
parameter yang ditetapkan METODOLOGI
sebelumnya dan mengungkap Metode yang digunakan yaitu
cadangan produksi yang tidak metode deskriptif-analitis dan
digunakan. Badan statistik banyak pendekatan kualitatif. Sumber dan
menggunakan laporan tahunan teknik pengumpulan data diperoleh
banyak perusahaan untuk berbagai dengan studi literatur yang
perkembangan yang memungkinkan merupakan salah satu metode

172 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume IV/Nomor 02/Juli 2022
Iwan Setiawan

penelitian dengan mengumpulkan, perusahaan. Menurut Munawair,


membaca, serta mencatat studi Laporan keuangan adalah alatyang
kepustakaan yang terkait dengan sangat penting untuk memperoleh
penelitian, lalu mengolahnya sebagai informasi sehubungan dengan posisi
dasar untuk membangun kerangka keuangan dan hasil-hasil yang telah
judul dengan kesatuan yang utuh. dicapai oleh perusahaan
Teknik analisis data dilakukan secara bersangkutan, dengan begitu laporan
deduktif dan induktif untuk keuangan diharapkan akan membantu
menemukan rumusan konseptual para pengguna (user) untuk membuat
tentang perbandingan laporan keputusan ekonomi yang bersifat
keuangan konvensional dan syariah. finansial.
Melalui hasil penelitian ini diharapkan Laporan keuangan (Financial
memperoleh kesimpulan akhir untuk Statment) merupakan Produk Akhir
memperkuat dan mengembangkan dari serangkaian proses Pencatatan
hasil-hasil penelitian sebelumnya yang dan Pngikhtisaran data transaksi
relevan. bisnis, seorang akuntan diharapkan
mampu unuk mngorganisir seluruh
HASIL DAN PEMBAHASAN data akuntansi sehingga mnghasilkan
A. Definisi Laporan Keeuangan laporan keuangan dan bahkan harus
Menurut Ikatan Akuntan dapat menginterpestasikan serta
Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 1 mnganilisis laporan kuangan yang
Tahun 2015 “Laporan keuangan dibuatnya (Hery, 2015).
adalah catatan informasi keuangan Laporan kuangan pada
suatu perusahaan pada suatu periode dasarnya adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan akuntansi yang dapat digunakan
untuk menggambarkan kinerja sebagai alat untuk mngkomunikasikan
perusahaan tersebut” data keuangan attau aktivitas
Pengertian lain disampaikan persahaan kepada pihak-pihak yang
oleh Sofyan Sahri “Laporan keuangan berkepentingan. Dengan kata lain,
adalah merupakan produk atau hasil Lapoan kuangan ini berfungsi sebagai
akhir dari suatu proses akuntansi. alat informasi yang menghubungkan
Sebagai hasil akhir dari proses perusahaan dengan para pihak yang
akuntansi, laporan keuangan berkpentingan guna menunjukan
memberikan informasi yang berguna kondisi kesehatan keuangan psahaan
untuk pengambilan keputusan dan kinreja pusahaan.
berbagai pihak misalnya pemilik dan B. Pengaruh Laporan Keuangan
kreditor (Harahap, 2004). Laporan Keuangan dan
Laporan keuangan merupakan Pengaruhnya bagi Perusahaan
suatu informasi yang Laporan keuangan yang
menggambarkan kondisi keuangan dipublikasikan dianggap memiliki arti
suatu perusahaan, dimana informasi penting dalam menilai suatu
tersebut dapat dijadikan sebagai
gambaran kinerja keuangan suatu
Volume IV/Nomor 02/Juli 2022 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 173
Iwan Setiawan

perusahaan, karena informasi laporan 1. Pihak Internal


keuanganitu dapat dianalisaapakah a. Pihak Manajamen,
perusahaan itu baikatau tidak bagi berkepentingan langsung dan
yang berkepentingan. Pada setiap sangat membutuhkan inforasi
perusahaan di bagiankeuangan keuangan untuk tujuan
memegang peranan penting dalam pengendalian (Controlling),
menentukan arah perencanaan pengkoordinasian
perusahaan,oleh karena itu bagian (Cordinating), dan
keuangan harus berfungsi secara baik, perencanaan (Planning) suatu
sehingga pihak-pihak yang perusahaan .
membutuhkan akan dapat b. Pemilik perusahaan, dengan
memperoleh laporan keuangan menganalisa laporan
tersebut dan membantunya dalam keuangan pemilik dapat
proses pengambilan keputusan sesuai menilai berhasil
yang diharapkan. Dalam analisis 2. Pihak Eksternal
informasi keuangan, setiap aktivitas a. Investor,memerlukan aalisa
bisnis harus di analisis secara laporan keuangan dalam
mendalam baik oleh manajemen rangka penentuan kebijakan
maupun oleh pihak-pihak yang penanaman modalnya, bagi
berkepentingan dengan perusahaan investor yang penting adalah
yang bersangkutan. tingkat imbalan hasil (return)
Dari definisi di atas dapat dari modal yang telah atau
dipahami bahwa manajemen akan ditanam dalam suatu
menyajikan laporan keuangan dan perusahaan.
pihak luar perusahaan memanfaatkan b. Kreditur, mereka merasa
informasi tersebut untuk membantu berkepentingan terhadap
membuat keputusan. Seorang investor pengembalian/ pembayaran
yang ingin membeli atau menjual kredt yang telah diberikan
saham dapat terbantu dengan kepada perusahaan, mereka
memahami dan menganalisis laporan perluu mengetahui kinerja
keuangan hingga selanjutnya dapat keuangan jangka
menilai perusahaan mana yang pendek,(likuiditas) dan
mempunyai prospek yang profitabilitas dari perusahaan.
menguntungkan di masa depan. c. Pemerintah, informasi ini
Laporan keuangan pada umumnya sangat bguna untuk tujuan
terdiri dari: Neraca, laporan Laba pajak dan juga oleh lembaga
rugi,Laporan perubahan modal, yang lain seperti statistik dan
laporan arus kas dan catatan atas lain-lain (Hidayat, 2018).
laporan keuangan (Hidayat, 2018).
C. Pihak-pihak yang D. Tujuan Laporan Keuangan
berkepentingan dalam laporan
Tujuan laporan keuangan
keuangan
adalah untuk memberikan informasi
174 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume IV/Nomor 02/Juli 2022
Iwan Setiawan

kepada pihak yang membutuhkan atau kaidah-kaidah syariah.


tentang kondisi suatu perusahaan dari Sedangkan Laporan keuangan
sudut angka-angka dalam satuan konvensional adalah laporan
moneter. Tujuan laporan keuangan keuangan yang memberikan informasi
secara garis besar adalah: kuantitatif tentang posisi keuangan
dan perubahannya serta hasil yang
1. Screening (sarana informasi),
dicapai pada periode tertentu.
analisa hanya dilakukan
Laporan keuangan konvensial dan
berdasarkan laporan
syariah sejatinya merupakan jenis
keuangannya, dengan demikian
laporan yang memuat sebagian besar
seorang analis tidak perlu turun
hal-hal yang sama dan intinya
langsung ke lapangan untuk
melaporkan kinerja perusahaan
mengetahui situasi serta kondisi
sembari memperlihatkan posisi
perusahaan yang dianalisa.
perusahaan saat ini terkait dengan
2. Understanding (pemahaman),
kekayaan dan kewajiban. Namun ada
analisa dilakukan dengan cara
beberapa perbedaan yang menjadikan
memahami perusahaan, kondisi
keduanya merupakan laporan
keuangannya dan bidang
keuangan yang berbeda.
usahanya serta hasil dari
1. Persamaan Laporan Keuangan
usahanya.
Syari’ah dan Konvensiona
3. Forecasting (peramalan), analisa
Pada umunya tujuan sebuah
dapat digunakan juga untuk
laporan keuangan adalah sebagai
meramalkan kondisi perusahaan
berikut Beberapa persamaan antara
pada masa yang akan datang.
Pernyataan Standar Akuntansi
4. Diagnosis (diagnose), analisa
Keuangan No. 5 (perbankan syariah)
memungkinkan untuk dapat
dan Pernyataan Standar Akuntansi
melihat kemungkinan terdapatnya
Keuangan No. 31 (perbankan
masalah baik di dalam manajemen
konvensional) adalah sebagai berikut:
ataupun masalah yang lain dalam
a. Memberikan informasi kas yang
perusahaan.
dapat di percaya mengenai posisi
5. Evaluation (evaluasi), analisa
keuangan perusahaan atau
digunakan untuk menilai serta
lembaga keuangan pada periode
mengevaluasi kinerja perusahaan
tertentu.
termasuk manajemen dalam
b. Memberikan laporan keuangan
meningkatkan tujuan perusahaan
yang dapt dipercaya mengenai
secara efisien.
hasil usaha perusahaan atau
lembaga keuangan dalam periode
E. Perbedaan dan Persaman laporan
tertentu.
Keuangan syariah dan
c. Memberikan informasi yang dapat
Konvensional
membantu pihak –pihak yang
Laporan keuangan syariah
berkepentingan untuk menilai
adalah laporan keuangan yang bentuk
atau mengintreprestasikan kondisi
penyajiannya sesuai dengan entitas
Volume IV/Nomor 02/Juli 2022 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 175
Iwan Setiawan

