Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM STUDI

PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS ISLAM
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

Pasar
Persaingan
Monopolistik
01 Konsentrasi Pasar
Agenda
02 Karakteristik Pasar Persaingan Monopolistik

03 Keseimbangan Perusahaan dalam Persaingan Monopolistik

04 Pasar Persaingan Monopolistik & Efisiensi Ekonomi

05 Pengaturan Pasar Persaingan Monopolistik


01. Konsentrasi Pasar
Ada dua metode untuk menentukan suatu pasar bersaing atau tidak:
1. Rasio konsentrasi; dan 2. Indeks Herfindahl-Hirschman

Rasio Konsentrasi (CR) Indeks Herfindahl-Hirschman


Persentase pangsa pasar yang HHI dihitung dengan menjumlahkan
dimiliki oleh perusahaan terbesar kuadrat pangsa pasar setiap perusahaan
Concentration Ratio
dalam suatu industri. dalam suatu industri dikalikan dengan
Formula CR: 10.000. Formula HHI:
CRn = S1 + S2 + S3 + … + Sn HHI = {10.000 x (S12 + S22 + S32 + …+ Sn2)}

Kualifikasi:
a) Tidak terkonsentrasi (CR = 0%) Kualifikasi:
 pasar persaingan sempurna. a) Tidak terkonsentrasi (HHI < 1000) 
b) Konsentrasi rendah (0% < CR < 50%) effective competition
 persaingan monopolistik ke oligopoli. b) Konsentrasi sedang (1000 ≤ HHI <
c) Konsentrasi menengah (50% ≤ CR < 80%)  Herfindahl-Hirschman Index 1800)  monopolisticccompetition atau
oligopoli lemah (loose oligopoly). oligopoly.
d) Konsentrasi tinggi (80% ≤ CR < 100%) c) Konsentrasi tinggi (1800 ≤ HHI)  pasar
 oligopoli kuat (tight oligopoly), mendekati monopoli.
monopoli.
d) Sangat terkonsentrasi (CR = 100%)
 pasar berbentuk monopoli.
Contoh
Total penjualan motor di Indonesia sebagai berikut:

Honda
46,6%

Yamaha
44,3% Pertanyaan:
Suzuki
Kawasaki 8,6% Hitung tingkat konsentrasi
0,3% pasar berdasarkan metode CR
Kymco dan HHI?
0,1%
Lainnya
0,1%
1) Metode Rasio Konsentrasi (CR4)
CR4 = 46,6% + 44,3% + 8,6% + 0,3% = 99,8% = 0,998 ≈ 1

Artinya: Big Four


Tingkat persaingan industri motor di Jika ingin masuk dalam industri
Indonesia sangat didominasi oleh motor Indonesia harus siap
empat perusahaan terbesar, dari bersaing dengan the big four.
Honda sampai Kawasaki.

CR4 = 0 Strategies
Sebaliknya jika CR4 itu mendekati Untuk menghadapi persaingan
nol, maka konsentrasi industrinya diperlukan rencana dan strategi,
tidak terlalu ketat, sehingga lebih baik external strategy maupun
mudah bagi produsen baru untuk internal strategy.
bersaing dengan the big four.
2) Indeks Herfindahl-Hirschman (HHI):

Indeks:
1
HHI = {10.000 x (46,6/100) + (44,3/100) + (8,6/100) +
2 2 2

(0,3/100)2 + (0,1/100)2 + (0,1/100)2} = 4208

Monopoly
2 Memperkuat hasil CR4, yaitu industri sepeda motor
di Indonesia tergolong dalam konsentrasi tinggi
dan cenderung monopoli.
Definisi

Bentuk campuran antara persaingan sempurna dan


monopoli, karena adanya kebebasan keluar masuk industri
(free entry & exit), namun barang yang dijual tidak
homogen (differentiated product).
Diferensiasi produk maksudnya, barang tersebut dapat
dibedakan dari kualitasnya, model, bentuk, warna, bahkan
dari kemasan, merek, dan pelayanannya.

Persaingan
Monopolistik
02. Karakteristik Persaingan Monopolistik

Jumlah produsen banyak


01 Banyaknya produsen menyebabkan penetapan harga & output tidak
perlu memperhitungkan reaksi produsen lain dalam pasar, karena setiap
produsen menghadapi kurva permintaannya masing-masing.

Differentiated Product
02 Diferensiasi produk maksudnya, konsumen dapat membedakan barang

Low Price Maker


yang dibelinya dengan melihat siapa produsennya.
Differentiated

Free Entry & Exit


03

Promotion
Serupa dengan pasar persaingan sempurna, dalam pasar persaingan
Producer

monopolistik proses masuk-keluar akan terhenti bila semua perusahaan


hanya memperoleh laba normal.
Free

Low Price Maker


04 Produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga karena
menghasilkan barang yang diferensiasi.

Perlu Promosi
05 Karena faktor harga bukanlah sebagai penentu, maka diperlukan
media promosi untuk mempengaruhi selera konsumen. Bisa juga
sebagai media untuk menyampaikan inovasi baru dari produk yang
dihasilkannya.
Dalam Jangka pendek, produsen di pasar
persaingan monopolistic dapat memperoleh laba
super normal

Dalam jangka panjang, perusahaan hanya


menikmati laba normal (impas)

03.
Keseimbangan
Perusahaan
dalam
Persaingan
Monopolistik
Deskripsi Gambar 1:
MR = MC
Keuntungan maksimum diperoleh saat MR = MC.
Perpotongan kurva MR dan MC jatuh di titik produksi sebanyak 20
unit.

TR = P x Q
Keuntungan maksimum dicapai apabila produsen memproduksi
output sebanyak 20 unit. Hasil penjualan adalah Rp 20.000,
yaitu jumlah output x harga.

Laba Maksimum
Total biaya yang dikeluarkan adalah Rp 16.000 hasil dari 800 x 20.
Dengan demikian, keuntungan maksimum yang diperoleh produsen
sebesar 20.000 - 16.000 = Rp 4.000.

Super normal profit


Kondisi super normal profit akan mengundang produsen lain
memasuki pasar. Masuknya produsen baru menyebabkan produsen
lama hanya akan memperoleh laba normal dalam jangka panjang.
Gambar 2. Kurva Produsen Meraih Keuntungan Normal

P&C
P = AC
Produsen berproduksi sebanyak 20 unit, yaitu pada
saat tingkat harga sama dengan biaya rata-rata
MC (P = AC).

AC
a Jangka Panjang
1000 Dalam jangka panjang produsen sudah tidak
mampu lagi untuk berproduksi dengan kondisi P
> AC, karena dalam jangka panjang konsumen
memiliki banyak pilihan untuk membeli
barang/jasa dari produsen lain.

E D = AR

MR

0 20 Output (unit)
04. Pasar Persaingan Monopolistik dan Efisiensi Ekonomi
 Laba super normal yang dinikmati perusahaan (gambar 1) mengundang
perusahaan baru masuk ke dalam industry.
 Masuknya pendatang baru ini memberi dua kemungkinan:
1. Pelanggan makin setia (lihat gbr 3);
2. Pelanggan makin selektif (lihat gbr 4).
 Bagaimanapun pengaruhnya, perusahaan hanya akan dapat bertahan dalam
jangka panjang jika mampu menikmati laba normal, yaitu saat harga jual sama
dengan biaya rata-rata (P = AC).
 Keseimbangan ditunjukkan oleh titik A (gbr 3) dan titik B (gbr 4).
Gambar 3. Dalam jangka panjang
pelanggan makin setia

Gambar 4. Dalam jangka panjang


pelanggan makin selektif
04. Pengaturan Pasar Persaingan Monopolistik
Tidak efisiennya perusahaan yang beroperasi dalam pasar persaingan
monopolistik menimbulkan pertanyaan, apakah perlu pengaturan? Jawabannya
tidak, karena:

Dead weight loss relatif kecil


Daya monopoli yang relatif kecil menyebabkan kesejahteraan
yang hilang (dead weight loss) relatif kecil

Permintaan elastis
Permintaan yang sangat elastis menyebabkan kelebihan
kapasitas produksi relatif kecil

Diferensiasi product
Ketidakfisienan yang dihasilkan perusahaan yang
beroperasi dalam pasar persaingan monopolistic
diimbangi dengan kenikmatan konsumen karena
beragamnya produk, peningkatan kualitas, dan
meningkatnya kebebasan konsumen dalam memilih
output.
THANK YOU
Assalamu’alaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai