Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

ANALISIS DAN PENGGUNAAN LAPORAN KEUANGAN

I. ANALISIS DAN PENGGUNAAN LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan bermanfaat karena membantu pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi yang lebih baik. Baik organisasi yang berorientasi profit maupun non-
profit akan selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang.
Baik buruknya keputusan yang diambil akan sangat bergantung dan ditentukan oleh mutu
informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan.
Kegiatan akuntansi tidak hanya berhenti sampai laporan keuangan, melainkan juga
termasuk proses analisis laporan keuangan. Dalam rangka pengambilan keputusan masa
yang akan datang, rnanajemen perusahaan memerlukan informasi khususnya tentang apa
yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang. Laporan keuangan merupakan
salah satu sumber informasi penting yang digunakan pengelola organisasi dalam
pengambilan keputusan tersebut. Dikarenakan laporan keuangan bersifat historis yaitu
menyajikan informasi tentang apa yang telah terjadi, hal ini menimbulkan kesenjangan
kebutuhan informasi.
Analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan
tersebut dengan cara mengolah kembali laporan keuangan sehingga dapat membantu
pengambil keputusan melakukan prediksi.
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses penguraian laporan keuangan
ke dalam komponen laporan keuangan dan penelaahan masing-masing komponen laporan
keuangan tersebut serta hubungan antar komponen, dengan menggunakan teknik-teknik
analisis yang ada agar diperoleh pengertian yang tepat dan gambaran yang komprehensif
tentang laporan keuangan tersebut.
Leopold A. Bernstein memberikan definisi analisis laporan keuangan sebagai
berikut: " Financial statement analysis is the judgmental process that aims to evaluate the
current andjpast financial positions and results of operation of an enterprise with primary
objective of determining the best possible estimates and predictions about future
conditions and performance. "
Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan
ekonomi, apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang
akan terjadi di masa yang akan datang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan
melalui proses pembandingan, evaluasi dan analisis, akan diperoleh prediksi tentang apa
yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Di sinilah arti pentingnya suatu analisis
terhadap laporan keuangan. Hasil analisis laporan keuangan akan mampu membantu
menginterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat memberikan
dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.
Istilah Penggunaan dalam Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan
mencerminkan sangat luasnya aktivitas analisis laporan keuangan untuk berbagai
kepentingan pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena itu, laporan keuangan yang

1
dijadikan contoh pembahasan sebaiknya menggunakan laporan keuangan asli perusahaan,
bukan contoh laporan keuangan yang umumnya digunakan dalam buku teks.
Tujuannya adalah agar mahasiswa mengetahui, memahami dan mampu
menjelaskan hubungan-hubungan komponen laporan keuangan serta melatih pemahaman
kompleksitas perusahaan yang sesungguhnya

II. TUJUAN ANALISIS DAN PENGGUNAAN LAPORAN KEUANGAN


Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik
analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran-ukuran
dan hubungan-hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan.
Jadi, fungsi utama analisis laporan keuangan adalah untuk mengkonversi data menjadi
informasi.
Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, misalnya
dapat digunakan sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau
merger, sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa yang akan
datang, sebagai diagnosis terhadap masalah-masalah rnanajemen, operasi atau masalah
Iainnya, atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.
Dari semua tujuan tersebut, yang terpenting dari analisis laporan keuangan adalah
tujuannya untuk mengurangi ketergantungan pengambil keputusan pada dugaan murni,
terkaan dan intuisi, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa
dielakkan pada setiap proses pengambil keputusan.

III. KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan sesuai PSAK terdiri dari Balance Sheet, Income Statement,
Statement of Cash Flows, Statement of Shareholders' Equity dan Notes to Financial
Statement. Notes to Financial Statements adalah bagian tak terpisahkan dari laporan
keuangan pokok yang diaudit. Notes to Financial Statements menyajikan informasi
mengenai metode akuntansi, asumsi, dan estimasi yang digunakan manajemen dalam
menyampaikan data yang dilaporkan dalam laporan keuangan dan menyajikan disclosure
yang terkait dengan asset tetap, persediaan, PPh Badan, rencana pensiun dan rencana
benefit pasca kerja lainnya, utang, tuntutan hukum dan kontijensi, investasi jangka pendek
dan investasi iainnya, transaksi lindung-nilai (hedging), aktivitas manajemen resiko,
segmen bisnis, pelanggan besar, penjualan ke pihak yang memiliki hubungan istimewa,
dan penjualan ekspor. Sedangkan laporan keuangan menurut IFRS berbeda pada Financial
Position dan Comprehensive Income serta fokus pada pentingnya disclosure karena
laporan keuangan sepanjang disusun dengan menerapkan siklus akuntansi dan berbagai
software pengolahan transaksi akuntansi menjadi laporan keuangan hasil angka informasi
akun-akunnya tidak akan berbeda. Kemampuan dan kemauan disclosure yang akan
dipandang lebih bernilai oleh pembaca laporan keuangan.
Laporan keuangan sesuai PSAK tersebut dapat dilengkapi dengan supplementary
data atau supplementary schedule, yang memberikan informasi tambahan mengenai asset
dan utang suatu perusahaan tetapi bukan merupakan bagian pokok laporan keuangan dan

2
membantu pengguna laporan keuangan menginterpretasikan laporan keuangan atau
mengukur kinerja perusahaan (seperti financial ratios) sehingga laporan keuangan yang
dianalisis lebih bermanfaat dan mencerminkan perbandingan, konsistensi dan realita
ekonomi.

IV. SUSTAINABILITY REPORTING: PARADIGMA BARU PELAPORAN


KEUANGAN
Pandangan shareholder dan pengguna laporan keuangan ainnya pada saat ini
mengalami perubahan yaitu memfokuskan pada perolehan laba, memperhatikan tanggung
jawab sosial dan lingkungan perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan menjadi sangat
tergantung dari stakeholders secara keseluruhan. Pelaporan demikian dikenal dengan
istilah Sustainability Reporting (SR). Perusahaan melaporkan aspek keuangan, aspek sosial
dan aspek lingkungan yang terjadi di perusahaan. Contoh perusahaan yang telah
menerapkan SR adalah PT. Astra International Tbk.
Perusahaan yang membuat SR berarti juga perusahaan yang peduli terhadap
masyarakat dan lingkungannya. Manfaat yang diperoleh perusahaan yang membuat SR
adalah meningkatkan citra perusahaan, produk disukai konsumen, perusahaan dipandang
baik dan diminati calon investor, dan stakeholders memahami kondisi dan risiko yang
dihadapi oleh perusahaan.
Jadi, investor pun mengalami perubahan dalam pandangan investasi. Mereka tidak
hanya mencari return yang besar tetapi juga mencari perusahaan yang ramah lingkungan
dan menjalankan tanggung jawab Sosial. Konsep ini dikenal dengan nama Socially
Responsible Investment (SRI). Dengan konsep ini, dalam membuat keputusan investasi,
investor memasukkan pertimbangan etika dan moral selain pertimbangan finansial.
Investor mempertimbangkan masalah lingkungan hidup, hak asasi manusia dan corporate
governance. Contoh investor yang menerapkan SRI adalah Calvert Social.
Investment Fund, yang tidak bersedia melakukan investasi pada perusahaan yang
bergerak dalam bidang energi nuklir, peralatan perang, alkohol tembakau, dan perjudian.
Investor ini hanya mencari perusahaan yang ramah lingkungan dan manajemennya dikelola
secara terbuka.
Yang terpenting dalam paradigma SR, perusahaan harus selalu membangun
komunikasi dengan stakeholders, termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat. Dalam
melakukan komunikasi, perusahaan perlu mengidentifikasi sifat stakeholders dan
kebutuhannya. Komunikasi ini akan membantu perusahaan untuk mengantisipasi berbagai
isu yang mungkin terjadi, memenuhi kebutuhan stakeholders, dan membangun bisnis yang
lebih baik.. Dengan demikian, stakeholders akan memperoleh informasi yang valid dan
memahami kondisi dan risiko perusahaan dalam membangun reputasi dan kredibilitas.

V. SYARAT MENJADI ANAL1S

3
Untuk menjadi Analis, khususnya equity analyst dan credit analyst, membutuhkan
keahlian sebagai berikut:
1. Memahami jenis bisnis perusahaan yang akan dianalisis laporan keuangannya
2. Meyakini akurasi isi laporan keuangan yang ditunjang data pelengkap
3. Tujuan analisis yang diperlukan untuk membuat keputusan
4. Memahami konsep dan prinsip yang merupakan dasar laporan keuangan
5. Mengetahui secara mikro dan makro perekonomian yang sedang berlangsung saat
ini, baik kondisi ekonomi secara regional, nasional dan diupayakan secara global.
6. Memahami deregulasi dari pemerintah, baik dari segi moneter maupun fiskal

VI. KLASIFIKASI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN


Pengguna eksternal laporan keuangan memiliki kepentingan yang lebih luas dan
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Kreditur dan investor.
Kelompok pengguna eksternal memiliki tujuan analisis yang berbeda tetapi pengguna
utamanya adalah kreditur dan investor. Informasi yang diberikan kepada kreditur dan
investor umumnya juga bermanfaat bagi kelompok pengguna eksternal Iainnya.
Tujuan analisis laporan keuangan adalah perbandingan pengukuran risk and return
dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit sehingga memerlukan estimasi
masa yang akan datang atas earnings dan cash flows. Investor berkepentingan kepada
earning power dalam jangka panjang, pertumbuhan perusahaan, kemampuan
perusahaan membayar dividen dan peningkatan nilai perusahaan.
Kreditur melakukan pendekatan analisis yang berbeda dengan investor. Kreditur
jangka pendek seperti bank dan supplier, lebih menekankan kepada likuiditas jangka
pendek perusahaan karena mementingkan payback investasi secepatnya. Kreditur
jangka panjang seperti perusahaan asuransi dan dana pensiun, lebih berfokus kepada
posisi aset berumur panjang (long-lived assets) dan earning power perusahaan karena
harus memperoleh keyakinan pembayaran pokok dan bunga sampai saat jatuh tempo.
2. Pemerintah (eksekutif dan legislatif), Ditjen Pajak, Instansi Pemerintah lainnya.
3. Masyarakat umum, Serikat Pekerja, Pelanggan.

Pengguna internal yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan adalah


rnanajemen perusahaan dan karyawan. Manajemen perusahaan lebih berfokus kepada
kinerja yang harus dipertanggungjawabkan kepada pemilik, baik untuk aktivitas
operasional, investasi maupun pembiayaan, perolehan laba operasional, pertumbuhan
perusahaan, ekspansi usaha dan pengelolaan aset. Karyawan berkepentingan atas
kontinuitas perusahaan dalam memberikan kesejahteraan, pengelolaan dana pensiun,
pemotongan pajak dan jamsostek, asuransi, pendidikan, dan pelatihan sehingga merasa
diperlakukan sebagai aset perusahaan (human capital).

VII. AKTIVITAS BISNIS

4
Suatu perusahaan menjalankan berbagai aktivitas untuk menyediakan produk atau
jasa yang dapat dijual dan menghasilkan pengembalian investasi yang memuaskan.
Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya menginformasikan empat
aktivitas utama perusahaan yaitu perencanaan, operasional, investasi dan pembiayaan.
Masing-masing aktivitas bisnis utama ini penting untuk dipahami sebelum kita dapat
menganalisis laporan keuangan perusahaan secara efektif.
Aktivitas perencanaan suatu perusahaan pada dasarnya mengimplementasikan
tujuan dan sasaran tertentu yang terdapat dalam rencana bisnis (business plan). Business
plan mendeskripsikan maksud, strategi dan taktik untuk aktivitasnya. Business plan
membantu manajemen untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi kesempatan
dan hambatan yang diharapkan. Dua sumber informasi penting tentang business plan dapat
diperoleh dari sambutan Presiden Direktur suatu perusahaan dalam annual report dan
Management's Discussion and Analysis (MD & A). Informasi yang diperoleh dari sumber
informasi ini dapat mengukur keandalan peluang bisnis dan strategi perusahaan, dan
memahami dengan lebih baik kegiatan operasional,investasi dan pembiayaan.
Aktivitas operasional mencerminkan pelaksanaan business plan yang terdapat
dalam aktivitas investasi dan pembiayaan. Aktivitas operasional setidaknya mencakup lima
komponen yaitu penelitian dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran dan
administrasi. Aktivitas operasional perusahaan ini merupakan sumber utama laba
perusahaan. Analisis atas angka laba dan bagian komponennya, mencerminkan kesuksesan
perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya secara efektif dan efisien.
Aktivitas investasi mengacu pada perolehan dan pemeliharaan investasi dengan
tujuan menjual produk dan menyediakan jasa, dan untuk tujuan menginvestasikan
kelebihan kas. Investasi dalam tanah, bangunan, peralatan, hak legal (paten, lisensi, hak
cipta), sediaan, human capital (manajemen dan karyawan), dan sistem informasi adalah
untuk menjalankan operasional bisnis perusahaan. Aset ini dikenal dengan nama aset
operasional {operating assets). Perusahaan juga sering secara temporer atau permanen
menginvestasikan kelebihan kasnya dalam bentuk efek seperti saham ekuitas, obligasi dan
reksa dana atau dikenal dengan istilah aset keuangan (financial assets).
Aktivitas pembiayaan adalah teknik atau metode yang digunakan perusahaan untuk
mendapatkan uang untuk membayar kebutuhan seperti membeli bahan baku untuk
produksi, membayar pegawai, mengakuisisi perusahaan dan teknologi, dan untuk
penelitian dan pengembangan. Perusahaan harus berhati-hati dalam perolehan dan
pengelolaan sumber daya keuangan. Keputusan tentang komposisi aktivitas pembiayaan
tergantung pada kondisi di pasar keuangan..

VIII. RUANG LINGKUP ANALISIS BISNIS

5
Analisis laporan keuangan merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari
analisis bisnis (business analysis). Sasaran analisis bisnis adalah untuk meningkatkan
pengambilan keputusan bisnis dengan mengevaluasi informasi yang tersedia tentang
kondisi keuangan perusahaan, manajemennya, rencana dan strateginya, serta lingkungan
bisnisnya. Analisis bisnis diterapkan dalam banyak bentuk dan merupakan bagian penting
dari keputusan analisis efek, penasihat investasi, manajer reksa dana, bankir investasi,
pemeringkat kredit, bankir korporasi dan investor individual.
Ruang lingkup analisis bisnis, yaitu:
a. Analisis kredit : evaluasi atas kelayakan perusahaan untuk mendapatkan kredit
dengan berfokus pada resiko bukan profitabilitas. Fluktuasi laba, terutama sensitivitas
laba terhadap penurunan bisnis lebih penting daripada tingkat laba. Analisis kredit
berfokus pada sisi buruk resiko, bukan sisi baik potensi, yang mencakup analisis
likuiditas dan analisis solvabilitas.Analisis kredit jangka panjang meliputi proyeksi
arus kas dan evaluasi profitabilitas yang berlanjut (sustainable earnings power).
Analisis kredit jangka pendek , kreditur berkepentingan atas kondisi keuangan kini,
arus kas dan likuiditas aktiva lancar.
b. Analisis ekuitas : investor ekuitas menyediakan dana kepada perusahaan sebagai
balasan atas resiko dan imbalan kepemilikan dan berhak atas distribusi aktiva
perusahaan hanya setelah klaim dari pengklaim yang lebih utama telah dipenuhi,
termasuk bunga dan dividen preferen sehingga investor ekuitas mendapatkan bunga
residu. Hal ini mengimplikasikan bahwa investor ekuitas menjadi pihak pertama yang
menyerap kerugian jika perusahaan terlikuidasi. Sebaliknya, saat perusahaan sejahtera,
investor ekuitas mendapatkan keuntungan tanpa batas. Jadi analisis ekuitas menilai sisi
resiko dan potensi. Karena investor ekuitas dipengaruhi oleh seluruh aspek kondisi dan
kinerja keuangan perusahaan, kebutuhan analisisnya paling banyak dan komprehensif.
Analisis ekuitas menggunakan analisis teknis dan analisis fundamental. Analisis teknis
(charting) mencari pola dalam sejarah harga atau volume sebuah saham untuk
memprediksi pergerakan harga saham di masa depan. Analisis fundamental
menentukan nilai perusahaan dengan menganalisis dan menginterpretasikan key factor
ekonomi, industri dan perusahaan dengan mengevaluasi posisi dan kinerja keuangan
perusahaan untuk mendapatkan nilai intrinsik (intrinsic value) yaitu nilai perusahaan
(atau sahamnya) tanpa mengacu harga pasar (atau sahamnya). Strategi yang digunakan
dalam analisis fundamental adalah: beli saham perusahaan bila nilai intrinsiknya lebih
tinggi dari nilai pasar dan jual saham jika nilai pasar lebih tinggi dari nilai intrinsiknya
serta tahan saham jika nilai intrinsik mendekati nilai pasar.

IX. KOMPONEN ANALISIS BISNIS

6
Analisis bisnis meliputi beberapa proses yang saling terkait untuk memperkirakan
nilai perusahaan (nilai intrinsik) yang diestimasi dengan menggunakan model penilaian
estimasi hasil di masa depan dalam bentuk arus kas dan laba prospektif. Untuk
memperkirakan pembayaran di masa depan secara akurat, penting untuk mengevaluasi
prospek bisnis perusahaan maupun laporan keuangannya.
Evaluasi atas prospek bisnis merupakan sasaran utama analisis lingkungan bisnis
dan strategi. Status keuangan perusahaan ditentukan dari laporan keuangannya dengan
menggunakan analisis keuangan. Kualitas analisis keuangan bergantung pada keandalan
dan muatan ekonomis laporan keuangan yang dianalisis dengan analisis akuntansi. Analisis
laporan keuangan (financial statement analysis) mencakup analisis akuntansi, keuangan
dan prospektif).

Komponen analisis bisnis yaitu :


a. Analisis lingkungan bisnis dan strategi meliputi analisis industri dan analisis
strategi yang dapat diperoleh dari Management's Discussion and Analysis (MD&A),
jurnal industri dan perdagangan, publikasi pemerintah, berita keuangan, media
promosi perusahaan dan website.
b. Analisis akuntansi : proses evaluasi sejauh mana akuntansi mencerminkan realitas
ekonomi dengan mempelajari transaksi dan peristiwa, kebijakan akuntansi,
penyesuaian dan membuataya lebih sesuai untuk analisis walaupun telah disesuaikan
dengan Standar Akuntansi Keuangan. Masalah perbandingan dan distorsi akuntansi
adalah masalah yang muncul akibat keterbatasan laporan keuangan. Distorsi akuntansi
berbentuk:
 estimasi manajemen
 earnings management atau financial shenanigans
 standar akuntansi yang gagal menangkap realitas ekonomi.

Tiga jenis distorsi akuntansi ini dikenal sebagai resiko akuntansi. Analisis akuntansi
paling sering tidak dipahami, tidak dihargai dan tidak diaplikasikan secara efektif
dalam business analysis.
c. Analisis keuangan : penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan
kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa
depan yang mencakup analisis profitabilitas, analisis resiko dan analisis sumber dan
penggunaan dana Analisis profitabilitas adalah evaluasi atas tingkat pengembalian
investasi perusahaan dengan sumber datanya margin dan perputaran. Analisis resiko
adalah evaluasi atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya. Analisis
sumber dan penggunaan dana adalah evaluasi bagaimana petusahaan memperoleh dan
menggunakan dananya.

d. Analisis prospektif : peramalan hasil di masa depan untuk laba dan arus kas.

7
Analisis ini diambil dari analisis akuntansi, analisis keuangan dan analisis lingkungan
bisnis dan strategi. Output analisis prospektif adalah hasil yang diharapkan
(expectedpayoffs) di masa depan yang digunakan untuk mengestimasi nilai
perusahaan.
e. Penilaian : proses mengubah ramalan hasil di masa depan menjadi estimasi nilai
perusahaan dengan memilih suatu model penilaian dan mengestimasi biaya modal
perusahaan.

X. ALAT ANALISIS (ANALYSIS TOOLS)


Lima alat analisis keuangan :
1. Comparative financial statement analysis.
2. Common-size financial statement analysis.
3. Ratio analysis.
4. Cash flow analysis
5. Valuation

Comparative financial statement analysis dilakukan dengan cara menelaah balance


sheet; income statement atau cash flow statement yang berurutan dari satu periode ke
periode berikutnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap akun dari tahun
ke tahun atau selama beberapa tahun. Informasi terpenting yang didapat dari comparative
financial statement adalah kecenderungan atau tren. Analisis ini juga membandingkan tren
akun-akun yang saling berkaitan. Analisis ini disebut analisis horizontal atau analisis
dinamis karena saat kita menelaah laporan keuangan komparatif kita menganalisis saldo
dari kiri ke kanan (atau kanan ke kiri) dengan menggunakan teknik year-to-year change
analyst's dan index-number trend analysis.
Perbandingan laporan keuangan selama periode yang relatif pendek - dua atau tiga
tahun, biasanya dilakukan dengan analisis perubahan tahun ke tahun dalam tiap-tiap akun.
Analisis ini memiliki keunggulan penyajian perubahan dalam angka absolut maupun
persentase. Jika jumlah negatif muncul di tahun dasar dan jumlah positif di tahun
berikutnya (atau sebaliknya), kita tidak dapat menghitung perubahan persentase.Demikian
pula jika tidak ada jumlah untuk tahun dasar, tidak ada perubahan persentase yang
dihitung. Sama halnya jika di tahun dasar jumlahnya kecil, perubahan persentase dapat
dihitung tetapi interpretasinya harus hati-hati. Juga, jika sebuah akun memiliki nilai pada
tahun dasar dan kosong pada tahun berikutnya, penunniannya adalah 100%.

Ilustrasi :

8
Akun Analisis Perubahan
Tahun 1 Tahun 2
(dalam jutaan US dollar) Jumlah %
Laba (rugi) bersih (4.500) 1.500 6.000 -
Beban pajak 2.000 (1.000) (3.000) -
Kas 10 2.010 2.000 20%
Wesel bayar - 8.000 8.000 -
Wesel tagih 10.000 - (10.000) (100%)

Penggunaan analisis year-to-year change analysis untuk membandingkan laporan


keuangan lebih dari 2 atau 3 tahun akan sangat merepotkan. Alat analisis yang berguna
untuk perbandingan tren jangka panjang adalah index-number trend analysis. Analisis ini
memerlukan pemilihan tahun dasar untuk seluruh akun yang biasanya diberi angka index
100. Karena tahun dasar menjadi rujukan untuk semua perbandingan, pilihan terbaik
adalah tahun dengan kondisi bisnis normal. Fokus analisis adalah akun yang signifikan.
Kita juga harus hati-hati dalam menggunakan perbandingan tren angka index, karena
perubahan mungkin disebabkan oleh faktor ekonomi atau industri dan potensi inkonsistensi
standar akuntansi.
Pengetahuan atas proporsi kelompok atau subkelompok yang membentuk suatu
akun tertentu bermanfaat bagi analisis laporan keuangan. Dalam analisis balance sheet,
total aktiva (atau kewajiban + ekuitas) dinyatakan sebagai 100%. Selanjutnya, akun-akun
dalam kelompok dinyatakan sebagai persentase terhadap total aktiva (atau
kewajiban+ekuitas). Dalam analisis income statement, penjualan sering dinyatakan sebagai
100 % dan akun-akun income statement dinyatakan sebagai persentase terhadap penjualan.
Analisis ini disebut common-size financial statement atau laporan keuangan berukuran
sama, dan dikenal pula sebagai analisis vertikal atau analisis statis karena evaluasi akun
dari atas ke bawah (atau bawah ke atas). Analisis ini juga bermanfaat untuk meneliti akun-
akun yang membentuk subkelompok akun tertentu dan berguna untuk perbandingan antar
perusahaan yang berbeda.
Analisis rasio keuangan (ratio analysis) merupakan salah satu alat analisis
keuangan yang paling populer dan banyak digunakan tetapi perannya sering disalahpahami
dan sebagai konsekuensinya, sering dilebih-lebihkan. Suatu rasio menyatakan hubungan
matematis antara dua kuantitas. Rasio 200 terhadap 100 dinyatakan sebagai 2 : 1 atau
cukup 2. Meskipun perhitungan rasio merupakan operasi aritmetika sederhana,
interpretasinya lebih kompleks. Agar bermakna, suatu rasio harus mengacu pada hubungan
ekonomi yang penting. Sebagai contoh, terdapat hubungan langsung dan penting antara
harga jual dan biaya suatu produk. Dengan demikian, rasio Beban Pokok Penjualan (Cost
of Goods Sold) terhadap Penjualan (Sales) adalah penting.
Rasio merupakan titik awal dan bukan titik akhir. Rasio yang diinterpretasikan
dengan tepat mengidentifikasi area yang memerlukan investigasi lebih lanjut. Kegunaan
rasio sangatlah tergantung pada keahlian penerapan dan interpretasinya. Rasio bermanfaat
bila diinterpretasikan dalam perbandingan dengan rasio tahun sebelumnya, standar yang
ditentukan sebelumnya, dan rasio pesaing.

9
Analisis arus kas (cash flows analysis) digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi
sumber dan penggunaan dana. Analisis ini juga digunakan dalam peramalan arus kas dan
bagian dari analisis likuiditas. Analisis arus kas memberikan informasi mengenai
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari aktivitas operasional, tren atau
kecenderungan komponen arus kas, konsekuensi arus kas dari investasi dan pembiayaan,
keputusan manajemen atas masalah kritis kebijakan keuangan (leverage), kebijakan
dividen, pertumbuhan investasi.
Penilaian (valuation) merupakan hasil penting dari banyak jenis analisis bisnis dan
analisis laporan keuangan. Penilaian umumnya mengacu pada estimasi nilai intrinsik suatu
perusahaan atau sahamnya dengan menggunakan teori nilai sekarang (present value
theory) yang menyatakan bahwa nilai utang atau efek atau aset sama dengan seluruh hasil
yang diharapkan dari efek di masa depan, yang didiskontokan ke saat ini dengan
menggunakan tingkat diskonto yang tepat.

Sumber Bacaan :
1. Analisis Laporan Keuangan, Financial Statement Analysis,; K.R. Subramanyam,
John J. Wild. Edisi 10. Salemba Empat.
2. Buku Ajar Analisis dan Penggunaan Laporan Keuangan, Usman Sastradipraja.,
Prodi Akuntansi, FE Utama.

10

Anda mungkin juga menyukai