dan potensi suatu perusahaan atau undang. Untuk standarisasi perbankan


lembaga keuanagan. konvensional telah diatur dalam
d. Memberikan informasi penting standar keuangan Akutansi nomor 31
lainya yang relevan dengan tentang akutansi perbankan sedang
kebutuhan pihak-pihak untk perbankan syariah diatur dalam
berkepentinagan dengan laporan Akutansi Keuanagn Nomor 59
kebutuhan yang bersangkutan. mengenai akutansi perbankan syariah.
Secara umum perbankan
Dari ke empat tujuan umum
konvensional dan perbankan syariah
sebuah lembaga keuangan diatas
memiliki perbedaan prinsip yang
dapat disimpulkan bahwasanya
mendasar. Perbankan konvensional
persamaan antara laporan keuangan
lebih menekankan pada bungga,
dkonvensional dan laporan syariah
sedangkan syariah lebih kepada
adalah sama-sama untuk
pembagian hasil. Dalam laporan
menginformasikan keadaan keuangan
keuangan bank konvensional memiliki
suatu lembaga atau instasi.
5 jenis laporan keuangan, sedangkan
2. Perbedaan Laporan Keuangan
laporan keuangan syariah meiliki 8
Syari’ah dan Konvensional
jenis laporan keuangan. Perbedaan 5
a. Dari Segi Pelaporan
dan 8 jenis tersebut adalah sebagai
Dalam perkembangan
berikut:
perbankan, standar akutansi keuanagn
perbankan sudah diatur dalm undang-
Bank Konvensional Bank Syariah

1. Neraca 1. Neraca
2. Laporan laba rugi 2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Arus Kas 3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Laporan Peruubahan Ekuitas
5. Catatan Atas Laporan 5. Lap. Perubahan dana investasi terkait
Keuangan 6. Laporan Rekonsiliasi Pendapatan
dan bagi Hasil
7.Laporan Sumbber dana dan
penggunaan dana Zakat
8. Laporann Dan penggunaan dana
kebaikan.

Acuan peyusunan laporan 3) Pedoman akutansi perbankan


keuangan Bank Konvensional Indonesia (PAPI)
1) Kerangka dasar penyusunan dan Acuan peyusunan laporan
penyajian laporan keuangan keuangan Bank Syariah
(KDPPLK)
2) PSAK (no 1-58)

176 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume IV/Nomor 02/Juli 2022
Iwan Setiawan

1) Kerangka Dasar penyusunan dan Dalam bank syariah, akad yang


penyajian laporan keuangan yang dilakukan memiliki konsekwensi
syariah (KDPPLKS) duniawi dan ukhrowi, karena akad
2) PSAK Syariah (No.101-109) yang dilakukan berdasarkan hukum
3) PSAK 59: Akutansi perbankan islam. Sehingga kesepakatan dapat
4) Pedoman Akutansi Perbankan diminimalisir. Selain itu akad dalam
Syariah indonesia (PAPSI) perbankan syariah baik dalam hal
barang, pelaku transaksi, maupun
b. Dari segi akad dan legalitas ketentuan lainnya harus memenuhi
Fiqih muamalat Islam ketentuan akad, seperti hal-hal
membedakan antara wa’ad dengan berikut.
akad. Wa’ad adalah janji (promise) 1) Rukun, seperti penjual, pembeli,
antara satu pihak kepada pihak barang, harga dan ijab qabul.
lainnya, sementara akad adalah 2) Syarat, seperti:
kontrak antara dua belah pihak. Wa’ad a) Barang dan jasa harus halal.
hanya mengikat satu pihak, yakni b) Harga barang dan jasa harus
pihak yang memberi janji jelas
berkewajiban untuk melaksanakan c) Tempat penyerahan harus
kewajibannya. Sedangkan pihak yang jelas.
diberi janji tidak memikul kewajiban d) Barang yang ditransaksikan
apa-apa terhadap pihak lainnya. harus sepenuhnya dalam
Dalam wa’ad, terms and condition-nya kepemilikan.
belum ditetapkan secara rinci dan
Dari uarian diatas akad dan
spesifik (belum well defined). Bila
legalitas sebuah lembaga keungan
pihak yang berjanji tidak dapat
syariah dan konvensional itu berbeda
memenuhi janjinya, maka sanksi yang
dimana akad dalam bank syariah itu
diterimanya lebih merupakan sanksi
memberikan nilai dunia dan ahirat
moral.
karena disitu menentukan langkah
Akad merupakan suatu
yang akan dilakukan oleh sesorang.
kesepakatan yang mengikat kedua
Sementara dalam konvensional hanya
belah pihak yang saling bersepakat,
akan memberikan sanki moral sesuai
yakni masing-masing pihak terikat
dengan yang sudah disepakati di
untuk melaksanakan kewajiban
awal.
mereka masing-masing yang telah
c. Dari segi usaha yang di biayai1
disepakati terlebih dahulu. Dalam
Prinsip syariah yang berlaku
akad, terms and condition-nya sudah
umum dalam kegiatan muamalah
ditetapkan secara rinci dan spesifik
mengikat secar hukum bagi semua
(sudah well-defined). Bila salah satu
pelaku dan pemangku kepentingan
atau kedua pihak yang terikat dalam
kontrak itu tidak dapat memenuhi
kewajibannya, maka ia/mereka
menerima sanksi seperti yang sudah
disepakati dalam akad (Ismail, 2011). 1
Drs. Ismail, MBA., Ak, opcit, hlmn, 27
Volume IV/Nomor 02/Juli 2022 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 177
Iwan Setiawan

entitas yang melakukan transaksi tetap memperhatikan situai nasabah


syariah. Adapun ahlak merupakan tersebut.
norma dan etika yang berisi nilai-nilai e. Dari segi penyelesain sengketa
moral dalam interaksi sesama mahluk Berbeda dengan perbankan
agar hubungan tersebut menjadi saling konvensional, jika pada perbankan
menguntungkan dan harmonis. Dalam syariah terdapat perbedaan atau
bank syariah, bisnis dan usaha yang perselisihan antara bank dan
dibiayai tidak terlepas dari saringan nasabahnya, kedua belah pihak tidak
syariah. Karena itu, bank syariah tidak menyelesaikannya di peradilan negeri,
akan mungkin membiayai usaha yang tetapi menyelesaikannya sesuai tata
terkandung di dalammnya hal-hal cara dan hukum syariah. Lembaga
yang diharamkan. Dalam perbankan yang mengatur hukum berdasar
syariah suatu pembiayaan tidak akan prinsip syariah di Indonesia dikenal
disetujui sebelum dipastikan beberapa dengan nama Badan Arrbitrase
hal pokok, diantaranya sebagai Muamalah Indonesia (BAMUI) yang
berikut: didirikan secara bersama oleh
1) Usaha yang dibiayai merupakan Kejaksaan Agung Republik Indonesia
proyek halal. dan Majelis Ulama Indonesia.
2) Usaha yang bermanfaat bagi Menurut UU No.30 tahun 1999 pasal 1
masyarakat angka 1 arbitase adalah cara
3) Usaha yang menguntungkan bagi penyelesaian suatu sengketa perdata
bank dan mitra usahanya diluar peradilan umum yang
didasarkan pada perjanjian arbitase
d. Dari segi pendapatan (laba) yang dibuat secara tertulis oleh para
Dari segi pendapatan atau laba pihak yang bersengketa, Dengan kata
bank konvensional memperoleh laba lain bahwa arbitase adalah lembaga
dari hasil bunga,bunga itu di dapatkan yang dipilih oleh pihak yang
dari hasil pembiayaan antara pihak bersengketa dan untuk memberikan
bank kepada nasabah . begitu pula keputusan mengenai sengketa yang
dengan bank syariah hanya saja laba mereka persilihkan.
yang di hasilkan bank syariah adalah Dalam rekomendasi
hasil dari pembiayaan bank kepada RAKERNAS MUI tanggal 23-26
nasabah yanga telah di sepakati di Desember 2002, menegaskan bahwa
depan sebelum kegiatan itu di BAMUI adalah lembaga hukam
laksanakan atau sering di sebut juga (arbitrase syariah) satu-satunya dan
dengan prinsip bagi hasil. Bank merupakan perangkat organisasi MUI.
konvensional tidak memperdulikan Kemudian sesuai dengan hail
apakah usaha yang dijalankan oleh pertemuan antara dewan pimpinan
pihak nasabah itu berhasil atau tidak, MUI dengan pengurus BAMUI
pihak konvesional tetap mengambil tanggal 26 Agustus 2003 serta
keuntungan. Sedangkan bank syariah memperhatikan isi surat pengurus
BAMUI No.82/BAMUI/07/X/2003,

178 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume IV/Nomor 02/Juli 2022
Iwan Setiawan

tanggal 7 Oktober 2003, maka MUI, 2) Mengubah bentuk badan dari


tanggal 24 Desember 2003, yayasan menjadi badan yang
menetapkan: berada d bawah MUI dan
1) Mengubah nama Badan Arbitrase merupakan perangkat organisasi.
Muamalat Indoesia (BAMUI) 3) BASYARNAS bersifat otonom dan
menjadi Badan Arbitrase Syariah independen.
Nasional (BASYARNAS).
Gambar 1.1
Posisi Keuangan (neraca ) BANK MANDIRI TBK.

178 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume IV/Nomor 02/Juli 2022
Iwan Setiawan

Gambar 1.2 Laporan Arus Kas

180 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume IV/Nomor 02/Juli 2022
Iwan Setiawan

Gambar 1.3 Laporan Keuangan (neraca dan Laba-rugi) BANK Syariah Mandiri

Volume IV/Nomor 02/Juli 2022 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 181
Iwan Setiawan

Gambar 1.4 Laporan Ekuitas dan Laporan Laba-Rugi

182 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume IV/Nomor 02/Juli 2022
Iwan Setiawan

Gambar 1.5 Laporan Komitmen

KESIMPULAN 2. Memberikan laporan keuangan


Laporan keuangan adalah yang dapt dipercaya mengenai
laporan yang di susun secara periodik hasil usaha perusahaan atau
menurut prinsip-prinsip akutansi yang lembaga keuangan dalam periode
di terima secara umum tentang status tertentu.
keuangan baik dari individu maupun 3. Memberikan informasi yang dapat
organisasi. pada dasarnya laporan membantu pihak –pihak yang
keungan syariah dan konvensional berkepentingan untuk menilai
adalah organisasi yang bertujuan atau mengintreprestasikan kondisi
sebagai berikut: dan potensi suatu perusahaan atau
1. Memberikan informasi kas yang lembaga keuanagan.
dapat di percaya mengenai posisi 4. Memberikan informasi penting
keuangan perusahaan atau lainya yang relevan dengan
lembaga keuangan pada periodik kebutuhan pihak- pihak
tertentu. berkepentinagan dengan lapora
kebutuhan yang bersangkutan.

Volume IV/Nomor 02/Juli 2022 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah 183
Iwan Setiawan

Hanya saja dalam sistem dan berdasarkan hukum islam yang


pelaksanaan yang berbeda. Jika bank dimana mengikat kedua belah pihak
syariah berlandaskan pada hukum yang saling bersepakat, yakni masing-
islam (syariah) sedangkan bank masing pihak terikat untuk
konvensional tidak menggunakan melaksanakan kewajiban mereka
konsep islam. Dalam bank syariah, masing-masing yang telah disepakati
akad yang yang dilakukan memiliki terlebih dahulu.
konsekwensi duniawi dan ukhrowi,
karena akad yang dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Bondarenko, L.V. (2009). Organizational-economic bases of ensuring competitiveness of


recreational-tourist services. Terra Economicus, 7(2-3), 137-140.

Harahap, Sofyan Syafri. (2004). Akuntansi Islam. Jakarta: PT Bumi Aksara


Hery. (2015). Praktis Menyusun Laporan Keuangan; Cepat & Mahir Menyajikan.
Jakarta: Salmeba Empat

Hidayat, Wastam Wahyu. (2018). Dasar-Dasar Laporan Keuangan. Jakarta: Uwais


Inspirasi Indonesia
Ismail. (2011). Perbankan Syariah. Jakarta: Kharisma Putera Utama

Izuymov, I.V., Liman, I.A., Korenkova, S.I., Sadykova, H.N., Ignatova, Y.V.,
Bogdanova, J.Z. (2017). Economic and legal review of pretrial warning of
insolvency in foreign legislation. Man in India, 97(20), 475-493.

SK No.Kep 09/MUI/XII/2003

Suryanto, T., Thalassinos, I.E. (2017). Cultural ethics and consequences in whistle-
blowing among professional accountants: An empirical analysis. Journal of Applied
Economic Sciences, 12(6), 1725-1731.

Thalassinos, I.E. and Liapis, K. (2014). Segmental financial reporting and the
internationalization of the banking sector. Chapter book in, Risk Management:
Strategies for Economic Development and Challenges in the Financial System,
(eds), D. Milos Sprcic, Nova Publishers, 221-255, ISBN: 978-163321539-9; 978-
163321496-5.

184 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume IV/Nomor 02/Juli 2022
Iwan Setiawan

Wyrobek, Joanna &vZbigniew Stańczyk. (2015). Manipulations of Financial Statements


in The Polish Accounting and Role Of Financial Audit in Their Detection. Available
at SSRN 2649021 (2015)

185 Jurnal Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah Volume IV/Nomor 02/Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai